Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
Lina Amalia
NIM. P17320121043
Tingkat 2A (gelombang)
2022-2023
BAB I
KONSEP DASAR KEHAMILAN
A. Pengertian
Kehamilan merupakan kejadian yang ada dalam proses kehidupan seorang wanita.
Kehamilan akan berlangsung dengan baik apabila fungsi hormonalnya berfungsi
dengan baik. Baik tidaknya sistem hormonal dilihat dari proses menstruasinya.
Kehamilan adalah proses penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan barlangsung dalam dalam waktu 40 minggu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kehamilan adalah proses bertemunya sel telur dan sel sperma
didalam atau diluar rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melaui
jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga
ketujuh sampai 9 bulan (saifuddin, 2012). Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester,
yaitu:
1. Trimester pertama dari 0 sampai 12 minggu
2. Trimester kedua dari kehamilan 13 minggu sampai 28 minggu
3. Trimester ketiga dari kehamilan 29 minggu sampai 40 minggu
B. Etiologi/Proses Kehamilan
Kehamilan akan terjadi jika terdapat 4 aspek sebagai berikut:
1. Ovum (sel telur)
Suatu sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari nucleus yang terapug
apung dalam vitelas dilingkan zona pelunda atau korona radiata
2. Spermatogoza
Berbentuk seperts kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng beri
inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dan hagian ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat
3. Konsepsi
Suatu penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi, hanya satu sperma yang
dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
4. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium lamanya
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kira- kira 280 hari (40 minggu)
dan lebih dari 300 (47 minggu) Kehamilan 37.42 minggu disebut aterm, bila lebih
dari 42 minggu disebut dengan postmatur, sedangkan kehamilan 28-36 minggu
(prematur).
C. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar
sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat
yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas) Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantas). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari Untuk menyuplai darah ke sel- sel
makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur) spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi
(konsepsi fertilitas), nidasi dan plasenta
Terdapat perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan ada 3
trimester yaitu:
a. Trimester I
1) Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima hasil konsepu
sampai nanti persalinan Pada usia kehamilan 12 minggu uterus berukuran
kirakira seperti buah jeruk besar.
2) Serviks
Serviks merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami
perubahan yang luar bisa selama kehamilan dan persa;omam. Satu bulan setelah
konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan menjadi kebiruan. Serviks
bersifat seperti katub yang bertanggung jawab menajadi janin didalam uterus
sampai akhir kehamilan dan selama kehamilan.
3) Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
barn juga ditunda hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron dalam jumlah yang relatif
minimal.
4) Vagina
Vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan pernapan untuk
mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan
mukosa mengendorernya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos Peningkatan
volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sektresi akan berwarna keputihan,
menebal dan PH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi
asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari
lactobacillus acidophilus
5) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi
lunak. Setelah bulan kedua payudara alcan bertambah ukurannya dan vena-vena
dibawah kulit akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih besar kehitaman dan
tegak Setelah bulan pertama cairan kuning bernama kolostrum akan keluar.
Kolostrum ini berasala dari kelenjar- kelenjar asianus yang mulai bersekresi.
Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi karena
hormon prolaksin ditekan oleh prolaksin inhibiting hormon. Setelah persalinan kadar
progestron dan estrogen menurun sehingga pengaruh inhibisi progesteron terhadap a-
laktalabumin akan hilang. Peningkatan prolaktin akan merangsang sistesis laktosa dan
pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu. b. Trimester II
1) Uterus
Pada trimester ini uterus akan membesar sehingga uterus akan menyentuh
dinding abdominal dan hampir menyentuh hati, mendoorong usus ke sampig dan
ke atas. Pada trimester kedua ini kontraksi dapat di deteksi dengan pemeriksaan
bimarmal Perubahan bentuk dan ukuran uterus:
a) Pada kehamilan 16 minggu, tingginya rahim (uterus) setengah dari jarak
simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
b) Pada kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak 3 jari dibawah atas pusat
pusat sedangkan pada umur 24 minggu tepat ditepi atas pusat.
c) Pada kehamilan minggu, tingginya fundus uteri sekitar 3 jari diatas pusat atau
sepertiga antara pusat dan prosesus xifoideus.
2) Vagina
Pada kehamilan trimester ke dua ini terjadinya peningkatan cairan vagina
selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada saat ini biasanya
agak kental dan mendekati persalianan menjadi cair. Yang terpenting adalah tetap
menjaga kebersihan. Hubungi dokter atau bidan ataupun tenaga kesehatan lainnya
bila cairan berbau, terasa gatal, dan berwarna kehijauan.
3) Payudara
Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar dan
mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut dengan colostrum.
Keluarnya kolostrum mi adalah makanan bayi pertama kali yang kaya akan
protein, colostrum akan keluar bila putting di pencet. Aelora payudara makin
hitam karena hiperpigmentasi.
c. Trimester III
1) Uterus
Perubahan bentuk dan ukuran uterus:
a) Pada kehamilan 32 minggu, tingginya fundus setengah jarak prosesus
xifoideus dan pusat.
b) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari dibawah
prosesus xifoideus. Kepala bayi belum masuk Pintu Atan Panggul
(PAP).
