Anda di halaman 1dari 6

c.

Tutupi kepala bayi

Pastikan bahwa bagian kepala bayi ditutup setiap saat. Bagian kepala bayi

memiliki luas permukaan yang cukup besar sehingga bayi akan cepat

kehilangan panas tubuh jika bagian kepalanya tidak tertutup.

d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI

Memeluk bayi akan membuat bayi tetap dan merupakan upaya

pencegahan kehilangan panas yang sangat baik. Dan anjurkan sesegera

mungkin ibu untuk menyusui bayinya setelah lahir.

4. Memandikan Bayi

Sebaiknya memandikan bayi ditunda sedikitnya dalam 6 jam setelah kelahiran

bayi. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada

kondisi hipotermi dan sangat membahayakan keselamatan bayi. Pada kebanyakan

rumah sakit, tubuh bayi dibersihkan setiap hari. Tubuh bayi dibersihkan dengn

menggunakan bak mandi bayi (bukan dengan menggunakan spons atau handuk kecil

untuk membersihkan bayi pada boks bayi). Setelah mengamati cara memandikan

bayi, ibu harus didorong untuk melakukan sendiri dan jika perlu bisa dibantu agar ibu

mendapatkan kepercayaan diri sebelum dari rumah sakit bersama bayinya dengan

bantuan sedikitnya satu kali. Bagi orang tua yang belum terbiasa dalam memandikan

bayinya, pekerjaan ini mungkin dilakukan dengan lambat sehingga kita perlu

menekankan pentingnya untuk menyiapkan segala perlengkapan terlebih dahulu

sebelum bayi ditelanjangi agar bayi tidak sampai menggigil kedinginan (farrer,

1999,hlm.184).

Universitas Sumatera Utara


Mandi adalah waktu yang paling menyenangkan bagi bayi. Air suam kuku di

ruangan yang hangat (lebih baik dengan suhu kamar 75 – 80 derajat untuk bayi yang

sedang dimandikan) dan sentuhan lembut anda akan membuatnya senang. Namun ada

beberapa bayi yang sangat ketakutan saat mandi (Robinson, 2002,hlm.22).

Kulit bayi baru lahir sangat rentan untuk mengering. Selain menyebabkan

ketidaknyamanan, mandi berlebihan dapat menyebabkan dermatitis popok dan

memperburuk cradle cap. Selama 24 sampai 48 jam pertama penggunaan energi

diperlukan oleh bayi baru lahir untuk mempertahankan suhu selama dan setelah

mandi harus dipertimbangkan keuntungan mandi. Keuntungan potensial mandi

adalah mencegah penyebaran infeksi dari bayi keorang lain dengan menghilangkan

cairan dan sekresi tubuh. Kewaspadaan standar harus dipraktekkan ketika memegang

bayi yang masih basah dari lahir dan sebelum mandi pertama, serta ketika memegang

cairan tubuh bayi (Walsh,2007,hlm.377).

Bagi sebagian orangtua, memandikan bayi dirasakan lebih mudah dan

menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyekanya. Tidak ada cara yang benar

atau salah dalam memandikan bayi. Dalam hal ini ada beberapa langkah atau

prosedur tentang cara memandikan bayi. Sebelum memandikan bayi perlu

diperhatikan:

Persiapan:

a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih

b. Siapkan keperluan mandi seperti:

1). Pakaian bersih

2). Popok

Universitas Sumatera Utara


3). Handuk

4). Sabun

5). Bak mandi berisi air hangat

6). Kasa steril

c. Prosedur Memandikan Bayi

1). Mandikan bayi ditempat yang aman, tepat, serta yang memudahkan

anda bergerak leluasa (tidak perlu membungkuk).

2). Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika mungkin 20oC – 25oC jika tidak

ada pengatur suhu ruangan, hangatkan ruangan dengan menempatkan

air panas dan membiarkan uapnya memenuhi ruangan tersebut.

3). Jika tali pusat atau bekas sunat masih belum sembuh, bayi tidak boleh

mandi berendam. Mandikan bayi dengan menggunakan lap atau

handuk basah.

4). Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.

5). Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi

dilepaskan, seperti sabun, sampo bayi, lap pembasuh, gumpalan kapas

steril untuk membersihkan mata, handuk, popok, dan pakian bersih,

salep atau krim jika perlu, dan kasa steril untuk tali pusat.

6). Lepaskan baju bayi secara bertahap.

7). Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga yang

terkotor.

8). Sabuni tubuh bayi dengan tangan dan lap pembasuh. Gunakan lap

bersih untuk membersihkannya.

Universitas Sumatera Utara


9). Membersihkan kepala bayi. Gunakan sabun dan sampo bayi, lalu

basuh dengan bersih. Peganglah kepala bayi seperti memegang bola

dan tinggikan sedikit. Sebelum membersihkan bagian lain, keringkan

kepala bayi dengan handuk.

10).Membersihkan wajah. Basahi kapas dengan air hangat untuk

membersihkan mata. Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata.

Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan wajah. Lap perlahan

dari hidung kearah luar. Pada bagian telinga, yang boleh dibersihkan

hanya bagian luar. Keringkan semua bagian wajah.

11).Leher dan dada. Tidak diperlukan sabun kecuali jika sangat kotor.

Bersihkan bagian lipatan lalu keringkan.

12).Membersihkan lengan. Rentangkan lengan agar lipatan bisa

dibersihkan. Tekan telapak tangan bayi agar kepalannya terbuka.

Bagian ini membutuhkan sedikit sabun, dan pastikan tangan yang

sudah disabuni dibersihkan dan dikeringkan karena bayi suka

memasukan tangannya ke mulut.

13).Bagian punggung. Balikkan tubuh bayi dengan kepala yamg

dimiringkan, lalu basuh punggungnya.

14).Tungkai. bayi sering menolak merentangkan kakinya, namun penting

untuk membersihkan bagian belakang lutut.

15).Kemudian angkat tubuh bayi dengan menggunakan kedua tangan hati-

hatilah karena tubuh bayi licin.

Universitas Sumatera Utara


16).Selimuti bayi dengan handuk. Kemudian keringkan bayi dengan cepat

secara perlahan-lahan,dan perhatikan daerah lipatan kulit.

17).Pakaikan popok dan pakaian bayi yang bersih. Kemudian tempatkan

bayi ditempat tidur dan hangat.

Dalam hal memandikan bayi keamanan dan keselamatan bayi perlu

diperhatikan. Pada saat memasukkan air kebaskom mandi, awali dengan air dingin

agar bagian bawah bak tidak terlalu panas. Hal ini juga mengurangi resiko luka bakar

pada anak lainnya yang ingin bermain dengan air pada saat bak tersebut diisi. Bayi

tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan dan harus selalu dipegang dengan baik agar

kepala selalu berada diatas permukaan air.

Pada saat akan menempatkan bayi di dalam baskom mandi, sanggah kepala

dan leher bayi dengan lengan bawah dan pergelangan tangan nondominan, kemudin

lingkarkan ibu jari dan telunjuk di bagian atas lengan bayi. Tangan yang dominan

memegang pergelang kaki untuk mengangkat bayi pada saat masuk dan keluar bak.

Dudukkan bayi dengan tegak untuk membasuh punggung, topang kepala bayi dengan

pergelangan tangan atau lengan bawah dari tangan dominan, kemudian kembalikan

keposisi semula dengan hati-hati(Jonhson & Taylor, 2004, hlm.109).

d. Waktu memandikan bayi

Memandikan bayi itu mudah. Tidak ada alasan mengapa anda harus terburu-

buru di pagi hari. Meskipun semua orang menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu

dimandikan setiap hari selama beberapa bulan pertama. Namun penting untuk

melakukan apa yang disebut dengan “membersihkan bagian tertentu” atau mandi

dengn spons setiap hari. Ini biasanya dilakukan hanya setelah bayi diberi makan atau

Universitas Sumatera Utara


setelah ganti popok. Memandikan bayi dianjurkan dua atau tiga hari sekali untuk bayi

yang belum merangkak atau yang lingkungannya tidak kotor.

Jadwal mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan

pembersihan yang baik di tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau

menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan setiap hari. Anda hanya perlu

selalu membersihkan wajah, leher, dan bokong dengan handuk atau busa basah. Jika

memungkinkan, anda boleh memandikan bayi setiap hari,terutama jika cuaca

panas(Danuatmaja, 2003, hlm. 18).

Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi harus dimandikan. Namun,

memandikan bayi sebelum tidur dapat membuatnay rileks sehingga memudahkannya

tidur. Hindrai memandikan bayi sebelum atau sesudah makan karena perut yang

tertekan akan membuatnya mumtah. Sebenarnya hanya dua hal yang perlu

diperhatiakan saat merencanakan kapan waktu memandikan bayi , yaitu:

1). Sebelum menyusui biasanya lebih baik daripada sesudahnya.

2). Mandi diikuti menyusui membantu bayi tidur nyenyak.

B. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan (knowlegde) adalah hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu misalnya indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan bau. Pengetahuan seseorang biasanya

diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber, misalnya media masa,

media elektrinik, buku petunjuk, petugas kesehatan,media poster dari kerabat dan

sebagainya.(Notoatmodjo,2003)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai