Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Kearifan Lokal sebagai Identitas Nasional dan Jati

Diri Bangsa Dalam Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi


Catherine Tiffany Tanaputra
Kewarganegaraan - C6R/33
FIA – Perpajakan

A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah


Seperti yang kita ketahui, Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa
yang memiliki keanekaragaman agama, adat istiadat, bahasa, kesenian, dan lain
sebagainya sehingga dikenal sebagai negara multikultural terbesar di dunia. Karena itu
keanekaragaman yang ada harus selalu dilestarikan dan di tumbuh kembangkan dengan
tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. Namun, akhir-akhir
ini nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat mengalami
degradasi dan mulai dilupakan dalam kehidupan bermasyarakat seiring dengan
berkembangnya zaman, terlebih dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan
komunikasi. Maka dari itu, generasi penerus bangsa diharuskan memiliki kemampuan
intelektual serta ketahanan mental, baik secara individual maupun kelompok untuk dapat
beradaptasi dengan berbagai kondisi sosial.
Kebudayaan memiliki kandungan makna yang di dalamnya ada nilai-nilai etis,
moral, dan spiritual yang dapat dijadikan sebagai pengatur norma kehidupan manusia.
Dengan kebudayaan, manusia dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dan
dapat memenuhi sebagian besar dari kebutuhan spiritual maupun material. Harkat dan
martabat kemanusiaan pun bisa terekspresikan melalui kepribadian budaya bangsa, atau
sering disebut dengan kearifan lokal. Maka dari itu, kita harus mempertahankan identitas
nasional dan jati diri bangsa yang rentan dipengaruhi di tengah arus globalisasi.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu
“Bagaimana mempertahankan identitas nasional dan jati diri bangsa melalui kearifan
lokal dalam arus globalisasi ?”

B. Data, Informasi, Teori, dan Analisa

Indentitas nasional terdiri dari dua kata, yaitu identitas dan nasional. Kata
identitas berasal dari bahasa inggris identity yang berarti ciri khas, jati diri, tanda pada
seorang individu maupun kelompok. Sedangkan, kata nasional mempunyai arti sebagai
gambaran dari identitas yang bersifat kebangsaan yang melekat pada seseorang atau
kelompok orang berdasarkan kesamaan fisik, bahasa, cita-cita bangsa, sejarah, budaya,
tujuan dan pedoman hidup suatu bangsa. Identitas nasional tersebut mempunyai ciri
khas, penanda, corak, karakteristik dan sifat yang dapat membedakan suatu bangsa dari
bangsa lainnya.
Indentitas nasional bersifat dinamis atau terbuka untuk menerima perubahan
terkait makna baru yang sesuai dengan perubahan dan tantangan zaman. Negara
Indonesia yang cukup dikenal dengan keberagamannya atau disebut negara yang
majemuk dan heterogen inilah merupakan salah satu identitas bangsa. Keberagaman
yang ada dalam bangsa Indonesia dapat dilihat dari sisi kebudayaan, sejarah, suku
bangsa, adat istiadat, ras, agama, dan bahasa daerah. Namun, dengan munculnya era
globalisasi ini bisa menyebabkan kearifan lokal yang terkandung dalam budaya Indonesia
menjadi mati karena pengaruh budaya luar semakin cepat bergerak.
Adapun tertulis tiga kedudukan identitas nasional sebagai jati diri bangsa, yaitu
sebagai pemersatu bangsa melalui Pancasila yang menjadi pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat. Kemudian sebagai ciri khas yang membedakan satu bangsa dari
bangsa yang lainnya. Dan yang terakhir sebagai acuan atau landasan bagi sebuah
negara untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Dengan adanya identitas
nasional ini, maka negara bangsa mempunyai pegangan dan prinsip dalam mewujudkan
potensi yang menjadi jati diri suatu negara tersebut.
Sebagai modal pembentukan identitas nasional, terdapat kearifan lokal nusantara
itu sendiri. Kearifan lokal merupakan nilai-nilai luhur yang melekat sangat kuat dalam
tata kehidupan masyarakat yang sering dikonsepsikan sebagai kebijakan, pengetahuan,
dan kecerdasan setempat. Biasanya terkandung etika dan nilai moral dalam kearifan lokal
yang diajarkan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kearifan lokal yang ada di
nusantara ini telah diakomodasi oleh Pancasila sebagai ideologi negara.
Suatu negara dengan identitas nasional yang kuat tidak akan terkena dampak dari
adanya globalisasi yang terjadi. Secara umum, globalisasi merupakan gambaran
mengenai ketergantungan sebagai suatu kegiatan masyarakat dunia yang menyebar ke
suatu negara bahkan daerah-daerah terpencil dengan berbagai cara. Dampak
globalisasi paling banyak akan dirasakan oleh generasi muda, karena dalam
kenyataannya, mereka akan terus diiringi oleh perkembangan zaman yang tiada habisnya.
Bahkan sekarang ini banyak anak muda lebih hafal tarian luar negeri (modern),
dibandingkan tarian daerah Indonesia. Krisis jati diri bangsa ditengah arus globalisasi
seperti inilah yang membuat kita tertampar.
Semua kepribadian bangsa Indonesia yang dikenal sopan santun dalam bertindak,
toleran, dan solidaritas serta nasionalisme yang kuat akan memudar akibat derasnya arus
globalisasi yang mengarah ke krisis identitas. Krisis identitas nasional sendiri merupakan
sebuah kondisi ketidakstabilan masyarakat dimana identitas nasional atau ciri bangsa
mulai pudar sehingga keutuhan bangsa dapat terancam. Maka dari itu, sebagai generasi
muda kita harus dilakukan upaya atau cara-cara yang efektif agar identitas nasional dapat
terus dijaga dan dipertahankan. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan masyarakat.
Yang harus diutamakan adalah sifat asli dalam hatinya terlebih dahulu, karena
tolak ukur kemajuan bangsa tidak hanya dilihat dari kecanggihan teknologinya namun
juga rasa cinta kepada negara yang tulus. Dan juga karena Indonesia merupakan negara
yang beragam, termasuk dalam ranah agama. Maka kita diperbolehkan berusaha dengan
kelembutan kecerdasan hati nurani menggali kesamaan-kesamaan dalam ajaran masing-
masing agama.

C. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan teori yang sudah disebutkan di atas, maka simpulan yang
dapat diambil, yakni sebagai berikut:
Pertama, identitas nasional merupakan sebuah ciri-ciri ataupun penanda yang
menandai suatu bangsa sehingga memiliki pembeda dengan bangsa lain. Berisikan nilai-
nilai budaya yang sangat erat kaitannya dengan kebiasaan serta adat istiadat yang ada di
masyarakat
Kedua, era globalisasi membawa banyak perubahan dan perkembangan yang
signifikan pada sebagian besar aspek kehidupan. Perubahan-perubahan tersebut tentunya
akan membawa dampak baik dan buruk bagi eksistensi identitas nasional. Generasi muda
yang bertugas sebagai penerus bangsa dapat dengan mudah terpengaruh kebudayaan
asing. Jika tidak segera mengambil langkah antisipasi, dapat menyebabkan lunturnya rasa
nasionalisme dan identitas nasional bangsa.
Ketiga, cara yang dapat dilakukan oleh generasi muda bangsa dalam
mempertahankan identitas nasional dan jati diri bangsa melalui kearifan lokal dalam arus
globalisasi adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di lingkungan
masyarakat dan menumbuhkembangkan rasa cinta dari dalam diri.

D. Daftar Pustaka

Alfiana, H. N. (2017). Krisis Identitas Nasional sebagai Tantangan Generasi Muda di Era
Globalisasi
https://journal.appthi.org/index.php/lexpublica/article/view/71
Indarwanto, 2022, 245. HIKMAH SULAIMAN DAN PERADABAN, BATIK,
Hikmatologi 590, 2021 10 03 07 48 35, diakses pada 04 Oktober 2022
https://www.youtube.com/watch?v=1xVtyJveswc

BUKU AJAR PENDIDIKAN PANCASILA. (2019). Malang: Pusat Mata Kuliah


Pengembangan Kepribadian Universitas Brawijaya.
BUKU AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. (2019). Malang: Pusat Mata
Kuliah
Pengembangan Kepribadian Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai