OLEH :
MOCHAMAD ABDUR ROHMAN
NIM 1810023
NIM : 1810023
Tanggal :
Hari :
Mengetahui,
(.................................) (.................................)
A. Definisi
B. Tahapan MasaNifas
a. puerperiumdini.
Kepulihan dimanan ibu telah diperbolekan berdiri dan berjalan-
jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
40 hari
b. puereriumintramedial.
Kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yanglamanya 6-89
minggu
c. remote puererium
waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau waktu
C. Perubahan Fisiologis MasaNifas
A. Perubahan sistemreproduksi :
1. Infolusi
a. Pengertian
b.Proses involusiuteri
Pada akhir persalinan kala III, uterus berada di garis tengah, kira- kira 2 cm
dibawah umbilicus dengan bagian fundus bersandar pada promotorium sakralis.
Pada saat ini besar uterus kira-kira sama dengan besar uterus sewaktu usia
kehamilan 16 minggu dengan berat 1000 gram. Peningkatan kadar estrogen dan
progesteron betanggung jawab untuk pertumbuhan masif uterus selama masa
hamil. Pertumbuhan uterus pada masa prenatal bertanggung jawab pada
hyperplasia, peningkatan jumblah sel-sel otot dan hipertropi, yaitu pembesaran
sel-sel yang sudah ada.Pada masa post partum penuruna kadar hormon-hormon ini
menyebabkan terjadinya autolisis.
1. Autolysis
Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi
di dalam otot uterine. Enzim proteolitik dan memendekkan jaringan
otot yang telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari
semula dan 5 kali lebar semula selama kehamilan. Sitoplasma sel
yang berlebih akan tercerna sendiri sehingga tertinggal jaringan
fibro elastic dalam jumblah renik sebagai bukti kehamilan.
2. Atrofi jaringan
Jaringan yang berpoliferasi dengan adanya estrogen dalam jumblah
besar, kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap
penghentian produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta.
Selain perubahan atrofi pada otot-otot uterus, lapisan desidua akan
mengalami atrofi dan terlepas dengan meninggalkan lapisan basal
yang akan berregenerasi menjadi endometrium yang baru.
3. Efek oksitosin (kontraksi)
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera
setelah bayi lahir, diduga sebagi respon terhadap penurunan volume
intrauterin yang sangat besar. Hormon oksitosin yang dilepas oleh
kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur kontraksi uterus,
mengopresi pembuluh darah yang membantu proses hemostatis.
Kontraksi dan retraksi otot uterin akan mengurangi suplai darah ke
uterus. Proses ini membantu mengurangi bekas luka tempat
implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan. Luka bekas
perlekatan plasenta memerlukan waktu 8 minggu untuk sembuh
total. Selama 1-2 jam pertama post partum intensitas kontraksi
uterus bisa berkurang dan menjadi teratur. Karena itu penting sekali
menjaga dan mempertahankan kontraksi uterus pada masa ini.
Suntikan oksitosin biasanya diberikan secara intravena atau
intramuskuler segera setalah bayi lahir pemerian ASI segera setelah
bayi lahir akan merangsang pelepasan oksitosin kareba usapan bayi
pada payudara.
4. Bagian bekas implantasiplasenta
a) Bekas implantasi plasenta setelah segera plasenta lahir seluas 12x 5
cm, permukaankasar, dimana pebuluh darah besar bermuara.
b) Pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombosis disamping
pembuluh darah tertutup karena kontraksi ototrahim
c) Bekas luka imlantasi dengan cepat mengecil, pada minggu kedua
sebesar 6-8 cm dan pada akhir masa nifas sebesar 2cm.
d) Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis
bersama denganlokea
e) Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena pertumbuhan
endometrium yang berasal dari tepi luka dan lapisan
basalisendometrium
f) Luka sembuh sempurna pada 6-8 minggupostpartum
Involusi uteri dari luar dapat diamati yaitu dengan memeriksa fundusuteri
dengan cara:
2.Pada hari kedua setelah persalinan tinggi fundus uteri 1 cm dibawah pusat .pada
hari ke 3 atau 4 tinggi fundus uteri 2 cm dibawah pusat. Pada hari 5-7 tinggi
fundus uteri tidakteraba. Bila uterus tidak mengalami atau terjadi kegagalan dalam
proses involusi tersebut dengan subinvolusi. Subinvolusi dapat disebabkan oleh
infeksi dan tertinggalnya sisa plasenta/perdarahan lanjut.
