Anda di halaman 1dari 10

Penguatan Identitas Nasional Generasi Muda

di Era Digital

Di susun oleh:
Nina Yulistyasari
050773648

Universitas Terbuka
2023
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti
dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas
Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan
Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah disepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan
d an kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di
tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal – Hal yang
seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan yang ada di
suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah –
olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang
paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan
mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan
tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta
ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini
dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan
Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi
kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat
mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
Di era digital, pembentukan identitas nasional yang lebih kuat bagi
generasi muda merupakan hal yang krusial bagi kemajuan peradaban masa kini.
Cara generasi muda berhubungan, mendapatkan informasi, dan membangun
identitas mereka telah berubah akibat era digital, yang ditandai dengan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi. Identitas nasional suatu bangsa memegang
peranan penting dalam rasa memiliki, solidaritas, dan pengabdian warga
negaranya terhadap kemajuan tanah airnya.
Namun di era digital, terdapat kendala yang perlu diatasi jika generasi
muda ingin membentengi jati diri bangsa. Pertama, generasi muda telah banyak
terpapar berbagai pengaruh budaya asing karena mudahnya mengakses berbagai
konten di internet. Karena generasi muda mungkin lebih terpengaruh oleh budaya
asing dibandingkan budaya mereka sendiri, hal ini dapat membahayakan
stabilitas identitas nasional. Kedua, karena generasi muda saat ini menghabiskan
banyak waktu online, narasi digital yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai
dan rasa identitas nasional mereka cenderung memberikan dampak yang lebih
besar pada mereka. Selain itu, fenomena media sosial seperti algoritme
penyesuaian dan gelembung filter dapat menghalangi mereka untuk terpapar pada
berbagai sudut pandang.
Selain tantangannya, era digital memberikan peluang besar bagi generasi
muda untuk memperkuat rasa jati diri mereka. Generasi muda dapat terinspirasi
dan dididik tentang nilai-nilai, sejarah, budaya, dan rasa jati diri bangsa melalui
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kesadaran dan kecintaan
terhadap jati diri bangsa dapat dipupuk melalui materi digital, media sosial, dan
pendidikan online. Selain itu, generasi muda mempunyai potensi besar dalam
memperkuat jati diri bangsa di era digital. Dengan menumbuhkan budaya lokal,
memperjuangkan nilai-nilai dan adat istiadat yang penting bagi bangsanya, dan
menyebarkan pesan-pesan afirmatif tentang identitas nasional, mereka dapat
menjadi agen perubahan.
Di era digital, pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat
secara keseluruhan harus bekerja sama untuk memperkuat rasa jati diri bangsa di
kalangan generasi muda. Pendidikan karakter dan jati diri bangsa harus
dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Generasi muda perlu
dididik secara aktif dan terinspirasi untuk membentuk rasa identitas nasional
mereka, dan ini adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh media dan platform
digital.
Kesimpulannya, sangat penting untuk mendukung rasa identitas nasional
generasi muda di era digital untuk menjamin keberlangsungan relevansi dan
kekuatan nilai-nilai, budaya, dan identitas nasional dalam masyarakat
