Anda di halaman 1dari 9

PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL

GENERASI MUDA DI ERA DIGITAL

Disusun Oleh :
NAMA : ILMI FURQONIYAH
NIM : 050669262
MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2023

1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara,
Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah
disepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mepertahankan apa yang telah ada dan
berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa
dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya hal – hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan –
aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak
peduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekeliruan yang terjadi di Negaranya,
Dan yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa
dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap
dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta
ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga dapat
mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara
tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri
sebagai masyarakat yanng ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala
kekeliruan yang terjadi.
Identitas nasional merupakan pondasi kuat bagi kehidupan suatu bangsa. Ia
mencerminkan nilai-nilai, budaya, dan karakteristik yang membedakan suatu bangsa
dari yang lain. Identitas nasional adalah inti dalam membangun rasa persatuan dan
kesatuan di dalam suatu negara. Di era digital yang kita hadapi saat ini, identitas
nasional generasi muda menjadi semakin penting, seiring dengan pengaruh teknologi
yang semakin mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, artikel ini akan
membahas tentang penguatan identitas nasional generasi muda di era digital.
Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara generasi
muda mengakses informasi, berkomunikasi, dan membentuk identitas pribadi mereka.
Hal ini berdampak pada identitas nasional suatu bangsa, terutama di tengah
globalisasi yang semakin memudahkan akses terhadap berbagai budaya dan nilai-nilai
dari berbagai belahan dunia.
Penguatan identitas nasional generasi muda menjadi sebuah isu penting dalam
menghadapi tantangan era digital ini. Artikel ini akan membahas penguatan identitas
nasional generasi muda di era digital melalui kajian pustaka, pembahasan, serta
memberikan simpulan dan saran yang relevan.
Bagi Indonesia, tantangan global bukanlah hal baru, dan bukan juga yang
terakhir. Postur geografis Indonesia tidak memungkinkan bagi Indonesia untuk
menutup diri. Dengan banyaknya pulau serta berada dalam simpangan dunia,
pengaruh dunia akan selalu mewarnai kehidupan Indonesia. Bahkan, Indonesia
mengalami pematangan peradaban justru ketika mengolah ragam pengaruh dunia.
Dalam situasi ini, generasi milenial sebenar-benarnya adalah cerminan dari
Indonesia itu sendiri. Sekaligus, mereka adalah cerminan respons Indonesia terhadap

2
tantangan global. Generasi ini belajar lebih cepat, baik, dan buruk. Mereka juga
melihat generasi terdahulu (generasi “old”) sebagai cermin mereka.
Khususnya dalam arus informasi, termasuk wujud asimetriknya, generasi ini
selalu “menggunakan cermin”, baik ragam respons terhadap tantangan maupun polah
tingkat generasi “old”.
Pada hemat penulis, dinamika ini perlu juga untuk dilihat dalam tahapan
kebangsaan Indonesia. “Kemudaan” adalah bagian dari Indonesia. Pergerakan
kebangsaan adalah “kemudaan”. Pendiri bangsa kita adalah generasi muda, dengan
segala kenaifan mereka, dengan segala energi mereka untuk lepas dari belenggu
kolonialisme. “Kemudaan” ini membawa hal-hal baru dalam peradaban di kepulauan
nusantara, yaitu bangsa yang merdeka, Pancasila, konstitusi, republik. Mereka melihat
generasi terdahulu waktu itu sebagai cermin mereka. Mereka menghargai yang baik,
tapi jelas tidak mau terikat dengan pilihan-pilihan generasi terdahulu.
Dalam lapangan kebangsaan kita saat ini, “kemudaan” perlu dicermati kembali
dalam terang pergerakan kebangsaan Indonesia yang membawa pada kemerdekaan
Indonesia. Generasi muda saat ini sudah melihat tantangan, namun, mereka
membutuhkan sebuah proses yang kreatif dan terus menerus. Bagaimana kita bisa
sampai pada upaya-upaya tersebut?
Lapangan kebangsaan mengalami tantangan sebagaimana bangsa-bangsa lain
di dunia, misalnya “post-truth” (dimana opini dan persuasi jauh lebih canggih dan
penting daripada fakta), ketidakseimbangan global (termasuk akumulasi kekuatan
pada aktor-aktor tertentu saja), otomatisasi (mengenai ketenagakerjaan dan jasa atas
pilar ragam rupa mesin dan komputasi), migrasi (termasuk migrasi tenaga kerja
rendah dan pengungsi), potensi kegagalan negara yang membesar (termasuk lunturnya
relevansi batas- batas geografis negara), munculnya kripto-ekonomi, kerentanan
keuangan global, dan munculnya aktor-aktor yang tidak mudah didefinisikan. Sekali
lagi, menghadapi tantangan ini, lapangan kebangsaan tidak bisa direduksi hanya
dengan membuat batas-batas baru dan memperkuat batas-batas yang lama, melainkan
mengolah sebuah kemampuan dan ekosistem yang menghadirkan nilai- nilai
keindonesiaan, dalam hal ini.
Kesimpulannya, sangat penting untuk mendukung rasa identitas nasional
generasi muda di era digital untuk menjamin keberlangsungan relevansi dan kekuatan
nilai – nilai, budaya, dan identitas nasional dalam masyarakat kontemporer. Generasi
muda baru yang berbakti untuk memajukan masa depan bangsa dan bangga akan jati
diri bangsa dapat lahir berkat peluang dan tantangan yang dihadirkan oleh era digital.

3
KAJIAN PUSTAKA
1.Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan dasar yang menetukan kesatuan dan persatuan suatu
bangsa atau negara. Dalam konteks globalisasi dan modernisasi yang semakin berkembang
pesat, pembahasan identitas nasional menjadi suatu negara. Pembahasan identitas nasional
juga berkaitan erat dengan upaya membangun karakter bangsa yang berlandaskan pada nilai –
nilai kebangsaan, seperti persatuan,gotong royong, kejujuran, dan toleransi. Pembangunan
karakter bangsa yang kuat dan berakar pada identitas nasional dapat memberikan landasan
yang kuat bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Identitas nasional adalah kesadaran kolektif yang dipegang oleh suatu kelompok
bangsa atau masyarakat tentang jati diri, nilai – nilai budaya , sejarah, bahasa, agama, dan ciri
khas yang embedakan dirinya dengan kelompok bangsa atau masyarakat lainnya. Identitas
nasional merupakan identitas yang bersifat dinamis, karena selalu berubah dan berkembang
seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Unsur pembentuk identitas nasional
terdiri dari beberapa hal, antara lain :
1. Sejarah
Sejarah merupakan unsur yang sangat penting dalam pembentukan identitas
nasional. Sejarah mengandung nilai – nilai budaya, tradisi, dan perjuangan yang
membentuk karakter dan jati diri bangsa.
2. Bahasa
Bahasa adalah salah satu unsur yang paling penting dalam pembentukan
identitas nasional. Bahasa menjadi alat komunikasi yang memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa.
3. Agama
Agama juga menjadi unsur penting dalam pembentukan identitas nasional.
Agama dapat menjadi landasan moral dan etika bagi masyarakat dalam menjalankan
kehidupan masyarakat.
4. Budaya
Budaya menjadi unsur penting dalam pembentukan identitas nasional karena
budaya mencerminkan jati diri dan ciri khas bangsa atau masyarakat tertentu.
5. Geografi
Lingkungan geografis juga dapat menjadi unsur penting dalam pembentukan
identitas nasional. Geografi dapat mempengaruhi pola hidup dan karakterisktik
masyarakat, serta menjadi ciri khas yang membedakan dengan kelompok bangsa atau
masyarakat lainnya.
6. Kesenian
Kesenian seperti musik, tarian, dan seni rupa juga menjadi unsur penting
dalam pembentukan identitas nasional. Kesenian mencerminkan nilai – nilai budaya
dan tradisi yang dimiliki oleh bangsa atau masyarakat. Keseluruhan unsur tersebut
saling terkait dan saling mempengaruhi dalam membentuk identitas nasional. Dalam

4
menjaga keberlangsungan identitas nasional, penting untuk memperkuat nilai – nilai
dan unsur – unsur tersebut agar tetap lestari dan menjadi ciri khas membedakan
bangsa atau masyarakat dengan kelompok dengan kelompok lainnya.

2.Generasi Muda
Generasi muda adalah kelompok usia dalam populasi yang berada dalam tahap awal
kehidupan dewasa, biasanya berkisar antara akhir remaja hingga pertengahan tiga puluhan.
Meskipun tidak ada definisi tunggal yang berlaku secara universal untuk generasi muda,
mereka sering kali diidentifikasi sebagai individu yang berbagi pengalaman sejarah, sosial,
dan budaya yang mirip sebagai akibat dari umur dan waktu kelahiran yang relatif serupa.
Generasi muda adalah kelompok yang sering kali diidentifikasi sebagai agen ,
perubahan, memiliki perspektif yang berbeda dari generasi sebelumnya, dan memengaruhi
perkembangan sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Mereka sering didefinisikan oleh nilai,
teknologi, dan isu – isu yang relevan dalam zaman mereka. Generasi muda memiliki peran
penting dalam pembentukan masa depan suatu masyarakat dan sering kali menjadi pusat
perhatian dalam penelitian dan analisis terkait tren sosial dan perubahan.

5
PEMBAHASAN

1. Tantangan dalam Penguatan Identitas Nasional Generasi Muda di Era Digital

1. Globalisasi dan Pengaruh Budaya Asing :


Melalui internet, generasi muda masa kini lebih mudah terpapar budaya, nilai, dan
gaya hidup asing. Akibat pengaruh budaya dari banyak negara yang disebabkan
oleh globalisasi, masyarakat mungkin merasa kurang memiliki rasa identitas
nasional. Akibatnya, budaya asing mungkin mempunyai pengaruh yang lebih bear
terhadap generasi muda dibandingkan budya asli.
2. Sumber informasi yang tidak disaring
Generasi muda memiliki akses online yang tidak terbatas terhadap berbagai
informasi. Sementara itu, tidak semua materi ini dapat diandalkan atau akurat.
Berita yang bias dan palsu sering kali menyebar dengan cepat, sehingga dapat
membingungkan generasi muda ketika mereka membentuk opini tentang negara
asal mereka.
3. Filter Gelembung dan Algoritma Personalisasi :
Orang sering kali terisolasi dalam lingkaran informasi yang selaras dengan selera
mereka oleh gelembung filter yang dihasilkan oleh media sosial dan algoritme
mesin pencari. Hal ini dapat mengurangi paparan generasi muda terhadap berbgai
sudut pandang yang mungkin terjadi di kalangan generasi muda.
4. Kurangnya Partisipasi Nyata dalam Acara kebudayaan Lokal :
Generasi muda seringkali teralihkan oleh era digital dari acara – acara budaya
daerah yang meningkatkan identitas nasional, seperti festival, adat istiadat, atau
kesenian. Aktivitas online yang mungkin tidak mendorong pengembangan
identitas nasional lebih ummum terjadi di kalangan generasi muda.
5. Masalah Privasi dan Keamanan Digital :
Kaum muda mungkin berisiko kehilangan privasi dan keamanan digital mereka
sebagai akibat dari upaya memperkuat identitas nasional. Informasi pribadi dapat
disalahgunakan atau dieksploitasi, sehingga membahayakan keselamatan dan
kenyamanan orang.
2. Peluang dalam Penguatan Identitas Nasional Generasi Muda di Era Digital adalah
sebagai berikut :
1. Peningkatan Pendidikan
Berkat teknologi digital, pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menarik. Untuk
menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah, budaya, dan nilai –
nilai nasional, kurikulum pendidikan dapat diperbarui untuk menggabungkan
sumber daya digital, pembelajaran online, membentuk rasa jati diri bangsa yang
kokoh.

6
2. Media Sosial yang Positif
Media sosial adalah alat yang efektif untuk mempromosikan nilai – nilai nasional,
adat istiadat, dan budaya lokal. Pemerintah, lembaga akademis, dan organisasi
masyarakat sipil dapat mendanai kampanye yang menghormati pencapaian
daerah, berbagi kisah motivasi, dan mempromosikan pesan identitas nasuional
yang positif.

3. Partisipasi Aktif Generasi Muda


Generasi muda mempunyai banyak potensi untuk berkontribusi aktif dalam
penguatan jati diri bangsa. Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk
merencanakan acara yang mempromosikan budaya lokal, seperti program
relawan, pameran seni, dan festival budaya. Program ini berpotensi memperkuat
rasa kepemilikan identitas nasional.
4. Dorongan Seni dan Inovasi Daerah
Penemu dan seniman lokal dapat memasarkan kreasi mereka secara internasional
berkat teknologi digital. Dorongan daya cipta daerah dan kesenian dapat
meningkatkan kebanggan terhadap warisan budaya negara.Media sosial, situs e-
commerece, dan aplikasi digital memungkinkan produk lokal menjangkau
khalayak yang lebih luas.
5. Kerja Sana Antar Pihak
Untuk memanfaatkan sepenuhnya peluang – peluang ini, kerja sama antara
pemerintah, institusi akademis, dunia usaha, dan masyarakat sipil sangatlah
penting. Jika digabungkan, hal – hal tersebut dpat menciptakan lingkungan yang
memupuk pembentukan rasa identitas nasional yang kuat pada generasi muda.
Generasi muda dapat menjadi agen perubahan konstruktif masyarakat di era digital,
melestarikan nilai – nilai dan budaya loakl, serta memperkuat rasa identitas nasional dengan
memanfaatkan peluang tersebut. Teknologi digital dapat menjadi instrumen untuk membina
kolesi nasional nasional dan keberagaman budaya.

7
PENUTUP

1. Kesimpulan
Di era digital, memperkuat identitas nsional generasi muda merupakan potensi dan
tantangan yang besar. Mengingat dampak teknologi digital dan globalisasi, penting
untuk menumbuhkan apresiasi yang mendalam terhadap sejarah, budaya, dan nilai –
nilai nasional. Identitas nasional generasi muda dapat bertahan dan bermakna dalam
masyarakat saat ini dengan pendidikan yang benar, penggunan media sosial yang
bertanggung jawab, keterlibatan aktif, dan kerja sama lintas sektor.
2. Saran
Artikel ini akan dikahiri dengan memberikan saran tentang bagaimana pemerintah,
lembaga pendidikan, dan masyarakat dapat mendukung dan memfasilitasi peran
generasi muda dalam memperkuat identitas nasional. Generasi muda dapat
menumbuhkan budaya lokal, toleransi, dan kohesi sosial sekaligus menciptakan
identitas nasional yang kuat dan kontemporer di era digital dengan mengambil
tindakan yang cerdas dan fokus.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mubah A. S. (2011) Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi
Era Globalisasi. Jurnal Unair, 302-308.
Nurfatimah, S. A., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Pancasila dalam
Menumbuhkembangkan Wawasan Kebangsaan di Kehidupan Bangsa Indonesia.
Jurnal Kewarganegaraan, 176-183.
Rohman, A., & Ningsih, Y. E. (2018). Pendidikan Multikultural Penguatan Identitas Nasional
Di Era Revolusi Industri 4.0. In Prosding Seminar Nasional Multidisiplin, 44-50.
Silitonga, T. B. (2020). Tantangan Globalisasi, Peran Negara, dan Implikasinya terhadap
Aktualisasi Nilai – Nilai Ideologi Negara. Jurnal Civics, 15-28. |71 Jurnal
Kalacakra, Volume 3, Nomor 2, 2022
Sugiono, S. (2020). Industri Konten Digital dalam Perspektif Society 5.0. Jurnal
IPTEK-KOM, 175-191.
Suwardana, H. (2018). Revolusi Industri 4.0. Berbasis Revolusi Mental. JATI UNIK.
109-119.
Tahir, R. (2016). Dampak Globalisasi dan Pengaruhnya Terhadap Kelestarian Bahasa Wotu
Di Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur. Retrieved from unidmuh.ac.id :
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/6709-Full_Text.pdf

Anda mungkin juga menyukai