Oleh :
Nim : 2006091061
Kelas : 1C
Absen : 18
PRODI D3 KEBIDANAN
JURUSAN ILMU KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2021
PEMBAHASAN
1. Perubahan adaptasi dan fisiologis pada ibu pasca persalinan artikel pertama
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah keluarnya plasenta
sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari.Masa nifas
(puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih
dalam waktu 3 bulan
2. Perubahan adaptasi dan fisiologis pada ibu pasca persalinan artikel kedua
3.Perubahan adaptasi dan fisiologis pada ibu pasca persalinan artikel ketiga
A. Sistem Integumen
B. Sistem Respirasi
C. Sistem Endokrin
1. Hormon plasenta
Waktu dimulainya ovulasi dan menstruasi pada wanita menyusui dan tidak
menyusui berbeda. Kadar prolaktin serum yang tinggi pada wanita menyusui
tampaknya berperan dalam menekan oovulasi. Karena kadar follicle-
stimulating hormone (FSH) terbukti sama pada wanita menyusui dan tidak
menyusui, disimpulkan ovarium tidak berespons terhadap stimulasi FSH
ketika kadar prolaktin meningkat (Bowes, 1991).Kadar prolaktin meningkat
secara progresif sepanjang masa hamil. Pada wanita menyusui, kadar
prolaktin tetap meningkat sampai minggu keenam setelah melahirkan (Bowes,
1991). Kadar prolaktin serum dipengaruhi leh kekerapan menyusui, lama
setiap kali menyusui, dan banyak makanan tambahan yang diberikan.
Perbedaan individual dalam kekuatan mengisap kemungkinan juga
mempengaruhi kadar prolaktin. Hal ini memperjelas bukti bahwa menyusui
mengalami penurunan kadar prolaktin, mencapai rentang sebelum hamil
dalam dua minggu.Pada wanita tidak menyusui, ovulasi terjadi dini, yakni
dalam 27 hari setelah melahirkan, dengan waktu rata-rata 70 sampai 75 hari
pada wanita menyusui, waktu rata-rata terjadinya ovulasi sekitar 190 hari
(Bowes, 1991). Di antara wanita yang menyusui, 15 % mengalami menstruasi
dalam enam minggu dan 45% dalam 12 minggu. Di antara wanita yang tidak
menyusui, 40% mengalami menstruasi dalam enam minggu, 65% dalam 12
minggu, dan 90% dalam 24 minggu Pada wanita menyusui, 80% siklus
menstruasi pertama tidak mengandung ovum (anovulatory). Pada wanita tidak
menyusui, 50% siklus pertama tidak mengandung ovum (Scott, dkk;
1990).Cairan menstruasi pertama setelah melahirkan biasanya lebih banyak
daripada normal. Dalam tiga sampai empat siklus, jumlah cairan menstruasi
wanita kembali seperti sebelum hamil.
3. Oksitosin
Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Selama tahap kala
III persalinan, hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta dan
mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah pendarahan. Isapan bayi
dapat merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin yang dapat membantu
uterus kembali kebentuk normal.
4. Prolaktin
KESIMPULAN
Kesimpulan dari 3 artikel diatas yaitu Periode Postpartum adalah jangka waktu
lahirnya bayi dengan kembalinya organ reproduksi seperti semula. Pada masa ini
banyak terjadi perubahan yang di alami oleh wanita postpartum pada beberapa
sistem seperti integument, respirasi dan endokrin. Perubahan-perubahan tersebut
ada yang bersifat fisiologis dan patologis. Oleh karena itu, tenaga kesehatan
khususnya perawat harus mampu mengetahui dan memahami dengan baik
mengenai perubahan tersebut. Hal ini dapat membantu perawat dalam
menentukan tindakan keperawatan dan pemberian pendidikan kesehatan yang
tepat bagi ibu postpartum.
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1304/4/BAB
%202%20PAKSI.pdf http://bidan.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/08/1.-
Perubahan-Fisiologi-Nifas.pdf
https://www.academia.edu/31953885/MAKALAH_SISTEM_REPRODUKSI_Peruba
han_Adaptasi_Fisiologis_pada_Masa_Popstpartum