MIDDLE TEST
DEPARTMENT OF BIOLOGY
FACULTY OF MATH AND SCIENCE
MEDAN
AUGUST 2022
UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2022
Pendidikan Geografi 21 D
Pendidikan Sejarah 21 E
berbagai sumber dan dapat disimpulkan bahwa identitas itu adalah nilai-
nilai mengenai kehidupan berbangsa dan bertanah air. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan hal ini sehingga Pancasila dikatakan sebagai jati diri
1. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Negara Indoensia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beraneka ragam suku
bangsa dan adat istiadat, hal ini adalah karunia Tuhan yang wajib disyukuri. Kemajemukan
yang dimiliki Indoensia sejatinya merupakan suatu kekuatan yang apabila persatuan dan
kesatuan ini goyah dapat dijadikan kelemahan. Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang
panjang dalam pembentukannya. Penuh dengan perjuangan dan pengorbanan dalam
menghadapi pengkhianatan, pemberontakan, penyelewengan, dan separatis, yang akhirnya
pada 17 Agustus 1945 berani memproklamasikan diri menjadi sebuah bangsa dan negara
yang merdeka. Setiap bangsa dalam suatu negara mempunyai keinginan dan kepentingan
untuk mewujudkan serta mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
Hal ini menuntut generasi muda harus mempunyai peranan penting dalam menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Karena itu, kesadaran awal yang harus kita tahu
bahwa dalam penghayatan rasa kebangsaan dan cinta tanah air adalah kenyataan bahwa kita
telah menjadi bagian tetap dari bangsa ini, bangsa Indonesia. Disinilah tempat kita lahir,
berpijak, hidup, bertumbuh dan berkembang. Di era milenial yang ditandai dengan kemajuan
teknologi, transportasi dan komunikasi serta semangat globalisasi mendorong manusia untuk
menjadi warga dunia. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang tercermin dalam Pancasila
sekaligus merupakan kristalisasi nilai yang diyakini kebenarannya dari adat istiadat,
kebudayaan, kepercayaan, dan agama. Nilai-nilai tersebut perlu diwariskan kepada setiap
generasi agar karakteristik dan identitas bangsa tetap berdiri kokoh walaupun berbagai
perubahan dan goncangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu
diadakan pendidikan karakter dan kepribadian, antara lain melalui Pendidikan
Kewarganegaraan bagi seluruh warga negara Indonesia.
4
Salah satu hal efektif dan efisien untuk membentuk karakter baik pada generasi
sekarang yaitu masih dipercayakan pada bidang pendidikan. Betapa pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan untuk siswa sebagai generasi penerus bangsa, untuk menjadikan siswa
sadar akan politik, sikap demokratis. Penanaman dan pengembangan wawasan kebangsaan
serta nasionalisme menuntut Pendidikan Kewarganegaraan agar mampu mewujudkan apa
yang menjadi tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. Kita harus mampu
mempererat persatuan dan kesatuan bangsa di atas segala perbedaan, baik perbedaan suku,
ras, maupun agama.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki sejarah yang
berbeda dengan negara lainnya. Karena Negara Kesatuan Republik Indonesia telah beberapa
kali berada dalam masa penjajahan, masa perjuangan melawan penjajah, perjuangan
menegakkan kemerdekaan, perjuangan mengisi kemerdekaan baik Orde lama, Orde baru, dan
Reformasi. Pada masing-masing masa tersebut rakyat Indonesia memiliki perjuangan yang
berbeda-beda karena tingkat permasalahan yang dihadapi tidak selalu sama setiap masanya.
Era Revolusi 4.0 yang kita kenal dengan big data, internet of things, tehnologi AI, yang
ditandai dengan banyak aplikasi yang memberikan kita kemudahan diantaranya, grab, gojek,
shopee dan masih banyak lagi inovasi-inovasi yang membuat ruang gerak manusia semakin
sedikit dan membuat kita sering sekali malas gerak dikarenakan kita dibuaikan dengan segala
kemudahan yang serba instan. Ruang komunikasi akan semakin terbatas karena kita jarang
bertemu dengn teman dan orang lain. Setiap individu akan menjadi lebih individual dan
kepekaan sosial akan semakin berkurang karena banyaknya berita hoak yang berkembang di
era distrupsi data. Hal ini menjadi pertimbangan penting untuk perlunya penguatan dan
peranan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan, agar setiap indivisu yang ada di
Indonesia merupakan seorang individu yang tidak hanya cerdas namun mempunyai karakter
dan perduli sosial yang baik.
Pendidikan Kewarganegaraan bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, mulai dari tingkat
SD,SMP dan SMA sudah diajarkan di sekolah. Lalu bagaimana untuk jenjang perguruan
tinggi ? Apakah penting belajar pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa ?
Identitas nasional merupakan suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang dapat
membedakan ciri khasnya dengan bangsa lain, karena ciri khas auatu bangsa terletak pada
konsep bangs aitu sendiri. Nasional berasal dari bangsa sendiri atau meliputi diri bangsa,
maka identitas nasional Indoensia ialah jati diri yang membentuk bangsa, yaitu berbagai suku
bangsa, agama, Bahasa Indonesia, budaya nasional, wilayah nusantara dan ideologi
Pancasila. Jati diri bangsa merupakan totalitas penampilan bangsa yang utuh dengan muatan
dari masyarakat sehingga dapat membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Mengukuhkan jati diri bangsa merupakan usaha yang sangat dibutuhkan karena sebagai akar
dalam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara.
Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari manusia yang satu dengan yang lainnya, karena
manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk melakukan
pekerjaannya dan mempunyai sifat yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga merupakan
makhluk politik yang memiliki naluri untuk berkuasa. Namun, terkadang manusia juga
memiliki sifat tidak mudah puas karena keinginan manusia tidak terbatas, maka dari itu
manusia membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Berawal dari itulah
kemudian timbul suatu hubungan-hubungan Kerjasama antar manusia yang dari hubungan
tersebut membentuk sebuah masyarakat di dalam suatu negara dimana dalam negara itulah
masyarakat ada untuk mempertahankan eksistensinya untuk saling bekerja sama.
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan
sendiri-sendiri dan sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung identitas nasional
tersebut. Faktor-faktor yang mendukung lahirnya identitas nasional di Indonesia antara lain
faktor objektif yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis. Kemudian faktor
subjektif yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Berpijak pada kondisi masyarakat yang multikultural dan multietnis, maka keragaman
merupakan salah satu identitas bangsa, meskipun karakter masyarakat yang heterogen.
Namun, keragaman kultur, demikian juga keragaman dalam nilai-nilai masyarakat, haruslah
dijaga karena sejak awal Soekarno bercita-cita membangun negara “semua buat semua” yang
tidak hanya untuk satu orang, golongan, maupun kelompok tertentu. Keragaman tersebut
seharusnya dijaga dan dijamin oleh konstitusi. Kenyataannya, tidak semua identitas sub-
kultural saat ini mendapatkan pengakuan secara legal, sebagai contoh sunda Wiwitan.
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alenia IV yang telah ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan
kepada dua pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia sering disebut juga dengan way of life, welstanshauung,
wereldbershouwing, wereld en levens beschouwing ( pandangangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, petunjuk hidup). Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari
sila Pancasila karena Pancasila sebagai weltanschauung merupakan kesatuan, tidak bisa
dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis.
Pancasila sebagai norma fundamental sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau ide pandangan
hidup bangsa. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Pancasila
mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia.
fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara, sesuai dengan pembukaan UUD 1945,
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum. Pancasila
merupakan dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri bangsa Indonesia. sebagai dasar
negara, Pancasila mengandung nilai-nilai yang sejatinya sudah ada dalam bangsa Indonesia
9
sendiri. Sehingga Pancasila mampu menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia yang beragam
dan menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki
identitas nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa lain dan dapat
dibedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional mampu menjaga eksistensi dan
kelangsungan hidup negarabangsa. Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan
sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang
bersangkutan. Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan , identitas nasional lebih dekat
dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan atau keyakinan tentang
kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Apabila bangsa Indonesia memiliki identitas nasional maka bangsa lain akan dengan
mudah mengenali dan mampu membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Soedarsono (2002) menyatakan “Jati diri adalah siapa diri Anda sesungguhnya.” Makna
identitas dalam konteks ini digambarkan sebagai jati diri individu manusia. Jati diri sebagai
sifat dasar manusia. Dinyatakannya bahwa jati diri merupakan lapis pertama yang nantinya
menentukan karakter seseorang dan kepribadian seseorang. Bagi bangsa Indonesia, jati diri
tersebut dapat tersimpul dalam ideologi dan konstitusi negara, ialah Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia 1945. Jati diri bangsa Indonesia merupakan suatu hasil
kesepakatan bersama bangsa tentang masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu. Jati diri
bangsa harus selalu mengalami proses pembinaan melalui pendidikan demi terbentuknya
solidaritas dan perbaikan nasib di masa depan. Menurut Kaelan (2002) jati diri bangsa
Indonesia adalah nilai-nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa
Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan watak, corak, dan ciri
masyarakat Indonesia.
Ada sejumlah ciri yang menjadi corak dan watak bangsa yakni sifat religius, sikap
menghormati bangsa dan manusia lain, persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide
tentang keadilan sosial. Nilainilai dasar itu dirumuskan sebagai nilai-nilai Pancasila sehingga
Pancasila dikatakan sebagai jati diri bangsa sekaligus identitas nasional. Identitas primer
10
dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang mengawali terjadinya identitas sekunder,
sedangkan identitas sekunder adalah identitas yang dibentuk atau direkonstruksi berdasarkan
hasil kesepakatan bersama.
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia ditandai
ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh asing
pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat
Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi
terjajah. Pada saat itu muncullah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa.
Kesadaran ini muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak
dari politik etis (Etiche Politiek).
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi,
dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia
merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Identitas nasional pasca
kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan
melalui berbagai kegiatan seperti upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga
pendidikan formal atau non formal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antaretnis,
antarbudaya, antarbahasa, antargolongan yang terus menerus dan akhirnya menyatu
berafiliasi dan memperkokoh NKRI.
Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi penciri
atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang Merah Putih,
bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda
Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bentuk-bentuk identitas nasional ini telah
diatur dalam peraturan perundangan baik dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih
khusus.
11
Hak asasi manusia adalah masalah lokal sekaligus masalah global, yang tidak
mungkin diabaikan dengan dalih apapun termasuk di Indonesia. Implementasi hak asasi
manusia di setiap negara tidak mungkin sama, meskipun demikian sesungguhnya sifat dan
hakikat hak asasi manusia itu sama. Adanya hak asasi manusia menimbulkan konsekuensi
adanya kewajiban asasi, di mana keduanya berjalan secara paralel dan merupakan satu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Pengabaian salah satunya akan menimbulkan
pelanggaran hak asasi manusia atas hak asasi manusia yang lain. Implementasi hak asasi
manusia di Indonesia, meskipun masih banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia dari
yang ringan sampai yang berat dan belum kondusifnya mekanisme penyelesaiannya, tetapi
secara umum baik menyangkut perkembangan dan penegakkannya mulai menampakkan
tanda-tanda kemajuan pada akhir-akhir ini. Hal ini terlihat dengan adanya regulasi hukum
Hak Asasi Manusia melalui peraturan perundang-undangan serta dibentuknya Pengadilan
12
Hak Asasi Manusia dalam upaya menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang terjadi.
Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu.
Istilah hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang
tersebut bersifat mendasar. Tuntutan-tuntutan hak asasi merupakan kewajiban dasar yang
harus dipenuhi karena bersifat fundamental. Segala hak lain (hak yang bukan asasi) atau hak
derivative bisa dikatakan sebagai penjabaran dari hak-hak ini. Karena hak asasi bersifat
mendasar atau fundamental, artinya hak-hak itu wajib dipenuhi karena hak-hak ini
menunjukkan nilai subjek hak, atau perintah yang harus dilaksanakan.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Laela Putri, D. A. (2022). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun
bangsa . EDUMASPUL JURNAL, 125 - 130.
Eta Yunia Lestari, I. A. (2020). Refleksi 75 Tahun Indonesia Merdeka : Dinamika Pendidikah
Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 196 - 172.
Fitri Silvia Sofyan, D. S. (2015). Hbungan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaran dengan
Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Semangat Nasionalisme Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial, 185 - 195.
Muladi. (2002). Hak asasi manusia, politik, dan sistem peradilan pidana. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.