dan
TFU
Berat
Uterus
Diameter Bekas
Melekat Plasenta
Keadaan
Cervix
Setelah plasenta
lahir
Sepusat
1000 gr
12,5 cm
Lembek
1 minggu
Pertengahan
pusat symphisis
500 gr
7,5 cm
Dapat dilalui 2
jari
2 minggu
Tak teraba
350 gr
5 cm
Dapat
dimasuki 1 jari
6 minggu
Sebesar hamil 2
minggu
50 gr
2,5 cm
8 minggu
Normal
30 gr
diuresis yang
hipofise
Hal yang mempengaruhi susunan air susu adalah diit, gerak badan.
Banyaknya air susu sangat tergantung pada banyaknya cairan serta
makanan yang dikonsumsi ibu.
8. Tanda-tanda vital
Perubahan tanda-tanda vital pada massa nifas meliputi:
Parameter
Tandatanda vital
Penemuan normal
Tekanan darah < 140 / 90
mmHg, mungkin bisa naik
dari tingkat disaat
persalinan 1 3 hari post
partum.
Suhu tubuh < 38 0 C
Denyut nadi: 60-100 X /
menit
Penemuan abnormal
Tekanan darah > 140 / 90
mmHg
PERUBAHAN PSIKOLOGI
Perubahan psikologi masa nifas terbagi menjadi dalam 3 tahap yaitu:
a. Periode Taking In
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan.Dalam masa ini terjadi
interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi. Hal ini dapat
dikatakan sebagai psikis honey moon yang tidak memerlukan hal-hal yang
romantis, masing-masing saling memperhatikan bayinya dan menciptakan
hubungan yang baru.
2. Periode Taking Hold
Berlangsung pada hari ke 3 sampai ke- 4 post partum. Ibu berusaha
bertanggung jawab terhadap bayinya dengan berusaha untuk menguasai
keterampilan perawatan bayi. Pada periode ini ibu berkosentrasi pada
pengontrolan fungsi tubuhnya, misalnya buang air kecil atau buang air
besar.
3. Periode Letting Go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil
tanggung jawab terhadap bayi.
Sedangkan stres emosional pada ibu nifas kadang-kadang
dikarenakan
tempat plasenta pada hari pertama, seluruh alat genitalia akan sehat sempurna
dalam waktu satu bulan.
E. Pathway
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap : Hb, WBC, PLT.
2. Elektrolit sesuai indikasi.
G. Penatalaksanaan
Setelah melahirkan, ibu membutuhkan
1. Mobilisasi Dini
Karena lelah sehabis melahirkan , ibu harus istirahat tidur telentang selama
8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring kekanan kekiri untuk
mencegah terjadinya trombosis dan trombo emboli. Pada hari kedua
diperbolehkan duduk, hari ketiga jalan-jalan dan hari keempat atau kelima
sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatas memiliki variasi tergantung
pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka.
Keuntungan dari mobilisasi dini adalah melancarkan pengeluaran lochia,
mengurangi infeksi purperium, mempercepat involusi alat kandungan,
melancarkan
fungsi
alat
gastrointestinal
dan
alat
perkemihan,
Pada tiap klien masa nifas dilakukan perawatan vulva dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum maupun
didalam uterus. Perawatan vulva dilakukan pada pagi dan sore hari
sebelum mandi, sesudah buang air kemih atau buang air besar dan bila
klien merasa tidak nyaman karena lochia berbau atau ada keluhan rasa
nyeri. Cara perawatan vulva adalah cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan perawatan luka, setelah BAK cebok ke arah depan dan
setelah BAB cebok kearah belakang, ganti pembalut stiap kali basah
atau setelah BAB atau BAK, setiap kali cebok memakai sabun dan
luka bisa diberi betadin.
d. Miksi
Kencing secara spontan sudah harus dapat dilakukan dalam 8 jam post
partum. Kadang kadang wanita sulit kencing, karena spincter uretra
mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musculus
spincter ani selama persalinan. Bila kandung kemih penuh dan wanita
sulit kencing sebaiknya dilakukan kateterisasi.
