Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR KEPERAWATAN DALAM MEMENUHI

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR SESUAI SPO :


BERDOA/RITUAL MENJELANG TIDUR
MENINGKATKAN LINGKUNGAN KONDUSIF

Dudi Rianto (32722001D20025)


Intan Wardani Cahya (32722001D20043)
Rini Melani (32722001D20085)
Sifa Yunizar (32722001D20097)
A. Istirahat

Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun
tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di
atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat
enam kondisi seseorang dapat beristirahat :
1. Merasa segala sesuatu berjalan normal
2. Merasa diterima
3. Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
4. Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan
5. Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
6. Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
B. Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan
ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih
berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Tahapan Tidur Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro
ensefalo gram (EEG), elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada
dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM).
(Asmadi, 2008)
 1. Tidur NREM, disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak
yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta
yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi
fisiologi tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV).
Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur
dalam (deep sleep atau delta sleep)
 2. Tidur REM, biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30
menit\.Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada
tahap ini. Selama tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat
hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat
bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur individu melewati tahap
tidur NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5
jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam
tidur.Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap
NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ±
20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit.
C. Gangguan Tidur

 a. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan
seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum cukup tidur dapat di sebut
mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk
mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas.
 b. Somnambulisme, Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks
mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk
di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku
berjalan dalam beberapa menit dankembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada
anak- anak.
 c. Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak,
remaja dan paling banyak pada laki- laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada
bebrapa factor yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan
toilet training yang kaku
 d. Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk
tidur, dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak
sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang.
 e. Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut.
Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan
mendengkur.
D. Manfaat Tidur

 a. Tubuh lebih sehat


 b. Pertumbuhan badan
 c. Menjaga berat badan
 d. Tetap aktif di siang hari
 e. Meningkatkan suasana hati
 f. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
 g. Mempertajam ingatan
E. Ritual Sebelum Tidur
 1. Adapun alat-alat yang diperlukan dalam melaksanakan
pemenuhan kebutuhan ritual tidur yaitu :
- Satu baki berisi handuk satu buah, satu sikat gigi, satu buah
pasta gigi, satu buah sabun mandi.
- Satu gelas susu hangat
 2. Prosedur yang akan dilakukan
a. Prainteraksi
Melaporkan kebutuhan pasien akan pemenuhan kebutuhan ritual tidur
● Mengkaji kebutuhan pasien akan pemenuhan kebutuhan ritual tidur
● Memvalidasi data pemenuhan kebutuhan ritual tidur
● Menyiapkan alat pemenuhan kebutuhan ritual tidur
b. Interaksi
c. Orientasi
● Menyampaikan sala (selamat pagi, siang, malam)
● Memperkenalkan diri dengan pasien, keluarga
● Menanyakan nama pasien (nama panggilan)
● Menjelaskan maksud dan tujuan intervensi
● Menjelaskan prosedur kerja
● Mendekatkan alat dan bahan untuk melakukan intervensi
● Mencuci tangan
d. Kerja
● Siapkan lingkungan
● Anjurkan pasien buang air kecil sebelum tidur, gosok gigi, mencuci muka, tangan dan kaki
● Anjurkan pasien minum susu hangat satu gelas
● Anjurkan pasien tidur dengan posisi/sikap rileks/nyaman
● Anjurkan menarik nafas dalam secara teratur
● Anjurkan pasien mengucapkan doa/mendengar cerita ritual sesuai keyakinan dan kepercayaannya
e. Terminasi
● Mengelola alat dan bahan yang telah digunakan
● Mencuci tangan
● Mendokumentasikan seluruh kegiatan perawatan
● Membuat laporan kegiatan disampaikan ke pembimbing
F. Meningkatkan Lingkungan Kondusif

Tidur yang baik juga dapat didukung oleh lingkungan kondusif. Ada banyak faktor yang terkait di
sini, diantaranya faktor suara dan cahaya. Dalam meminimalkan ketidak nyamaan ini, ada beberapa
hal yang dapat dilakukan :
a) Mengatur suhu agar terasa nyaman
b) Mematikan lampu dan mengurangi kebisingan dengan mendengarkan suara-suara yang
lembut, seperti suara kipas angin.
c) Memilih peralatan tidur seperti kasur dan bantal yang cocok dan nyaman untuk kita
gunakan
d) Tidur dengan posisi yang baik para ahli menyarankan untuk tidur telentang karena
memungkinkan orang orang istirahat dengan benar, tetapi banyak pakar menyerahkan tidur
menyampaikan ke arah kanan.
e) Menghindari makanan berat dan makanan berbumbu sebelum tidur.
G. Prinsip Gorontologis

A. Pola tidur-bangun
• Pertahankan waktu bangun tidur yang teratur
• Hilangkan tidur siang kecuali jika tidur siang merupakan bagian dari jadwal
• Apabila melakukan tidur siang, batasi sampai 20 menit atau kurang dari dua kali sehari
• Pergi tidur disaat mengantuk
B. Lingkungan
• Tidurlah ditempat anda paling baik dapat tertidur
• Jaga agar kebisingan tetapi minimum jika perlu gunakan musik yang lembut untuk menyamarkan
bising
• Gunakan lampu tidur dan jaga agar jalur kekamar mandi bebas dari hambatan
• Atur kamar sesuai keinginan gunakan selimut dan kaus kaki untuk meningkatkan kehangatan
C. Medikasi
• Gunakan sedatif dan hipnotif sebagai upaya terakhir dan hanya boleh dalam jangka pendek jika
sangat pendek jika diperlukan
• Sesuaikan jika diperlukan untuk kondisi lain dan cari tahu tentang interaksi obat yang dapat
menyebabkan insomnia atau EDS
D. Diet
• Batasi alkohol, kafein, dan nikotin di sore dan malam hari
• Konsumsi korbonhidrat atau susu sebagai makanan ringan sebelum tidur
• Kurangi asupan cairan 2 sampai 4 sebelum tidur
E. Faktor psikologis (penyakit)
• Tinggikan kepala tempat tidur dan berikan bantal tambahan sesuai keinginan
• Gunakan analgesik 30 menit sebelum tidur untuk mengurangi sakit dan nyeri
• Gunakan terapeutik untuk mengendalikan gejala kondisi kronik sesuai resep.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai