Anda di halaman 1dari 5

WAKTU PELAKSANAAN KUNJUNGAN NEONATUS

(KN) DAN KUNJUNGAN NIFAS (KF)


WAKTU PELAKSANAAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DAN KUNJUNGAN NIFAS
(KF)

berikut ini merupakan jadwal (waktu) pelaksanaan Kunjungan Neonatus (KN) dan
Kunjungan Nifas (KF)

KN KF
KN 1 (6 jam - 48 jam) KF 1 (6 jam - 48 jam)
KN 2 (3 hari - 7 hari) KF 2 (4 hari - 28 hari)
KN 3 (8 - 28 hari)
KF 3 (29 hari - 42 hari)

jadi dalam pelaksanaannya, KN1 bersamaan dengan KF1 yaitu antara 6-48 jam,
sementara KN2 dan KN3 bersamaan dengan KF2 yaitu antara 3-28 hari setelah
persalinan, tetapi untuk KF idealnya dari hari ke 4. Sedangkan kunjungan nifas ke 3
(KF3) dilakukan diantara hari ke 29-42 hari.

Implementasi waktu kunjungan bisa digunakan saat pemberian asuhan kebidanan


komprehensif

Kunjungan Neonatus (KN)


Kunjungan Penatalaksanaan
Kunjungan 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Neonatal ke-1 Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya enam jam
(KN 1) dilakukan dan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis
dalam kurun dan jika suhunya 36.5 Bungkus bayi dengan kain yang
waktu 6-48 jam kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup
setelah bayi lahir.2. Pemeriksaan fisik bayi
3. Dilakukan pemeriksaan fisik
a. Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih untuk
pemeriksaan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan lakukan
pemeriksaan
c. Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan mata
dan kepala
d. Mata :. Tanda-tanda infeksi
e. Hidung dan mulut : Bibir dan langitanPeriksa adanya
sumbing Refleks hisap, dilihat pada saat menyusu
Kunjungan Penatalaksanaan
f. Leher :Pembekakan,Gumpalan
g. Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,, Bunyi jantung
h. Bahu lengan dan tangan :Gerakan Normal, Jumlah Jari
i. System syaraf : Adanya reflek moro
j. Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis, Pendarahan tali pusat ? tiga pembuluh,
Lembek (pada saat tidak menangis), Tonjolan
k. Kelamin laki-laki : Testis berada dalam skrotum, Penis
berlubang pada letak ujung lubang
l. Kelamin perempuan :Vagina berlubang,Uretra
berlubang, Labia minor dan labia mayor
m. Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak
normal, Jumlah jari
n. Punggung dan Anus: Pembekakan atau cekungan, Ada
anus atau lubang
o. Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau bercak hitam,
Tanda-Tanda lahir
p. Konseling : Jaga kehangatan, Pemberian ASI,
Perawatan tali pusat, Agar ibu mengawasi tanda-tanda
bahaya
q. Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh
ibu : Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau lemah
hisapan, Kesulitan bernafas yaitu pernafasan cepat > 60
x/m atau menggunakan otot tambahan, Letargi bayi
terus menerus tidur tanpa bangun untuk makan,Warna
kulit abnormal kulit biru (sianosis) atau kuning, Suhu-
terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermi),
Tanda dan perilaku abnormal atau tidak biasa,
Ganggguan gastro internal misalnya tidak bertinja
selama 3 hari, muntah terus-menerus, perut
membengkak, tinja hijau tua dan darah berlendir, Mata
bengkak atau mengeluarkan cairan
r. Lakukan perawatan tali pusat Pertahankan sisa tali
pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan
dengan kain bersih secara longgar, Lipatlah popok di
bawah tali pusat ,Jika tali pusat terkena kotoran tinja,
cuci dengan sabun dan air bersih dan keringkan dengan
benar
4. Gunakan tempat yang hangat dan bersih
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan
6. Memberikan Imunisasi HB-0
Kunjungan 1. Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih dan kering
Neonatal ke-2 2. Menjaga kebersihan bayi
(KN 2) dilakukan3. Pemeriksaan tanda bahaya seperti
pada kurun waktu kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare,
Kunjungan Penatalaksanaan
hari ke-3 sampai berat badan rendah dan Masalah pemberian
dengan hari ke 7 ASI
setelah bayi lahir.4. Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15
kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir
dirumah dengan menggunakan Buku KIA
8. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Kunjungan 1. Pemeriksaan fisik
Neonatal ke-3 2. Menjaga kebersihan bayi
(KN-3) dilakukan3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya Bayi baru
pada kurun waktu lahir
hari ke-8 sampai 4. Memberikan ASIBayi harus disusukan minimal 10-15
dengan hari ke-28 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan.
setelah lahir. 5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir
dirumah dengan menggunakan Buku KIA
8. Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
9. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan

Frekuensi kunjungan masa nifas (KF)