a.Lochea rubra/merah
Lochea ini muncul pada hari 1 sampai hari ke empat masa postpartum. Cairan
yang keluar berwarna marah karena berisih darah segar, jaringan sisa-sisa
plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi) dan mekonium
b.Lochea sanguinolenta
c.Lochea serosa
d.Locheaalba
mengandung leukosit,sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks dan serabut
jaringan yang mati lochea alba bisa berlangsung selama 2-6 minggu postpartum .
Lochea rubra yang menetap pada awal periode postpartum menunjukan adanya
perdaraha postpartum sekunder yang mungkin disebabkan tertinggalnya
sisa/selaput plasenta. Lochea serosa atau alba yang berlanjut bisa menandakan
adanya endometritis, terutama jika disertai demam, rasa sakit atau nyeri tekan
pada abdomen. Bilaterjadi infeksi, keluar cairan nanah berbau busuk yang disebut
dengan lochea purulenta, pengeluaran lochea yang tida lancar disebut dengan
lochea statis
2. Serviks
3.Vulva danvagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang besar selama
proses persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6-8 minggu
postpartum. Penurunan hormon estrogen pada masa postpartum berperan dalam
penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae. Rugae akan terlihat kembali pada
sekitar minggu ke 4
B. Perubahan sitempencernaan
C. Perubahan sistemperkemihan
Hendaknya buanga air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya.Kadang-
kadang puerperium mengalami sulit buang air kecil, karena sfingter ditekan oleh
kepala janindan spasme oleh iritasi muskulus sphinter ani selama persalinan,
kadang-kadang edema dari triogonium menimbulkan obstruksi dari uretra
sehingga sering terjadi retensio urine.Kandung kemih dalam puerperium sangat
kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kemih penuh
atau sesudah buang air kecil masih tertinggal urine residual.( normal kuang lebih
150cc). Sisa urine dan trauma pada kandung pada kandung kencing waktu
persalinan memudahkan terjadinya infeksi.Dilatasi reter dan pyelum normal
kembali dalam waktu 2 minggu.Urine biasanya berlebihan (poliurie) antara hari
kedua dan kelima, hal ini disebabkan karena kelebihan cairan sebagai akibat
retensi air dalam kehamilan dan sekarang dikeluarkan. Kadang-kadang hematuri
akibat proses katalitik involusi. Acetonurieterutama setelah partus yang sulit dan
lama yang disebabkan pemecahan karbohidrat yang banyak, karena kegiatan otot-
otot rahim dan karena kelaparan.Proteinurine akibat dari autolisis sel-selotot.
D.Perubahan sistemmusculoskeletal
Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan,
setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali
sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi, karena
rotundum menjadi kendor.Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu
setelah persalinan.Sebagai akibat putusnya serat- serat elastik kulit dan distensi
yang berlangsung lama akibat besarnya uterus pada saat hamil, dinding abdomen
masih lunak dan kendur untuk sementara waktu. Pemulihan dibantu dengan
latihan
E.Perubahanendokrin
1.Hormonplasenta
2.Hormonpituitary
Prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun
dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler
pada minggu ke 3, dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi
3.Hormonoksitosin
Untuk wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan mempengaruhi lamanya ia
mendapatkan menstruasi. Sering kali menstruasi pertama itu bersifat anovulasi
yang dikarenakannya rendah kadar estrogen dan progesteron.
1. suhu badan
24 jam post partum suhu badan akan naik sedikit ( 37,5 oc – 38oc ) sebagai
akibat kerja keras waktu melahirkan kehilangan cairan dan kelelahan, apabila
keadaan normal suhu badan akan biasa lagi. Pada hari ketiga suhu badan kan
naik laik karena ada pembentukan asi, buah dada akan menjadi bengkak
berwarna merah karena ada banyak asi bila suhu tidak turun kemungkinan
adanya infeksi endometrium, mastitis, traktus urognitalis atau sistem lain.
2. nadi
4.pernapasan
D. Etiologi
E. Patofisiologi
A.Adaptasi Fisiologi
a.Infolusi uterus
a. Faktor Ibu
1. Paritas
Menurut panduan Pusdiknakes 2003, paritas adalah jumlah
kehamilan yang mampu menghasilkan janin hidup di luar rahim (lebih
dari 28 minggu). Paritas menunjukkan jumlah kehamilan terdahulu
yang telah mencapai batas viabilitas dan telah dilahirkan, tanpa
mengingat jumlah anaknya ( Oxorn, 2003).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia paritas adalah keadaan
kelahiran atau partus. Pada primipara robekan perineum hampir selalu
terjadi dan tidak jarang berulang pada persalinan berikutnya (Sarwono,
2005).
2. Meneran
Secara fisiologis ibu akan merasakan dorongan untuk meneran bila
pembukaan sudah lengkap dan reflek ferguson telah terjadi. Ibu harus
didukung untuk meneran dengan benar pada saat ia merasakan
dorongan dan memang ingin mengejang (Jhonson, 2004). Ibu mungkin
merasa dapat meneran secara lebih efektif pada posisi tertentu
(JHPIEGO, 2005).
b. Faktor Janin
1. Berat Badan Bayi Baru lahir
Makrosomia adalah berat janin pada waktu lahir lebih dari 4000
gram (Rayburn, 2001). Makrosomia disertai dengan meningkatnya
resiko trauma persalinan melalui vagina seperti distosia bahu,
kerusakan fleksus brakialis, patah tulang klavikula, dan kerusakan
jaringan lunak pada ibu seperti laserasi jalan lahir dan robekan pada
perineum (Rayburn, 2001).
c. Presentasi
1. Presentasi Muka
2. Presentasi Dahi
3. Presentasi Bokong
2. Ekstrasi Cunam/Forsep
B. Adaptasi psikologis
a. Definisi
b. Faktor Predisposisi
v Perdarahan
v Trauma persalinan
v Partus lama
v Retensio plasenta
1) .ENDOMETRITIS
2) . PERITONITIS
2. BENDUNGAN ASI
3. INFEKSI PAYUDARA
4.THROMBOPHLEBITIS
v Early post partum (primer), terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
2) Retenio plasenta : Keadaan dimana plasenta belum lahir dlm waktu
lebih dr 30 menit setelah bayi lahir
4) Robekan jalan lahir : Robekan jalan lahir merupakan penyebab ke2
tersering dari perdarahan Post Partum
Gejala : perdarahan segera, darah segar mengalir segera setelahh bayi
lahir, kontraksi uterus baik, plasenta baik, kadang ibu terlihat pucat, lemah
, menggigil
H. Pemeriksaan Penunjang
-USG
-Pemeriksaan Hb
I. Penatalaksanaan
a) Pengkajian
A.Data subjektif
C. Riwayatkesehatan
a. Riwayat kesehatan yanglalu
data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat
atau penyakit akut, kondisi seperti : jantung,DM, hipertensi, asma,
yang dapat mempengaruhi pada masa nifas ini.
b. Riwayat kesehatansekarang
Data-data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan
masa nifas dan bayinya
c. Riwayat kesehatan keluarga untuk mengetahui kemungkinan adanya
pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien dan
bayinya, yaitu apabila penyakit keluarga yangmenyertainya.
d. Riwayatperkawinan
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status pernikahan syah
atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan
berkaitan dengan psikologinya sehingga akan mempengaruhi
prosesnifas.
e. Riwayatobstetrik
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, berapa kali ibu
hamil, apakah pernah abortus, jumblah anak, cara persalinan yang lalu,
penolong persalinan, keadaan nifas yanglalu.
f. RiwayatKB
Untuk mengetahui apakah pasien pernah mengikuti KB dengan
kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama
menggunakan kontrasepsi seta rencana KB setelah masa nifas ini dan
beralih ke kontrasepsi apa.
g. Kehidupan sosialbudaya
Untuk mengetahui pasien dan keluarga yang mnganut adat istiadat
yang akan menguntungkan atau merugikann pasien khususnya pada
masa nifas misalnya ada kebiasaan yang pantang makan.
h. Data psikososial
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap bayinya. Wanita
mengalami banyak perubahan emosi/psikologi selama masa nifas
sementara ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Cukup inu sering
menunjukan depresi ringan beberapa hari setelah kelahiran.Depresi
tersebut sering disebut sebagai postpartum blues. Postpartum blues
sebagian besar merupakan perwujudan fenomena psikologis yang
dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Hal ini
sering diakibatkan oleh sejumblah faktor:
i. Data pengetahuan
Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu tentang perawatan
setelah melahirkan sehingga akan menguntungkan selama masa nifas
j. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1. Nutrisi
Mengambarkan tentang pola makan dan minum, frekuensi, banyaknya
dan jenis makanan, makanan pantangan.
2. Eliminasi
Mengambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang air besar
meliputi frekuensi, jumblah, konsistensi dan bau serta kebiasaan buang
air kecil meliputi frekuensi, warnah dan jumblah
3. Istrahat
Mengambarkan pola istrahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur,
kebiasanan sebelum tidur misalnya membaca, mendengarkan musik,
kebiasaan mengonsumsi obat tidur, kebiasaan tidur siang, penggunaan
waktu luang. Istrahat sangat penting bagi ubu masa nifas karena
dengan istrahat yang cukup dapat mempercepat penyembuhan
4. Personalhygiene
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga kebersihan tubuh
terutama pada daerah genitalia, karena pada masa nifas masih
mengeluarkan lochea
5. Aktivitas
Mengambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari.Pada pola ini perlu
dikaji pengaruh aktivitas terhadap kesehatannya. Mobilisasi sedini
mungkin dapat mempercepat proses pengembalian alat-alat reproduksi.
Apakah ibu melakukan ambulasi, seberapa sering, apakah kesulitan,
dengan bantuan atau sendiri, apakah ibu pusing ketika
melakukanambulasi
B. Data objektif
Dalam mengatasi masa nifas dari seorang klien, seorang perawat harus
mengumpulkan data untuk memastikan bahwa keadaan klien dalam
keadaan stabil. Termasuk dalam komponen-komponen pengkajian data
objektif ini adalah:
1.Vitalsign
a.Termperatur/suhu
Meningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam pertama masa nifas pada
umumnya disebabkan oleh dehidrasi, yang disebabkan oleh keluarnya
cairan pada waktu melahirkan, selain itu juga bisa disebabkan oleh karena
istrahat dan tidur yang diperpanjang selama awal persalinan.tetapi pada
umumnya setelah 12 jam postpartum suhu tubuh kembali normal.
Kenaikan suhu yang mencapai lebih dari 38ºC adalah mengarah pada
tanda-tanda infeksi
b.Nadi danpernafasan
c.Tekanan darah
Pada beberapa kasus ditemukan hipertensi postpartum, tetapi keadaan ini
akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada penyakit- penyakit
lain yang meyertainya dalam 2 bulan pengobatan
2.Pemeriksaan fisik
Simetris/tidak
Konsistensi,adapembengkakan/tidak
Putingmenonjol/tidak,lecet/tidak
b.Keadaan abdomen
Uterus:
Normal:
Abnormal:
Lembek
Diatas ketinggian fundal saat masa postpartum segera
Kandung kemih : bisa buang air/ tidak bisa buang air
c.Keadaan genetalia
Lochea :
Normal :
Abnormal :
Merah terang
Bau busuk
Mengeluarkan darah beku
Perdarahan berat
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri Akut
Menyusui Efektif
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
F. EVALUASI
Langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur respons klien
terhadap perilaku keperawatan dan kemajuan klien dalam
mencapai tujuan. Setiap kali perawat melakukan kontak dengan
klien, penilaian dilakukan. Fokusnya adalah pada hasil klien.
Perawat akan menilai apakah perilaku klien mencerminkan
penurunan atau kemajuan diagnosis keperawatan (Perry, 2010).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS
JAM :-
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Kanigoro
No reg :-
a. Saat MRS : Pasien dirujuk dari bidan dan datang ke RSUD Kanjuruhan pada
pukul 21.00 tanggal 29 maret 2021 dengan keluhan kenceng kenceng pukul 01.00
tanggal 30 maret 2021 pasien melahirkan di kamar bersalin RSUD Kanjuruhan
b.Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak nyaman pada luka bekas jahitan
melahirkan dan sedikit nyeri
3. RIWAYAT KESEHATAN
Penyakit keluarga :
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit
Riwayat Menstruasi
6.RIWAYATKEHAMILAN SEKARANG
6.1 Riwayat Kehamilan ini : G2P1001Ab00
6.2 HPHT : 20 September 2019 HPL : Agustus 2021
6.3 Usia Kehamilan: 40 minggu
6.4 Keluhan hamil muda : Morning sicknes,Sakit kepala,Sering buang air
kecil,Keputihan ,Kram
6.5 Kapan terasa gerakan awal : Mulai usia 14 minggu
6.6 ANC : -
6.7 Status TT : diberikan 2x dengan dosis 0,5 cc
6.8 Terapi yang pernah diberikan : Senam ibu hamil setiap sabtu dan minggu
7. RIWAYAT KB
8. RIWAYAT PERNIKAHAN
B. DATA OBJEKTIF
1. KEADAAN UMUM :
a. kesadaran : compos mentis
b. TTV :
TD :130/80 mmHg
N : 80x/m
S: 36,4°C
RR : 20x/m
c. TB : 165cm
d. BB : 68 Kg
2. PEMERIKSAAN FISIK
Rambut
- Inspeksi : Rambut warna hitam bersih
- Palpasi : tidak ada massa / benjolan
Mata
- Inspeksi : konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus
Hidung
- Inspeksi : terdpat secret pada lubang hidung
Mulut
- Inspeksi : bibir simetris tampak kering
Telinga
- Inspeksi : tidak ada serumen dan kebersihan cukup , tidak ada gangguan
pendengaran
b. Pemeriksaan Leher
Leher
Inpeksi : tidak ada distensi vena jugularis
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Pemeriksaan Thorax ( Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
Paru
Inspeksi : hemithoraks dekstra dan sinistra simetris, retraksi dada
(-)
Palpasi : Stem fremitus dekstra = sinistra, nyeri tekan negatif
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi: Suara dasar vesikuler (N/N), Ronki basah kasar (-/-)
Jantung
S1 dan s2 normal murmur (-)
Mammae: simetris, tidak ada benjolan , tidak ada nyeri tekan
d. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar, sikatriks (-), tanda
inflamasi (-), striae gravidarum (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : redup
Palpasi: supel (-), nyeri tekan abdomen (-) di quadran kanan
bawah, nyeri lepas (+), teraba massa (+), konsistensi lunak,
permukaan rata, tidak berbenjol.
e. Pemeriksaan Genetelia
3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan USG : -
b. Pemeriksaan laboratorium : -
4. TERAPI MEDIS
Oxitocin injeksi
Antibiotik
Amoxicilin tablet 500mg 3x500mg oral
Asam mafenamat tablet 500
mg3x500mg oral
IVFD RL 20 tpm
5. ANALIS DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Pasien Perubahan Fiologis Nyeri akut
mengatakan tidak
nyaman pada luka Proses Involusi
bekas jahitan
melahirkan dan
Peningkatan kadar
sedikit nyeri ocytocin
P: Ruptur
Peningkatan
perineum
kontraksi uterus
Q: Cekit cekit
R:Genetalia
S:Skala nyeri 3 Nyeri Akut b.d Agen
Pencedera Fisiologis
T: Saat berpindah
posisi
DO :
- Tampak memakai
pempers
kesadaran : CM
TTV: TD :130/80
mmHg
N : 80x/m
S: 36,4°C
RR : 20x/m
TB : 165 cm
BB : 68 Kg
Terpasang IVFD RL
20tpm
2. DS : pasien Perubahan Psikologi Menyusui
Efektif
mengatakan saat
menyusui bayi nya
Latting Go
suplai asi nya bancar
( Kemandirian)
DO :
Perubahan menjadi
- Bayi tampak orang tua
melekat pada ibunya
-Bayi tidur setelah Menyusui Efektif b.d
Hormon Oksitosin
disusui
dan Prolaktin Adekuat
TTV TD: 130/80
mmHg
N: 80x/mnt
RR: 20x/mnt
S: 36,4
6.DIAGNOSA KEPERAWATAN
7.INTERVENSI
9.IMPLEMENTASI