PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang
perlu mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya
masa kehamilan ini merupakan masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan normal,
tetapi masa kehamilan juga merupakan masa yang dapat membahayakan kesehatan
ibu dan janinnya karena terdapat resiko insfeksi yang lebih tinggi selama proses
kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dimulai sejak ibu
merasa atau mengetahui dirinya hamil. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi dan berhubungan erat dengan kepatuhan dan ketaatan ibu untuk
melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan diantaranya pengetahuan dan sikap
yang baik serta yang mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan.
Dalam kehamilan banyak ditemukan ketidaknyamanan yang timbul khususnya
yang terjadi pada trimester III yaitu diantaranya oedema atau bengkak, sakit
pinggang, haemoroid, obstipasi atau kesulitan BAB, sering BAK dan gangguan
pernafasan. Maka dari itu untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut dan untuk
mencegah keadaan yang patologis, maka dilakukan deteksi dini pada ibu hamil
dengan cara pemeriksaan kehamilan yang sesuai dengan manajemen kebidanan ibu
hamil yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
Indikator keberhasilan kesehatan ibu dan anak (KIA) berdasarkan kebijakan
WHO ysng dianut oleh Depkes RI yaitu dengan melakukan kunjungan ANC minimal
4 kali dalam masa kehamilan di mana trimester 1 (0-12 minggu) minimal 1 kali,
trimester 2 (13-28 minggu) minimal 1 kali, trimester 3 (28-40 minggu) minimal 2
kali. Dan cakupan kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 4 kali.
Penulis melakukan praktek PKK Fisiologis di PKM Pakuan Baru Poli KIA
selama 2 minggu untuk dapat memantau dan menjaga kesehatan ibu selama masa
hamil dengan menggunakan acuan pada manajemen kebidanan 7 langkah Varney
yang berdasarkan data subjektif dan objektif., sehingga penulis mampu mengkaji dan
mengevaluasi data kasus tersebut. Diharapkan dengan praktek PKK Fisiologis di
PKM Pakuan Baru Poli KIA ini penulis menjadi lebih terampil dan mempunyai
wawasan lebih mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil. Maka penulis membuat
laporan tentang manajemen kebidanan pada Ny.M G2P1A0H1 dengan umur
kehamilan 35-36 minggu di PKM Pakuan Baru Poli KIA pada tanggal 12 Februari
2019.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dilakukannya manajemen kebidanan ibu hamil pada Ny.M G2P1A0H1
35-36 minggu di PKM Pakuan Baru Poli KIA pada tanggal 12 Februari 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Dilakukannya pengkajian data subjektif dan data objektif pada
Ny.M G2P1A0H1 hamil 35-36 minggu di PKM Pakuan Baru
Poli KIA pada tanggal 12 Februari 2019.
b. Dilakukannya analisa data yang didapatkan dari pengkajian
data Ny.M G2P1A0H1 hamil 35-36 minggu di PKM Pakuan
Baru Poli KIA pada tanggal 12 Februari 2019.
c. Dilakukannya analisa potensial masalah yang mungkin terjadi
pada Ny.M G2P1A0H1 hamil 35-36 minggu di PKM Pakuan
Baru Poli KIA pada tanggal 12 Februari 2019.
d. Dilakukannya tindakan segera yang melakukan penanganan
dan kolaborasi pada Ny.M G2P1A0H1 hamil 35-36 minggu di
PKM Pakuan Baru Poli KIA pada tanggal 12 Februari 2019.
e. Dilakukannya perencanaan asuhan yang akan diberikan kepada
Ny.M G2P1A0H1 hamil 35-36 minggu di PKM Pakuan Baru
Poli KIA pada tanggal 12 Februari 2019.
f. Dilakukannya pelaksanaan asuhan yang akan diberikan kepada
Ny.M G2P1A0H1 hamil 35-36 minggu di PKM Pakuan Baru
Poli KIA pada tanggal 12 Februari 2019.
g. Dilakukannya evaluasi pada hasil asuhan yang diberikan
kepada Ny.M G2P1A0H1 hamil 35-36 minggu di PKM Pakuan
Baru Poli KIA pada tanggal 12 Februari 2019.
C. Manfaat Penulisan
1. Instansi kesehatan
Diharapkan dengan adanya mahasiswa yang praktek di institusi
kesehatan para tenaga kesehatan merasa terbantu dalam pelaksanaan kegiatan
di Puskesmas dan dapat memberikan masukan tentang implementasi
pelayanan antenatal care yang baik dan benar kepada ibu.
2. Instansi pendidikan
Untuk mengevaluasi hasil kegiatan praktek PKK Fisiologis oleh
mahasiswa dilapangan serta untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan dasar yang telah diberikan.
3. Masyarakat
Diharapkan akan menambah pengetahuan masyarakat dibidang
kesehatan khususnya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
pelaksanaan ibu hamil serta merasa terbantunya dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas sehingga pelayanan menjadi lebih cepat.
4. Mahasiswa
Dengan adanya praktek PKK Fisiologis ini mahasiswa dapat
mengaplikasikan secara langsung teori yang telah didapat diperkuliahan.
Menjadi lebih mengetahui mengenai gambaran umum kesehatan ibu baik fisik
dan psikologis saat kehamilan, dapat mengetahui dan mengenali secara dini
adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi saat hamil.
D. Ruang Lingkup
Praktek PKK Fisiologis pada Ny.M dengan diagnosa G2P1A0H1 hamil 35-36
minggu, dilaksanakan ditempat pelayanan kesehatan yaitu di Puskesmas Pakuan Baru
Poli KIA. Puskesmas Pakuan Baru pada tanggal 12 Februari 2019, yang ditujukan
untuk ibu hamildengan cara pemberian Asuhan Antenatal Care (ANC) untuk
mengidentifikasi resiko dan komplikasi-komplikasi yang terjadi pada ibu hamil, data
yang diambil dengan cara data primer yaitu dengan cara wawancara langsung dengan
klien / pasien pada ibu hamil pemeriksaan fisik dengan cara infeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi dan pemeriksaan laboratorium, yang mengacu pada format
manajemen ibu hamil., dengan menggunakan 7 langkah Varney.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Kehamilan normal adalah keadaan ibu sehat, tidak ada riwayat obstertic buruk.
Dengan ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan fisik dan
laboratorium normal.
Kehamilan terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan
kelahiran (38 minggu dari pembuahan), istilah medis untuk wanita hamil adalah
gravida, sedangkan yang dirahim disebut embrio (minggu-minggu awal) dan
kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya
disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal
sebagai gravida 0.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dimulai dari 7 bulan sampai 9 bulan.
Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan
lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan diantara 27-36 minggu
disebut prematur.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pelayanan atau asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil
normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
2. Serviks Uteri
Serviks yang terdiri terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai sfingter pada
multipara dengan porsio yang bundar, porsio tersebut mengalami cedera lecet
dan robekan, sehingga post partum tampak adanya porsio yang terbelah-belah
dan menganga. Perubahan ditentukan sebulan setelah konsepsi, perubahan
kekenyalan, tanda goodel serviks menjadi lunak warna menjadi biru,
membesar (oedema) pembuluh darah meningkat, lender menutupi oestrum
uteri (kanalis servikalis) serviks menjadi lebih mengkilap.
Dalam persiapan persalinan, estrogen dan hormone plasenta relaksin
membuat serviks lebih lunak. Sumbat mucus yang disebut operculum
terbentuk dari sekresi kelenjar serviks pada kehamilan minggu ke-8. Sumbat
mucus tetap berada dalam serviks sampai persalinan dimulai, dan pada saat itu
dilatasi serviks menyebabkan sumbat tersebut terlepas. Terlihat mucus serviks
merupakan salah satu tanda dini persalinan.
4. Kontarksi Braxton-Hicks
Merupakan kontraksi tak teratur rahimdan terjadi tanpa rasa nyeri di
sepanjang kehamilan. Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi darah
dalam plasenta.
5. Vagina dan Vulva
Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vulva dan vagina tampak lebih
merah agak kebiruan (livide) disebut tanda chadwick. Vagina membiru karena
pelebaran pembuluh darah, PH 3,5-6 merupakan akibat meningkatnya
produksi asam laktat karena kerja laktobaci acidophilus, keputihan, selaput
lendir vagina mengalami edematous, hypertrophy, lebih sensitive meningkat
seksual terutama triwulan III.
Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna merah yang
hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah
merah muda). Warna biru ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat
kerja hormon progesteron.
6. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus
luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Lalu ia mengecil setelah
plasenta terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxing, suatu
immunoreaktiveinhibin dalam sirkulasi maternal. Relaxin mempunyai
pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
7. Mammae
8. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi
ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar pula. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara
fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume
darah akan bertambah banyak, kira-kira 25 %, dengan puncak kehamilan 32
minggu, diikuti dengan cardiak output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
Eritropoesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi
keperluan transport zat asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan.
Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi
penambahan volume plasma jauh lebih besar, sehingga konsentrasi
hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Hal ini tidak boleh dikatakan
anemia fisiologik dalam kehamilan, oleh karena jumlah hemoglobin pada
wanita hamil dan keseluruhannya lebih besar dari pada sewaktu belum hamil.
Jumlah leukosit meningkat mencapai sampai 10.000 per ml, dan produksi
trombosit pun meningkat pula.
9. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini dapat ditemukan pada
kehamilan 32 minggu ke atas, oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang
membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang
wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, dan bagian bawah toraksnya juga
melebar ke sisi.
13. Metabolisme
E. Pertumbuhan Janin
Dalam pertumbuhan janin ada beberapa fase, yaitu :
1. Fase 0-4 minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh
kurang lebih 2mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya
cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, tanda-
tanda wajah yang akan terbentuk.
