Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH ETIK DAN LEGAL DALAM KEPERAWATAN

UNDANG – UNDANG YANG MENGATUR TENTANG KEPERAWATAN

OLEH:

VELINDA DEWI LUTFIANA


NIM: 236170100111022

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2023
TUGAS INDIVIDU

1. Jelaskan urutan Kedudukan peraturan perundang-undangan yg mengatur praktik mandiri


perawat!
Urutan kedudukan peraturan perundang-undangan yang mengatur praktik mandiri
perawat yaitu;
a. Konstitusi dan Dasar Hukum
Konstitusi negara atau yudiriksi hukum merupakan hukum dasar yang mengatur
prinsip-prinsip dasar kesehatan dan praktik perawat yang mencakup hak profesi
perawat dan hak pasien.
b. UU No.38 Tahun 2014
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan.
Undang-undang ini adalah dasar hukum utama yang mengatur praktik perawat di
Indonesia. Undang-undang ini mendefinisikan peran perawat, tanggung jawab
mereka, dan proses lisensi perawat (Kemenkes RI, 2014)
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 26 tahun 2019
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
(Peraturan Menteri Kesehatan, 2019)
d. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes): Permenkes seringkali diterbitkan untuk
mengatur lebih rinci tata cara dan standar praktik perawat. Misalnya, Permenkes
Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Kewenangan Perawat dalam Pemberian
Pelayanan Kesehatan (Peraturan Menteri Kesehatan, 2018)
e. Lisensi, Registrasi dan Praktik Perawat, Keputusan Menteri Kesesehatan No.
647/Menkes/SK/IV/2000
f. Registrasi tenaga kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 83 tahun 2019
g. Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes): Kepmenkes juga dapat mengatur hal-hal
spesifik terkait praktik perawat. Contohnya, Kepmenkes Nomor
HK.01.07/Menkes/418/2019 tentang Penetapan Standar Pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit.
2. Jelaskan Prosedur Pengurusan STR, SIK, SIP dan SIPP

a. Prosedur pengurusan STR


Perawat yang melakukan praktik keperawatan wajib memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR) yang mana dikeluarkan oleh konsil keperawatan setelah memenuhi
persyaratan. Persyaratan pengajuan STR berdasarkan UU no. 38 tentang Keperawatan
tahun 2014 meliputi:
1. Memiliki ijazah pendidikan tinggi keperawatan
2. Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
3. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
4. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
5. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
(Undang Undang No. 38 Tentang Keperawatan, 2014)

STR penting sebagai database tenaga medis yang masih aktif bekerja sekaligus
pendataan daerah yang kekurangan atau kelebihan tenaga kesehatan. Selain itu STR
juga sebagai bukti legalitas untuk memastikan sang perawat/apoteker/tenaga medis
lainnya telah terdaftar. Alur pendaftaran STR cukup mudah dimana pendaftaran dapat
dilakukan secara online melalui halaman browser kementerian kesehatan pada hari
Senin-Jumat kecuali libur nasional. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan
STR (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia, 2019), antara lain:

1. Membuat akun di laman Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI).


2. Masuk ke laman http://ktki.kemkes.go.id lewat browser.
3. Pilih menu Registrasi yang ada pada halaman awal.
4. Pemohon akan diminta memasukkan PIN, jika belum punya pilih menu Belum
Punya PIN.
5. Selanjutnya, sistem akan meminta pemohon mengisi data alamat email, nomor
KTP, dan captcha. Selanjutnya pilih menu Daftar.
6. Jika data yang dimasukkan valid, secara otomatis kolom akan terisi dan pemohon
tinggal memberi ceklis pada kolom sehingga pendaftaran bisa dilanjutkan.
7. Mencatat PIN yang ada di bawah untuk masuk ke akun pemohon.
8. Selanjutnya pilih menu Registrasi Baru jika sebelumnya belum memiliki akun.
9. Pilih menu Lulusan Diatas Tahun 2013 jika pemohon lulus kuliah setelah tahun
tersebut.
10. Kemudian pemohon harus mengisi data yang meliputi Perguruan Tinggi, Program
Studi, dan Nomor Induk Mahasiswa. Jika data pemohon tidak ditemukan,
pemohon harus menghubungi pihak institusi Perguruan Tinggi agar data bisa
dilengkapi.
11. Setelah semua data benar, pilih Konfirmasi Data ke Kemenristekdikti. Beri ceklis
pada kolom yang telah disediakan lalu klik Mulai.
12. Pada Step 1 pemohon diminta mengunggah dokumen yakni pas foto, KTP, Ijazah,
No.Sertifikat Kompetensi, Surat Sehat, Sumpah Profesi, Surat Pernyataan Patuh
pada Etika Profesi.
13. Lanjut ke Step 2, pemohon harus mengisi data Info Administrasi berupa Jenis
Tempat Kerja, Status Tempat Kerja, Nama Tempat Kerja, Alamat Tempat Kerja,
Provinsi Tempat Kerja, Kabupaten Tempat Kerja, dan Telepon Kantor. Jika
pemohon belum bekerja, pemohon bisa mengosongkan kolom-kolom tersebut.
14. Selanjutnya di Step 3 pemohon diminta mengisi data Uji Kompetensi berupa
Nomor Sertifikat Kompetensi, Tanggal Sertifikat Kompetensi, Tempat Uji
Kompetensi, Tanggal Uji Kompetensi. Setelah semua telah terisi klik Selesai.
15. Akan muncul pemberitahuan bahwa pendaftaran pemohon sukses. Selanjutnya,
data yang pemohon isi akan divalidasi oleh perwakilan Organisasi Profesi dan
anggota Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI).
16. Setelah permohonan disetujui, pemohon harus membayar nominal Rp100.000
dengan kode billing melalui bank yang telah ditunjuk.
17. Cek email setelah melakukan pembayaran. Periksa di bagian Cek Status untuk
mengetahui permohonan STR yang diajukan.
18. STR yang telah rampung akan dicetak oleh Sekretariat KTKI dan dilegalisir
sebelum dikirim ke Kantor Pos yang terdekat dengan pemohon.
19. Pemohon juga bisa mencetak STR sendiri melalui QR Code yang ada di akun
pemohon.
20. Pemohon bisa mengambil STR dengan menunjukkan kartu identitas kepada
petugas Kantor Pos.
b. Prosedur pengurusan SIK dan SIP
Surat Izin Kerja Perawat yang selanjutnya disingkat SIKP adalah bukti tertulis
pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan di luar praktik mandiri (Permenkes No.17, 2013). Sedangkan Surat Izin
Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis pemberian
kewenangan untuk menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan
berupa praktik
Mandiri (Permenkes No.17, 2013). Adapun syarat-syarat untuk mengajukan SIK
yaitu:
1. Foto Copy KTP
2. Foto Copy Ijazah Profesi
3. Foto Copy STR
4. Rekomendasi Organisasi Profesi
5. Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter Pemerintah yang Mempunyai SIP
6. Surat Rekomendasi dari Tempat Kerja
7. Pas Foto Berwarna Berlatar Belakang Merah Ukuran 4 x 6 2 Lembar dan 3 x 4 1
Lembar
Adapun prosedur pembuatan SIP dan SIK yaitu:
1. Menerima surat permohonan rekomendasi surat izin kerja dan surat izin
praktik
2. Menerima disposisi kepala dinas terkait rekomendasi surat izin kerja dan surat
izin praktik, dan memeriksa kelengkapan dokumen administrasi
3. Membuat konsep surat pengantar dan rekomendasi terkait surat izin kerja dan
surat izin praktik
4. Menerima,memeriksa dan memaraf konsep surat pengantar dan konsep
rekomendasi SIK dan SIP
5. Menandatangani surat pengantar dan rekomendasi SIK dan SIP dan
diserahkan kepada BP2TSP untuk dibuatkan SIK dan SIP
c. Prosedur pengurusan SIPP
Surat Ijin Praktik (SIPP) merupakan izin yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan RI yang memperbolehkan tenaga kesehatan untuk menjalankan profesinya
secara legal di Indonesia. Berikut langkah-langkah mengajukan SIPP (Majelis
Tenaga Kesehatan Indonesia, 2019) antara lain:
1. Menyiapkan dokumen yang diperlukan meliputi fotokopi ijazah, transkrip nilai,
lisensi profesi, dan surat rekomendasi dari perusahaan atau organisasi profesi.
2. Kunjungi website Kementerian Kesehatan di https://sipp.kemkes.go.id/ untuk
memulai proses pengajuan
3. Membuat akun di situs SIPP dengan memberikan informasi pribadi, seperti
nama, alamat, dan detail kontak Anda
4. Mengisi formulir aplikasi SIPP dengan informasi pribadi dan profesional,
termasuk pendidikan, pengalaman kerja, dan nomor lisensi profesional Anda
5. Mengunggah dokumen yang diperlukan seperti ijazah, transkrip nilai, dan lisensi
profesi, ke situs SIPP
6. Membayar biaya pendaftaran melalui website SIPP dengan menggunakan
metode pembayaran yang tersedia
7. Menunggu permohonan diproses oleh Kementerian Kesehatan. Waktu
pemrosesan dapat bervariasi tergantung pada profesi dan persyaratan khusus
Kementerian Kesehatan
8. Setelah permohonan disetujui, pemohon akan menerima SIPP melalui situs web
SIPP. Pemohon dapat mengunduh dan mencetak SIPP dari situs web.

