DISUSUN OLEH :
MOH.YASIN
201701021
2A KEPERAWATAN
2 Lochea sanguinolenta Hari ke 3-5 postpartum Merah kekuningan Darah dan lendir karena pengaruh plasma darah
3 Lochea seros a Hari ke 5-9 postpartum Kekuningan atau kecoklatan Sedikit darah namun banyak serum, leukosit dan robekan laserasi plasenta
4 Lochea alba Lebih dari haeri ke-9 Putih kekuningan dan pucat Leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati
1) Diastesis
Setiap wanita memiliki derajat diastesis/konstitusi (yakni keadaan
tubuh yang membuat jaringan-jaringan tubuh bereaksi secara luar
biasa terhadap rangsangan-rangsangan luar tertentu, sehingga
membuat orang itu lebih peka terhadap penyakit-penyakit
tertentu).Kemudian demikian juga adanya rectie/muskulus rectus
yang terpisah dari abdomen.Seberapa diastesis terpisah ini tergantung
dari beberapa faktor termasuk kondisi umum dan tonus otot (Hesty
dkk, 2012).
2) Dinding perut dan peritoneum
Setelah persalinan, dinding perut longgar karena diregang
begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam waktu 6
minggu.Akibat peritonium berkontraksi dan ber-retraksi pasca
persalinan dan juga beberapa hari setelah itu, peritoneum yang
membungkus sebagian besar dari uterus, membentuk lipatan-lipatan
dan kerutan-kerutan.Dinding abdomen tetap kendor untuk sementara
waktu.Hal ini disebabkan karena terputusnya serat-serat elastis kulit
dan distensi yang berlangsung lama akibat pembesaran uterus selama
hamil.
2) Nadi
Nadi dalam keadaan normal selama masa nifas kecuali karena
pengaruh partus lama, persalinan sulit dan kehilangan darah
berlebihan. Denyut nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat
dan akan mulai menurun dengan frekuensi yang tidak diketahui. Pada
minggu ke–8 sampai minggu ke–10 setelah melahirkan, denyut nadi
kembali ke frekuensi sebelum hamil.
3) Tekanan darah
Pasca melahirkan, pada kasus yang normal tekanan darah
biasanya tidak akan berubah. Tekanan yang lebih rendah pasca
melahirkan menunjukkan adanya perdarahan, sedangkan tekanan
yang tinggi menandakan adanya PE pasca partum.
4) Pernapasan
Pada ibu post partum umumnya pernapasan lambat atau
normal. Hal ini dikarenakan ibu dalam keadaaan pemulihan atau
dalam kondisi istirahat.Keadaan pernapasan selalu berhubungan
dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal,
pernapasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan
khusus pada saluran napas. Bila pernapasan pada masa post partum
menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok
3. Polimenorea
Siklus haid penderita pendek sehingga sering mengalami haid.
Keadaan polimenorea dibagi menjadi dua yaitu :
1) Siklus pendek tapi teratur
Kemungkinan disebabkan stadium proliferasi pendek, stadium
sekresi pendek, atau keduanya pendek. Kalau siklus haid kurang dari
21 ada kemungkinan infertil.
2) Sebelumnya siklus haid normal, kemudian menjadi lebih pendek
Hal ini sering terjadi karena disfungsi ovarium pada klimakterium
(hampir menopause), pubertas, penyakit tertentu seperti TBC.
Penderita polimenorea dengan jenis ini bisa menjalani terapi hormonal
sesuai penyebab khususnya.
4. Oligomenorea
Siklus haid pada penderita ini lebih dari 35 hari tapi kurang dari tiga
bulan dan jumlah darah haid biasanya berkurang. Oligomenorea biasa
menetap atau hanya sesekali. Kejadian yang menetap disebabkan
perpanjangan stadium folikuler, perpanjangan stadium luteal, atau
keduanya. Jika hanya sesekali berarti disebabkan faktor psikis dan
penyakit. Biasanya olimenorea tidak menyebabkan infertil.
5. Metrorragi
Metroragia adalah keluarnya darah diluar haid. Penyebab
metrorragia dibagi dua yaitu adanya kehamilan dan diluar kehamilan.
Metrorragia karena kehamilan disebabkan abortus dan Kehamilan Ektopik
Terganggu (hamil di luar rahim).
3) Hormonal
6. Amenorea
Disebut amenorea jika tidak haid lebih dari tiga bulan. Amenorea
dibagi dua yaitu primer dan sekunder. Amenore primer jika penderita
tidak mengalami haid sampai usia diatas 18 tahun, sedangkan amenorea
sekunder jika sebelumnya sudah pernah haid tapi tidak mendapatinya lagi
selama tiga bulan berturut-turut. Amenorea primer biasanya dipengaruhi
oleh kelainan genetik dan bawaan seperti sindrom turner dan gangguan
gonad. Penyebab amenorea sekunder antara lain kehamilan, menyusui,
menopause, stress, obesitas, kuretase terlalu dalam, serta penyakit (TBC,
kelainan gizi, kelainan fungsi hati dan ginjal). Adapun terapi untuk
penderita disesuaikan dengan penyebabnya.
7. Pseudomenorea (kriptomenorea)
Pada keadaan ini ada darah haid, tapi darah haid tidak keluar karena
tertutupnya servik, hymen, atau v*g*n*. Tanda gejala kelainan ini adalah
nyeri perut bagian bawah tanpa disertai perdarahan, jika dilihat hymen
berwarna kebiruan dan menonjol karena darah yang terkumpul
dibelakangnya. Penderita tidak perlu khawatir karena keadaan ini bisa
disembuhkan total dengan insisi (pembukaan jalan) pada daerah yang
tertutup.
8. Menstruatio praecox
Menstruatio praecox adalah perdarahan pada anak usia 8-10 tahun
yang disertai dengan tanda kelamin sekunder timbul sebelum waktunya
seperti rambut kemaluan dan pertumbuhan buah dada. Kelainan ini bisa
disebabkan adanya tumor yang menyebabkan pengeluaran hormone
reproduksi, kelainan fungsi otak bagian tertentu, dysplasia tulang fibrotik,
serta hipofise yang terlalu cepat menghasilkan hormone reproduksi.
9. Dismenorea
3. Pengkajian
Umur pasangan usia subur : usia 35 tahun adalah 30 orang, usia 20 tahun
45orang,usia 10-19 tahun 50 orang.
1) Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan didusun Sukamaju meningkatkan pengetahuan terkait
dengan kesehatanreproduksi seperti alat kontrasepsi, penyakit yang
berhubungan dengankehamilan misalnya televisi, radio, Koran.
2) Ekonomi : tingkat sosial ekonomi secara keseluruhan apakah sesuai
denganUMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau dinas
UMRsehingga upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau, misalnya
anjuran untukkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut
.
3) Fasilitas pelayanan kesehatan yang adaapakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapatpelayanan di berbagai bidang
termasuk kesehatanPelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan
deteksi dini gangguanatau merawat atau memantau apabila gangguan
sudah terjadi.
4) Budaya
Budaya yang biasa dilakukan di warga sukamaju
5) Kepercayaan
Kepercayaaan atau mitos-mitos yang dilakukan warga bila sakit dalam
memilih pelayanan kesehatan.
6) Status kesehatan
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital
statistik,antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta
cakupanimunisasi dan KB.
a. Analisis data
Data etiologi Masalah
DS:Warga beranggapan bahwa banyak anak Kebudayaan dan kepercayaan yang di anut Kurangya minat dalam menggunakan kontrasepsi
Banyak rejeki Adanya warga yang berpendapat bahwa KBdilarang agama
DO:20 KK pasangan usia subur tidak menggunakankontrasepsi
BPS di Sukamaju 1
Agama: islam 100%
DS: Warga mengatakan tidak mengetahui jenis kontrasepsi yang tepat Kurangnya informasi Kurangnya pengetahuantentang kontrasepsi
Warga mengatakan belum petugas yankes yang melakukan penyuluhankesehatan
DO: 10 KK menggunakankotrasepsi20 kk tidak menggunakankontrasepsi
Bidan praktek swasta1orang
Pendidikan pasangan usia subur mayoritas SMP.
DS: Warga mengatakan sering mengalami gang uan pada menstruasi seperti nyeri perut, siklus yang tidak teratur Gangguan dalammentruasi R esi ko t erj adi n ya ki st a
DO: 10 warga mengalaminyeri perut 15 mengalami siklus tidak
t e r a t u r
B i d a n 1
D o k t e r 1
Puskesmas 1
b. Intervensi keperawatan
Diagnose 1 : kurangnya minat warga dalam menggunakan
kontrasepsi b.d kebudayaan dan kepercayaan yang dianut warga
In t e rv e ns i R as i on a l
1. Beri motivasi warga untuk menggunakan kontrasepsi
1. Menambah minat warga dalamber-KB
2. J e l a s k a n m a n f a a t k o n t r a s e p2.s iMeningkatkan kesadaran wargatentang pentingnya kontrasepsi
3. HE tentang macam-macamkontrasepsi
3. Menambah pengetahuan wargatentang kb
Diagnose 2 : kurangnya pengetahuan tentang kontrasepsi b.d kurangnya
informasi
In t e r v e n s i R a s i o n a l
1. Kaji ulang pengetahuan pasiententang kontrasepsi1. D a t a d a s a r d a l a m p e r e n c a n a a n
2. Berikan informasi kesehatantentang kontrasepsi2. Meningkatkan pengetahuan tentangkontrasepsi
3. Mengadakan kerjasama lintas sektoral, misalnya denganpuskesmas3. Mempermudah warga memperolehinformasi lebih lanjut tentangkontrasepsi
2. Perkembangan/perubahan fisik
a). perubahan pada kulit
terjadi hiperpigmentasi yaitu kelebihan pigmen ditempat tertentu. Pada
wajah,pipi dan hidung mengalami hiperpigmentasi sehingga menyerupai
topeng (topeng kehamilan atau kloasmagravidarum). Pada areola mamae
dan putting susu, daerah yang berwarna hitam disekitar putting susu akan
menghitam. Sekitar aerola yang biasanya tidak berwarna akan berwarna
hitam. Hal ini disebut areola mamae sekunder.