2. Fase 4-8 minggu
Ketika kehamilan mulai mencapai 6 minggu, jantung janin
mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul
tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan.
3. Fase 7-12 minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama
janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar dari pada
badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang
dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang
jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat
melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ
tubuh utama janin kini telah terbentuk.
4. Fase 12-16 minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat
di dengar melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat terbentuk
ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat
memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar
dan berwarna.
5. Fase 16-20 minggu
Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar tetap
gigi telah muncul dibelakang gigi susu, tubuhnya ditutupi rambut halus
yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia
bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung
indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan
pahit, sidik jarinya mulai tampak.
10. Imunisasi
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai
penyakit yang dapat dicegah, hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang
membahayakan janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya vaksin
tetanus untuk neonatorum. Dianjurkan agar imunisasi pertama sebaiknya dilakukan
sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu.
h. Bengkak
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan
pergelangan kaki, kadang-kadang terjadi juga pada tangan. Disebabkan
oleh perubahan hormonal yang menybabkan retensi cairan. Penangananya
dengan menghindari posisi berbaring terlentang, hindari posisi berdiri
untuk waktu yang lama, istirahat dengan berbaring miring ke kiri dengan
kaki agak ditinggikan, jika perlu sering melatih kaki untuk ditekuk ketika
duduk atau berdiri, angkat kaki ketika duduk atau istirahat, hindari kaos
kaki atau tali/pita yang ketat pada kaki, lakukan senam secara teratur.
i. Kram kaki
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester II dan III dan biasanya
berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada syaraf di kaki atau
karena rendahnya kadar kalsium.
j. Cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati
persalinan lebih cair. Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan
badan. Hubungi petugas kesehatan bila cairan tersebut berbau, terasa gatal
dan sakit.
H. Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Pada setiap kunjungan antenatal, bidan harus mengenalkan tanda-tanda bahaya pada
kehamilan dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ibu mengalami
tanda-tanda bahaya sebagai berikut :
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyari (berarti abortus, KET, mola
hidatidosa). Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak/sedikit, nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta).
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeclampsia.
3. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kkabur, rabun senja)
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa
adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau bayangan.
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini
bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gadtritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta,
infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
5. Bengkak pada muka dan tangan
Bengkak menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beriistirahat, dan disaerai dengan keluhan fisik
yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau
preeclampsia.
6. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa
ibu bisa merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya
akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3jam.
Gerakan bayi akan lebih terasa jika ibu berbaring atau istirahat dan jika ibu
makan atau minum dengan baik.
I. Pengawasan Antenatal
Antenatal care (ANC) adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi, dan penanganan medic pada ubu hamil untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman, nyaman, dan sehat.
Metode pendeteksian yang melibatkan pemeriksaan rutin sejak masa kehamilan dini
disebut antenatal care. Sebuah tes yang dapat membantu calon orang tua untuk
mendapatkan diagnosa kecendrungan keadaan bayi, sehingga jika ada kemungkinan
ketidak normalan pada janinn, calon orang tua serta dokter yang menangani dapat segera
mengambil tindakan.
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan
yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan
langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janin dalam rahim
ibunya adalah satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang
optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin.
d. Pemeriksaan penunjang
1) haemoglobin
pemeriksaan haemoglobin adalah pengambilan darah
melalui jaringan perifer, untuuk mengetahui kadar
haemoglobin dalam darah. Tujuan dilakukan pemeriksaan
haemoglobin ialah untuk mendeteksi anemia. Pemeriksaan hb
sahli dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Hb 11 gr % dikatakan tidak anemia.
9-10 gr % anemia ringan.
7-8 gr % anemia sedang.
<7 gr % anemia berat.
2) Protein urine
Pemeriksaan protein dalam urine ini bertujuan untuk
mengetahui komplikasi adanya preeklamsia pada ibu hamil
yang sering kali menyebabkan masalah dalam kehamilan
maupun persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu dan bayi bila tidak sefera diantisipasi(Rukiyah
dkk, 2009).
Standar kadar kekeruhan protein urine adalah :
Negative : urine jernih
Positif 1 (+) : ada kekeruhan
Positife 2 (+) : kekeruhan mudah dilihat dan ada
endapan
Positife 3 (+++) : urine lebih keruh dan endapan yang
lebih jelas
Positife 4 (++++) : urine sangat keruh dan disertai endapan
yang menggumpal.
3) Urine reduksi
Pemeriksaan urine reduksi bertujuan untuk melihat adanya
glukosa dalam urine. Urine normal biasanya tidak mengandung
glukosa. Dalam kasus tertentu urine mengandung glukosa seperti
pada ibu yang mempunyai riwayat penyakit DM (diabetes mellitus).