3. Jelaskan bagaimana Upaya mengawal praktik keperawatan yg legal dan aman

Perawat memiliki peran utama dalam memberikan layanan kesehatan. Perawat


bertindak sebagai pelaksana dan penyedia perawatan keperawatan, memberikan
informasi dan bimbingan kepada pasien, serta berperan sebagai konselor. Pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh perawat didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Perawat selalu berusaha untuk
memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien, mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan, dan diberikan dengan tanggung jawab, kualitas, dan
keselamatan yang tinggi. Untuk menjalankan peran ini, perawat harus memiliki Surat
Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) yang menunjukkan kompetensi
mereka dalam praktik keperawatan (Diantama, 2018). Perawat juga harus memiliki
payung hokum undang-undang yang jelas untuk mengatur regulasi, wewenang dan
tanggung jawab dalam memberikan layanan keperawatan, Adapun upaya yang dapat
dilakukan dalam mengawal praktik keperawatan yang legal dan aman, antara lain:

a. Perawat harus mengerti dan memahami berbagai konsep hokum, undang-


undang dan peraturan tentang praktik keperawatan dengan baik sehingga
perawat mampu mengambil keputusan dan tindakan professional dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
b. Perawat harus bertindak sesuai dengan hokum undang-undang dan peraturan
yang sudah ditetapkan baik terkait perizinan (STR.SIP, SIK,dan SIPP) dan
pelayanan keperawatan sesuai standar prosedur operasional tindakan.
c. Pasien berhak memiliki perlindungan dari tindakan yang tidak bertanggung
jawab seperti kelalaian, pasien juga berhak atas keamanan, keselamatan, dan
kenyamanan dalampelayanan kesehatan yang diterimanya.
d. Pasal 37 undang-undang keperawatan menyebutkan perawat wajib
melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuaistandar
pelayanan keperawatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan peyanan sesuai kode etik,standar pelayanan keperawatan,standar
profesi, SOP, dan ketentuan perundang-undangan, merujuk pasien yang tidak
dapat ditangani perawat, mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai
standar, memberkan informasi yang lengkap, jujur, benar,jelas dan mudah
dimengerti mengenai tindakan sesuai dengan batas kewenanganya,
melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang sesuai kompetensi perawat,
dan melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh pemerintah
(Undang Undang No. 38 Tentang Keperawatan, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Diantama, G. (2018). Perlindungan Praktik Keperawatan Dalam Mewujudkan Kepastian Hukum


Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Pasien. Maksigama, 12 (1), 56–67.

Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia. (2019). Aplikasi Registrasi Online. Kementerian


Kesehatan.

Permenkes No.17, (2013). Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Keperawatan

Peraturan Menteri Kesehatan, Pub. L. No. 269 (2018).Tentang kewenangan Perawat dalam
pemberian Pelayanan Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan, Pub. L. No. 26 (2019). Tentang Pelaksanaan UU No. 38 Tahun
2014

Undang Undang No. 38 Tentang Keperawatan, (2014).Tentang Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai