untuk mendapatkan STR, perawat harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi. Dan Ijazah
serta sertifikat kompetensi tersebut diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian
program pendidikan dan uji kompetensi.
Ijazah dikeluarkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan Sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh MTKI.
Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima)
tahun.
Sesuai dengan Permenkes 1796 tahun 2011, Sertifikat kompetensi yang telah habis masa
berlakunya dapat diperpanjang melalui partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan
pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan bidang tugasnya atau
profesinya.Perolehan Satuan Kredit Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus mencapai minimal 25 (dua puluh lima) Satuan Kredit Profesi selama 5 (lima) tahun.
Tetapi di awal penerbitan STR, sesuai dengan Permenkes 1796, juga di putuskan bahwa perawat
yang Lulusan sebelum tahun 2012, maka dilakukan Pemutihan STR, yaitu tidak dilakukan Uji
kompetensi untuk mendapatkan STR, tetapi cukup dengan melampirkan persyaratan sebagai
berikut :
2. No Keanggotaan PPNI akan diregistrasi ulang setiap tanggal 1 – 30 Januari setiap awal tahun.
4. Bagi Anggota yang tidak melakukan registrasi ulang tersebut, maka status keanggotaannya
akan menjadi anggota pasif.
5. Bila sampai tanggal 30 maret Anggota tetap tidak melakukan registrasi ulang, maka status
keanggotaan akan dihapus dari simk ppni
Detail mengenai Design dan Aturan KTA, bisa di download dilink berikut : DESIGN KTA
2. SKP yang diperoleh anggota PPNI dari setiap kegiatan pelatihan, seminar ataupun yang
lainnya, akan teradministrasi secara otomatis di database SIMK PPNI dan akan berguna untuk
melakukan perpanjangan STR.
3. Bila tidak terdaftar sebagai anggota PPNI, maka secara sistem, SKP yang diperoleh perawat
tersebut tidak akan terdata didatabase SIMK PPNI. dan secara administrasi, SKP tersebut tidak
akan berguna.
Secara mendasar, walaupun anggota melakukan pedaftaran secara online di portal simk , tetapi
sebenarnya anggota melakukan pendaftaran di wilayah/kabupaten tempat kerja / tempat
tinggalnya.
4. Pengurus kabupaten kota wajib mengirimkan bukti penyetoran iuran keanggotaan anggotanya
ke pengurus PPNI Propinsi dan Pengurus PPNIPusat sebagai dasar Pengurus PPNI propinsi dan
PPNI Pusat melakukan verifikasi iuran keanggotaan.
5. Bila PPNI pusat sudah menerima bukti setoran atas iuran keanggotaan dari pengurus PPNI
kabupaten, maka bagian SIM Keanggotaan PPNI akan melakukan verifikasi data dan secara
komputerisasi, no keanggotaan akan muncul.
6. Bila no keanggotaan telah didapat, calon anggota sudah secara resmi menjadi anggota PPNI
7. Anggota dapat menggunakan no anggota untuk melakukan Log in dengan password standar
yang diberikan oleh system
9. Selanjutnya anggota juga bisa mengecek berapa jumlah SKP yang telah diperolehnya.