Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA KONSELING

Pokok Bahasan : Kebutuhan Ibu Masa Nifas

Sub Pokok Bahasan : Cara memandikkan bayi

Sasaran : Ibu F

Tempat : BPM Wiwik Herawati SST

Pelaksana : Shally Kurniati

A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah diberikan Penkes diharapkan ibu dan keluarga dapat memahami
tentang Cara memandikkan bayi.

B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan konseling diharapkan ibu mampu :
a. Menyebutkan persiapan saat akan memandikkan bayi
b. Menyebutkan cara memandikkan bayi

C. Materi
a. Persiapan saat akan memandikkan bayi
b. Cara memandikkan bayi

D. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
E. Media
a. Ceramah
b. Leaflet

F. Kegiatan Belajar

No Mahasiswi Bidan Klien dan Keluarga Waktu


Klien
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan Menjawab salam 5 menit
diri
2 Menjelaskan tujuan pengajaran dan Mendengarkan
tema pengajaran

Isi
3 Menjelaskan materi pengajaran Mendengarkan 10 menit
mengenai persiapan saat akan
memandikkan bayi dan cara
memandikkan bayi

4 Memberikan kesempatan kepada klien Mengajukan 5 menit


dan keluarga klien untuk bertanya pertanyaan
tentang materi yang disampaikan
5 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab
evaluasi
6 Menyimpulkan bersama-sama hasil Mendengarkan 10 menit
kegiatan pengajaran
7 Menutup pengajaran dan mengucapkan Menjawab salam
salam
G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kelengkapan media: tersedia dan siap digunakan
2) Pelaksana siap melakukan konseling/pendidikan kesehatan
3) Sasaran siap diberikan / pendidikan kesehatan
b. Evaluasi Proses
1) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
2) Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan
3) Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
4) Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang telah ditentukan
c. Evaluasi Hasil
1) Sebutkan kembali persiapan saat akan memandikkan bayi
2) Sebutkan cara memandikkan bayi
MATERI PENYULUHAN

A. Persiapan Saat Akan Memandikkan Bayi


Untuk buah hati anda tentunya anda akan memberikan sesuatu yang
terbaik, baik dalam memberikan makanan, minuman atau segala sesuatu yang
lain seperti yang tiap hari ia butuhkan yakni mandi memandikan si kecil bukan
berbeda dengan saat kita mandi tetapi perlu teknik-teknik khusus yang
tentunya benar agar bayi kita mendapatkan manfaat dari mandi. Dibawah ini
adalah langkah-langkah yang harus anda lakukan saat memandikan buah hati
anda, akan tetapi sebelum memandikan buah hati anda terlebih dahulu anda
harus mempersiapkan alat-alat di bawah ini:
1. Ruang tertutup
Acara mandi bisa dilakukan di kamar tak berAC atau ruangan lain asal
tidak terbuka agar bayi tak kedinginan.
2. Bak  Mandi
Isi bak mandi bayi dengan air hangat. Ukurannya setinggi setengah bak
mandi bayi.
3. Waslap
Satu untuk menyeka wajah dan badan; satu lagi untuk daerah kelamin.
4. Baskom Plastik
Sediakan dua baskom plastik kecil. Isi dengan air untuk membilas sabun
dan samponya.
5. Sabun
Gunakan sabun khusus bayi dari jenis yang tak menimbulkan iritasi pada
kulit tubuh bayi. Sekarang banyak sabun hypoallergic yang bisa dipakai.
Iritasi bisa menimbulkan alergi, biasanya terjadi bintik-bintik kecil pada
kulit yang bisa menjadi eksim. Reaksinya pada bayi cepat tampak tapi
sangat individual sifatnya, tergantung bayinya. Karena itu, berhati-hatilah
memilih sabun.

