Oleh :
TU AGUS
OKTARIADI C2117052
D2B
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Post partum adalah waktu yang diperlukan agar organ genitalia
interna ibu kembali menjadi normal secara anatomis dan fungsional yaitu
sekitar 6 minggu (Manuaba, 2007 dalam Marlina, 2012)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum
hamil. Lama masa nifas ini 6-12 minggu (Ambarwati, 2010).
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 (enam) minggu
(Saleha, 2009).
Dilihat dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa, masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta dilahirkan,
yang berlangsung selama 6—12 minggu, dimana seluruh sistem dalam
tubuh akan kembali normal, seperti keadaan sebelum hamil.
2. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa
teori menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim,sirkulasi
rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011).
2.1 Teori penurunan hormone
Sebelum partus mulai kira-kira 1-2 minggu, terjadi
penurunan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone
sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone
turun.
2.2 Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan
kontraksi rahim.
2.3 Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan
iskemik otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-
plasenta.
2.4 Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale (fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh
kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
2.5 Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang
dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang
pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban, dan oksitosin
drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
3. Klasifikasi
Klasifikasi post partum dikelompokkan menjadi beberapa
bagian Hadijono, 2008 yaitu:
3.1 Puerperium Dini
Merupakan masa pemulihan dimana ibu telah dibolehkan
berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam puerperium dianggap
telah bersih dan boleh bekerja setelah lewat 40 hari.
3.2 Puerperium Intermedial
Merupakan masa pemulihan menyeluruh alat-alat genitalia
yang lamanya 6-8 minggu.
4.13 Temperatur
Temperatur pada post partum dapat mencapai 38 0C dan
normal kembali dalam 24 jam. Kenaikan suhu ini disebabkan
karena hilangnya cairan melalui vagina ataupun keringat, dan
infeksi yang disebabkan terkontaminasinya vagina.
4.14 Nadi
Umumnya denyut nadi pada masa nifas turun di bawah
normal. Penurunan ini akibat dari bertambahnya jumlah darah
kembali pada sirkulasi seiring lepasnya placenta. Bertambahnya
volume darah menaikkan tekanan darah sebagai mekanisme
kompensasi dari jantung dan akan normal pada akhir minggu
pertama.
4.15 Tekanan Darah
Keadaan tensi dengan sistole 140 dan diastole 90 mmHg
baik saat kehamilan ataupun post partum merupakan tanda-tanda
suatu keadaan yang harus diperhatikan secara serius.
5. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia
interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam
keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi
perubahan-perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya
laktasi yang terakhir ini karena pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar
hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-
pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit.
Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post
partum bentuk serviks agak menganga seperticorong, bentuk ini
disebabkan oleh korpus uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-
perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis,
degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama
endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan
yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi
endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai
waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma palvis serta
fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir
berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
6. Web Of Caution (WOC)
Post Partum
Perubahan Fisiologis
Sistem Cardiovaskular Sistem Reproduksi Sistem Pencernaan Belajar hal baru Ekstremitas
Kurang
Resiko Infeksi Pengetahuan
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo,2008:
7.1 Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
7.2 Keadaan umum: TTV, selera makan dll
7.3 Payudara: air susu, putting
7.4 Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
7.5 Sekres yang keluar atau lochea
7.6 Keadaan alat kandungan
8. Penatalaksanaan
Dalam menangani asuhan keperawatan pada ibu post partum
spontan, dilakukan berbagai macam penatalaksanaan, diantaranya:
8.1 Monitor TTV
Tekanan darah meningkat lebih dari 140/90 mungkin
menandakan preeklamsi suhu tubuh meningkat menandakan terjadinya
infeksi, stress, atau dehidrasi.
8.2 Pemberian Cairan Intravena
Untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan kemampuan
perdarahan darah dan menjaga agar jangan jatuh dalam keadaan syok,
maka cairan pengganti merupakan tindakan yang vital, seperti
Dextrose
atau Ringer.
