Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SARANA UNTUK MEWUJUDKAN IDENITAS NASIONAL PERLU SEMANGAT


YANG TINGGI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Dosen Pembimbing : Drs. M Mujiyanto. M.Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Gita Novaliana
NIM : 201902030058
Kelas : B / Semester 3

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
Kata Pengantar

Pertama-tama penulis ingin mengucapkan rasa syukur pada Allah SWT, atas limpahan
karunia, rahmat & hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan tugas
makalah tentang, “Sarana Untuk Mewujudkan Identitas Nasional Perlu Semangat yang Tinggi di
Lingkungan Masyarakat ” dengan baik dan lancar.

Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. M
Mujiyanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewarganegaraan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi kepada semua
pihak.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

a. Latar Belakang..................................................................................4
b. Rumusan Masalah.............................................................................4
c. Tujuan Penulisan...............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................

a. Pengertian Identitas Nasional............................................................5


b. Faktor Pembentuk Identitas Nasional...............................................5
c. Identitas Negara Indonesia................................................................7
d. Contoh Sarana Mewujudkan Identitas Nasional di Lingkungan Masyarakat 9

BAB III PENUTUP...............................................................................

a. Kesimpulan........................................................................................11
b. Saran..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya
berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu Negara
yang memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda
dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas
nasional mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan
besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnnya. Untuk itu,
sebagai generasi muda Indonesia seharusnnya sudah mengetahui apa itu identitas
nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya masih banyak generasi muda indonesia
yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas
nasional bangsa Indonesia itu sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh Negara
lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara Indonesia hanya bersikap
pasif dan enggan untuk menggembangkannya. Identitas Nasional merupakan pengertian
dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri
telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan
kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi,
Terutama di dalam bidang Hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari identitas nasional?
2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?
3. Bagaimana identitas Negara indonesia?
4. Contoh sarana mewujudkan identitas nasional di lingkungan masyarakat
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor pembentukan identitas nasional
3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia
4. Untuk mengetahui contoh sarana mewujudkan identitas nasional di lingkungan
masyarakat

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional
atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah
kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan
bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbolsimbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih,
Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika,
Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan
bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta
kepribadiannya Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung
upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan
motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi
maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian
bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.
Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan
penuh tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan
kembali kesadaran Nasional.

B. FAKTOR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor
bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi,
ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai
wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi
antara wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan
demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor
kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya
identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan

5
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses
pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor
tersebut.
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga
masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi
yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena
penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan
yang sama antar anggota masyarakat itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan
melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung
diantara jenis pekerjaan. Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena
perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Durkheim disebut
Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri maju seperti Amerika Utara
dan Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu
seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga
itu melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan
golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat
mempersatukan orang sebagai satu bangsa.
Sedangkan menurut Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castell dalam
bukunya, The Power of Identity (Suryo, 2002), mengemukakan teori tentang munculnya
identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi antara empat faktor penting, yaitu :

1. Faktor primer
Faktor ini mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi
bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta
bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan
masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri
khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama yaitu
bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal
inilah yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Faktor Pendorong
Faktor ini terdiri dari pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan
bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan
ini bagi suatu bangsa kemauan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan
negara dan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis.
Oleh karena itu bangsa Indonesia proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini
sangat ditentukan oleh tingkah kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam

6
mebangun bangsa dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan
bangsa dan Negara Indonesia.

3. Faktor penarik
Faktor ini mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya
birokrasi, dan pemantaan sistrm pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur
bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa
Indonesia telah merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Nahasa Melayu
telah dipilih sebagai bahasa antar etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing masing
etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daeah masing-masing. Demikian
pula menyangkut birokrasi serta pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian
rupa meskipun sampai saat ini masih senantiasa dikembangkan.

4. Faktor reaktif.
Faktor ini meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui
memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh
bangsa lain sangat dominan dalam mewujdkan faktor keempat melalui memori kolektif
rakyat Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam
memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam
membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan
kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
dan Negara Indonesia.

C. IDENTITAS NEGARA INDONESIA


Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara Indonesia yang di
dalamnnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki
identitas untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti negara Indoenesia yang
memiliki identitas yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia.
Identitas Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol
kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang
bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama dan
memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.
Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera negara Sang
Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang Negara Indonesia beserta simbol-simbol
Pancasila, lagu kebangsaan dan Hukum.

a) Bendera Negara Sang Merah Putih


Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tagun 2009 pasal 4 sampai 24,
bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945.
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional
Jakarta.
7
b) Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun
bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca), setelah itu
diangkat dan diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres Pemuda II tanggal 28
oktober 1928. Bangsa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan
Identitas nasional Indonesia

c) Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila


Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-undang Dasar
1945. Salah seorang anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan tentang
lambang negara . tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panita Indonesia Raya,
panitia ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia
sebagai langkah awal untuk mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara.
Panitia Indonsia Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan seketaris Muhammad
Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine arti dan makna
simbolik dari lambang negara ialah Garuda ialah burung yang dinamakan juga “Sang
Raja Wali”, seperti yang disebutkan sdalam cerita ramayana dan bharatayuda.

Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-simbol Pancasila :


1) Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya
yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2) Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan beradab.
Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang
saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-
laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan perempuan mata rantai yang saling
berkaitpun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan,
menumbuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah
rantai
3) Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon beringin
melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat
berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di
Indonesia.
4) Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kepala
banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya
musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

8
5) Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padin
dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang
sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran.

d) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun 2009
mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres
pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang
diperdengar pada setiap upacara kenegaraan.

e) Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3 UUD 1945
setelah diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan ketentuan
konstitusi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam kemasyarakatan,
kenegaraan dan pemerintahan harus senantiasa berdasarkan hukum.

D. CONTOH SARANA MEWUJUDKAN IDENTITAS NASIONAL DI


LINGKUNGAN MASYARAKAT
Sarana untuk mewujudkan identitas nasional di lingkungan masyarakat :
a) Sadar dengan adanya arti penting identitas nasional
b) Mencintai produk lokal
c) Menjalankan kewajiban agama menurut kepercayaan masing-masing
Banyak masyarakat yang masih menjalankan kewajibannya sebagai seseorang
yang taat beragama, dibuktikan dengan banyak masyarakat umat muslim yang
berbondong-bondong datang ke masjid dekat rumah warga. Hampir setiap waktu
sholat mereka datang sebelum dimulai adzan. Tidak hanya umat muslim juga, karena
ada umat nasrani yang setiap hari minggu pergi ke gereja untuk beribadah. Mereka
menjalankan agama mereka dengan baik (toleransi antar umat) dengan demikian
nilai-nilai ketuhanan yang menjadi identitas nasional sampai saat ini masih bisa
terjaga dengan baik.
d) Gotong Royong
Gotong royong seperti sudah mendarah daging sejak zaman dulu. Hingga
sekarang gotong royong masyarakat tidak pernah luntur dari jiwa. Setiap hari minggu
sering kali warga saling gotong royong membersihkan jalanan yang kotor dan penuh
rerumputan. Tapi beberapa taun ini ada sebagian besar warga yang ber malas-malasan
untuk mengikuti acara gotong royong. Menurut warga, sebagian besar masyarakat
yang tidak mengikuti acara goting royong tersebut dikarenakan rasa kebersamaan
yang kurang. Seharusnya sikap seperti itu harus kita tinggalkan karena mengikuti
acara gotong royong akan banyak manfaatnya seperti :
• Timbul rasa kebersamaan
9
• Sikap saling tolong menolong
• Sikap rela berkorban
• Rasa social yang tinggi
e) Sikap adil dan beradab dari para pemimpin
Para pemimpin yang baik, adil dan beradab merupakan sosok pemimpin yang
menjadi dambaan warganya. Pemimpin yang demikian berarti sudah bisa menjadi
panutan dan memang harus ditiru. Sikap adil harus ditanamkan kepada seluruh
pemimpin supaya kelak daerah yang dipimpin menjadi terarah, dan sejahera.
f) Pergaulan dan moral masyarakat
Moral menjadi ciri jatidiri suatu masyarakat. Moral sangat berkaitan dengan
pergaulan. Apabila seorang warga pergaulannya baik, otomatis moralnya juga baik.
Dengan demikian pergaulan sangat moral seseorang.
g) Sikap social yang tinggi
Seseorang tidak mampu melakuka sesuatu hal dengan sendiri, maka manusia
dikatakan makhluk social. Sikap social yang tinggi dapat dilakukan dengan cara
berkumpul untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi dan berusaha
mencari jalan keluar dengan cara bermusyawarah. Hal ini menjadi cerminan rasa
social yang tinggi dimana mereka tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi tetapi
kepentingan bersama.
h) Menjaga budaya
Contoh masyarakat yang masih sangat menjaga nasionalismenya ialah
masyarakat yang menjaga budaya mereka agar tetap terjaga kelestariannya kelak
sampai anak cucu mereka. Contohnya apabila ada khitanan pasti menggunakan
hiburan yang masih berbau kedaerahan mereka seperti wayang. Hal ini telah
menunjukan bahwa mereka masih sangat menghormati budaya mereka.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

10
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan
seperti: Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada
kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai
masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Implementasi identitas nasional senantiasa beorientasi pada kepentingan rakyat fan
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Implementasi identitas nasional dalam
kehidupan bebangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan politik, ekonomi social
budaya, dan pertahanan keamanan harus tercermin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola
tidak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republic
Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.

B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca, agar lebih memahami tentang identitas nasional Indonesia, serta mewujudkan
identitas nasional di lingkungan masyarakat. Dalam penulisan ini kami sadari masih
banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah kami ini.

DAFTAR PUSTAKA

11
Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAIN Jakarta Press,
2000.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.

Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi), Yogyakarta:


UNY Press, 2013.

Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga, 1984

12

Anda mungkin juga menyukai