Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya. Penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini penulis buat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Vera Fitriana,S.Kep.,M.Kep selaku dosen Kewarganegaraan.
Kami mengetahui makalah yang penulis susun ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran kepada semuanya karena kritik
dan saran tersebut dapat membangun penulis susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga dengan makalah yang penulis
susun ini kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan kita.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
BAB II KONSEP TEORI.........................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................
BAB I
TEORI DASAR
A. LATAR BELAKANG
Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda
Bangsa ini.
Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda
Indonesia, baik
yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan
pendidikannya
merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia
dalam mewujudkan
cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.
Pada zaman dahulu sebelum kemerdekaan ditegakkan di negara kita, peranan para
mahasiswa dan para pemuda Indonesia sangat penting untuk kemajuan bangsa. Khusunya
untuk terselenggaranya kemerdekaan bangsa ini. Bahkan sampai setelah kemerdekaan
negara kita dikumandangkan, para pemuda dan para mahasiswa tetap ikut serta dalam
memajukan negara. Kepedulian mereka terhadap kondisi negara yang saat itu dalam masa
penjajahan sangatlah tinggi demi kemajuan Negara.
Namun karena zaman sudah berbeda peranan seorang pemuda dan mahasiswa saat ini
adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-
hari. Karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan dan bahkan
melupakan nilai-nilai pancasila, yang notabene menjadi ideologi dan jati diri bangsa
Indonesia, seolah–olah sudah tidak lagi mewarisi semangat nasionalisme yang dimiliki
pemuda pada zaman dulu. Hal ini disebabkan arus teknologi yang semakin canggih, sehingga
membuat para pemuda saat ini terlena lupa akan tugas sebagai pemegang estafet
pembangunan masa depan. Dan ada banyak yang menjadi pemicu lunturnya semangat
kebangsaan yang merupakan warisan para pendahulu salah satunya adalah kejenuhan para
pemuda dalam memandang wacana kebangsaan yang di kumandangkan elite politik di
Indonesia. Sebab lainnya adalah tidak adanya kepercayaan dari golongan tua kepada
golongan muda untuk mengadakan transfer ilmu, pengalaman dan kewenangan.
Selain itu peniruan gaya hidup kebarat-baratan merupakan salah satu dampak yang
kini menyerang banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan, terlibat di dunia
malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak generasi muda.
Selain itu kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waku dengan kegiatan
yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa, sebaliknya tempat-tempat hiburan
malah disukai oleh mahasiswa. Bila generasi muda menjadi rusak, bisa-bisa negara kita di
jajah lagi oleh bangsa lain. Sekarang saja sudah terlihat dengan banyaknya kekayaan bangsa
indonesia yang digerogotin oleh bangsa lain di tambah hutang indonesia kepada bangsa lain
semakin banyak saja.
Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan
yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif, dan meninggalkan sisi negatifnya.
Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri,
bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya, dapat berpikir Rasional,
Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di Negara kita. Dengan
cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai
nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia
agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Kecintaan
bangsa kepada Negara harus semakin erat dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam
pada jiwa-jiwa bangsa Indonesia terhadap negara sendiri. Walaupun masih ada beberapa
pemuda yang tidak memiliki rasa tersebut dan cenderung tidak lebih mencintai Negaranya
sendiri tapi sekarang saatnya pemuda dan mahasiswa harus memiliki jiwa bangga dan cinta
menjadi warga Indonesia, yang dapat di eksplore ke Negara-negara lain. Bukan hanya dalam
bentuk demo yang berujung anarkis dan perusakan infastruktur atau hal-hal yang merusak
citra bangsa Indonesia. Namun dibuktikan dengan hal-hal yang positif dan nyata bahwa
negara Indonesia adalah negara cinta damai, terpelajar, dan Negara maju. Karena
mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor,
penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan. Mahasiswa itu mempunyai pemikiran
yang kritis terhadap masalah yang ada disekitar, mengangkat realita sosial yang terjadi di
masyarakat, dan bisa juga memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena jika bukan kita
generasi muda yang berusaha, maka siapa lagi?
(Aufaadi, 2016)
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “Peran Mahasiswa dalam Bela Negara” dan latar belakang,
masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. apa yang dimaksud dengan bela Negara ?
2. jelaskan apa itu sejarah bela Negara ?
3. sebutkan dan jelaskan unsur-unsur dari bela Negara ?
4. sebutkan dasar hukum dari bela Negara ?
5. sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk dalam pembelaan Negara ?
6. sebut dan jelaskan tentang bentuk ancaman terhadap bangsa dan Negara ?
7. jelaskan peran mahasiswa dalam membela Negara ?
8. apa yang dimaksud dengan organisasi kemahasiswaan ?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian bela negara
2. menjelaskan tentang sejarah dari bela Negara
3. menjelaskan tentang unsur-unsur dari bela Negara
4. menjelaskan dasar hukum dari bela Negara
5. menjelaskan tentang bentuk-bentuk dalam pembelaan Negara
6. menjelaskan tentang bentuk ancaman terhadap bangsa dan Negara
7. menjelasakan tentang peran mahasiswa dalam meembela Negara
8. menjelaskan tentang organisasi kemahasiswaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bela Negara
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara (UU No.3/2002).Bela negara merupakan sebuah konsep yang
disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara yang mencerminkan
patriotisme seseorang , suatu kelompok atau seluruh komponen untuk kepentingan
mempertahankan eksistensi negara .Bela Negara dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Fisik ,usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang
mengancam keberadaan negara .
2) non fisik ,upaya turut serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara
baik melalui pendidikan moral sosial maupun peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
bela negara juga dapat dipakai sebagai upaya setiap warga negara untuk
mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman dari luar maupun dalam
negeri dengan cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh tentara
nasional Indonesia maupun oleh seluruh komponen bangsa.
