Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SULFITA AYU OKTAFIA

NIM : 20201576

SOP MEMBERIKAN OBAT TETES ATAU SALEP MATA PADA BAYI


BARU LAHIR

PENGERTIAN: Memberikan terapi obat tetes atau salep mata pada bayi baru lahir.

TUJUAN : mencegah terjadinya oftalmia neonatorum akibat dari penyakit menular seksual.

INDIKASI : Semua bayi baru lahir.

KEBIJAKAN : Obat diberikan sesudah 5 jam bayi lahir.

PERSIAPAN ALAT :

1. Alas tetes mata


2. Kapas
3. Obat mata eritromicin 0,5 % atau tetrasiklin 1 %

PERSIAPAN PASIEN : Bayi diberikan posisi sesuai kebutuhan

PROSEDUR :

1. Cuci tangan dengan tehnik 7 langkah


2. Berikan obat mata pada bayi pada ke dua mata
3. Usap dengan kapas bila ada obat keluar mata
4. Rapikan bayi
5. Dokumentasi
6. Cuci tangan dengan tehnik 7 langkah
Atau
1. Mendekatkan alat ke dekat pasien
2. Pasien dibaringkan dengan sikap yang nyaman atau duduk dengan kepala
ditengadahkan
3. Membersihkan bagian mata terlebih dahulu
4. Teteskan obat tetes mata dengan posisi membujur, dekatkan dengan mata jangan
sampai menyentuh
5. Perawat membuka kelopak mata dengan jari , lalu memohon ijin agar klien melihat
keatas (jika memungkinkan), teteskan obat ke kantung conjungtiva sesuai dosis
6. Jika ada kelebihan obat bersihkan dengan kapas
7. Rapikan alat dank lien seperti semula

REFERENSI : Sarwono Prawirohardjo,2001, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Nasional,


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
SOP PEMBERIAN VITAMIN K PADA BAYI BARU LAHIR
PENGERTIAN : Suatu tindakan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah pada bayi baru lahir

TUJUAN : Dengan pemberian vit K dapat meningkatkan kemampuan pembekuan darah, sehingga
dapat mencegah bayi baru lahir mengalami perdarahan.

PERSIAPAN ALAT :

1. Sarung tangan bersih


2. Kain kasa atau kapas yang sudah direndam dalam larutan antiseptic
3. Spuit 1 cc
Mempersiapkan obat yang akan disuntikkan:
1. Siapkan vit k
2. Siapkan dalam jumlah dosis yang akan diberikan

PROSEDUR :

1. Mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan


2. Letakkan bayi dengan posisi terlentang
3. Lakukan desinfeksi pada bagian tubuh bayi yang akan diberikan suntikkan vit k:
a. Muskulus quadriseps pada bagian antero-lateral paha ( lebih dipilih karena resiko
kecil terinjeksi secara IV atau mengenai tulang femur dan jejas pada nervus
skiatikus)
b. Muskulus deltoideus ( mengandung sedikit lemak atau jaringan subkutan sehingga
memudahkan penyuntikkan). Area ini di gunakan hanya untuk pemberian imunisasi.
4. Pilih daerah otot yang akan disuntik ( paha kiri)
5. Bersihkan daerah suntikkan dengan kasa atau bulatan kapas yang telah direndam lautan
antiseptic dan biarkan mongering
6. Yakinkan bahwa jenis dan dosisi vit K yang diberikan sudah tepat
7. Isap obat yang akan disuntikkan ke dalam spuit dan pasang jarumnya.
8. Bila memunginkan pegang bagian otot yang akan disuntik dengan menggunakan ibu jari dan
jari telunjuk.
9. Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegak lurus melalui kulit
10. Tarik tuas spiut perlahan untuk menyakinkan bahwa ujung jarum tidak menusuk dalam
vena.
- Bila dijumpai darah:
a. Cabut jarum tanpa menyuntikkan obat
b. Pasang jarum steril yang baru ke spuit
c. Pilih tempat penyuntikkan yang lain
d. Ulangi prosedur di atas.
- Bila tidak dijumpai darah, suntikkan obat dengan tekanan kuat dalam waktu 3-5 detik.
11. Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan tekan dengan bol a kasa
steril kering
12. Masukkan dalam catatan medis
13. Lakukan pencegahan infeksi pasca tindakan
REFERENSI : Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, 2010
SOP MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAR BAYI
A. PENGERTIAN
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara
menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut- urutan yang sesuai.
Perawatan tali pusar bayi adalah suatu tindakan untuk mengobati atau merawat tali pusat.

B. TUJUAN
Memandikan bayi:

 untuk menjaga kebersihan


 memberikan rasa segar
 memberikan rangsangan padakulit.
Perawatan tali pusar bayi:
 Mencegah terjadinya infeksi dan Mempercepat proses pengeringan tali
pusat
C. PERALATAN :
 Memandikan bayi:
a) Bak mandi bayi (1)
b) Waskom berisi air hangat (2)
c) Sabun mandi bayi (1)
d) Waslap (2)
e) Handuk bayi (1)
f) Baju bayi (1), popok (1), kain penutup badan bayi (1)
g) Baby oil (1), minyak telon (1), bedak bayi (1), sisir bayi (1)
h) Kapas dalam tempat yang diisi air bersih secukupnya
i) Pengalas tempat bayi berbaring (1)
j) Ember kain kotor (1)
k) Skot (1)
l) Handscoon bersih (1)

 Perawatan tali pusar bayi:


a) Set instrument steril : pinset anatomis (3), kom kecil (2), kassa steril (6)
b) Korentang (1)
c) Handscoon steril (1)
d) Larutan Nacl (1)
e) Pinset cilurgis bersih (1)
f) Bengkok (2)
g) Bengkok yang berisi Lysol untuk bekas handscoon dan alat
h) Bengkok untuk sampah

D. PELAKSANAAN:
1. Cuci tangan dan siapkan alat
2. Pertahankan privasi
3. Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi bayi, kemudian tambahkan air panas
secukupnya sampai mencapai suhu 40 derajatC untuk bayi berumur sampai 2 bulan, lalu
berangsur turunkan suhu sampai 27 derajatC untuk bayi lebih dari 2 bulan.
4. Masukan air kedalam bak mandi setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak
5. Alat-alat didekatkan untuk lebih mudah perawat bekerja
6. Bersihkan kedua mata bayi dengan kapas yang telah direndam air bersih. Bersihkan mata
bayi dari ujung atas mata langsung ke hidung. Ganti dengan kapas yang berbeda untuk
masing masing mata
7. Bersihkan lubang hidung bayi secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang terlebih
dahulu dicelupkan ke dalam air bersih. Gantilah cotton buds untuk setiap lubang hidung.
Jangan memasukkan cotton buds terlalu dalam.
8. Bersihkan daun telinga bayi dengan cotton buds, berikanlah sedikit baby oil. (Jangan
mencoba untuk memasukkan cotton buds ke dalam lubang telinga, bersihkan bagian luar
telinga saja)
9. Buka popok bayi, bersihkan alat kelamin dan pantat bayi dengan kapas bulat yang sudah
dibasahi air.
10. Bersihkan setiap lipatan tubuh bayi dengan baby oil
11. Jaga suhu lingkungan sekitar dan jaga suhu tubuh bayi agar tidak kedinginan.
Pertahankan suhu bayi agar tetap stabil (37,5 derajat C)
12. Basahkan waslap dan bersihkan muka tanpa sabun
13. Buka baju bayi, basahi badan kemudian sabuni mulai dari urutan kepala, telinga, leher,
dada, perut, sekitar tali pusat, lengan, ketiak, punggung, kaki dan terakhir alat kelamin
dan bokong bayi (terutama lipatan-lipatan kaki, paha, tangan dan leher menggunakan
sabun bayi)
14. Mengukur kembali suhu air dalam bak mandi, kemudian selipkan tangan kiri ke bawah
tengkuk bayi, lalu pegang erat-erat ketiaknya. Sanggahlah tengkuk bayi dengan
pergelangan tangan perawat, lalu pegang tubuhnya dengan tangan kanan perawat.
15. Angkat bayi dan masukkan ke dalam bak mandi. Tangan kiri perawat menyangga kepala
dan memegangi ketiak bayi. Tubuh bayi hanya terendam sebagian dalam air, jangan
basahi tali pusat. Gunakan tangan kanan untuk membersihkan sabun di seluruh tubuh
bayi.
16. Untuk membersihkan bagian belakang tubuh bayi, balikkan badan bayi, sanggah badan
dengan tangan kiri perawat dan pegang erat-erat ketiaknya. Lalu dengan tangan kanan,
bersihkanlah punggungnya.
17. Setelah mandi selesai, angkat tubuh bayi dari dalam air, lalu bungkuslah tubuhnya dengan
handuk dan keringkan tubuh bayi dengan cara menekan-nekankan handuk bayi ke
tubuhnya
18. Buka balutan tali pusat dengan pinset bersih
19. Pasang handscoon steril
20. Bersihkan tali pusat dengan kassa dan larutan Nacl dari arah pangkal ke ujung tapi tidak
menarik tunggul pusat
21. Mengeringkan tali pusat dengan kassa steril
22. Tutupi tali pusat dengan menggunakan kassa steril yang dibentuk segi tiga, bungkus tali
pusat sesuai tekhnik, jangan terlalu kencang
23. Lepas handscoon
24. Taburkan bedak bayi di dada, perut dan punggungnya agar tubuh bayi wangi dan segar.
25. Usapkan lipatan pada kemaluan bayi dengan baby oil
26. Berikan minyak telon agar bayi merasa hangat
27. Pakaikan popok dan baju bayi, lalu sisir rambut bayi kemudian bedong bayi dan gunakan
selimut untuk mencegah bayi kedinginan
28. Mengembalikan bayi kepada ortu
29. Rapikan alat dan cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai