Anda di halaman 1dari 21

ASPEK LEGAL DALAM

PELAYANAN KEBIDANAN

YUYUN WAHYU I. I.,S.ST.,M.KES


CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Mampu menjelaskan aspek legal pelayanan kebidanan


• Mampu menjelaskan legislasi, registrasi, dan lisensi praktek
kebidanan
• Mampu menjelaskan otonomi dalam pelayanan kebidanan
DEFINISI ASPEK LEGAL

• Aspek legal didefinisakn sebagai studi kelayakan yang


mempermasalahkan keabsahan suatu tindakan ditinjau dari
segi hukum yang berlaku di indonesia.
TUJUAN ASPEK LEGAL

• Tujuan aspek legal dalam pelayanan kebidanan adalah


dijadikan sebagai suatu persyaratan untuk melaksanakan
praktik bidan perorangan dalam memberikan pelayanan
kebidanan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah
ditetapkan dalam perundang-undangan serta memberikan
kejelasan batas-batas kewenangannya dalam menjalankan
praktik kebidanan. (Ristica & Julianti, 2014)
• Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan adalah
penggunaan norma hukum yang telah disahkan oleh badan
yang ditugasi untuk menjadi sumber hukum yang paling
utama dan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan
membantu memenuhi kebutuhan seseorang atau
pasien/kelompok masyarakat oleh Bidan dalam upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan
kesehatan.
LEGISLASI DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN
• Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau
penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada melalui
serangkaian kegiatan sertifikasi (pengaturan kompetensi),
registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi (pengaturan
penyelenggaraan kewenangan).
TUJUAN LEGISLASI

• Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan kepada


masyarakat terhadap pelayanan yang telah diberikan. Bentuk
perlindungan tersebut adalah meliputi :(Farelya &
Nurrobikha, 2015)
1. Mempertahankan kualitas pelayanan
2. Memberi kewenangan
3. Menjamin perlindungan hukum
4. Meningkatkan profisionalisme
ASPEK LEGISLASI BIDAN INDONESIA
ADALAH MELALUI TAHAPAN

• 1.    Sertifikasi
Sertifikasi adalah dokumen penguasaan kompetensi
tertentu melalui kegiatan pendidikan formal maupun non
formal (Pendidikan berkelanjutan)
• Lembaga pendidikan non formal misalnya organisasi
profesi, rumah sakit, LSM bidang kesehatan yang
akreditasinya ditentukan oleh profesi.
• Ada dua bentuk kelulusan, yaitu:

a. Ijasah merupakan dokumentasi penguasaan kompetensi


tertentu, mempunyai kekuatan hukum atau sesuai peraturan
perundangan yang berlaku dan diperoleh dari pendidikan formal.
b. Sertifikat adalah dokumen penguasaan kompetensi tertentu,
bisa diperoleh dari kegiatan pendidikan formal atau pendidikan
berkelanjutan maupun lembaga pendidikan non formal yang
akreditasinya ditentukan oleh profesi kesehatan.
TUJUAN SERTIFIKASI ANTARA LAIN:
(FARELYA & NURROBIKHA, 2015)

a. Tujuan umum Sertifikasi adalah sebagai berikut:


• Melindungi masyarakat pengguna jasa profesi.
• Meningkatkan mutu pelayanan.
• Pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan.
b. Tujuan khusus Sertifikasi adalah sebagai berikut:
• Menyatakan kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
(kompetensi) tenaga profesi.
• Menetapkan kualifikasi dari lingkup kompetensi.
• Menyatakan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku (kompetensi)
pendidikan tambahan tenaga profesi.
• Menetapkan kualifikasi, tingkat dan lingkup pendidikan tambahan
tenaga profesi.
• Memenuhi syarat untuk mendapat nomor registrasi.
• 2.    Registrasi
Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga
profesi harus mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu
secara periodic guna mendapatkan kewenangan dan hak untuk
melakukan tindakan profesionalnya setelah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang ditetapkan oleh badan tesebut.
• Registrasi bidan adalah pencatatan resmi terhadap bidan
yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau sertifikat
profesi dan telah memiliki kualifikasi ttu lain serta
mempunyai pengakuan secara hukum untuk menjalankan
praktik kebidanan.
• Dengan teregistrasinya seorang tenaga profesi, maka akan
mendapatkan haknya untuk ijin praktik ( lisensi ) setelah
memenuhi beberapa persyaratan administrasi untuk lisensi.
SURAT TANDA REGRISTRASI

• Bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah (Konsil Kebidanan) kepada tenaga kesehatan yang
diregristrasi.

• Syarat mendapatkan STR


1. Surat Uji kompetensi atau sertifikat profesi Bidan
2. Surat Ijazah pendidikan Kebidanan
3. Surat ket sehat jasmani dan Rohani
4. Surat pernyataan mengucapkan janji/sumpah janji
5. Pernyataan tertulis untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
regristrasi ulang (syarat diatas ditambah)
6. SIB / STR yang sdh habis masa berlakunya
7. Telah mengabdi diri sebagai tenaga profesi atau vokasi
8. Memiliki kecukupan dalam pelayanan, pendidikan, pelatihan dan / atau kegiatan ilmiah
lainnya.
Pembuatan E-STR melalui : ktki.kemkes.go.id
TUJUAN DILAKUKANNYA
REGISTRASI
a) Meningkatkan kemampuan tenaga profesi dalam
mengadopsi kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi
yang berkembang pesat
b) Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan
komprehensif dalam penyelesaian kasus mal praktik
c) Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik
3. Lisensi
• Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau yang berwenang berupa surat ijin praktik
yang diberikan kepada tenaga profesi yang teregistrasi
untuk pelayanan mandiri.
• Lisensi adalah pemberian ijin praktek sebelum
diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan
IBI.
TUJUAN LISENSI

• Tujuan umum lisensi adalah untuk melindungi masyarakat


dari pelayan profesi.
• Tujuan khusus dari lisensi adalah memberikan kejelasan
batas wewenang dan menetapkan sarana dan prasarana.
• Aplikasi Lisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk SIPB (Surat Ijan Praktik
Bidan) bagi Praktik Mandiri Bidan dan bagi yg bekerja di instansi pely kesehatan.
• SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kab/kota kepada bidan
sebagai pemberi kewenangan utk menjalankan praktik kebidanan.
• SIPB berlaku utk 1 Fas Pely Kes. Bidan dan 1 di PMB atau 2 SIPB di faskes pelayanan
Kebidanan (selain PMB).
• Bidan yang menjalankan praktik keprofesiannya wajib memiliki SIPB, yang diperoleh
dengan cara mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
setempat dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. fotokopi STRB yang masih berlaku,
b. Surat pernyataan memiliki tempat praktik.
c. surat ket dr pimpinan fasilitas Pely Kes tempat bidan akan berpraktik,
d. surat keterangan sehat dari dokter,
e. rekomendasi dari organisasi profesi,
f. pas foto terbaru uk 4x6 cm sbyk 3 lbr.
g. Rekomendasi dari organisasi profesi.
DASAR DLM OTONOMI KEBIDANAN

• UU No.36 tahun 2009 Ttg Kesehatan


• UU RI No 4 Tahun 2019 Ttg Kebidanan
• KEPMENKES RI Nomor 28 Tahun 2018 tentang Izin Dan
Penyelengaraan Praktik Bidan
• Standar Pelayanan Kebidanan
• Permenkes 439/ Menkes/Per/VI/2009 ttg Organisasi dan tata kerja Depkes
• UU No. 38 tahun 2007 ttg pembagian urusan Pemerintah antara
Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

Cari dan baca tentang dasar hukum ini !


SUMBER

• Farelya, G., & Nurrobikha. (2015). Etikolegal dalam


Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish.
• Ristica, O. D., & Julianti, W. (2014). Prinsip Etika dan
Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta:
Deepublish.
• Peraturan MENKES RI NO 28 Tahun 2017
tentang izin dan penyelengaraan praktik bidan

Anda mungkin juga menyukai