kontemporer. Generasi muda baru yang berbakti untuk memajukan masa depan
bangsa dan bangga akan jati diri bangsa dapat lahir berkat peluang dan tantangan
yang dihadirkan oleh era digital.
BAB II
Kajian Pustaka
1.Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan dasar yang menentukan kesatuan dan
persatuan suatu bangsa atau negara. Dalam konteks globalisasi dan modernisasi
yang semakin berkembang pesat, pembahasan identitas nasional menjadi semakin
penting untuk menjaga keberagaman budaya dan identitas suatu negara.
Pembahasan identitas nasional juga berkaitan erat dengan upaya membangun
karakter bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan, seperti persatuan,
gotong royong, kejujuran, dan toleransi. Pembangunan karakter bangsa yang kuat
dan berakar pada identitas nasional dapat memberikan landasan yang kuat bagi
pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Identitas nasional adalah kesadaran kolektif yang dipegang oleh suatu
kelompok bangsa atau masyarakat tentang jati diri, nilai-nilai budaya, sejarah,
bahasa, agama, dan ciri khas yang membedakan dirinya dengan kelompok bangsa
atau masyarakat lainnya. Identitas nasional merupakan identitas yang bersifat
dinamis, karena selalu berubah dan berkembang seiring dengan perubahan dan
perkembangan zaman. Unsur pembentuk identitas nasional terdiri dari beberapa
hal, antara lain:
1. Sejarah
Sejarah merupakan unsur yang sangat penting dalam pembentukan identitas
nasional. Sejarah mengandung nilai-nilai budaya, tradisi, dan perjuangan yang
membentuk karakter dan jati diri bangsa.
2. Bahasa
Bahasa adalah salah satu unsur yang paling penting dalam pembentukan identitas
nasional. Bahasa menjadi alat komunikasi yang memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa.
3. Agama
Agama juga menjadi unsur penting dalam pembentukan identitas nasional.
Agama dapat menjadi landasan moral dan etika bagi masyarakat dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat.
4. Budaya
Budaya menjadi unsur penting dalam pembentukan identitas nasional karena
budaya mencerminkan jati diri dan ciri khas bangsa atau masyarakat tertentu.
5. Geografi
Lingkungan geografis juga dapat menjadi unsur penting dalam pembentukan
identitas nasional. Geografi dapat memengaruhi pola hidup dan karakteristik
masyarakat, serta menjadi ciri khas yang membedakan dengan kelompok bangsa
atau masyarakat lainnya.
6. Kesenian
Kesenian seperti musik, tarian, dan seni rupa juga menjadi unsur penting dalam
pembentukan identitas nasional. Kesenian mencerminkan nilai-nilai budaya dan
tradisi yang dimiliki oleh bangsa atau masyarakat. Keseluruhan unsur tersebut
saling terkait dan saling mempengaruhi dalam membentuk identitas nasional.
Dalam menjaga keberlangsungan identitas nasional, penting untuk memperkuat
nilai-nilai dan unsur-unsur tersebut agar tetap lestari dan menjadi ciri khas yang
membedakan bangsa atau masyarakat dengan kelompok lainnya
2. Generasi Muda
Generasi muda adalah kelompok usia dalam populasi yang berada dalam tahap
awal kehidupan dewasa, biasanya berkisar antara akhir remaja hingga
pertengahan tiga puluhan. Meskipun tidak ada definisi tunggal yang berlaku
secara universal untuk generasi muda, mereka sering kali diidentifikasi sebagai
individu yang berbagi pengalaman sejarah, sosial, dan budaya yang mirip sebagai
akibat dari umur dan waktu kelahiran yang relatif serupa. Generasi muda adalah
kelompok yang seringkali diidentifikasi sebagai agen perubahan, memiliki
perspektif yang berbeda dari generasi sebelumnya, dan mempengaruhi
perkembangan sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Mereka sering didefinisikan
oleh nilai, teknologi, dan isu-isu yang relevan dalam zaman mereka. Generasi
muda memiliki peran penting dalam pembentukan masa depan suatu masyarakat
dan sering kali menjadi pusat perhatian dalam penelitian dan analisis terkait tren
sosial dan perubahan.
BAB III
PEMBAHASAN

1. Tantangan dalam Penguatan Identitas Nasional Generasi Muda di Era Digital


1. Globalisasi dan Pengaruh Budaya Asing:
Melalui internet, generasi muda masa kini lebih mudah terpapar budaya,
nilai, dan gaya hidup asing. Akibat pengaruh budaya dari banyak negara
yang disebabkan oleh globalisasi, masyarakat mungkin merasa kurang
memiliki rasa identitas nasional. Akibatnya, budaya asing mungkin
mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap generasi muda dibandingkan
budaya asli.
2. Sumber Informasi yang tidak disaring:
Generasi muda memiliki akses online yang tidak terbatas terhadap berbagai
informasi. Sementara itu, tidak semua materi ini dapat diandalkan atau
akurat. Berita yang bias dan palsu sering kali menyebar dengan cepat,
sehingga dapat membingungkan generasi muda ketika mereka membentuk
opini tentang negara asal mereka.
3. Filter Gelembung dan Algoritma Personalisasi:
Orang sering kali terisolasi dalam lingkaran informasi yang selaras dengan
selera mereka oleh gelembung filter yang dihasilkan oleh media sosial dan
algoritme mesin pencari. Hal ini dapat mengurangi paparan generasi muda
terhadap berbagai sudut pandang yang mungkin bertentangan dengan
identitas nasional mereka.
4. Kurangnya Partisipasi Nyata dalam Acara Kebudayaan Lokal:
Generasi muda seringkali teralihkan oleh era digital dari acara-acara budaya
daerah yang meningkatkan identitas nasional, seperti festival, adat istiadat,
atau kesenian. Aktivitas online yang mungkin tidak mendorong
pengembangan identitas nasional lebih umum terjadi di kalangan generasi
muda.
5. Masalah Privasi dan Keamanan Digital:
Kaum muda mungkin berisiko kehilangan privasi dan keamanan digital
mereka sebagai akibat dari upaya memperkuat identitas nasional. Informasi
pribadi dapat disalahgunakan atau dieksploitasi, sehingga membahayakan
keselamatan dan kenyamanan orang.
2. Peluang dalam Penguatan Identitas Nasional Generasi Muda di Era Digital
adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Pendidikan: Berkat teknologi digital, pembelajaran menjadi
lebih dinamis dan menarik. Untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik
tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional, kurikulum pendidikan dapat
diperbarui untuk menggabungkan sumber daya digital, pembelajaran online,
dan aplikasi pendidikan. Strategi ini dapat membantu generasi muda dalam
membentuk rasa jati diri bangsa yang kokoh.
2. Media Sosial yang Positif
Media sosial adalah alat yang efektif untuk mempromosikan nilai-nilai
nasional, adat istiadat, dan budaya lokal. Pemerintah, lembaga akademis, dan
organisasi masyarakat sipil dapat mendanai kampanye yang menghormati
pencapaian daerah, berbagi kisah motivasi, dan mempromosikan pesan
identitas nasional yang positif.
3. Partisipasi Aktif Generasi Muda: Generasi muda mempunyai banyak
potensi untuk berkontribusi aktif dalam penguatan jati diri bangsa. Teknologi
digital dapat dimanfaatkan untuk merencanakan acara yang mempromosikan
budaya lokal, seperti program relawan, pameran seni, dan festival budaya.
Program ini berpotensi memperkuat rasa kepemilikan identitas nasional.
4. Dorongan Seni dan Inovasi Daerah:
Penemu dan seniman lokal dapat memasarkan kreasi mereka secara
internasional berkat teknologi digital. Dorongan daya cipta daerah dan
kesenian dapat meningkatkan kebanggaan terhadap warisan budaya negara.
Media sosial, situs e-commerce, dan aplikasi digital memungkinkan produk
lokal menjangkau khalayak yang lebih luas.
5. Kerja Sama Antar Pihak:
Untuk memanfaatkan sepenuhnya peluang-peluang ini, kerja sama antara
pemerintah, institusi akademis, dunia usaha, dan masyarakat sipil sangatlah
penting. Jika digabungkan, hal-hal tersebut dapat menciptakan lingkungan
yang memupuk pembentukan rasa identitas nasional yang kuat pada generasi
muda.
Generasi muda dapat menjadi agen perubahan konstruktif masyarakat di era
digital, melestarikan nilai-nilai dan budaya lokal, serta memperkuat rasa identitas
nasional dengan memanfaatkan peluang tersebut. Teknologi digital dapat menjadi
instrumen untuk membina kohesi nasional dan keberagaman budaya.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Di era digital, memperkuat identitas nasional generasi muda merupakan
potensi dan tantangan yang besar. Mengingat dampak teknologi digital dan
globalisasi, penting untuk menumbuhkan apresiasi yang mendalam terhadap
sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional. Identitas nasional generasi muda dapat
bertahan dan bermakna dalam masyarakat saat ini dengan pendidikan yang benar,
penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, keterlibatan aktif, dan kerja
sama lintas sektor.
2. Saran
Artikel ini akan diakhiri dengan memberikan saran tentang bagaimana
pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dapat mendukung dan
memfasilitasi peran generasi muda dalam memperkuat identitas nasional. Generasi
muda dapat menumbuhkan budaya lokal, toleransi, dan kohesi sosial sekaligus
menciptakan identitas nasional yang kuat dan kontemporer di era digital dengan
mengambil tindakan yang cerdas dan fokus.
DAFTAR PUSTAKA

Mubah A. S. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi
Era Globalisasi. Jurnal Unair, 302-308.
Nurfatimah, S. A., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Pancasila dalam
Menumbuhkembangkan Wawasan Kebangsaan di Kehidupan Bangsa Indonesia.
Jurnal Kewarganegaraan, 176-183.
Rohman, A., & Ningsih, Y. E. (2018). Pendidikan Multikultural Penguatan Identitas Nasional
di Era Revolusi Industri 4.0 . In Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, 44-50.
Silitonga, T. B. (2020). Tantangan Globalisasi, Peran Negara, dan Implikasinya terhadap
Aktualisasi Nilai - nilai Ideologi Negara. Jurnal Civics, 15-28. |71 Jurnal
Kalacakra, Volume 3, Nomor 2, 2022
Sugiono, S. (2020). Industri Konten Digital dalam Perspektif Society 5.0. Jurnal
IPTEK-KOM, 175-191.
Suwardana, H. (2018). Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental. JATI UNIK, 109-118.
Tahir, R. (2016). Dampak Globalisasi dan Pengaruhnya Terhadap Kelestarian Bahasa Wotu di
Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur. Retrieved from unismuh.ac.id:
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/6709-Full_Text.pdf

Anda mungkin juga menyukai