Tanda ini keras untuk uteruss dalam masa kehamilan (Astuti, 2012).
6) Goodell Sign
Di luar kehamilan kosistensi servik keras, kerasnya seperti kita merasa ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak dalam perabaan selunak bibir atau
ujung bawah daun telinga (Marmi, 2014).
7) Reaksi Kehamilan Positif
Cara khas yang di pakai dengan menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan mudah adalah air kencing pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini dapat membentu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin
(Manuaba, 2012).
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Urine
Tes urine dapat mendeteksi adanya hormon HCG yang dihasilkan plasenta.
2. Darah
Dari darah perlu ditentukan Hb, sekali 3 bulan karena pada orang hamil sering timbul
anemia karena defisiensi Fe.
3. USG jika tampak keberadaan janin
Untuk menunjang penilaian klinis yang tepat dan akurat terhadap suatu kehamilan
yang dinilai dari beberapa penilaian seperti lokasi kehamilan, mengidentifikasi jumlah
janin yang sedang dikandung, dan membantu dalam pengambilan keptusan diagnosa
prenatal pada kasus kelainan kogenitial pada janin.
G. Penalaksanaan
Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar
dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai
dengan sistem rujukan. Standar minimal asuhan antenatal care (10T)
1. Timbang BB dan ukur TB.
2. Nilai status gizi (ukur LILA).
3. Ukur tekanan darah.
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT.
7. Pemberian tablet zat besi min 90 tablet selama kehamilan.
8. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) serta KB pasca persalinan.
BAB II
A. Pengkajian
1. Anamesa
a. Identitas pasien terdiri dari nama suami/istri, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
dan alamat.
b. Alasan datang yaitu untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk
pemeriksaan atau kunjungan ulang atau ada keluhan.
c. Keluhan utama yaitu keluhan yang paling muncul biasa keluhan yang sering
terjadi pada saat hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II
dan III),
Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas
sesak (TM II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop (TM II
dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung.
2. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi medis dapat
dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu. Hipertensi
dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan selanjutnya embolisme paru.
Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan
efek samping pada janin. Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan
keterlibatan dan dukungan spesialis medis. Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan
yang dapat berpengaruh pada kehamilan antara lain:
a. Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam kandungan,
persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
b. TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan kondisi ibu
hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus, bayi lahir prematur,
persalinan lama dan perdarahan postpartum.
c. Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran prematur/ lahir mati.
d. Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature, hydraamnion,
kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
e. HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu mudah
terinfeksi. (Salmah,2006;134))
3. Riwayat kesehatan Keluarga
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM, Asma akan
berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan. Dalam riwayat
kesehatan keluarga dapat menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain
dan alkohol akan beperngaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan
persalinan.
4. Riwayat obsetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetric meliputi hal-hal dibawah ini:
a. Gravid, partus-abortus, dan anak hidup (GPAH)
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, danmpenolong
persalinan
d. Jenis anastesi dan kesulitan persalinan
e. Komplikasi maternal seperti diabetes hipertensi, infaksi dan perdarahan
f. Komplikasi pada bayi
g. Rencana menyusui bayi
5. Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk untuk menentukan taksiran
persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk
menentukan TP berdasarkan rumus neagle yaitu hari ditambah 7, bulan dikurangi 3
tahun disesuaikan.
6. Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan berapa lama
menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak
diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya
7. Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu atau keduanya
riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan pertama
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjur saat kehamilan yang
tidak diketahui dapat berakhibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.
Golongan darah dan tipe rhesus yang penting jika ibu dengan Rh negative dan
kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
8. Pola kebiasaan sehari – hari
1) Pola Nutrisi : Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit A 50
gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi,
satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu dan buah.
2) Pola Istirahat : Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil: Malam
+ 8-10 jam/hari Siang + 1-2 jam/hari.
9. Pola eliminasi
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi usus bawah oleh
uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester III mengalami ketidaknyamanan
yaitu sering kencing.
10. Pola aktivitas
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan berat karena
dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I dan II
membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah.
Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil
misalnya perdarahan dan abortus
11. Pola seksual
1) Trimester I: Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus.
2) Trimester II: Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang mulai
membesar.
3) 3) Trimester III: Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat menyebabkan
ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
12. Riwayat psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi tentang
hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana dukungann
keluarga. Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya akan
mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya.
13. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan keadaan umum
• Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen
• TD : Tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan diastole
maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg. Pada ibu hamil tekanan
darah menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8
– 10 mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin.
• Nadi : 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit.
• Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) bila suhu tubuh hamil > 37,5 oC dikatakan demam,
berarti ada infeksi dalam kehamilan.
• RR : Normal (12-20 x/menit). Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas
napas maksimum tidak terpengaruh selama kehamilan berlangsung.
Letak palpasi
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian terbawah
sudah masuk PAP atau belum.
3. Auskultasi Tujuan:
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC yang
dapat memperberat kehamilan.
4. Perkusi
Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1.
C. Perencanaan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Identifikasi gejala 1. Dengan
aman nyaman tindakan yang tidak mengidentifikasi
b.d gangguan keperawatan menyenangkan gejala yang tidak
adaptasi selama 2x24 jam, 2. Identifikasi menyenangkan
kehamilan
maka status pemahaman tentang dapat mengetahui
(D.0074)
kenyamanan kondisi, situasi, dan salah satu penyebab
pasien meningkat perasaan gangguan rasa aman
dengan kriteria 3. Identifikasi masalah dan nyaman
hasil: emosional dan 2. Dengan
• Kesejahteraan spirtual mengidentifikasi
fisik meningkat 4. Berikan posisi yang mengenai
• Kesejahteraan nyaman pemahaman pasien
psikologis 5. Ciptakan lingkungan mengenai kondisi,
meningkat yang nyaman situasi dan
• Dukungan sosial 6. Berikan pemijatan perasaan, perawat
dari keluarga 7. Dukungan keluarga dapat menentukan
meningkat dan pengasuh terlihat terapi yang tepat
dalam bagi pasien
• Perawatan sesuai
terapi/pengobatan 3. Dengan
kebutuhan
8. Edukasi dengan mengetahui
• Keluhan tidak
mengajarkan teknik masalah emosional
nyaman
menurun relaksasi dan spiritual dapat
9. Edukasi teknik menentukan terapi
distraksi dan yang tepat bagi
imajinasi terbimbing pasien
10. Edukasi latihan napas 4. Dengan diberikan
dalam posisi yang nyaman
dapat menenangkan
pasien
5. Dengan
menciptakan
lingkngan yang
aman bagi pasien,
pasien akan merasa
lebih nyaman dan
tenang
6. Dengan diberikan
pemijatan pasien
dapat lebih rileks
7. Dengan diberikan
dukungan penuh
pada pasien oleh
keluarga dapat
membuat pasien
lebih tenang
8. Dengan
mengajarkan
teknik relaksasi
pasien dapat
menerapkan ketika
perasaan tidak
nyaman muncul
sehingga pasien
dapat mengontrol
perasaannya.
9. Dengan diajarkan
teknik distraksi
dapat mengalihkan
perasaan tidak
nyaman pasien
menjadi lebih
nyaman
10. Dengan diajarkan
teknik napas dalam
pasien dapat
melakukannya
ketika perasaan
tidak nyaman
muncul
2. Nausea b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Untuk
kehamilan tindakan pengalaman mual mengetahui
(D.0076) keperawatan 2. Identifikasi mual pengalaman mual
selama 2x24 jam, terhadap kualitas yang pernah
maka tingkat hidup (misalnya pasien alami
nausea menurun nafsu makan 2. Dengan
dengan kriteria menurun, aktifitas mengidentifikasi
hasil: menurun, kualitas mual pasien dapat
• Nafsu makan tidur menurun) mengetahui mual
meningkat 3. Identifiaksi faktor yang dialami
• Keluhan mual penyebab mual pasien berdampak
menurun misalnya pengobatan pada kegiatan
• Perasaan ingin dan prosedur lagin atau tidak
muntah menurun 4. Monitor mual 3. Untuk
misalnya frekuensi, mencaritahu
• Frekuensi
durasi, dan tingkat penyebab mual
menelan
keparahan yang dialami
menurun
5. Monitor asupan pasien
• Perasaan asam
kalori 4. Untuk
dimulut menurun
6. Kendalikan faktor mengetahui
• Jumlah saliva frekuensi, durasi,
lingkungan penyebab
menurun dan tingkat
mual, misalnya bau
• Pucat membaik tak sedap, suara, dan keparahan mual
rangsangan visual pasien, dengan
yang tidak begitu perawat
menyenangkan dapat memberikan
7. Anjurkan istirahat terapi yang tepat
tidur yang cukup untuk pasien
8. Anjurkan makanan 5. Untuk
tinggi karbohidrat mengetahui
dan rendah lemak asupan kalori
pasien
6. Dengan
mengendalikan
lingkungan
penyebab mual
dapat
meminimalisir
frekuensi mual
pasien
7. Dengan
beristirahat tidur
yang cukup dapat
meminimalisir
keletihan pada
pasien akibat mual
8. Untuk mencukupi
kebutuhan
kebutuhan kalori
pasien
3. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Identifikasi aktivitas 1. Untuk
b.d kurang kontrol tindakan dan tidur. memberikan
tidur. keperawatan selama2. Tetapkan jadwal tidur informasi dasar
2x24 jam, rutin. dalam
masalah 3. Lakukan prosedur menentukan
gangguan pola tidur untuk meningkatkan
rencana
teratasi dengan kenyamanan.
perawatan
kriteria hasil : 4. Berikan pengetahuan
2. Agar pasien
kesehatan pada klien
• Keluhan sulit tentang jadwal tidur terbiasa dengan
tidur membaik. dan bangun tepat jadwal tidurnya
waktu dan mampu
• Keluhan tidur membangun
puas meningkat pola tidur yang
• Keluhan pada sesuai.
pola tidur 3. Posisi yang
berubah nyaman dapat
meningkat mempengaruhi
agar pasien
dapat tertidur
nyenyak
4. Meningkatkan
pengetahuan
pasien tentang
jadwal tidur
yang baik untuk
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA