Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

TENTANG KEHAMILAN DI RUANG POLI OBGYN RSUD KOTA BANDUNG

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik klinik Keperawatan Maternitas

Dosen Pembimbing:

1. Bani Sakti, S.KM., M.KM.

2. Susi Kurniasih, S.Kep., Ners., M.Kes.

3. Kamsatun, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun oleh:

Lina Amalia

NIM. P17320121043

Tingkat 2A (gelombang)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

2022-2023
BAB I
KONSEP DASAR KEHAMILAN

A. Pengertian
Kehamilan merupakan kejadian yang ada dalam proses kehidupan seorang wanita.
Kehamilan akan berlangsung dengan baik apabila fungsi hormonalnya berfungsi
dengan baik. Baik tidaknya sistem hormonal dilihat dari proses menstruasinya.
Kehamilan adalah proses penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan barlangsung dalam dalam waktu 40 minggu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kehamilan adalah proses bertemunya sel telur dan sel sperma
didalam atau diluar rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melaui
jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga
ketujuh sampai 9 bulan (saifuddin, 2012). Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester,
yaitu:
1. Trimester pertama dari 0 sampai 12 minggu
2. Trimester kedua dari kehamilan 13 minggu sampai 28 minggu
3. Trimester ketiga dari kehamilan 29 minggu sampai 40 minggu

B. Etiologi/Proses Kehamilan
Kehamilan akan terjadi jika terdapat 4 aspek sebagai berikut:
1. Ovum (sel telur)
Suatu sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari nucleus yang terapug
apung dalam vitelas dilingkan zona pelunda atau korona radiata
2. Spermatogoza
Berbentuk seperts kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng beri
inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dan hagian ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat
3. Konsepsi
Suatu penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi, hanya satu sperma yang
dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
4. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium lamanya
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kira- kira 280 hari (40 minggu)
dan lebih dari 300 (47 minggu) Kehamilan 37.42 minggu disebut aterm, bila lebih
dari 42 minggu disebut dengan postmatur, sedangkan kehamilan 28-36 minggu
(prematur).

C. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar
sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat
yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas) Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantas). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari Untuk menyuplai darah ke sel- sel
makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur) spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi
(konsepsi fertilitas), nidasi dan plasenta
Terdapat perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan ada 3
trimester yaitu:
a. Trimester I
1) Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima hasil konsepu
sampai nanti persalinan Pada usia kehamilan 12 minggu uterus berukuran
kirakira seperti buah jeruk besar.

2) Serviks
Serviks merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami
perubahan yang luar bisa selama kehamilan dan persa;omam. Satu bulan setelah
konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan menjadi kebiruan. Serviks
bersifat seperti katub yang bertanggung jawab menajadi janin didalam uterus
sampai akhir kehamilan dan selama kehamilan.
3) Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
barn juga ditunda hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron dalam jumlah yang relatif
minimal.
4) Vagina
Vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan pernapan untuk
mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan
mukosa mengendorernya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos Peningkatan
volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sektresi akan berwarna keputihan,
menebal dan PH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi
asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari
lactobacillus acidophilus
5) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi
lunak. Setelah bulan kedua payudara alcan bertambah ukurannya dan vena-vena
dibawah kulit akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih besar kehitaman dan
tegak Setelah bulan pertama cairan kuning bernama kolostrum akan keluar.
Kolostrum ini berasala dari kelenjar- kelenjar asianus yang mulai bersekresi.
Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi karena
hormon prolaksin ditekan oleh prolaksin inhibiting hormon. Setelah persalinan kadar
progestron dan estrogen menurun sehingga pengaruh inhibisi progesteron terhadap a-
laktalabumin akan hilang. Peningkatan prolaktin akan merangsang sistesis laktosa dan
pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu. b. Trimester II

1) Uterus
Pada trimester ini uterus akan membesar sehingga uterus akan menyentuh
dinding abdominal dan hampir menyentuh hati, mendoorong usus ke sampig dan
ke atas. Pada trimester kedua ini kontraksi dapat di deteksi dengan pemeriksaan
bimarmal Perubahan bentuk dan ukuran uterus:
a) Pada kehamilan 16 minggu, tingginya rahim (uterus) setengah dari jarak
simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
b) Pada kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak 3 jari dibawah atas pusat
pusat sedangkan pada umur 24 minggu tepat ditepi atas pusat.
c) Pada kehamilan minggu, tingginya fundus uteri sekitar 3 jari diatas pusat atau
sepertiga antara pusat dan prosesus xifoideus.
2) Vagina
Pada kehamilan trimester ke dua ini terjadinya peningkatan cairan vagina
selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada saat ini biasanya
agak kental dan mendekati persalianan menjadi cair. Yang terpenting adalah tetap
menjaga kebersihan. Hubungi dokter atau bidan ataupun tenaga kesehatan lainnya
bila cairan berbau, terasa gatal, dan berwarna kehijauan.
3) Payudara
Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar dan
mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut dengan colostrum.
Keluarnya kolostrum mi adalah makanan bayi pertama kali yang kaya akan
protein, colostrum akan keluar bila putting di pencet. Aelora payudara makin
hitam karena hiperpigmentasi.
c. Trimester III
1) Uterus
Perubahan bentuk dan ukuran uterus:
a) Pada kehamilan 32 minggu, tingginya fundus setengah jarak prosesus
xifoideus dan pusat.
b) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari dibawah
prosesus xifoideus. Kepala bayi belum masuk Pintu Atan Panggul
(PAP).

c) Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi 3 jari dibawah


prosesus xifoideus, karena kepala janin sudah masuk Pintu Atas
Panggul (PAP).
2) Seviks
Pembukaan serviks merupakan mekanisme yang terjadi saat jaringan ikat
serviks yang keras dan panjang secara progresif melunak dan memendek dari atas
ke bawah. Serat otot yang melinak sejajar os serviks internal tertarik ke atas,
masuk ke segmen bawah uterus dan berada di sekitar bagian presentasi janin dan
air ketuban.
3) Vagina
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan
untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatkan
ketebalan mukosa. Meningkatan volume secret vagina juga terjadi, dimana
sekresi akan berwarna keputihan menebal, dan PH antar 3,5-6 yang merupakan
hasil dari peningkatan produksi asam laktat glokogen yang dihasilkan ileh epitel
vagina sebagai aksi dari lactobacillius acidopillus.
D. WOC
E. Manifestasi Klinis
Tanda dan Gejala Kehamilan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti
1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya. Sebagian besar ibu mulai
merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan.
2) Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6 atau 7 bulan.
3) Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak bulan ke-5
atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengar menggunakan
instrument yang dibuat untuk mendengarkan, seperti stetoskop atau fetoskop.
4) Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini dilakukan dengan
perangkat tes kehamilan di rumah atau di laboratorium dengan urine atau darah
ibu. (Sutanto & Fitriana, 2019).
b. Tanda dan gejala dugaan kehamilan
1) Amenore
Pada wanita hamil terjadi kosepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak
terjadi pembentukan Folikel de graff dan ovulasi. Hal ini menyebabkan
terjadinya amenore pada seseorang wanita yang sedang hamil. Dengan
mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan perhitungan Neagle dapat
di tentukan hari perkiraan lahir (HPL) yaitu dengan menambah tujuh pada hari,
memgurangi tiga pada bulan dan menanba satu pada tahun.
2) Mual atau ingin muntah
Terjadi kerena pengaruh ekstrogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah di pagi hari
disebut morning sickness. Dalam batas yang fisilogis keadaan ini dapat diatasi.
Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
3) Payudara menjadi peka
Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan berdenyut seperti kesemutan
dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini menunjukkan peningkatan produksi
hormone esterogen dan progesterone.
4) Ada bercak darah dan keram perut
Adanya bercak darah dank ram perut disebabkan oleh implantasi atau
menempelnya embrio ke dinding ovulasi atau lepasnya sel telur matang dari
Rahim. Hal ini merupakan keadaan yang normal.
5) Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari
Rasa letih dan mengantuk umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan pertama
kehamilan. Hal ini diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja ginjal, jantung
serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan janin. Kemungkinan penyebab
lain tanda ini adalah anemia, gizi buruk, masalah emosi dan terlalu banyak
bekerja.
6) Sakit kepala
Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta depresi yang
disebabkan oleh perubahan hormone tubuh saat hamil. Meningkatnya pasokan
darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti posisi.
7) Ibu sering berkemih
Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1 hingga 2 bulan terakhir
kehamilan. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah stress, infeksi, diabetes,
ataupun infeksi saluran kemih.
8) Sambelit
Sambelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormone progesterone.
Selain mengendurkan otot Rahim, hormone itu juga mengendurkan otot dinding
usus, sehingga memperlambat gerakan usus agar penyerapan nutrisi janin lebih
sempurna.
9) Sering meludah
Sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh perubahan kadar
esterogen
10) Temperature basal tubuh naik
Temperature basal adalah suhu yang diambil dari mulut saat bangun pagi.
Temperature ini sedikit meningkat setelah ovulasi dan akan turun ketika
mengalami haid.
11) Ngidam
Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri khas ibu
hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormone.
12) Pigmentasi kulit
Peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. Terdapat
Pigmentasi kulit di sekitar pipi (cloasma gravidarum). Pada dinding perut
terdapat striae albican, striae livide dan linea nigra semakin menghitam. Pada
sekitar payudara terdapat hiperpigmintasi pada bagian areola mammae, puting
susu makin menonjol
13) Perut ibu membesar
Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut ibu tampak cukup besar
sehingga terlihat dari luar. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah ibu
mengalami kanker atau pertumbuhan lain di dalam tubuhnya (Sutanto &
Fitriana, 2019).
c. Tanda kemungkinan hamil
1) Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada pemeriksaan
dalam diraba bawah uteruss membesar dan makin lama makin bundar bentuknya
(Manuaba, 2012).
2) Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daera ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi
seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan
ismus terjadi panjang dan lebih lunak. Sehingga kalau kita letakan 2 jari dalam
fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis,maka
ismu ini teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisa dari uteruss
(Wiknjosastro, 2014).
3) Tanda Chadwick
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiru-biruan (livide). Warna porsiopun tampak livide, hal ini
disebabakan oleh pengaruh hormon ekstrogen (Ibnu, 2014).
4) Tanda Piscaseck
Uteruss mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata
tetapi di daerah indung telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menebabkan uteruss membesar ke salah satu jurusan pembesaran tersebut
(Nugroho, 2014).
5) Tanda Braxton Hicks
Bilah uteruss dirangsang akan mudah berkontraksi. Walaupun palpasi atau
pemeriksaan dalam uteruss yang tadinya lunak akan menjadi keras kerena kontraksi.

Tanda ini keras untuk uteruss dalam masa kehamilan (Astuti, 2012).
6) Goodell Sign
Di luar kehamilan kosistensi servik keras, kerasnya seperti kita merasa ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak dalam perabaan selunak bibir atau
ujung bawah daun telinga (Marmi, 2014).
7) Reaksi Kehamilan Positif
Cara khas yang di pakai dengan menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan mudah adalah air kencing pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini dapat membentu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin
(Manuaba, 2012).

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Urine
Tes urine dapat mendeteksi adanya hormon HCG yang dihasilkan plasenta.
2. Darah
Dari darah perlu ditentukan Hb, sekali 3 bulan karena pada orang hamil sering timbul
anemia karena defisiensi Fe.
3. USG jika tampak keberadaan janin
Untuk menunjang penilaian klinis yang tepat dan akurat terhadap suatu kehamilan
yang dinilai dari beberapa penilaian seperti lokasi kehamilan, mengidentifikasi jumlah
janin yang sedang dikandung, dan membantu dalam pengambilan keptusan diagnosa
prenatal pada kasus kelainan kogenitial pada janin.
G. Penalaksanaan
Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar
dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai
dengan sistem rujukan. Standar minimal asuhan antenatal care (10T)
1. Timbang BB dan ukur TB.
2. Nilai status gizi (ukur LILA).
3. Ukur tekanan darah.
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT.
7. Pemberian tablet zat besi min 90 tablet selama kehamilan.
8. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) serta KB pasca persalinan.
BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Anamesa
a. Identitas pasien terdiri dari nama suami/istri, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
dan alamat.
b. Alasan datang yaitu untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk
pemeriksaan atau kunjungan ulang atau ada keluhan.
c. Keluhan utama yaitu keluhan yang paling muncul biasa keluhan yang sering
terjadi pada saat hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II
dan III),
Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas
sesak (TM II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop (TM II
dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung.
2. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi medis dapat
dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu. Hipertensi
dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan selanjutnya embolisme paru.
Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan
efek samping pada janin. Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan
keterlibatan dan dukungan spesialis medis. Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan
yang dapat berpengaruh pada kehamilan antara lain:
a. Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam kandungan,
persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
b. TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan kondisi ibu
hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus, bayi lahir prematur,
persalinan lama dan perdarahan postpartum.
c. Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran prematur/ lahir mati.
d. Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature, hydraamnion,
kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
e. HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu mudah
terinfeksi. (Salmah,2006;134))
3. Riwayat kesehatan Keluarga
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM, Asma akan
berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan. Dalam riwayat
kesehatan keluarga dapat menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain
dan alkohol akan beperngaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan
persalinan.
4. Riwayat obsetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetric meliputi hal-hal dibawah ini:
a. Gravid, partus-abortus, dan anak hidup (GPAH)
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, danmpenolong
persalinan
d. Jenis anastesi dan kesulitan persalinan
e. Komplikasi maternal seperti diabetes hipertensi, infaksi dan perdarahan
f. Komplikasi pada bayi
g. Rencana menyusui bayi
5. Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk untuk menentukan taksiran
persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk
menentukan TP berdasarkan rumus neagle yaitu hari ditambah 7, bulan dikurangi 3
tahun disesuaikan.
6. Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan berapa lama
menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak
diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya
7. Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu atau keduanya
riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan pertama
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjur saat kehamilan yang
tidak diketahui dapat berakhibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.

Golongan darah dan tipe rhesus yang penting jika ibu dengan Rh negative dan
kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
8. Pola kebiasaan sehari – hari
1) Pola Nutrisi : Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit A 50
gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi,
satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu dan buah.
2) Pola Istirahat : Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil: Malam
+ 8-10 jam/hari Siang + 1-2 jam/hari.
9. Pola eliminasi
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi usus bawah oleh
uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester III mengalami ketidaknyamanan
yaitu sering kencing.
10. Pola aktivitas
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan berat karena
dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I dan II
membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah.
Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil
misalnya perdarahan dan abortus
11. Pola seksual
1) Trimester I: Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus.
2) Trimester II: Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang mulai
membesar.
3) 3) Trimester III: Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat menyebabkan
ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
12. Riwayat psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi tentang
hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana dukungann
keluarga. Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya akan
mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya.
13. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan keadaan umum
• Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen
• TD : Tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan diastole
maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg. Pada ibu hamil tekanan
darah menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8
– 10 mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin.
• Nadi : 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit.
• Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) bila suhu tubuh hamil > 37,5 oC dikatakan demam,
berarti ada infeksi dalam kehamilan.
• RR : Normal (12-20 x/menit). Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas
napas maksimum tidak terpengaruh selama kehamilan berlangsung.

• BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah 0,5kg/hari 


TB : < dari 145 cm. (resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan
panggul)
• Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
b) Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi.
• Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak.
• Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma gravidarum
sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi ibu,
kesakitan atau meringis.
• Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus
perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis.
• Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
• Mulut & gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu
kekurangan kalsium.
• Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan
iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan
bendungan vena jugularis/tidak.
• Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola
mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan
perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum.
• Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
• Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai
adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak,
kaki sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya persalinan.
2. Palpasi
Tujuan:
• Untuk mengetahui umur kehamilan
• Untuk mengetahui bagian bagian janin
• Untuk mengetahui letak janin
• Janin tunggal atau tidak
• Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
• Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
• Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh

Letak palpasi

• Kepala : Adakah benjolan abnormal


• Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh
pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan
pada jantung. Potensial terjadi gagal jantung. Tidak tampak pembesaran
kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati,
kretinisme dan keguguran. Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada
kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misal TBC, radang akut
dikepala
• Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara
dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12
minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
• Abdomen :
Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan bagian
yang teraba di fundus uteri.Pengukuran tinggi fundus uteri :
Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba. -
12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis.
- 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
- 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
- 24 minggu TFU setinggi pusat
- 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
- 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
- 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
- 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
- Tanda kepala : keras, bundar, melenting
- Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.

Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang dan


menentukan letak kepala pada ketak lintang.

Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian terbawah
sudah masuk PAP atau belum.

Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP, Ekstremitas : Adanya


oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus

3. Auskultasi Tujuan:

• Menentukan hamil atau tidak


• Anak hidup atau mati
• Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak
tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.

Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC yang
dapat memperberat kehamilan.

Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.

4. Perkusi
Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1.

B. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan


Adapun diagnose keperawatan yang mungkin muncul adalah:
2. Gangguan rasa aman nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan (D.0074)
3. Nausea b.d kehamilan (D.0076)
4. Gangguan pola tidur b.d kurang control tidur (D.0055)

C. Perencanaan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Identifikasi gejala 1. Dengan
aman nyaman tindakan yang tidak mengidentifikasi
b.d gangguan keperawatan menyenangkan gejala yang tidak
adaptasi selama 2x24 jam, 2. Identifikasi menyenangkan
kehamilan
maka status pemahaman tentang dapat mengetahui
(D.0074)
kenyamanan kondisi, situasi, dan salah satu penyebab
pasien meningkat perasaan gangguan rasa aman
dengan kriteria 3. Identifikasi masalah dan nyaman
hasil: emosional dan 2. Dengan
• Kesejahteraan spirtual mengidentifikasi
fisik meningkat 4. Berikan posisi yang mengenai
• Kesejahteraan nyaman pemahaman pasien
psikologis 5. Ciptakan lingkungan mengenai kondisi,
meningkat yang nyaman situasi dan
• Dukungan sosial 6. Berikan pemijatan perasaan, perawat
dari keluarga 7. Dukungan keluarga dapat menentukan
meningkat dan pengasuh terlihat terapi yang tepat
dalam bagi pasien
• Perawatan sesuai
terapi/pengobatan 3. Dengan
kebutuhan
8. Edukasi dengan mengetahui
• Keluhan tidak
mengajarkan teknik masalah emosional
nyaman
menurun relaksasi dan spiritual dapat
9. Edukasi teknik menentukan terapi
distraksi dan yang tepat bagi
imajinasi terbimbing pasien
10. Edukasi latihan napas 4. Dengan diberikan
dalam posisi yang nyaman
dapat menenangkan
pasien
5. Dengan
menciptakan
lingkngan yang
aman bagi pasien,
pasien akan merasa
lebih nyaman dan
tenang
6. Dengan diberikan
pemijatan pasien
dapat lebih rileks
7. Dengan diberikan
dukungan penuh
pada pasien oleh
keluarga dapat
membuat pasien
lebih tenang
8. Dengan
mengajarkan
teknik relaksasi
pasien dapat
menerapkan ketika
perasaan tidak
nyaman muncul
sehingga pasien
dapat mengontrol
perasaannya.
9. Dengan diajarkan
teknik distraksi
dapat mengalihkan
perasaan tidak
nyaman pasien
menjadi lebih
nyaman
10. Dengan diajarkan
teknik napas dalam
pasien dapat
melakukannya
ketika perasaan
tidak nyaman
muncul
2. Nausea b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Untuk
kehamilan tindakan pengalaman mual mengetahui
(D.0076) keperawatan 2. Identifikasi mual pengalaman mual
selama 2x24 jam, terhadap kualitas yang pernah
maka tingkat hidup (misalnya pasien alami
nausea menurun nafsu makan 2. Dengan
dengan kriteria menurun, aktifitas mengidentifikasi
hasil: menurun, kualitas mual pasien dapat
• Nafsu makan tidur menurun) mengetahui mual
meningkat 3. Identifiaksi faktor yang dialami
• Keluhan mual penyebab mual pasien berdampak
menurun misalnya pengobatan pada kegiatan
• Perasaan ingin dan prosedur lagin atau tidak
muntah menurun 4. Monitor mual 3. Untuk
misalnya frekuensi, mencaritahu
• Frekuensi
durasi, dan tingkat penyebab mual
menelan
keparahan yang dialami
menurun
5. Monitor asupan pasien
• Perasaan asam
kalori 4. Untuk
dimulut menurun
6. Kendalikan faktor mengetahui
• Jumlah saliva frekuensi, durasi,
lingkungan penyebab
menurun dan tingkat
mual, misalnya bau
• Pucat membaik tak sedap, suara, dan keparahan mual
rangsangan visual pasien, dengan
yang tidak begitu perawat
menyenangkan dapat memberikan
7. Anjurkan istirahat terapi yang tepat
tidur yang cukup untuk pasien
8. Anjurkan makanan 5. Untuk
tinggi karbohidrat mengetahui
dan rendah lemak asupan kalori
pasien
6. Dengan
mengendalikan
lingkungan
penyebab mual
dapat
meminimalisir
frekuensi mual
pasien
7. Dengan
beristirahat tidur
yang cukup dapat
meminimalisir
keletihan pada
pasien akibat mual
8. Untuk mencukupi
kebutuhan
kebutuhan kalori
pasien
3. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Identifikasi aktivitas 1. Untuk
b.d kurang kontrol tindakan dan tidur. memberikan
tidur. keperawatan selama2. Tetapkan jadwal tidur informasi dasar
2x24 jam, rutin. dalam
masalah 3. Lakukan prosedur menentukan
gangguan pola tidur untuk meningkatkan
rencana
teratasi dengan kenyamanan.
perawatan
kriteria hasil : 4. Berikan pengetahuan
2. Agar pasien
kesehatan pada klien
• Keluhan sulit tentang jadwal tidur terbiasa dengan
tidur membaik. dan bangun tepat jadwal tidurnya
waktu dan mampu
• Keluhan tidur membangun
puas meningkat pola tidur yang
• Keluhan pada sesuai.
pola tidur 3. Posisi yang
berubah nyaman dapat
meningkat mempengaruhi
agar pasien
dapat tertidur
nyenyak
4. Meningkatkan
pengetahuan
pasien tentang
jadwal tidur
yang baik untuk
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, L. S. (2020). Gambaran Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Pada Saat


Kehamilan Trimester III dengan Preeklamsia (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surabaya).
Dewi, C. Y. (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Mengwi Ii
Tahun 2021 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Denpasar
Jurusan Keperawatan 2021).
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan : DPP PPNI.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan
: DPP PPNI.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan :
DPP PPNI.
Sastrawinata, S. (1983). Obsetri Fisiologi. Bandung: Penerbit Eleman.

Anda mungkin juga menyukai