Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI MUDA DI ERA DIGITAL”

Oleh :

NAMA : TRI SUTRISNO

NIM : 051443602

PRODI S1 ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG


PENDAHULUAN

Menurut terminologi, identitas adalah fitur yang menjelaskan dan konsisten dengan
perasaan diri seseorang, kelasnya, kelompoknya atau negaranya. Artinya, konsep identitas itu
sendiri terdiri dari ciri-ciri, tanda-tanda, identitas yang diasosiasikan dengan seseorang atau
sesuatu dan mampu membedakannya. Nasional adalah identitas yang diasosiasikan dengan
kelompok yang lebih besar, dihubungkan oleh kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama
dan bahasa, maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Pengelompokan inilah
yang disebut identitas nasional atau identitas nasional, yang menghasilkan tindakan kolektif,
yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk organisasi atau gerakan yang diberi atribut
nasional.

Identitas nasional pada hakekatnya merupakan perwujudan nilai-nilai budaya yang


tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah kehidupan suatu bangsa dan memiliki ciri khas
yang khas.

Dengan karakteristik tersebut, suatu bangsa berbeda dalam hidup dan kehidupan
dengan bangsa lain. Identitas nasional dalam konteks Indonesia merupakan manifestasi dari
nilai-nilai budaya yang sebelum kedatangan agama-agama utama di Nusantara ini tumbuh
dan berkembang di berbagai bidang kehidupan ratusan suku yang kemudian bersatu dalam
satu kesatuan Indonesia yang menjadi budaya bangsa dengan berpedoman pada Pancasila dan
jiwa Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Suatu negara membutuhkan identitas nasional atau pendirian identitas dan deskripsi
kepribadian menurut negara. Suatu negara dapat disebut negara meskipun memiliki identitas
nasional atau entitas negara karena diakui oleh negara lain dalam interaksi yang terjadi.
Identitas nasional pada hakekatnya merupakan perwujudan nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam wilayah kehidupan suatu bangsa yang menunjukkan ciri khas yang
berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa setiap
bangsa di dunia ini memiliki identitasnya masing-masing dengan keunikan, sifat, ciri dan
karakter bangsa
KAJIAN PUSTAKA

Indonesia telah menerima lebih banyak dampak negatif daripada positif dari
globalisasi. Tentu saja efek tersebut belum tentu sesuai dengan tuntutan luhur bangsa
Indonesia. Dampak buruk globalisasi hanya akan menghadirkan tantangan dan ancaman
tersendiri bagi identitas nasional bangsa. Saat ini dapat kita amati bahwa generasi muda
dipengaruhi oleh budaya asing yang bertentangan dengan standar luhur bangsa Indonesia.

Hal ini ditandai dengan perilaku generasi muda yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
luhur. Anak muda saat ini cenderung mengikuti budaya luar yang tentunya dapat
mempengaruhi kepribadian mereka sebagai orang Indonesia. Anak muda mulai meniru gaya
dari bangsa lain seperti cara berpakaian, cara berbicara, etika, mata pencaharian dll.

Menurut pernyataan di atas mencerminkan perilaku anak muda saat ini yang lebih
sering meniru gaya orang lain daripada gayanya sendiri, sehingga menutupi identitasnya.
Walaupun masih banyak generasi muda terpelajar yang menghargai budaya dan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia, namun jika tidak segera diantisipasi maka lambat laun akan
menyebabkan runtuhnya jati diri bangsa bangsa Indonesia. Misalnya, hilangnya budaya lokal
digantikan oleh budaya asing dan hilangnya rasa kebangsaan di kalangan pemuda saat ini
PEMBAHASAN

Seiring perkembangan zaman, tentu keadaan suatu negara semakin berubah. Apalagi
di tengah era digitalasasi yang mana segala arus penyebaran informasi dan kebudayaan dapat
dengan mudah diakses. Saat ini, banyak sekali kebudayaan atau kebiasaan yang berasal dari
luas negeri masuk ke Indonesia, dimana hal tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan
bangsa apalagi semakin mudahnya orang – orang dalam mengakses teknologi di era digital.
Sebagai contoh masuknya Korean wave, atau kebudayaan korea yang saat ini menjadi ramai
dibicarakan oleh usia remaja sampai dewasa.

Masuknya kebudayaan asing tentunya menjadi ancaman tersendiri bagi identitas


bangsa dengan penyebarannya yang sangat mudah dan cepat melalui tekonologi yang ada.
Beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai upaya menjaga kearifan lokal diantaranya,
menumbuhkan kesadaran diri terhadap budaya daerah. Dimana dalam hal ini selain peran
pemerintah yang membuat berbagai proyek seperti pendidikan, pentas seni, dan lainnya
sebagai upaya pelestarian budaya, perlu juga adanya kesadaran diri yang harus dimiliki
individu terhadap kebudayaan daerahnya. Hal lainnya adalah mengajarkan budaya, atau
mengenalkan budaya daerah pada orang lain.

Teknologi informasi yang berkembang pesat tentunya memberikan dampak positif


terhadap percepatan perluasan informasi. Maka pengenalan budaya daerah terhadap
masyarakat luas menjadi mudah dan harus dilakukan. Pengenalan budaya ini pun, bukan
hanya perlu dilakukan untuk masyarakat dalam negeri, namun juga untuk masyarakat luar
negeri sekalipun. Hal lainnya adalah pandai untuk memilah hal positif terhadap masuknya
globalisasi yang mempengaruhi kebudayaan daerah sebagai bentuk penguatan bodaya sendiri
dan menghilangkan pengaruh buruk yang mungkin terjadi akibat masuknya budaya asing dan
pemanfaatan teknologi di era digital

Penguatan identitas nasional juga dapat meningkatkan kesadaran kepada generasi


muda betapa pentingnya identitas nasional dalam rangka mewujudkan tujuan & cita - cita
negara di era modernisasi dan perkembangan IPTEK yang semakin maju apalagi memasuki
era digital
Hal yang paling utama adalah melakukan penguatan terhadap ideologi bangsa yaitu
Pancasila. Penerapan nilai. Pancasila merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan
dan dimiliki seorang individu sebagai bentuk kesadaran dirinya untuk tumbuh dan
berkembang di suatu negara. Yang selanjutnya adalah menumbuhkan rasa nasionalisme.
Nasionalisme merupakan kesadaran diri terhadap kondisi bahwa setiap warga yang menjadi
bagian dari suatu negara memiliki kewajiban untuk mencintai negaranya. Dalam hal ini,
menanamkan rasa cinta tanah air merupakan hal yang penting sebagai bentuk upaya
meningkatkan kesadaran diri terhadap identitas nasional.

Hal selanjutnya adalah pemanfaatan situs jejaring social. Seiring perkembangan


IPTEK yang terus menerus dengan era modernisasi tentunya sebuah informasi dari berbagai
sumber dapat diakses secara umum di berbagai wilayah negara. Kebijakan sseorang dalam
penggunaan jejaring social, contohnya untuk memperkenalkan budaya bangsa sendiri ke
kalangan masyarakat kuat menjadi hal yang penting untuk dilakukan seorang individu.
Berbagai platform yang ada tentunya dapat dimanfaatkan dengan baik berdasarkan kreativitas
seseornag untuk menciptakan konten edukasi terhadap kebudayaan ataupun ideologi bangsa
sebagai bentuk rasa nasionalisme.

Masuknya teknologi informasi dan komunikasi pada era modernisasi ini memberikan
dampak pula pada kesadaran generasi muda atau kesadaran masyarakat akan pentingnya
mengingat semboyan negara yaitu bhinekka tunggal ika. Dengan perkembangan teknologi
yang memudahkan akses informasi ke penjuru daerah maupun negeri ini, tentunya tetap harus
dilakukan upaya kesadaran diri terhadap adanya keberagaman, dimana setiap individu darus
tetap memiliki rasa peduli dan saling menghargai antar sesama manusia, meskipun berasal
dari suku atau pun ras yang berbeda-beda.

Pemerintah juga melakukan beberapa upaya untuk menjaga kebhinekaan bangsa,


salah satunya dengan melakukan pemerataan terhadap fasilitas. Seperti pemerataan jaringan
atau wifi ke desa terpencil yang sebelumnya mengalami kesulitan terhadap jaringan, ataupun
memberikan sosialisasi kepada msyarakat luas atas pentingnya menjaga kebhinekaan dengan
memberikan literasi digital. Karena diketahui bahwa saat ini, masyarakat belum cukup bijak
dalam menggunakan social media.

Diketahui bahwa rasisme, atau tindakan yang mencela orang lain masih marak terjadi
di lingkup social media yang tentunya didasari minimnya kesadaran akan pentingnya saling
menghargai sesama warga negara ditengah perbedaan. Literasi digital dapat dikatakan
sebagai cara efekktif yang dapat dilakukan, karena akan memiliki dampak yang cukup
signifikan mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat dan memiliki risiko sulit
terkontrolnya akses penggunaan berbagai platform media sosial.

PENUTUP

Simpulan
Penguatan identitas nasional tentu sangat penting bagi suatu negara apalagi dalam
menghadapi tantangan di era digital saat ini. Beberapa hal yang penting adalah mencakup
tentang rasa nasionalisme serta pertahanan negara.
Yang pertama adalah terkait penguatan identitas nasional sebagai upaya menjaga
kearifan lokal di tengah derasnya arus internasional dan kemajuan teknologi. Sebagai
warga dari sebuah negara, menjaga keutuhan negara menjadi sebuah kewajiban.
Kemajuan teknologi informasi dan kumunikasi, juga globalisasi yang semakin
meluas, menyebabkan ancaman bagi identitas negara. Saat ini, banyak sekali kebudayaan
atau kebiasaan yang berasal dari luas negeri masuk ke Indonesia, dimana hal tersebut
sangat berpengaruh pada kehidupan bangsa.

Beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai upaya menjaga kearifan lokal diantaranya,
menumbuhkan kesadaran diri terhadap budaya daerah. Dimana dalam hal ini selain peran
pemerintah yang membuat berbagai proyek seperti pendidikan, pentas seni, dan lainnya
sebagai upaya pelestarian budaya, perlu juga adanya kesadaran diri yang harus dimiliki
individu terhadap kebudayaan daerahnya. Hal penting lainnya sebagai dampak dari
penguatan identias nasional adalah meningkatkan kesadaran kepada generasi muda betapa
pentingnya identitas nasional dalam rangka mewujudkan tujuan dan cita-cita sebuah
bangsa negara.
DAFTAR PUSTAKA

Siti Anisatun Nafi'ah “Memperkuat Identitas Bangsa Melalui Pendidikan Multikultural”,


Google Books

https://books.google.co.id/books/about/MEMPERKUAT_IDENTITAS_BANGSA_MELALUI_
PEND.html?id=NBdOEAAAQBAJ&redir_esc=y

Prof. Dr. Sukadi, M.Pd., M.Ed “Pendidikan Kewarganegaraan”, Google Books

https://books.google.co.id/books?id=7VJLDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onep
age&q&f=false

Kezia Nathania Novaleni, and Damara Khairunnisa. 2021. “Upaya Mengatasi Krisis Identitas
Nasional Generasi Z Di Masa Pandemi.” Jurnal Kewarganegaraan 5

Putri, E. A. (2022, March 22). Memudarnya Identitas Nasional, Bagaimana Nasib Indonesia.
Retrieved From Kompasiana.Com:
Https://Www.Kompasiana.Com/Evaniaisya/623713c580a65a502f0da9c2/Memudarny
a-Identitas-Nasional-Bagaimana-Nasib-Indonesia

Sari, C. D. (2021, September 30). Bagaimana Kondisi Identitas Nasional Bangsa Saat Ini.
Retrieved From Kompasiana.Com:
Https://Www.Kompasiana.Com/Cindydwipuspitasari/61557de92881753b2c1de112/B
agaimana-Kondisi-Indentitas-Nasional-Bangsa-Saat-Ini

Anda mungkin juga menyukai