Anda di halaman 1dari 35

ASPEK LEGAL

DAN KREDENSIAL PERAWAT

Oleh :

Rosliana Dewi, S.Kp., M.H.Kes., M.Kep.


KREDENSIAL

 Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan


mempertahankan kompetensi keperawatan. Proses kredensial
merupakan salah satu cara profesi keperawatan
mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan
pendidikan anggotanya. Kredensial meliputi pemberian izin
praktik (lisensi), registrasi (pendaftaran), pemberian sertifikat
(sertifikasi) dan akreditasi ( Kozier Erb, 1990).
 Proses penentuan dan pemeliharaan kompetensi dalam
penanganan pasien. Proses ini merupakan salah satu cara
dimana profesi seorang perawat dapat memelihara standar
penanganan dan dapat bertanggung jawab untuk
mempersiapkan pendidikan anggotanya
LEGISLASI PERAWAT

 A/ proses pembuatan UU atau penyempurnaan perangkat hukum


yg sudah ada yg mempengaruhi ilmu dan kiat dlm praktik
keperawatan.
 A/ Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan.
 Legislasi praktek keperawatan di Indonesia diatur melalui UU
Praktek Keperawatan.
 Latar belakangnya adalah “Perawat sebagai tenaga profesional
bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan
keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya. Untuk
itu perlu ketetapan yang mengatur tentang hak dan kewajiban
seseorang untuk terkait dengan pekerjaan/profesi.”
TUJUAN

1. Memberi perlindungan kepada masyarakat terhdp


pelayanan keperawatan yg diberikan.
2. Menginformasikan kepada masyarakat ttg pelayanan
keperawatan yg diberikan dan tanggung jawab para
praktisi profesional.
3. Memelihara kualitas pelayanan keperawatan yg diberikan.
4. Memberi kejelasan batas kewenangan setiap kategori
tenaga keperawatan.
5. Menjamin adanya perlindungan hukum bagi perawat.
6. Memotivasi pengembangan profesi
7. Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.
PRINSIP DASAR LEGISLASI

1. Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga keperawatan.


2. Badan yg mengurus legislasi bertanggung jawab atas sistem
pencatatan.
3. Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan pendidikan dan
ujian sesuai ketetapan.
4. Ada batas waktu minimal masa berlaku lisensi yg diberikan.
5. Memperinci kegiatan yg boleh dan tidak boleh dilakukan
perawat.
6. Informasi ttg tanggung jawab legal praktik, disediakan oleh
institusi pendidikan, profesi dan badan yg mengatur legislasi.
KEGUNAAN LEGISLASI

 Memberikan  rambu-rambu dalam pelayanan kesehatan yang harus


dipahami oleh pelaku pelayanan profesi kesehatan, agar terhindar
dari pelayanan kesehatan yang bermasalah
 Mencapai terwujudnya derajat kesehatan yang optimal  yaitu  dengan
peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajad kesehatan yang optimal.
 Mendorong tenaga kesehatan untuk menambah, mengasah,dan
memperdalam pengetahuannya dan keterampilan pada bidang
kesehatan, serta mengikuti perkembangan hukum dan aspek
medikolegal dari pelayanan kesehatan.
LANJUTAN…..

 Sebagai alat untuk meningkatkan hasil guna dan daya guna


penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya
kesehatan dan sumber daya.
 Penjangkau perkembangan makin kompleks yang akan terjadi
dalam kurun waktu mendatang. Pemberi kepastian dan
perlindungan hukum terhadap pemberi dan penerima jasa
pelayanan kesehatan. Hal ini terkait dengan pembinaan dan
pengawasan, sehingga diatur juga bagaimana penyidikan dapat
dilakukan apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan yang
telah diatur, mencakup juga sanksi hukum menurut ketentuan
pidana dan perdata.
Tahap-tahap Legislasi Keperawatan
1. REGISTRASI

 Registrasi a/ pencatatan resmi terhdp perawat yg telah memiliki


sertifikat kompetensi dan telah memiliki sertifikat kompetensi
atau sertifikat profesi dan telah memp. Kualifikasi tertentu lain
serta telah diakui secara hukum utk menjalankan praktik
keperawatan.

 Surat Tanda Registrasi (STR) a/ bukti tertulis yg diberikan oleh


konsil keperawatan kpd perawat yg telah diregistrasi.
LANJUTAN…….

 Mahasiswa keperawatan pada akhir masa pendidikan vokasi


dan profesi harus mengikuti uji kompetensi secara nasional.
 Uji kompetensi diselenggarakan oleh PT bekerja sama dgn
organisasi profesi perawat, lembaga pelatihan, atau
lembaga sertifikasi yg terakreditasi.
 Mahasiswa pendidikan vokasi keperawatan yg lulus uji
kompetensi diberi sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh
PT.
 Mahasiswa pendidikan profesi keperawatan yg lulus uji
kompetensi diberi sertifikat profesi yg diterbitkan oleh PT.
LANJUTAN…..

 STR dikeluarkan MTKI berlaku secara nasional.


 Masa berlaku STR sepanjang masa berlakunya sertifikat
kompetensi.
 Sertifikat kompetensi & STR tdk berlaku apabila :
 Masa berlaku habis
 Dicabut atas dasar peraturan perundang2an
 Atas permintaan yg bersangkutan
 Yg bersangkutan meninggal dunia
LANJUTAN……

 STR berlaku sejak tgl dikeluarkan dan berakhir pada tgl lahir nakes
yg bersangkutan di tahun kelima.
 STR dpt diperpanjang setiap 5 tahun stlh memenuhi persyaratan,
yaitu :
 Pengabdian diri sbg tenaga profesi/vokasi dibidang kesehatan.
 Pemenuhan kecukupan dlm kegiatan pelayanan, pendidikan,
pelatihan dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.
 Pengabdian diri sbg tenaga profesi atau vokasi di bidang
kesehatan dibuktikan dgn :
 Keterangan kinerja dari tempat bekerja atau keterangan praktik
dari kepala dinas kesehatan kab/kota.
 Surat ijin praktik atau surat ijin kerja
 Rekomendasi dari organisasi profesi.
LANJUTAN….

 Pemenuhan kecukupan dlm kegiatan pelayanan, pendidikan,


pelatihan dan/atau kegiatan ilmiah lainnya dibuktikan dgn
pemenuhan syarat satuan kredit profesi yg diperoleh selama 5
tahun yg ditetapkan oleh organisasi profesi.
 Dlm hal nakes tdk dpt memenuhi ketentuan persyaratan
perpanjangan STR maka nakes tsb hrs mengikuti evaluasi
kemampuan yg dilaksanakan oleh organisasi profesi bekerja
sama dgn MTKI.
LANJUTAN…..

 Tugas dan Wewenang Perawat (UU Praktik Keperawatan) :


 Dalam menyelenggarakan praktik keperawatan perawat
bertugas sebagai :
a. Pemberi asuhan keperawatan
b. Penyuluh dan konselor bagi klien
c. Pengelola pelayanan keperawatan
d. Peneliti keperawatan
e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
LANJUAN…..

 Dalam menjalankan tugas sbg pemberi asuhan keperawatan di


bidang upaya kesehatan perorangan, perawat berwenang :
1. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
2. Menetapkan diagnosis keperawatan
3. Merencanakan tindakan keperawatan
4. Melaksanakan tindakan keperawatan
5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
6. Melakukan rujukan
7. Memberi tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi
8. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan
dokter
9. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
10. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien
sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat
bebas terbatas.
LANJUTAN…….

 Dalam menjalankan tugas sbg pemberi asuhan keperawatan di


dibidang upaya kesehatan masyarakat, perawat berwenang :
1. Melakukan pengkajian keperawatan kesehatan masyarakat di
tingkat keluarga dan kelp masyarakat
2. Menetapkan permasalahan keperawatan kesehatan masyarakat
3. Membantu penemuan kasus penyakit
4. Merencanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat
5. Melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat
6. Melakukan rujukan kasus
7. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesehatan masyarakat
8. Melakukan pemberdayaan masyarakat
9. Melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
10. Menjalin kemitraan dlm perawatan kesehatan masyarakat
11. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
12. Mengelola kasus
13. Melakukan penatalaksanaan keperawatan komplementer dan
alternatif.
LANJUTAN…….

 Dalam menjalankan tugas sbg penyuluh dan konselor bagi


klien, perawat berwenang :
1. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik ditingkat
individu dan kelg serta ditingkat kelp masy.
2. Melakukan pemberdayaan masy.
3. Melaksanakan advokasi dlm perawatan kesehatan masy.
4. Menjalin kemitraan dlm perawatan kesehatan masy.
5. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.
LANJUTAN…..

 Dalam menjalankan tugasnya sbg pengelola pelayanan


keperawatan, perawat berwenang :
1. Melakukan pengkajian dan menetapkan permasalahan
2. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelayanan
keperawatan
3. Mengelola kasus.

 Dalam menjalankan tugasnya sbg peneliti keperawatan, perawat


berwenang :
1. Melakukan penelitian sesuai dengan standar dan etika
2. Menggunakan sumber daya pada fasilitas pelayanan kesehatan
atas izin pimpinan
3. Menggunakan pasien sbg subyek penelitian sesuai dengan etika
profesi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
LANJUTAN……

 Pelimpahan wewenang :
 Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang hanya dpt
diberikan secara tertulis oleh tenaga medis kpd perawat utk
melakukan sesuatu tindakan medis dan melakukan evaluasi
pelaksanaannya.
 Pelimpahan wewenang dapat dilakukan secara delegatif atau
mandat.
 Pelimpahan wewenang secara delegatif utk melakukan seseuatu
tindakan medis diberikan oleh tenaga medis kpd perawat dengan
disertai pelimpahan tangungjawab.
 Pelimpahan wewenang secara mandat diberikan oleh tenaga medis
kpd perawat utk melakukan sesuatu tindakan medis di bawah
pengawasan.
 Tanggung jawab atas tindakan medis pada pelimpahan wewenang
mandat berada pada pemberi pelimpahan wewenang.
LANJUTAN…..

 Dalam keadaan darurat :


 Dalam keadaan darurat utk memberikan pertolongan pertama,
perawat dpt melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai
dgn kompetensinya.
 Pertolongan pertama bertujuan utk menyelamatkan nyawa klien dan
mencegah kecacatan lebih lanjut.
 Keadaan darurat mrpkan keadaan yg mengancam nyawa atau
kecacatan klien.
 Keadaan darurat ditetapkan oleh perawat sesuai dengan hasil
evaluasi berdasarkan kelimuannya.
2. LISENSI

 Pemberian lisensi adalah pemberian izin kepada seseorang yang


memenuhi persyaratan oleh badan pemerintah yang berwenang,
sebelum ia diperkenankan melakukan pekerjaan dan prakteknya
yang telah ditetapkan
 Lisensi => ijin resmi dari badan pemerintah yg diberikan untuk
individu dalam mempraktekkan profesinya & utk penggunaan
gelarnya
 Lisensi perawat diperlukan utk melindungi publik dari perawat
yang tidak memiliki kompetensi minimum yg dibutuhkan.
LANJUTAN….

 Lisensi a/ proses administrasi yg dilakukan oleh suatu badan


independen (konsil) berupa penerbitan/pembuatan surat ijin
praktek bagi tenaga keperawatan yg akan melakukan
pelayanan/praktik keperawatan sesuai dgn standar profesi di
berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
 Lisensi brupa kewenangan kepada seorang perawat yg sudah
terregistrasi utk melaksanakan pelayanan/praktik keperawatan.
 Lisensi mrpkan suatu kehormatan dan bukan suatu hak.
LANJUTAN…..

 Tujuan lisensi ini adalah


1. Membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik
keperawatan hanya bagi yang kompeten
2. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek
mempunyai kompetensi yang diperlukan
3. Memberi kejelasan batas kewenangan tiap kategori tenaga
keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan.
LANJUTAN…….

Perizinan Praktik Perawat :


 Setiap perawat yg menjalankan praktik di bidang pelayanan
keperawatan wajib memiliki izin
 Surat izin praktik perawat diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yg
berwenang di kabupaten/kota tempat perawat menjalankan
praktiknya.
 SIPP masing2 berlaku hanya utk 1 tempat praktik.
 SIPP diberikan kepada perawat paling banyak 2 tempat.
 Perawat yg menjalankan praktik mandiri harus memasang
papan nama praktik keperawatan.
3. SERTIFIKASI

 Sertifikasi adalah : Proses pengakuan oleh badan sertifikasi


terhadap kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap)
seorang tenaga profesi setelah tenaga tersebut memenuhi
persyaratan tertentu sesuai dengan bidang pekerjaannya.
 Sertifikasi adalah: kegiatan/ proses pendidikan dan pelatihan 
keperawatan  untuk meningkatkan kompetensi perawat yang
dilaksanakan oleh lembaga yang terakreditasi. sertifikasi
diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi
(pengetahuan, keterampilan dan sikap) perawat sesuai dengan
bidangnya. Untuk penerapan jenjang karir perawat profesional
sesuai dengan bidangnya. Untuk penerapan jenjang karir perawat
profesional diperlukan program sertifikasi.
LANJUTAN…..

 Sertifikasi adalah : pemberian sertifikat  oleh kelompok  profesional 


sebagai validasi terhadap kualifikasi spesifik yang diperhatikan.
 Sertifikasi adalah : mekanisme  regulasi  untuk praktik  dimulai dari
tingkat dasar/ basic  menuju tingkat lanjut/advanced, merupakan
tanggungjawab individu perawat.
 Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang
perawat telah memenuhi standar minimal kompetensi praktik pada
area spesialisasi tertentu.
Sertifikasi keperawatan

 Pengakuan akan keahlian seseorang perawat dalam area


praktek keperawatan tertentu.

 Kegiatan kredensial bagi setiap tenaga professional untuk


menjamin masyarakat tentang kualifikasi keperawatan
tenaga professional ini dalam memberikan pelayanan
spesifik bagi konsumen (sistem klien).
 Sertifikasi juga ditetapkan bagi seseorang perawat
terregistrasi yang akan melakukan praktik keperawatan
diluar area yang telah diregistrasi.
Tujuan sertifikasi

Upaya pengendalian praktek keperawatan yang dilakukan oleh


perawat professional dan cakupan praktek keperawatan yang
dilakukannya

Praktik sesuai kewenangan/kompetensi


LANJUTAN…..

Tujuan Sertifikasi :
 Menyatakan pengetahuan, keterampilan dan perilaku perawat sesuai
dgn pendidikan tambahan yang diikutinya.
 Menetapkan klarifikasi, tingkat dan lingkup praktik keperawatan.
 Memenuhi persyaratan registrasi sesuai area praktik keperawatan.
Cara mendapatkan sertifikasi

Organisasi profesi
(Pusat Kredensial)

Badan keperawatan
di suatu negara bagian atau wilayah

Institusi mandiri LSPP di Indonesia


Lembaga Sertifikasi Profesi Perawat
(LSPP)

 Dibentuk oleh pemerintah atau sebagai produk hukum


keperawatan (UU Praktik Keperawatan)
 Memiliki kewenangan mengembangkan kebijakan dan aturan
operasional sistem kredensial
 Mengacu pada pedoman / aturan diatasnya
 Menetapkan pusat pelatihan dan / uji kompetensi
LANJUTAN…..

Proses Serifikasi :
 Perawat teregistrasi mengikuti kursus lanjutan di area khusus
praktik keperawatan yang diselenggarakan oleh institusi yang
memenuhi syarat.
 Mengajukan aplikasi disertai dengan kelengkapan dokumen untuk
ditentukan kelayakan diberikan sertifikat.
 Mengikuti proses sertifikasi yang dilakukan oleh konsil
keperawatan.
 Perawat register yang memenuhi persyaratan, diberikan sertifikasi
oleh konsil keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan
lanjut.
Implikasi keperawatan

Setiap perawat harus siap memberikan layanan keperawatan sesuai


kompetensi dan kewenangannya.
Setiap perawat harus mempertahankan kompetensi melalui
program sertifikasi sepanjang hayat untuk mencapai jenjang karir
yang optimal

Setiap perawat seyogyanya mendapatkan pendidikan yang


memadai sebagai dasar untuk memasuki profesi keperawatan
LANJUTAN…..

 Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang


perawat telah memenuhi standar minimal kompetensi praktik
pada area spesialisasi tertentu seperti kesehatan ibu dan
anak, pediatric , kesehatan mental, gerontology dan kesehatan
sekolah.
 Sertifikasi telah diterapkan di Amerika Serikat.
 Di Indonesia sertifikasi belum diatur, namun demikian tidak
menutup kemungkinan dimasa mendatang hal ini
dilaksanakan.
LANJUTAN……

 Bermacam-macam program sertifikasi saat ini mulai berkembang


dalam tatanan layanan keperawatan, khususnya pada bidang
keperawatan medikal bedah misalnya sertifikasi perawat luka
oleh INETNA, sertifikasi perawat anastesi, perawat emergency,
perawat hemodialisa, perawat ICU, perawat ICCU, perawat
instrument OK.
 Yang menjadi pertanyaan adalah apakah standarisasi setiap
sertifikasi sudah sesuai dengan kompetensi perawat profesional
karena program tersebut berjalan sendiri-sendiri tanpa arahan
yang jelas dari organisasi profesi.

Anda mungkin juga menyukai