PROFESIONALISME KEPERAWATAN
2. Tugas PPNI
Tujuan Pendirian PPNI
Adapun tujuan dari pendirian PPNI adalah :
Menciptakan persatuan dan kesatuan yang kokoh sesama tenaga keperawatan,
Meningkatkan mutu pelayanan dan upaya kesehatan, mengembangkan dan prestasi kerja
tenaga keperawatan sejalan dengan peningkatan kesejahteraan tenaga keperawatan,
menjalin hubungan kerjasama dengan organisasi lain dan lembaga lain didalam maupun
diluar negeri.
3. Peran Organisasi
a. Pembinaan anggota profesi
•Menentukan kualifikasi anggota yang didasarkan keahlian, otonomi dam komitmen terhadap
profesi serta tanggung jawab terhadap masyarakat.
•Menetapkan legislasi dan kode etik. Legislasi ini sebagai dasar hokum untuk melindungi
masyarakat dan anggota profesi dari praktek keperawatan yang tidak berkualitas.
•Mengembangkan karir dan kesejahteraan anggota
Dalam ketetapan Kepmenkes no 1239 tahun 2001 pasal 38, dijelaskan perawat yang sengaja :
Melakukan praktik keperawatan tanpa pengakuan/ adaptasi
Melakukan praktik keperawatan yang tidak sesuai dengan ketentuan pasal 16
Tidak melakuakan kewajiban sesuai pasal 17
Melakukan praktik keperawatan tanpa izin
Akan dipidana sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) no.32 tahun 1996 pasal 35 yang
berbunyi :
•Melakukan upaya kesehatan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1),
•Melakukan upaya kesehatan tanpa melakukan adaptasi sebagaimana dimaksudkan dalam
pasal 5 ayat (1),
•Melakukan upaya kesehatan tidak sesuai dengan standar profesi kesehatan yang
bersangkutan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 21 ayat (1)
•Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat (1) Dipidana
denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 ( sepuluh juta rupiah)
Tata Cara Permohonan Untuk Memperoleh STR, SIK dan SIPP
1. Surat Tanda Registrasi (STR)
Surat Tanda Registrasi yang disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi Untuk
mendapatkan STR, perawat harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi. Dan Ijazah serta
sertifikat kompetensi tersebut diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian
program pendidikan dan uji kompetensi. Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun
dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun. Sesuai dengan Permenkes 46 tahun 2013,
Sertifikat kompetensi yang telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang melalui
partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan
ilmiah lainnya sesuai dengan bidang tugasnya atau profesinya. Perolehan Satuan Kredit
Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mencapai minimal 25 (dua puluh lima)
Satuan Kredit Profesi selama 5 (lima) tahun.
Referensi :
Info Datin. (2017). Situasi Tenaga Keperawatan di Indonesia. Jakarta : Pusat Data dan
Informasi Kementeriaan Kesehatan RI
Menkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 40 Tahun 2017 tentang
Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Pusat
data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia