Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL TUGAS 2 PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

TUTOR : Delila Kania

Oleh
NAMA : Shuhaib Dzulqornain
NIM : 051672643

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identitas nasional adalah suatu konsep yang mengacu pada kesadaran dan rasa
kebangsaan yang dimiliki oleh suatu negara. Identitas nasional ini terbentuk dari sejarah,
budaya, bahasa, dan nilai-nilai yang dianut oleh suatu negara. Identitas nasional yang kuat
sangat penting bagi suatu negara karena dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Pancasila merupakan dasar hukum yang mengakompan masyarakat Indonesia dan


menjadi identitas nasional yang diperluas oleh generasi muda di era digital. Dalam konteks
pembelajaran, teknologi, dan sosial media, generasi muda perlu menghargai pancasila dan
menjelaskan bagaimana mereka dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan dan perubahan
yang dihadapi. Oleh karena itu, penting bagi kelompok masyarakat dan pemerintah untuk
menjelaskan pancasila dan menjelaskan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam konteks
digital.

Di era digital seperti sekarang ini, penguatan identitas nasional menjadi semakin penting
karena adanya pengaruh globalisasi yang dapat mengancam keberadaan identitas nasional suatu
negara. Oleh karena itu, penguatan identitas nasional generasi muda di era digital melalui nilai-
nilai pancasila perlu dilakukan agar generasi muda dapat mempertahankan identitas nasional
yang kuat.

B. Kajian Pustaka

Artikel ini saya buat dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode penelitian
kepustakaan atau kajian literatur. Data berasal dari buku, dan jurnal yang terdapat di google
scholar, kemudian dianalisis dan dikompilasikan hingga menghasilkan kesimpulan yang
disajikan dalam artikel ini.

Dalam tulisan artikel ini, terdapat 3 topik yang akan dibahas, yaitu: (1) Identitas
Nasional. (2) Tantangan, Peluang, dan Strategi dalam Membangun Identitas Nasional Generasi
Muda di Era Digital (3) Pancasila Sebagai Identitas Nasional Generasi Muda Di Era Digital.
PEMBAHASAN
1. Identitas Nasional

Identitas nasional secara etimologis berasal dari kata "identitas" dan "nasional". Kata
"identitas" berasal dari bahasa Inggris "identity," yang berarti karakter, tanda, atau identitas
yang melekat pada seseorang atau kelompok yang berbeda dengan yang lain. Kata "nasional"
berarti bersifat kebangsaan. Sementara Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri
yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian ini, setiap bangsa di dunia akan memiliki identitas
nasional yang berbeda, sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, dan karakter mereka.

Koento Wibisono (2005) mengatakan bahwa identitas nasional adalah pengertian di


dalamnya tersimpul perangkat nilai-nilai budaya yang mempunyai ciri khas dan membedakan
dengan bangsa lain. Identitas Nasional merupakan konstruksi emosional intlektual , dan
ideologis yang terus-menerus harus dibangun agar tata nilai yang tersimpul di dalamnya tetap
relevan, actual, dan fungsional dalam menghadapi zaman yang terus-menerus mengalami
perkembangan dan cenderung berubah-ubah.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Kaelan dan Zubaidi (2007) yang mengatakan bahwa
identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya. Dengan kesimpulan berdasarkan
pengertian ini, identitas nasional memiliki kaitan yang erat dengan jati diri bangsa tersebut atau
disebut juga dengan istilah kepribadian bangsa.

2. Tantangan, Peluang, dan Strategi dalam Membangun Identitas Nasional Generasi


Muda di Era Digital

Generasi muda yang tumbuh dan berkembang di era digital memiliki tantangan dan peluang
yang berbeda dalam membangun identitas nasional yang kuat dan berkelanjutan. Beberapa
tantangan dan peluang yang dihadapi generasi muda dalam membangun identitas nasional di
era digital antara lain:
a. Tantangan

Era digital membawa perubahan signifikan dalam cara orang berkomunikasi,


berinteraksi, dan memperoleh informasi. Generasi muda yang tumbuh dan berkembang di era
digital memiliki akses yang lebih mudah terhadap budaya asing. Hal ini dapat mempengaruhi
persepsi dan nilai-nilai yang dimiliki oleh generasi muda terhadap budaya nasional. Generasi
muda di era digital juga mengalami tantangan informasi yang lebih kompleks. Membuat
banyak informasi dan pendapat yang tidak jelas asal usulnya dapat dengan mudah diakses
melalui media sosial. Hal tersebut menjadi tantangan bagi generasi muda dalam memilah
informasi yang baik dan benar. Namun, generasi muda lebih cenderung mudah meyakini
informasi yang mereka terima melalui plat from media sosial tanpa terlebih dahulu mencari tau
kebenaran informasi tersebut. Dan generasi muda yang tumbuh dan berkembang di era digital
cenderung lebih tergantung pada teknologi. Ketergantungan pada teknologi dapat
mempengaruhi cara generasi muda berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, serta
mempengaruhi cara generasi muda memperoleh informasi.

