Anda di halaman 1dari 17

PUDARNYA IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

NAMA : Dewangga Guruh Hadji


NIM : 20210110046
PRODI : NAUTIKA

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat tuhan yang maha esa, karena atas rahmat dan

hidayah-nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan

mengenai mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, dengan judul “pudarnya identitas

nasional Indonesia”

Dengan tulisan ini kami harapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari

pudarnya identitas nasional di Indonesia. Kami sadar materi kuliah ini terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi

kami berharap semoga tulisan dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya,

terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang beridentitas nasional, karena kita

adalah penerus bangsa Indonesia

Penulis

Dewangga Guruh Hadji


DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………….........i
Daftar isi…………………………………………………………………………...ii
BAB I
Pendahuluan……………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1
1.2 Permasalahan………………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………………………………….1

BAB II

Pembahasan…………………………………………………………………...........

2.1 pengertian tentang identitas nasional…………………………………………………………...


2.2 apa faktor penyebab pudarnya identitas nasional………………………………………………
2.3 apa upaya – upaya untuk memperkokoh identitas nasional…………………………………….
2.4 Pandangan Pancasila terhadap permasalahan tersebut…………………………………………
2.5 Solusi dari pemerintah Indonesia terhadap permasalahan tersebut…………………………….
2.6 Solusi permasalahan menurut saya pribadi……………………………………………………..

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………….

3.2 Saran terhadap pemerintah Indonesia…………………………………………………………..

3.2.1 Saran terhadap pemerintah Indonesia

3.2.2 Saran terhadap masyarakat Indonesia

i. Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Hakikatnya sebagai warga negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti
serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam identitas nasional. Identitas Nasional
merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara. Selain itu pembentukan
identitas nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama.
Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki
segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu bangsa dan negara sudah tidak perlu
di tanyakan lagi. Terutama di dalam bidang hukum.
Seharusnya hal – hal yang seperti ini, siapapun orang mengerti serta paham aturan –
aturan yang ada di suatu negaranya, tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak
perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di negaranya, dan
yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan
mendukung, pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan
masyarakat dari kekeliruan di dalam negara tercinta ini.
Maka dari itu identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan

pada kehidupan sehari – hari. Agar masyarakat di negara tercinta ini dapat mengubah dan

memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik

lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang

ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
1.2 Permasalahan

1.2.1 pengertian tentang identitas nasional

1.2.2 apa faktor penyebab pudarnya identitas nasional

1.2.3 apa upaya – upaya untuk memperkokoh identitas nasional

1.3 Tujuan makalah

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian tentang identitas nasional

1.3.2 untuk mengetahui faktor penyebab pudarnya identitas nasional

1.3.3 untuk mengetahui upaya – upaya memperkokoh identitas nasional


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian tentang identitas nasional

Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud

sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional

atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi

individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah

kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan

bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam kosteks bangsa

cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara.

Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol

kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa

Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu

Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa

perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain. Dengan

terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat mengikat

eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat

dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas

bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial,

kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas

bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di

masa depan.
Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan

sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara

terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis

membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era

globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Ciri khas

suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh budaya asing

akan menghadapi challence dan response. Jika challence cukup besar sementara response

kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa

Aborigin di Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jika challance

kecil sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi

bangsa yang kreatif. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi

globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan

kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.

Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh

tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali

kesadaran nasional.
2.2 Apa faktor penyebab pudarnya identitas nasional

Teknologi saat ini tidaklah dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari - hari. Teknologi

mempunyai dampak positif dan dampak negatif terhadap identitas bangsa Indonesia. Salah satu

dampak positifnya adalah sikap etos kerja dan disiplin yang tinggi yang kita tiru dari negara

maju demi kemajuan identitas bangsa Indonesia. Selain itu, teknologi juga membantu kita untuk

mengakses ilmu pengetahuan yang dapat meningkatkan pola pikir masyarakat yang kritis,

sehingga dapat menghindarkan dari ancaman pihak luar serta melalui teknologi, di daerah

terpencil dapat membagikan informasi daerah tersebut agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. 

Dengan seiringnya perkembangan zaman dan teknologi, sebuah kebudayaan yang menjadi

identitas nasional akan semakin terancam keberadaannya. Beberapa di antaranya yang dapat

mengancam identitas nasional bangsa Indonesia adalah pengaruh dari negara - negara barat. Di

sisi lain ternyata juga terdapat teknologi juga memiliki banyak dampak negatif yang mengancam

identitas nasional bangsa Indonesia. Dampak negatif tersebut yang paling mengancam adalah

pola pikir atau perilaku - perilaku negara barat yaitu mulai banyaknya masyarakat Indonesia

yang cenderung berpikir individualis yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Ditambah lagi

terdapat pergaulan bebas dan cara berbicara yang mengikuti orang - orang barat. Hal ini

disebabkan oleh dalih nilai - nilai orang barat yang cenderung bebas dan praktis sehingga

membuat masyarakat kita mengikuti budaya - budaya negara barat. Dengan adanya hal tersebut

tentunya akan membuat nilai - nilai moral bangsa Indonesia memudar. Tidak hanya tentang nilai

dan moral saja, gaya hidup dan cara berpakaian juga ikut terpengaruh gaya / style yang

cenderung terbuka. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan cara berpakaian bangsa Indonesia

yang cenderung tertutup.


Sangat disayangkan ternyata pada saat ini bangsa Indonesia cenderung kehilangan jati

dirinya. Banyak permasalahan yang berkaitan dengan identitas nasional yang dialami oleh

bangsa ini. Diantaranya;

 pengklaiman tanah air oleh negara – negara tetangga, contohnya kasus kepulauan

sipadan dan ligitan serta pulau ambalat yang diklaim Malaysia,

 pencampuradukkan Bahasa Indonesia dengan Bahasa asing dan daerah,

 kecenderungan untuk lebih mencintai produk luar negeri, daripada produk buatan

dalam negeri,

 pengklaiman kebudayaan oleh bangsa lain. Tarian reog ponorogo yang diklaim

Malaysia sebagai tarian barongan. Dan pengklaiman makanan khas dan lagu daerah,dan

 penganiyaan TKI di luar negeri


2.3 Apa upaya – upaya untuk memperkokoh identitas nasional

Kita tidak perlu mengingkari bahwa rusaknya karakter bangsa mungkin secara tidak

langsung disebabkan oleh krisis, tetapi bahwa akar permasalahanya ada pada diri manusia

Indonesia itu sendiri, bukan tidak mungkin apa yang telah kita lakukan selama ini juga

merupakan penunjang dari hilang nya jati diri dan rusaknya karakter bangsa. Apabila kita

cermati ternyata sejak 60 tahun terakhir, di Indonesia tidak ada lagi dilakukan apa yang

disebut membangun karakter, bahkan cenderung diabaikan. Padahal seharusnya

pembangunan karakter dilakukan kontinu, mulai dari usia dini, remaja, hingga dewasa.

Keempat koridor ini dimaksudkan untuk mentransformasikan tata nilai dan membentuk

karakter anak pada usia dini sehingga tidak mungkin hanya dilkukan oleh seorang

pembantu. Ironisnya dalam kehidupan modern ini. Pepmbantu justru menjadi lingkungan

(pengaruh) terdekat selama paling tidak 12 jam sehari dan lima hari seminggu. Maka, kita

tidak perlu sakit hati bila muncul cibiran yang mengatakan bahwa karakter anak – anak

kita justru lebih mirip dengan karakter pembantu. Untuk itu kita harus melakukan upaya

– upaya antara lain;

1. Berusaha menemukan kembali dan membangun jati diri yang berarti membangun

karakter yaitu dengan menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari

2. Mengembangkan jati diri dan siap menjadi pemimpin yang berkarakter, dan siap

menggemakan semangat bangkit dari keterpurukkan

3. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri, dan mengurangi konsumsi dan

ketergantungan terhadap produk luar negeri

4. Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah
kebahasaan, dan menghindari pencampuradukkan Bahasa.
5. Mencintai, menjaga, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan daerah
2.4 Pandangan Pancasila Tentang pudarnya identitas nasional
Pancasila sebagai identitas nasional, yaitu sebagai kepribadian bangsa yang dapat

mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai relnya tetapi tidak melawan arus

globalisasi, melainkan bangsa menjadi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan

menghadapi tantangan dan juga peluang yang ada. Alasan Pancasila sebagai identitas

nasional karena bangsa Indonesia salah satu dari masyarakat internasional yang punya

sejarah dan prinsip yang berbeda dengan bangsa-bangsa di dunia. Prinsip dasar filsafat

dijadikan sebagai asas filsafat hidup berbangsa dan bernegara yang berupa Pancasila. Jadi,

dapat dikatakan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Indonesia yang

bersumber pada nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh Indonesia sebagai kepribadian

atau identitas bangsa. Selain itu, Pancasila sebagai dasar hokum dan juga pandang hidup

bangsa.
2.5 Solusi dari pemerintah tentang pudarnya identitas nasional

Pembangunan bangsa dengan memperkokoh jati diri dan wawasan kebangsaan memiliki urgensi

yang sangat luas dan bersifat multidimensional. Sangat luas karena terkait dengan

pengembangan multiaspek potensi-potensi keunggulan bangsa dan bersifat multidimensional

karena mencakup dimensi-dimensi kebangsaan yang hingga saat ini sedang juga disebutkan

bahwa 1) jati diri sebagai karakter bangsa merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

bernegara, hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa; 2) karakter

berperan secagai pedoman agar tidak terombangambing; dan 3) karakter tidak datang dengan

sendirinya, tetapi harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.

Selanjutnya, pembangunan karakter bangsa dengan memperkuat jati diri dan wawasan

kebangsaan akan mengerucut pada tiga tataran besar, yaitu: 1) untuk menumbuhkan dan

memperkuat jati diri bangsa, 2) untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI), dan 3) untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia dan

bangsa yang bermartabat. Pembangunan karakter bangsa harus diaktualisasikan secara nyata

dalam bentuk aksi nasional dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral dan etika

pembangunan bangsa dalam upaya menjaga jati diri bangsa dan memperkokoh persatuan dan

kesatuan bangsa dalam naungan NKRI. Pembangunan karakter bangsa harus dilakukan melalui

pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan pendiri bangsa dan

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam naungan NKRI (Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2014). Kebijakan politik yang dilakukan Majelis Perwakilan Rakyat dengan

sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, hakekatnya bertujuan agar identitas

nasional tetap eksis (Wiyono, 2010). Di samping itu, ditetapkannya Ketetapan MPR No VI/

MPR/2001 tentang Etika Kehidupan berbangsa, pada hakekatnya bertujuan Rumusan tentang
etika kehidupan berbangsa ini disusun dengan maksud untuk membantu memberikan penyadaran

tentang arti penting tegaknya etika dan moral dalam kehidupan berbangsa. Etika kehidupan

berbangsa dirumuskan dengan tujuan menjadi acuan dasar untuk meningkatkan kualitas manusia

yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta berkepribadian Indonesia dalam kehidupan

berbangsa. Kesadaran akan jati diri ditandai adanya sikap dan perilaku meyakini nilai-nilai

budayanya, yang lahir dan tumbuh sebagai penjelmaan kepribadiannya (Hadi. 2006). Salah satu

kebijakan tersebut antara lain adanya Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti (GKBP) yang

dilaksanakan atas dasar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. GKBP ini dilaksanakan di lingkungan

pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang secara substansinya pemahamam akan jati diri

dalam rangka memperkuat wawasan kebangsaan bagi generasi penerus dalam menyongsong

Indonesia emas (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Peran kebijakan pemerintah

dan program pembangunan yang tepat sangat diperlukan, sehingga kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara di Indonesia secara alamiah mengalami suatu pergeseran atau

perubahan yang signifikan dari semua sendi kehidupan. Semua dampak yang muncul dalam

proses tersebut harus segera ditanggapi dan dipertimbangkan guna memperkuat suasana

kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam menyongsong era yang semakin modern,

sehingga pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara tetap dalam koridor mencapai tujuan

negara (Sekretaris Jenderal MPR RI, 2012)


2.6 Solusi permasalahan menurut saya pribadi

Indonesia adalah Negara kepulauan yang tentunya memiliki masyarakat dan segala sesuatu yang
majemuk. Berbagai macam agama, budaya, adat istiadat, ras, suku, dan bahasa menjadikan
pentingnya rasa persatuan dan kesatuan diterapkan di Indonesia. Untuk menciptakan persatuan
dan kesatuan diperlukan adanya rasa toleransi yang tinggi antar individu. 

Kemajemukan ini menjadi unsur adanya identitas nasional, apa sih identitas nasional? Identitas
nasional adalah suatu jati diri suatu bangsa. Artinya, jati diri tersebut milik suatu bangsa dan
berbeda dengan bangsa lainnya. 

Identitas nasional juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang pada macam-macam aspek kehidupan. Identitas nasional mengacu pada Pancasila
dan Bhineka Tunggal Ika.

Bagaimana cara menjaga identitas nasional? Menjaga identitas dapat dilakukan dengan cara
dimulai dari diri sendiri yaitu (1) Sadar dengan adanya dan arti penting identitas nasional (2)
Mencintai produk lokal (3) Melestarikan budaya Indonesia (4) Memanfaatkan internet baik
berupa google ataupun youtube dengan baik dan sesuai umur (5) Saling menghargai perbedaan
demi menjaga persatuan dan kesatuan (6) Menjadi seorang individu yang memiliki rasa toleransi
tinggi. 
BAB III

Kesimpulan dan saran

3.1 Kesimpulan

1. Melestarikan warisan bangsa yang memiliki budaya yang ber Bhineka Tunggal Ika adalah
usaha untuk mempertahankan sebuah identitas nasional sebuah bangsa. 2. Kemajuan teknologi
yang disinyalir menjadi salah satu penyebab lunturnya kearifan lokal, jika diperhatikan dengan
lebih seksama, hal tersebut juga dapat menjadi solusi untuk mengembalikan minat generasi muda
agar tertarik terhadap kearifan lokal itu sendiri. Hal ini mungkin dapat dilakukan melalui inovasi
fasilitas perpustakaan yang dikemas dalam bentuk 3D grafis didukung dengan sistem canggih
seperti augmented reality dan virtual reality. 3. Semakin hilangnya kearifan lokal yang dimiliki
sebuah bangsa, sama dengan hilangnya identitas nasional bangsa tersebut. Bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang dikenal dengan budayanya sebagai sebuah identitas nasional.
Perpustakaan nasional menjadi salah satu usaha untuk melestarikan dan mengenalkan kearifan
lokal dan budaya bangsa kepada generasi penerusnya. Perkembangan perpustakaan telah sampai
pada masa digital, sehingga perpustakaan nasional dituntut untuk lebih inovatif.
3.2 Saran

3.2.1 saran terhadap pemerintah Indonesia

Pemerintah perlu memformulasikan, mendefinisikan, dan mengkaji ulang secara bersama –


sama mengenai konsep identitas nasional Indonesia

3.2.1 saran terhadap masyarakat Indonesia

Berusaha menemukan kembali dan membangun jati diri yang berarti membangun karakter

yaitu dengan menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari

Mengembangkan jati diri dan siap menjadi pemimpin yang berkarakter, dan siap

menggemakan semangat bangkit dari keterpurukkan

Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri, dan mengurangi konsumsi dan

ketergantungan terhadap produk luar negeri

Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasaan,
dan menghindari pencampuradukkan Bahasa.

Mencintai, menjaga, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan daerah

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
i.Daftar pustaka

Ajah, Nikmah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-danbernegara.html”

Mangihot, Pasaribu. “Pengertia, Unsur, Faktor dan Sifat Identitas Nasional”


http://mangihot.blogspot.co.id/2017/02/pengertian-faktor-unsur-unsur-dansifat.html

http://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2018/01/wiraindowebnodeskomplit.pdf
https://pustabiblia.iainsalatiga.ac.id/index.php/pustabiblia/article/download/2190/1033

Anda mungkin juga menyukai