Kunjungan Waktu Tujuan Penatalaksanaan
1 6-8 jam Mencegah perdarahan Memantau tekanan darah, nadi,
setelah masa nifas karena atonia suhu, tinggi fundus uteri,
persalinan uteri kantung kemih dan pendarahan
Mendeteksi dan merawwat pervaginam
penyebab lain perdarahan: Mengajarkan ibu dan
rujuk jika perdarahan keluarganya bagaimana menilai
berlanjut tonus dan pendarahan uterus dan
Memberikan konseling bagaimana melakukan pemijatan
pada ibu atau salah satu jika uterus lembek dengan cara
anggota keluarga memijat atau memutar perut
bagaimana mencegah selama 15 kali.
perdarahan masa nifas Menganjurkan ibu untuk segera
Pemberian ASI awal memberikan ASI pada bayinya
Kunjungan Waktu Tujuan Penatalaksanaan
Melakukan hubungan Meenjaga kehangatan pada bayi
antara ibu dan bayi baru dengan cara selimuti Bayi
lahir Menganjurkan ibu untuk segera
Menjaga bayi tetap hangat memberikan ASI pada bayinya
dengan mencegah Menganjurkan ibu untuk
hipotermia mobilisasi dini
Jika petugas kesehatan Menganjurkan ibu untuk
menolong persalinan, ia menempatkan bayinya di tempat
harus tinggal dengan ibu tidur yang sama
dan bayi baru lahir untuk
jam pertama kelahiran,
atau sampai ibu dan bayi
dalam keadaan stabil.
2 6 hari Memastikan involusi Memantau tekanan darah, nadi,
setelah uterus berjalan normal: suhu, tinggi fundus uteri,
persalinan uterus berkontraksi dengan kantung kemih dan pendarahan
baik, fundus di bawah pervaginam
umbilicus, tidak ada Memantau keadaan ibu suhu
perdarahan abnormal tubuh
Menilai adanya tanda- Menganjurkan ibu untuk makan-
tanda demam makanan yang mengandung
Memastikan ibu protein, banyak cairan, saturan
mendapatkan cukup dan buah-buahan dan minuman
makanan, cairan dan sedikitnya 3 liter air setiap hari
istirahat Menganjurkan ibu untuk
Memastikan ibu menyusui menyusui bayinya setiap 2 jam,
dengan baik dan tidak siang malam dengan lama
memperlihatkan tanda- menyusui 10-15 menit di setiap
tanda pan kenyulit payudara
Memberikan konseling Menganjurkan ibu agar istirahat
pada ibu mengenai asuhan cukup untuk mencegah
pada bayi, tali pusat, kelelahan yang berlebihan.
menjaga bayi tetap hangat Menganjurkan ibu untuk
dan merawat bayi sehari- menjaga payudara tetap bersih
hari dan kering. Terutama putting
susu,Menganjurkan ibu untuk
memakai BH yang
menyongkong payudara
Menganjurkan ibu untuk
menyusui bayinya setiap 2 jam,
siang dan malam hari dengan
lama menyusui 10-15 menit di
setiap payudaranya.
Melakukan imunisasi BCG
3 2 minggu Sama seperti di atas (6 hari Memantau tekanan darah, nadi,
setelah setelah persalinan) suhu, tinggi fundus uteri,
Kunjungan Waktu Tujuan Penatalaksanaan
persalinan kantung kemih dan pendarahan
pervaginam
Memantau keadaan ibu suhu
tubuh
Menganjurkan ibu untuk makan-
makanan yang mengandung
protein, banyak cairan, saturan
dan buah-buahan dan minuman
sedikitnya 3 liter air setiap hari
Menganjurkan ibu untuk
menyusui bayinya setiap 2 jam,
siang malam dengan lama
menyusui 10-15 menit di setiap
payudara
Menganjurkan ibu agar istirahat
cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan.
Menganjurkan ibu untuk
menjaga payudara tetap bersih
dan kering. Terutama putting
susu,Menganjurkan ibu untuk
memakai BH yang
menyongkong payudara
Menganjurkan ibu untuk
menyusui bayinya setiap 2 jam,
siang dan malam hari dengan
lama menyusui 10-15 menit di
setiap payudaranya.
Melakukan imunisasi BCG
4 6 minggu Menanyakan pada ibu Memeriksa tekanan darah, nadi,
setelah tentang penyulit-penyulit suhu, tinggi fundus dan
persalinan yang ia atau bayi alami pengeluaran pervaginam
Memberikan konseling Memberitahukan pada ibu
untuk KB secara dini bahwa aman untuk memulai
hubungan suami istri kapan saja
ibu siap
Menganjurkan ibu dan suami
untuk memakai alat kontrasepsi
dan menjelaskan kelbihan,
kekurangan, dan efek
sampingnya.
(DEPKES RI, 2011)

Anda mungkin juga menyukai