Sesuai dengan Permenkes 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan
pasal 44, setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki Surat Tanda Registrasi. Syarat perpanjang STR, bidan harus mengumpulkan Satuan Kredit Profesi (SKP) minimal 25 SKP selama 5 tahun. SKP didapatkan melalui pelatihan, seminar, workshop dan kegiatan ilmiah. Nilai SKP ditentukan oleh organisasi profesi sehingga kalau di bidan maka ditentukan oleh Ikatan Bidan Indonesia. Penetapan SKP oleh organisasi profesi (OP) diatur oleh pedoman-pedoman OP yang meliputi aspek: . Materi dalam kegiatan pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan ilmiah lainnya; . Penyaji materi atau narasumber; . Tingkat kegiatan lokal, nasional atau internasional; . Jumlah jam/hari kegiatan; . Peran kepesertaan (peserta/moderator/penyaji) Dalam berbagai forum atau media sosial, penerapan aturan jumlah 25 SKP selama lima tahun itu juga menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah setiap tahun harus mengumpulkan 5 SKP sehingga dalam lima tahun berjumlah 25 SKP, atau angka 25 SKP itu boleh diambil dalam satu atau dua tahun saja, misalnya tahun pertama ambil 10 SKP kemudian tahun berikutnya ambil 15 SKP. Selain jumlah SKP, hal yang paling banyak dibicarakan adalah mengenai besarnya biaya yang harus ditanggung bidan jika mengikuti seminar yang mempunyai nilai SKP.Meski seminar bukan hanya satu-satunya jalan mencari SKP. Untuk melakukan re-registrasi Surat Tanda Registrasi (STR) maka harus memenuhi syarat 25 Satuan Kredit Profesi (SKP). Bagi Bidan yang belum memenuhi syarat 25 SKP maka bidan tersebut diberi kesempatan enam bulan lagi untuk melengkapinya. “Namun apabila selama 6 bulan kemudian bidan tersebut tidak dapat memenuhi 25 SKP sesuai syarat telah ditetapkan, maka dia harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan STR,” ujar Ketua PD IBI Jatim Netti Herlina. Contoh 1 Bidan A bertugas di BPM, telah mengikuti pelatihan Midwifery Update 1 kali, seminar (2 kali dengan nilai 4 SKP) dan pelatihan CTU 1 kali (2 SKP). Pada BPM dia melakukan pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB sebanyak 20 SKP selama 5 tahun. Sebagai pengurus ranting IBI 2 SKP, menjadi pembimbing klinik. Mengikuti bakti sosial IBI dalam rangka HUT IBI, Namun ia tidak melakukan kegiatan publikasi ilmiah. Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan A tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan pendidikan/pelatihan : 6 SKP 2. Kegiatan Profesi :15 SKP (maksimal : 15 SKP) 3. kegiatan pengabdian masyarakat : 3 SKP 4. Kegiatan pengembangan profesi : 2 SKP 5. Kegiatan Publikasi ilmiah : – Jumlah : 26 SKP Hasil : Bidan A memenuhi persyaratan untuk proses re- registrasi Contoh 2 : Bidan B bertugas di BPM, telah mengikuti seminar dan workshop selama 5 tahun dengan total 20 SKP, pelatihan CTU 1 kali (2 SKP), imunisasi (2 SKP), Manajemen laktasi (2 SKP), tidak pernah mengikuti pelatihan Midwifery Update. Selain itu sebagai bidan praktisi ia melakukan pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB sebanyak 20 SKP selama 5 tahun. Bidan tersebut sebagai pengurus ranting IBI, menjadi pembimbing klinik. Mengikuti bakti sosial IBI dalam rangka HUT IBI, Namun ia tidak melakukan kegiatan publikasi ilmiah. Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan tersebut adalah sebagai berikut: Berdasarkan jumlah nilai SKP yang di peroleh bidan B 29 SKP: – Diakui memenuhi jumlah SKP minimal, – Namun tidak memnuhi persyaratan perpanjangan STR, karena ada kegiatan wajib yg tidak dipenuhi (0) ( Midwifery Update) Contoh 3 : Bidan D bertugas di BPM, ia telah memperoleh sebanyak 5 SKP pada kegiatan pendidikan berkelanjutan. Selain itu sebagai bidan praktisi ia melakukan pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB sebanyak 23 SKP selama 5 tahun. Bidan tersebut sebagai pengurus ranting IBI, mengikuti baktisosial IBI dalam rangka HUT IBI. Namun ia tidak melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, pengembangan profesi dan publikasi ilmiah. Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan D tersebut adalah sebagai berikut: a. Kegiatan pendidikan/pelatihan : 5 SKP b. Kegiatan Profesi : 15 SKP (batas maksimal hanya 15 SKP) c. Kegiatan pengabdian masyarakat : 1 SKP d. Kegiatan pengembangan profesi : 1 SKP e. Kegiatan Publikasi ilmiah : – Jumlah : 22 SKP Bidan D belum memenuhi persyaratan untuk proses re- registrasi. Untuk bidan D tersebut diberikan kesempatan untuk memenuhi SKP pada kegiatan pengembangan keprofesian yang belum terpenuhi selama 6 bulan atau mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh STR. Cara Registrasi Online STR Tenaga Kesehatan Medianers ~ Menjawab kegundahan tenaga kesehatan akan rumit dan lamanya proses pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) terjawab sudah dengan hadirnya situs pendaftaran STR secara online yang diselenggarakan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI).
Adapun persyaratan yang perlu anda siapkan sebelum
anda mendaftar secara online pada situs mtki.kemkes.go.id adalah sebagai berikut:
1. Memiliki alamat email sendiri
2. Kartu Tanda Penduduk (KTP) peserta 3. NPWP (jika yang sudah memiliki) 4. Alamat Korespondensi (jika alamat berbeda dengan tempat tinggal) 5. Alamat tempat kerja (jika sudah bekerja) 6. Ijazah terakhir 7. Sertifikat Uji Kompetensi (baru diberlakukan untuk perawat DIII, bidan, dan Ners) 8. Bukti Pembayaran (PNBP) sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) yang telah dibayarkan ke BRI dengan nomor rekening 0193.01.001868.30.7 dengan penerima “BPN 182 Pustanserdik Berkelanjutan” (atas nama pemohon/tidak diwakilkan ke orang lain) Jika persyaratan di atas telah anda lengkapi maka tugas anda selanjutnya adalah mengakses situs mtki seperti link di atas dan tampilan situsnya seperti gambar di bawah ini: Lakukan registrasi dan isikan data anda dengan benar
Saat melakukan registrasi, anda wajib memiliki email, lalu
masukan email pada kolom yang telah disediakan dan dapatkan Pin.Untuk mendapatkan nomor Pin ini, anda perlu lakukan Request PIN dengan cara mengklik Saya Belum Memiliki PIN, Sekanjutnya setelah anda melakukan request, maka login ke email, dan cek inbok, kemudian copy Pin dan pastekan pada kolom registrasi, selanjutnya masukan kode verifikasi dan tekan tombol masuk. Lihat gambar di bawah ini:
Masukan nomor Pin dan lakukan verifikasi
Bila anda sukses masuk pada tahap pertama, maka akan
muncul kalimat seperti ini "Saya belum pernah sama sekali registrasi online atau manual ? bila anda belum pernah, maka lanjutkan dengan mengklik kalimat dalam kurung (Klik Disini) untuk mengisi data selanjutnya. Untuk mengisi data selanjutnya, ikuti perintah dan petunjuk yang ada dalam form.
Setelah semua proses anda lakukan, maka jangan lupa
mencetak formulir pendaftaran dan bukti stor biaya registrasi serta bukti pendaftaran registrasi online. Hal ini berguna untuk pengiriman berkas ke Majelis Tenaga Kesehatan Propinsi.
Setelah semua proses registrasi dan mencetak formulir
dilakukan, maka cek status pendaftaran. Cek Status Registrasi digunakan untuk memeriksa sejauh mana pemberkasan yang telah anda ajukan. caranya klik menu masukkan kode berkas dan tanggal lahir lalu klik tombol “Cek Status.” Kode/Nomor Berkas diterima melalui email anda setelah MTKP mengirim data ke MTKI.
Setelah selesai hingga cetak formulir 1a, lengkapi
pemberkasan pengajuan STR Online berikut ini, kemudian ditujukan ke MTKP masing-masing daerah/ propinsi anda berdomisili dan bahannya dimasukkan ke dalam amplop, sebagai berikut :
1. Print out Formulir 1a lembar 1 dan 2
2. Pas foto 4x6 (background warna merah) 3 lembar 3. Fotocopy Ijazah Pendidikan terakhir legalisir 2 lembar 4. Fotocopy Transkrip Nilai legalisir 2 lembar 5. Fotocopy Sertifikat Kompetensi (baru berlaku untuk lulusan DIII Keperawatan, ners dan bidan) 6. Surat Keterangan Sehat dari dokter yang telah memiliki SIP 7. Bukti asli setoran tunai PNBP (lembar warna kuning) atas nama pengusul sendiri yang ditujukan ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) yang ditujukan kepada BNP182 PUSTANSERDIK BERKELANJUTAN dengan nomor rekening 0193.01.00186.
Nah, jika anda mengalami kendala saat pendaftaran
sebagaimana medianers kutip dari Panduan Registrasi Online bagi tenaga kesehatan berbasis web yang dirilis situs MTKI maka jawabannya seperti di bawah ini:
1. Bagaimana jika jaringan internet ditempat kami tidak
ada/terbatas? Jawabnya, proses permohonan STR dapat dilakukan secara manual melalui Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP).
2. Bagaimana jika data institusi pendidikan saya tidak
muncul di pilihan? Jawabnya, Jika anda adalah lulusan setelah tahun 2007, harap menghubungi institusi pendidikan saudara untuk melengkapi data di PDPT.Dan, Jika anda adalah lulusan sebelum tahun 2007, permohonan STR harus dilakukan secara manual melalui MTKP.
3. Apabila provinsi tempat tinggal asal berbeda dengan
provinsi institusi pendidikan saya, di MTKP mana saya harus menyerahkan berkas permohonan? Jawabnya, Anda dapat mendaftar dan menyerahkan berkas pada MTKP sesuai provinsi tempat tinggal atau institusi pendidikan asal.(Editor:AW)