Anda di halaman 1dari 6

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
Konsep Keperawatan Keluarga

dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
Yosefa E. Dianputri

011201055

cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

I. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA


Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan
keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga
dalam tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi (Depkes, 2010). Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses
pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik
keperawatan (Depkes RI, 2010).
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan
keperawatan di masyarakat yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai
fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, dengan memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang
tersedia di keluarga dan sumbersumber dari profesi lain, termasuk pemberi pelayanan
kesehatan dan sektor lain di komunitas (Depkes RI, 2010).

II. PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN KELUARGA


Peran dan fungsi perawat di keluarga adalah sebagai berikut:
a. Pelaksana
Peran dan fungsi perawat sebagai pelaksana adalah memberikan pelayanan
keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, mulai pengkajian sampai
evaluasi. Pelayanan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan
bersifat promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif.
b. Pendidik
Peran dan fungsi perawat sebagai pendidik adalah mengidentifikasi kebutuhan,
menentukan tujuan, mengembangkan, merencanakan, dan melaksanakan
pendidikan kesehatan agar keluarga dapat berperilaku sehat secara mandiri.
c. Konselor
Peran dan fungsi perawat sebagai konselor adalah memberikan konseling atau
bimbingan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman yang lalu untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
d. Kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan kerja sama
dengan berbagai pihak yang terkait dengan penyelesaian masalah kesehatan di
keluarga
Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga dalam
pencegahan primer, sekunder dan tersier, sebagai berikut:

a. Pencegahan Primer
Peran perawat dalam pencegahan primer mempunyai peran yang penting dalam
upaya pencegahan terjadinya penyakit dan memelihara hidup sehat.
b. Pencegahan sekunder
Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendeteksi dini terjadinya penyakit
pada kelompok risiko, diagnosis, dan penanganan segera yang dapat dilakukan
oleh perawat. Penemuan kasus baru merupakan upaya pencegahan sekunder,
sehingga segera dapat dilakukan tindakan. Tujuan dari pencegahan sekunder
adalah mengendalikan perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan lebih
lanjut. Peran perawat adalah merujuk semua anggota keluarga untuk skrining,
melakukan pemeriksaan, dan mengkaji riwayat kesehatan.
c. Pencegahan tersier
Peran perawat pada upaya pencegahan tersier ini bertujuan mengurangi luasnya
dan keparahan masalah kesehatan, sehingga dapat meminimalkan
ketidakmampuan dan memulihkan atau memelihara fungsi tubuh. Fokus utama
adalah rehabilitasi. Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang
cacat akibat penyakit dan luka, sehingga mereka dapat berguna pada tingkat
yang paling tinggi secara fisik, sosial, emosional.

III. TUJUAN PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA


Tujuan keperawatan keluarga ada dua macam, yaitu tujuan umum dan khusus.
a. Tujuan umum dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
b. Tujuan khusus dari keperawatan keluarga adalah keluarga mampu
melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan mampu menangani
masalah kesehatannya berikut ini:
• Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga.
Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan seluruh
anggota keluarga. Contohnya, apakah keluarga mengerti tentang
pengertian dan gejala kencing manis yang diderita oleh anggota
keluarganya?
• Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah kesehatan
anggota keluarga. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
untuk membawa anggota keluarga ke pelayanan kesehatan. Contoh,
segera memutuskan untuk memeriksakan anggota keluarga yang sakit
kencing manis ke pelayanan kesehatan.
• Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit. Contoh, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
kencing manis, yaitu memberikan diet DM, memantau minum obat
antidiabetik, mengingatkan untuk senam, dan kontrol ke pelayanan
kesehatan
• Memodifikasi lingkungan yang kondusif. Kemampuan keluarga dalam
mengatur lingkungan, sehingga mampu mempertahankan kesehatan dan
memelihara pertumbuhan serta perkembangan setiap anggota keluarga.
Contoh, keluarga menjaga kenyamanan lingkungan fisik dan psikologis
untuk seluruh anggota keluarga termasuk anggota keluarga yang sakit.
• Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeliharaan dan
perawatan anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
Contoh, keluarga memanfaatkan Puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas
pelayanan kesehatan lain untuk anggota keluarganya yang sakit.

IV. PRINSIP PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA


a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.
b. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan
utama.
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan
kesehatan keluarga.
d. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, perawat melibatkan
peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.
e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dan
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
f. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber
daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga.
g. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan.
h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan
keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses
keperawatan.
i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah
penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan di rumah.
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

V. CARA MELIHAT KELUARGA SEBAGAI KLIEN


Keluarga menjadi klien atau fokus atau fokus utama pengkajian keperawatan,
keluarga di pandang sebagai sistem yang berinteraksi dengan fokusnya adalah
dinamika hubungan internal keluarga, struktur dan fungsi keluarga, serta saling
ketergantungan sub sistem keluarga dengan kesehatan dan keluarga dengan lingkungan
luarnya. Hubungan antara penyakit dan individu dalam keluarga dianalisis dan
dimasukkan dalam rencana asuhan keperawatan (Zaidin, 2010).
Dalam melihat keluarga sebagai klien ada beberapa karakteristik yang perlu
diperhatian oleh perawata yaitu :
a. Setiap keluarag emmpunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah
kesehatan pada anggotanya
b. Memperhatikan perbedaan pada tiap-tiap anggota dari berbagai segi yaitu :
pola komunikasi, pengambilan keputusan, sikap dan nilai-nilai dalam
keluarga, kebudayaan serta gaya hidup
c. Keluarga perkotaan berbeda dengan keluarga pedesaan
d. Kemandirian dari tiap-tiap keluaraga (Harnilawati, 2013 )

VI. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERAWATAN KESEHATAN


KELUARGA
Dasar pemikiran yang diterapkan adalah bahwa keluarga memiliki hak dan
tanggung jawab untuk membuat keputusan yang menyangkut kesehatan mereka
sendiri, partisipasi aktif dari keluarga adalah suatau pendekatan esential yang
dimaksudkan dalam intervensi keperawatan keluarga
Keterlibatan keluarga dalam implementasi biasanya dimaksudkan untuk
melibatkan keluarga dalam memecahkan masalah mutual, juga mendiskusikan serta
memutuskan pendekatan-pendekatan yang paling tepat atau mungkin digunakan agar
mencapai tujuan yang disetujui bersama (Harnilawati, 2013)

VII. HAMBATAN & FAKTOR YANG MENCIPTAKAN HAMBATAN PERAWATAN


KESEHATAN KELUARGA
Hambatan yang paling besar diahadapi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga adalah :
1) Hambatan dari keluarga :
a. Pendidikan keluarga rendah, sehingga terkadang sulit menerima masukan baru
dan sering memepertahankan kebiasaan dari nenek moyang mereka yang tidak
sehat
b. Keterbatasan sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana)
c. Kebiasaan budaya yang melekat misalnya sewaktu hamil ibu harus tarak
(pantangan yang terlalu banyak terhadap berbagai macam makanan yang
sebenarnya sangat di butuhkan anak dalam kandungan)
d. Sosial budaya tidak menunjang
2) Hambatan dari perawat :
a. Sarana dan prasarana yang tidak menunjang
b. Kondisi alam (geografi yang sulit) terutama di daerah luar Jawa yang sulit
terjangkau oleh pesawat
c. Kesulitan komunikasi (bahasa)
d. Keterbatasan pengetahuan tentang kultur keluarga (Harnilawati, 2013)
DAFTAR PUSTAKA

Kholifah, Widagdo, 2016: Keperawatan Keluarga dan Komunitas

Harnilawati, 2013: Pustaka As Salam: Konsep dan Proses Keperawtan Keluarga, Sul-Sel

Anda mungkin juga menyukai