Anda di halaman 1dari 12

POLIGALAKTIA

Kelompok
Ariska Kristi
Erina Ayusvita
Sriyanti

PRODI S1 KEBIDANAN
INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
TAHUB 2021/2022

BAB I
PENDAHULUAN
1. KONSEP LAKTASI
Laktasi merupakan teknik menyusui dari payudari, mulai dari ASI di
produki hingga bayi menghisap dan menelan ASI. Proses aktasi dipengaruhi
oleh keadaan hormon, adapun hormon yang empengaruhi yaitu;
a. Progesteron, berperan untuk mempegaruhi pertumbuhan dan ukuran
alveoli,
b. Estrogen, berperan menstimuasi sitem saluran ASI agar membesar
sehingga dapat menampung ASI.
c. Follile Stimulating Hormone (FSH)
d. Luteinizing Hormone (LH)
e. Prolaktin, ketika masa kehamilan prolakin berperan dalam
membesarny alveoli
f. Oksitosin, pasca melahirka oksitosin berperan untuk mengencangkan
otot halus disekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran
susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya ASI let down atau milk
ejection reflex.
g. Human Placental actogen (HPL). placenta menghasilkan banyak HPL
yang berfungsi dalam pertumbuhan payudara, puting dan areola
sebelum melahirka, pada bulan kelima atau keenam kehamilan
payudara bersiap memproduksi ASI

Masa laktasi akan dipersiapkan mulai dari masa kehamilan hingga


melahirkan, dimana pada masa kehamilan akan terjadi peubahan-perubhan
pada kelenjar payudara, yaitu;
a. Polireferensi jaringan pada kelenar-kelenjar, alveoli dan aringan lemak
meningkat.
b. Erubahan cairan susu dari duktus laktiferus disebut colostrum
berwarna kuning-putih susu.
c. Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam.
d. Pasca persalinan, pengaruh supersi estrogen dan progesteron hilang.
ASI dirangsang oleh hormon LH ata prolaktin. ASI keluar akibat
dari kontraksi yang dikarenakan oleh oksitosin. Produksi ASI akan
eningkat setelah 2-3 hari setelah persalinan.
Ketika bayi mulai disusui, isapan pada puting susu menjadi rangsangan
psikis yang secara refleks mengrangsang hipofisis mengeluarkan oksitosi
mengakibatkan produksi ASI meningkat.

2. FISIOLOGI LAKTASI
Secara alamiah akibat pengaruh hormon selama masa laktasi akan terjdi
perubahan secara bertahap sesuai usia dan kondisi ( Wiji & Mulyani, 2013)
terdiri dari ;
a. Mammogenesis, yaitu proses pembentukan kelenjar payudara. Hormon
yang ikut membantu mempercepat pertumbuhan adalah prolaktin,
laktogen placenta, korionik gonadotropin , insulin, kortisol, hormon
tiroid, hormon paratiroid dan hormon pertumbuhan. Pada usia tiga
bulan kehamilan prolaktin dari adenohipofise (hipofise anterior) mulai
merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan air susu yang
disebut kolostrum.
b. Galaktogenesis, yaitu proses produksi ASI. Pada seorang ibu menyusui
dikenal 2 refleks yang masingmasing berperan sebagai pembentukan
dan pengeluaran air susu yaitu refleks oksitosin atau let down refleks
dan reflek prolaktin.
c. Galaktopoesis, yaitu proses memperthankan produksi ASI. Hubungan
yang utuh antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar
oksitosin dan prolaktin dalam darah. Hormonhormon ini berfungsi
untuk pengeluaran dan pemeliharaan penyediaan air susu selama
menyusui.
3. REFLEKS LAKTASI
Pada bayi terdapat beberapa jenis reflek yaitu : (Wiji & Mulyani, 2013)
a. Refleks menari puting susu (Rooting reflex).
b. Refleks menghisap (Sucking reflex)
c. Refleks menelan ( Swallowing reflex)

4. ASI
ASI merupakan hasil sekresi kedua kelenjar payudara ibu berupa susu
terbaik bernutrisi dan memiliki bnayak manfaat yang mudah dicerna dan
mengandung komposisi nutrisi yang seimbang dan smpurna untuk tumbuh
kembang bayi.
ASI mengandung mikronutrien yang dapat membantu memperkuat
daya tahan tubuh bayi. Selain itu selama 6 bulan pertama bayi hanya diberikan
ASI agar tumbuh kembang bayi stabil (Kristiyansari,2009).

Jika dilihat dariwaktu produksinya ASI dapat dibedakan menjadi :


a. Klostrum, merupakan ASI yangdihasilkan pada hari perama hingga hari
ketiga setelah bai lahir. Kolostrum merupakan susu pertama yang dihasilkan oleh
payudara ibu. Kolostrum berbentuk cair dan sedikit kental, dan berwarna agak
kekuningan dan mengandung banyak antibodi.
b. ASI masa peralihan ( Masa transisi), merupakan ASI yang dihaslkan
pada hari keempat hingga hari kesepuluh. Pada masa ini ASI
mengandung lemak dan kalori yang renda.
c. ASI mature, merupakan ASI ang dihasilka mulai dari hari keepuluh
hingga seterusnya, menandung nutrisi yang diperlukan bayi untuk
perkembangannya hingga usia 6 bulan.

Faktor yang mempengaruhi produksi ASI


a. Makanan, makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dapat
mempengaruhi produksi ASI. Apabila ibu mengkonsumsi makanan
yang bernutrisi dan bergizi serta pola makan yang teratur AS akan
berjalan lancar.
b. Keadaan psikologis, untuk menghasilkan ASI yang baik ibu perlu
menjaga keadaan psikologisnya tetap tenag dan stabil. Jika ibu
mengalami perasaan sedih, tertekan dan atau tegang dapat
mempengaruhi volume ASI yang di hasilkan.
c. Perawatan payudara.
d. Pola istirahat, apabila ibu dalam kondisi kurang istirahat, terlalu lelah
akan menguragi produksi ASI
e. Faktor isapan atau frekuesi menyusui, semakin sering bayi menyusui
melalui payudara maka produksi dan pengeuaran ASI akan semakin
banyak.
5. KELAINAN PENGELUARAN ASI
a. Agalaktia adalah Air susu yang jerang sekali atau tidak ada sama sekali.
b. Poligalaktia adalah kondisi dimana air susu melimpah.
c. Galaktorea adalah kondisi dimana air susu keluar terus menerus dengan
jumlah banyak walaupun sudah disusui.

BAB II
POLIGALAKTIA
Kondisi dimana ibu dapat memproduksi ASI lebih banyak dari
yangdibutuhkan bayi.sekitar tiga bulan pertama kelahiran bayi biasanya akan terjadi
peningkatan produksi ASI.
Bila ASI menyemprot ketika bayi mulai menyusu, atau bila anak selalu rewel
di awal-awal menyusu, Anda mungkin mengalami hiperlaktasi, yang menyebabkan
ASI keluar terlalu deras. Beberapa Ibu memang ada yang memproduksi ASI terlalu
banyak, dan ini juga bisa menjadi masalah. Biasanya ini terjadi pada Ibu yang punya
banyak alveoli (kelenjar produksi ASI) di payudara. Rata-rata jumlah alveoli Ibu
adalah 100.000 hingga 300.000 pada tiap payudara.
Selain terjadi secara natural, ada juga yang disebabkan karena ketidaktahuan
Ibu. Kadang Ibu memproduksi terlalu banyak ASI karena ia secara tidak sengaja
memberi sinyal ke tubuh untuk memproduksi banyak ASI. Misalnya, dengan
memompa ASI lebih banyak dari jumlah kebutuhan bayi. Ketidak-seimbangan
hormonal tertentu dan pengaruh obat juga bisa membuat produksi ASI lebih tinggi.

Tanda dan gejala yang akan dialami ibu diantaranya ;


a. Payudara terasa penuh
Gejala ini merupakan gejala awal pada ibu dimana ibu merasakan
sensasi payudara terasa sangat penuh dan kencang. Bahkan ada
kemungkinAn mengalami mastitis peradagan payudara ) atau saluran
ASI yang tersumbat.
b. Payudara sakit dan ASI menetes
Payudara yang membesar dan terasa sakit, menyebabkan ASI dapat
keluar dengan sendirinya dan membasahi bra, sehingga apat membuat
ibu merasa risih. Saat menyusui pada salah satu payudara, payudara
yang lain juga dapat mengeluarkan ASI.

Untuk mengatasinya ibu dapat melakukan ;


a. Sebelum tiap kali menyusui, Ibu bisa memompa ASI lebih dulu untuk
memperlambat aliran ASI. Menampung ASI di botol untuk disimpan
dan digunakan nanti. Tapi jangan pompa terlalu banyak karena
produksi ASI justru makin bertambah. Gunakan setting daya hisap
paling rendah ketika menggunakan pompa ASI. Semakin kuat Anda
menstimulasi payudara, semakin banyak ASI yang Anda keluarkan.
b. Susui bayi sebelum ia merasa sangat lapar atau ketika ia pertama kali
bangun. Ini adalah kondisi di mana hisapan bayi lebih lembut. Hisapan
yang lembut tidak terlalu menstimulasi payudara dan bisa
memperlambat aliran ASI.
c. Posisi menyusui tertentu juga bisa membantu bayi mengatasi aliran
ASI yang deras. Coba posisikan bayi duduk menghadap Anda untuk
menyusu. Anda perlu sedikit mendorong kepalanya ke belakang. Agar
gravitasi memperlambat aliran ASI, bersandarlah ke belakang dengan
bayi menghadap langsung ke payudara, perutnya bertemu perut Anda.
Atau susui bayi sambil berbaring miring dan alasi bagian bawah
payudara dnegan kain atau handuk. Posisi ini membuat ASI
yang berlebih bisa menetes ke perut ibu.
Lepaskan bayi dari payudara bila ia terlihat menelan ASI terlalu cepat
atau kesulitan mengatasi aliran ASI. Sendawakan bayi lalu susui lagi
ke payudara. Beberapa Ibu menggunakan nipple shield untuk
membantu bayi mengatasi aliran ASI.
d. Memperhatikan asupan nutrisi dan tidak mengkonsumsi suplemen
yang dapat mempengaruhi produksi ASI

Contoh kasus

Bidan A akan melakukan kunjungan rumah terhadap Ny. D yang baru melahirkan 6
hari yang lalu . Bertempat tinggal di Jl. Pitu Air IV Gag. Qubah ntuk melakukan
kunjungan (visit rumah) untuk mengetahui perkembangan keadaan ibu setelah post
partum.

Tanggal : 19 Maret 2018 Pukul : 16.00 Wib


Subjektif
Keluhan :
Ibu mengatakan perutnya tidak mules lagi, ASI keluar sangat banyak hingga
membasahi pakaian ibu, darah yang keluar dari alat kemaluan berwarna merah
kekuningan dan ada rasa nyeri.
Pola makan/minum : ibu mengatakan makan 3 kali/hari dengan menu nasi 1
piring, ikan 1 potong dengan tempe dan tahu, sayur 1
mangkok kecil, buah, air putih 10 gelas/hari, dan
minum susu laktasi 1 gelas/hari.
Objektif
Pemeriksaan Umum
keadaan umum baik, kesadaran composmentis.

TTV :
TD: 110/70 mmHg,
RR : 20 x/i,
Nadi : 80 x/i,
Suhu : 36,5ºC.

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Wajah tidak pucat, conjungtiva tidak anemia (merah muda),
sklera tidak ikterik, tidak ada oedem palpebra.
Payudara : puting susu bersih dan tidak lecet, tidak ada nyeri tekan, ASI
keluar lancar hingga membasahi pakaian ibu.
Palpasi : TFU pertengahan pusat dengan simfisis,
lochea : sanguilenta

Luka laserasi derajat I sudah kering

Analisa
Diagnosa : Ibu postpartum 6 hari
Penatalaksanaan Tanggal : 19 Maret 2018 Pukul : 16.10 Wib
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan dan bayi sehat,
kontraksi uterus ibu baik, ASI lancar, refleks menghisap bayi positif dan tidak
hipotermi.
2. Menyampaikan kepada ibu bahwa kelebihan ASI atau hiperlaktasi diakibatkan
oleh adanya ketidakseimbangan hormon, menganjurkan ibu untuk memerah
air susu lalu menyimpannya di kulkas.
3. Memberikan penkes tentang :
a. . Nutrisi, menganjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan yang
bergizi, tinggi serat, banyak makan sayur, buah, banyak minum air
putih dan minum susu laktasi untuk membantu mempertahankan
kelancaran ASI.
b. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi secara perlahan supaya bayi
tidak kewalahan dan tersedak ketika menyusu karena ASI yang keluar
tidak terkendali.
c. Mengajarkan ibu menggunakan posisi yang benar supaya ASI yang
keluar tidak terlalu deras sehingga bayi merasa nyaman.
d. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayi tanpa
memberikan makanan apapun, sekalipun air putih.
e. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dengan mengganti
pakaian bila basah karena ASI yang berlebih.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dengan menjaga alat kelamin
tetap kering dan bersih, mencuci alat kelamin dengan sabun dan air bersih
mengalir sebanyak 3-4 kali sehari, mengganti pembalut 3 kali/hari untuk
menghindari infeksi pada laserasi, serta menjaga kebersihan payudara agar
ASI tetap lancar.
5. Jadwalkan Home Visit pada tanggal 26 Maret 2018

DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal : 26 Maret 2018 Pukul : 16.00 Wib

Subjektif:
Ibu mengatakan darah yang keluar dari kemaluan berwarna putih, luka bekas
jahitan tidak ada keluhan, bayi menyusu dengan baik dan ibu sudah
melakukan pemerahan ASI dengan baik.

Objektif
Pemeriksaan umum : keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis
TTV : TD : 110/80 mmHg,
RR : 24 x/i,
Nadi : 82 x/i,
Suhu : 36,5ºC
Pemeriksaan fisik
Wajah : tidak pucat, konjungtiva tidak anemia, sklera tidak ikterik.
Payudara : tidak ada nyeri tekan.
Inspeksi : Genetalia ( pengeluaran lochea Serosa )
Palpasi : Abdomen : TFU setinggi simfisis

Analisa
Diagnosa : Ibu Postpartum 2 minggu
Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan bayi sehat, TFU
setinggi simfisis, tidak ada perdarahan abnormal, lochea tidak berbau dan
berwarna putih.
2. Memberikan penkes tentang :
a) Nutrisi, menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang
bergizi, tinggi serat, banyak makan sayur, buah, banyak minum air
putih dan minum susu laktasi untuk mempertahankan kelancaran ASI.
b) Personal hygiene dengan mengganti doek saat BAK dan BAB / saat
merasa lembab dan basah.
c) Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan dengan mencuci
tangan sebelum dan sesudah menyusui bayinya dan saat melakukan
pemerahan air susu.
3. Memberitahu ibu untuk terus memberikan ASI-nya secara on demand kepada
bayinya tanpa memberikan makanan dan minuman apapun baik itu air putih
atau madu agar program ASI eksklusif dan MAL ibu berhasil.
4. Memberikan tablet Fe sebanyak 10 butir per oral dengan dosis1x1.
5. Jadwalkan Home Visit pada tanggal 23 April 2018
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Laktasi merupakan teknik menyusui dari payudari, mulai dari ASI di produki
hingga bayi menghisap dan menelan ASI. Proses aktasi dipengaruhi oleh keadaan
hormon. ASI merupakan hasil sekresi kedua kelenjar payudara ibu berupa susu
terbaik bernutrisi dan memiliki bnayak manfaat yang mudah dicerna dan mengandung
komposisi nutrisi yang seimbang dan smpurna untuk tumbuh kembang bayi.
Kelainan dalam masa laktasi salah satunya adalah Poligalaktia kondisi dimana
air susu melimpah. Selain terjadi secara natural, ada juga yang disebabkan karena
ketidaktahuan Ibu. Kadang Ibu memproduksi terlalu banyak ASI karena ia secara
tidak sengaja memberi sinyal ke tubuh untuk memproduksi banyak ASI. Misalnya,
dengan memompa ASI lebih banyak dari jumlah kebutuhan bayi. Ketidak-seimbangan
hormonal tertentu dan pengaruh obat juga bisa membuat produksi ASI lebih tinggi.
Tanda dan gejala yang akan dialami ibu yaitu payudara terasa penuh dan payudara
sakit dan ASI menetes
Untuk mengatasinya ibu dapat melakukan, pompa ASI dengan setting daya
hisap paling rendah ketika menggunakan pompa ASI. Susui bayi sebelum ia merasa
sangat lapar. Posisi menyusui tertentu juga bisa membantu bayi mengatasi aliran ASI
yang deras. Memperhatikan asupan nutrisi dan tidak mengkonsumsi suplemen yang
dapat mempengaruhi produksi ASI

DAFTAR PUSTAKA
1. AYU NUR S. SIMANJORANG. LAPORAN TUGAS AKHIR. ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY D MASA HAMIL SAMPAI DENGAN
MASA NIFAS DAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI
PRAKTIK MANDIRI BIDAN PERA SIMALINGKAR B TAHUN
2018
2. http://repository.unimus.ac.id/3375/4/BAB%20II.pdf
3. Trima Septianti Purwanto, Nuryani, Teta Puji Rabayu. Modul Ajar. Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui

Anda mungkin juga menyukai