Anda di halaman 1dari 7

CARA MEMPERPANJANG

STR BIDAN
September 7, 2016

Syarat Perpanjang STR Dengan SKP

Sesuai dengan Permenkes 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan


pasal 44, setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik
wajib memiliki Surat Tanda Registrasi. Syarat perpanjang STR,
bidan harus mengumpulkan Satuan Kredit Profesi (SKP)
minimal 25 SKP selama 5 tahun.
SKP didapatkan melalui pelatihan, seminar, workshop dan
kegiatan ilmiah. Nilai SKP ditentukan oleh organisasi profesi
sehingga kalau di bidan maka ditentukan oleh Ikatan Bidan
Indonesia.
Penetapan SKP oleh organisasi profesi (OP) diatur oleh
pedoman-pedoman OP yang meliputi aspek:
. Materi dalam kegiatan pendidikan dan/atau pelatihan serta
kegiatan ilmiah lainnya;
. Penyaji materi atau narasumber;
. Tingkat kegiatan lokal, nasional atau internasional;
. Jumlah jam/hari kegiatan;
. Peran kepesertaan (peserta/moderator/penyaji)
Dalam berbagai forum atau media sosial, penerapan aturan
jumlah 25 SKP selama lima tahun itu juga menimbulkan
banyak pertanyaan. Apakah setiap tahun harus mengumpulkan
5 SKP sehingga dalam lima tahun berjumlah 25 SKP, atau
angka 25 SKP itu boleh diambil dalam satu atau dua tahun saja,
misalnya tahun pertama ambil 10 SKP kemudian tahun
berikutnya ambil 15 SKP.
Selain jumlah SKP, hal yang paling banyak dibicarakan adalah
mengenai besarnya biaya yang harus ditanggung bidan jika
mengikuti seminar yang mempunyai nilai SKP.Meski seminar
bukan hanya satu-satunya jalan mencari SKP.
Untuk melakukan re-registrasi Surat Tanda Registrasi (STR)
maka harus memenuhi syarat 25 Satuan Kredit Profesi (SKP).
Bagi Bidan yang belum memenuhi syarat 25 SKP maka bidan
tersebut diberi kesempatan enam bulan lagi untuk
melengkapinya.
“Namun apabila selama 6 bulan kemudian bidan tersebut tidak
dapat memenuhi 25 SKP sesuai syarat telah ditetapkan, maka
dia harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan STR,”
ujar Ketua PD IBI Jatim Netti Herlina.
Contoh 1
Bidan A bertugas di BPM, telah mengikuti pelatihan Midwifery
Update 1 kali, seminar (2 kali dengan nilai 4 SKP) dan
pelatihan CTU 1 kali (2 SKP). Pada BPM dia melakukan
pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan
KB sebanyak 20 SKP selama 5 tahun. Sebagai pengurus ranting
IBI 2 SKP, menjadi pembimbing klinik. Mengikuti bakti sosial
IBI dalam rangka HUT IBI, Namun ia tidak melakukan
kegiatan publikasi ilmiah.
Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan A tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan pendidikan/pelatihan : 6 SKP
2. Kegiatan Profesi :15 SKP (maksimal : 15 SKP)
3. kegiatan pengabdian masyarakat : 3 SKP
4. Kegiatan pengembangan profesi : 2 SKP
5. Kegiatan Publikasi ilmiah : –
Jumlah : 26 SKP
Hasil : Bidan A memenuhi persyaratan untuk proses re-
registrasi
Contoh 2 :
Bidan B bertugas di BPM, telah mengikuti seminar dan
workshop selama 5 tahun dengan total 20 SKP, pelatihan CTU
1 kali (2 SKP), imunisasi (2 SKP), Manajemen laktasi (2 SKP),
tidak pernah mengikuti pelatihan Midwifery Update. Selain itu
sebagai bidan praktisi ia melakukan pelayanan kebidanan pada
ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB sebanyak 20 SKP
selama 5 tahun. Bidan tersebut sebagai pengurus ranting IBI,
menjadi pembimbing klinik. Mengikuti bakti sosial IBI dalam
rangka HUT IBI, Namun ia tidak melakukan kegiatan publikasi
ilmiah.
Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan tersebut adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan jumlah nilai SKP yang di peroleh bidan B 29 SKP:
– Diakui memenuhi jumlah SKP minimal,
– Namun tidak memnuhi persyaratan perpanjangan STR, karena
ada kegiatan wajib yg tidak dipenuhi (0) ( Midwifery Update)
Contoh 3 :
Bidan D bertugas di BPM, ia telah memperoleh sebanyak 5
SKP pada kegiatan pendidikan berkelanjutan. Selain itu sebagai
bidan praktisi ia melakukan pelayanan
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB
sebanyak 23 SKP selama 5 tahun. Bidan tersebut sebagai
pengurus ranting IBI, mengikuti baktisosial IBI dalam rangka
HUT IBI. Namun ia tidak melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat, pengembangan profesi dan publikasi ilmiah.
Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan D tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Kegiatan pendidikan/pelatihan : 5 SKP
b. Kegiatan Profesi : 15 SKP (batas maksimal hanya 15 SKP)
c. Kegiatan pengabdian masyarakat : 1 SKP
d. Kegiatan pengembangan profesi : 1 SKP
e. Kegiatan Publikasi ilmiah : –
Jumlah : 22 SKP
Bidan D belum memenuhi persyaratan untuk proses re-
registrasi. Untuk bidan D tersebut diberikan kesempatan untuk
memenuhi SKP pada kegiatan pengembangan keprofesian yang
belum terpenuhi selama 6 bulan
atau mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh STR.
Cara Registrasi Online STR Tenaga
Kesehatan
Medianers ~ Menjawab kegundahan tenaga kesehatan
akan rumit dan lamanya proses pengurusan Surat Tanda
Registrasi (STR) terjawab sudah dengan hadirnya situs
pendaftaran STR secara online yang diselenggarakan
oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI).

Adapun persyaratan yang perlu anda siapkan sebelum


anda mendaftar secara online pada
situs mtki.kemkes.go.id adalah sebagai berikut:

1. Memiliki alamat email sendiri


2. Kartu Tanda Penduduk (KTP) peserta
3. NPWP (jika yang sudah memiliki)
4. Alamat Korespondensi (jika alamat berbeda dengan
tempat tinggal)
5. Alamat tempat kerja (jika sudah bekerja)
6. Ijazah terakhir
7. Sertifikat Uji Kompetensi (baru diberlakukan untuk
perawat DIII, bidan, dan Ners)
8. Bukti Pembayaran (PNBP) sebesar Rp. 100.000,00
(seratus ribu rupiah) yang telah dibayarkan ke BRI dengan
nomor rekening 0193.01.001868.30.7 dengan penerima
“BPN 182 Pustanserdik Berkelanjutan” (atas nama
pemohon/tidak diwakilkan ke orang lain)
Jika persyaratan di atas telah anda lengkapi maka tugas anda
selanjutnya adalah mengakses situs mtki seperti link di atas dan
tampilan situsnya seperti gambar di bawah ini:
Lakukan registrasi dan isikan data anda dengan benar

Saat melakukan registrasi, anda wajib memiliki email, lalu


masukan email pada kolom yang telah disediakan dan
dapatkan Pin.Untuk mendapatkan nomor Pin ini, anda
perlu lakukan Request PIN dengan cara mengklik Saya
Belum Memiliki PIN, Sekanjutnya setelah anda
melakukan request, maka login ke email, dan cek inbok,
kemudian copy Pin dan pastekan pada kolom registrasi,
selanjutnya masukan kode verifikasi dan tekan
tombol masuk. Lihat gambar di bawah ini:

Masukan nomor Pin dan lakukan verifikasi

Bila anda sukses masuk pada tahap pertama, maka akan


muncul kalimat seperti ini "Saya belum pernah sama sekali
registrasi online atau manual ? bila anda belum pernah,
maka lanjutkan dengan mengklik kalimat dalam kurung
(Klik Disini) untuk mengisi data selanjutnya. Untuk
mengisi data selanjutnya, ikuti perintah dan petunjuk yang
ada dalam form.

Setelah semua proses anda lakukan, maka jangan lupa


mencetak formulir pendaftaran dan bukti stor biaya
registrasi serta bukti pendaftaran registrasi online. Hal ini
berguna untuk pengiriman berkas ke Majelis Tenaga
Kesehatan Propinsi.

Setelah semua proses registrasi dan mencetak formulir


dilakukan, maka cek status pendaftaran. Cek Status
Registrasi digunakan untuk memeriksa sejauh mana
pemberkasan yang telah anda ajukan. caranya klik menu
masukkan kode berkas dan tanggal lahir lalu klik tombol
“Cek Status.” Kode/Nomor Berkas diterima melalui email
anda setelah MTKP mengirim data ke MTKI.

Setelah selesai hingga cetak formulir 1a, lengkapi


pemberkasan pengajuan STR Online berikut ini,
kemudian ditujukan ke MTKP masing-masing daerah/
propinsi anda berdomisili dan bahannya dimasukkan ke
dalam amplop, sebagai berikut :

1. Print out Formulir 1a lembar 1 dan 2


2. Pas foto 4x6 (background warna merah) 3 lembar
3. Fotocopy Ijazah Pendidikan terakhir legalisir 2
lembar
4. Fotocopy Transkrip Nilai legalisir 2 lembar
5. Fotocopy Sertifikat Kompetensi (baru berlaku untuk
lulusan DIII Keperawatan, ners dan bidan)
6. Surat Keterangan Sehat dari dokter yang telah
memiliki SIP
7. Bukti asli setoran tunai PNBP (lembar warna kuning)
atas nama pengusul sendiri yang ditujukan ke Bank Rakyat
Indonesia (BRI) sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah)
yang ditujukan kepada BNP182 PUSTANSERDIK
BERKELANJUTAN dengan nomor rekening
0193.01.00186.

Nah, jika anda mengalami kendala saat pendaftaran


sebagaimana medianers kutip dari Panduan Registrasi Online
bagi tenaga kesehatan berbasis web yang dirilis situs MTKI
maka jawabannya seperti di bawah ini:

1. Bagaimana jika jaringan internet ditempat kami tidak


ada/terbatas? Jawabnya, proses permohonan STR dapat
dilakukan secara manual melalui Majelis Tenaga Kesehatan
Provinsi (MTKP).

2. Bagaimana jika data institusi pendidikan saya tidak


muncul di pilihan? Jawabnya, Jika anda adalah lulusan setelah
tahun 2007, harap menghubungi institusi pendidikan saudara
untuk melengkapi data di PDPT.Dan, Jika anda adalah lulusan
sebelum tahun 2007, permohonan STR harus dilakukan secara
manual melalui MTKP.

3. Apabila provinsi tempat tinggal asal berbeda dengan


provinsi institusi pendidikan saya, di MTKP mana saya
harus menyerahkan berkas permohonan? Jawabnya, Anda
dapat mendaftar dan menyerahkan berkas pada MTKP sesuai
provinsi tempat tinggal atau institusi pendidikan
asal.(Editor:AW)

Anda mungkin juga menyukai