Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

“PERAN MAHASISWA DALAM BELA NEGARA”


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya. Penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini penulis buat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Vera Fitriana,S.Kep.,M.Kep selaku dosen Kewarganegaraan.

Kami mengetahui makalah yang penulis susun ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran kepada semuanya karena kritik
dan saran tersebut dapat membangun penulis susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga dengan makalah yang penulis
susun ini kita sebagai mahasiswa keperawatan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan kita.

Kudus, 20 April 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I TEORI DASAR.............................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
BAB II KONSEP TEORI.........................................................................................

A. Pengertian Bela Negara.................................................................................


B. Peran Mahasiswa dalam bela negara............................................................
C. Hak dan Kewajiban Mahasiswa dalam bela Negara.....................................
D. Kewajiban Negara Indonesia........................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................
BAB I
TEORI DASAR

A. LATAR BELAKANG

Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda
Bangsa ini.
Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda
Indonesia, baik
yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan
pendidikannya
merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia
dalam mewujudkan
cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.
Pada zaman dahulu sebelum kemerdekaan ditegakkan di negara kita, peranan para
mahasiswa dan para pemuda Indonesia sangat penting untuk kemajuan bangsa. Khusunya
untuk terselenggaranya kemerdekaan bangsa ini. Bahkan sampai setelah kemerdekaan
negara kita dikumandangkan, para pemuda dan para mahasiswa tetap ikut serta dalam
memajukan negara. Kepedulian mereka terhadap kondisi negara yang saat itu dalam masa
penjajahan sangatlah tinggi demi kemajuan Negara.
Namun karena zaman sudah berbeda peranan seorang pemuda dan mahasiswa saat ini
adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-
hari. Karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan dan bahkan
melupakan nilai-nilai pancasila, yang notabene menjadi ideologi dan jati diri bangsa
Indonesia, seolah–olah sudah tidak lagi mewarisi semangat nasionalisme yang dimiliki
pemuda pada zaman dulu. Hal ini disebabkan arus teknologi yang semakin canggih, sehingga
membuat para pemuda saat ini terlena lupa akan tugas sebagai pemegang estafet
pembangunan masa depan. Dan ada banyak yang menjadi pemicu lunturnya semangat
kebangsaan yang merupakan warisan para pendahulu salah satunya adalah kejenuhan para
pemuda dalam memandang wacana kebangsaan yang di kumandangkan elite politik di
Indonesia. Sebab lainnya adalah tidak adanya kepercayaan dari golongan tua kepada
golongan muda untuk mengadakan transfer ilmu, pengalaman dan kewenangan.
Selain itu peniruan gaya hidup kebarat-baratan merupakan salah satu dampak yang
kini menyerang banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan, terlibat di dunia
malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak generasi muda.
Selain itu kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waku dengan kegiatan
yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa, sebaliknya tempat-tempat hiburan
malah disukai oleh mahasiswa. Bila generasi muda menjadi rusak, bisa-bisa negara kita di
jajah lagi oleh bangsa lain. Sekarang saja sudah terlihat dengan banyaknya kekayaan bangsa
indonesia yang digerogotin oleh bangsa lain di tambah hutang indonesia kepada bangsa lain
semakin banyak saja.
Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan
yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif, dan meninggalkan sisi negatifnya.
Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri,
bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya, dapat berpikir Rasional,
Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di Negara kita. Dengan
cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai
nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia
agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Kecintaan
bangsa kepada Negara harus semakin erat dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam
pada jiwa-jiwa bangsa Indonesia terhadap negara sendiri. Walaupun masih ada beberapa
pemuda yang tidak memiliki rasa tersebut dan cenderung tidak lebih mencintai Negaranya
sendiri tapi sekarang saatnya pemuda dan mahasiswa harus memiliki jiwa bangga dan cinta
menjadi warga Indonesia, yang dapat di eksplore ke Negara-negara lain. Bukan hanya dalam
bentuk demo yang berujung anarkis dan perusakan infastruktur atau hal-hal yang merusak
citra bangsa Indonesia. Namun dibuktikan dengan hal-hal yang positif dan nyata bahwa
negara Indonesia adalah negara cinta damai, terpelajar, dan Negara maju. Karena
mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor,
penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan. Mahasiswa itu mempunyai pemikiran
yang kritis terhadap masalah yang ada disekitar, mengangkat realita sosial yang terjadi di
masyarakat, dan bisa juga memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena jika bukan kita
generasi muda yang berusaha, maka siapa lagi?
(Aufaadi, 2016)

