Anda di halaman 1dari 11

UPAYA MEMPERTAHANKAN IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI JATI

DIRI BANGSA DARI PENGARUH GLOBALISASI

Dosen Pengampu : Dr. I Wayan Kertih, M.Pd

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:

Nama : Komang Darmawan

NIM : 2115061001

Prodi : Pendidikan Teknik Elektro

Jurusan : Teknologi Industri

Fakultas : Fakultas Teknik dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Ganesha

Tahun Ajaran 2022/ 2023


UPAYA MEMPERTAHANKAN IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI JATI
DIRI BANGSA DARI PENGARUH GLOBALISASI

ABSTRAK

Identitas nasional merupakan ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada
suatu negara sehingga membedakan dengan negara atau bangsa lain. Indonesia juga
memiliki identitas nasional berupa identitas fundamental yaitu Pancasila, Identitas
instrumental dan identitas alamiah. Tantangan di era globalisasi mengharuskan
rakyat Indonesia untuk mempertahankan identitas nasional dari pengaruh buruk
globalisasi. tantangan tersebut berupa hedonisme, memudarnya sikap gotong
royong, rasa nasionalisme dan patriotisme, serta lunturnya moral dan etika. Upaya-
upaya yang dapat dilakukan yaitu mengamalkan nilai-nilai Pancasila, menanamkan
rasa cinta tanah air dan nasionalisme, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan,
memanfaatkan situs jejaring sosial dengan bijak.

Kata kunci : Identitas Nasional, Globalisasi, Pancasila.

ABSTRACT

National identity is a characteristic, sign or identity attached to a country


so that it distinguishes it from other countries or nations. Indonesia also has a
national identity in the form of a fundamental identity, namely Pancasila,
instrumental identity and natural identity. The challenges in the era of globalization
require the Indonesian people to maintain their national identity from the adverse
influences of globalization. these challenges are in the form of hedonism, the fading
of mutual aid attitudes, a sense of nationalism and patriotism, and the fading of
morals and ethics. Efforts that can be made are to practice the values of Pancasila,
instill a sense of love for the homeland and nationalism, strengthen the sense of
unity and unity, and make wise use of social networking sites.

Keywords: National Identity, Globalization, Pancasila.

PENDAHULUAN

Identitas nasional adalah ciri-ciri atau karakteristik keyakinan tentang


kebangsaaan yang membedakan bangsa satu dengan yang lain. Konteks identitas
nasional sendiri berkaitan dengan adat istiadat, kebudayaan, dan karakter khas suatu
negara. Identitas nasional ini memiliki peran dan fungsi yang penting bagi suatu
bangsa dan negara, yakni sebagai jati diri bangsa. Hal yang berkaitan dengan bangsa
,budaya, seni, bahasa, serta karakterisitik-karakteristik lainnya, menjadi unsur-
unsur dalam pembentukan suatu identitas nasional. Hal-hal tersebut akan menjadi
ciri khas atau pembeda sekaligus “tanda pengenal” bagi suatu bangsa dan negara.
Selain sebagai jati diri dan ciri khas dari suatu bangsa, identitas nasional juga dapat
menjadi pemersatu bangsa, yang berada di tengah suatu perbedaan. Dalam hal ini,
perbedaan-perbedaan tersebut bukanlah suatu pemecah, namun suatu perbedaan itu
memposisikan dirinya sebagai nusantara.

Selanjutnya Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki


keanekaragaman budaya, suku, bahasa, agama, kesenian dan masih banyak lagi.
Segenap perbedaan tersebut bersatu menjadi unsur nusantara. Maksudnya disini
adalah segenap perbedaan-perbedaan tersebut bersatu dan menciptakan integritas
nasional. Penyatuan unsur-unsur ini akan menciptakan persatuan yang kuat, dan
menjadi karakteristik-karakteristik Bangsa Indonesia, kemudian akan dikenal
sebagai identitas nasional Negara Indonesia.

Globalisasi sebenarnya membawa dampak baik kepada kehidupan manusia,


karena memudahkan masyarakat mendapatkan infosmasi. Namun globalisasi juga
membawa dampak buruk bagi Bangsa Indonesia. Budaya luar bisa masuk terus
menerus secara langsung, maupun melalui kecanggihan teknologi kini. Tanpa
masyarakat saring mana yang sepantasnya di contoh, unsur-unsur nusantara
tersebut dipudarkan oleh pengaruh dari globalisasi secara perlahan. Hal ini menjadi
tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk berupaya mempertahankan identitas
nasional Negara Indonesia.

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang dipakai adalah studi pustaka, informasi didapatkan


dari berbagai literatur, lalu disusun berdasarkan hasil studi dan informasi yang
diperoleh. Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan karya tulis ini berasal
dari berbagai referensi yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Referensi
itu terdiri dari sumber primer dan sekunder seperti jurnal, buku, artikel, dan
berbagai jenis informasi yang didapatkan melalui situs-situs internet. Studi Pustaka
dilakukan untuk memperkuat permasalahan yang dikaji, sehingga menjadi dasar
dalam memberikan argumen terkait tantangan dan upaya dalam mempertahankan
identitas nasional dari pengaruh globalisasi. Penarikan kesimpulan dilakukan
berdasarkan permasalahan dan pembahasan pada tulisan.

PEMBAHASAN

Mengenal Identitas Nasional Indonesia sebagai Kepribadian Bangsa

Identitas nasional secara etimologis berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata
nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, identitas nasional adalah ciri,
tanda atau jati diri yang melekat pada suatu negara sehingga membedakan dengan
negara lain. Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa yang lain.

Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional, maka identitas nasional


suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer
disebut dengan kepribadian suatu bangsa. Maksud dari kepribadian suatu bangsa
ini adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai
unsur yang membentuk bangsa tersebut.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki identitas


nasionalnya sendiri, yang membedakan kepribadiannya dengan negara lain. Negara
Indonesia memiliki banyak karakteristik-karakteristik seperti hal budaya, etnis, ras,
suku, agama, serta karakter yang asalnya sudah menjadi suatu perbedaan dengan
negara lain. Identitas nasional Indonesia, telah ditemukan ketika proklamasi
kemerdekaan dikumandangkan. Kepribadian-kepribadian bangsa tersebut adalah
sesuatu yang historis, sehingga kita mesti memandang bahwa identitas nasional itu
akan berubah sewaktu-waktu dalam artian dinamis

Identitas nasional Indonesia dapat dirumuskan pembidangannya dalam tiga


bidang sebagai berikut: Pertama, identitas fundamental, yakni pancasila sebagai
filsafat bangsa, hukum dasar, pandangan hidup, etika politik, paradigma
pembangunan. Kedua, identitas instrumental, yang meliputi UUD 1945 sebagai
konstitusi negara, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, Garuda Pancasila
sebagai lambang negara, Sang Saka Merah Putih sebagai bendera negara, Bhineka
Tunggal Ika sebagai semboyan negara, dan Indonesia Raya sebagai lagu
kebangsaan. Ketiga, identitas alamiah yang meliputi Indonesia sebagai negara
kepulauan dan kemajemukan terhadap sukunya, budayanya, agamanya. Dalam
artikel ini, yang menjadi fokus kajian adalah Pancasila yang menjadi dasar, filsafat
bangsa, hukum dasar, pandangan hidup bangsa. Pancasila menghidupi segala unsur
dalam kepribadian Bangsa Indonesia, maksudnya Pancasila telah menjiwai atau
sudah menjadi atma dari segala bidang identitas nasional Indonesia.

Dapat dikatakan bahwa hakikat dari identitas nasional Indonesia dalam


kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Pancasila merupakan suatu
aktualisasi cerminan nilai dalam berbagai tatanan kehidupan di Indonesia. Nilai-
nilai yang terkandung dalam sila Pancasila, mengandung nilai etika, moral, mitos,
ideologi, tradisi dan lain-lainnya sebagai acuan berperilaku dan bergaul. Nilai-nilai
yang terkandung ini bukanlah barang jadi yang sudah selesai, melainkan sesuatu
yang terbuka dan terus-menerus bersemi karena adanya hasrat menuju kemajuan
yang dimiliki oleh masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa hakikat identitas nasional
merupakan sesuatu yang terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap
relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.

Eksistensi Identitas Nasional Negara Indonesia

Identitas nasional Indonesia terdiri dari banyak unsur yakni sejarah, bahasa,
kebudayaan, agama, suku bangsa dan lain sebagainya. identitas nasional Indonesia
dapat dilihat dari bentuk mendasar sebagai berikut: Pancasila sebagai fundamental,
filsafat bangsa, hukum dasar, pandangan hidup bangsa. Kemudian UUD 1945
sebagai konstitusi negara, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, Garuda
Pancasila sebagai lambang negara, Sang Saka Merah Putih sebagai bendera negara,
Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, dan Indonesia Raya sebagai lagu
kebangsaan. Kemudian Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
Konsep wawasan nusantara, serta Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
kebudayaan nasional.

Pada dasarnya segenap identitas nasional tersebut dibentuk berdasarkan


kesepakatan suku bangsa yang ada indonesia. Karena masing-masing suku bangsa
di Indonesia memiliki banyak sekali perbedaan dalam hal bahasa, budaya, agama,
ras, dan masih banyak lagi. Hal ini memungkinkan terjadinya integrasi nasional
yang dapat membawa kehidupan Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
Faktor-faktor sebagai pembentuk identitas nasional indonesia adalah primordial,
sakral, tokoh, bhinneka tunggal ika, kelembagaan sejarah dan perkembangan
ekonomi. Maka dari itu, identitas nasional harus dibentuk berdasarkan kesepakatan
bersama agar memiliki pandangan yang sama dalam memaknai dan menentukan
identitas nasional itu sendiri.(Ridhuan 2019).

Tantangan Identitas Nasional Indonesia di Era Globalisasi

Globalisasi berasal dari istilah “global”, yang berarti universal. Globalisasi


merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek budaya lainnya. selain itu juga terjadi
kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi,termasuk kemunculan
telegraf dan internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin
mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Globalisasi merupakan sebuah bukti dari kemajuan jaman, yang dihasilkan melalui
proses yang dilakukan manusia.

Globalisasi memberikan dampak baik bagi manusia dalam bidang


transportasi, kerja, komunikasi, dan masih banyak kemajuan-kemajuan lainnya.
Kemajuan-kemajuan tersebut memudahkan pekerjaan manusia, mobilisasi,
interaksi jarak jauh. Salah satu contoh kemajuan tersebut yaitu internet, yang hingga
kini telah berkembang pesat keberadaannya. Dengan internet, manusia dimudahkan
kegiatannya melalui perangkat elektronik seperti laptop, telepon genggam, tablet
dan lainnya. namun disamping itu, globalisasi juga membawa dampak buruk bagi
manusia. Melalui internet, manusia disuguhi bermacam-macam gambar, video,
kata-kata, postingan yang memiliki aura negatif pula. Budaya luar masuk melalui
internet ini secara terus menerus, sehingga masyarakat menangkapnya tanpa
menyaringnya terlebih dahulu.Globalisasi juga membawa dampak dan pengaruh
negatif bagi identitas nasional Indonesia. Budaya luar yang masuk tanpa disaring
terlebih dahulu, dapat menimbulkan efek negatif bagi masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Prabowo et al., 2014),


bahwasanya pengaruh negatif globalisasi telah menggeser kebudayaan lokal yang
seharusnya kita jaga dan lestarikan. Masyarakat sudah tidak lagi menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya nusantara. Saat budaya luar masuk, masyarakat terutama anak
muda mulai mengikuti hal yang menurutnya nyaman, trending dan bergaya. Satu
persatu masyarakat akan mengikuti trend, sehingga nilai-nilai budaya terkikis dan
tersingkirkan akibat budaya luar tersebut. Sebenarnya ini sepenuhnya bukan salah
budaya luar, namun kesadaran masyarakat terutama pemuda yang tidak bisa
mengkontrol dirinya dalam memilah dan memilih budaya yang timbul akibat
globalisasi. Hal ini juga pastinya berakibat buruk bagi masyarakat Indonesia,
karena ini sudah terjadi seperti bayangan sebelumnya. Meskipun tidak sepenuhnya
masyarakat mengikuti budaya luar, hal ini juga perlu diantisipasi untuk mencegah
tergerusnya budaya nusantara Indonesia. Adapun tantangan di era globalisasi
terhadap identitas nasional, diantaranya yaitu ;

1. Hedonisme, merupakan pandangan hidup yang mengutamakan kesenangan


dan kepuasan (Dinda Larasati, 2016). Sehingga adanya hedonisme
membuat masyarakat Indonesia dengan mudahnya menghabiskan hal-hal
yang berkaitan dengan materi hanya untuk kesenangan dan kepuasan.
Keberadaan hedonisme ini, membuat masyarakat hidup berdasarkan
kesenangan dan kepuasannya sendiri tanpa memandang akibat atau
dampaknya. Hal ini justru membuat masyarakat lebih mementingkan gaya
dibandingkan etika.
2. Memudarnya sikap gotong royong yang merupakan nilai-nilai asli dalam
kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini disebabkan karena
berkembangnya sikap individualistik pada gaya hidup masyarakat, yang
menyebabkan masyarakat enggan untuk berinteraksi terutamanya
melakukan gotong royong.
3. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme, contoh kecil dari hal ini
adalah memudarnya rasa cinta pada produk di negeri sendiri disbanding
produk luar negeri. Masyarakat lebih senang menggunakan produk dari luar
dibandingkan produk dalam negeri demi sebuah gaya atau trend. Kemudian
penggunaan Bahasa asing yang berlebihan, tanpa mengingat Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan.
4. Lunturnya moral dan sikap akibat pengaruh munculnya budaya pergaulan
bebas dari luar, yang membuat masyarakat bergaul tanpa memandang jenis
kelamin secara wajar dan tidak memperhatikan etika. Sehingga terjadinya
perilaku sex bebas, penggunaan obat terlarang.

Selain masalah diatas, masih banyak lagi dampak dari pengaruh globalisasi
terhadap identitas nasional Indonesia. Tentu saja masalah-masalah tersebut dapat
memudarkan identitas nasional Indonesia sendiri, dan mengubah tatanan hidup di
masyarakat. Globalisasi dapat memberikan dampak positif karena memudahkan
pekerjaan manusia, namun dampak negatif yang ditimbulkan juga perlu
diperhatikan, agar sesuai dengan etika dan nilai-nilai Pancasila.

Upaya-upaya Mempertahankan Identitas Nasional dari Pengaruh dan


Tantangan di Era Globalisasi

Kesalahan akibat dampak negatif dari globalisasi tidak dapat dipungkiri,


namun bukan berate masyarakat tidak mencegah pudarnya nilai-nilai positif yang
membentuk kepribadian dan terwujudunya identitas nasional Indonesia. Dalam hal
ini, bukan sepenuhnya adalah salah perkembangan globalisasi, namun juga
kesadaran manusia untuk mempertahankan apa yang sudah menjadi jati diri Bangsa
Indonesia sendiri. Maka dari itu, untuk mencegah pengaruh buruk globalisasi, dapat
kita lakukan upaya-upaya untuk mempertahankan identitas nasional dari dampak
negatif globalisasi yaitu sebagai berikut:

1. Memahami, mengamalkan, dan mengsosialisasikan nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila sebagai fundamental dan pandangan hidup
Bangsa Indonesia. Sila-sila yang terdapat pada Pancasila memiliki makna
tersendiri mulai dari sila ketuhanan, sila kemanusiaan, sila persatuan, sila
kerakyatan dan sila keadilan sosial. Jika masyarakat dapat memahami
dengan baik nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kemudian nilai-
nilai tersebut diamalkan dengan tepat, tanpa lupa kita mengingatkan dan
meng- sharing nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam kata
lain, Bangsa Indonesia harus berpacu pada nilai-nilai Pancasila dalam
melakukan sesuatu dengan memperhatikan situasi dan kondisi.
2. Menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme, yang mestinya
dilakukan sejak dini. Hal ini berguna bagi masyarakat terutamanya pemuda
sebagai tonggak perjuangan, dalam mempertahankan keutuhan NKRI dan
memperkuat identitas nasional Indonesia. Contoh kecilnya yaitu mencintai
produk-produk dalam negeri, mengindahkan kebudayaan nusantara tanpa
menjatuhkan kebudayaan luar.
3. Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, dengan memperkuat hubungan
dan interaksi sosial antar manusia Indonesia. Karena Indonesia memiliki
kemajemukan dalam hal budaya, agama, ras, dan lain sebagainya. Tanpa
memperhatikan latar belakang tersebut, sikap persatuan dan kesatuan harus
ditumbuhkan demi memperkuat tali persaudaraan sesame manusia
Indonesia.
4. Memanfaatkan situs jejaring sosial sebaik mungkin, demi kepentingan dan
kenyamanan bersama. Perkembangan globalisasi tidak dapat dipungkiri,
karena suatu negara juga perlu mengikuti bagaimana perkembangan
globalisasi untuk menghindari ketinggalan. Namun dalam hal ini, dipertegas
bahwa masyarakat perlu menyaring, memilih dan memilah sesuatu yang
terdapat dalam jejaring sosial. Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif
dari internet.

Selain upaya-upaya diatas, masih banyak lagi cara dalam mempertahankan


identitas nasional dari pengaruh dampak buruk di era globalisasi. Karena pada
dasarnya semua itu berasal dari kesadaran manusia itu sendiri dalam melakukan
sesuatu. Identitas nasional Indonesia merupakan jati diri bangsa sekaligus
kepribadian kita sendiri secara kompleks. Segala sesuatu yang dilakukan, menjadi
cerminan dalam identitas nasional Bangsa Indonesia sendiri. Segenap upaya dalam
rangka mempertahankan identitas nasional Bangsa Indonesia merupakan upaya
dalam mempertahanakn keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SIMPULAN

Identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada suatu
negara sehingga membedakan dengan negara lain. Indonesia sendiri juga
merupakan negara yang memiliki identitas nasionalnya tersendiri dibandingkan
dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dapat dirumuskan
pembidangannya dalam tiga bidang yakni: Pertama, identitas fundamental, yakni
pancasila sebagai filsafat bangsa, hukum dasar, pandangan hidup bangsa .Kedua,
identitas instrumental, yang meliputi UUD 1945 sebagai konstitusi negara, bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan, Garuda Pancasila sebagai lambang negara,
Sang Saka Merah Putih sebagai bendera negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai
semboyan negara, dan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan. Ketiga, identitas
alamiah yang meliputi Indonesia sebagai negara kepulauan dan kemajemukan
terhadap sukunya, budayanya, agamanya. Pengaruh buruk dari globalisasi dapat
menggerus karakteristik-karakteristik yang menjadi identitas nasional Indonesia.
Tantangan-tantangan berupa hedonisme, memudarnya sikap gotong royong,
nasionalisme dan patriotism serta moral, menjadi suatu hambatan dalam
mewujudkan identitas nasional Indonesia yang baik. Adapun upaya-upaya yang
dapat dilakukan dalam mempertahankan identitas nasional Indonesia antara lain,
mengamalkan nilai-nilai Pancasila, menanamkan rasa cinta tanah air dan
nasionalisme, memperkuat persatuan dan kesatuan serta memanfaatkan jejaring
sosial sebaik mungkin sebagai media penyalur informasi untuk menunjukkan
identitas nasional Indonesia sebenarnya.

SARAN

Sebagai masyarakat yang bijak dalam era globalisasi, kita semestinya dapat
memilih dan memilah informasi yang tepat demi kenyamanan dan keamanan
bersama. Salah satunya untuk mencegah masuknya budaya luar yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa, sehingga dapat menyebabkan tergerusnya identitas
nasional Indonesia. Indonesia memiliki banyak karakteristik-karakteristik yang
majemuk yang memberikan manfaat baik bagi negara dan bangsa, kita sebagai
masyarakat Indonesia seharusnya bangga dan mengindahkan anugerah tersebut.
karena hal tersebut dapat meningkatan kebersamaan dan memperkuat identitas
nasional Indonesia.

Penulis berharap dengan adanya karya tulis ini, dapat meningkatkan rasa
cinta tanah air dan nasionalisme kita terhadap Bangsa Indonesia, serta dapat
meningkat kesadaran masyarakat dalam memahami nilai-nilai Pancasila yang
diterapkan di kehidupan masyarakat. Penulis juga menyadari karya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis berharap pembaca dapat memberikan
kritik dan pesan yang bersifat membangun bagi penulis. Sehingga penulis dapat
meningkatkan dan mengembangkan karya tulis lainnya di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Lulu Rahma. dkk. 2021. Mengenal Indentitas Nasional Indonesia Sebagai
Jati Diri Bangsa untuk Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi. Jurnal
Pendidikan Tambusai. Volume 5 Nomor 3Tahun 2021. Halaman 8549-8557.
Diakses tanggal 28 juni 2022, Universitas Pendidikan Indonesia

Latra, I Wayan. 2017. Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan dalam
Pembangunan Bangsa dan Karakter. Diakses tanggal 27 Juni 2022,
Universitas Udayana.

Astawa, I Putu Ari. 2017. Materi Kuliah Kewarganegaraan Identitas Nasional.


Diakses tanggal 27 Juni 2022, Universitas Udayana.

Julianty, Annisa Azzahra. Dkk. 2022. Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi


Identitas Nasional Bangsa Indonesia Saat ini. Jurnal Edumaspul. Vol. 6 – No.
1, halaman 964-968. Diakses tanggal 28 Juni 2022, 3 Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Daerah Cibiru, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai