Anda di halaman 1dari 12

Immediate post partum atau 24 jam post partum

Dosen pengampu :
DINIYATI,M.KEB

DISUSUN OLEH :
ERDIKA MARLENY
HARIA DWIPUTRI
PUTRI NURYANA MURSID
RENTA JULIANA SIHOMBING
RIFA RIHADATUL ‘AISY
Immediate post partum

Masa segera setelah plasenta lahir


sampai dengan 24 jam.Pada masa ini
sering terdapat masalah, misalnya
perdarahan kerana atonia uteri. Oleh
karena itu, dengan teratur harus
melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,
pengeluaran lochea, tekanan darah, dan
suhu.
FISIOLOGI
Dalam 24 jam pertama post
partum fisiologis yang terjadi :
1. Uterus
Uterus

Fundus Uteri kira-kira sepusat dalam hari


pertama bersalin. Penyusutan antara 1-1,5
cm atau sekitar 1 jari per hari. Dalam 10-12
hari uterus tidak teraba lagi di abdomen
karena sudah masuk di bawah simfisis.
Akibat dari proses involusi akan menyebabkan
penurunan fundus uteri sampai pada keadaan
sebelum hamil. Oleh sebab itu dalam
pengawasan involusi dilakukan pengukuran TFU
dan kontraksi uterus.
Hari ke-1 post partum : TFU setinggi pusat.
Hari ke-2 post partum : TFU 1-2 jari dibawah
pusat.
Hari ke-3 post partum : TFU pertengahan
antara pusat dan sympisis.
Hari ke-7 post partum : TFU kira-kira 1 jari di
atas sympisis.
Hari ke-10 post partum : TFU tidak teraba
EFEK OKSITOSIN

Peran oksitosin untuk menimbulkan


kontraksi dan retraksi otot uteri sehingga akan
mengkompres pembuluh darah yang
menyebabkan kurangnya suplay darah ke uterus.
Proses ini untuk mengurangi tempat implantasi
plasenta serta mengurangi pendarahan. Dengan
involusi uterus ini maka lapisan luar dari desidua
yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi
neuritis (layu/mati).
2.Afterpains
Relaksasi dan kontraksi yang periodik sering
dialami multipara dan biasa menimbulkan nyeri yang
bertahan sepanjang masa awal puerperium. Rasa
nyeri setelah melahirkan ini lebih nyata setelah ibu
melahirkan, di tempat uterus terlalu teregang
(misalnya, pada bayi besar, dan kembar). Menyusui
dan oksitosin tambahan biasanya meningkatkan nyeri
ini karena keduanya merangsang kontraksi uterus.
3. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan
Rahim selama masa nifas mempunyai
reaksi basa/ alkalis yang dapat
membuat organisme berkembang
lebih cepat.
Lochea mempunyai bau amis (anyir),
meskipun tidak terlalu menyengat dan
volumenya berbeda pada setiap wanita.
1. Lochea rubra (Cruenta)
Muncul pada hari pertama sampai hari kedua post
partum, warnanya merah mengandung darah dari
luka pada plasenta dan serabut dari decidua dan
chorion.
PERUBAHAN Lokia rubra terutama mengandung darah dan debris
LOCHEA desidua serta debris trofoblastik.
2. Lochea serosa
Aliran menyembur, menjadi merah muda
atau cokelat setelah tiga sampai empat hari
.Lokia serosa terdiri dari darah lama (old
blood), serum, leukosit, dan debris jaringan

3. Lochea Alba
Sekitar 10 hari setelah bayi lahir, warna cairan ini
menjadi kuning sampai putih (lokia alba). Lokia alba
mengandung leukosit, desidua, sel epitel, mukus,
serum, dan bakteri. Lokia alba bisa bertahan selama
dua sampai enam minggu setelah bayi lahir
4. Tempat Tertanamnya Plasenta

Saat plasenta keluar normalnya


uterus berkontraksi dan
relaksasi/ retraksi sehingga
volume/ ruang tempat plasenta
berkurang atau berubah cepat
dan 1 hari setelah persalinan
berkerut sampai diameter 7,5
cm
5. Perineum, Vagina, Vulva, dan Anus

Berkurangnya sirkulasi
progesteron membantu pemulihan
otot panggul, perineum, vagina, dan
vulva kearah elastisitas dari
ligamentum otot rahim. Merupakan
proses yang bertahap akan berguna
jika ibu melakukan ambulasi dini, dan
senam nifas.
Tanda Vital
Tekanan Darah
Tekanan darah sedikit berubah atau menetap. Hipotensi
ortostatik, yang diindikasikan oleh rasa pusing dan seakan
ingin pingsan segera setelah berdiri, dapat timbul dalam 48
jam pertama

Denyut nadi
Denyut nadi dan volume sekuncup serta curah jantung tetap tinggi
selama jam pertama setelah bayi lahir. Kemudian mulai
menurundengan frekuensi yang tidak diketahui. Pada minggu ke-8
sampai ke-10 setelah melahirkan, denyut nadi kewmbali ke
frekunsi sebelum hamil.

Temperatur/ suhu
Selama 24 jam pertama dapat meningkat saampai 38 derajat
selsius sebagai akibat efek dehidrasi persalinan. Setelah 24 jam
wanita tidak harus demam
Pernapasan
Pernapasan harus berada dalam rentang
normal sebelum melahirkan.
Penurunan konsentrasi progesterone
setelah pengeluaran plasenta
memulihkan sensitivitas tubuh terhadap
karbon dioksida sehingga tekanan
parsial karbon dioksida kembali ke
kadar prahamil.

Anda mungkin juga menyukai