Disusun Oleh:
Gita Novaliana
(201902030058)
A. HIV/AIDS
Infeksi HIV merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan seumur hidup.
Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) diwajibkan mengonsumsi ARV (Antiretroviral) setiap
hari dan tepat waktu, menjaga asupan makan dan menjaga ritme aktivitasnya termasuk
olahraga. Dalam pemberian ARV pertama kali ODHA diberikan edukasi mengenai mulai
minum obat dan monitoring efek samping dalam 2 minggu pertama. ODHA yang
memiliki dukungan keluarga cenderung untuk lebih mentaati instruksi, patuh pada jadwal
minum obat dan datang control.
B. ODHA
ODHA adalah singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS, sebagai pengganti istilah
penderita yang mengarah pada pengertian bahwa orang tersebut secara positif didiagnosa
terinfeksi HIV.
2. Penyebab
a. Membangun sistem kolaborasi dari kontrol atau penyembuhan pada ODHA
b. Berfokus pada kekuatan dan sumber keluarga dari pada kelemahan keluarga
c. Mengakui keahlian keluarga dalam merawat ODHA seperti sebagaimana
professional
d. Membangun pemberdayaan daripada ketergantungan
e. Meningkatkan lebih banyak sharing informasi dengan pasien ODHA, keluarga,
dan pemberi pelayanan informasi professional
f. Menciptakan program yang fleksibel dan tidak kaku
4. Intervensi
Intervensi yang dilakukan yaitu pendekatan dalam proses penyembuhan HIV,
dengan tujuan untuk melibatkan anggota keluarga pasien HIV dalam keterbukaan
HIV, konseling, dan perawatan medis. Strategi pertama intervensi ini adalah untuk
memperkuat hubungan keluarga. Mereka bisa mendorong keterlibatan keluarga dan
interaksi dengan melibatkan pasien HIV dan anggota keluarga mereka dalam kegiatan
yang sama (misalnya games, olahraga, kegiatan hiburan lainnya, pertemuan
kelompok, dll). Intervensi ini juga dapat berfokus pada peningkatan keterampilan
manajemen emosional dan komunikasi yang efektif untuk keluarga dan ODHA.
Strategi kedua dari intervensi yang berpusat pada keluarga adalah untuk
membantu keluarga yang terkena HIV menyesuaikan diri dengan perubahan yang
dibawa oleh ODHA dan mengurangi stres mereka serta isolasi social yang dialami
oleh ODHA. Berdasarkan sebuah penelitian, petugas kesehatan dapat
mempertimbangkan mengundang anggota keluarga pasien HIV untuk bergabung
dalam konseling HIV sehingga mereka dapat belajar lebih banyak pengetahuan
tentang pencegahan dan pengobatan HIV, mengurangi serotipe dan kesalahpahaman
tentang HIV, dan memberikan dukungan sosial yang potensial. Anggota keluarga
juga dapat didorong untuk berpartisipasi dalam manajemen kepatuahan pengobatan
pada ODHA.
5. Solusi
Dalam penyembuhan HIV ada dua aspek yang mempengaruhi dalam proses
pengobatan penyakit, aspek yang pertama yaitu hanya dengan melakukan pengobatan
medis sedangkan aspek kedua yaitu pengobatan medis yang ditunjang dengan
dukungan sosial dari lingkungan sekitar meliputi dokter, masyarakat dan kelurga.
Keluarga merupakan unit sosial dasar bagi penderita HIV. Studi yang ada
menunjukkan bahwa hubungan pasien dengan keluarga membentuk proses
penyembuhan melalui mekanisme dukungan sosial, integrasi sosial, dan normanorma
sosial.