8.3 Pemberian Oksitosin
Segera setelah plasenta dilahirkan oksitosin (10 unit)
ditambahkan dengan cairan infuse atau diberikan secara intramuskuler
untuk membantu kontraksi uterus dan mengurangi perdarahan post
partum.
8.4 Obat Nyeri
Obat-obatan yang mengontrol rasa sakit termasuk sedative,
alaraktik, narkotik dan antagonis narkotik. Anastesi hilangnya sensori,
obat ini diberikan secara regional/ umum (Hamilton, 1995).
9. Komplikasi
Adapun komplikasi yang sering terjadi pada ibu dengan post partum
diantaranya adalah:
9.1 Perdarahan post pastum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 mL
selama 24 jam pertama sesudah kelahiran bayi)
9.2 Infeksi
9.2.1 Endometritis (radang edometrium).
9.2.2 Miometritis atau metritis (radang otot-otot uterus).
9.2.3 Perimetritis (radang peritoneum disekitar uterus).
9.2.4 Caked breast / bendungan asi (payudara mengalami distensi,
menjdi keras dan berbenjol-benjol).
9.2.5 Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat,
kulit merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan ;
Jika tidak ada pengobatan bisa terjadi abses).
9.2.6 Trombophlebitis (terbentuknya pembekuan darah dalam vena
varicose superficial yang menyebabkan stasis dan
hiperkoagulasi pada kehamilan dan nifas, yang ditandai dengan
kemerahan atau
nyeri).
9.2.7 Luka perineum (Ditandai dengan : nyeri local, disuria,
temperatur naik 38,3 °C, nadi < 100x/ menit, edema, peradangan
dan kemerahan pada tepi, pus atau nanah warna kehijauan, luka
kecoklatan atau lembab, lukanya meluas).
9.3 Gangguan Psikologis
9.3.1 Depresi post partum
9.3.2 Post partum Blues
9.3.3 Post partum Psikosa
9.3.4 Gangguan involusi uterus
B. KONSEPASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Fokus
1.1 Identitas
Meliputi identitas klien, yang terdiri dari nama, umur, alamat, status
perkawinan. Terdapat juga identitas penanggung, misal suami.
1.2 Status Kesehatan Saat Ini
Meliputi keluhan saat MRS dan keluhan utama saat ini.
1.3 Riwayat Obstetri
Meliputi riwayat menstruasi, riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang
lalu.
1.4 Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat
Ini Meliputi :
1.4.1 Tipe persalinan
1.4.2 Lama persalinan (kala I, kala II, kala III, kala IV)
1.4.3 Penggunaan analgesik dan anastesi
1.4.4 Apakah terdapat masalah dalam persalinan.
1.4.5 Kesanggupan dan pengetahuan dalam perawatan bayi, seperti
breast care, perineal care, nutrisi, senam nifas, KB, menyusui
1.5 Keadaan Bayi
Meliputi BB, PB, apakah ada kelainan atau tidak.
1.6 Riwayat Keluarga Berencana
Apakah klien melaksanakan
KB
1.6.1 Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang digunakan.
1.6.2 Sudah berapa lama menggunakan kontrasepsi.
1.6.3 Apakah terdapat masalah dalam penggunaan kontrasepsi.
1.7 Riwayat Kesehatan
1.7.1 Penyakit yang pernah dialami klien.
1.7.2 Pengobatan yang pernah didapat.
1.7.3 Apakah ada riwayat penyakit keluarga seperti penyakit diabetes
mellitus, penyakit jantung, penyakit hipertensi.
2. Diagnosa Keperawatan
2.1 Nyeri akut b/d agen injuri fisik (trauma jalan lahir, epiostomi)
2.2 Resiko infeksi b.d. episiotomi, laserasi jalan lahir, bantuan pertolongan
persalinan
2.3 Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang berlebihan;
perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
2.4 Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum dan
saluran kemih.
2.5 Gangguan pemenuhan ADL b/d kelemahan; kelelahan post partum.
2.6 Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif