Maternitas: Memandikan
Bayi Baru Lahir & Perawatan
Tali Pusat
I. PERSIAPAN:
Diruang tertutup : dilakukan di kamar, tidak ber-AC atau ruangan lain
asal tidak terbuka agar bayi tidak kedinginan
2 waslap : 1 untuk menyeka wajah dan badan; 1 lagi untuk daerah
kelamin
Kapas : untuk membersihkan kotoran di sekitar mata, telinga, dan alat
kelamin
Kassa steril : untuk membungkus tali pusat yang belum lepas
Perlak : diletakkan di meja ganti popok atau boks atau tempat tidur bayi
II. PERLENGKAPAN :
Handuk, sabun dan shampo khusus bayi
Kosmetik dan minyak penghangat : bedak bayi, sisir khusus bayi,
minyak telon
Pakaian ganti : bedong, baju, dan popok
Air hangat : tuang air hangat ke bak setinggi ¼ bak jika ukuran bak
cukup besar atau ½ bak jika ukurannya kecil. Ukur kehangatan air
dengan mencelupkan siku lengan
V. SENTUHAN AKHIR :
14. Bersihkan tali pusat dengan kapas, bungkus dengan kassa steril yang
kering. Caranya seperti membedong, yaitu berbentuk segitiga. Jika tali
pusat pendek, kassa cukup dibuat simpul. Yang penting, pangkal tali
pusat harus tertutup rapat.
15. Gosok seluruh tubuh dengan minyak telon. Jangan pakai minyak kayu
putih karena terlalu keras untuk kulit bayi yang sensitif.
16. Bedaki perut dan punggung. Daerah kelamin tidak perlu dibedaki.
Jikapun mau, tipis saja.
17. Pakaikan popoknya, baju, lalu bedong. Terakhir, sisir rambutnya.
Diameter tali pusat antara 1cm -2,5cm, dengan rentang panjang antara 30cm-
100cm, rata-rata 55cm, terdiri atas alantoin yang rudimenter, sisa-sisa omfalo
mesenterikus, dilapisi membran mukus yang tipis, selebihnya terisi oleh zat seperti
agar-agar sebagai jaringan penghubung mukoid yang disebut jeli whartor. Setelah tali
pusat lahir akan segera berhenti berdenyut, pembuluh darah tali pusat akan menyempit
tetapi belum obliterasi, karena itu tali pusat harus segera dipotong dan diikat kuat-kuat
supaya pembuluh darah tersebut oklusi serta tidak perdarahan (Retniati, 2010, dalam
Asiyah 2017).
Perawatan tali pusat menurut JNPK-KR Depkes dan Kemenkes RI sebagai berikut:
Perawatan tali pusat yang tidak baik menyebabkan tali pusat menjadi lama
lepas. Risiko bila tali pusat lama lepas adalah terjadinya infeksi tali pusat dan Tetanus
Neonatus ( TN ) (Saifuddin, 2008). Spora kuman Clostridium tetani masuk ke dalam
tubuh bayi melalui pintu masuk satu-satunya, yaitu tali pusat, yang dapat terjadi pada
saat pemotongan tali pusat ketika bayi lahir maupun pada saat perawatannya sebelum
puput (terlepasnya tali pusat) (Saifuddin, 2001, dalam Asiyah 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Asiyah, Islami, Lailatul, 2017, Perawatan Tali Pusat Teruka Sebagai Upaya Mempercepat
Pelepasan Tali Pusat.