Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR TUGAS MANDIRI

PROFESIONALISME KEPERAWATAN

Nama : Dwi Setyawati


NPM : 2206102343
Kelas : A
Prodi : S1 Ekstensi FIK UI
Topik : Organisasi Keperawatan (PPNI, STR, SIP)

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)


1. Sejarah PPNI
PPNI berdiri 17 Maret 1974. Kebulatan tekat yang sama dicetuskan oleh perintis
perawat bahwa tenaga keperawatan harus ada pada wadah/ organisasi profesi perawat
Indonesia. Pada masa itu sebelum tahun 1974 organisasi perawat Indonesia sudah
berkembang dengan cepat sesuai jamannya, seiring dengan adanya Rumah sakit yaitu Residen
Vpabst di Batavia (1819), kemudian di ubah menjadi Stadsverband (1919) dan diubah lagi
menjadi CBZ (central Burgerlijke Zieken Inrichting) di Salemba, yang sekarang menjadi
RSCM. Saat itu perawat sudah ada bebrapa organisasi diantaranya Perkumpulan Kaum
Velpleger Boemipoetra (PKVB), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), dan ikatan
perawat Indonesia (IPI).
Organisasi –organisasi keperawatan saat itu mengadakan pertemuan dan seoakat untuk
melakukan fusiorganisasi dan menyatukan dalam satu wadah yang saat itu dinamakan
Persatuan Perawat indonesai. Penggabungan itu dilakukan di ruang Demontration jl.prof
Eykman Bandung pada tanggal 17 Maret 1974. Dan melakukan kongres pertama tahun 1976.
(ppni-inna-org)

2. Tugas PPNI
Tujuan Pendirian PPNI
Adapun tujuan dari pendirian PPNI adalah :
 Menciptakan persatuan dan kesatuan yang kokoh sesama tenaga keperawatan,
 Meningkatkan mutu pelayanan dan upaya kesehatan, mengembangkan dan prestasi kerja
tenaga keperawatan sejalan dengan peningkatan kesejahteraan tenaga keperawatan,
menjalin hubungan kerjasama dengan organisasi lain dan lembaga lain didalam maupun
diluar negeri.
3. Peran Organisasi
a. Pembinaan anggota profesi
•Menentukan kualifikasi anggota yang didasarkan keahlian, otonomi dam komitmen terhadap
profesi serta tanggung jawab terhadap masyarakat.
•Menetapkan legislasi dan kode etik. Legislasi ini sebagai dasar hokum untuk melindungi
masyarakat dan anggota profesi dari praktek keperawatan yang tidak berkualitas.
•Mengembangkan karir dan kesejahteraan anggota

b. Pengembangan iptek keperawatan.


•Menambah kemampuan perawat dalam melakukan riset
•Menciptakan iklim untuk memacu kegiatan riset
•Menggunakan hasil-hasil riset keperawatan dalam praktek keperawatan.
•Perkembangan iptek kesehatan/keperawatan dapat menyebabkan klien berada dalam
lingkungan yang bersifat high technology dengan pelayanan keperawatan yang high touch.

c. Menjamin pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.


Peran ini meliputi Perumusan standar profesi, registrasi dan pemberian lisensi. Standar dalam
pelayanan keperawatan merupakan peraturan yang menjadi patokan boleh tidaknya dilakukan
praktek keperawatan, sedangkan standar dalam pendidikan berguna sebagai alat akreditasi
mutu pendidikan. Registrasi merupakan pencatatan secara resmi nama seseorang berdasarkan
hasil penilaian dari aspek profesi dan hukum yang memungkinkannya melakukan praktek
keprofesian.
4. Tugas Pokok
PPNI mempunyai tugas-tugas pokok yang telah ditetapkan bersama, yaitu; 
 Di bidang Pembinaan Organisasi, PPNI bertugas membina kelembagaan, anggota dan
kader kepemimpinan. 
 Di bidang Pembinaan Kesejahteraan Anggota, PPNI bertugas membimbing,
mengupayakan kemudahan-kemudahan bagi tenaga keperawatan untuk mendapatkan
kesejahteraan lahir dan bathin. 
 Dibidang Pembinaan Kerjasama, PPNI bertugas membina hubungan dan kerjasama
dengan organisasi lain dan lembaga didalam dan luar negeri.
 Di bidang Pembinaan Profesi, PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, pendidikan
dan latihan, pengabdian masyarakat, penghayatan dan pengamalan kode etik
keperawatan, mengupayakan terbentuknya peraturan perundangundangan keperawatan
serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
Registrasi, Legislasi dan Lisensi Praktek Keperawatan
Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan berwenang memberikan
pelayanan keperawatan, baik bersifat mandiri ataupun kolaborasi sesuai kewenangannya.
Untuk itu perlu ketetapan yang mengatur hak dan kewajiban sesorang terkait profesinya
( legislasi). Legislasi dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi tenaga
kesehatan dan masyarakat. Untuk mendapatkan perlindungan hukum diatas, perawat perlu
diregistrasi, diserifikati dam memperoleh izin praktek ( legislasi). Rangkaian kegiatan tersebut
dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan dan Organisasi Profesi (PPNI).
Keperawatan sebagai organisasi dimanifestasikan antara lain sebagai melalui praktik
profesi yang diatur dalam suatu ketetapan hokum yaitu Kepmenkes nomer
1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawatan, sehingga diharapkan
perlindungan terhadap kepentingan masyarakat terjamin melalui akuntabilitas perawat dalam
praktik. Tujuan umum regulasi perawatan adalah melindungi perawat dan masyarakat.
Sedangkan tujuan khususnya adalah: 
 Mempertahankan dan memelihara meningkatkan pelayanan kesehatan 
 Menetapkan standar pelayanan keperawatan 
 Menapis IPTEK keperawatan 
 Menilai boleh tidaknya praktik 
 Menilai kesalahan dan kelalaian

Dalam ketetapan Kepmenkes no 1239 tahun 2001 pasal 38, dijelaskan perawat yang sengaja :
 Melakukan praktik keperawatan tanpa pengakuan/ adaptasi 
 Melakukan praktik keperawatan yang tidak sesuai dengan ketentuan pasal 16 
 Tidak melakuakan kewajiban sesuai pasal 17
 Melakukan praktik keperawatan tanpa izin 

Akan dipidana sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) no.32 tahun 1996 pasal 35 yang
berbunyi :
•Melakukan upaya kesehatan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1),
•Melakukan upaya kesehatan tanpa melakukan adaptasi sebagaimana dimaksudkan dalam
pasal 5 ayat (1),
•Melakukan upaya kesehatan tidak sesuai dengan standar profesi kesehatan yang
bersangkutan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 21 ayat (1)
•Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat (1) Dipidana
denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 ( sepuluh juta rupiah)
Tata Cara Permohonan Untuk Memperoleh STR, SIK dan SIPP
1. Surat Tanda Registrasi (STR)
Surat Tanda Registrasi yang disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi Untuk
mendapatkan STR, perawat harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi. Dan Ijazah serta
sertifikat kompetensi tersebut diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian
program pendidikan dan uji kompetensi. Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun
dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun. Sesuai dengan Permenkes 46 tahun 2013,
Sertifikat kompetensi yang telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang melalui
partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan
ilmiah lainnya sesuai dengan bidang tugasnya atau profesinya. Perolehan Satuan Kredit
Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mencapai minimal 25 (dua puluh lima)
Satuan Kredit Profesi selama 5 (lima) tahun.

Alur Pengurusan STR Terbaru


Alur pengurusan STR sesuai dengan kebijakan MTKI terbaru adalah sebagai berikut :
1) Pengajuan berkas persyaratan STR secara Individu / kolektif ke MTKP
2) Pemohon menyerahkan berkas persyaratan STR ke MTKP
3) MTKP menginput data dan menverfikasi
4) MTKP mengirim berupa softcopy data dan pas foto saja ke MTKI.
5) MTKI melakukan verifikasi data ulang (yang berupa softocopy) , setelah data diverikasi
softcopy data siap dicetak, ditempel foto, dan disahkan lalu dibuat legalisirnya.
6) STR akan dikirim ke MTKP dan selanjutnya STR diambil oleh perawat ybs di MTKP.

Syarat-syarat pengajuan STR


a) Fotocopy ijazah yang dilegalisir cap basah : sekolah perawat kesehatan/ DIII Keperawatan /
S1 keperawatan + profesi ners / S2 Keperawatan + ners spesialis
b) Pas Foto 4×6 dengan background merah

2. Surat Izin Kerja (SIK)/SIKP/SIPP


Setiap perawat yang menjalankan praktek di fasilitas kesehatan atau praktik mandiri wajib
memiliki SIP Perawat. SIP Perawat berlaku selama STR masih berlaku dan dapat
diperbaharui kembali jika habis masa berlakunya. Surat Izin Praktik yang selanjutnya
disingkat SIP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada Tenaga
Kesehatan sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik
Syarat-syarat Pembuatan SIK/SIKP/SIPP 
 Surat permohonan perizinan,dan surat kuasa pengurusan bermaterei rp.6000 jika
diwakilkan. 
 Surat pernyataan tentang kebenaran data dan keabsaan data bermaterai Rp. 6000 
 fotokopi KTP yang masih berlaku ; 
 fotokopi STR yang masih berlaku dan dilegalisir ; 
 Ijazah keperawatan yang dilegalisir. 
 surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki SIP ;
 Pas foto warna terbaru ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar ;
 Sertifikat pendidikan dan pelatihan (kontrasepsi, APN PONED, dan lain-lain) yang
diselenggarakan oleh institusi pendidikan nasional atau organisasi profesi terkait yang
diakui oleh pemerintah 
 surat Keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan ; 
 surat rekomendasi dari organisasi profesi (PPNI) 
 SIK/SIKP/SIPP yang asli bagi yang perpanjang. 
 pengurusan surat ijin praktik tidak dipungut biaya atau gratis.

Alur pembuatan SIP/SIKP/SIPP


•Menerima draft dokumen Surat Izin Praktek Perawat, meneliti permohonan, serta
memutuskan permohonan dapat diproses atau diperbaiki/revisi. Memberikan status proses
"permohonan selesai dilakukan penelitian administratif".
•Menerima, melakukan verifikasi draft dokumen SIP Perawat (dapat dilakukan peninjauan
lapangan sesuai kebutuhan), memutuskan menandatangani atau melakukan revisi/menolak
permohonan
•Mengecek penomoran dokumen izin, mencetak, dan penandatanganan dokumen.
•Menerima dokumen SIP Perawat yang telah ditandatangani Kasie Satlak PTSP, memberi
stempel, mengarsipkan serta memberikan status proses dokumen SIP Perawat sudah selesai
dan dapat diambil. Pada saat pemohon datang, melakukan verifikasi dokumen
pendukung/persyaratan. Untuk dokumen pendukung/persyaratan tidak sesuai/tidak
memenuhi, izin tidak dapat diberikan kepada pemohon.

Organisasi Keperawatan Dunia


1. International Council of Nurses (ICN)
•Organisasi profesional wanita, didirikan tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori Mrs. Bedford
Fenwick.
•Kode etik menurut ICN ( 1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat universal.
•ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun
•Pusat di Geneva, Switzerland.

2. American Nurses Association (ANA) 


 ANA adalah profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan akhir tahun 1800. 
 ANA berperan dalam menetapkan standar praktek keperawatan, penelitian, profil
keperawatan professional dan legislasi keperawatan

3. Canadian Nurses Association (CNA)


Assosiasi perawat kanada.
Tujuan hampir sama dengan ANA. CAN juga berperan aktif dalam meningkatan mutu
pendidikan keperawatan dan pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri.

4. National League for Nursing (NLN)


Organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan dengan keperawatan meliputi asisten
perawat dan agencies.
Didirikan tahun 1952

5. British Nurses Association (BNA)


Asosiasi perawat nasional inggris.
Didirikan tahun 1887 oleh Mrs. Fernwick
Tujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat inggris dan berusaha
memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan.

Referensi :
Info Datin. (2017). Situasi Tenaga Keperawatan di Indonesia. Jakarta : Pusat Data dan
Informasi Kementeriaan Kesehatan RI
Menkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 40 Tahun 2017 tentang
Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis

PPNI.(2013). Standar Kompetensi Perawat Indonesia Edisi IV. Jakarta : PPNI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Pusat
data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai