Jawaban:
1. 1.1 Analisislah dari aspek Argumentasi historis tentang pentingnya Matakuliah
Pendidikan Kewarganegaraan diwajibkan kepada mahasiswa
Secara historis, dapat kita lihat pergerakan organisasi Budi Utomo dalam
membentuk pemahaman bangsa Indonesia yang sebelumnya terpecah-belah oleh
berbagai perbedaan yang ada mulai dari suku, agama, ras, dll. Kelahiran Budi
Utomo menjadi tonggak sejarah awal bangkitnya nasionalisme, semangat
persatuan dan kestuan bangsa Indonesia yang hingga pada akhirnya pada tahun
1928 tepatnya tanggal 28 Oktober para pemuda Indonesia melakukan ”Sumpah
Pemuda”. Semangat perjuangan ini terus membara dan mencapai puncaknya
yaitu proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Budi Utomo dianggap sebagai awal gerakan untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia karena kebangkitan Nasional Indonesia yang dipelopori
Budi Utomo membuat rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran
nasional sebagai "orang Indonesia".Kebangkitan Nasional memiliki arti yang
sangat penting dalam perjuangan meraih cita-cita Indonesia merdeka.
Sebelumnya dapat dilihat dari aspek historis bahwa para pemuda
berperan besar dalam kemerdekaan Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa para generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam
memajukan bangsa ini. Pendidikan Kewarganegaraan penting diberikan agar
generasi muda menjadi pribadi yang paham tentang hak dan kewajibannya
sebagai Warga Negara Indonesia, berpikir kritis, bertoleransi tinggi, pribadi
yang cinta damai, menjadi sosok yang mengenal dan berpartisipasi dalam
kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional.
1.2 Jelaskan dan contohkanlah sikap anda (dua dari tiga poin) dalam upaya
untuk kompetensi mencapai kompetensi pada pembelajaran mata kuliah
pemantapan karakter Bangsa ini !
Upaya saya yang pertama dalam mencapai kompetensi yakni dengan
memahami makna adanya pembelajaran mata kuliah pemantapan karakter
bangsa. Menurut saya, jika kita melakukan sesuatu hal tanpa memahami terlebih
dahulu makna dari hal tersebut maka semuanya akan menjadi sia-sia. Dengan
memahami makna pemantapan karakter bangsa kita dapat mengetahui untuk apa
pemahaman karakter bangsa tersebut untuk diri kita.
Dan jika kita sudah paham apa tujuannya maka pemahaman tersebut
akan tertanam dalam diri kemudian upaya selanjutnya yakni
mengimplementasikan kedalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu
contohnya yaitu menjadi warga negara yang memiliki moral sesuai dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila serta menjadi generasi muda yang
berkontribudi terhadap bangsa.
2.2 Jelaskan dan contohkanlah sikap anda dalam menyongsong Indonesia 2030.
Deskripsi bayangan cita-cita anda secara realistis dan mendetail posisi dan
keadaan anda pada tahun 2030 tersebut berikut tahapan-tahapan untuk
mencapai itu!
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa generasi muda sebagai
penerus bangsa menentukan bangaimana nasib bangsa ini kedepannya. Upaya
saya sebagai salah satu generasi muda Indonesia yakni dengan menyumbangkan
pemikiran dan ilmu pengetahuan yang saya miliki sebagai bentuk kontribusi
saya terhadap bangsa.
Saya saat ini merupakan mahasiswa FST Unair jurusan matematika,
harapan saya pada tahun 2030 saya menjadi seorang data analyst yang dapat
membantu Indonesia dalam era revolusi 4.0 yang berfokus pada penggunaan
teknologi dan informasi. Dengan menjadi seorang data analyst saya bisa
menganalisis berbagai data untuk mendapatkan keputusan yang akurat dan bisa
dipertanggung jawabkan sehingga diharapkan dapat membantu Indonesia
mencapai cita-cita menuju Indonesia emas pada tahun 2045.
Untuk mencapai mimpi itu tentunya saya harus berusaha keras dengan
belajar sungguh-sungguh dan juga mencari berbagai pengalaman yang dapat
mendukung saya mencapai mimpi tersebut. Namun tidak, berarti saya hanya
berfokus pada studi saya. Saya sebagai mahasiswa memiliki kewajiban sebagai
agent of change, maka saya harus aktif dalam mengikuti organisasi. Sehingga
tak hanya dapat berkontribusi tapi juga mendapatkan banyak relasi.
3. 3.1 Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 2-15 Oktober 2021 lalu
diikuti oleh 6.496 atlet dan sekitar 3.300 ofisial dari 34 provinsi di Indonesia.
Analisislah sebagai penjelasan dari politik identitas yang diusung oleh setiap
provinsi perserta PON itu sangat mendukung nilai nilai nasionalisme Indonesia!
Politik identitas adalah politik yang menekanan pada perbedaan-
perbedaan yang didasarkan pada asumsi fisik tubuh, kepercayaan, dan Bahasa
yang menjadi ciri atau tanda khas dari seseorang.
Para pelaku politik identitas kerap menjadi akar masalah munculnya
persoalan-persoalan rasialisme di Indonesia. Pelaku kasus rasial biasanya sering
menafikan keberadaan multikulturalisme identitas. Di antara mereka pihak yang
ingin menjalankan politik identitas. Orang-orang yang ingin menjalankan politik
identitas yang merasa ada ketunggalan dalam identitas, selalu ingin memaksakan
satu cara berpikir bahwa identitas itu tunggal tak ada identitas tunggal. Bahkan,
setiap orang bisa memiliki lebih dari satu identitas.
Adanya kegiatan PON XX Papua pada 2-15 Oktober 2021 dapat
digunakan sebagai titik balik untuk mengatasi adanya politik identitas khususnya
orang papua. Pelaksanaan PON Papua hendaknya sebagai titik pijak untuk
mewujudkan keadilan dan kesetaraan untuk orang asli Papua. PON dapat
menjadi untuk maju bersama, sejahtera bersama, dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia. PON Papua merupakan salah bukti bahwa
provinsi lain memberikan kepercayaan kepada Papua.
3.2 . Jelaskan dan contohkanlah sikap anda dalam upaya untuk memberikan
dukungan kepada pemantapan nilai-nilai nasionalisme Indonesia dalam PON
XX tersebut.
Upaya saya dalam memberikan dukungan kepada pemantapan nilai-nilai
nasionalisme Indonesia di PON XX adalah dengan bangga dengan budaya kita
dan juga menghargai dan menghormati akan perbedaan yang ada. Seperti yang
kita tahu penyebab konflik papua dengan Indonesia dikarenakan kurangnya
komunikasi yakni negara Indonesia melakukan papua seperti anak tiri yang
hanya diambil kekayaannya saja. Oleh karena itu, mulai saat ini marilah kita
bersatu sebagai sebuah bangsa sesuai dengan nilai Pancasila.