6. Sampo
Seperti sabun, hindari sampo yang dapat menimbulkan iritasi pada kulit
kepala bayi. Sebaiknya keramas pada bayi dilakukan seminggu sekali.
7. Kasa  Steril
Bila tali pusat bayi belum puput, sediakan kasa steril. Kasa ini digunakan
untuk membungkus pangkal tali pusat setelah si bayi usai
dimandikan. Kasa juga bisa digunakan untuk membersihkan lidah bayi.
Gulungkan kasa di jari telunjuk dan basahi dengan air hangat, lalu peras
airnya. Masukkan jari berkasa itu ke mulut bayi dan bersihkan lidahnya
secara lembut. Lakukan setiap pagi sebelum bayi dimandikan.
8. Kapas Steril
Kapas yang disediakan sebaiknya sudah digodok air mendidih dari jauh-
jauh hari dan dikeringkan. Simpan dalam toples setelah dibentuk bulatan-
bulatan kecil. Kapas ini bisa digunakan bersama kasa untuk
membersihkan mulut bayi. Selain mulut, kapas digunakan untuk
membersihkan mata bayi. Basahi dengan air hangat, lalu bersihkan mata
bayi dari arah luar ke dalam karena kotoran mata ada di bagian
dalam. Kapas yang sudah dibasahi air hangat juga digunakan untuk
membersihkan alat kelamin. Dimulai dari bagian depan baru ke belakang.
Sebaiknya alat kelamin dibersihkan sebelum bayi dimandikan, sehingga
air mandinya tetap bersih. Sesudah mandi, boleh dibersihkan lagi. Baik
kapas maupun kasa digunakan sekali pakai. Selalu sediakan sebelum bayi
dimandikan.
9. Cotton  buds
Digunakan untuk membersihkan telinga bayi, sebelum atau sesudah bayi
dimandikan.
10. Minyak  Telon
Setelah dikeringkan sehabis mandi, bayi biasanya diberi minyak telon
untuk menghangatkan badannya. Oleskan sedikit saja di perut dan boleh
juga di punggung. Begitupun bila terlihat perut bayi kembung dapat
diolesi minyak telon.
11. Krim
Boleh disediakan untuk dipakaikan di lipatan-lipatan seperti paha agar
kulitnya tak lecet.
12. Bedak
Sejumlah dokter tak menganjurkan bayi diberi bedak. Sebab jika
diberikan terlalu banyak (tebal) bisa menjadi daki, bercampur keringat
akan menggumpal dan bisa merangsang penyakit kulit (dermatitis). Jadi,
pakaikan tipis-tipis saja. Bedaknya pun khusus untuk bayi. Sebelum
pakai bedak, kulit bayi harus sudah kering betul.
13. Perlak
Untuk alas mandi bayi dan alas lainnya.
14. Handuk
Sediakan handuk besar dan lembut. Letakkan dalam keadaan melebar di
atas meja ganti popok atau di atas tempat tidur.
15. Pakaian Ganti
Siapkan baju dan popok/celana ganti. Jika si bayi belum bisa duduk,
susunlah pakaiannya dalam keadaan siap pakai di atas tempat tidur.
Mula-mula perlak, alas perlak, bedongan (bila perlu), baju, lalu popok.
Sarung tangan dan kaki (bila perlu) letakkan tak jauh dari
susunan tersebut. Pemakaian bedong dan sarung tangan/kaki hanya bila
perlu. Karena sebaiknya bayi tak dibiasakan dibedong agar bisa bebas
bergerak. Tangan dan kakinya juga dibiarkan telanjang agar bayi
mengembangkan indera perabanya. Lagipula, bila tangan, kaki, dan
tubuhnya dibungkus, kita tak bisa melihat jika ada sesuatu kelainan pada
si bayi.
16. Perlengkapan  Lain
Gunting, sisir, termometer untuk mengukur suhu tubuh bayi sebelum
dimandikan, dan handuk kecil.
17. Air Hangat
Letakkan bak mandi si kecil tak jauh dari meja ganti/boks/tempat tidur.
Tuang air hangat ke bak setinggi 1/4 bak jika ukuran bak cukup besar
atau 1/2 bak jika ukurannya kecil. Ukur kehangatan air dengan
mencelupkan siku lengan Anda.

B. Cara Memandikkan Bayi

1. Letakkan bayi di atas perlak dan lepaskan seluruh pakaiannya secara


bertahap.

2. Jika tali pusar belum puput, lepaskan kasa yang membungkus tali pusat.
Jika lengket, siram dengan air.

3. Jika si kecil BAB/BAK, bersikan dengan kapas cebok.

4. Untuk bayi yang baru lahir, bersihkan terlebih dahulu kedua matanya
dengan kapas yang telah direndam air matang. Bersihkan mata bayi dari
ujung mata ke arah hidung, Gunakan kapas yang berbeda untuk masing-
masing mata.

5. Bersihkan pula lubang hidung si kecil secara perlahan-lahan dengan


cotton buds yang telah terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air bersih.
Gantilah kapas untuk masing-masing lubang hidung. Hati-hati, jangan
memasukkan cotton buds terlalu dalam.

6. Kemudian bersihkan juga daun telinga si kecil dengan cotton buds yang
telah diberi baby oil. Jangan masukkan cotton buds ke dalam lubang
telinga, bersihkan bagian luar telinganya saja.
7. Ambil waslap pertama untuk menyeka wajah, celupkan ke dalam air di
bak, peras sedikit, lalu seka lembut secara berurut: wajah, lengan, badan,
punggung, kaki.

8. Ganti dengan waslap kedua, celupkan ke dalam air di bak, lalu bersihkan
daerah sekitar kelamin. Ganti dengan waslap pertama kembali, bubuhi
sabun; sabuni seluruh tubuh si kecil dari tangan hingga kaki. Usahakan
tapak tangan tak terkena sabun karena bayi sering memasukkan tangan ke
mulut. Alat kelamin bayi laki-laki boleh disabuni (gunakan waslap
kedua), tapi untuk bayi perempuan tak perlu.

9. Angkat si kecil, masukkan ke dalam bak. Caranya:

a. Selusupkan tangan kiri Anda di bawah leher dan kepala si kecil; ibu
jari

b. Menutup telinga kanan dan jari tengah menutup telinga kiri. Jika
Anda menggunakan tangan kanan, lakukan sebaliknya.

c. Dengan tangan kanan, rapatkan kedua kaki si kecil; posisi telunjuk di


antara kedua kaki.

d. Kini si kecil siap diangkat untuk dimasukkan ke dalam bak mandinya.

10. Dalam bak mandi:

a. Posisi badan si kecil di air harus lebih rendah dari kepala. Lepaskan
tangan kanan dari kakinya, lalu bilas tubuhnya bagian depan, tangan
dan kaki hingga bersih. Tubuh bagian belakang bisa dibilas tanpa
harus membalikkan badan si kecil.
b. Sangga punggung dan ehernya dengan lengan kiri sementara telapak
tangan anda menyangga ketiak kirinya. Lakukan bilasan terakhir
dengan membasuh seluruh tubuhnya. Mulai dari bagian kepala.
Usahakan jangan lama – lama agar si bayi tidak kedinginan.

c. Jika ingin mengeramasi rambut si kecil, lakukan sebelum membilas


tubuhnya. Caranya: beri sedikit sampo di rambut, usap lembut hingga
sampo merata, lalu bilas dengan air hingga busa sampo tak bersisa,
diikuti membilas seluruh tubuhnya hingga tak bersisa busa sabun
sedikit pun.

11. Setelah acara mandi selesai, angkatlah tubuh bayi dari dalam air.
Kembalikan tangan kanan ke posisi semula di kaki si kecil. Letakkan di
atas handuk. . Sambil mengajaknya bercengkrama, keringkan tubuh bayi
dengan cara menekan-nekankan handuk bayi ke tubuhnya. Keringkan
dengan lembut dari wajah, rambut, tangan, tubuh, bagian kelamin hingga
kaki.

12. Setelah tubuhnya kering, Bersihkan tali pusat dengan cotton buds,
bungkus dengan kasa steril yang kering. Caranya seperti membedong,
yaitu berbentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kasa cukup dibuat
simpul. Yang penting, pangkal tali pusat harus tertutup rapat.

13. Lalu gosokkan minyak telon ke seluruh tubuhnya dan taburkan bedak
bayi secara tipis di dada, perut dan punggungnya, agar tubuhnya wangi
dan segar.

14. Terakhir, pakaikan popok, baju bayi dan bedong, lalu sisirlah rambutnya
dengan sisir khusus untuk rambut bayi. Bila cuaca mengijinkan, ajakan si
kecil jalan-jalan atau berjemur di bawah sinar matahari pagi.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Alimul. 2007. Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta: EGC
Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babby sitter. Jakarta: buku kita
Hidayat aziz. 2009. Asuhan neonatus, bayi dan balita. Jakarta: buku kedokteran
EGC

Anda mungkin juga menyukai