Anda di halaman 1dari 12

FAMILY CENTERED PADA ODHA

Oleh:
MIfrotul Rodia

STIKES BHAKTI BANGSA MEDIKA


PROBOLINGGO
KONSEP DARI FAMILY CENTERED PD ODHA

MARTABAT DAN KEHORMATAN BERBAGI INFORMASI


Praktisi keperawatan mendengarkan Praktisi keperawatan berkomunikasi dan
dan menghormati pandangan dan memberitahukan informasi yang berguna
pilihan pasien. Pengetahuan, Nilai dan bagi pasien dan keluarga dengan benar
kepercayaan serta latar belakang dan tidak memihak kepada pasien dan
budaya pasien dan keluarga bergabung keluarga.
dalam rencana dan intervensi
keperawatan pada ODHA

PARTISIPASI
Pasien pada ODHA dan keluarga termotivasi KOLABORASI
berpartisipasi dalam perawatan dan Pasien pada ODHA dan keluarga
pengambilan keputusan sesuai dengan pasien juga termasuk ke dalam
kesepakatan yg telah mereka buat kompnen kedasar kolaborasi
.
PENYEBAB DILAKUKAN FAMILY CENTERED PADA ODHA

 Membangun system kolaborasi dari pada control atau penyembuhan pada ODHA

 Berfokus pada kekuatan dan sumber keluarga daripada kelemahan keluarga

 Mengakui keahlian keluarga dalam merawat ODHA seperti sebagaimana professional

 Membangun pemberdayaan daripada ketergantungan

 Meningkatkan lebih banyak SHARING informasi dengan pasien ODHA dan keluarga

 Menciptakan progam yang fleksibel dan tidak kaku


Pengertian dukungan sosial menunjuk pada bentuk perhatian secara fisik dan psikis, sebagaimana
Gotlieb dalam Bart Smet (1994:135) mendefinisikan dukungan sosial sebagai berikut: “Dukungan sosial
terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan/atau nonverbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan
oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek
perilaku bagi pihak penerima”
Sumber-sumber Dukungan Sosial

unit keluarga anggota kelompok/masyarakat


Jenis/Dimensi Dukungan Sosial :

• Dukungan emosional

• Dukungan penghargaan

• Dukungan instrumental

• Dukungan informatif
DUKUNGAN EMOSIONAL

• Dukungan emosinal mencakup ungkapan empati,kepedulian,

• motivasi dan perhatian terhadap pasien ,


• keluarga membahas perkembangan penyakit pasien untuk menentukan langkah tindak lanjut,
• keluarga selalu memberi rasa nyaman
• keluarga bersikap halus dan menerima bila ada sikap negatif yang muncul dari pasien,
• Diharapkan keluarga mampu memahami dan memaklumi apabila penyakit yang diderita merupakan suatu
musibah dan percaya bahwa dibalik merawat pasien dengan HIV/ AIDS pasti ada hikmah yang bisa
dipetik.
• Keluarga selalu mengingatkan, untuk lebih dekat kepada Allah.
bisa berupa keluarga membandingkan dengan orang lain, sehingga bahwa
masih banyak orang lain yang menderita penyakit yang sama sehingga
termotivasi dalam menjalani pengobatan. HIV adalah masalah kesehatan,
bukan aib sehingga ada keterkaitan erat pentingnya pencegahan dan upaya DUKUNGAN PENGHARGAAN

dukungan. HIV bisa mengenai siapa saja, sehingga dengan dukngan


DUKUNGAN INSTRUMENTAL

Bantuan ini berupa dukungan yang


secara langsung seperti merawat,
mengantar kontol, menyiapkan obat,
penyediaan finansial utuk berobat
ataupun pemberian materi secara
langsung
DUKUNGAN INFORMATIF

Dukungan infromasi berupa bantuan


atau tindakan yang dilakukan oleh
keluarga berupa saran, informasi serta
nasehat yang dilakukan kepada pasien
yang dapat digunakan mengungkapkan
suatu masalah.
DUKUNGAN KELUARGA

merupakan suatu bentuk hubungan interpersonal berupa sikap,


tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga
anggota keluarga merasa diterima, dalam hal ini keluarga yang
menderita HIV/ AIDS (Friedmen, 2010).

Keluarga dapat membantu menurunkan


kesakitan dan mempercepat proses
pemulihan dari suatu penyakit dengan cara
memberikan dukungan pada anggota
keluargannya yang sakit
Dubois , B & miley, K. K (2005). Social Work: An EmpoweringProfession. Boston. Allyn and Bacon.

Lexy J. Moleong. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nursalam & Ninuk Dian Kurniawati. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.

Smet Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta. Grasindo.

Soerjono Soekanto. 2005. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Grafindo

Departemen Kesehatan RI. 2011 . Buku Saku Konselor HIV : Direktorat Jenderal PP & PL

Departemen Kesehatan RI. 2014. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Jenis Kelamin/Sex

Anda mungkin juga menyukai