Anda di halaman 1dari 14

PKN / Middle Test / ESAI / BESP 2021

MEDAN STATE UNIVERSITY

MIDDLE TEST

Proposed as One of KKNI's Tasks


Citizenship Education Course

Aura Albizia Tanjung


4211141012
Bilingual Bilingual Education Study Program

DEPARTMENT OF BIOLOGY
FACULTY OF MATH AND SCIENCE
MEDAN
AUGUST 2022
UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2022

Bilingual Education Study Program 21 A

Pendidikan Geografi 21 D

Pendidikan Sejarah 21 E

Pendidikan Bahasa Jerman 21 A

SELASA, 4 OKTOBER 2022

1. Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)? (10)

2. Mengapa mata kuliah ini diperlukan oleh seorang mahasiswa? (15)

3. Beberapa konsep mengenai identitas nasional dapat ditelusuri dari

berbagai sumber dan dapat disimpulkan bahwa identitas itu adalah nilai-

nilai mengenai kehidupan berbangsa dan bertanah air. Jelaskan apa yang

dimaksud dengan hal ini sehingga Pancasila dikatakan sebagai jati diri

bangsa dan sekaligus identitas nasional (25).

4. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan identitas nasional pertama bangsa

Indonesia dahulu (25).

5. Berikan penjelasan mengenai hak azasi manusia di Indonesia (25).


3

1. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Negara Indoensia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beraneka ragam suku
bangsa dan adat istiadat, hal ini adalah karunia Tuhan yang wajib disyukuri. Kemajemukan
yang dimiliki Indoensia sejatinya merupakan suatu kekuatan yang apabila persatuan dan
kesatuan ini goyah dapat dijadikan kelemahan. Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang
panjang dalam pembentukannya. Penuh dengan perjuangan dan pengorbanan dalam
menghadapi pengkhianatan, pemberontakan, penyelewengan, dan separatis, yang akhirnya
pada 17 Agustus 1945 berani memproklamasikan diri menjadi sebuah bangsa dan negara
yang merdeka. Setiap bangsa dalam suatu negara mempunyai keinginan dan kepentingan
untuk mewujudkan serta mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

Kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia saat ini mengalami


kemunduran dalam pemahaman wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme. karakter
bangsa yang telah dibangun sejak jaman dahulu hingga sampai sekarang belum
memperlihatkan kejati dirian bangsa. Hal tersebut dapat dilihat dari maraknya ketimpangan
ekonomi, politik, dan sosial yang semakin meluas, hingga ketidak adilan masalah hukum, dan
penyimpangan sosial dikalangan pelajar seperti, perkelahian dan perusakan lingkungan yang
terjadi hampir dimana-mana.

Hal ini menuntut generasi muda harus mempunyai peranan penting dalam menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Karena itu, kesadaran awal yang harus kita tahu
bahwa dalam penghayatan rasa kebangsaan dan cinta tanah air adalah kenyataan bahwa kita
telah menjadi bagian tetap dari bangsa ini, bangsa Indonesia. Disinilah tempat kita lahir,
berpijak, hidup, bertumbuh dan berkembang. Di era milenial yang ditandai dengan kemajuan
teknologi, transportasi dan komunikasi serta semangat globalisasi mendorong manusia untuk
menjadi warga dunia. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang tercermin dalam Pancasila
sekaligus merupakan kristalisasi nilai yang diyakini kebenarannya dari adat istiadat,
kebudayaan, kepercayaan, dan agama. Nilai-nilai tersebut perlu diwariskan kepada setiap
generasi agar karakteristik dan identitas bangsa tetap berdiri kokoh walaupun berbagai
perubahan dan goncangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu
diadakan pendidikan karakter dan kepribadian, antara lain melalui Pendidikan
Kewarganegaraan bagi seluruh warga negara Indonesia.
4

Dari berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia terkait multikultural pluralisme


tersebut, Pendidikan Kewarganegaraan dapat menjadi salah satu solusi jitu sebagai sarana
dalam mempersiapkan warga negara yang baik di tengah kompleksitas keberagaman yang
berada di Indonesia. Yang dikarenakan Pendidikan Kewarganegaraan memiliki makna
filosofis sebagai fondasi kekuatan ligatur dalam pembentukan mental multikultural
pluralisme guna mewujudkan cita-cita nasional serta pemodernan bangsa dan negara tanpa
meninggalkan kearifan lokal yang telah ada pada leluhur sejak dulu.

