Anda di halaman 1dari 32

PERSPEKTIF

KEPERAWATAN ANAK
DALAM KONTEKS
KELUARGA
FILOSOFI
KEPERAWATAN ANAK

TSILMI ADHARI
1710711069
 Filosofi keperawatan anak.
keperawatan anak konsisten dengan
definisi sebagai diagnosis dan
pengobatan terhadap respon manusia
pada masalah kesehatan actual atau
potensial (risiko).
 Definisi ini menggabungkan 4 fitur penting
dari praktek kontemporer (ANA, 2003) :
1. focus pada pengalaman dan respon
manusia terhadap
kesehatan dan penyakit
tanpa pembatasan masalah.
2. Penerapan scientific (pengetahuan
ilmiah) pada proses diagnosis dan
pengobatan.
3. Integrasi data objektif dengan
pengetahuan yang
didapat dari pemahaman
pasien atau pengalaman subjektif dari
kelompok.
4. Membina hubungan caring yang
memfasilitasi
kesehatan dan penyembuhan

Filosofi keperawatan anak merupakan


keyakinan atau pandangan yang
dimiliki perawat dalam
SUMBER :
 https://www.academia.edu/37458177/makalah_
perspektif_keperawatan_anak
Paradigma Keperawatan Anak
FAMILY CENTERED CARE
Refa Refiana Rusmawan (1710711065)
DEFINISI FAMILY CENTERED CARE

Menurut Stower
(1992, dalam Fiane,
2012)
Family Centered
Care merupakan
suatu pendekatan
yang holistic.
FILOSOFI FAMILY CENTERED CARE

Filosofi asuhan berpusat – keluarga


menunjukkan keluarga bersifat konstan
dalam hidup anak. Sistem pelayanan dan
personal harus mendukung, menghargai,
mendorong, dan meningkatkan kekuatan
dan kompetensi keluarga melalu
pemberdayaan pendekatan dan pemberian
bantuan efektif (Duns dan Trivette, 1996).
TUJUAN FAMILY CENTERED CARE
Memberi kesempatan kepada
orangtua untuk merawat anak
mereka selama proses hospitalisasi
dengan pengawasan dari perawat
sesuai aturan yang berlaku.

Meminimalkan trauma selama


anak dirawat di rumah sakit

Meningkatkan kemandirian
sehingga peningkatan kualitas
hidup dapat tercapai
MANFAAT FAMILY CENTERED CARE

Meningkatk Meningkatk
an hasil an Meningkatkan
kepuasan
perawatan pengalaman pasien dan
pasien dan pasien dan keluarga
keluarga keluarga

Menurunkan
Membangun Meningkatkan biaya
kekuatan anak kepuasan perawatan
dan keluarga profesional kesehatan
KEBIJAKAN TERKAIT FAMILY CENTERED
CARE

Pengatur Fasili
an tasi
Jadwal kemandi
Kegiatan rian
Anak Anak
Berikan Memper
pemaha tahanka
man
atau n
Infor sosialisa
masi si

Menye
diakan
fasilitas ruang
bermain
ELEMEN PENTING
ASUHAN BERPUSAT KELUARGA

Memasukkan ke dalam kabijakan dan praktik bahwa


keluarga bersifat konstan

Memefasilitasi kolaborasi keluarga/profesional

Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas

Menggabungkan pemahaman dan penghormatan


terhadap keanekaragaman budaya, kekuatan, dan
individualitas
Mengenali dan menghormati metode koping yang berbeda
dan menerapkan program dan kebijakan menyeluruh

Mendorong dan memfasilitasi dukungan dan


jaringan kerja sama keluarga dengan keluarga

Merancang sistem perawatan kesehatan yang


fleksibel, dapat dijangkau dengan mudah dan
responsip terhadap kebutuhan keluarga
teridentifikasi

Menghargai keluarga sebagai keluarga dan anak-anak sebagai


anak-anak, mengakui bahwa mereka memiliki beragam kakuatan,
perhatian, emosi dan cita-cita yang melebihi kebutuhan mreka
untuk mendapat layanan dan dukungan kesehatan dan
perkembangan khusus.
Prinsip FCC
(Potter dan Perry, 2007)
Martabat
dan
Kehormatan

Berbagi
Partisipasi
Informasi

Kolaborasi
7 Prinsip FCC
(American Academy of Pediatric, 2003 dalam ModulBahan Ajar
Keperawatan Anak Kemenkes RI)

Menghormati setiap anak dan keluarganya.

Menghargai perbedaan suku, budaya, sosial, ekonomi,


agama, dan pengalaman tentang sehat sakit.

Mengenali dan memperkuat kelebihan yang ada pada anak


dan keluarga..

Mendukung dan memfasilitasi pilihan anak dan keluarga


dalam memilih pelayanan kesehatannya.
Menjamin pelayanan yang diperoleh anak dan keluarga sesuai
dengan kebutuhan,keyakinan, nilai, dan budaya mereka..

Berbagi informasi secara jujur dan tidak bias dengan


anak dan keluarga

Memberikan dan menjamin dukungan formal dan informal untuk


anak dan keluarga.
Atraumatic Care
Atraumatic care atau asuhan atraumatik adalah
penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh seseorang
(personal) dengan melalui penggunaan intervensi yang
menghilangkan atau memperkecil distres psikologis dan fisik
yang dialami oleh anak-anak dan keluarga mereka dalam sistem
pelayanan kesehatan.
Tujuan utama perawatan atraumatik adalah “Pertama,
jangan melukai”

Prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat :

Menurunkan • Anak mengalami gangguan psikologis


sepertikecemasan, ketakutan, kurang kasih
atau mencegah
sayangsehingga gangguan ini akan menghambat
dampak proses penyembuhan anak dan dapat
perpisahan dari mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
keluarga anak.

Meningkatkan
• Diharapkan anak mandiri dalam kehidupannya,
kemampuan anak akan selalu berhati-hati dalam melakukan
orang tua dalam aktivitas sehari-hari, selalu bersikap waspada
mengontrol dalam segala hal, serta pendidikan terhadap
perawatan pada kemampuan dan keterampilan orang tua dalam
anak mengawasi perawatan anak
• Proses pengurangan rasanyeridapat
Mencegah dan melalui berbagai teknik misalnyadistraksi,
mengurangi relaksasi, imaginary. Apabila tindakan
cedera (injury) pencegahan tidak dilakukan maka cedera
dan nyeri dan nyeri akan berlangsung lama pada
(dampak anak sehingga dapat mengganggu
psikologis) pertumbuhan dan perkembangan anak.

• Kekerasan pada anak akan menimbulkan


Tidak gangguan psikologissianak.Apabila terjadi
pada saat anak dalam proses tumbuh
melakukan kembang maka kemungkinan pencapaian
kekerasan kematangan akan terhambat, dengan
pada anak demikian tindakan kekerasan pada anak
sangat tidak dianjurkan karena akan
memperberat kondisi anak.
• Melalui modifikasi lingkungan fisik
yang bernuansa anak dapat
Modifikasi meningkatkankeceriaan, perasaan
aman dan nyamanbagi lingkungan
lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang
dan merasa nyaman di lingkungannya.
Contoh pemberian asuhan atraumatik

pengembangan hubungan anak – orang tua selama dirawat dirumah sakit

mengendalikan perasaan sakit

memberikan privasi pada anak

memberikan aktivitas bermain untuk mengungkapkan ketakutan


danpermusuhan

menyediakan pilihan untuk anak – anak

menghormati perbedaan budaya.


PERAN PERAWAT Sitti Latifah
Faradiba
Suaidy

ANAK 1710711003
 Perawat adalah salah satu anggota tim kesehatan
yang bekerja dengan anak dan orang tua. Beberapa
peran penting seorang perawat anak, yaitu sebagai
pembela (advocacy), pendidik, konselor, coordinator,
pembuat keputusan etik, perencana kesehatan,
Pembina hubungan terapeutik, pemantau, evaluator
dan peneliti.
ADVOKAT (PEMBELA)

 Perawat dituntut sebagai pembela bagi


anak/keluarganya pada saat mereka membutuhkan
pertolongan, tidak dapat mengambil
keputusan/menentukan pilihan, dan meyakinkan
keluarga untuk menyadari pelayanan yang tersedia,
pengobatan, dan prosedur yang dilakukan dengan
cara melibatkan keluarga.
PENDIDIK

 Perawat berperan sebagai pendidik baik secara


langsung dengan memberi penyuluhan/ pendidikan
kesehatan pada orang tua anak maupun secara
tidak langsung dengan menolong orangtua/anak
memahami pengobatan dalam perawatan anaknya.
Kebutuhan orangtua terhadap pendidikan kesehatan
dapat mencakup pengertian dasar tentang penyakit
anaknya, perawatan anak selama di rumah sakit,
serta perawatan lanjut untuk persiapan pulang ke
rumah.
KONSELOR

 Sebagai konselor, perawat dapat memberikan


konseling keperawatan ketika anak dan orangtuanya
membutuhkan. Dengan cara mendengarkan keluhan,
melakukan sentuhan, dan hadir secara fisik, perawat
dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan
orangtua anak tentang masalah anak dan
keluarganya, dan membantu mencarikan alternative
pemecahannya.
KOORDINATOR DAN KOLABORATOR

 Perawat melakukan koordinasi dan kolaborasi


dengan anggota tim kesehatan lain, dengan tujuan
terlaksananya asuhan yang holistik dan
komprehensif. Perawat berada pada posisi kunci
untuk menjadi coordinator pelayanan kesehatan
karena 24 jam berada di samping pasien. Keluarga
adalah mitra perawat. Oleh karena itu, kerjasama
dengan keluarga juga harus terbina dengan baik
PEMBUAT KEPUTUSAN ETIK

 Perawat dituntut untuk dapat berperan sebagai


pembuat keputusan etik dengan berdasarkan nilai
moral yang diyakini dengan penekanan pada hak
pasien untuk mendapat otonomi, menghindari hal
hal yang merugikan pasien, dan keuntungan asuhan
keperawatan, yaitu meningkatkan kesejahteraan
pasien. Perawat juga harus terlibat dalam
perumusan rencana pelayanan kesehatan di tingkat
kebijakan. Perawat harus mempunyai suara untuk
didengar oleh para pemegang kebijakan dan harus
aktif dalam gerakan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anak.
PENELITI

 Sebagai peneliti, perawat anak membutuhkan


keterlibatan penuh dalam upaya menemukan
masalah masalah keperawatan anak yang harus
diteliti, melaksanakan penelitian langsung, dan
menggunakan hasil penelitian
kesehatan/keperawatan anak dengan tujuan
meningkatkan kualitas praktik/asuhan keperawatan
pada anak.
SUMBER

 Yuliastati. 2016. Keperawatan Anak. Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia.
 Supartini, Yupi. 2002. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan
Anak. Jakarta: EGC
 Potter dan Perry. 2007. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC
 Wong’s. 2015. Nursing Care of Infants and Children. Mosby:
Elsevier.
 https://www.academia.edu/37458177/makalah_perspektif_k
eperawatan_anak

Anda mungkin juga menyukai