e. Defekasi
Buang air besar harus terjadi pada 2-3 hari post partum. Bila belum
terjadi dapat mengakibatkan obstipasi maka dapat diberikan obat
laksans per oral atau perektal atau bila belum berhasil lakukan klisma.
f. Perawatan Payudara
Perawatan payudara telah mulai sejak wanita hamil supaya puting
susu lemas, tidak keras dan kering, sebagai persiapan untuk menyusui
bayinya. Dianjurkan sekali supaya ibu mau menyusui bayinya karena
sangat berguna untuk kesehatan bayi. Dan segera setelah lahir ibu
sebaiknya menyusui bayinya karena dapat membantu proses involusi
serta colostrum yang berguna untuk kekebalan tubuh bayi.
g. Kembalinya Datang Bulan atau Menstruasi
Dengan memberi ASI kembalinya menstruasi sulit diperhitungkan dan
bersifat individu. Sebagian besar kembalinya menstruasi setelah 4-6
bulan.
h. Mempersiapkan untuk Metode KB
Pemeriksaan post partum merupakan waktu yang tepat untuk
membicarakan metode KB untuk menjarangkan atau menghentikan
kehamilan. Oleh karena itu penggunaan metode KB dibutuhkan
sebelum haid pertama kembali untuk mencegah kehamilan baru. Pada
umumnya metode KB dapat dimulai 2 minggu setelah melahirkan.
Tujuan
Intervensi
Setelah dilakukan 1. Kaji adanya lokasi
tindakan
keperawatan
diharapkan nyeri
hilang/ berkurang
dengan kriteria
hasil :
1. Pasien
mengatakan
nyeri
berkurang.
2. Skala nyeri
berkurang.
3. Tidak ada
respon nyeri
Rasional
1. Mengidentifikasi
kebutuhan khusus
dan intervensi yang
tepat.
2. Dapat menunjukkan
perhatikan edema,
trauma berlebihan
pada jaringan
local, eksudat
perineal dan/
purulent.
3. Ajarkan teknik
relaksasi/distraksi.
4. Berikan posisi aman
dan nyaman.
5. Kolaborasi pemberian
analgesik.
terjadinya
komunikasi yang
memerlukan
evaluasi/intervensi
lanjut.
3. Teknik relaksasi dan
distraksi dapat
pada wajah
menurunkan nyeri.
4. Posisi nyaman
pasien.
membuat nyeri
berkurang.
5. Analgesik dapat
2.
Resiko tinggi
infeksi b.d.
tindakan
personal
keperawatan
hygiene kurang
diharapkan ibu
baik
terhindar dari
infeksi dengan
kriteria hasil :
1.Tidak ada
tanda-tanda
infeksi.
2.Genitalia
bersih.
3.
vital pasien.
Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat
menurunkan nyeri.
1. Mengetahui
kebersihan luka,
lochea pada pasien.
2. Pembalut yang kotor
tempat kuman
bersarang.
3. Menjaga genitalia
tetap bersih.
4. Mengetahui
perubahan tanda
vital yang dapat
dijadikan indikasi
infeksi.
1. Mengetahui sejauh
menyusui b.d
tindakan
pengetahuan dan
mana kemampuan
kurang
keperawatan
pengalaman ibu
pengetahuan
diharapkan ibu
dapat menyusui
bayinya dengan
dalam menyusui.
2. Demonstrasikan
tehnik menyusui
dengan benar.\
3. Ajarkan ibu
maksimal,
dengan kriteria
hasil :
1. Ibu mengatakan
dapat menyusui
dengan
maksimal.
2. Bayi dapat ASI
memahami tehnik
menyusui yang
benar.
3. Kebersihan putting
membersihkan
putting sebelum dan
sedah menyusui.
4. Ajarkan ibu tehnik
perawatan/pijat
tidak terjadi
payudara.
bendungan ASI.
cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Gant, Norman F. 2010. Dasar-dasar Ginekologi dan Obstetri. Jakarta: EGC.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.