Pastikan bahwa bagian kepala bayi ditutup setiap saat. Bagian kepala bayi
memiliki luas permukaan yang cukup besar sehingga bayi akan cepat
4. Memandikan Bayi
bayi. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada
rumah sakit, tubuh bayi dibersihkan setiap hari. Tubuh bayi dibersihkan dengn
menggunakan bak mandi bayi (bukan dengan menggunakan spons atau handuk kecil
untuk membersihkan bayi pada boks bayi). Setelah mengamati cara memandikan
bayi, ibu harus didorong untuk melakukan sendiri dan jika perlu bisa dibantu agar ibu
mendapatkan kepercayaan diri sebelum dari rumah sakit bersama bayinya dengan
bantuan sedikitnya satu kali. Bagi orang tua yang belum terbiasa dalam memandikan
bayinya, pekerjaan ini mungkin dilakukan dengan lambat sehingga kita perlu
sebelum bayi ditelanjangi agar bayi tidak sampai menggigil kedinginan (farrer,
1999,hlm.184).
ruangan yang hangat (lebih baik dengan suhu kamar 75 – 80 derajat untuk bayi yang
sedang dimandikan) dan sentuhan lembut anda akan membuatnya senang. Namun ada
Kulit bayi baru lahir sangat rentan untuk mengering. Selain menyebabkan
diperlukan oleh bayi baru lahir untuk mempertahankan suhu selama dan setelah
adalah mencegah penyebaran infeksi dari bayi keorang lain dengan menghilangkan
cairan dan sekresi tubuh. Kewaspadaan standar harus dipraktekkan ketika memegang
bayi yang masih basah dari lahir dan sebelum mandi pertama, serta ketika memegang
menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyekanya. Tidak ada cara yang benar
atau salah dalam memandikan bayi. Dalam hal ini ada beberapa langkah atau
diperhatikan:
Persiapan:
2). Popok
4). Sabun
1). Mandikan bayi ditempat yang aman, tepat, serta yang memudahkan
2). Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika mungkin 20oC – 25oC jika tidak
3). Jika tali pusat atau bekas sunat masih belum sembuh, bayi tidak boleh
handuk basah.
4). Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.
5). Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi
salep atau krim jika perlu, dan kasa steril untuk tali pusat.
7). Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga yang
terkotor.
8). Sabuni tubuh bayi dengan tangan dan lap pembasuh. Gunakan lap
dari hidung kearah luar. Pada bagian telinga, yang boleh dibersihkan
11).Leher dan dada. Tidak diperlukan sabun kecuali jika sangat kotor.
diperhatikan. Pada saat memasukkan air kebaskom mandi, awali dengan air dingin
agar bagian bawah bak tidak terlalu panas. Hal ini juga mengurangi resiko luka bakar
pada anak lainnya yang ingin bermain dengan air pada saat bak tersebut diisi. Bayi
tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan dan harus selalu dipegang dengan baik agar
Pada saat akan menempatkan bayi di dalam baskom mandi, sanggah kepala
dan leher bayi dengan lengan bawah dan pergelangan tangan nondominan, kemudin
lingkarkan ibu jari dan telunjuk di bagian atas lengan bayi. Tangan yang dominan
memegang pergelang kaki untuk mengangkat bayi pada saat masuk dan keluar bak.
Dudukkan bayi dengan tegak untuk membasuh punggung, topang kepala bayi dengan
pergelangan tangan atau lengan bawah dari tangan dominan, kemudian kembalikan
Memandikan bayi itu mudah. Tidak ada alasan mengapa anda harus terburu-
buru di pagi hari. Meskipun semua orang menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu
dimandikan setiap hari selama beberapa bulan pertama. Namun penting untuk
melakukan apa yang disebut dengan “membersihkan bagian tertentu” atau mandi
dengn spons setiap hari. Ini biasanya dilakukan hanya setelah bayi diberi makan atau
Jadwal mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan
menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan setiap hari. Anda hanya perlu
selalu membersihkan wajah, leher, dan bokong dengan handuk atau busa basah. Jika
Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi harus dimandikan. Namun,
tidur. Hindrai memandikan bayi sebelum atau sesudah makan karena perut yang
tertekan akan membuatnya mumtah. Sebenarnya hanya dua hal yang perlu
B. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan (knowlegde) adalah hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah
diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber, misalnya media masa,
media elektrinik, buku petunjuk, petugas kesehatan,media poster dari kerabat dan
sebagainya.(Notoatmodjo,2003)