Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KEHAMILAN FISIOLOGIS


PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

OLEH:

RIWIN KUSMINARTI
P1337424823026

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan Holistik Kehamilan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester I di


Puskesmas Grabag II, telah disahkan oleh pembimbing pada :

Hari : Jumat
Tanggal : 22 September 2023

Magelang, 22 September 2023

Pembimbing Klinik Praktikan

Sidem Rahayu,S.Tr.Keb. Riwin Kusminarti


NIP. 197703182007012006 NIM. P1337424823026

Mengetahui,
Pembimbing Prodi

Nuril Nikmawati, S.Kp.Ns, M.Kes


NIP. 19700429 199403 2 001
TINJAUAN TEORI
KEHAMILAN TRIMESTER I

A. Tinjauan Teori Medis

1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah proses normal dan alami bagi seorang wanita, selama
perubahan fisik, mental dan sosial yang terjadi selama kehamilan. Kehamilan
adalah penyatuan sperma dan sel telur yang diikuti dengan pembuahan atau
implantasi. Jika dihitung dari konsepsi sampai lahir, kehamilan dibagi menjadi 3
trimester, trimester pertama 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (13-27
minggu) dan trimester ketiga 13 minggu (28-40 minggu).ilan. (Alvionita et al.,
2023)
Pertumbuhan dan Perkembangan hasil Embrio
Untuk terjadinya kehamilan harus ada spermatozoa ,ovum (konsepsi ) dan
nidasi (implantasi ) hasil konsepsi .
1. PEMBUAHAN
Pada saat kopolasi antara pria dan wanita terjadi ejakulasi sperma dari
saluran reproduksi pria di dalam vagina anita, dimana akan melepaskan
cairan mani ben sel telurrisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi Wanita.
Jika senggama terjadi selama masa ovulasi, maka ada kemungkinan sel
sperma dalam saluran reproduksi Wanita akan bertemu dengan sel telur
Wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Pertemuan sel sperma dan
sel telur inilah yang disebut sebagai konsepsi / fertilisasi. Fertilisasi adalah
penyatuan ovum dan spermatozoa yangbiasanya berlangsung di ampula tuba.
Keseluruhan proses konsepsi berlangsung seperti dibawah ini
a. Ovum yang dilepaskan pada proses ovulasi diliputi oleh korona radiata
yang mengandung nutrisi
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase ditengah sitoplasma
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida
nutrisi dialirkan ke dalam vitellus melalui saluran zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tube tempat yang paling luas dan
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia, ovum
mempunyai waktu hidup terlama di dalam ampula tuba.
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.(Andera et
al., 2023)
2. NIDASI
Nidasi adalah masuknya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Pada
umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang Rahim dekat fundus
uteri. Terkadangf pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka
desidua yang disebut tanda Hartman. Pada hari ke-4 hasil konsepsi
mencapai stadium blastula disebut blastokista suatu bentuk yang dibagian
luarnya adalah trofoblas dan dibagian dalamnya disebut massa inner cell.
Masa inner cell berkembang menjadi janin dan trofoblas akan
berkembang menjadi plasenta. Sejak trofoblas terbentauk produksi
hormon HCG yang dimulai di mana hormaon akan memastikan bahwa
endometrium akan menerima (receptive) dalam proses implantasi embrio.
(Andera et al., 2023)
3. PLASENTASI
Plasentasi adalah organ vital untuk promosi dab perawatan kehamilan dan
perkembangan janin normal. Hal ini diuraikan oleh jaringan janin daan
ibu untuk dijadikan instrument transfer nutrisi penting. Plasentasi adalah
proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah nidasi embrio ke
dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi
berlangsung antar 12-18 minggu setelah fertilisasi. Pertumbuhan plasenta
makin lama makin besar dan luas. Umumnya mencapai pembentukan
lengkap pada usia kehamilan 16 minggu. Plasenta dewasa lengkap yang
normal memiliki karakteristik :
a. Bentuk bundar oval
b. Diameter 15-25 cm, tebal 3.5 cm
c. Berat rata-rata 500-600 gr
d. Insersi tali pusat di Tengah / sentralis, dan di samping lateralis atau
tepi / marginalis
e. Di sisi ibu tambpak daerah-daerah yang menonjol (kotiledon) yang
diliputi selaput tipis desidua basalis
f. Di sisi janin tampak sejmlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
g. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/ mnit ( adterm ).
(Andera et al., 2023)
4. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi dari trimester I hingga
trimester II adalah :
a. Trimester I
1) Minggu ke-1
Disebut masa germinal. Karakteristik utama masa ini adalah
sperma membuahi ovum yang kemudian terjadi pembelahan sel
2) Minggu ke-2
Terjadi deferensiesi masa seluler embrio menjadi dua lapis
( stadium bilaminer ) yaitu lempeng epiblast dan hipoblas. Akhir
stadium ini ditandai alur primitive (primitive streak)
3) Minggu ke-3
Terjadi pembentukan tiga lapis lempeng yaitu ectoderm dan
endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm diantaranya
diawali dari daerah primitive streak
4) Minggu ke-4
Pada akhir minggu ke 3 atau awal minggu keempat mulai
terbentuk ruas-ruas badan sebagai karakteristik pertumbuhan
periode ini adalah terbentuknya jantung, sirkulasi darah dan
saluran pencernaan.
5) Minggu ke-8
Pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi begitu cepat sampai
akhir minggu ke-8 terbentuk 30-35 somit disertai dengan
perkembangan berbagai karakteristik fisik lainnya seperti
jantungnya mulai memompa darah. Anggota badan terbentuk
dengan baik.
6) Minggu ke-12
Beberapa system organ melanjutkan pembentukan awalnya
sampai dengan akhir minggu ke-12. Embrio menjadi janin.
Gerakan pertama dimulai selama minggu ke-12. Jenis kelamin
dapatdiketahui, gijal memproduksi urin.(Andera et al., 2023)

5. Perubahan dan adaptasi fisiologi dalam masa kehamilan trimester I


a. Sistem Reproduksi
1) Vagina dan Vulva
a) Terdapat tanda Chadwick
Yaitu perubahan warna pada vulva , vagina dan servik
menjadi lebih merah agak kebiruan/ keunguan, PH vulva dan
vagina mengalami peningkatan dari 4 menjadi 6.5 yang
membuat Wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina.
b) Tanda Godell yaitu perubahan konsistesi serviks menjadi
lebih lunak dan kenyal
2) Uterus dan ovarium
a) Penebalan dan pembesaran uterus disebabkan adanya
peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
hyperplasia dan hypertrophy otot, dan perkembangan
desidua. Dinding-dinding otot menjadi lebih kuat dan elastis,
fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald.
b) Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur
bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur
angsa. Pada minggu-minggu pertama, terjadi hipertrophi
pada istmus uteri membuat istmus menjadi Panjang dan
lebih lunak yang disebut tanda Hegar.
c) Sejak Trimester satu kehamilan, uterus juga mengalami
kontraksi yang tidak teratur dan umumnyatidak nyeri. Proses
ovulasi pada ovarium akan berhenti selama kehamilan.
Pematangan folikel baru juga ditunda, tetapi pada wal
kehamilan masih terdapat satu corpus luteum gravidarum
yang menghasilkan hormon estrogen dan progesterone
folikelini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu,
kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.(Nur Alfi
Fauziah, 2022)
3) Payudara
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi
belum mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan
lebih terlihat. Areola mammae akan bertambah besar. Kelenjar
sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol
keluar dinamakan tuberkel Montgomery.(Nur Alfi Fauziah,
2022)
Rasa penuh,peningkatan sensitivitas,rasa geli,dan rasa berat
dipayudara muncul sejak minggu ke 6 gestasi,sensitivitas
bervariasi,dari geli ringan sampai nyeri yang tajam,puting susu
dan aerola menjadi lebih berpigmen,warna merah muda sekunder
pada aerola,dan puting susu menjadi lebih erektil.(Siswoharjo &
Chakrawati, 2015)
b. Sistem Kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung
mengalami hipertropi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran
jantung, pembesaran uterus menekan jantung ke atas dan ke kiri. Suara
sistolik jantung dan mur mur yang berubah adalah normal. Selama Hamil
kecepatan darah meningkat yakni jumlah darah yang dialirkan oleh jantung
dalam setuap denyutnya sebagai hasil dari peningkatan curah jantung. Hal
ini meningkatkan volume darah dan oksigen ke seluruh organ dan jaringan
ibu untuk pertumbuhan janin. Denyut jantung meningkat dengan cepat
setelah usia kehamilan 4 minggu, dan 15 denyut per menit menjadi 70-85
denyut per menit, aliran darah meningkat dari 64 ml menjadi 71 ml. (Nur
Alfi Fauziah, 2022)
Terjadi penurunan tekanan darah pada awal kehamilan karena
menrunnya tahanan vaskular perifer akibat relaksasi otot polos sebagai
dampak peningkatan progesteron.Tekanan sistolik turun 5-10
mmHg,diastolik 10-15 mmHg. (Detiana, 2019)
Aliran dan volume darah tidak ada peningkatan aliran darah ke
otak dan hati. Aliran darah uterus secara fisiologis meningkat karena
efek dari angiotensin II di jaringan plasenta, aliran darah ginjal
meningkat sebanyak 70-80 % pada akhir trimester I, hal ini akan
menambah ekskresi.
Peningkatan volume darah dimulai dari usia kehamilan 10 minggu sanpai
kehamilan 34 minggu secara progresif. Sirkulasi volume darah yang
tinggi diperlukan untuk :
a) Persediaan aliran darah ekstra untuk plasenta di khorio desidual
b) Menyuplai kebutuhan metabolism ekstra janin
c) Persediaan untuk perfusi ekstra dari ginjal atau organ lain
d) Sebagai penyeimbang dari arteri yang meningkat dan kapasitas vena
e) Sebagai kompensasi terhadap hilangnya darah pada saat transportasi.
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung
setiap menitnya ( cardiac output, curah jantung ) meningkatkan sampai
30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan
mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu.
Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan frekuensi denyut
jantung dan volume sekuncup. Denyut jantung meningkat dari 70 denyut
permenit sebelum hamil menjadi 78 denyut permenit saat usia kehamilan
20 minggu. (Nur Alfi Fauziah, 2022)

c. Sistem pernapasan
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awl
kehamilan yang mungkin diiterpretasikan sebagai dispneu. Hal ini sering
mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal sebenarnya
tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama kehamilan
kemungkinan diinduksi terutama oleh progesterone dan sisanya oleh
estrogen. Usaha nafas yang meningkat tersebut mengakibatkan PCO²
atau tekanan karbondioksida berkurang.(Nur Alfi Fauziah, 2022)
Peningkatan BMR terjadi pada minggu ke 4 gestasi,peningkatan
mencerminkan kebutuhan O2 di unit janin-plasenta-uterus serta
peningkatan konsumsi O2 akibat peningkatan kerja jantung ibu.Pada
kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih.
Perasaan lemah dan letih sebagian besar disebabkan peningkatan
aktivitas metabolik.
d. Sistem Perkemihan
Perubahan struktur ginjal pada kehamilan disebabkan karena
aktivitas hormon estrogen dan progesterone dan tonus-tonus otot saluran
kemih menurun karena adanya pembesaran uterus dan peningkatan
volume darah. Kencing lebih sering (polyuria), laju filtrasi meningkat
hingga 60-150 %. Dinding saluran kemih bisa tertekan oleh perbesaran
uterus, menyebabkan hydroureter atau pelebaran pada ureter dan
mungkin hidronefrosis atau pembengkakan sementara akibat
penumpukan urin yang tidak dapat mengalir ke kandung kemih.(Sukini
& C1nta, 2023)
Sekresi urin pada ibu hamil meningkat pada malam hari.(Fitriani,
2021)
d. Sistem integumen
Palmar Erythema merupakan bintik-bintik merah pada bagian
telapak tangan, sering ditemukan pada kehamilan, namun tidak ada arti
klinis yang akan segera menghilang setelah kehamilan berakhir, pada
kehamilan trimester pertama juga akan muncul linea nigra.(Gultom,
2020)
Terdapat perubahan warna pada kulit, yaitu pada bagian tertentu
warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya, pada kasus ibu hamil
biasanya dikarenakan adanya perubahan hormon yang meningkat. Akan
lebih Nampak pada usia kehamilan 5 bulan.(Sukini & C1nta, 2023)
Perubahan integumen selama hamil disebabkan oleh perubahan
keseimbangan hormon dan peregangan mekanis.