B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “Peran Mahasiswa dalam Bela Negara” dan latar belakang,
masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. apa yang dimaksud dengan bela Negara ?
2. jelaskan apa itu sejarah bela Negara ?
3. sebutkan dan jelaskan unsur-unsur dari bela Negara ?
4. sebutkan dasar hukum dari bela Negara ?
5. sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk dalam pembelaan Negara ?
6. sebut dan jelaskan tentang bentuk ancaman terhadap bangsa dan Negara ?
7. jelaskan peran mahasiswa dalam membela Negara ?
8. apa yang dimaksud dengan organisasi kemahasiswaan ?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian bela negara
2. menjelaskan tentang sejarah dari bela Negara
3. menjelaskan tentang unsur-unsur dari bela Negara
4. menjelaskan dasar hukum dari bela Negara
5. menjelaskan tentang bentuk-bentuk dalam pembelaan Negara
6. menjelaskan tentang bentuk ancaman terhadap bangsa dan Negara
7. menjelasakan tentang peran mahasiswa dalam meembela Negara
8. menjelaskan tentang organisasi kemahasiswaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bela Negara
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara (UU No.3/2002).Bela negara merupakan sebuah konsep yang
disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara yang mencerminkan
patriotisme seseorang , suatu kelompok atau seluruh komponen untuk kepentingan
mempertahankan eksistensi negara .Bela Negara dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Fisik ,usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang
mengancam keberadaan negara .
2) non fisik ,upaya turut serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara
baik melalui pendidikan moral sosial maupun peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
bela negara juga dapat dipakai sebagai upaya setiap warga negara untuk
mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman dari luar maupun dalam
negeri dengan cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh tentara
nasional Indonesia maupun oleh seluruh komponen bangsa.
2. Sejarah Bela Negara
1) Periode pertama (perang kemerdekaan 1945 - 1949 )
bela negara dipersepsikan dengan perang kemerdekaan ikut sertaan warga negara
dalam bela negara diwujudkan ikut serta berperan dalam perjuangan kemerdekaan
baik bersenjata maupun tidak bersenjata.
2) Periode kedua (1950- 1965 )
dalam menghadapi berbagai pemberontakan dan gangguan gangguan dalam
negara negeri, bela negara dipersepsikan identik dengan upaya pertahanan
keamanan baik bersenjata maupun tidak bersenjata.
3) Periode ketiga ( Orde Baru 1966-1998)
Bela negara dipersepsikan identik dengan ketahanan nasional . pada periode ini
pendataan warga negara dalam bela negara diselenggarakan segenap aspek
kehidupan nasional.
4) Periode keempat (Reformasi 1999- sekarang )
Bela negara dipersepsikan sebagai upaya untuk mengatasi berbagai krisis yang
sedang dihadapi oleh bangsa indonesia periode ini keikutsertaan warga negara
dalam upaya bela negara di sesuaikan dengan kemampuan dan profesi masing-
masing

3. Unsur Dasar Bela Negara


a. Cinta tanah air
Cinta tanah air yaitu mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional,
menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia,
melestarikan dan mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusi pada
kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa dan negara serta bangga
sebagai bangsa Indonesia dengan cara waspada dan siap membela tanah air
terhadap ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa serta negara dari manapun dan siapapun.
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara indonesia
Kesadaran berbangsa dan bernegara yaitu membina kerukunan dengan menjaga
persatuan dan kesatuan dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,
lingkungan pendidikan atau pekerjaan, mencintai budaya bangsa dan produksi
dalam negeri, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, serta mengutamakan kepentingan bangsa di aats
kepentingan pribadi maupun golongan.
c. Meyakini akan Pancasila sebagai ideologi bangsa
Meyakini Pancasila sebagai ideologi negara yaitu memahami hakikat dan nilai-
nilai dalam Pancasila, melaksanakan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
serta menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Rela berkorban untuk bangsa dan negara yaitu bersedia mengorbankan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, siap mengorbankan jiwa
dan negara demi membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman, serta
berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.
e. Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara
Memiliki kemampuan awal bela Negara yaitu memiliki kecerdasan emosional,
spiritual, intelegensia, keterampilan jasmani, serta kesehatan yang mampu
mendukung kekuatan fisik.

4. Dasar Hukum Bela Negara

a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3): ” Bahwa tiap warga Negara behak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela Negara”.
b. UUD 1945 Pasal 30 ayat:
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat,
sebagai kekuatan pendukung. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan
Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
negara. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Susunan dan
kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan
warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.
c. UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 6B: ”Setiap Warga
Negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.”
d. UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1): ”Setiap
Warga Negara Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Bela Negara yang
diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara.”
e. UU No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (2): ”
Keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela Negara dimaksud ayat (1)
diselenggarakan melalui:
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib dan
4) Pengabdian sesuai dengan profesi.

5. Bentuk - Bentuk Usaha Pembelaan Negara


1) penyelenggaraan pertahanan negara
pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun,membina
kemampuan daya Tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap
ancaman yang datang .
penyelenggaraan pertahanan negara diselenggarakan oleh komponen-komponen
berikut :
a. komponen utama pertahanan negara
b. komponen cadangan dan pendukung pertahanan negara
menurut pasal 30 UUD 1945 usaha pertahanan negara dilaksanakan dengan sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta atau sishankamrata.
2) sifat sishankamrata
siskanhamrata memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
(1) kerakyatan
(2) kesemestaan
(3) kewilayahan
berbagai upaya bela negara juga dapat dilakukan melalui organisasi maupun
individu . upaya bela negara tidak hanya berperang tetapi mengharumkan nama
bangsa Indonesia di luar negeri pun disebut bela negara . misalnya ,yang
dilakukan oleh para atlet olahraga yang berlaga dalam olimpiade . kita bisa ikut
bangga jika ada atlet Indonesia menjadi juara dalam kejuaraan antar negara atau
kejuaraan dunia . kebanggaan dan keharuan kita bertambah ketika sang saka
merah putih berkibar dengan gagah di antara bendera negara-negara lain. selain
itu secara organisasi bela negara dapat dilakukan melalui pengiriman tim SAR
Indonesia untuk mencari dan menolong korban bencana alam .
selain secara organisasi, individu individu sebagai warga negara juga dapat
berperan membela negara dalam tindakan menjunjung nasionalisme, Patriotisme,
serta membela Pancasila dan UUD 1945. berbagai upaya pembelaan terhadap
negara dan mewujudkan keamanan dapat dilakukan warga negara dalam semua
aspek kehidupan.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 pasal 5 , menegaskan bahwa Pertahanan
negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah dan menjadi
tanggung jawab segenap bangsa . oleh karena itu , ancaman terhadap sebagian
warga Indonesia merupakan ancaman bagi seluruh wilayah Indonesia.
berdasarkan ketentuan tersebut maka keikutsertaan segenap warga negara dalam
upaya pembelaan negara bukan hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga dalam
lingkungan terdekat tempat kita tinggal . artinya, menjaga keutuhan wilayah
lingkungan kita tidak dapat dipisahkan dari keutuhan wilayah negara serta secara
keseluruhan.

6. Bentuk Ancaman terhadap Bangsa Dan Negara


Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 ancaman terhadap Negara
mencakup ancaman,tantangan ,hambatan dan gangguan . Ancaman terhadap
kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional (fisik) dan saat ini berkembang
menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik yang berasal dari luar negeri
maupun dari dalam negeri. Ancaman yang bersifat multidimensional tersebut dapat
bersumber, baik dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun
permasalahan keamanan yang terkait dengan kejahatan internasional, antara lain
terorisme, imigran gelap, bahaya narkotika, pencurian kekayaan alam, bajak laut, dan
perusakan lingkungan. Hal-hal tersebut menyebabkan permasalahan pertahanan
menjadi sangat kompleks sehingga penyelesaiannya tidak hanya bertumpu pada
departemen yang menangani pertahanan saja, melainkan juga menjadi tanggung
jawab seluruh instansi terkait, baik instansi pemerintah maupun nonpemerintah.

Ada banyak hal yang mengharuskan kita untuk turut serta dalam pembelaan Negara.
Salah satunya dalah ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berbentuk hal-hel seperti di
bawah ini.
a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau
dalam bentuk dan cara-cara:
1) invasi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata negara lain terhadap
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
2) bombardemen berupa penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh
angkatan bersenjata negara lain terhadap wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia,
3) blokade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah udara Negara
Kesatuan Republik Indonesia oleh angkatan bersenjata negara lain,
4) serangan unsur angkatan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan
darat atau satuan laut atau satuan udara Tentara Nasional Indonesia,
5) unsur kekuatan bersenjata negara lain yang berada dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan perjanjian yang tindakan atau
keberadaannya bertentangan dengan ketentuan dalam perjanjian,
6) tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh
negara lain sebagai daerah persiapan untuk melakukan agresi terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
7) pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh negara lain
untuk melakukan tindakan kekerasan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia atau melakukan tindakan seperti tersebut di atas.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang
menggunakan kapal maupun pesawat non komersial.
c. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan
rahasia militer.
d. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan obyek vital nasional
yang membahayakan keselamatan bangsa.
e. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional
atau yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri atau terorisme dalam
negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
f. Pemberontakan bersenjata.
g. Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan
kelompok masyarakat bersenjata lainnya.

Selain ancaman militer, ancaman yang dihadapi Negara Kesatuan Republik Indonesia
bisa juga muncul dari dalam negeri, seperti:
1) disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen
kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat,
2) keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak
Asasi Manusia yang dapat menyebabkan kerusuhan massa.
3) upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang tidak sesuai
dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia,
4) konflik antar kelompok akibat perbedaan pendapat dalam masalah politik maupun
SARA, dan
5) penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.

Oleh karena itu diperlukan adanya upaya bela Negara untuk menegakkan kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Alasan Pentingnya Upaya Pembelaan Negara


Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 agustus 1945 . kemerdekaan
tersebut diraih melalui Perjalanan yang sangat panjang dengan mengorbankan
segenap jiwa, raga ,dan harta. dengan tekad bulat , seluruh rakyat Indonesia akhirnya
dapat mencapai kemerdekaannya dan berdiri sebagai bangsa yang memiliki
kemerdekaan.

Salah satu keutuhan perjuangan bangsa Indonesia saat ini adalah menjaga keutuhan
wilayah NKRI . pertahanan dan keutuhan wilayah RI menjadi tugas dan tanggung
jawab seluruh rakyat Indonesia melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta. seluruh warga negara harus mau dan siap membela negara dari ancaman
gangguan hambatan dan tantangan yang datang dari dalam maupun luar negeri .
beberapa alasan diadakannya wajib bela negara antara lain :
1) latar belakang sejarah
2) kedudukan geografis dan geostrategis NKRI yang terletak pada posisi silang
3) kondisi demografis bangsa Indonesia yang sangat heterogen
4) adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5) kedudukan tanah air yang strategis

8. Cara Meningkatkan Kesadaran Bela Negara Untuk Generasi Muda


Membangun Kesadaran bela negara kepada pemuda merupakan hal penting yang
tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan penerus bangsa
yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran bela negara
ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi harus lebih luas
memandangnya, sehingga dalam implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan
arti sadar bela negara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat
kesadaran berbangsa dan bernegara.
Indonesia adalah wilayah kepulauan yang terintergrasi secara nasional dari daerah
daratan dan lautan kedalam organisasi berbentuk negara kesatuan untuk
melaksanakan pembangunan ekonomi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera
sebagai realisasi impian yang di amanatkan oleh UUD 1945. Berdasarkan pendekatan
yang diuraikan diatas, diharapkan dapat dipergunakan untuk menyusun suatu konsepsi
yang dapat dipergunakan untuk menyatukan sudut pandang dalam kita merumuskan,
apa yang telah tertuang dalam pasa 32 UUD ‘45 sebelum diadakan perubahan.
Dengan sudut pandang itu, diharapkan kita dapat menyatukan pola berpikir dalam
merumuskan visi, misi, tujuan, strategi dalam mengaktualisasikan bela negara sebagai
pedoman dalam kita bersikap dan berperilaku dalam menjalankan fungsi, pekerjaan,
kerja, jabatan, peran dan tanggung jawab dalam berbangsan dan bernegara.
Menjadi sebuah keharusan bagi pemuda untuk ikut bertanggung jawab mengemban
amanat penting ini, bila pemuda sudah tidak memiliki kesadaran bela negara, maka ini
merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang
mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh
terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan
bangsa lain. Kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa
sebagian pemuda di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran bela negara. Hal
ini bisa kita lihat dari segelintir persoalan ini,saya ambil contohdi perkotaan, karena
bagian yang sangat cepat dengan informasi walaupun desa juga tidak bisa dilepakan
dari konteks ini, hal ini bisa kita lihat semakin minimnya pemuda di perkotaan yang
menghormati nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan lebih bangga dengan budaya atau
simbol-simbol bangsa lain, semakin banyaknya pemuda yang melakukan perilaku
menyimpang dan penggunaan narkoba, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya
kesadaran sosial dan perhatian kepada sesama yang ditunjukkan dengan semakin
individualisnya pemuda itu sendiri di tengah-tengah masyarakat, penguasaan IPTEK
yang terbatas. Budaya yang mereka tiru di perkotaan merupakan salah satu indikasi
betapa kuatnya budaya asing merubah budaya kita dalam kehidupan pemuda lewat
arus besar globalisasi. Pemuda kita tidak lagi bangga dengan kekayaan budaya yang
dimilikinya, seolah-olah, segala sesuatu yang datangnya dari luar merupakan sesuatu
yang paling baik, berupa bahasa, bertutur dan berpikir,tanpa melakukan penyaringan
lebih dahulu. Kecenderungan pemuda menyebutnya dengan trend saat ini, padahal
tidak kita disadari, ini merupakan bahaya laten yang akan merusak generasi kita
(pemuda). Hal ini menandakan lemahnya kesadaran pemuda kita mempertahankan
kekayaan nilai bangsa yang kita miliki.
Perilaku menyimpang lainnya, seperti free sex dan penggunaan narkoba,minum-
minuman yang memabukan ini juga merupakan salah satu lemahnya pemuda dalam
menyadari apa yang dilakukan dan apa dampaknya. Setiap hari kita mendengar,
membaca dan melihat di media cetak dan elektronik bahwa selalu saja ada pemuda
yang diringkus oleh aparat keamanan akibat perilaku diatas, bila hal ini terus menerus
berlanjut dan tidak diantisipasi maka ketahanan negara ini ke depan sudah pasti
terganggu.
Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran bela negara di tingkat pemuda yang perlu
di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di
tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan
peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari
himpitanmasalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan
terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan, maka
bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh
negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yng harus disejahterakan dan jangan
sampai mengalami penderitaan. disitu pemuda telah melakukan langkah konkrit
dalam melakukan bela negara.
Akan tetapi, kondisi itu nampaknya masih jauh dari apa yang diharapkan dari pemuda
itu sesungguhnya, kebanyakan pemuda saat ini lebih cenderung untuk bersikap
individualis atau mementingkan diri sendiri tanpa mau tahu akan persoalan di
sekitarnya.
Penguasan IPTEK yang tidak merata bagi pemuda juga merupakan salah satu
tantangan bagi kita, mau tidak mau segala sesuatu dalam hal penguasan informasi,
jika pemuda kita tidak memiliki kompetensi dibidang ini, maka kita akan terus
tertinggal dan digilas zaman sehingga dominasi negara luar semakin kuat menguasai
negara kita. Pemuda tidak dapat dilupakan dan dihilangkan dari perjalanan panjang
bangsa ini. Sumpah pemuda sebagaimana telah diikrarkan oleh pendahulu kita pada
tanggal 28 oktober 1928, merupakan salah satu bukti betapa peranan pemuda itu
sangat vital dalam mempersatukan pemuda dan bangsa ini dan yang lahir dari pikiran-
pikiran kaum muda adalah juga suatu peristiwa sejarah, peristiwa yang merupakan
klimaks dari pencarian identitas baru yang telah bermula sejak awal abad ini dan
manifestasi dari puncak peranan pemuda sebagai aktor sejarah yang sadar.
Fenomena-fenomena yang disinggung diatas merupakan tantangan bagi kita dan akan
cenderung menjadi pemecah bila tidak segera diatasi, dicari jalan keluarnya. Kondisi
pemuda yang seperti itu juga akan menjadikan pemuda kita menjadi pemuda yang
kehilangan identitas dan krakter yang berdampak pada hilangnya perekat di
masyarakat yaitu pemuda itu sendiri.
Pemuda harus mengambil posisi terdepan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang
terjadi di tengah masyarakat, dan terdepan pula menyuarakan kritik yang membangun,
kepada pemerintah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), karena ini merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar,
untuk menahan laju pengaruh asing yang mau menjajah atau membelenggu kita
sehingga berdampak pada perpecahan ditengah masyarakat. 
Persoalan yang sedang dialami oleh pemuda saat ini, tidak ada kata lain bahwa
pemuda harus mempersiapkan diri dalam segala hal yang serta merta juga harus
membangun kesadaran bahwa dengan mampu menjaga citra pemuda sudah
merupakan bagian dari menjaga negara ini dari keterpurukanan tentunya memperkuat
identitas kita. Hal penting yang tidak bisa dilupakan oleh pemuda adalah bahwa
Pancasila telah merumuskan semua pengalaman, pandangan hidup dan harapan
bangsa. Tugas pemuda adalah untuk tetap menjaga Pancasila dan menjalankan amanat
yang terkandung didalamnya. Tentunya,bagaimana menjalankan yang diamanatkan
oleh Pancasila tersebut tidaklah hanya mengetahui saja dan menghafalnya, akan tetapi
mengimplementasikannya dalam kehidupan kita sehinga menjadi Pancasila yang
hidup. Tidak ada lagi kata lain, bahwa untuk menghidupkan Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara ini, maka pemuda harus turun ke tengah
masyarakat membantu menyelesaikan persolan-persoalan yang ada karena disana
banyak persolan yang membutuhkan perhatian para pemuda. Pemuda harus terdepan
menyatakan penghormatan terhadap kemajemukan di negeri ini, terdepan dalam
menghormati toleransi, dan banyak hal lagi yang dilakukan pemuda dalam
mengimplementasikan Pancasila,  satu hal penting yang harus disadari pemuda adalah
bahwa pemuda tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika
bangsa yang dihadapi saat ini.
Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan
perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini,
mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk
mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus
globalisasi yang tak terbendung juga merupakan salah satu menjaga negara ini. Hal
lain yang tak kalahpentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial dan memiliki
tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut serta mencari
solusinya.

