Anda di halaman 1dari 5

MEMBANGUNAN WAWASAN KEBANGSAAN

DI ERA DIGITALISASI

Nama : RAMLI, S.Pd


NDH : 31
Tugas : Agenda I Kurikulum Inti

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN III


PUSLATBANG KMP TAHUN 2023
1. Pendahuluan
Wawasan kebangsaan pada hakekatnya adalah hasrat yang

sangat kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi perbedaan dan

diskriminasi. Dan wawasan kebangsaan tidak dilandasi oleh asal-usul,

kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama, dan keyakinan.

Wawasan Kebangsaan adalah merupakan sebuah pedoman yang masih

bersifat normatif sebagai perwujudan dari rasa dan semangat kebangsaan

yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan suasana

lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses perkembangan

kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan harus

senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan berbagai

bentuk implementasinya. Hakekat dan asas wawasan kebangsaan adalah

merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,

dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya

komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap

kesepakatan bersama, keutuhan nasional, dalam pengertian cara

pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi

kepentingan nasional. Ini memiliki makna bahwa setiap warga bangsa dan

aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh

menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk

produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.

Bangsa Indonesia sering dihadapkan dengan masalah persatuan

dan kesatuan. Untuk itu, diperlukan sikap mawas diri dan memahami
wawasan kebangsaan. Wawasan kebangsaan akan mendorong kita

memiliki rasa nasionalisme dan secara sadar selalu membela negara dari

segala aspek kehidupan.

Sementara itu, perkembangan teknologi menjadi hal penting untuk

menghadapi tantangan di abad 21. Kita harus bersikap terbuka untuk

menerima segala perkembangan atau kemajuan saat ini. Namun, tidak

dapat dipungkiri bahwa perkembangan ini juga membawa beberapa

dampak negatif, seperti intoleransi, kekerasan, dan primordialisme.

Caranya, membangun wawasan kebangsaan di era digitalisasi ini

dengan membangun benteng menggunakan prinsip atau nilai dari

Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal

Ika. Lalu, kita juga perlu melihat aktualisasi wawasan kebangsaan di era

digital. Hal tersebut meliputi pemanfaatan media digital secara bijak dan

positif, menciptakan kehidupan politik yang sehat, bersikap menghargai

dan menghormati orang lain sesuai dengan Pancasila dan Bhinneka

Tunggal Ika, serta menerapkan nilai budaya luhur Pancasila.

2. Analisis masalah

Semakin berkembangnya era globalisasi, perubahan cara pikir para

masyarakat pun berubah. Paradigma berfikir masyarakat, termasuk para

generasi muda pun mengalami perkembangan. Namun seringkali

perkembangan cara berfikir mereka tidak di imbangi dengan wawasan

kebangsaan yang memadai. Sehingga seringkali mereka bertindak


melampaui batas sebagai warga negara, dengan sikap seperti itu maka

suatu negara tidak mengalami perkembangan yang seharusnya, oleh

karena itu perlu adanya pengimbangan antara wawasan kebangsaan

dengan cara berperilaku masyarakat terhadap perkembangan. Karena

dengan wawasan kebangsaan itulah seorang individu atau bahkan

masyarakat umum mampu menjawab tantangan besar di dunia luar,

namun tetap berpegang teguh dengan kepribadian bangsa.

Di era digitalisasi media menjadi semakin mudah didapatkan

melalui platform internet dan lainnya. Media semakin menyatu,

berkembang dengan cepat, dan murah, bahkan tanpa disaring terlebih

dahulu. Dengan adanya era digitalisasi ini, bangsa kita akan terhasut atau

semakin sulit membedakan berita yang benar dan tidak benar. Kita harus

saring dahulu segala informasi yang kita terima. Agar tidak mudah

terbawa berita hoaks yang menyebabkan retaknya persatuan dan

kesatuan.

3. Peran kepemimpinan yang perlu dilakukan

Kepemimpinan yang melayani kebutuhan rakyat, berbasis kinerja

organisasi pelayanan publik yang dikelola secara sinambung akan

memperkuat eksistensi negara dan mengawal pencapaian visi

pembangunan nasional untuk mewujudkan Manusia Indonesia Seutuhnya

secara material dan spiritual.

Selain itu, berbagai hal perlu dilakukan diantaranya melalui

penguatan wawasan kebangsaan dalam dunia pendidikan maupun di


dalam kelas. Pembinaan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air

melalui program pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan secara

berkelanjutan. Selanjutnya masyarakat harus memiliki tanggung jawab

moral bagimana Pancasila bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-

hari termasuk diruang digital.

Penguatan nilai-nilai bangsa dan pemahaman tentang bangsa

Indonesia sebagai fondasi mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa,

hingga memperkuat pertahanan terhadap berbagai pengaruh

perkembangan zaman di era globalisasi saat ini. Untuk itu, masyarakat

juga harus memahami bahwa sikap nasionalisme merupakan sebuah

sikap yang harus dijaga dan dikembangkan dalam kehidupan berbangsa

serta bernegara termasuk di era digital saat ini.

Anda mungkin juga menyukai