KEPERAWATAN ANAK
Keperawatan Anak
Kep. Anak
Sehat-Sakit
Manusia (anak)
Rentang sehat-sakit merupakan Batasan
Klien anak yg berusia kurang dr 18 thn yg dpt diberikan bantuan pelayanan kep
dlmmasa tumbang, dgn kebutuhan khusus anak yaitu suatu kondisi anak berada dlm
(fisik, psikologis, sosial spiritual). Anak status Kesehatan yg meliputi sejahtera,
merupakan individu yg berbeda dlm satu sehatoptimal, sehat, sakit, sakitkronis,
rentang perubahan perkembangan yg dan meninggal. Rentang ini suatu alat
dimulai dari bayi hinggaremaja. Dlm ukur dlm menilai status Kesehatan yg
proses berkembang anak memiliki ciri bersifat dinamis dlm setiap wkt. Batasan
fisik, kognitif, konsep diri, pola koping sehat suatu keadaan yg sempurna baik
dan perilaku sosial. fisik, mental, social, tdk hanya bebas
dari penyakit.
Lingkunga
n
Lingkungan eksternal maupun Keperawatan
internal yg berperan dlm
perubahan status kesehatan Bentuk pelayanan kep anak
anak. Lingkungan internal bertujuan tercapainya
seperti anak lahir dgn kelainan pertumbuhan dan perkembangan
bawaan, lingkungan eksternal secara optimal dgn melibatkan
seperti gizi buruk, peran org keluarga. Keluarga merupakan
tua, saudara, teman sebaya, system terbuka yg anggotanya
masyarakat yg akan mempengaruhi dpt dirawat secara efektif dan
status kesehatan anak menentukan keberhasilan
askep, serta mempertahankan
kelangsungan hidup anak dan
keluarga, menjaga keselamatan
dan mensejahterakan anak.
Prinsip 1. Anak bukan miniatur org dewasa tetapi
Keperawatan individu yg unik
—Johson, 1989
Family Centered Care (FCC)
Ada 2 konsep dasar pd proses filosofi FCC, yaitu
enabling dan empowering. Enabling adalah dgn
menciptakan kesempatan keluarga untuk menunjukkan
kemampuan dan kompetensinya yg berguna dlm memenuhi
kebutuhan anak dan keluarga. Empowering (dukungan)
menjelaskan interaksi professional dgn keluarga dimana
keluarga memerlukan perasaan aman terhadap kehidupan
keluarganya dan mendukung perubahan yg positif sebagai
dampak dr perilaku saling menolong, memperkokoh
kemampuan dan Tindakan yg diberkan.
Manfaat penerapan
FCC
● Hubungan tenaga Kesehatan dgn keluarga ● Penggunaan sumber-sumber pelayanan
semakin menguat dlmmeningkatkan Kesehatan kesehatan danwaktu tenaga profesionallebih
dan perkembangan anak efisien dan efektif (mengoptimalkan manajemen
● Meningkatkan pengambilan keputusan klinis perawatan dirumah, mengurangi kunjungan ke
berdasarkan informasi yg lebih baik dan UGD/RS jika tdk perlu, lebih efektif dlm
proses kolaborasi menggunakan cara pencegahan)
● Membuat dan mengembangkan tindak lanjut ● Meningkatkan lingkungan pembelajaran
rencana perawatan berkolaborasi dgn keluarga untuk spesialis anak dan tenaga profesi
● Meningkatkan pemahaman tentang kekuatan yg lainnya dlm pelatihan-pelatihan
dimiliki ● Menciptakanlingkungan yg meningkatkan
keluarga dan kapasitas pemberi pelayanan kepuasan profesional
● Mengembangkan komunikasi antara anggota ● Mempertinggi kepuasan anak dan keluarga
tim kesehatan atas pelayanan kesehatan yg diterima
● Persaingan pemasaran pelayanan K
esehatan kompetitif
Prinsip ● Menjamin pelayanan yg diperoleh anak dan
● FCC
Menghormati setiap anak dan keluarga
keluarga sesuai dgn kebutuhan, keyakinan, nilai,
dan budaya mereka
● Perawat dlm melaksanakan askep menhormati anak ● Memberikandan menjamindukungan formal dan
dan keluarga sebahai subjek perawatan serta informal untuk anakdan keluarga.
menghormati setiap pilihan yg terbaik bagi Memfasilitasi pembentukan support group
perawatan mereka untuk anakdan keluarga, melakukan
● Menghargai perbedaan suku, budaya, social,
pendampingan kpd keluarga, menyediakan
ekonomi, agama dan pengalaman tentang sehat akses informasi support group yg tersedia
sakit yg ada pd anak dan keluarga dlm dimasyarakat
memberikan askep ● Berkolaborasi dgn anak dan keluarga dlm
● Mengenali dan memperkuat kelebihan yg ada pd
Menyusun dan pengembangan program
anak perawatan anak di berbagai tingkat pelayanan
dan keluarga Kesehatan
● Mendukung dan memfasilitasi pilihan anakdan
● Mendorong anak dan keluarga untuk menemukan
keluarga dlm memilih pelayanan kesehatannya kelebihan dan kekuatan yg dimiliki, membangun
● Berbagi informasi secara jujur dan tidak bias dgn
rasa percaya diri dan membuat pilihan dlm
anakdan keluarga sebagi cara untuk memperkuat menentukan pelayananKesehatan anak
dan mendayagunakan anakdan keluarga dlm
meningkatkan derajat kesehatan
Atraumatic
Care
Atraumatic care/asuhan
atraumatik dalam penyediaan
asuhan terapeutik dlm
lingkungan oleh seseorang
(personal) dgn melalui
penggunaan intervensi yg
menghilangkan/memperkecil
distres psikologis dan fisik yg
dialami oleh anak-anak dan
keluarga dlm sistem pelayanan
kesehatan
Prinsip Mencegah atau meminimalkan pemisahan anak
Atraumatic dr keluarganya, meningkatkan pengendalian
perasaan dan mencegah atau meminimalkan
Care nyeri dan cedera pd tubuh.
Contoh pemberian asuhan atraumatic :
pengembangan hubungan anak-orangtuaselama
dirawat di RS,menyiapkan anak sebelum
pelaksanaan terapi dan prosedur yg tdk
dikenalinya, mengendalikan rasa sakit,
memberikan privasi pd anak, memberikan
aktivitas bermain, menyediakan pilihan untuk
anakdan menghormati perbedaan budaya.
Peristiwa yg menimpulkan trauma pd anak
adalah cemas, marah, nyeri dll, haltersebut
Tujuan utama perawatan dapat berdampak pd psikologis dan
atraumatik adalah do no harm mengganggu perkembangan anak.
(jangan melukai)
1. Menurunkan atau mencegah
dampak perpisahan dr
keluarga
5. Modifikasi lingkungan
Peran Perawat Sebagai
edukator
Sebagai pendidik secara langsung maupun tidak
Anak langsung denganmemberikan
penyuluhan/menolong memahami pengobatan. 3
domain yg dapat dirubah yaitu pengetahuan,
keterampilan dan sikap keluarga
Sebagai konselor
Kebutuhan psikologis dgn dukungan/dorongan
mental. Konseling keperawatan dgn cara
mendengarkan, melakukan sentuhan dan saling
bertukar pikiran dan pendapat untuk mencari
alternatif pemecahan masalah
Sebagai koordinator
Dengan pendekatan interdisiplin, perawat
melakukan koordinasi dan kolaborasi dgn anggota
tim kesehatan lain dgn tujuan terlaksananya
asuhan yg holistik dan komprehensif
Peran Perawat
Anak Sebagai pembuat
keputusan etik
Pembuat keputusan etik dgn berdasarkan pd
nilai normal yg diyakini dgn penekanan pdhak
pasien untuk mendapat otonomi, menghindari
hal-hal yg merugikan pasien dan keuntungan
askep yaitu meningkatkan kesejahteraan
pasien
Sebagi peneliti
Perawat harus dapat melaksanakan penelitian
yg bertujuan untuk meningkatkan kualitas
praktik keperawatan anak
Sistem Perlindungan
Anak di Indonesia
“Perlindungan anak adalah
kegiatan untuk menjamin
dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang
dan berpartisipasi secara
optimal sesuai dgn harkat
dan martabat kemanusiaan
serta mendapat
perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.”
