DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MATERNITAS
OLEH:
APRISANDY DWINENSEVI
NIM: 202020461011052
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MATERNITAS
KELOMPOK 2
Aprisandy Dwinensevi
Pembimbing, CI lahan
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Definisi....................................................................................................................................4
1.2 Klasifikasi................................................................................................................................4
1.3 Etiologi....................................................................................................................................6
1.4 Patofisiologi.............................................................................................................................6
1.5 Manifestasi Klinis..................................................................................................................10
1.6 Komplikasi............................................................................................................................10
1.7 Pemeriksaan Penunjang.........................................................................................................10
1.8 Penatalaksanaan.....................................................................................................................12
1.9 Konsep Asuhan Keperawatan................................................................................................12
1.10 Diagnosa Keperawatan..........................................................................................................16
1.11 SLKI dan SIKI.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................22
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Definisi
berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung
lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua
jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari
virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada
virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula
yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ) (Defriyanti & Ristyaning,
2017).
1.2 Klasifikasi
1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi oral-fekal,
HVA terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi penularan infeksi
hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa
endemik. Masa inkubasi : 2-6 minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi
2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau hubungan
seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering tranfusi darah, pengguna
obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap
darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan
wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk
darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6
3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab tersering infeksi hepatitis
yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama
seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi
adalah pengguna obat injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial risiko
terhadap pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada darah.
4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah parah.
Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang mengedap infeksi
kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah mempunyai HBV,
dan darah infeksius melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna
obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah
mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air yan tercemar.
populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau perjalanan pada
bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para pakar belum
1.3 Etiologi
Hepatitis F, hepatitis G.
· Non virus : Komplikasi dari penyakit lain, Alkohol, Obat-obatan kimia atau zat
Sedangkan kasus hepatitis F masih jarang ditemukan. Para ahli pun masih
Ikterus merupakan salah satu gajala klinis pada wanita hamil denga hepatitis, namun
adapun ikterus dalam kehamilan sebenarnya disebabkan oleh beberapa keadaan. Ikterus
yang disebabkan oleh kehamilan berupa ; perlemakan hati akut, toksemia, dan
sirosis hepatis. Ikterus dapat timbul pada satu dari 1500 kehamilan, 41% diantaranya
adalah hepatitis virus,21% oleh karena kolestatis intahepatik, dan kurang dari 6% oleh
1.4 Patofisiologi
Masa Inkubasi infeksi hepatitis B adalah 45-180 hari (rata-rata 60-90hari ). Onset penyakit ini sering
tersembunyi dengan gejala klinik yang tergantung usia penderita. Gejala akut dapat berupa mual,
Konsentrasi VHB dalam berbagai cairan tubuh dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu :
e. Kontak seksual yang tidak aman baik pervaginal ataupun anal dengan penderita dengan
HbsAg positif.
f. Melalui oral seks dengan penderita HbsAg positif yaitu melalui salivayang sama
g. Kontak darah dengan penderita HbsAg positif seperti; jarum suntik,tranfusi darah,dsb.
Transmisi dapat diturunkan dengan memberikanvaksinasi, dimana bayi yang dilahirkan dari
bayi yang dapat vaksinasi yang boleh disusui oleh ibu yanginfeksius
Hepatitis virus pada kehamilan dapat ditularkan kepada janin, baik in utero maupun
segera setelah lahir. Penularan virus ini pada janin, dapat terjadi dengan beberapa cara,
yaitu :
a. Melewati placenta
in utero dengan akibat janin lahir mati, atau janin mati pada periode neonatal. Jenis
virus yang lebih banyak dilaporkan dapat menembusplacenta, ialah virus type B.
Beberapa bukti, bahwa virus hepatitis dapat menembus placenta, ialah ditemukannya
hepatitis antigen dalam tubuh janin in utero atau pada janin barulahir (Prawirohardjo,
2013).
1.5 Manifestasi Klinis
Penyakit hati bisanya jarang terjadi pada wanita hami, namun apabila timbul ikterus
pada kehamilan, maka penyebabnya yang paling sering adalah hepatitis virus
a. Demam tinggi yang menetap hingga 2 minggu kemudian diikuti dengan ikterus.
b. Disertai pula dengan mual dan mutah, pusing, napsu makan menurun, deficit
hepatitis.
1.6 Komplikasi
Penghentian kehamilan tidak mengubah jalannya penyakit, baik dengan jalan abortus
buatan maupun dengan induksi persalinan. Bila tidak ada indikasi penyelesaian persalinan,
persalinan pervaginam diawasi dengan baik. Kala II boleh diperpendek dengan ekstraksi
vakum atau forcep bila janin hidup dan embriotomi bila mati. Bahaya yang
paling mengancam ibu adalah pada saat pasca persalinan, karena sering terjadi perdarahan
yang hebat dan sulit di control (Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, K, & Setiati, 2014).
1) Pemeriksaan pigmen.
a. Urobilirubin direk.
c. Bilirubin urine
d. Urobilinogen urine
e. Urobilinogen feses
2) Pemeriksaan protein
b. Albumin serum
c. Globulin serum
d. HbsAG
e. Waktu protom
c. LDH.
d. Amonia serum.
4) Radiologi
berlabelradiokatif.
a. Laporaskopi
b. Biopsi hati
1.8 Penatalaksanaan
b. Tirah baring
Pengkajian
Pengumpulan Data
A. DATA SUBJEKTIF
melalui anamnesa yang termasuk data subjektif untuk pasien dengan hepatitis, antara lain :
1. Identitas
2. Keluhan utama
Merupakan alasan utama pasien untuk datang dan apa-apa saja keluhan yang biasa ibu
rasakan.
3. Riwayat perkawinan
Kemungkinan di ketahui status perkawinan, umur waktu kawin, berapa lama kawin baru
hamil. Data fokus pada riwayat perkawinan ini adalah menanyakan sudah berapa kali ibu
kawin.
4. Riwayat menstruasi
Yang ditanyakan adalah HPHT, siklus, lama, banyaknya, bau, warna, dan apakah nyeri waktu
Jika ibu mengalami kehamilan dengan hepatitis kemungkinan kehamilan sekarang ibu
mengidap hepatitis +.
Analisa : untuk menentukan taksiran persalinan, siklus, lama, banyak nya, bau, warna dan
7. Riwayat kesehatan
a. Kemungkinan Penyakit yang pernah atau sedang diderita (menular, menurun,
8. Riwayat kontrasepsi
Kemungkinan ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi atau tidak, berapa lama ibu
9. Riwayat spiritual
Kemungkinan adanya tanggapan ibu dan keluarga yang baik terhadap kehamilan dan
persalinan ini. Kemungkinan ibu dan suaminya mengharapkan dan senang dengan kehamilan
Jika ekonomi ibu tidak memadai akan mempengaruhi terhadap pemenuhan nutrisi.
Sosial budaya yang melarang wanita hamil untuk mengkonsumsi makanan seperti ikan dan
telur selama kehamilan serta sosial budaya yang beranggapan wanita hamil beristirahat adalah
tindakan negative.
Kemungkinan pola pemenuhan kebutuhan bio-psiko yang meliputi pemenuhan nutrisi, proses
eliminasi, aktifitas sehari-hari, istirahat, personal hygiene dan kebiasaan-kebiasaan yang dapat
B. DATA OBJEKTIF
Data objektif merupakan data yang dikumpulkan dari pemeriksaan umum dan khusus. Data
Secara teoritis kemungkinan di temukan gambaran keadaan umum klien baik, yang mencakup
kesadaran, tekanan darah, nadi, nafas, suhu, tinggi badan, berat badan, dan keadaan umum
Pada keadaan hepatitis : keadaan umum ibu kurang baik , kesadaran compos mentis
2. Pemeriksaan khusus
a. Secara inspeksi
Yaitu pemeriksaan pandang yang dinilai dari kepala sampai kaki. Yang dinilai ialah
kemungkinan bentuk tubuh yang normal, kebersihan kulit, rambut, muka, conjunctiva, sklera,
hidung,dan telinga. Mulut apakah ada caries dentis, stomatitis, karang gigi, leher apakah ada
pemebesaran kalenjer gondok, payudara apakah simetris kiri dan kanan, keadaan puting susu
menonjol atau tidak. Kolostrum ada atau tidak, perut membesar sesuai dengan tua kehamilan,
apakah ada bekas luka operasi, vulva apakah bersih, ada varises atau tidak, oedema dan
pengeluaran dari vagina. Anus apakah ada haemoroid, ekstremitas atas dan bawah apakah ada
kelainan.
6. Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
b. Secara palpasi
1. Leopold 1: Tinggi fundus uteri dalam cm, pada fundus kemungkinan teraba bagian
3. Leopold 3: Pada bagian terbawah kemungkinan sudah masuk PAP atau belum
4. Leopold 4: kemungkinan seberapa jauh bagian terbawah janin telah masuk pintu atas
panggul.
c. Secara auskultasi
Kemungkinan dapat terdengar bunyi jantung janin, frekuensinya teratur atau tidak,dan posisi
punctum maximumnya.
d. Secara perkusi
aktual atau potensial yang dapat dikelola melalui intervensi keperawatan mandiri. Diagnosis
keperawatan adalah pernyaataan yang ringkas, jelas, berpusat pada klien dan spesifik pada
C. Ansietas (D.)
resiko tinggi
Edukasi
- Ajarkan cara cuci tangan yang benar
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisasi
2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119)
hasil : makanan
menurun
Terapeutik
- Frekuensi makan
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
membaik
- Sajikan makanan secara menarik dan
- Nafsu makan membaik
suhu yang sesuai
mencegah konstipasi
Edukasi
Kolaborasi
antiemetic)
meningkat (L.14125)
Terapeutik
dengan kriteria hasil : - Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
pada kulit
- Kerusakan jaringan
(5)
- Anjurkan menghindari terpapar suhu
ekstrem
sabun secukupnya
5 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238)
tindakan keperawatan 3 x Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
24 jam maka tingkat nyeri
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
menurun dengan kriteria - Identifikasi skala nyeri
hasil : - Identifikasi respons nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Frekuensi nadi
memperingan nyeri
membaik (5) - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
- Pola nafas membaik tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
(5)
hidup
- Keluhan nyeri - Monitor efek samping penggunaan
menurun (5) analgetik
- Meringis menurun (5) Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk
- Gelisah menurun (5) mengurangi rasa nyeri
- Kesulitan tidur - Kontrol lingkungan yang memperberat
menurun (5) rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
6. Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen energi
tindakan keperawatan 3 x Observasi
aktivitas - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
24 jam maka toleransi
mengakibatkan kelelahan
aktivitas meningkat - Monitor pola dan jam tidur
dengan kriteria hasil : - Monitor kelelahan fisik dan emosional
Terapeutik
- Kemudahan dalam
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
melakukan aktivitas stimulus
sehari-hari meningkat - Lakukan latihan rentang gerak pasif
dan/atau aktif
(5)
- Berikan aktivitas distraksi yang
- Kekuatan tubuh bagian menenangkan
atas dan bawah - Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
meningkat (5) tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
- Keluhan lelah menurun - Anjurkan tirah baring
(5) - Anjurkan melakukan aktivitas secara
- Dyspnea saat bertahap
Sumber: (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018; Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019)
DAFTAR PUSTAKA
22
23