b. Peluang

Generasi muda di era digital memiliki akses yang lebih mudah untuk mendapatkan
informasi tentang budaya nasional, yang dapat memperkuat pemahaman dan pengetahuan
mereka tentang budaya tersebut. Mereka juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain dari berbagai daerah dan budaya, yang dapat memperkuat rasa
persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperkuat keragaman budaya di Indonesia. Selain itu,
generasi muda juga dapat memperkuat identitas nasional melalui media sosial. Mereka dapat
menggunakan platform ini untuk memperkenalkan budaya nasional kepada orang lain, serta
meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan mereka terhadap negara dan bangsa. Secara
keseluruhan, era digital telah memberikan lebih banyak peluang bagi generasi muda untuk
terlibat dan memperkuat budaya nasional di Indonesia.

c. Strategi

Untuk memperkuat identitas nasional generasi muda di era digital, diperlukan strategi yang
tepat dan efektif. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:
• Pendidikan: Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam memperkuat
identitas nasional pada generasi muda. Pendidikan dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang melekat pada negara.
Selain itu, pendidikan juga dapat membantu generasi muda untuk mengembangkan
rasa cinta dan bangga terhadap negara.
• Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan generasi muda tentang budaya
nasional: Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan generasi muda tentang budaya nasional melalui program-program
pendidikan dan kegiatan-kegiatan budaya.
• Mendorong generasi muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial:
Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat mendorong generasi muda untuk
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berkaitan dengan budaya
nasional. Hal ini dapat memperkuat rasa tanggung jawab terhadap negara dan
bangsanya.
• Mendorong penggunaan media sosial untuk memperkuat identitas nasional:
Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat mendorong penggunaan media sosial
untuk memperkuat identitas nasional. Generasi muda dapat memperkenalkan
budaya nasional kepada

3. Pancasila Sebagai Identitas Nasional Generasi Muda Di Era Digital

Di antara beberapa identitas nasional yang penting bagi kehidupan bangsa Indonesia,
Pancasila merupakan identitas nasional yang memiliki posisi paling penting. Mengapa
demikian? Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pentingnya Pancasila sebagai identitas
nasional. Bangsa Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat dunia yang beragam, memiliki
sejarah dan prinsip hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain pada umumnya. Salah satu
faktor yang membedakannya adalah Pancasila, yang merupakan falsafah dasar negara Republik
Indonesia. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Pancasila
memiliki kedudukan yang sangat penting. Selain sebagai dasar falsafah negara Indonesia,
Pancasila juga berperan sebagai dasar negara, sebagai sumber hukum, sebagai ideologi
nasional, sebagai pandangan hidup, dan yang tak kalah pentingnya adalah sebagai kepribadian
bangsa Indonesia.

Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila merupakan lima prinsip atau lima asas yang disusun
berdasarkan nilai-nilai luhur kehidupan yang berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Dapat juga
dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia pada hakikatnya
bersumber dari nilai-nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kesesuaian
antara Pancasila dengan nilai-nilai luhur kehidupan yang berkembang di masyarakat
merupakan alasan kuat untuk mengatakan bahwa Pancasila merupakan identitas nasional yang
paling fundamental bagi bangsa Indonesia. Kenyataan bahwa nilai-nilai Pancasila telah lama
hidup dan mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama menunjukkan bahwa nilai-
nilai Pancasila tersebut telah sejak lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Indonesia.
Oleh karenanya sudah menjadi keharusan apabila nilai-nilai Pancasila kemudian dijadikan
sebagai landasan dan acuan bagi setiap warga negara di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Kaelan (2002) menjelaskan bahwa inti identitas nasional bangsa Indonesia adalah nilai-
nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan
yang dianggap baik yang memberikan watak, corak, dan ciri masyarakat Indonesia. Ciri-ciri
yang menjadi corak karakter atau kepribadian bangsa, yakni sifat religius, sikap menghormati
bangsa dan manusia lain, persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide tentang keadilan
sosial. Karakter bangsa Indonesia tersebut adalah nilai-nilai dasar Pancasila sehingga Pancasila
dikatakan sebagai jati diri bangsa yang menjadi inti identitas nasional Indonesia.

4. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila pada Generasi Muda di Era Digital

Generasi muda Indonesia di era digital perlu memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara penerapan nilai-nilai
Pancasila pada generasi muda di era digital:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.


Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan pentingnya keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Generasi muda Indonesia di era digital perlu
memahami dan mengaplikasikan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
cara penerapan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa pada generasi muda di era digital
antara lain: Menjaga akhlak dan moralitas dalam berinteraksi di dunia maya.
Menghindari konten-konten negatif dan tidak bermanfaat di dunia maya.
Menggunakan teknologi untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri
dan orang lain.
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajarkan pentingnya menghargai
martabat manusia dan memperlakukan orang lain dengan adil dan beradab.
Generasi muda Indonesia di era digital perlu memahami dan mengaplikasikan nilai
ini dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara penerapan nilai Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab pada generasi muda di era digital antara lain: Menghargai
perbedaan dan keragaman di dunia maya. Menghindari tindakan bullying dan hate
speech di dunia maya. Menggunakan teknologi untuk membantu orang lain dan
memperbaiki kehidupan masyarakat.
3) Persatuan Indonesia.
Nilai Persatuan Indonesia mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Generasi muda Indonesia di era digital perlu memahami dan
mengaplikasikan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara penerapan
nilai Persatuan Indonesia pada generasi muda di era digital antara lain: Menghargai
perbedaan dan keragaman di dunia maya. Menghindari tindakan provokasi dan
perpecahan di dunia maya. Menggunakan teknologi untuk memperkuat persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan pentingnya partisipasi masyarakat
dalam pembangunan nasional. Generasi muda Indonesia di era digital perlu
memahami dan mengaplikasikan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
cara penerapan nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan pada generasi muda di era digital antara lain:
Menggunakan teknologi untuk memberikan masukan dan kritik yang membangun
pada pemerintah. Menggunakan teknologi untuk memperkuat partisipasi
masyarakat dalam pembangunan nasional. Menghindari tindakan korupsi dan
nepotisme di dunia maya.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengajarkan pentingnya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Generasi muda Indonesia di era
digital perlu memahami dan mengaplikasikan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa cara penerapan nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia pada
generasi muda di era digital antara lain: Menggunakan teknologi untuk memperkuat
akses dan kesetaraan pendidikan. Menggunakan teknologi untuk memperkuat akses
dan kesetaraan kesehatan. Menghindari tindakan diskriminasi dan Intoleran.
Penutup
A. Kesimpulan:

Identitas nasional merupakan suatu konsep yang kompleks dan multidimensional, yang
mencakup aspek-aspek seperti bahasa, agama, budaya, sejarah, dan geografi. Generasi muda
yang tumbuh dan berkembang di era digital memiliki tantangan dan peluang yang berbeda
dalam membangun identitas nasional yang kuat dan berkelanjutan, seperti pengaruh budaya
asing, keterbatasan akses informasi, dan ketergantungan pada teknologi.

Pancasila merupakan identitas nasional yang penting bagi generasi muda di era digital untuk
memahami dan menjaga nilai-nilai dasar yang menjadi dasar bagi demokrasi dan kedaulatan di
Indonesia. Generasi muda dapat memahami pancasila melalui pendidikan dan diskusi, serta
menjaga pancasila dengan mengembangkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila. Dalam era digital, generasi muda dapat menjaga pancasila dengan mengembangkan
sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila, serta berpartisipasi dalam acara-
acara yang menghargai pancasila. Dengan memahami dan menjaga pancasila, generasi muda
dapat berkontribusi secara positif terhadap negara dan bangsanya, serta menjaga keberagaman
budaya yang ada di Indonesia.

B. Saran:

Kami ucapkan terimakasih Kepada Bapak/Ibu dosen, demikianlah pembahasan pada sesi
tugas kali ini, saya sangat mengharapkan saran dan tanggapan dari Bapak/Ibu Dosen yang
terhormat. Karena melihat terbatasnya sumber referensi yang digunakan, memungkinkan
terjadinya kesalahan dan misinformation. Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih jauh
sekali dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik, saran, dan pengembangan lebih lanjut dari
judul makalah ini dapat diterima dan dikembangkan lebih lanjut. Sehingga tercapainya
kesempurnaan atas sebuah pengetahuan yang bisa dikonsumsi bagi masyarakat umum
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Laiyo, Reno Wikandaru, Hastangka. (2023). Pendidikan Kewarganegaraan. Tanggerang


Selatan: Universitas Terbuka.

Kaelan. (2002) Filsafat Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa. Yogyakarta: Paradigma.

Silfiah, Rossa Ilma. (2223). Buku Ajar Identitas Nasional. Jawa Timur: Yudharta Press.

Kuswanto. (2023). Buku Referensi Identitas Nasional di Era Globalisasi. Malang: Inara
Publisher.

Kaelan dan Zubaidi, Ahmad. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta, Paradigma.

Sudargini, Yuli, and Agus Purwanto. (2020)."Pendidikan Pendekatan Multikultural untuk


Membentuk Karakter dan Identitas Nasional di Era Revolusi Industri 4.0: A Literature
Review." Journal of Industrial Engineering & Management Research 1.3: 299-305

Julianty, Annisa Azzahra. (2022). Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi Identitas Nsional
Indonesia Saat Ini. Journal of Science and Education Vol 3, No 1.

Anda mungkin juga menyukai