Hak-Hak Anak (1)
c. Untuk beribadah menurut agamanya, berpikir
dan berekspresisesuai tingkat kecerdasannya
dan usianya dlm bimbingan ortu
d. Untuk mengetahui org tuanya, dibesarkan dan
Hak anak merupakan hak asasi manusia yg wajib diasuh org tuanya sendiribila karenasuatu
dijamin, dilindungi dan dipenuhi orgtua, keluarga dan sebab org tuanya tdk dpt menjamin tumbuh
masyarakat, pemerintah dan negara. Menurut UU RI dan kembang anak, atau anakdlm keadaan
Nomor 35 tahun 2014, hak anak meliputi: terlantar maka anak tersebut berhak diasuh
atau diangkat sebagai anak asuh/anak angkat
a. Dapat hidup, tumbuh, berkembang dan oleh org lain sesuai dgn ketentuan perundang-
berpartisipasi secara wajar sesuai harkat undangan yg berlaku
dan martabat kemanusiaan serta mendapat e. Memperoleh pelayanan Kesehatan dan jaminan
perlindungan dr kekerasan dan social sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual
diskriminasi dan sosial
b. Indentitas diri sejak kelahirannya
Hak-Hak Anak (2) h. Untuk beristirahan dan memanfaatkan waktu
luang, bergaul dgn anak sebaya bermain,
berkreasi sesuai dgn minat, bakat dan tingkat
kecerdasannya untuk mengembnagkan diri
f. Untuk menyatakan dan didengar i. Mendapat perlindungan dr perlakukan
pendapatnya, menerima mencari dan diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun
memberikan informasi sesuai tingkat seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan
kecerdasan dan usianya demi dan penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan
pengembangan dirinyasesuai dgn nilai-nilai salah lainnya
kesusilaan dan kepatuhan j. Diasuh orang tuanya sendiri, kecualijika ada alas
g. Memperoleh pendidikan dan pengajaran dlm an dan atau ada aturan hukum yg sah
rangka pengembangan pribadinya dan tingkat menunjukkan bahwa perpisahan tersebut adalah
kecerdasannya sesuai dgn minat dan bakatnya, demi kepentingan terbaik bg anak dan
anak yg harus memiliki keuntungan jg berhak merupakan pertimbangan terakhir
mendapatkan Pendidikan khusus
Hak-Hak Anak (3) Khusus bagi anak yg dirampas kebebasannya
selain
memiliki hak tersebut diatas maka memiliki hak:
a. Mendapat perlakuan secara manusiawi
dgn
Sedangkan setiap anak penyandang disabilitas memperhatikan kebutuhan sesuai umurnya
selain memiliki hak tersebut di atas maka memiliki b. Pemisahan dr org dewasa
hak lainnya yaitu: c. Pemberian bantuan hukum dan bantuan
lain secara
a. Memperoleh Pendidikan inklusif dan atau efektif
Pendidikan khusus d. Pemberlakuan kegiatan rekreasi
b. Memperoleh rehabilitas, bantuan social dan e. Pembebasan dr penyiksaan, penghukuman
pemeliharaan dlm taraf kesejahteraan social atau perlakuan lain yg kejam, tdk
anak bagi anak dgn disabilitas manusiawi serta merendahkan martabat
dan derajatnya
f. Penghindaran dr publikasi atas identitasnya
g. Pemberian keadilan dimuka pengadilan anak
yg objektif, tdk memihak dandlm siding yg
tertutup umum
Jenis a. Anak dlm situasi darurat
perlindungan b.
c.
Anak yg berhadapan dgn hukum
Anak dr kelompok minoritas dan terisolasi
anak khusus d. Anak yg dieksploitasi secara ekonomi dan
Menurut UU RI Nomor 35 atau
tahun 2014 pasal 59 seksual
menyatakan bahwa e. Anak yg menjadi korban penyalahgunaan
pemerintah, pemerintah narkotika, alcohol, psikotropika dan zat adiktif
daerah dan lembaga lainnya lainnya
berkewajiban dan f. Anak yg menjadi korban pornografi
bertanggung jawab untuk g. Anak dgn HIV/AIDS
memberikan perlindungan h. Anak korban penculikan, penjualan dan atau
khusus, yaitu: perdagangan
i. Anak korban kekerasan fisik dan atau psikis
j. Anak korban kejahatan seksual
k. Anak korban jaringan terorisme
l. Anak penyandang disabilitas
m. Anak korban perlakuan salah dan
penelantaran
Sistem
perlindungan
anak (1)
UU RI Nomor 35 tahun 2014 pasal 73a,
yaitu:
Dm
l rangka efektivitas Dml rangka meningkatkan efektivitas
penyelenggaraan perlindungan anak, (1) pengawasan penyelenggaraan pemenuhan
kementerian yg menyelenggarakan urusan (1) hak anak, dgn UU ini dibentuk Komisi
pemerintah di bidang perlindungan anak Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yg
hrs melakukan koordinasi lintas sektoral bersifat independen
dgn lembaga terkait Dlm hal diperlukan, pemerintah daerah dpt
membentuk Komisi Perlindungan Anak
Koordinasi dilakukan melalui (2)
Daerak atau Lembaga lainnya yg sejenis
pemantauan, (2) untuk mendukung pengawasan
evaluasi dan laporan penyelenggaraan penyelenggaraan perlindungan anak di
perlindungan anak daerah
Sistem perlindungan b. Cara yg dilakukan jika mengira anak menjadi
korban kekerasan fisik atau kekerasan seksual:
anak (2) 1. Beri lingkungan yg aman dan nyaman agar
anak dpt berbicara kpd anda atau org
Cara melindungi anak dari kekerasan fisik dan dewasa yg dpt dipercaya
kejahatan 2. Yakinkan anak bahwa dia tdk bersalah dan
seksual: tidak melakukan apapun yg salah. Yg
a. Bangun komunikasi dgn anak bersalah adalan org yg melakukan hal
1. Dengarkan cerita anak dgnpenuh tersebut kepadanya
perhatian 3. Cari bantuan untuk menolong Kesehatan
2. Hargai pendapat dan seleranya walaupun mental dan fisik
org tua tdk setuju 4. Konsultasi dgn apparat negara yg dpt
3. Jika anak bercerita sesuatu hal yg dipercaya
sekitarnya membahayakan, tanyakan anak bagaimana menolong anak tersebut
bagaimana mereka menghindari bahaya 5. Laporkan kejadian ini kpd Komisi Anak
tersebut Nasional
4. Org tua belajar untuk melihat dr 6. Jaga rahasia: kejadian dan data pribadi
sudut pandang anak. Jgn cepat anak agar tdk menjadi rumor yg anak
mengkritik atau mencela cerita anak menjadi bebandan penderitaan mental
anak.
Konsep Hospitalisasi
Proses yang karena suatu alasan yang
berencana/keadaaan darurat atau trauma, anak
harus tinggal di rumah sakit dan
mengakibatkan stress pada anak dan keluarga
Kehilangan Perpisahan
kontrol dgn orangtua
&
otonomi
Takut karena
Injuri pd tubuh : sesuatu yg
tdk tdk diketahui
nyaman
dan nyeri (Hockenberry & Wilson, 2007)
Reaksi anak saat hospitalisasi dipengaruhi oleh
Usia perkembangan anak
Keterampilan koping
Diagnosis penyakit