Robekan/laserasi jalan
lahir diakibatkan episiotomi,
robekan perineum spontan,
trauma forceps atau vakum
ekstraksi, atau karena versi
ekstraksi. (Prawirohadjo,
Sarwono. 2014. Ilmu
Kebidanan Edisi Keempat.
PT Bina Pustaka Sarwono
Prawiirohardjo. Jakarta)
PATOFISIOLOGIS LASERASI JALAN LAHIR
Robekan Perinium
Robekan Serviks
Rupture Uteri
Robekan perineum terjadi pada semua
persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
persalinan berikutnya. Robekan perineum
umumnya terjadi digaris tengah dan bias
menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu
cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada
biasa sehingga kepala janin terpaksa lahir
lebih ke belakang daripada biasa, kepala janin
melewati pintu bawah panggul dengan ukuran
yang lebih besar daripada sirkumferensia
suboksipito-bregmatika, atau anak dilahirkan
Persalinan selalu mengakibatkan robekan
serviks, sehingga serviks seorang
multiparaberbeda daripada yang belum
pernah melahirkan per vaginam. Robekan
serviks yang luas mengakibatkan
perdarahan dan dapat menjalar ke segmen
bawah uterus. Apabila terjadi perdarahan
yang tidak berhenti meskipun plasenta
sudah lahir lengkap dan uterus berkontraksi
baik, perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir,
khususnya robekan serviks uteri.
a. Ruptura uteri spontan
• Terjadi spontan dan seagian besar pada
persalinan
• Terjadi gangguan mekanisme persalinan
sehingga menimbulkan ketegangan segmen
bawah rahim yang berlebihan
b. Ruptur uteri trumatik
• Terjadi pada persalinan
• Timbulnya ruptura uteri karena tindakan
seperti ekstraksi farsep, ekstraksi vakum, dll
c. Rupture uteri pada bekas luka uterus
• Terjadinya spontan atau bekas seksio sesarea
dan bekas operasi pada uterus.
DIAGNOSIS LASERASI JALAN LAHIR