Salah satu hal efektif dan efisien untuk membentuk karakter baik pada generasi
sekarang yaitu masih dipercayakan pada bidang pendidikan. Betapa pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan untuk siswa sebagai generasi penerus bangsa, untuk menjadikan siswa
sadar akan politik, sikap demokratis. Penanaman dan pengembangan wawasan kebangsaan
serta nasionalisme menuntut Pendidikan Kewarganegaraan agar mampu mewujudkan apa
yang menjadi tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. Kita harus mampu
mempererat persatuan dan kesatuan bangsa di atas segala perbedaan, baik perbedaan suku,
ras, maupun agama.

Pendidikan Kewarganegaraan penting diajarkan kepada warga negara, dikarenakan


Pendidikan Kewarganegaraan merupakan program Pendidikan yang membekali siswa dengan
seperangkat pengetahuan guna mendukung peran aktif mereka dalam masyarakat dan negara
di masa yang akan datang. Terbentuknya warga negara yang baik, memiliki kecerdasan baik
intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual serta memiliki rasa bangga dan tanggung
jawab. Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan modal utama bagi seluruh bangsa
Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai setiap aspek dari Indonesia.
Hal ini dimaksudkan agar dapat memupuk karakter sosial dan karakter bangsa sejak dini.
Karakter Bangsa adalah perilaku yang diharapkan untuk dimiliki oleh warga negara sebagai
cerminan dari Pancasila dan UUD 1945. Yang kelak diharapkan dapat berkontribusi,
berperan dalam pembangunan, dan mengembangkan kemampuan untuk bisa bersaing di
kancah internasional.
5

2. PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI MAHASISWA

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki sejarah yang
berbeda dengan negara lainnya. Karena Negara Kesatuan Republik Indonesia telah beberapa
kali berada dalam masa penjajahan, masa perjuangan melawan penjajah, perjuangan
menegakkan kemerdekaan, perjuangan mengisi kemerdekaan baik Orde lama, Orde baru, dan
Reformasi. Pada masing-masing masa tersebut rakyat Indonesia memiliki perjuangan yang
berbeda-beda karena tingkat permasalahan yang dihadapi tidak selalu sama setiap masanya.

Era Revolusi 4.0 yang kita kenal dengan big data, internet of things, tehnologi AI, yang
ditandai dengan banyak aplikasi yang memberikan kita kemudahan diantaranya, grab, gojek,
shopee dan masih banyak lagi inovasi-inovasi yang membuat ruang gerak manusia semakin
sedikit dan membuat kita sering sekali malas gerak dikarenakan kita dibuaikan dengan segala
kemudahan yang serba instan. Ruang komunikasi akan semakin terbatas karena kita jarang
bertemu dengn teman dan orang lain. Setiap individu akan menjadi lebih individual dan
kepekaan sosial akan semakin berkurang karena banyaknya berita hoak yang berkembang di
era distrupsi data. Hal ini menjadi pertimbangan penting untuk perlunya penguatan dan
peranan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan, agar setiap indivisu yang ada di
Indonesia merupakan seorang individu yang tidak hanya cerdas namun mempunyai karakter
dan perduli sosial yang baik.

Pendidikan Kewarganegaraan bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, mulai dari tingkat
SD,SMP dan SMA sudah diajarkan di sekolah. Lalu bagaimana untuk jenjang perguruan
tinggi ? Apakah penting belajar pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa ?

Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu bentuk pendidikan yang ditunjukkan untuk


generasi penerus bangsa agar mereka menjadi warga negara yang berfikir kritis dan sadar
mengenai hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Mahasiswa
sebagai bagian dari kehidupan kampus merupakan agent of change yang senantiasa
melakukan perubahan-perubahan menuju arah yang lebih baik. Oleh karena itu, harus adanya
usaha yang harus dilakukan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar tidak berada dalam
6

masa penjajahan seperti dulu yaitu dengan memberikan pelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan kepada Mahasiswa.
Pendidikan kewarganegaraan juga bertujuan membangun kesiapan bagi warga negara agar
menjadi warga yang cerdas untuk memahami dan menjunjung tinggi keberadaan negara dan
bangsa agar tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan Makmur
dalam kehidupan di Negara Republik Indonesia ini sangat diperlukan komitmen dan
dukungan dengan sungguh-sungguh dari setiap individunya.

Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan kepada mahasiswa berupaya untuk


menyadarkan serta memiliki komitmen untuk tetap memiliki Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sebagai mahasiswa, memiliki hak untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa, sehingga NKRI dapat menjadi negara yang merdeka dan harus kita jaga. Rasa
kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah goyah dengan iming-
iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu, kita tidak akan mudah terpengaruh
secara langsung budaya yang bukan berasal dari Indonesia dan juga menghargai segala
budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara kita. Pendidikan kewarganegaraan pada
hakikatnya adalah sebuah bentuk pendidikan untuk generasi penerus yang bertujuan agar
mereka menjadi warga negara yang berpikir tajam dan sadar mengenai hak dan kewajibannya
dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, juga bertujuan untuk membangun kesiapan
seluruh warga negara agar menjadi warga dunia (global society).

Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang diimplementasikan dengan baik


melalui perencanaan yang baik, pelaksanaan pembelajaran yang berlandaskan pada tujuan
pendidikan serta pemantauan pembelajaran melalui evaluasi, maka tujuan dari pembelajaran
PKn dapat dicapai dengan baik serta mampu membentuk warga negara yang sadar akan hak
dan kewajibannya sebagai bagian dari NKRI serta merdeka yang tidak jadi beban bagi
siapapun, yang melibatkan diri dalam kegiatan belajar, memahami garis besar sejarah, citacita
dan tujuan bernegara, dan produktif dengan turut memajukan ketertiban, keamanan,
perekonomian, dan kesejahteraan umum. Sehingga, semakin berkualitas implementasi
pembelajaran PKn maka akan semakin baik kesadaran mahasiswa sebagai bagian dari warga
negara Indonesia yang memegang peranan penerus bangsa Indonesia.
7

3. PANCASILA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA DAN IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional merupakan suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang dapat
membedakan ciri khasnya dengan bangsa lain, karena ciri khas auatu bangsa terletak pada
konsep bangs aitu sendiri. Nasional berasal dari bangsa sendiri atau meliputi diri bangsa,
maka identitas nasional Indoensia ialah jati diri yang membentuk bangsa, yaitu berbagai suku
bangsa, agama, Bahasa Indonesia, budaya nasional, wilayah nusantara dan ideologi
Pancasila. Jati diri bangsa merupakan totalitas penampilan bangsa yang utuh dengan muatan
dari masyarakat sehingga dapat membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Mengukuhkan jati diri bangsa merupakan usaha yang sangat dibutuhkan karena sebagai akar
dalam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara.

Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari manusia yang satu dengan yang lainnya, karena
manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk melakukan
pekerjaannya dan mempunyai sifat yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga merupakan
makhluk politik yang memiliki naluri untuk berkuasa. Namun, terkadang manusia juga
memiliki sifat tidak mudah puas karena keinginan manusia tidak terbatas, maka dari itu
manusia membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Berawal dari itulah
kemudian timbul suatu hubungan-hubungan Kerjasama antar manusia yang dari hubungan
tersebut membentuk sebuah masyarakat di dalam suatu negara dimana dalam negara itulah
masyarakat ada untuk mempertahankan eksistensinya untuk saling bekerja sama.

Perlu dikemukakan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai identitas


nasional bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normative, melainkan
sesuatu yang terbuka cenderung terus-menerus bersemi sejalan dengan Hasrat menuju
kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan implikasinya
adalah identitas nasional juga sesuatu yang terbuka, dnamis, dan dialektis untuk ditafsir
dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi actual yang
berkembang dalam masyarakat. hakikat identitas nasional Indonesia adalah Pancasila yang
diaktualisasikan dalam berbagai kehidupan berbangsa. Aktualisasi ini untuk menegakkan
Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 terutama
alinea ke-4.
8

Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan
sendiri-sendiri dan sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung identitas nasional
tersebut. Faktor-faktor yang mendukung lahirnya identitas nasional di Indonesia antara lain
faktor objektif yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis. Kemudian faktor
subjektif yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Berpijak pada kondisi masyarakat yang multikultural dan multietnis, maka keragaman
merupakan salah satu identitas bangsa, meskipun karakter masyarakat yang heterogen.
Namun, keragaman kultur, demikian juga keragaman dalam nilai-nilai masyarakat, haruslah
dijaga karena sejak awal Soekarno bercita-cita membangun negara “semua buat semua” yang
tidak hanya untuk satu orang, golongan, maupun kelompok tertentu. Keragaman tersebut
seharusnya dijaga dan dijamin oleh konstitusi. Kenyataannya, tidak semua identitas sub-
kultural saat ini mendapatkan pengakuan secara legal, sebagai contoh sunda Wiwitan.

Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alenia IV yang telah ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan
kepada dua pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia sering disebut juga dengan way of life, welstanshauung,
wereldbershouwing, wereld en levens beschouwing ( pandangangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, petunjuk hidup). Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari
sila Pancasila karena Pancasila sebagai weltanschauung merupakan kesatuan, tidak bisa
dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis.
Pancasila sebagai norma fundamental sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau ide pandangan
hidup bangsa. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Pancasila
mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia.
fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara, sesuai dengan pembukaan UUD 1945,
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum. Pancasila
merupakan dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri bangsa Indonesia. sebagai dasar
negara, Pancasila mengandung nilai-nilai yang sejatinya sudah ada dalam bangsa Indonesia
9

sendiri. Sehingga Pancasila mampu menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia yang beragam
dan menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

4. IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA DAHULU

Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki
identitas nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa lain dan dapat
dibedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional mampu menjaga eksistensi dan
kelangsungan hidup negarabangsa. Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan
sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang
bersangkutan. Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan , identitas nasional lebih dekat
dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan atau keyakinan tentang
kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

Apabila bangsa Indonesia memiliki identitas nasional maka bangsa lain akan dengan
mudah mengenali dan mampu membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Soedarsono (2002) menyatakan “Jati diri adalah siapa diri Anda sesungguhnya.” Makna
identitas dalam konteks ini digambarkan sebagai jati diri individu manusia. Jati diri sebagai
sifat dasar manusia. Dinyatakannya bahwa jati diri merupakan lapis pertama yang nantinya
menentukan karakter seseorang dan kepribadian seseorang. Bagi bangsa Indonesia, jati diri
tersebut dapat tersimpul dalam ideologi dan konstitusi negara, ialah Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia 1945. Jati diri bangsa Indonesia merupakan suatu hasil
kesepakatan bersama bangsa tentang masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu. Jati diri
bangsa harus selalu mengalami proses pembinaan melalui pendidikan demi terbentuknya
solidaritas dan perbaikan nasib di masa depan. Menurut Kaelan (2002) jati diri bangsa
Indonesia adalah nilai-nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa
Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan watak, corak, dan ciri
masyarakat Indonesia.

Ada sejumlah ciri yang menjadi corak dan watak bangsa yakni sifat religius, sikap
menghormati bangsa dan manusia lain, persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide
tentang keadilan sosial. Nilainilai dasar itu dirumuskan sebagai nilai-nilai Pancasila sehingga
Pancasila dikatakan sebagai jati diri bangsa sekaligus identitas nasional. Identitas primer
10

dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang mengawali terjadinya identitas sekunder,
sedangkan identitas sekunder adalah identitas yang dibentuk atau direkonstruksi berdasarkan
hasil kesepakatan bersama.

Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia ditandai
ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh asing
pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat
Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi
terjajah. Pada saat itu muncullah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa.
Kesadaran ini muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak
dari politik etis (Etiche Politiek).
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi,
dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia
merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Identitas nasional pasca
kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan
melalui berbagai kegiatan seperti upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga
pendidikan formal atau non formal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antaretnis,
antarbudaya, antarbahasa, antargolongan yang terus menerus dan akhirnya menyatu
berafiliasi dan memperkokoh NKRI.
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi penciri
atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang Merah Putih,
bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda
Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bentuk-bentuk identitas nasional ini telah
diatur dalam peraturan perundangan baik dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih
khusus.
11

5. HAK AZASI MANUSIA DI INDONESIA

Perkembangan dan Pembangunan di Indonesia yang cukup pesat, kalau tidak


disebut sebagai perkembangan dan pembangunan yang sangat maju tentunya mempunyai
dampak yang positif atau yang negatif terutama dalam hal hak-hak seseorang baik yang asasi
maupun yang derivative, oleh karenanya masyarakat dituntut untuk mengetahui, mampu
menjaga dan melaksanakan hak-haknya itu. Banyak sekali masyarakat yang tidak tahu
tentang hak-hak yang menjadi haknya termasuk tidak mengetahui kewajiban-kewajiban yang
harus dilaksanakannya, banyak masyarakat yang masih terabaikan hak-haknya sebagai
manusia. Sebagai bangsa yang berbudaya dan berdaulat kita harus mampu menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia serta menegakkan Hak Asasi Manusia. Dengan banyaknya permasalahan
dan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia maka negara kita masih harus menggalangkan
terus tentang Hak Asasi Manusia itu sendiri karena kebanyakan masyarakat indonesia pada
umumnya masih kurang sekali terhadap pemahaman tentang hak-hak mereka. Kurangnya
pengetahuan, pemahaman dan kesadaran akan Hak Asasi Manusia Itu yang nantinya akan
menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia.

Hak asasi manusia adalah masalah lokal sekaligus masalah global, yang tidak
mungkin diabaikan dengan dalih apapun termasuk di Indonesia. Implementasi hak asasi
manusia di setiap negara tidak mungkin sama, meskipun demikian sesungguhnya sifat dan
hakikat hak asasi manusia itu sama. Adanya hak asasi manusia menimbulkan konsekuensi
adanya kewajiban asasi, di mana keduanya berjalan secara paralel dan merupakan satu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Pengabaian salah satunya akan menimbulkan
pelanggaran hak asasi manusia atas hak asasi manusia yang lain. Implementasi hak asasi
manusia di Indonesia, meskipun masih banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia dari
yang ringan sampai yang berat dan belum kondusifnya mekanisme penyelesaiannya, tetapi
secara umum baik menyangkut perkembangan dan penegakkannya mulai menampakkan
tanda-tanda kemajuan pada akhir-akhir ini. Hal ini terlihat dengan adanya regulasi hukum
Hak Asasi Manusia melalui peraturan perundang-undangan serta dibentuknya Pengadilan
12

Hak Asasi Manusia dalam upaya menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang terjadi.

Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu.
Istilah hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang
tersebut bersifat mendasar. Tuntutan-tuntutan hak asasi merupakan kewajiban dasar yang
harus dipenuhi karena bersifat fundamental. Segala hak lain (hak yang bukan asasi) atau hak
derivative bisa dikatakan sebagai penjabaran dari hak-hak ini. Karena hak asasi bersifat
mendasar atau fundamental, artinya hak-hak itu wajib dipenuhi karena hak-hak ini
menunjukkan nilai subjek hak, atau perintah yang harus dilaksanakan.

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia dianggap kurang terlaksana dengan


baik. Kasus-kasus yang terjadi di Indonesia yang belum berjalan. Supremasi hukum harus
ditegakkan, sistem peradilan harus berjalan dengan baik dan adil, para pejabat penegak
hukum harus memenuhi kewajiban tugas yang dibebankan kepadanya dengan memberikan
pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat pencari keadilan, memberikan perlindungan
kepada semua orang menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka
menegakkan hukum. Perlunya social control dan lembaga politik terhadap dalam upaya
penegakan hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah.

Dengan banyaknya kejadian yang mengarah kepada pelanggaran terhadap hak


asasi manusia, menunjukkan bahwa manusia Indonesia (masyarakat, penyelenggara negara
dan penegak hukum) belum memahami apa arti sebenarnya hak-hak asasinya (termasuk
kewajiban-kewajiban asasinya). Selengkap dan sebaik apapun peraturan perundang-undangan
yang mengatur Hak Asasi Manusia hanya akan bernilai bila dipraktekkan dalam kehidupan
13

sehari-hari. Adanya peraturan perundang-undangan sudah seharusnya dan sewajarnya untuk


dilaksanakan dan ditegakkan. Sistem peradilan yang tidak memihak dan menjatuhkan
hukuman kepada yang bersalah berdasarkan atas hukum yang benar dan dijalankan sesuai
dengan prosedur hukum yang benar. Hak asasi manusia akan bisa berjalan dengan baik kalau
setiap warga negara atau setiap manusia menjalankan haknya dengan mengingat kewajiban-
kewajibannya. Hak asasi manusia akan berjalan dengan baik apabila setiap manusia
menyadari bahwa ada orang lain yang mempunyai hak yang sama dengan dirinya dengan
kata lain bahwa hak asasi manusia akan berjalan dengan baik apabila hak asasinya itu dibatasi
oleh hak asasi orang lain. Peraturan perundang-undangan adalah sebagai tools of law
enforcement bagi penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Hak asasi manusia akan lebih
berjalan atau bisa dijalankan dengan lebih baik dalam suasana perikehidupan bangsa yang
demokratis, karena negara yang demokratis senantiasa mendasarkan hukum dalam praktek
kenegaraannya, senantiasa menghormati hak-hak warga negaranya dan adanya partisipasi
warga negara dalam hal pengambilan kebijakan-kebijakan publik. Pemerintah bersama-sama
dengan masyarakyatnya harus senantiasa berusaha untuk meningkatkan kesadaran akan rasa
kemanusiaan yang tinggi, sehingga tercipta masyarakat yang selaras, seimbang dalam
menjalankan hak-hak serta kewajibannya, pemerintah menciptakan aparatur hukum yang
bersih, dan tidak semena-mena dalam menjalankan tugasnya, memberikan sanksi yang tegas
bagi pelanggar Hak Asasi Manusia dan penanaman nilai-nilai etika dan keagamaan pada
semua lapisan masyarakat.
14

DAFTAR PUSTAKA
Annisa Laela Putri, D. A. (2022). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun
bangsa . EDUMASPUL JURNAL, 125 - 130.

Eta Yunia Lestari, I. A. (2020). Refleksi 75 Tahun Indonesia Merdeka : Dinamika Pendidikah
Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 196 - 172.

Fitri Silvia Sofyan, D. S. (2015). Hbungan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaran dengan
Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Semangat Nasionalisme Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial, 185 - 195.

Dudi, C. (2009). Pengantar pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Insan Mandiri.

Muladi. (2002). Hak asasi manusia, politik, dan sistem peradilan pidana. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

Kaelan. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:


Paradigma.

Anda mungkin juga menyukai