2. Sejarah Bela Negara
1) Periode pertama (perang kemerdekaan 1945 - 1949 )
bela negara dipersepsikan dengan perang kemerdekaan ikut sertaan warga negara
dalam bela negara diwujudkan ikut serta berperan dalam perjuangan kemerdekaan
baik bersenjata maupun tidak bersenjata.
2) Periode kedua (1950- 1965 )
dalam menghadapi berbagai pemberontakan dan gangguan gangguan dalam
negara negeri, bela negara dipersepsikan identik dengan upaya pertahanan
keamanan baik bersenjata maupun tidak bersenjata.
3) Periode ketiga ( Orde Baru 1966-1998)
Bela negara dipersepsikan identik dengan ketahanan nasional . pada periode ini
pendataan warga negara dalam bela negara diselenggarakan segenap aspek
kehidupan nasional.
4) Periode keempat (Reformasi 1999- sekarang )
Bela negara dipersepsikan sebagai upaya untuk mengatasi berbagai krisis yang
sedang dihadapi oleh bangsa indonesia periode ini keikutsertaan warga negara
dalam upaya bela negara di sesuaikan dengan kemampuan dan profesi masing-
masing
a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3): ” Bahwa tiap warga Negara behak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela Negara”.
b. UUD 1945 Pasal 30 ayat:
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat,
sebagai kekuatan pendukung. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan
Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
negara. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Susunan dan
kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan
warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.
c. UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 6B: ”Setiap Warga
Negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.”
d. UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1): ”Setiap
Warga Negara Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Bela Negara yang
diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara.”
e. UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (2): ”
Keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela Negara dimaksud ayat (1)
diselenggarakan melalui:
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib dan
4) Pengabdian sesuai dengan profesi.
Ada banyak hal yang mengharuskan kita untuk turut serta dalam pembelaan Negara.
Salah satunya dalah ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berbentuk hal-hel seperti di
bawah ini.
a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau
dalam bentuk dan cara-cara:
1) invasi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata negara lain terhadap
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
2) bombardemen berupa penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh
angkatan bersenjata negara lain terhadap wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia,
3) blokade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah udara Negara
Kesatuan Republik Indonesia oleh angkatan bersenjata negara lain,
4) serangan unsur angkatan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan
darat atau satuan laut atau satuan udara Tentara Nasional Indonesia,
5) unsur kekuatan bersenjata negara lain yang berada dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan perjanjian yang tindakan atau
keberadaannya bertentangan dengan ketentuan dalam perjanjian,
6) tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh
negara lain sebagai daerah persiapan untuk melakukan agresi terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
7) pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh negara lain
untuk melakukan tindakan kekerasan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia atau melakukan tindakan seperti tersebut di atas.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang
menggunakan kapal maupun pesawat non komersial.
c. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan
rahasia militer.
d. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan obyek vital nasional
yang membahayakan keselamatan bangsa.
e. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional
atau yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri atau terorisme dalam
negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
f. Pemberontakan bersenjata.
g. Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan
kelompok masyarakat bersenjata lainnya.
Selain ancaman militer, ancaman yang dihadapi Negara Kesatuan Republik Indonesia
bisa juga muncul dari dalam negeri, seperti:
1) disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen
kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat,
2) keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak
Asasi Manusia yang dapat menyebabkan kerusuhan massa.
3) upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang tidak sesuai
dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia,
4) konflik antar kelompok akibat perbedaan pendapat dalam masalah politik maupun
SARA, dan
5) penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
Oleh karena itu diperlukan adanya upaya bela Negara untuk menegakkan kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu keutuhan perjuangan bangsa Indonesia saat ini adalah menjaga keutuhan
wilayah NKRI . pertahanan dan keutuhan wilayah RI menjadi tugas dan tanggung
jawab seluruh rakyat Indonesia melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta. seluruh warga negara harus mau dan siap membela negara dari ancaman
gangguan hambatan dan tantangan yang datang dari dalam maupun luar negeri .
beberapa alasan diadakannya wajib bela negara antara lain :
1) latar belakang sejarah
2) kedudukan geografis dan geostrategis NKRI yang terletak pada posisi silang
3) kondisi demografis bangsa Indonesia yang sangat heterogen
4) adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5) kedudukan tanah air yang strategis
BAB II
KONSEP TEORI
Bela Negara, adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin hidup bangsa dan negara
(UU No.3/2002). Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
peraturan dan petinggi suatu negara yang mencerminkan patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen untuk mempertahankan eksistensi negara.
B. Peran Lembaga Kemahasiswaan cukup signifikan, baik untuk lingkup nasional, regional
maupun internal kampus itu sendiri, contoh :
a.) Kesadaran dengan kekayaan budaya, terutama budaya daerah yang beraneka ragam.
Sehingga hal ini dapat mencegah adanya pengakuan dari negara lain yang menyebutkan
kekayaan daerah Indonesia sebagai hasil kebudayaan asli mereka.
b.) Untuk para mahasiswa, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga nantinya
akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu menyaring berbagai
macam informasi yang berasal dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat tidak akan
terpengaruh dengan adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing.
c.) Adanya kepatuhan dan kepatuhan pada hukum yang berlaku. Hal ini sebagai perwujudan
rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat pada hukum yang akan
menciptakan keamanan dan keamanan bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di
tengah masyarakat.
d.) Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa karena merampas hak warga
negara lain untuk mendapatkan kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita akan
membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan.
Sumber :
http://www.materionlinekuliah.web.id/2017/11/makalah-peran-mahasiswa-dalam-
bela.html?m=0