3. perkembangan/perubahan psikologis
Menurut teori rubin, perubahan psikologis yang terjadi pada :
a). Trimester I meliputi : ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir.
b). Trimester II meliputi : perasaan lebih nyaman serta kebutuhan mempelajari
perkembangan dan pertumbuhan janin meningkat. Kadang tampak
egosentris dan berpusat pada diri sendiri.
c). Trimester III meliputi : memiliki perasaan aneh, sembrono, llebih introvert,
dan mereflesikan pengalaman baru.
4. Pengkajian
Pengkajian pada ibu hamil dilakukan dengan metode : wawancara,
pemeriksaan fisik dan pengamatan. Data berupa :
a. keadaan kesehatan bumil, diantaranya yang perlu diperhatikan yaitu :
1). Trimester
2). G-P-A
3). PF
4). ANC
5). Imunisasi
6). Support keluarga
7). Sibling
8). Nutrisi bumil
9). Kehamilan berisiko
10). Psikologis
11). Rencana melahirkan
12). Perawatan payudara
13). Senam hamil.
b. perilaku keluarga dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
kesehatan (pandangan terhadap takhayul, tabu/pantangan, kebiasaan buruk,
kepercayaan/keyakinan untuk penyembuhan).
c. keadaan lingkungan dikaitkan dengan kesehatan terutama yang menunjang
kesehatan bumil.
d. pengambilan keputusan ( cara dan hubungan antar keluarga ).
e. pengetahuan keluarga tentang bumil, buteki dan bayi baru lahir (tingkat
pemahaman, tanda dan gejala keadaan yang berisiko, akibat lanjut bila
dirawat/tidak dirawat, pengetahuan cara perawatan, pengetahuan ttg sumber
daya di masyarakat).
5. Diagnosa keperawatan
Diagnose keperawatan adalah pernyataan ynag menguraikan respon actual
atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin
dan berkompeten untuk mengatasinya ( perry & potter, 2005 ).
Tipologi diagnose keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga kelompok
yaitu :
1. actual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga
dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat, contohnya
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn. S khususnya
An. R (5 tahun) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan ISPA.
2. resiko atau resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang belum terjadi,
tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan actual dapat terjadi
dengan cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat, contohnya
resiko tinggi pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pada keluarga Tn. S khususnya An. R ( 5 tahun ) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga Tn.S khususnya
An. R dgn kurang nutrisi.
3. potensi adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah
mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dan mempunyai sumber
penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
6. Perencanaan keperawatan
Perencanaan adalah perumusan tujuann yang berorientasi pada klien yang
mencakup tujuan umum dan khusus yang didasarkan pada masalah yang
dilengkapi dengan criteria dan standar yang mengacu pada penyebab.
Friedman (1998), yang memberikan gambaran berkaitan dengan klasifikasi
intervensi antara lain :
1. suplementasi yaitu berlaku pada pemberi pelayanan keperawatan langsung
pada keluarga sebagai sasaran seperti imunisasi pada balita, imunisasi pada
ibu hamil, perawatan luka DM dan pembelajaran pembuatan obat
tradisional.
2. fasilitatif yaitu perawat keluarga menyingkirkan halangan-halangan terhadap
pelayanan yang diperlukan, seperti pelayanan medis, kesejahteraan social,
transportasi dan pelayanan kesehatan dirumah.
3. developmental atau perkembangan yaitu tujuan-tujuan perawatan diarahkan
pada perbaikan kapasitas penerima perawatn agar dapat bertindak atas
nama dirinya. Membantu keluarga memanfaatkan sumber-sumber
perawatan kesehatan pribadi seperti system dukungan social interna
maupun eksterna dalam satu intervensi dengan kekuatan dan sumber
pendukung yang terdapat pada keluarga.
Rencana tindakan keperawatan yang biasa dilakukan pada ibu hamil, yaitu :
1. pemahaman ttg bumil, buteki, dan bayi baru lahir.
2. tanda pasti hamil.
3. tanda gejala kegawatan kehamilan.
4. hamil berisiko.
5. keadaan putting baik dan persiapan menyusui.
6. cara perawatan payudara.
7. cara perawatan bumil sesuai trimester, ANC, nutrisi, imunisasi, dan senam
hamil.
7. Pelaksanaan keperawatan
Pelaksanaan adalah kategori dan perilaku keperawatan dimana tindakan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari
asuhan keperawatan yang dilakukan dan diselesaikan . ( Potter & Perry, 2005 ).
Pelaksanaan perawatan merupakan aktualisasi dari perancangan yang telah
disusun sebelumnya. Prinsip yang mendasari pelaksanaan keperawatan
keluarga antara lain :
1). Pelaksanaan keperawatan mengacu pada rencana keperawatan yang dibuat.
2). Pelaksanaan keperawatan dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas
masalah.
3). Kekuatan keluarga berupa financial, motivasi dan sumber-sumber
pendukung lainnya jangan diabaikan.
4). Pendokumentasian pelaksanaan keperawatan keluarga janganlah terlupakan
dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat
dan tanggung jawab profesi.
8. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses keperawatan yang mengukur respon klien
terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan (
Potter & Parry, 2005 ).
1. sifat evaluasi
Evaluasi tahap kelima atau tahap akhir dari proses keperawatan
keluarga dan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang
ditetapkan dalam perencanaan.Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan
tidak tercapai maka ada beberapa kemungkinan yang perlu ditinjau kembali
yaitu :
a. tujuan tidak realitis.
b. tindakan keperawatan tidka tepat.
c. factor-faktor lingkungan yang tidka bias diatasi.
2. kriteria dan standar
Criteria akan memebrikan gambaran tentang factor-faktor tidak tetap
yang memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai. Standar telah
menunjukan tingkat pelaksanaaan yang diinginkan untuk membandingkan
dengan pelaksanaan yang sebenarnya.
3. evaluasi kualitatif dan kuantitatif
Dalam evaluasi kuantitatif menekankan pada jumlah pelayanan atau
kegiatan yang telah diberikan, misalnya kunjungan ANC pada bumil.
Evaluasi kuantitatif kelemahannya hanya mementingkan jumlah, padahal
belum tentu banyaknya kegiatan yang dilakukan akan berbanding lurus
dengan hasil yang memuaskan.
a. Latihan (Exercise)
Bagaimana rajin olahraga dapat meningkatkan kesuburan?Tubuh yang
jarang bergerak rentan mengalami sakit dan daya tahan tubuh jadi lemah.
Pada pria, kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas sperma. Sementara pada
wanita dapat mengganggu produksi hormon sekaligus membuat masa ovulasi
terganggu.Seperti kita tahu, kualitas sperma yang buruk mengurangi
kesempatan pria dapat membuahi sel telur wanita.
Begitu pula jika ovulasi terganggu, maka sperma sulit bertemu dengan sel
telur.Anda tidak harus melakukan olahraga keras untuk meningkatkan
kesuburan. Dengan olahraga yang cukup ringan asalkan dilakukan secara
kontinu, maka kesuburan pada pria maupun wanita dapat ditingkatkan.
Bahkan, untuk semakin merekatkan hubungan Anda dengan pasangan,
olahraga ini juga bisa dilakukan bersama-sama di rumah. Mau tahu olahraga
apa sajakah itu? Berikut ini uraiannya:
1. Senam Strengthening (Kekuatan Tubuh)
Olahraga untuk memperkuat tubuh ini juga penting untuk dilakukan
dalam rangka meningkatkan kesuburan Anda dan pasangan. Beberapa contoh
olahraga strengthening adalah senam kegel dan sit-up.Dalam satu minggu,
sangat disarankan bagi Anda untuk melaksanakan senam seperti ini minimal
2–3 kali yang diulang sekitar 15 kali setiap melakukannya. Dengan rutin
melakukan senam ini, otot perut, punggung, dan tungkai Anda akan terjaga
kekuatannya.
2. Senam aerobik
Sebenarnya, saat ini sudah banyak orang yang sudah melakukan senam
aerobik secara kontinu. Senam ini cukup populer di masyarakat dengan
peserta para remaja wanita dan ibu-ibu muda. Nah, Anda yang sedang dalam
program kehamilan, bisa ikut serta dalam senam ini. Bukan hanya wanita,
para pria juga sangat disarankan untuk mengikutinya agar kesuburannya juga
meningkat. Namun, karena peserta senam aerobik pada umumnya wanita, ada
baiknya Anda melakukannya di rumah.
Ajak anggota keluarga saja untuk melakukan senam ini. Sebagai
instruktur, Anda bisa mengundang instruktur yang sudah ahli atau istri Anda
sendiri yang sudah berpengalaman mengikuti senam aerobik di luar rumah.
Dengan melaksanakan senam aerobik bersama keluarga, gerakan yang Anda
inginkan dapat ditentukan sendiri dan tidak canggung.