9. Peran Mahasiswa Dalam Membela Negara


Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa roda sejarah
demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor penggerak bahkan sebagai
pengambil keputusan hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia baik di
timur maupun di barat.
Pemikiran kritis demokratis dan konsultatif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa
suara-suara mahasiswa kerapkali memeras presentasikan dan mengangkat realitas
sosial yang terjadi di masyarakat sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk
memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa dengan cara mereka sendiri.
Dalam sejarahnya mahasiswa merupakan kelompok dalam kelas menengah yang
kritis dan selalu mencoba memahami apa yang terjadi di masyarakat akan di zaman
kolonial mahasiswa menjadi kelompok elit paling terdidik yang harus diakui
kemudian telah mencetak sejarah bahkan mengantarkan Indonesia ke gerbang
kemerdekaannya.
Dengan demikian adalah sebuah keharusan bagi mahasiswa untuk menjadi pelopor
dalam melakukan fungsi kontrol terhadap jalannya roda pemerintahan sekarang bukan
malah sebaliknya
Mahasiswa sudah terlanjur dikenal masyarakat sebagai Agent of Change, Agent of
modernization atau agen-agen yang lainnya .Hal ini memberikan konsekuensi logis
kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan gelar yang
disandangnya mahasiswa harus tetap menjadi sikap kritis dengan mencoba menelusuri
permasalahan sampai ke akar-akarnya.
Dengan adanya sikap kritis dari mahasiswa diharapkan akan timbul sikap korektif
terhadap kondisi yang sedang berjalan pemikiran prospektif ke arah masa depan harus
di dalam pola pikir setiap mahasiswa sebaiknya pemikiran konservatif status harus
dihindari tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa siswa sebagai sosial kontrol Terkadang
juga kurang mengontrol dirinya sendiri sehingga siswa harus menghindari tindakan
dan sikap yang dapat merusak status yang disandangnya termasuk sikap hedonisme
materialisme yang banyak menghinggapi mahasiswa karena itu kepedulian dan
analisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan keseriusan menimba ilmu di
bangku kuliah Mahasiswa dapat mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu
yang mereka pelajari di perguruan tinggi agar dapat meluruskan berbagai
ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.
Peran dan fungsi Mahasiswa dapat ditunjukkan sebagai secara santun tanpa
mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan. semangat mengawal dan
mengawasi jalannya reformasi harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa
sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa , sebagai agen pengendali untuk
mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah
mereka perjuangkan dengan begitu mahasiswa tetap Menebarkan bau harum keadilan
sosial dan solidaritas kerakyatan.
Organisasi Kemahasiswaan
RESIMEN MAHASISWA (MENWA) merupakan wadah penyaluran potensi
mahasiswa untuk ikut serta dalam bela negara. melalui pendidikan dasar militer yang
wajib ditempuh setiap anggota Menwa, diharapkan tetap memantapkan fisik dan
mental serta rasa kesadaran bela negara dengan semangat disiplin dan jiwa
nasionalisme yang tinggi.

BAB II
KONSEP TEORI

A. Pengertian Bela Negara

Bela Negara, adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin hidup bangsa dan negara
(UU No.3/2002). Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
peraturan dan petinggi suatu negara yang mencerminkan patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen untuk mempertahankan eksistensi negara.
B. Peran Lembaga Kemahasiswaan cukup signifikan, baik untuk lingkup nasional, regional
maupun internal kampus itu sendiri, contoh :
a.) Kesadaran dengan kekayaan budaya, terutama budaya daerah yang beraneka ragam.
Sehingga hal ini dapat mencegah adanya pengakuan dari negara lain yang menyebutkan
kekayaan daerah Indonesia sebagai hasil kebudayaan asli mereka.
b.) Untuk para mahasiswa, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga nantinya
akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu menyaring berbagai
macam informasi yang berasal dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat tidak akan
terpengaruh dengan adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing.
c.) Adanya kepatuhan dan kepatuhan pada hukum yang berlaku. Hal ini sebagai perwujudan
rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat pada hukum yang akan
menciptakan keamanan dan keamanan bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di
tengah masyarakat.
d.) Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa karena merampas hak warga
negara lain untuk mendapatkan kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita akan
membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan.

Sumber :
http://www.materionlinekuliah.web.id/2017/11/makalah-peran-mahasiswa-dalam-
bela.html?m=0

Anda mungkin juga menyukai