e. Sistem Kekebalan Tubuh


Sistem imun berperan sangat penting dalam kelanjutan proses
kehamilan sampai persalinan. Terkait adanya janin yang bersifat
alogenik (sel yang berasal dari individu yang berbeda), setengah
kromosom janin bersumber dari ibu, dan separuhnya berasal dari ayah.
Janin harus dapat dipertahankan untuk tumbuh dan berkembang . Hal ini
dikarenakan adanya interaksi system imun ibu dan janin yang ditekan
sehingga tidak ada efek yang merugikan pada ibu maupun janin.
Pengetahuan tentang sifat system kekebalan ibu selama kehamilan
penting untuk memahami bagaimana system imun ibu mempertahankan
toleransi terhadap janin alogenik yaitu sebagai jaringan yang berada
dalam tubuh ibu yang berpotensi menimbulkan reaksi penolakan oleh
sistem imun ibu.(Ramie, 2022)
Kadar serum Ig A dan Ig M meningkat selama kehamilan karena
adanya peningkatan resiko infeksi. (Dartiwen & Nurhayati, 2019)
f. Sistem Pencernaan
Pada saat hamil kadar estrogen dan HCG pada ibu hamil
meningkat sehingga sistem pencernaan ibu mengalami perubahan efek
samping yang dapat muncul adalah ibu mengalami mual dan muntah.
Selain itu terjadi perubahan pada peristaltic dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar atau perasaan ingin makan terus
(mengidam) juga akibat peningkatan jumlah asam lambung. Tonus otot-
otot pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih
lama berada di dalam saluran makanan.(Sukini & C1nta, 2023)
Penelitian yang dilakukan oleh (Hastuty, 2021) menyebutkan
bahwa analisis data menggunakan uji wilcoxon dengan α= 0,05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian wedang jahe dan aromaterapi
lemon dapat menurunkan skor mual muntah pada ibu hamil dengan
tingkat signifikansi masing-masing p=0.001, Kesimpulan yang didapat
bahwa aromaterapi lemon dan wedang jahe berperan menurunkan mual
muntah. Kata kunci: Jahe, kehamilan, lemon, non farmakologi, trimester
pertama.
6. Tanda Gejala Kehamilan
a. Tanda persumtif kehamilan
1) Amenore
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak
dapat haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid
terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal 13
persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus Neagie: HT - 3 (bulan
+ 7)
2) Mual muntah
Keadaan ini biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut
“morning sickness”
3) Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan
4) Pingsan atau Sinkope
Bila berada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya
hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Payudara tegang
Disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang
duktus dan alveoli payudara.
6) Anoreksia Nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan),
tetapi setelah itu nafsu makan muncul kembali.
7) Sering kencing (miksi)
Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua, umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini
bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kencing.
8) Konstipasi/ Obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh
hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan buang air
besar.
b. Tanda kemungkinan hamil
1) Perut membesar
Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari kehamilan 7
bulan sampai 28 minggu. Pada minggu 16-22, pertumbuhan terjadi
secara cepat di mana uterus keluar panggul dan mengisi rongga
abdomen.
2) Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dalam
rahim.
3) Tanda Hegar
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus
uteri sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam
forniks posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas
symphysis maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama
sekali terpisah dari serviks.
4) Tanda Chadwick
Vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebirubiruan (livide)
yang disebabkan oleh adanya hipervaskularisasi. Warna porsio juga
akan tampak livide. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh hormone
estrogen.
5) Tanda Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran uterus.
6) Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton hicks)
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Saat palpasi atau
pemeriksaan dalam, uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras
karena berkontraksi.
7) Teraba ballotement
Pada kehamilan 16-20 minggu, dengan pemeriksaan bimanual
dapat terasa adanya benda yang melenting dalam uterus (tubuh janin).
c. Tanda pasti kehamilan
1) Gerakan janin dalam rahim
2) Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian bagian janin.
3) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
kardiotokografi, alat dopler. Dilihat dengan ultrasonografi.
Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin, ultrasonografi. (Sulistyawati, 2013)
7. Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan trimester I
Perubahan Psikologis Trimester I antara lain :
a. Muncul penolakan ibu terhadap kehamilannnya, ibu masih dalam keadaan
kurang sehat dan kurang nyaman
b. Ibu masih meyakinkan diri apakah benar-benar hamil atau tidak dan mencari
tanda-tanda kehamilan.
c. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya.
d. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
e. Mengalami penurunan keinginan untuk melakukan hubungan seksual akan
tetapi ada beberapa ibu yang mengalami peningkatan keinginan
berhubungan seksual.
(Sukini & C1nta, 2023)
Kehamilan merupakan periode persiapan secara fisik dan psikologis
untuk melahirkan dan menjadi orang tua. Proses kehamilan bisa menimbulka
stress apabila tidak dimanajemen dengan baik. Konsep diri akan berubah dari
mementingkan diri sendiri dan memiliki kebebasan menjadi sosok yang
memperhatikan mahluk lain, untuk itu diperlukan :
a. Dukungan keluarga
b. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
c. Persiapan menjadi orang tua
d. Persiapan saudara kandung
(Yustiari, 2022)

8. Ketidaknyamanan Trimester I
a. Mual Muntah
Angka kejadian diperkirakan selama kehamilan sebanyak 70-
85% Wanita mengalami mual muntah.522% mengalami mual muntah
ringan, 45.3% mengalami mual munras sedang dan 2,5% mengalami mual
muntah berat. Hal ini terjadi pada usia kehamilan 4-9 minggu, puncaknya
pada usia 12 minggu dan hanya 20% terjadi pada usia kehamilan 20 minggu.
Penyebab mual muntah antara lain factor hormon kehamilan
(HCG), faktor pencernaan, faktor psikologis dan faktor keturunan.
Penanganannya antara lain minum air hangat saat bangun tidur, makan
makanan kering yang mengandung karbohidrat, makan dengan porsi kecil,
namun sering (setiap 1-2 jam), hindari makanan pedas, berlemak dan asam,
konsumsi makanan rendah lemak tibggi protein. Minum air putih minimal 8
gelas sehari, konsumsi makanan yang mengandung asam folat yang tinggi,
jika mual muntah masih berlanjut segera hubungi tenaga Kesehatan.
(Ernawati, 2022)
b. Keletihan
Pusing atau perasaan pingsan atau melayang adalah gejala
normal selama kehamilan. Hal ini lebih sering terjadi pada trimester
pertama. Terjadi karena aliran darah yang berusaha mengimbangi sirkulasi
darah yang meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.(Ernawati, 2022)
Keletihan dialami pada trimester pertama,namun penyebabnya belum
diketahui.Penurunan drastis laju metabolisme selama trimester pertama
merupakan indikasi penyebab utama reaksi kelelahan pada ibu hamil.Selain
itu peningkatan kadar hormon estrogen juga dicurigai sebagai salah satu
faktor penyebab rasa letih dengan proses meningkatnya ras ingin tidur pada
ibu hamil.
Cara mengatasi :
1) Meyakinkan pada ibu hamil bahwa keletihan merupakan suatu hal yang
normal dan akan hilang secara spontan pada umur kehamilan masuk
trimester kedua
2) Sering beristirahat selama siang hari jika waktu memungkinkan
3) Latihan ringan dan nutrisi yang baik dan mencukupi kebutuhan ibu
hamil.
(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
c. Nyeri punggung bagian atas ( non patologis )
Nyeri Punggung merupakan nyeri di bagian lumbal, lumbosacral atau di
daerah leher. Nyeri punggung diakibatkan adanya regangan otot atau
tekanan pada akar syaraf dan biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan
atau rasa kaku di bagian punggung. Sedangkan definisi nyeri punggung
bagian bawah adalah nyeri yang timbul dari struktur tulang spinal dan
supraspinal di daerah lumbosacral.(Ernawati, 2022)
Nyeri punggung yang dimaksudkan disini merupakan suatu kondisi
normal terjadi pada trimester pertama.Hal tersebut diakibatkan karena
meningkatnya ukuran payudara yang membuat payudara menjadi berat.Yang
mana pada trimester pertama hal tersebut sebagai penanda praduga
kehamilan.Akibat dari pembesaran payudara ini adalah terjadinya penarikan
otot punggung apabila tidak disertai penyokongan payudara secara kuat.
Cara mengurangi :
1) Menggunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda
2) Hindari sepatu dengan hak tinggi
3) Gunakan kasur yang keras untuk tidur
4) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
5) Menggunakan bra yang berukuran sesuai dengan ukuran payudara.
(Dartiwen & Nurhayati, 2019)

d. Leukorhea ( keputihan )
Peningkatan kadar hormon estrogen menyebabkan peningkatan
kadar air dalam mucus serviks dan meningkatkan produksi glikogen oleh sel
sel epitel mukosa superfisisal pada dinding vagina, sehingga secret vagina
bertambah banyak, kemudian mengalir keluar dan disebut sebagai
keputihan. Glikogen merupakan sumber makanan mikroorganisme di dalam
vagina, sehingga meningkatkan resiko kejadian keputihan patologis.
Terjadinya keputihan patologis dapat disebabkan oleh pertumbuhan flora
normal yang berlebihan maupun tumbuhnya mikroorganisme selain flora
normal di vagina. Komposisi flora vagina tersebut sangat tergantung pada
tingkat higienitas diri seseorang. Keputihan patologis dapat menimbulkan
komplikasi bagi kehamilan, baik bagi ibu maupun bagi janin yang
dikandung.(Ruwiah et al., 2019)
Cara mengatasi :
1) Memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital
2) Membersihkan area genital dari arah depan ke arah belakang
3) Mengganti celana dalam secara rutin
4) Tidak menggunakan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga
area genetalia. (Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
e. Sering berkemih
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengalami merasa selalu ingin
buang air kecil. Hal ini disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mualai membesar . Selain itu juga dipengaruhi oleh hormon
aldosterone yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah(Syaiful
Y. Fatmawati L, 2019a)
Cara mengatasi :
1) Segera mengosongkan kandung kemih saat terasa ingin berkemih
2) Mengurangi minum pada sore dan malam hari
3) Membatasi minuman yang mengandung bahan cafein(teh,kopi,cola)
4) Melakukan senam kaegle exercise .
9. Tanda bahaya kehamilan trimester I
Tanda bahaya Kehamilan Trimester I (0-12 minggu) antara lain :
a. Perdarahan pada kehamilan muda seperti kejadian abortus, kehamilan
ektopik dan mola hidatidosa
b. Muntah terus menerus dan tidak makan pada kehamilan
c. Anemia
d. Demam tinggi dengan suhu tubuh >38 °C
Apabila ibu hamil pada trimester 1 menjumpai hal-hal tersebut di atas
dianjurkan untuk segera memeriksakan diri kepada tenaga medis. (Rasyid &
Suherlin, 2021)
10. Kebutuhan Gizi Hamil Trimester Pertama
Diet ibu hamil harus mendapat perhatian terutama mengenai jumlah
kalori dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan Kesehatan ibu.
Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil setiap harinya adalah 2.500 kalori.
Pengetahuan berbagai jenis makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori
tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci. Jumlah kalori yang berlebih
dapat menyebabkan obesitas yang menjadi faktor predisposisi terjadinya
preeklampsia. Jumlah penambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12
kg selama hamil.
1) Protein
Jumlah protein yang diperlukan ibu hamil adalah 85 mg per hari,
jumlah ini dibutuhkan untuk mendukung metabolism yang
bertambah untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan Rahim, payudara
dan penambahan volume darah. Sumber protein dapat diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan atau dari hewani. Defisiensi protein dapat
menyebabkan kelahiran premature, anemia dan edema.
2) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1.5 gram perhari. Klasium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan
otot dan rangka. Sumber kalsium antara lain dari susu, yogurt, keju ,
ikan dan telur. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan riketsia
pada bayi ataupun osteomalasia pada ibu.
3) Zat besi
Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal diperlukan
asupan zat besi pada ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari terutama
setelah trimester kedua. Zat besi yang digunakan dapat berupa
ferrosus gluconate, ferrosus fumarate atau ferrosus sulphate.
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
defisiensi zat besi .
d. Vitamin
1) Vitamin A diperlukan untuk menambah daya tahan tubuh
terhadap infeksi
2) Vitamin B komplek ( B1, B12, B6) untuk mencegah perdarahan
pada bayi dan kemungkinan perdarahan post partum
3) Vitamin C penting sekali untuk pertumbuhan janin
4) Vitamin D bersifat anti architis
5) Vitamin E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
e. Asam folat
Sel darah merah memerlukan asam folat bagi pematangan sel.
Jumlah asma folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mcg
perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastic
pada ibu hamil.
f. Air
Wanita hamil harus minum air secar cukup, sekitar 8 gelas per hari
untuk membantu mengeluarkan racun dari usus dan ginjal.
(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
11. Pelayanan Kebidanan 10 T yang diintegrasikan pada aspek temu wicara
Penilaian antenatal dinilai berkualitas salah satunya adalah dengan
memenuhi pelayanan yang telah di standartkan oleh pemerintah, yaitu
pelayanan antenatal 10 T, yaitu :
1) Penimbangan berat badan
2) Pengukuran tinggi badan
3) Pemeriksaan Kesehatan
4) Pemeriksaan status gizi (ukur Lila)
5) Pemeriksaan fundus uteri
6) Pemeriksaan presentasi dan DJJ
7) Imunisasi TT
8) Pemberian tablet FE
9) Tes laboratorium
10) Tata laksana kasus dan temu wicara(Umami et al., 2023)

12. Peredaran darah plasenta


Pada hari ke-12 sampai ke-13 pembuluh darah vena desidua telah
didestruksi sehingga terbuka dan menimbulkan lacuna yang berisi darah ibu.
Selanjutnya pada hari ke-14-15 pembuluh darah arteri spiralis terbuka sehingga
sejak saat itu telah terbentuk sirkulasi retroplasenta awal, dengan demikian
nutrisi telah diambil darisirkulasi darah ibu dan diikuti tumbuh kembangn
plasenta sampai 16 minggu.(Manuaba, 2007)
Fungsi plasenta dapat dilaksanakan melalui sirkulasi retro plasenter dengan
terbukanya arteri spiralis dan vena di dasar desidua basalis. Di bagian tepi
plasenta terdapat ruangan agak lebar sebagai penampung sementara darah
sebelum masuk menuju sirkulasi darah ibu.
Sirkulasi retroplasenter terjadi karena aliran darah arteri spiralis dengan
tekanan 70mm Hg sampai 80 mmHg. Sedangkan tekanan darah pada vena di
dasar desidua basalis 20-30 mmHg. Aliran darah seolah-olah tegak lurus untuk
mencapai plak korionik dib bagian plasenta fetalis dalam ruang intervili.
Dengan perbedaan tekanan tersebut terjadi aliran darah yang memberikan
kesempatan luas bagi vili korialis untuk melakukan pertukaran nutrisi.
(Manuaba, 2019)

B. Tinjauan teori kebidanan

1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan


Manajemen asuhan kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah
Kesehatan ibu dan anak yang khususnya dilakukan oleh bidan di dalam
memberikan asuhan kebidanan terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Manajemen kebidanan adala proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan Tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan, ketrampilan dan rangkaian keputusan uang berfokus pada
klien. Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan
menyeluruh dari bidan kepada kliennya yang merupakan suatu proses manajemen
kebidanan yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
melalui tahapan dan Langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk
mendapatkan data-dat, memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan
keputusan Tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat.(Afrida & Aryani, 2022)
2. Tahapan dalam Manajemen Kebidanan
Proses manajemen terdiri dari 7 langkah asuhan kebidanan yang dimulai dari
pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi. Tahapan dalam proses
asuhan kebidanan ada 7 langkah, yaitu:
a. Langkah 1 Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang
diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap seperti, riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya, meninjau catatan
terbaru atau catatan selanjutnya, meninjau data laboratorium dan
membandingkannya dengan hasil studi. Pada keadaan tertentu dapat terjadi
Langkah pertama overlap dengan Langkah 5 dan 6 (atau menjadi bagian dari
langkah-langkah tersebut), karena data yang diperlukan diambil dari hasil
pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik lain.(Afrida & Aryani,
2022)
Adapun pengumpulan data meliputi :
1) Pengkajian fisik
a) Pemeriksaan umum
b) Pemeriksaan tanda-tanda vital
2) Pemeriksaan Fisik secara sistematis (head to toe)
(Afrida & Aryani, 2022)
b. Langkah 2 Mengidentifikasi diagnosis atau masalah aktual
Pada langkah ini dilakukan identifikasi/interpretasi yang benar terhadap
diagnose atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis
aktual terhadap klien.(Afrida & Aryani, 2022)
c. Langkah 3 Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial
Pada Langkah ini mengidentifikasi maslah atau diagnose potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose potensial lain yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, jika memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambal melakukan pengamatan terhadap klien, bidan
diharapkan dapat Bersiap-sipa bila diagnosis atau masalah potensial ini
benar-benar terjadi. (Afrida & Aryani, 2022)
d. Langkah 4 Penetapan kebutuhan/ tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya Tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama tim. . (Afrida & Aryani, 2022)
e. Langkah 5 Intervensi/ Perencanaan tindakan asuhan kebidanan
Pada Langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh
Langkah-langkah. Langkah ini merupakan kelanjutan menajemen terhadap
diagnosis atau masalah yang telah teridentifikasi.(Manado, 2022)
f. Langkah 6 Implementasi/ pelaksanaan asuhan
Pada Langkah keenam ini direncanakan asuhan menyeluruh seperti yang
telah diuraikan pada Langkah ke-5, dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dilakukan bidan dan Sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
yang lain.(Manado, 2022)
g. Langkah 7 Evaluasi
Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan yakni dengan
melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan
bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang dilakukan terus menerus
untuk meningkatkan pelayanan secara komprehensif dan selalu berubah
sesuai kondisi atau kebutuhan klien.(Renee, 2017)
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Dengan SOAP
Pendokumentasian asuhan kebidanan dengan SOAP, yaitu:
1) Subyektif
Berisi data dari pasien memalui anmnesis ( wawancara) yang merupakan
ungkapan langsung
2) Obyektif
Data berasal dari observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien,
pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan diagnostik lainnya.
3) Assesment
Berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan yang meliputi
diagnosis, antisipasi diagnosis atau masalah potensial serta perlu tidaknya
dilakukan tindakan segera.
4) Planning
Merupakan rencana dari Tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan
mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium serta konseling untuk
tindak lanjut. (Wildan & Alimul, 2021)
I. Pengkajian
Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk nilai kepada pasien
secara keseluruhan, antara lain:
1. Identitas Pasien
a. Nama
Nama merupakan identitas khusus yang membedakan seseorang
dengan orang lain.Hendaknya klien dipanggil sesuai dengan nama
panggilan yang biasa baginya atau yang disukainya agar ia merasa
nyaman serta lebih mendekatkan hubungan interpersonal bidan
dengan klien. (Wagiyo et al., 2018)
b. Umur
Usia reproduksi sehat dan aman adalah antara 20-30 tahun. Pada
kehamilan usia remaja atau usia muda kemungkinan bisa menjadi
factor kehamilan resiko tinggi untuk kemungkinan adanya
komplikasi obstetrik seperti preeklampsia, ketuban pecah dini
persalinan preterm dan abortus. (R. M. Septiasari & Mayasari,
2023)
Resiko kehamilan di usia tua (di atas 40 tahun ) adalah dapat
terjadinya sindrom down dan cacat bayi yang akan menyebabkan
masalah psikologis jangka Panjang bagi orang tua bayi. (Susanti,
2018)
c. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses melalui pengajaran atau
pelatihan yang mampu meningkatkan perkembangan mental,
emosional dan intelektual individu. Dengan tingginya pendidikan,
ibu hamil akan lebih mudah menghadapi dan mengatasi setiap
perubahan psikologis maupun fisiologis selama kehamilan karena
tingginya pemahaman terhadap informasi kesehatan yang didapat
serta akan meningkatkan juga keinginan dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan demi kesehatan ibu dan bayi dalam
kandungan. (R. M. Septiasari & Mayasari, 2023)
d. Agama
Dalam hal ini berkaitan dengan asuhan kepada ibu hamil yang
berkaitan dengan agama.(Wahyuni, 2022)
e. Pekerjaan
Pekerjaan menunjang kemampuan ibu hamil untuk dapat
melakukan pemeriksaan kehamilan baik dari segi biaya maupun
waktu. (Wildan & Alimul, 2021)
Pekerjaan ibu perlu diketahui untuk menentukan pengaruh pada
kehamilan, seperti bekerja di pabrik rokok.(Wahyuni, 2022)
f. Suku bangsa
Variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien salah
satunya adalah suku bangsa. (Juwita, 2023)
g. Alamat
Memberi gambaran mengenai jarak dan waktu yang ditempuh
pasien menuju pelayanan kesehatan,serta mempermudah kunjungan
rumah bila diperlukan. (Kususma, D Atika et al., 2023)
II. Data Subyektif
a. Alasan datang
Apakah ibu datang untuk pemeriksaan rutin ataukah ibu mengalami
masalah yang berkaitan dengan Kesehatan yang perlu dikemukakan
saat pemeriksaan. (Wahyuni, 2022)
b. Keluhan utama
Sadar atau tidaknya kemungkinan hamil, apakah semata ingin periksa
hamil atau karena ada keluhan/ masalah lain yang dirasakan. (R. M.
Septiasari & Mayasari, 2023)
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Emesis
Gravidarum ini menyebabkan penurunan nafsu makan sehingga
terdapat perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium, kalsium
dan natrium yang menyebabkan perubahan metabolisme tubuh.
Penyebab terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak dapat
diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG (Hormon Chrorionik Gonadtrophine) dalam serum . Setiap
wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada
yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa
mual dan ada yang merasa sangat mual dan ingin muntah setiap saat.
(Gultom, 2020)
c. Riwayat Kesehatan
Untuk mengetahui karakteristik personal, riwayat penyakit
menular/keturunan dan riwayat pengobatan (Khairoh & Arka, 2019)
Riwayat kesehatan meliputi :
1. Penyakit menular
a) Hepatitis B
Pada wanita hamil yang mengidap penyakit hepatitis B
memiliki masalah yaitu bayi akan terinfeksi pada saat lahir
dan menjadi carrier konis yang menularkan penyakit ini ke
individu lain,atau bayi akan meninggal karsinoma
hepatoseluler,sirosis tau keduanya. (Syaiful Y. Fatmawati L,
2019a)
b) TBC
Sikap bidan dalam menangani kehamilan dengan penyakit
tuberculosis paru sebaiknya adalah melakukan konsultasi ke
dokter untuk memastikan penyakitnya. (Syaiful Y. Fatmawati
L, 2019a)
c) HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV,janin akan
menjadi sangat rentan terhadap penularan selama proses
kehamilannya.Virus HIV kemungkinan besar akan ditransfer
melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. (Syaiful Y. Fatmawati
L, 2019a)
2. Penyakit menurun
1) Jantung
Kehamilan yang disertai penyakit jantung selalu saling
mempengaruhi karena kehamilan memberatkan penyakit
jantung dan penyakit jantung mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim. Jantung yang normal dapat
menyesuaikan diri terhadap segala perubahan sistem jantung
dan pembuluh darah yang disebabkan oleh kehamilan,yaitu
dorongan diafragma oleh besarnya hamil sehingga dapat
mengubah posisi jantung dan pembuluh darah dan terjadi
perubahan dari kerja jantung. (Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
2) Hipertensi
Yang dimaksud hipertensi disertai kehamilan adalah hipertensi
yang telah ada atau sebelumnya kehamilan. Apabila dalam
kehamilan disertai dengan proteinuria dan oedema maka di
sebut pre eklamsia yang tidak murni atau superimposed pre-
eklamsia. Penyebab utama hipertensi esensial dan penyakit
ginjal. (Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
3) Asma
Penyakit asma pada kehamilan,kadang-kadang bertambah berat
atau malah berkurang dalam batas yang wajar,penyakit asma
tidak banyak pengaruhnya pada kehamilan. (Syaiful Y.
Fatmawati L, 2019a)
4) Diabetes Mellitus
Diabetes yang dialami oleh ibu hamil dapat berupa :
a) DM tipe 1 (Insuline Dependency-DM) dan tipe 2 (Non
IDDM).Keduanya jika dialami ibu sejak sebelum hamil
sering disebut pregestasional DM
b) Tipe spesifik lainnya(akibat infeksi,obat)
c) Gestasional diabetes
Pengaruh DM terhadap kehamilan tergantung pada baik
tidaknya kontrol glikemia/gula darah (Syaiful Y. Fatmawati
L, 2019a)

d. Riwayat kesehatan keluarga


Ada tidaknya penyakit keturunan seperti diabetes melitus, kelainan
genetik, Riwayat kehamilan kembar dan penyakit menular seperti
TBC.(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019b)
e. Riwayat Obstetri
riwayat obstetri meliputi :
Menurut Sulistyawati (2013) riwayat obstetri meliputi :
1) Riwayat Haid
a) Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi.
Wanita Indonesia umumnya mengalami menarche sekitar usia
12 tahun sampai 16 tahun.
b) Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami
dengan menstruasi berikutnya,dalam hitungan hari.Biasanya
sekitar 23 sampai 32 hari.
c) Volume
Jawaban yag diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif,
namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa
pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti
pembalut dalam sehari.
d) Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika
mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai
pingsan atau jumlah darah yang banyak.(Wagiyo et al., 2018)
f. Riwayat kehamilan sekarang
1) Status paritas
Paritas menunjukkan jumlah kehamilan yang pernah dialami dan
memberikan pengalaman ibu dalam menghadapi kehamilan. (Astik et
al., 2022)
2) Hari pertama haid terakhir (HPHT)
Hari pertama haid terakhir (HPHT) sangat penting untuk dikaji agar
dapat menentukan umur kehamilan dan perkiraan tanggal persalinan,
mengetahui usia kehamilan sangat berguna untuk memantau
perkembangan kehamilan sesuai dengan usia kehamilan sedangkan
taksiran persalinan berguna untuk menentukan apakah pada saat
persalinan kehamilan dalam keadaan aterm, preterm atau posterm.
(Astik et al., 2022)
3) Taksiran persalinan
Untuk menentukan taksiran persalinan dengan memakai rumus
neagele. Rumus neagele dihitung berdasarkan asumsi bahwa usia
kehamilan normal adalah 266 hari sejak ovulasi (38 minggu/ 9 bulan
7 hari).
4) Usia Kehamilan
Kehamilan aterm (cukup bulan) merupakan kehamilan dengan masa
gestasi 37-42 minggu.
5) Gerakan janin
Kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang terjadi.(R. M.
Septiasari & Mayasari, 2023)
6) Kekhawatiran
Melakukan pengkajian terhadap keluhan yang idrasakan selama
hamil agar dapat diberikan penatalaksanaan untik mengurangi
keluhan dan mencegah agar keluhan tidak sampai menjadi
komplikasi. (Astik et al., 2022)
7) Status imunisasi TT
Imunisasi TT adalah imunisasi yang diberikan kepada ibu hamil
untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum. Ibu hamil harus
mendapatkan imunisasi TT. Pada saat kunjungan antenatal pertama
pemberian TT ibu hamil sesuai dengan status imunisasi TT ibu saat
ini. Ibu hamil minimal memiliki status imunisasi TT2 agar
mendapatkan perlindungan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil
dengan status T5(TT long life) tidak perlu diberikan TT lagi.
(Trisnawati & Mogan, 2023)
Jadwal Pemberian Suntikan TT
Antigen Interval Lama
perlindungan
(selang waktu minimal)

Pada kunjungan antenatal


TT1 -
pertama

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun

(Trisnawati & Mogan, 2023)


8) Obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi selama hamil untuk mengetahui
paparan penyakit yang dialami selama/sejak hamil untuk mengetahui
efek yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut pada kehamilan.
(R. M. Septiasari & Mayasari, 2023)
g. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
a) Jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, persalinan preterm,
adterm, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan
Tindakan (SC, Induksi).
b) Riwayat perdarahan pada kehamilan, persalinan atau nifas
sebelumnya.
c) Hipertensi disebabkan kehamilan sekarang atau kehamilan
sebelumnya
d) Berat bayi sebelumnya
e) Masalah-masalah lain yang dialami. Riwayat kebidanan yang lalu
membantu mengelola asuhan kehamilan.(R. M. Septiasari &
Mayasari, 2023)
h. Riwayat KB
Ditanyakan Riwayat kontrasepsi apakah memakai alat kontrasepsi atau
tidak, metode kontrasepsi, jenis kontrasepsi, lama pemakaian alat
kontrasepsi serta efek samping dari alat kontrasepsi yang digunakan.(Syaiful
Y. Fatmawati L, 2019b)
Untuk mengetahui penggunaan metode kontrasepsi ibu secara lengkap dan
untuk merencanakan penggunaan metode kontrasepsi setelah masa nifas. (R.
M. Septiasari & Mayasari, 2023)
i. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Pola Nutrisi
Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran
bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Pada
kehamilan trimester III, janin mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat
baik, dan ibu sering merasa lapar. Pada masa ini hindari makan
berlebihan sehingga berat badan tidak naik terlalu banyak. Bahan
makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti yang
manis-manis dan gorengan perlu dikurangi. Bahan makanan sumber zat
pembangun dan pengatur perlu diberikan lebih banyak, karena selain
untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat, juga diperlukan untuk ibu
dalam persiapan persalinan. (Wagiyo et al., 2018)
2) Pola Eliminasi
Pada kehamilan trimester I ibu lebih sering buang air kecil dan
konstipasi. Hal ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan tinggi
serat dan banyak minum air putih hangat Ketika lambung dalam keadaan
kosong untuk merangsang gerakan peristaltic usus. Konstipasi terjadi
karena adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek
rileks terhadap otot polos,salah satunya otot usus.(R. Septiasari &
Mayasari, 2023)
3) Pola istirahat dan tidur
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.Oleh karena itu,bidan perlu
menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang
mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan
kebutuhan istirahat.Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ia
tidur dimalam dan siang hari. (Ernawati, 2022)
4) Pola Seksual
Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas seksual,melalui
pertanyaan tentang frekuensi aktivitas seksual, berapa kali melakukan
hubungan seksual dalam seminggu, serta gangguan aktivitas seksual,
apakah pasien mengalami gangguan ketika melakukan hubungan
seksual, misalnya nyeri saat berhubungan, adanya ketidakpuasan dengan
suami, kurangnya keinginan untuk melakukan hubungan dan lain
sebagainya. (Erina Eka Hatini, SST., 2018)
5) Pola hygiene
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan selama
kehamilan, misalnya dengan mencuci tangan sebelum makan, mandi dua
kali sehari dengan menggunakan sabun, menggosok gigi setelah sarapan
dan sebelum tidur.(Trisnawati & Mogan, 2023)
j. Data Psikososial dan Spiritual
Meliputi riwayat perkawinan,kehamilan ini diharapkan atau tidak oleh ibu
dan suami,serta respon dan dukungan keluarga terhadap kehamilan
ini,mekanisme koping,ibu tinggal serumah dengan siapa saja,pengambil
keputusan utama dalam keluarga,yang menemani ibu selama ANC, adat
istiadat yang berkaitan dengan kehamilan, rencana tempat dan penolong
persalinan,praktik agama yang berhubungan dengan kehamilan,tingkat
pengetahuan ibu.(R. Septiasari & Mayasari, 2023).
Perlu dikaji keadaan psikis klien saat ini, hubungan klien dengan
keluarga dan tetangga, bagaimana kehamilan ini apakah diharapkan atau
tidak, jika diharapkan apakah jenis kelamin yang diharapkan adalah laki-
lakiatau Perempuan. Hal yang ditanyakan mengenai data kebudayaan adalah
kebiasaan minum jamu sewaktu hamil, pantangan makanan bagi ibu hamil
dan adat budaya yang mengikat. Selama hamil apakah diadakan selamatan.
Perlu diketahui juga mengenai susunan keluarga yang tinggal satu rumah,
rencana tempat serta penolong persalinan, dan perlu dikaji mengenai
kebiasaan dalam keluarga yang menunjang maupun menghambat kehamilan
dan kebiasaan pijat ke dukun.(Saminem, 2016)

III. DATA OBYEKTIF


1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan awal prenatal difokuskan untuk
mengidentifikasi kelainan yang sering mengontribusi morbiditas dan
mortalitas dan untuk mengidentifikasi gambaran tubuh yang
menunjukkan gangguan genetik. Pemeriksaan harus mencakup
penetapan tinggi badan dan berat badan,tekanan darah,nadi dan
pemeriksaan kulit, kelenjar tiroid, jantung, paru-
paru,payudara,ekstremitas dan abdomen,serta pemeriksaan pelvis.
(Hutahean et al., 2021)
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum
Untuk mengetahui hal ini, cukup dengan mengamati
keadaan pasien secara keseluruhan. (Nur Alfi Fauziah,
2022)
2) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat
kesadaran mulai dari keadaan komposmentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar).
3) Berat badan
Timbang berat badan merupakan ukuran yang penting
pada setiap kunjungan antenatal untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan janin. Pertumbuhan
berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama
kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya
menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.
(Trisnawati & Mogan, 2023)
4) TB
Tinggi badan ibu dikategorikan beresiko apabila hasil
pengukuran <145 cm.(R. M. Septiasari & Mayasari,
2023)
5) LILA
Status Gizi ibu hamil sangat ditentukan pada
kehamilan sehingga sangat penting untuk dilakukan
pengukuran LILA yang bertujuan untuk mendeteksi
ibu hamil dengan status gizi tidak normal atau KEK.
Berdasarkan penelitianbayi yang mengalami BBLR
disebabkan ibu hamil dengan LILA kurang dari 23.5
cm.(Astik et al., 2022)
6) Tanda Vital
a. Tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil biasanya
normal, kecuali bila ada kleainan. Bila tekanan
darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih minta
ibu untuk berbaring ke kiri. Setelah istirahat
selama 20 menit ukur Kembali tekanan darah.
Apabila ditemui tekanan darah tetap tinggi
maka berarti menunjukkan ibu menderita pre
eklampsi, dan harus segera dilakukan rujukan.
(Wagiyo et al., 2018)
b. Nadi
Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama
hamil,tetapi jarang melebihi 100 denyut
permenit (dpm). Curigai hipotiroidisme jika
denyut nadi lebih dari 100 dpm. Periksa adanya
eksoflatmia dan hiperrefleksia yang menyertai.
c. Suhu
Selama kehamilan progesterone, dan
peningkatan laju metabolisme meningkatkan
jumlah panas yang diproduksi sebesar 30-35%.
Suhu maternal tetap dapat meningkat 0,5 %
meski tubuh sudah melakukan kompensasi
pengeluaran panas. Peningkatan suhu
menunjukkan proses infeksi atau dehidrasi.
Normalnya 360C-370C.
d. Respirasi
Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih
dalam karena memerlukan lebih banyak
oksigen untuk janin dan untuk dirinya. (R.
Septiasari & Mayasari, 2023)
2. Status Present
Menurut (Gultom, 2020)pemeriksaan tidak hanya dilakukan secara pandang
tetapi sekaligus dengan rabaan, pemeriksaan diawali dari:
1) Wajah
Periksa adanya cloasma gravidarum, pucat dan pembengkakan pada
wajah. Apabila bengkak terjadi pada wajah, tangan dan kaki merupakan
pertanda terjadinya pre eklampsia
2) Mata
Periksa perubahan warna konjungtiva mata. Konjungtiva yang pucat
menandakan ibu menderita anemia sehingga harus dilakukan
penanganan lebih lanjut. Pada pemeriksaan mata juga lihat warna sclera,
apabila sclera berwarna kekuningan curigai bahwa ibu memliliki riwayat
penyakit hepatitis
3) Mulut dan gigi
Periksa apakah bibir pucat, bibir kering dan pecah-pecah, adakah
stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang tanggal, adakah gigi yang
berlobang, adakah caries, apakah ada bau aceton.
4) Leher
Periksa adanya pembengkakan pada leher yang biasanya disebabkan
oleh pembengkakan kelenjar tiroid dan apabila ada pembesarab pada
vena jugularis curigai bahwa ibu memiliki penyakit jantung.
5) Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas meliputi pemeriksaan tangan dan kaki untuk
mengetahui adanya pembengkakan/edema sebagai indikasi dari
preeklamsia
6) Payudara
Perhatikan kesimetrisan bentuk payudara, bentuk putting payudara
menonjol atau mendatar, apabila putting payudara mendatar, berikan ibu
konseling melakukan perawatan payudara agar puing payudara
menonjol.Kemudian perhatikan adanya bekas operasi dan lakukan
palpasi untuk mengetahui adanya benjolan yang abnormal dan nyeri
tekan dimulai dari daerah axilla sampai seluruh bagian payudara. Periksa
adanya pengeluaran colostrum/cairan lain. Pemeriksaan payudara ini
bertujuan untuk mempersiapkan ibu dalam menyusui bayi.
7) Abdomen
Pembesaran abdomen yang tidak sesuai usia kehamilan ialah faktor
resiko terjadinya kehamilan dengan mola hidatidosa, kehamilan kembar,
polihidramnion.(Marlynda et.al., 2022)
3. Status Obstetrik
a.) Inspeksi
1) Muka
Kloasmagravidarum,keadaan selaput mata pucat atau merah,adakah
oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah,gigi.
2) Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyalit jantung),
apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe membengkak.
3) Dada
Bentuk payudara, pigmentasi putting susu, dan gelanggang susu,
keadaan putting susu, adakah colostrum.
4) Perut
Perut membesar ke depan atau ke samping (pada ascites misalnya
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi di linea alba,
nampakkan gerakan anak atau striae gravidarum atau bekas luka.
5) Vulva
Keadaan perinium, carilah varises, tanda chadwick ,condyloma,
flour. (Erina Eka Hatini, SST., 2018)
4. Palpasi
Menurut Marmi(2011) maksud pemeriksaan raba ialah untuk menentukan:
a. Besarnya rahim dan dengan ini menentukan umur kehamilan.
b. Menentukan letaknya anak dalam rahim.
c. Selain dari pada itu harus diraba apakah ada tumor-tumor lain dalam
rongga perut, kista, myoma,pembesaran limpa
d. Cara melalukan palpasi ialah menurut leopold yang terdiri atas 4 bagian:

Leopold I : digunakan untuk menentukan usia kehamilan


dan bagian apa yang ada dalam fundus

Leopold II : dilakukan untuk menentukan letak punggung


janin dan bagian-bagian kecil janin.

Leopold III : digunakan untuk menentukan bagian apa yang


terdapat dibagian bawah dan apakah bagian
bawah anak sudah atau belum terpegang oleh
pintu atas panggul.

Leopold IV : digunakan untuk menentukan apa yang


menjadi bagian bawah dan seberapa
masuknya bagian bawah tersebut kedalam
rongga panggul.

5. Tinggi Fundus Uteri


TFU merupakan salah satu pemantauan dalam kehamilan. Pengukuran TFU
diatas simfisis dipakai untuk mengukur kemajuan perkembangan janin
dalam kandungan. Dengan TFU dapat memperkirakan umur kehamilan,
dapat mengetahui resiko tinggi. TFU yang tetap atau bahkan menurun dapat
mendeteksi retardasi pertumbuhan intra uteri, peningkatan yang lebih bisa
saji adanya kehamilan gemeli atau hidramnion. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengukuran TFU memegang peranan penting dalam
pemeriksaan kehamilan dan penting untuk dipelajari dan dikuasai seorang
kebidanan.
6. Taksiran Berat Janin
Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena
pertumbuhan janin intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung
cepat pada awal masa kemudian melambat seiring bertambahnya usia
kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya
komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah
atau berat lahir berlebih.
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang masa kehamilan meliputi.
a. Haemoglobin
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb) yang dilakukan minimal satu
kali pada trimester pertama dan satu kali pada trimester ketiga untuk
mengetahui keadaan ibu hamil anemia atau tidak. Jika pada usia 21
bulan ibu hamil mengalami anemia, hal ini dapat memengaruhi proses
tumbuh kembang janin
b. Golongan darah
Pemeriksaan golongan darah untuk mengetahui jenis golongon darah ibu
dalam rangka mempersiapkan calon pendonor jika diperlukan pada saat
situasi gawat darurat
c. Kadar gula darah
Pemeriksaan kadar ula darah selama kehamilan jika dicurigai menderita
diabetes mellitus. Minimal pemeriksaan dilakukan satu kali pada
trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan satu kali pada akhir
trimester ketiga
d. Protein urin
Pemeriksaan protein urin pada trimester kedua dan ketioga sesuai
indikasi untuk mengtahui adanya protein uria pada ibu hamil sebagai
indicator preeklamsia pada ibu hamil
e. Sifilis
Pemeriksaan tes sifilis yang dilakukan sedini mungkin di daerah yang
memiliki resiko tinggi serta di tujukan pada ibu hamil yang di duga
terkena resiko.
(Gultom, 2020)

IV. ANALISA
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam pendokumentasian
manajemen kebidanan, karena keadaan pasien yang setiap saat bisa
mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi
sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk 44 sering melakukan
analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan
pasien dan analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data
pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, dapat
terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
Analysis/assessment merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan
menurut helen varney langkah kedua, ketiga, dan keempat sehingga
mencakup hal-hal berikut ini: diagnosis/masalah
kebidanan,diagnosis/masalah potensial serta perlunya mengidentifikasi
kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi diagnosis/masalah potensial dan
kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi menurut kewenangan bidan,
meliputi: tindakan mendiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien.
.(Erina Eka Hatini, SST., 2018)
a. Diagnosis Kebidanan
Dalam bagian ini yang disimpilkan oleh bidan antara lain sebagai berikut
1) Paritas
Paritas adalah riwayat reproduksiseorang wanita yang berkaitan
dengan kehamilannya (jumlah kehamilannya). Contoh cara penulisan
paritas dalam interpretasi data sebagai berikut :
a) Primigravida : G1P0A0
G1 (gravida 1) atau hamil yang pertama kali
P0 (partus 0) berarti belum pernah partus atau melahirkan
A0 (abortus 0) berarti belum pernah mengalami abortus
b) Multigravida : G3P1A1
G3(gravida 3) atau ini adalah kehamilannya yang ketiga
P1 (partus 1)atau sudah pernah mengalami persalinan satu kali
A1(abortus 1) atau sudah pernah mengalami abortus satu kali
2) Usia Kehamilan dalam minggu
3) Keadaan janin
4) Normal atau tidak normal
b. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah ‘’masalah’’ dan
‘’diagnosis’’.Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah
tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis,tetapi tetap perlu
dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh.Masalah
sering berhubungan dengan bagaimana wanita itumengalami kenyataan
terhadap diagnosis.
c. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga.Langkah ini
membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan dilakukan
pencegahan,sambil terus mengamati kondisi klien.Bidan diharapkan
dapat bersiap-siap bila diagnosis atau masalah potensial benar benar
terjadi. (Ronalen Br.Situmorang et al., 2021)

V. PERENCANAAN
Planning/perencanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang
akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan
interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahaka
tercapainya kondisi pasien secara optimal mungkin dan mempertahankan
kesejahteraannnya. Rencana asuhan ini harus bidan mencapai kriteria tujuan
yang ingin dicapat dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan
dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus
sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain, anatara lain dokter.
Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi, yaitu tafsiran
dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas asuhan/hasil
pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan
merupakan fokus ketepatan nilai tindakan/ asuhan. Jika kriteria tujuan tidak
tercapai, proses eveluasi ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan
tindakan alternatif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Untuk
mendokumentasikan proses evaluasi ini, diperlukan sebuah catatan
perkembangan, dengan tetap mengacu pada SOAP. (Ronalen Br.Situmorang
et al., 2021)

VI. PENATALAKSANAAN

Pelaksanaan asuhan yang dilakukan berdasarkan rencana yang diberikan


secara komprehensif, efektif, efisien dan aman (safety) kepada klien dalam
bentuk upaya promotive, preventif, kuratif dan rehabilitatif baik secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi maka keterlibatan bidan dalam
manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksanaya rencana asuhan bersama yang menyeluruh. Implementasi yang
diberikan pada ibu adalah hasil adalah hasil pemeriksaan ibu hamil dan
jelaskan hal-hal yang dianggap penting.(Ronalen Br.Situmorang et al., 2021)
Secara umum asuhan yang dapat dilakukan hal-hal berikut:
1. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan wanita hamil, baik
normal maupun tidak normal
2. Memberikan nasehat-nasehat yang dibutuhkan ibu hamil Pada ibu hamil
a. Ketidaknyamanan Trimester I
1) Mual Muntah
Penyebab mual muntah antara lain factor hormon kehamilan
(HCG), faktor pencernaan, faktor psikologis dan faktor keturunan.
Penanganannya antara lain minum air hangat saat bangun tidur,
makan makanan kering yang mengandung karbohidrat, makan
dengan porsi kecil, namun sering (setiap 1-2 jam), hindari makanan
pedas, berlemak dan asam, konsumsi makanan rendah lemak tibggi
protein. Minum air putih minimal 8 gelas sehari, konsumsi makanan
yang mengandung asam folat yang tinggi, jika mual muntah masih
berlanjut segera hubungi tenaga Kesehatan.(Ernawati, 2022)
2) Keletihan
Pusing atau perasaan pingsan atau melayang adalah gejala
normal selama kehamilan. Hal ini lebih sering terjadi pada trimester
pertama. Terjadi karena aliran darah yang berusaha mengimbangi
sirkulasi darah yang meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.
(Ernawati, 2022)
Cara mengatasi :
a) Meyakinkan pada ibu hamil bahwa keletihan merupakan suatu
hal yang normal dan akan hilang secara spontan pada umur
kehamilan masuk trimester kedua
b) Sering beristirahat selama siang hari jika waktu memungkinkan
c) Latihan ringan dan nutrisi yang baik dan mencukupi kebutuhan
ibu hamil.
(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
3) Nyeri punggung bagian atas ( non patologis )
Nyeri Punggung merupakan nyeri di bagian lumbal, lumbosacral
atau di daerah leher. Nyeri punggung diakibatkan adanya regangan
otot atau tekanan pada akar syaraf dan biasanya dirasakan sebagai
rasa sakit, tegangan atau rasa kaku di bagian punggung. Sedangkan
definisi nyeri punggung bagian bawah adalah nyeri yang timbul dari
struktur tulang spinal dan supraspinal di daerah lumbosacral.
(Ernawati, 2022)
Nyeri punggung yang dimaksudkan disini merupakan suatu kondisi
normal terjadi pada trimester pertama.Hal tersebut diakibatkan
karena meningkatnya ukuran payudara yang membuat payudara
menjadi berat.Yang mana pada trimester pertama hal tersebut
sebagai penanda praduga kehamilan.Akibat dari pembesaran
payudara ini adalah terjadinya penarikan otot punggung apabila
tidak disertai penyokongan payudara secara kuat.
Cara mengurangi :
a) Menggunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat
benda
b) Hindari sepatu dengan hak tinggi
c) Gunakan kasur yang keras untuk tidur
d) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
e) Menggunakan bra yang berukuran sesuai dengan ukuran
payudara.
(Dartiwen & Nurhayati, 2019)
4) Leukorhea ( keputihan )
Peningkatan kadar hormon estrogen menyebabkan peningkatan
kadar air dalam mucus serviks dan meningkatkan produksi glikogen
oleh sel sel epitel mukosa superfisisal pada dinding vagina,
sehingga secret vagina bertambah banyak, kemudian mengalir
keluar dan disebut sebagai keputihan. Glikogen merupakan sumber
makanan mikroorganisme di dalam vagina, sehingga meningkatkan
resiko kejadian keputihan patologis. Terjadinya keputihan patologis
dapat disebabkan oleh pertumbuhan flora normal yang berlebihan
maupun tumbuhnya mikroorganisme selain flora normal di vagina.
Komposisi flora vagina tersebut sangat tergantung pada tingkat
higienitas diri seseorang. Keputihan patologis dapat menimbulkan
komplikasi bagi kehamilan, baik bagi ibu maupun bagi janin yang
dikandung.(Ruwiah et al., 2019)
Cara mengatasi :
a) Memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital
b) Membersihkan area genital dari arah depan ke arah belakang
c) Mengganti celana dalam secara rutin
d) Tidak menggunakan douch atau menggunakan semprot untuk
menjaga area genetalia. (Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
5) Sering berkemih
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengalami merasa
selalu ingin buang air kecil. Hal ini disebabkan karena kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mualai membesar . Selain itu juga
dipengaruhi oleh hormon aldosterone yang dapat meningkatkan
vaskularisasi pembuluh darah(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)

Cara mengatasi :
a) Segera mengosongkan kandung kemih saat terasa ingin berkemih
b) Mengurangi minum pada sore dan malam hari
c) Membatasi minuman yang mengandung bahan
cafein(teh,kopi,cola)
d) Melakukan senam kaegle exercise .
b. Tanda bahaya kehamilan trimester I
Tanda bahaya Kehamilan Trimester I (0-12 minggu) antara lain :
1) Perdarahan pada kehamilan muda seperti kejadian abortus,
kehamilan ektopik dan mola hidatidosa
2) Muntah terus menerus dan tidak makan pada kehamilan
3) Anemia
4) Demam tinggi dengan suhu tubuh >38 °C
Apabila ibu hamil pada trimester 1 menjumpai hal-hal tersebut di atas
dianjurkan untuk segera memeriksakan diri kepada tenaga medis.
(Rasyid & Suherlin, 2021)
c. Kebutuhan Gizi Hamil Trimester Pertama
Diet ibu hamil harus mendapat perhatian terutama mengenai jumlah
kalori dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
Kesehatan ibu. Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil setiap
harinya adalah 2.500 kalori. Pengetahuan berbagai jenis makanan
yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat
dijelaskan secara rinci. Jumlah kalori yang berlebih dapat
menyebabkan obesitas yang menjadi faktor predisposisi terjadinya
preeklampsia. Jumlah penambahan berat badan sebaiknya tidak
melebihi 10-12 kg selama hamil.
1) Protein
Jumlah protein yang diperlukan ibu hamil adalah 85 mg per hari,
jumlah ini dibutuhkan untuk mendukung metabolism yang
bertambah untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan Rahim,
payudara dan penambahan volume darah. Sumber protein dapat
diperoleh dari tumbuh-tumbuhan atau dari hewani. Defisiensi
protein dapat menyebabkan kelahiran premature, anemia dan
edema.
2) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1.5 gram perhari. Klasium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi
pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium antara lain dari
susu, yogurt, keju , ikan dan telur. Kekurangan kalsium dapat
menyebabkan riketsia pada bayi ataupun osteomalasia pada ibu.
3) Zat besi
Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal diperlukan
asupan zat besi pada ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari
terutama setelah trimester kedua. Zat besi yang digunakan dapat
berupa ferrosus gluconate, ferrosus fumarate atau ferrosus
sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
menyebabkan anemia defisiensi zat besi .
4) Vitamin
* Vitamin A diperlukan untuk menambah daya tahan tubuh
terhadap infeksi
* Vitamin B komplek ( B1, B12, B6) untuk mencegah
perdarahan pada bayi dan kemungkinan perdarahan post partum
* Vitamin C penting sekali untuk pertumbuhan janin
* Vitamin D bersifat anti architis
* Vitamin E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
5) Asam folat
Sel darah merah memerlukan asam folat bagi pematangan sel.
Jumlah asma folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400
mcg perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastic pada ibu hamil.
6) Air
Wanita hamil harus minum air secar cukup, sekitar 8 gelas per
hari untuk membantu mengeluarkan racun dari usus dan ginjal.
(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
3. Memberi Tablet Fe
Bidan menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet FE pada malam
hari sebelum tidur. Bidan memberikan konselingtentang pentingnya
vitamin C dalam meningkatkan penyerapan zat besi. Bidan menanyakan
kepada ibu tentang perubahan warna hitam pada tinda untuk memastikan
ibu hamil mengkonsumsi tablet FE. Bidan menyarankan ibu hamiluntuk
memeriksakan secara rutin kehamilannya.(Nasla, 2022)
4. Menjadwal kunjungan sesuai perkembangan kehamilan.
Pelayanan antenatal (ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan
rincian :
a. ANC ke-1 di Trimester 1
Skrining faktor resiko dilakukan oleh dokter dengan menerapkan
protokol kesehatan. Jika ibu dating pertama kali ke bidan, bidan tetap
melakukan pelayanan kemudian di rujuk ke dokter untuk dilakukan
skrining.
b. ANC ke-2 di Trimester 1
c. ANC ke-3 di Trimester 2
d. ANC ke-4 di Trimester 2
e. ANC ke-5 di Trimester 3
f. ANC ke-6 di Trimester 3
(Yuniarti et al., 2022)

VII EVALUASI

Pada Langkah ketujuh dilakukan evaluasi efektivitas dari asuhan yang sudah
diberikan, meliputi bantuan pemenuhan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan
diagnosis. Manajemen kebidanan merupakan suatu kontinum maka perlu
mengulang Kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses
manajemen tidak efektif, serta melakukan penyesuainan pada rencana asuhan
berikutnya.
Evaluasi merupakan Langkah akhir dari proses manajemen asuhan
kebidanan dalam mengevaluasi pencapaian tujuan membandingkan data yang
dikumpulkan dengan kriteria yang diidentifikasikan, memutuskan apakah tujuan
telah dicapai atau tidak dengan Tindakan yang sudah diimplementasikan. Proses
evaluasi merupakan Langkah dari proses manajemen asuhan kebidanan.(Aritonang
& Simanjuntak, 2021)(Aritonang & Simanjuntak, 2021)

Mendokumentasikan hasil asuhan.


Asuhan kebidanan pada ibu hamil sangat penting dicatat dan didokumentasikan
sebagai bukti bahwa asuhan yang diberikan oleh bidan adalah benar dan
berdasarkan data subjektif dan objektif yang selanjutnya dianalisa dan dilakukan
sesuai masalah pada ibu hamil tersebut. Dokumentasi wajib dilaksanakan karena
sangat bermanfaat untuk tanggung jawab dan tanggung gugat.(Nawangsari &
Shofiyah, 2022).

Manfaat melakukan dokumentasi asuhan kebidanan antara lain :


1) Sebagai bahan informasi komunikasi antar petugas, tim sejawat bidan atau
kolaborasi dengan tenaga Kesehatan yang lain tentang penatalaksanaan
asuhan kebidanan.
2) Menjadi dasar evidence based dalam penanganan atau penatalaksanaan
kasus kebidanan
3) Manfaat ilmiah : dapat menjadi sumber data riset yang bermanfaat untuk
pengembangan keilmuan kebidanan.
4) Mengevaluasi progress atau perkembangan klien dari suatu kurun waktu
pada kasus kebidanan
5) Menjadi bahan kajian perbandingan untuk perkembangan suatu kasus
kebidanan, sehingga dapat menjadi pengalaman klinis empirik dala
kebidanan
6) Menjadi bahan data untuk audit maternal perinatal penyelidikan suatu kasus
7) Mampu mengidentifikasi trend perjalanan suatu penyakit atau kasus yang
dialami.
8) Sebagai bukti hukum apabila diperlukan terkait suatu kasus.
(Kususma, D Atika et al., 2023)
DAFTAR PUSTAKA

Afrida, B., & Aryani, N. (2022). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi,
Balita, dan Anak Prasekolah. Penerbit NEM.

Alvionita, V., Erviani, N., Farah, I., & Elba, F. (2023). DETEKSI DINI RISIKO TINGGI
KEHAMILAN. G Press.

Andera, N. A., Rahayu, N. T., Kusuma, D. C. R., Apriyani, M. T. P., Wahyuningsih, D.,
Usman, A. S. H. H., Akib, R. D., Hastuty, D., & Jamir, A. F. (2023). Asuhan
Kebidanan Kehamilan. Global Eksekutif Teknologi.

Aritonang, J., & Simanjuntak, Y. (2021). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Disertai Kisi-Kisi Soal Ujian Kompetensi. In Grup Penerima CV Budi Utama.
Deepublish.

Astik, U., Novia, A. R., Nuriah, A., Romdiyah, Farihan, I., Kusmayra, A., & Munica,
hernayanti r. (2022). Asuhan Kebidanan Kehamilan. In PT.GLOBAL EKSEKUTIF
TEKNOLOGI.

Dartiwen, Y., & Nurhayati, A. (2019). Asuhan kebidanan pada kehamilan. In Asuhan
kebidanan pada kehamilan. Andi Publisher.

Detiana, P. (2019). Hamil Aman dan Nyaman di Atas 30 Tahun. In Media Pressindo.
https://www.google.co.id/books/edition/Hamil_Aman_dan_Nyaman_di_Atas_30_Tah

Erina Eka Hatini, SST., M. (2018). ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN. In Wineka


Media. Wineka Media.

Ernawati. (2022). Ketidaknyamanan dan Komplikasi yang Sering Terjadi Selama


Kehamilan. Rena Cipta Mandiri.

Fitriani, L. (2021). Buku Ajar Kehamilan. In deepublish2.


https://www.google.co.id/books/edition/_/XypEEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

Gultom, L. (2020). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Zifatama Jawara.

Hastuty, Y. D. (2021). Aromaterapi Lemon Dan Wedang Jahe Dapat Menurunkan Mual
Muntah Pada Ibu Hamil Di Kota Medan.
http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6094

Hutahean, M., Wahyu, A., & Hutahaean, G. (2021). Pelayanan Maternal Neonatal Pada
Masa Kebiasaan Hidup Baru. CV Jejak.

Juwita, R. (2023). Anemia pada Ibu Hamil dan Faktor yang Memengaruhinya. NEM.

Kususma, D Atika, Z., Hutomo, C., Naningsi, W., & Wahyuni, S. (2023). Pengantar
Dokumentasi Kebidanan. Global Eksekutif Teknologi.

Manado, T. P. P. B. S. M. M. (2022). Modul Konsop Kebidanan. Guepedia.

Manuaba, I. (2007). Fisiologi Kehamilan : Adaptasi Maternal terhadap Kehamilan. In N. Z.


Astuti, D. L. Purba, S. Handayani, & R. Damayanti (Eds.), Pengantar Kuliah Obstetri.
EGC.

Manuaba, I. (2019). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. EGC.

Marlynda et.al. (2022). Kebidanan. In Metode Penelitian Kebidanan: Prosedur, Kebijakan,

Nasla, U. E. (2022). Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan. 81.

Nawangsari, H., & Shofiyah, S. (2022). Modul Praktikum Asuhan Kebidanan Kehamilan.
CV Jejak(Jejak Publisher).

Nur Alfi Fauziah, A. T. M. I. T. U. N. A. P. Y. D. S. I. P. S. Y. V. H. F. H. I. K. Y. S. R. A.


(2022). Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif (M. S. R. Oktaviani (ed.)). PT
Global Eksekutif Teknologi.

Pramardika, D., Kasaluhe, M., & Tooy, G Bajak, C. (2022). Buku Ajar Gizi dan Diet.
NEM. https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Gizi_dan_Diet/-
YF0EAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=nutrisi+ibu+hamil+trimester+3&pg=PA130&printsec=frontcover

Ramie, A. (2022). Mekanisme koping dan tingkat pengetahuan ibu hamil pada masa
pandemi covid-19. In Deepublish.

Rasyid, P., & Suherlin. (2021). Peran Kader dalam Pendampingan Ibu Hamil Masa
Pandemi Covid-19. NEM.

Renee, M. (2017). Teknik Dokumentasi Kebidanan. Teknik Dokumentasi, 18(teknik


dokumentasi kebidanan), 22.

Ronalen Br.Situmorang, S. S., Yatri Hilinti, S. S., Syami yulianti, S. S., Diyah tepi
Rahmawati, S. S., Indra Iswari, S. S., Jumita, S. S., & Lezi Yovita sari, S. S. (2021).
Buku Asuhan pada Kehamilan. CV. Pustaka EL Queena.

Ruwiah, Harleli, Dupai, L., Ruslan, M., & Paisal, J. (2019). Penguatan dan Inovasi
Pelayan Kesehatan dalam Era Revolusi Industri 4.0 (F. Prasetya, Jumakil, & N. M.
Sidiq (eds.)). UHO EduPress.

Saminem. (2016). Kehamilan normal Seri asuhan kebidanan. EGC.

Septiasari, R. M., & Mayasari, D. (2023). Asuhan Kebidanan Kehamilan (E. D. Widyawati
(ed.)). Penerbit Rena Cipta Mandiri.

Septiasari, R., & Mayasari, D. (2023). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Rena Cipta
Mandiri.

Siswoharjo, S., & Chakrawati, F. (2015). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat, Depok:
Penebar Plus. Penebar Plus.

Sukini, T., & C1nta, P. P. R. (2023). Ketidaknyamanan Masa Kehamilan. Penerbit Pustaka
Rumah C1nta. https://books.google.co.id/books?id=V6S9EAAAQBAJ

Susanti, I. (2018). Psikologi Kehamilan. EGC.

Syaiful Y. Fatmawati L. (2019a). Asuhan Keperawatan Kehamilan. Jakad publishing. In


Jakad Publishing. CV Jakad Publishing.
Syaiful Y. Fatmawati L. (2019b). Asuhan Keperawatan Kehamilan. In Jakad Publishing.
CV Jakad Publishing.

Trisnawati, E., & Mogan, M. (2023). Kadar Serum TNF Alpha pada Ibu Hamil
Preeklampsia. Rena Cipta Mandiri.

Umami, N., Farahdiba, I., Argaheni, N., & Alvionita, V. (2023). PELAYANAN HOLISTIK
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. Global Eksekutif Teknologi.

Wagiyo, Putrono, Wibowo, S., Basuki, Y., Risanto, E., & Offset, A. (2018). Asuhan
Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir Fisiologi dan Patologis. In
Andi Publisher. Andi Publisher.

Wahyuni, S. (2022). Obstetri dan Fisiologi. Wineka Media.

Wildan, M., & Alimul, A. (2021). Dokumentasi Kebidanan. Salemba.

Yuniarti, Destariyani, E., & Widiyanti, D. (2022). Pemberdayaan Kader dalam


Pemeriksaan Kehamilan. NEM. 4&printsec=frontcover

Yustiari. (2022). Psikologi Ibu dan Anak. In Global Eksekutif Teknologi2.


ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY.V USIA 23
TAHUN G1P0A0 SUSPECT HAMIL 10+2 MINGGU
DI PUSKESMAS GRABAG II

PENGKAJIAN:
Tanggal : 02 September 2023
Jam : 09.05 WIB

IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status Suami
Nama : Ny. V Nama : Tn. F
Umur : 23 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Alamat : Cokro, Grabag Alamat : Cokro,Grabag

I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

2. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan terlambat haid pada bulan Agustus 2023 dan merasa puting terasa
tegang
3. RIWAYAT KESEHATAN:
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menular
seperti HIV/AIDS, gonorhea, sifilis,TBC, Hepatitis dan penyakit menurun
seperti jantung, asma dan DM
b. Riwayat penyakit dalam keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit menular seperti HIV/AIDS, gonorhea, sifilis, TBC, Hepatitis dan
penyakit menurun seperti jantung, asma dan DM dan tidak ada riwayat
keturunan kembar dari pihak istri maupun suami.

4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun
Nyeri Haid : Tidak ada
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Warna darah : Merah bata
Leukhorea : Tidak ada
Banyaknya : Hari 1-3 ganti pembalut 3-4x sehari,1 pembalut penuh
1
Hari 4-5 ganti pembalut 2-3x sehari, penuh
2
Hari 6-7 ganti pembalut 2x sehari, bercak cokelat
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1. Hamil ke 1 suspect hamil 10+2 minggu
2. HPHT : 04 Juli 2023
3. HPL : 11 April 2024
4. Gerak janin :
a) Pertama kali : ibu mengatakan belum merasakan gerak janin
b) Frekuensi dalam 12 jam : -
5. Tanda bahaya : tidak ada
6. Kekhawatiran khusus : tidak ada
7. Imunisasi TT : 2x
8. ANC : 1x
ANC Ke Tanggal Tempat Masalah
Suplement & Tindakan/
Fe Pendkes
(Jenis & Jml)
1 07-08-23 PMB SF, B6, B12 Mual Ketidaknyamanan
TM1
c. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama
5. RIWAYAT KB :
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kb
Rencana Setelah Melahirkan : Ibu mengatakan belum memiliki rencana mengenai
KB

6. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI


Sebelum hamil
a. Nutrisi
1. Makan
a) Frekuensi makan pokok : 2-3 x perhari
b) Komposisi :
- Nasi 2-3 x @ 1 piring sedang
- Lauk 2-3x @ 1 potong sedang, jenisnya ayam, telur, ikan
- Sayuran : 2 x @ 1 mangkuk sayur, jenis sayuran sawi, brokoli
- Buah 3-4 x seminggu; jenis jeruk, apel
- Camilan 1x sehari; jenis makanan ringan
2. Minum
Jumlah total 8 gelas perhari, jenis air putih, teh / susu

Perubahan selama hamil ini :


1. Makan
Ibu mengatakan tidak mengalami perubahan dalam pola makan
2. Minum
Ibu mengatakan kurang lebih minum 7 gelas air putih dan kadang-kadang
minum 1 gelas susu atau teh. Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam
mengkonsumsi minuman tersebut.
b. Eliminasi
Sebelum hamil
1. Buang air kecil :
- Frekuensi perhari : 5x, warna kuning jernih
- Keluhan/masalah : tidak ada
2. Buang air besar :
- Frekuensi perhari : 1x, warna kuning kecokelatan konsistensi lembek
- Keluhan/masalah : tidak ada
Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan tidak mengalami perubahan selama hamil
c. Personal hygiene
Sebelum hamil
- Mandi 2 x sehari
- Keramas 3x seminggu
- Gosok gigi 2x sehari
- Ganti pakaian 2x sehari, celana dalam 2x sehari
- Kebiasaan memakai alas kaki : iya
Perubahan selama hamil ini
Ibu mengatakan tidak mengalami perubahan selama hamil
d. Hubungan seksual
Sebelum hamil :
- Frekuensi 3x seminggu
- Contact bleeding : tidak ada
- Keluhan lain : tidak ada
Perubahan selama hamil ini
ibu mengatakan belum melakukan aktivitas seksual selama hamil
e. Istirahat/tidur
Sebelum hamil :
- Tidur malam 7 jam
- Tidur siang 1 jam
- Keluhan/masalah : tidak ada
Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan tidak mengalami perubahan selama kehamilan
f. Aktivitas fisik dan olah raga
Sebelum hamil :
- Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ibu mengatakan melakukan aktivitas
- sehari-hari sebagai ibu rumah tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci
- Olah raga : ibu mengatakan tidak pernah melakukan olahraga
Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan tidak mengalami perubahan selama kehamilan
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
- Merokok : tidak pernah
- Minuman beralkohol : tidak pernah
- Obat-obatan : tidak pernah
- Jamu : tidak pernah

7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
a) Riwayat perkawinan :
- Status perkawinan : menikah , umur waktu menikah 23 tahun
- Pernikahan ini yang ke 1,sah, lamanya 2 bulan

- Hubungan dengan suami : baik

b) Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini


Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan dan sangat diaharapkan oleh
semua anggota keluarga
c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) :
Ibu mengatakan cara memecahkan masalah musyawarah dengan suami
d) Ibu tinggal serumah dengan :
Ibu mengatakan tinggal serumah dengan suami dan mertua.
e) Pengambil keputusan utama dalam keluarga :
Pengambil keputusan utama adalah suami. Dalam kondisi emergensi, ibu dapat
mengambil keputusan sendiri.
f) Orang terdekat ibu : Suami
g) Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : Suami
h) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan :
Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat khusus yang merugikan ibu selama
kehamilannya
i) Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan :
Ibu mengatakan rencana persalinan di puskesmas dan ditolong oleh bidan
j) Penghasilan perbulan: Cukup
k) Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
- Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini? Tidak
l) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
- Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh nakes wanita maupun pria
- Ibu mengatakan boleh menerima transfusi darah
- Ibu mengatakan boleh diperiksa daerah genitalia
- Ibu bersedia melakukan test rapid antigen
- Ibu bersedia melakukan vaksinasi covid
m) Tingkat pengetahuan ibu :
1) Hal-hal yang sudah diketahui ibu
- Ibu mengatakan sudah mengetahui tanda-tanda kehamilan
2) Hal-hal yang ingin diketahui ibu
- Ibu mengatakan ingin mengetahui ketidaknyamanan selama TM I
- Ibu mengatakan ingin mengetahui tanda bahaya kehamilan TM I

II. DATA OBYEKTIF:


a) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tensi : 112/73 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Suhu : 36,7oC
RR : 20x/menit
BB sebelum/sekarang : 59 kg/58 kg
TB : 160 cm
LILA : 25 cm
IMT : 23 kg/cm2

b) Status present
Kepala : Mesocephal, tidak ada benjolan, rambut hitam, rambut
tumbuh merata
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih, penglihatan
normal
Hidung : Tidak ada nafas cuping hidung

Mulut : Bibir simetris, tidak ada caries, lidah tidak stomatitis

Telinga : Tidak ditemukan lecet, bersih, pendengaran normal

Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada


pembesaran kelenjar gondok, tidak ada
Ketiak : Tidak ada benjolan

Dada : Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi

Lipat paha : Tidak ada varises, tidak ada benjolan

Vulva : Tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada infeksi

Ektremitas : Atas : bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada edema,
fungsi normal
Bawah : bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada
edema, fungsi normal
Punggung : Bentuk normal, tidak ada kelainan

Reflek patella : Normal, reflek patella kanan +, kiri +

Anus : Tidak ada hemoroid

c) Status Obstetrik
1) Inspeksi
Muka : Tidak ada chloasma gravidarum

Mamae : Payudara teraba tegang, Tidak ada massa abnormal,


ukuran payudara kanan dan kiri simetris, putting
payudara menonjol

Abdome : Tidak ada striae gravidarum


n

Vulva : Tidak ada pengeluaran cairan abnormal, tidak ada


perdarahan

2) Palpasi
Leoplod I : belum teraba
Leoplod II : belum dilakukan
Leoplod III : belum dilakukan
Leoplod IV : belum dilakukan
3) TFU : belum teraba
4) TBJ : -
5) Auskultasi :
DJJ : belum terdengar
Frekuensi :-

6) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium dilakukan tanggal 02 September 2023
Golongan darah : B VCT : Negatif
Haemoglobin : 13,2 gr/dl Sifilis : Non Reaktif
HbsAg : Negatif

III. ANALISIS
Diagnosa Kebidanan : Ny. V umur 23 tahun G1P0A0 suspect hamil
10+2 minggu
Masalah : Ibu mengatakan terlambat haid dan merasakan
payudara tegang
Diagnosa Potensial : Tidak ada
Kebutuhan Tindakan Segera : Tidak ada

IV. PELAKSANAAN
Tanggal 02 September 2023
1. Pukul 09.15 WIB
Melakukan pemeriksaan dan memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaan
yaitu dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa kondisi ibu secara
umum baik, ttv dalam batas normal, dan hasil pemeriksaan lab dengan hasil
baik, HIV/AIDS : Negatif, HbsAg : negatif, sifilis : Non reaktif dan golongan
darah B, menunjukkan bahwa ibu tidak memiliki penyakit menular, serta Hb :
13,2 gr/ dL, hal ini menunjukkan bahwa Hb ibu dalam batas normal dan tidak
kekurangan sel darah merah dalam tubuh,
Hasil : Ibu merasa senang mendengar hasil pemeriksaan yang menunjukkan
keadaan baik

2. Pukul 09.23 WIB


Menjelaskan kepada ibu mengenai keluhan yang dialami yaitu mual
muntah/morning sickness merupakan hal yang normal terjadi pada kehamilan
trimester I. Gejala mual muntah merupakan akibat dari perubahan hormonal
yang terjadi didalam tubuh ibu yaitu karena adanya peningkatan kadar
hormon hcg. Menjelaskan kepada ibu cara mengatasi mual muntah/ morning
sickness adalah dengan minum air hangat, makan sedikit tapi sering, hindari
makanan berlemak daan berbau menyengat serta makan makanan ringan
seperti biskuit/roti
Hasil : ibu dapat menyebutkan kembali tentang ketidaknyamanan kehamilan
TM I dan cara mengatasinya

3. 09.30 WIB
Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya pada kehamilan TM I yaitu
nyeri perut bagian bawah, mual muntah berlebihan, tekanan darah yang
tinggi, adanya perdarahan dari jalan lahir, serta tindakan yang perlu
dilakukan oleh ibu yaitu menjaga pola hidup sehat dan kunjungan ANC
secara rutin
Hasil : ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang apa yang sudah
dijelaskan

4. 09.35 WIB
Mengingatkan kepada ibu untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, serta
memenuhi pemenuhan nutrisi seperti mengonsumsi makanan tinggi
karbohidrat (nasi, kentang, ketela, gandum dll), makanan tinggi protein (ikan,
telur, ayam, tempe, tahu dll), mengonsumsi sayur-sayuran hijau,dan buah-
buahan.
Hasil : Ibu bersedia menjaga kesehatan ibu dan bayi dengan makan makanan
bergizi

5. 09.38 WIB
Memberikan suplemen tambah darah, vitamin B6, B12 dan menganjurkan ibu
untuk selalu rutin mengonsumsi suplemen. Memberitahukan kepada ibu cara
mengonsumsi tablet tambah darah yaitu sebanyak 1x1/hari, dengan air
putih/air jeruk dan diminum pada malam untuk mengurangi efek samping
dari tablet tambah darah yaitu mual. Menjelaskan kepada ibu untuk
menghindari minum the untuk mencegah anemia, karena minum the dapat
menghambat penyerapan zat besi dari tablet FE maupun dari makanan yang
mengandung zat besi.
Hasil : ibu sudah diberikan suplemen dan vitamin dan bersedia meminum
tablet tambah darah dan suplemen serta menghindari minum teh.
6. 09.41 WIB
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi, dan
apabila ada keluhan segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat
Hasil : Ibu bersedia mengikuti anjuran

7. 09.45 WIB
Melakukan dokumentasi
Hasil : pendokumentasian telah dilakukan

Magelang, 02 September 2023

Pembimbing Klinik Praktikan

Sidem Rahayu,S.Tr.Keb. Riwin Kusminarti


NIP. 197703182007012006 NIM. P1337424823026

Mengetahui,
Pembimbing Prodi

Nuril Nikmawati, S.Kp.Ns, M.Kes


NIP. 19700429 199403 2 001
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien: Ny. V No. RM: 0029XXX Ruang: Poli


KIA
Umur: 23 tahun Tanggal: 02 September 2023
Tanggal/Jam: Catatan Perkembangan Nama dan
(SOAP) Paraf

02 September 2023 S= Ibu mengatakan terlambat haid pada


10.05 WIB bulan Agustus 2023 dan merasa puting
terasa tegang
O=
Keaadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tensi : 112/73 mmHg
Nadi : 83 x/mnt
Suhu : 36,7 oC
RR : 20 x/mnt
A = Ny. V umur 23 tahun G1P0A0 suspect
hamil 10+2 minggu
P=
1. Menanyakan tentang keluhan ibu saat
ini
2. Memastikan obat yang diberikan oleh
bidan sudah diminum
3. Mengevaluasi tentang konsultasi
dengan petugas gizi
4. Menanyakan makanan yang
dikonsumsi saat ini
5. Menganjurkan ibu untuk makan
makanan yang bergizi seimbang dan
sehat, serta meningkatkan kebutuhan
karbohidrat dan rutin mengonkomsi
vitamin yang diberikan bidan.
6. Dokumentasi
09 September 2023 S= Ibu mengatakan saat ini sedang pusing
09.30 WIB O=
Keaadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tensi : 110/78 mmHg
Nadi : 98x/mnt
Suhu : 36,9 0C
RR : 20 x/mnt

A = Ny. V umur 23 tahun G1P0A0 suspect


hamil 11+2 minggu
P=
1. Memaastikan obat yang diberikan
oleh bidan sudah diminum
2. Menanyakan makanan yang
dikonsumsi saat ini
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat
yang cukup, jangan terlalu
kecapekan
4. Menganjurkan ibu untuk periksa di
tempat faskes terdekat bila pusing
tidak kunjung sembuh.
5. Dokumentasi
PEMBAHASAN

Berdasarkan pengkajian pada tanggal 2 September 2023 pukul 09.05 di


Puskesmas Grabag II dan pemaparan kasus pada Ny. V umur 23 tahun G1P0A0
suspect hamil 10+2 minggu didapatkan pembahasan sebagai berikut.

Dalam kasus Ny. V berusia 23 tahun, masih termasuk dalam usia reproduksi
sehat untuk hamil (Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a) yang menyatakan secara umum,
seorang wanita dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan
tubuhnya, yaitu sekitar usia 20 tahun sehingga bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik
dan usia kehamilan yang ideal berada pada rentang umur 20-35 tahun. Subiyanto
(2012), menyatakan wanita yang hamil pada usia dibawah 20 tahun belum siap secara
emosional dan mental. Kondisi tersebut dapat berakibat buruk bagi ibu hamil dan
kandungannya. Pada usia di atas 35 tahun, bibit kesuburan wanita akan menurun.
Akibatnya, ketika mereka hamil akan timbul kelainan pada janin dan menyebabkan
abortus spontan.

Berdasarkan pengkajian, Ny. V mengatakan terlambat haid dan merasakan


payudara tegang. Salah satu tanda dugaan hamil yaitu mengalami terlambat haid.
Pada kasus Ny. V tidak mempunyai riwayat penyakit baik menurun ataupun menular,
sehingga meminimalkan akan adanya penyulit pada masa kehamilan. Pada pola
pemeuhan nutrisi Ny V diharapkan selama kehamilan mengonsumsi makanan yang
bergizi yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur serta
buah.

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.penyesuaian


yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang
mengandung.Penerimaan terhadap kenyataan ini dan arti bagi semua ini bagi dirinya
merupakan tugas psikologis yang paling penting bagi dirinya.Selama trimester ini
wanita menjadi ambivalen. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan.Akan tetapi bagi wanita terutama
mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil,
merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti
kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Pada kasus Ny. V, mengatakan bahwa
kehamilan ini sangat diharapkan oleh ibu dan keluarganya.
Pada kasus tanda-tanda vital Ny. V dalam keadaan normal, TD : 112/71
mmHg, N 83x/menit, S : 36.5 C, RR 20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik tidak
terdapat kelainan, dilakukan palpasi dan pada pemeriksaan leopold I didapatkan hasil
belum teraba, sehingga kehamilan ini dikatakan suspect.

Pada penatalaksanaan ibu diberitahu mengenai hasil pemeriksan, Pendidikan


kesehatan mengenai kebutuhan nutrisi, mengingatkan untuk rutin mengonsumsi tablet
tambah darah dan vitamin serta menganjurkan ibu untuk menghindari mengkonsumsi
the dikarenakan ibu mengatakan terkadan masih minum the, dan menjelaskan kepada
ibu konsumsi the dapat menghambat penyerapan tablet FE dan makanan lain yang
mengandung zat besi, sehingga dapat meningkatkan resiko anemia pada ibu hamil.
(Pramardika et al., 2022) juga mengingatkan untuk melakukan kunjungan ulang.

Pembimbing Prodi Praktikan

Nuril Nikmawati, S.Kp.Ns, M.Kes Riwin Kusminarti


NIP. 19700429 199403 2 001 NIM. P1337424823026

Anda mungkin juga menyukai