Agar tidak bosan, Anda bisa mengombinasikan senam aerobik ini dengan
olahraga lain, seperti joging, berjalan santai, berenang, atau bersepeda
bersama pasangan.
4. Senam Yoga
Yoga untuk kesuburan ini sangat bermanfaat bagi yang sedang menanti
kehamilan, ataupun yang sedang dalam rencana mengikuti program bayi
tabung. Dan sudah banyak yang berhasil hamil melalui yoga ini.
Manfaat yoga yang paling penting untuk kesuburan adalah:
a. Meredakan stres. Selain melatih tubuh, olah pernafasan juga selalu
dilakukan dan juga meditasi. Dengan demikian, otak akan lebih tenang
dan relaks. Ini akan sangat besar manfaatnya dalam menormalkan kerja
hormon. Sehingga hormon kesuburanpun juga akan berfungsi dengan
baik.
b. Senam Kegel
Otot panggul (pelvis) dasar, yang mendukung rahim, kandung kemih,
dubur, dan usus kecil, jadi dikenal sebagai "otot Kegel," pertama kali
digambarkan pada tahun 1948 oleh Dr. Arnold Kegel, seorang ginekolog (ahli
penyakit wanita) yang menemukan latihan ini sebagai perawatan tanpa operasi
untuk relaksasi genital. Menggabungkan latihan Kegel ke dalam rutinitas
sehari-hari Anda dapat membantu menangkal masalah panggul dasar, termasuk
masalah pada kemih dan feses tidak teratur, dan juga dapat memperbaiki
kehidupan seks Anda. Hal yang paling penting adalah Anda belajar untuk
memisahkan otot Kegel tersebut dan kemudian berkomitmen menjadi rutinitas
harian.
Pria juga bisa memperkuat otot panggul dasar mereka dengan melakukan
latihan otot PC.
Bagian 1 dari 3:
Mempersiapkan Untuk Melakukan Latihan Kegel
Jika Anda masih kesulitan menemukan Kegel Anda, masukkan jaari Anda ke
dalam vagina Anda dan tekan otot Anda. Anda seharusnya merasakan otot-otot
mengencang dan panggul dasar bergerak ke atas. Rileks dan Anda akan
merasakan panggul dasar bergerak kembali lagi. Pastikan jari Anda bersih
sebelum Anda memasukkannya ke dalam vagina Anda.
[2]Jika Anda wanita yang aktif secara seksual, Anda juga dapat bertanya pada
pasangan Anda apakah dia dapat merasakan Anda "memeluk" penis
pasangan Anda dan melepaskannya ketika seks.
Gunakan cermin untuk menemukan Kegel Anda. Jika Anda masih kesulitan
menemukan atau memisahkan Kegel Anda, letakkan sebuah cermin di bawah
perineum Anda, yang adalah area terlapisi kulit di antara vagina dan anus Anda.
Berlatih menekan dan mengendurkan apa yang Anda pikir adalah otot Kegel
Anda. Jika Anda melakukan ini dengan benar, Anda seharusnya melihat
perineum Anda berkontraksi di setiap tekanan.[3]
Gambar berjudul Do Kegel Exercises Step 4
Pastikan kandung kemih Anda kosong sebelum memulai latihan Kegel
Anda. Ini penting. Anda tidak ingin melakukan Kegel dengan kandung kemih
penuh atau setengah penuh, atau Anda dapat merasakan sakit ketika Anda
melakukan Kegel, juga beberapa kebocoran. Sebelum Anda memulai rutinitas
latihan Anda, lakukan cek kandung kemih sehingga Anda dapat melakukan
latihan tersebut seefisien mungkin.
Tekan otot panggul dasar Anda selama lima detik. Ketika Anda baru memulai,
ini adalah latihan yang baik. Anda tidak mau untuk menegangkan otot tersebut
terlalu banyak dengan menekan terlalu lama. Jika lima detik bahkan terlalu
lama untuk Anda, Anda dapat memulai dengan menekan hanya selama 2-3
detik.
Gambar berjudul Do Kegel Exercises Step 8
2
Lemaskan otot Anda selama sepuluh detik. Idealnya, Anda harus selalu
memberi otot panggul dasar tersebut jeda sepuluh detik sebelum Anda
mengulangi latihan. Ini memberikan otot panggul dasar cukup waktu untuk
rileks dan menghindari tegang. Hitung sampai sepuluh sebelum Anda memulai
pengulangan berikutnya.
Ulangi latihan sepuluh kali. Ini bisa dianggap sebagai satu set latihan
Kegel. Jika Anda memulai dengan menekan otot tersebut selama lima detik,
maka tekan otot tersebut selama lima detik, lemaskan selama sepuluh detik, dan
ulangi latihan ini sepuluh kali. Ini seharusnya menghasilkan Kegel yang cukup
untuk satu kali dan Anda harus melakukan set yang sama 3-4 kali sehari,
namun tidak lebih.[5]
Cari bantuan jika Anda tidak berpikir Anda melakukan Kegel dengan
tepat. Dokter Anda dapat membantu Anda mengidentifikasi dan memisahkan
otot yang tepat untuk melakukan latihan. Jika Anda merasa seperti Anda telah
melakukan Kegel untuk waktu yang cukup lama untuk dipertimbangkan, seperti
beberapa bulan, dan tidak ada hasil, maka Anda harus mencari bantuan dari
dokter Anda. Ini apa yang dokter Anda dapat lakukan untuk Anda:
Jika perlu, dokter Anda dapat menyediakan latihan biofeedback. Ini
melibatkan peletakan alat pengamat ke dalam vagina Anda, dan elektroda
secara eksternal. Monitor dapat memberi tahu Anda seberapa sukses Anda
mengkontraksikan otot panggul dasar Anda dan berapa lama Anda dapat
menahan kontraksi.
Dokter juga dapat menggunakan stimulasi listrik untuk membantu Anda
mengidentifikasi otot panggul dasar. Selama proses ini, arus listrik kecil
mengalir ke otot panggul dasar. Ketika diaktifkan, arus ini otomatis
mengkontraksi otot. Setelah beberapa kali pemakaian, Anda akan mungkin
dapat menghasilkan kembali efeknya dengan sendiri.
Gambar berjudul Do Kegel Exercises Step 16
5
c. Nutrisi
Nutrisi Pada Wanita Hamil :
Nutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang bergizi yang dimakan oleh
ibu hamil. Nutrisi yang bagus membantu wanita menyiapkan tubuhnya untuk
menjadi seorang ibu karena proses kompleks yang terjadi selama masa
kehamilan membutuhkan banyak suplai protein, vitamin dan mineral untuk ibu
dan bayi.
Salah satu teori yang menjelaskan pengaruh status nutrisi seorang ibu
hamil dan janin adalah teori “Fetal Programming”. Menurut teori tersebut,
seorang ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi/malnutrisi akan
menyebabkan fetus yang dikandungnya mendapat asupan makanan yang
kurang dalam pertumbuhannya. Hal ini memicu tibulnya penyakit kronis pada
janin di masa depan seperti : jantung koroner, hipertensi, kolesterol, gangguan
toleransi glukosa dan diabetes. Disimpulkan bahwa peran status gizi seorang
ibu hamil terhadap janin yang dikandungnya amat penting.
Kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh ibu yang mana
perubahan tersebut dalam rangka penyesuaian tubuh ibu pada keadaan
kehamilannya, perasaan kurang enak badan menyebabkan ibu lebih banyak
istirahat. Oleh sebab itu suplementasi nutrisi sangat diperlukan terutama dalam
bentuk kalori dan protein.
1. Peningkatan berat badan
Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi oleh kesehatan
ibunya. Indeks massa tubuh (body mass index) yang normal untuk wanita
yaitu antara 19-23. Kenaikan berat badan tersebut tidak hanya disebabkan
oleh timbunan lemak, namun juga akibat proses tumbuh kembang si janin,
pertambahan barat rahim, plasenta, volume darah, cairan ketuban, cairan
dalam jaringan tubuh ibu, serta pembesaran payudara.
Pola kenaikan berat badan ibu selama hamil dapat dilihat sebagai berikut :
a. Selama trimester pertama, biasanya terjadi kenaikan sedikit berat badan
sekitar 1-2 kg. Walaupun ibu sering merasa mual dan hilang nafsu makan,
berat badan harus tetap naik.
b. Memasuki trimester kedua, nafsu makan ibu biasanya sudah pulih
sehingga harus lebih hati-hati dalam mengatur konsumsi makanan.
Kenaikan berat badan yang ideal pada masa ini 0.35-0.4 kg perminggu.
Perlu diketahui, kenaikan kg per berat badan yang berlebih atau terlalu
cepat dapat manjadi indikasi terjadinya keracunan pada kehamilan dan
gangguan diabetes. Konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan
bervariasi sangat dibutuhkan selama masa kehamilan.
c. Bila berat badan ibu hamil kurang dari normal, maka si bayi akan
beresiko lahir dengan berat badan yang kurang atau berat bayi lebih
rendah, bayi dengan ini akan terganggu perkembangan fisik maupun
kecerdasannya.
d. Bila berat badan sebelum hamil dan kenaikan berat badannya selama
hamil adalah berlebih, maka bayi beresiko terhambat pertumbuhan akibat
penyempitan pembuluh darah. Si ibu juga beresiko mengalami
komplikasi, baik selama kehamilan maupun persalinan. Selain itu, ibu
juga akan sulit menghilangkan kelebihan berat badannya setelah
melahirkan.
1. Zat gizi yang penting untuk ibu
a. Kalori
Kebutuhan energi pada kehamilan trimester 1 memerlukan
tambahan 100 Kal per hari (menjadi 1.900-2.000 Kal per hari).
Selanjutnya saat trimester II dan III, tambah energi yang dibutuhkan
meningkat sampai 300 Kal per hari.
b. Protein
Kecakupan protein yang dianjurkan untuk wanita Indonesia umur
20-39 tahun dengan berat badan 47 kg sebanyak 41 gram protein
sehari atau sekitar 0,8 gram/kg/hari, sebagai protein campuran.
1) Vitamin A
Meskipun kebutuhan vitamin A meningkat, suplemen vitamin A
jarang direkomendasikan untuk wanita hamil karena dapat
menyebabkan cacat lahir. Cara terbaik untuk meningkatkan asupan
vitamin A adalah melalui berbagai sumber makanan seperti susu,
ikan, telur, dan margarine. Hati mengandung vitamin A yang terlalu
tinggi, sehingga konsumsi hati selama kehamilan sebaiknya
dihindari.
2) Vitamin B kompleks
Berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar
berfungsi secara normal. Dan dijumpai pada serealia, biji-bijian,
kacang-kacangan, sayur hijau, ragi, telur dan produk susu.
3) Vitamin D
Vitamin ini terbentuk pada saat tubuh terkena sinar matahari
juga diperlukan untuk pembuatan kalsium dan fosfor yang sangat
diperlukan dalam masa pertumbuhan terutama dalam pembentukan
tulang dan gigi. Hanya ditemukan pada beberapa makanan seperti
mentega, sereal, minyak ikan daging dan sedikit dari susu dan telur.
4) Vitamin E
Untuk pembentukan sel darah merah, yang bersumber dari
gandum, kacang-kacangan, minyak sayur, dan sayuran hijau.
5) Asam folat
Untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak
terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang
kol, dan brokoli. Pada buah-buahan, banyak terdapat pada jeruk,
pisang, worter, dan tomat. Kebutuhan asam folat saat hamil adalah
800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan.
Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak,
sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
6) Magnesium
Kekurangan magnesium biasanya dialami oleh 5-30% ibu
hamil dengan ditandai adanya keluhan kram (Nocturnal
Systremma). Suplementasi secara oral dari mikronutrisi terbukti
akan mengurangi keluhan kram pada ibu hamil.
7) Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu
metabolisme energi sehingga dapat menyebabkan menurunya
kemampuan kerja organ-organ tubuh yang akhirnya akan
mempengaruhi perkembangan janin. Zat besi terdapat pada sayuran
hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya,
daging dan hati.
8) Kalsium
Kalsium berperan penting dalam mekanisme pengaturan
selama masa kehamilan dan menyusui. Kalsium juga akan
meningkatkan absorbsi intestinal yang terjadi. Kalsium untuk ibu
hamil 1.000 mg (300 mg lebih tinggi daripada wanita tidak hamil).
Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta
melindungi ibu hamil dari osteoporosis. Terdapat pada susu,
yoghurt, roti, sayuran hijau, ikan dengan tulang yang lembut seperti
salmon dan sarden, aprikot, kering, biji-bijian, tahu, jus jeruk dan
susu kedelai dan kacang-kacangan.
9) Iodium
Asupan iodium yang kurang dalam kehamilan dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan otak fetus, BBLR,
kretin dan kongenital yang abnormal. Ibu hamil dianjurkan untuk
mengkonsumsi produk fortifikasi iodium seperti garam ber-iodium
dan minyak ber-iodium.
10) Air
Air berfungsi membantu sistem pencernaan makanan dan
membantu proses transportasi. Air menjaga keseimbangan sel,
darah, getah bening, dan cairan vital tubuh lainnya dan juga
menjaga keseimbangan suhu tubuh. Membatasi minuman yang
mengandung kafein seperti teh, coklat, kopi dan minuman yang
mengandung pemanis buatan (sakarin) bahan ini mempunyai reaksi
silang terhadap placenta.
2. Makanan seimbang untuk ibu hamil
Ibu hamil memerlukan makanan seimbang dalam pemenuhan
nutrisi dalam sehari-hari. Hal ini dikarenakan agar janin dapat tumbuh
dan berkembang dengan normal.
Contoh makan seimbang :
Waktu Makan Menu Sedang Yang Dapat Disajikan
0 7 . 0 0 N a s i
Sayar kacang daging
T e l u r c e p l o k
1 0 . 0 0 Bubur kacang hijau
Susu dan pisang goreng
1 2 . 0 0 N a s i
Gado-gado komplet
A y a m g o r e n g
Salad buah pepaya dan tomat
1 6 . 0 0 Lemper dan air jeruk
N a s i
Sawi hijau dan daging
1 8 . 0 0 I k a n b u m b u a c a r
P i s a n g r a j a
2 0 . 0 0 P i s a n g k u k u s
b. Bakteri E. Coli
Sering ditemukan pada daging yang diolah setengah matang, dari
susu yang tidak mengalami pasteurisasi. Racun yang dikeluarkan dapat
merusak usus dan ginjal.
c. Salmonella dan Toksoplasma
Untuk meghindari infeksi bakteri jenis ini, sebaiknya tidak
mengkonsumsi daging dan telur dalam bentuk mentah atau setengah
matang.
2. Kelainan gizi pada pembuluh darah jantung yang dipengaruhi oleh beriberi,
kegemukan, dan makanan tinggi lemak yang dapat menyebabkan tingginya
kadar kolesterol dalam darah dan penyakit jantung koroner. Makanan
tinggi garam dapat memperberat kondisi tekanan darah tinggi.
d. Manajemen Stres
1. Manajemen Stresuntuk Perempuan.
Ketika wanita menyadari gejala-gejala stres, mereka dapat
menemukan cara untuk mengatasinya. Dalam sebagian besar kasus,
setelah menerapkan teknik self-help terbukti efektif dapat membantu
dalam mengurangi stres. Berikut adalah beberapa teknik yang efektif
untuk manajemen stress yaitu:
1. Dukungan dari keluarga dan teman-teman secara signifikan dapat
membantu dalam manajemen stres.
2. Diet dan olahraga memainkan peran penting dalam mengelola stres.
Meditasi dan yoga juga populer untuk manajemen stres,
khususnya,latihan pernapasan sangat efektif dan dapat dilakukan di
rumah, di mobil atau bahkan di tempat kerja.
3. Perempuan harus mengambil istirahat dari rutinitas.
4. Menyalurkan hobi secara teratur juga bagus untuk mengurangi stres
besar. Kegiatan sederhana seperti menghabiskan waktu dengan
keluarga, jalan bersama teman-teman atau -pijat relaksasi dapat
membantu dalam mengurangi stres dan ketegangan.
5. Mengikuti metode sederhana seperti diet seimbang, tidur malam yang
baik, menghindari penundaan kerja, mengelola dan memanfaatkan
waktu dengan baik, mendelegasikan pekerjaan
6. Memiliki komunikasi yang mudah dengan anggota keluarga, dll dalam
jangka panjang dapat membantu untuk mengurangi stres.
3. Jerawat
Tingginya tingkat kortisol dalam tubuh dapat menyebabkan produksi minyak
berlebih yang memberikan kontribusi untuk perkembangbiakkan jerawat. Sebuah
studi pada tahun 2003 lalu menemukan bahwa mahasiswa perempuan
mempunyai jerawat yang lebih banyak selama masa ujian karena
peningkatan stress.
4. Rambut Rontok
Stress secara emosional maupun psikologis secara signifikan dapat
menyebabkan ketidakseimbangan fisiologis yang memberikan kontribusi untuk
rambut rontok. Stress dapat mengganggu siklus perkembangan rambut,
menyebabkan rambut mudah rontok. Meskipun Anda mungkin tidak menyadari
ketika rambut Anda mengalami kerontokan selama atau setelah melewati
masa stress, perubahan dapat terjadi tiga sampai enam bulan kemudian.
7. Insomnia
Sebagian besar dari kita pernah merasakan kegelisahan pada malam hari,
memikirkan kejadian atau masalah yang terjadi di tempat kerja. Tidak
mengherankan jika stress adalah penyebab umum dari insomnia, yang
kemudian dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, dan
kurangnya motivasi.
8. Penambahan Berat Badan
Penelitian telah menghubungkan tingkat kortisol yang lebih tinggi pada
pinggang hingga pinggul pada wanita (yaitu lebih berat di sekitar area perut),
serta penurunan metabolisme. Tingkat stress yang tinggi juga berhubungan
dengan peningkatan nafsu makan dan keinginan untuk mengonsumsi makanan
manis, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Masalah
1. Aspek psikologik dan pengaruh pola kehidupan keluarga dan tahapan
trimester.
2. Gangguan emosional dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya
3. Hambatan asuhan neonatal pasca persalinan
Penanganan umum
1. Kehamilan sendiri merupakan resiko terhadap kesehatan ibu, apabila disertai
dengan gangguan psikologi diperlukan pendapat bidang kehamilan yang
sesuai.
2. Rawat jalan dan dukungan keluarga merupakan pendekatan yang rasional.
3. Gali faktor – faktor yang berkaitan dengan reaksi kejiwaan dari seseorang,
terutama yang mungkin dapat bermanivestasi negative selama kehamilan atau
persalinan (misalnya status perkawinan, kepribadian, hubungan dengan
mertuwa dsb).
4. Sedapat mungkin hindarkan penggunaan psikofarmaka, upyakan dulu
psikoterapi analitik.
Rawat inap dan isolasi hanya diperlukan apabila pasien membahayakan
dirinya sendiri, bayi yang dikandungnya atau orang lain.