OLEH:
RIWIN KUSMINARTI
P1337424823026
Hari : Jumat
Tanggal : 22 September 2023
Mengetahui,
Pembimbing Prodi
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah proses normal dan alami bagi seorang wanita, selama
perubahan fisik, mental dan sosial yang terjadi selama kehamilan. Kehamilan
adalah penyatuan sperma dan sel telur yang diikuti dengan pembuahan atau
implantasi. Jika dihitung dari konsepsi sampai lahir, kehamilan dibagi menjadi 3
trimester, trimester pertama 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (13-27
minggu) dan trimester ketiga 13 minggu (28-40 minggu).ilan. (Alvionita et al.,
2023)
Pertumbuhan dan Perkembangan hasil Embrio
Untuk terjadinya kehamilan harus ada spermatozoa ,ovum (konsepsi ) dan
nidasi (implantasi ) hasil konsepsi .
1. PEMBUAHAN
Pada saat kopolasi antara pria dan wanita terjadi ejakulasi sperma dari
saluran reproduksi pria di dalam vagina anita, dimana akan melepaskan
cairan mani ben sel telurrisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi Wanita.
Jika senggama terjadi selama masa ovulasi, maka ada kemungkinan sel
sperma dalam saluran reproduksi Wanita akan bertemu dengan sel telur
Wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Pertemuan sel sperma dan
sel telur inilah yang disebut sebagai konsepsi / fertilisasi. Fertilisasi adalah
penyatuan ovum dan spermatozoa yangbiasanya berlangsung di ampula tuba.
Keseluruhan proses konsepsi berlangsung seperti dibawah ini
a. Ovum yang dilepaskan pada proses ovulasi diliputi oleh korona radiata
yang mengandung nutrisi
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase ditengah sitoplasma
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida
nutrisi dialirkan ke dalam vitellus melalui saluran zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tube tempat yang paling luas dan
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia, ovum
mempunyai waktu hidup terlama di dalam ampula tuba.
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.(Andera et
al., 2023)
2. NIDASI
Nidasi adalah masuknya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Pada
umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang Rahim dekat fundus
uteri. Terkadangf pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka
desidua yang disebut tanda Hartman. Pada hari ke-4 hasil konsepsi
mencapai stadium blastula disebut blastokista suatu bentuk yang dibagian
luarnya adalah trofoblas dan dibagian dalamnya disebut massa inner cell.
Masa inner cell berkembang menjadi janin dan trofoblas akan
berkembang menjadi plasenta. Sejak trofoblas terbentauk produksi
hormon HCG yang dimulai di mana hormaon akan memastikan bahwa
endometrium akan menerima (receptive) dalam proses implantasi embrio.
(Andera et al., 2023)
3. PLASENTASI
Plasentasi adalah organ vital untuk promosi dab perawatan kehamilan dan
perkembangan janin normal. Hal ini diuraikan oleh jaringan janin daan
ibu untuk dijadikan instrument transfer nutrisi penting. Plasentasi adalah
proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah nidasi embrio ke
dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi
berlangsung antar 12-18 minggu setelah fertilisasi. Pertumbuhan plasenta
makin lama makin besar dan luas. Umumnya mencapai pembentukan
lengkap pada usia kehamilan 16 minggu. Plasenta dewasa lengkap yang
normal memiliki karakteristik :
a. Bentuk bundar oval
b. Diameter 15-25 cm, tebal 3.5 cm
c. Berat rata-rata 500-600 gr
d. Insersi tali pusat di Tengah / sentralis, dan di samping lateralis atau
tepi / marginalis
e. Di sisi ibu tambpak daerah-daerah yang menonjol (kotiledon) yang
diliputi selaput tipis desidua basalis
f. Di sisi janin tampak sejmlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
g. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/ mnit ( adterm ).
(Andera et al., 2023)
4. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi dari trimester I hingga
trimester II adalah :
a. Trimester I
1) Minggu ke-1
Disebut masa germinal. Karakteristik utama masa ini adalah
sperma membuahi ovum yang kemudian terjadi pembelahan sel
2) Minggu ke-2
Terjadi deferensiesi masa seluler embrio menjadi dua lapis
( stadium bilaminer ) yaitu lempeng epiblast dan hipoblas. Akhir
stadium ini ditandai alur primitive (primitive streak)
3) Minggu ke-3
Terjadi pembentukan tiga lapis lempeng yaitu ectoderm dan
endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm diantaranya
diawali dari daerah primitive streak
4) Minggu ke-4
Pada akhir minggu ke 3 atau awal minggu keempat mulai
terbentuk ruas-ruas badan sebagai karakteristik pertumbuhan
periode ini adalah terbentuknya jantung, sirkulasi darah dan
saluran pencernaan.
5) Minggu ke-8
Pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi begitu cepat sampai
akhir minggu ke-8 terbentuk 30-35 somit disertai dengan
perkembangan berbagai karakteristik fisik lainnya seperti
jantungnya mulai memompa darah. Anggota badan terbentuk
dengan baik.
6) Minggu ke-12
Beberapa system organ melanjutkan pembentukan awalnya
sampai dengan akhir minggu ke-12. Embrio menjadi janin.
Gerakan pertama dimulai selama minggu ke-12. Jenis kelamin
dapatdiketahui, gijal memproduksi urin.(Andera et al., 2023)
c. Sistem pernapasan
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awl
kehamilan yang mungkin diiterpretasikan sebagai dispneu. Hal ini sering
mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal sebenarnya
tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama kehamilan
kemungkinan diinduksi terutama oleh progesterone dan sisanya oleh
estrogen. Usaha nafas yang meningkat tersebut mengakibatkan PCO²
atau tekanan karbondioksida berkurang.(Nur Alfi Fauziah, 2022)
Peningkatan BMR terjadi pada minggu ke 4 gestasi,peningkatan
mencerminkan kebutuhan O2 di unit janin-plasenta-uterus serta
peningkatan konsumsi O2 akibat peningkatan kerja jantung ibu.Pada
kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih.
Perasaan lemah dan letih sebagian besar disebabkan peningkatan
aktivitas metabolik.
d. Sistem Perkemihan
Perubahan struktur ginjal pada kehamilan disebabkan karena
aktivitas hormon estrogen dan progesterone dan tonus-tonus otot saluran
kemih menurun karena adanya pembesaran uterus dan peningkatan
volume darah. Kencing lebih sering (polyuria), laju filtrasi meningkat
hingga 60-150 %. Dinding saluran kemih bisa tertekan oleh perbesaran
uterus, menyebabkan hydroureter atau pelebaran pada ureter dan
mungkin hidronefrosis atau pembengkakan sementara akibat
penumpukan urin yang tidak dapat mengalir ke kandung kemih.(Sukini
& C1nta, 2023)
Sekresi urin pada ibu hamil meningkat pada malam hari.(Fitriani,
2021)
d. Sistem integumen
Palmar Erythema merupakan bintik-bintik merah pada bagian
telapak tangan, sering ditemukan pada kehamilan, namun tidak ada arti
klinis yang akan segera menghilang setelah kehamilan berakhir, pada
kehamilan trimester pertama juga akan muncul linea nigra.(Gultom,
2020)
Terdapat perubahan warna pada kulit, yaitu pada bagian tertentu
warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya, pada kasus ibu hamil
biasanya dikarenakan adanya perubahan hormon yang meningkat. Akan
lebih Nampak pada usia kehamilan 5 bulan.(Sukini & C1nta, 2023)
Perubahan integumen selama hamil disebabkan oleh perubahan
keseimbangan hormon dan peregangan mekanis.
8. Ketidaknyamanan Trimester I
a. Mual Muntah
Angka kejadian diperkirakan selama kehamilan sebanyak 70-
85% Wanita mengalami mual muntah.522% mengalami mual muntah
ringan, 45.3% mengalami mual munras sedang dan 2,5% mengalami mual
muntah berat. Hal ini terjadi pada usia kehamilan 4-9 minggu, puncaknya
pada usia 12 minggu dan hanya 20% terjadi pada usia kehamilan 20 minggu.
Penyebab mual muntah antara lain factor hormon kehamilan
(HCG), faktor pencernaan, faktor psikologis dan faktor keturunan.
Penanganannya antara lain minum air hangat saat bangun tidur, makan
makanan kering yang mengandung karbohidrat, makan dengan porsi kecil,
namun sering (setiap 1-2 jam), hindari makanan pedas, berlemak dan asam,
konsumsi makanan rendah lemak tibggi protein. Minum air putih minimal 8
gelas sehari, konsumsi makanan yang mengandung asam folat yang tinggi,
jika mual muntah masih berlanjut segera hubungi tenaga Kesehatan.
(Ernawati, 2022)
b. Keletihan
Pusing atau perasaan pingsan atau melayang adalah gejala
normal selama kehamilan. Hal ini lebih sering terjadi pada trimester
pertama. Terjadi karena aliran darah yang berusaha mengimbangi sirkulasi
darah yang meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.(Ernawati, 2022)
Keletihan dialami pada trimester pertama,namun penyebabnya belum
diketahui.Penurunan drastis laju metabolisme selama trimester pertama
merupakan indikasi penyebab utama reaksi kelelahan pada ibu hamil.Selain
itu peningkatan kadar hormon estrogen juga dicurigai sebagai salah satu
faktor penyebab rasa letih dengan proses meningkatnya ras ingin tidur pada
ibu hamil.
Cara mengatasi :
1) Meyakinkan pada ibu hamil bahwa keletihan merupakan suatu hal yang
normal dan akan hilang secara spontan pada umur kehamilan masuk
trimester kedua
2) Sering beristirahat selama siang hari jika waktu memungkinkan
3) Latihan ringan dan nutrisi yang baik dan mencukupi kebutuhan ibu
hamil.
(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
c. Nyeri punggung bagian atas ( non patologis )
Nyeri Punggung merupakan nyeri di bagian lumbal, lumbosacral atau di
daerah leher. Nyeri punggung diakibatkan adanya regangan otot atau
tekanan pada akar syaraf dan biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan
atau rasa kaku di bagian punggung. Sedangkan definisi nyeri punggung
bagian bawah adalah nyeri yang timbul dari struktur tulang spinal dan
supraspinal di daerah lumbosacral.(Ernawati, 2022)
Nyeri punggung yang dimaksudkan disini merupakan suatu kondisi
normal terjadi pada trimester pertama.Hal tersebut diakibatkan karena
meningkatnya ukuran payudara yang membuat payudara menjadi berat.Yang
mana pada trimester pertama hal tersebut sebagai penanda praduga
kehamilan.Akibat dari pembesaran payudara ini adalah terjadinya penarikan
otot punggung apabila tidak disertai penyokongan payudara secara kuat.
Cara mengurangi :
1) Menggunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda
2) Hindari sepatu dengan hak tinggi
3) Gunakan kasur yang keras untuk tidur
4) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
5) Menggunakan bra yang berukuran sesuai dengan ukuran payudara.
(Dartiwen & Nurhayati, 2019)
d. Leukorhea ( keputihan )
Peningkatan kadar hormon estrogen menyebabkan peningkatan
kadar air dalam mucus serviks dan meningkatkan produksi glikogen oleh sel
sel epitel mukosa superfisisal pada dinding vagina, sehingga secret vagina
bertambah banyak, kemudian mengalir keluar dan disebut sebagai
keputihan. Glikogen merupakan sumber makanan mikroorganisme di dalam
vagina, sehingga meningkatkan resiko kejadian keputihan patologis.
Terjadinya keputihan patologis dapat disebabkan oleh pertumbuhan flora
normal yang berlebihan maupun tumbuhnya mikroorganisme selain flora
normal di vagina. Komposisi flora vagina tersebut sangat tergantung pada
tingkat higienitas diri seseorang. Keputihan patologis dapat menimbulkan
komplikasi bagi kehamilan, baik bagi ibu maupun bagi janin yang
dikandung.(Ruwiah et al., 2019)
Cara mengatasi :
1) Memperhatikan kebersihan tubuh pada area genital
2) Membersihkan area genital dari arah depan ke arah belakang
3) Mengganti celana dalam secara rutin
4) Tidak menggunakan douch atau menggunakan semprot untuk menjaga
area genetalia. (Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
e. Sering berkemih
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengalami merasa selalu ingin
buang air kecil. Hal ini disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mualai membesar . Selain itu juga dipengaruhi oleh hormon
aldosterone yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah(Syaiful
Y. Fatmawati L, 2019a)
Cara mengatasi :
1) Segera mengosongkan kandung kemih saat terasa ingin berkemih
2) Mengurangi minum pada sore dan malam hari
3) Membatasi minuman yang mengandung bahan cafein(teh,kopi,cola)
4) Melakukan senam kaegle exercise .
9. Tanda bahaya kehamilan trimester I
Tanda bahaya Kehamilan Trimester I (0-12 minggu) antara lain :
a. Perdarahan pada kehamilan muda seperti kejadian abortus, kehamilan
ektopik dan mola hidatidosa
b. Muntah terus menerus dan tidak makan pada kehamilan
c. Anemia
d. Demam tinggi dengan suhu tubuh >38 °C
Apabila ibu hamil pada trimester 1 menjumpai hal-hal tersebut di atas
dianjurkan untuk segera memeriksakan diri kepada tenaga medis. (Rasyid &
Suherlin, 2021)
10. Kebutuhan Gizi Hamil Trimester Pertama
Diet ibu hamil harus mendapat perhatian terutama mengenai jumlah
kalori dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan Kesehatan ibu.
Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil setiap harinya adalah 2.500 kalori.
Pengetahuan berbagai jenis makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori
tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci. Jumlah kalori yang berlebih
dapat menyebabkan obesitas yang menjadi faktor predisposisi terjadinya
preeklampsia. Jumlah penambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12
kg selama hamil.
1) Protein
Jumlah protein yang diperlukan ibu hamil adalah 85 mg per hari,
jumlah ini dibutuhkan untuk mendukung metabolism yang
bertambah untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan Rahim, payudara
dan penambahan volume darah. Sumber protein dapat diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan atau dari hewani. Defisiensi protein dapat
menyebabkan kelahiran premature, anemia dan edema.
2) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1.5 gram perhari. Klasium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan
otot dan rangka. Sumber kalsium antara lain dari susu, yogurt, keju ,
ikan dan telur. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan riketsia
pada bayi ataupun osteomalasia pada ibu.
3) Zat besi
Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal diperlukan
asupan zat besi pada ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari terutama
setelah trimester kedua. Zat besi yang digunakan dapat berupa
ferrosus gluconate, ferrosus fumarate atau ferrosus sulphate.
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
defisiensi zat besi .
d. Vitamin
1) Vitamin A diperlukan untuk menambah daya tahan tubuh
terhadap infeksi
2) Vitamin B komplek ( B1, B12, B6) untuk mencegah perdarahan
pada bayi dan kemungkinan perdarahan post partum
3) Vitamin C penting sekali untuk pertumbuhan janin
4) Vitamin D bersifat anti architis
5) Vitamin E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
e. Asam folat
Sel darah merah memerlukan asam folat bagi pematangan sel.
Jumlah asma folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mcg
perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastic
pada ibu hamil.
f. Air
Wanita hamil harus minum air secar cukup, sekitar 8 gelas per hari
untuk membantu mengeluarkan racun dari usus dan ginjal.
(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
11. Pelayanan Kebidanan 10 T yang diintegrasikan pada aspek temu wicara
Penilaian antenatal dinilai berkualitas salah satunya adalah dengan
memenuhi pelayanan yang telah di standartkan oleh pemerintah, yaitu
pelayanan antenatal 10 T, yaitu :
1) Penimbangan berat badan
2) Pengukuran tinggi badan
3) Pemeriksaan Kesehatan
4) Pemeriksaan status gizi (ukur Lila)
5) Pemeriksaan fundus uteri
6) Pemeriksaan presentasi dan DJJ
7) Imunisasi TT
8) Pemberian tablet FE
9) Tes laboratorium
10) Tata laksana kasus dan temu wicara(Umami et al., 2023)
IV. ANALISA
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam pendokumentasian
manajemen kebidanan, karena keadaan pasien yang setiap saat bisa
mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi
sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk 44 sering melakukan
analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan
pasien dan analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data
pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, dapat
terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
Analysis/assessment merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan
menurut helen varney langkah kedua, ketiga, dan keempat sehingga
mencakup hal-hal berikut ini: diagnosis/masalah
kebidanan,diagnosis/masalah potensial serta perlunya mengidentifikasi
kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi diagnosis/masalah potensial dan
kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi menurut kewenangan bidan,
meliputi: tindakan mendiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien.
.(Erina Eka Hatini, SST., 2018)
a. Diagnosis Kebidanan
Dalam bagian ini yang disimpilkan oleh bidan antara lain sebagai berikut
1) Paritas
Paritas adalah riwayat reproduksiseorang wanita yang berkaitan
dengan kehamilannya (jumlah kehamilannya). Contoh cara penulisan
paritas dalam interpretasi data sebagai berikut :
a) Primigravida : G1P0A0
G1 (gravida 1) atau hamil yang pertama kali
P0 (partus 0) berarti belum pernah partus atau melahirkan
A0 (abortus 0) berarti belum pernah mengalami abortus
b) Multigravida : G3P1A1
G3(gravida 3) atau ini adalah kehamilannya yang ketiga
P1 (partus 1)atau sudah pernah mengalami persalinan satu kali
A1(abortus 1) atau sudah pernah mengalami abortus satu kali
2) Usia Kehamilan dalam minggu
3) Keadaan janin
4) Normal atau tidak normal
b. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah ‘’masalah’’ dan
‘’diagnosis’’.Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah
tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis,tetapi tetap perlu
dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh.Masalah
sering berhubungan dengan bagaimana wanita itumengalami kenyataan
terhadap diagnosis.
c. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga.Langkah ini
membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan dilakukan
pencegahan,sambil terus mengamati kondisi klien.Bidan diharapkan
dapat bersiap-siap bila diagnosis atau masalah potensial benar benar
terjadi. (Ronalen Br.Situmorang et al., 2021)
V. PERENCANAAN
Planning/perencanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang
akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan
interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahaka
tercapainya kondisi pasien secara optimal mungkin dan mempertahankan
kesejahteraannnya. Rencana asuhan ini harus bidan mencapai kriteria tujuan
yang ingin dicapat dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan
dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus
sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain, anatara lain dokter.
Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi, yaitu tafsiran
dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas asuhan/hasil
pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan
merupakan fokus ketepatan nilai tindakan/ asuhan. Jika kriteria tujuan tidak
tercapai, proses eveluasi ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan
tindakan alternatif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Untuk
mendokumentasikan proses evaluasi ini, diperlukan sebuah catatan
perkembangan, dengan tetap mengacu pada SOAP. (Ronalen Br.Situmorang
et al., 2021)
VI. PENATALAKSANAAN
Cara mengatasi :
a) Segera mengosongkan kandung kemih saat terasa ingin berkemih
b) Mengurangi minum pada sore dan malam hari
c) Membatasi minuman yang mengandung bahan
cafein(teh,kopi,cola)
d) Melakukan senam kaegle exercise .
b. Tanda bahaya kehamilan trimester I
Tanda bahaya Kehamilan Trimester I (0-12 minggu) antara lain :
1) Perdarahan pada kehamilan muda seperti kejadian abortus,
kehamilan ektopik dan mola hidatidosa
2) Muntah terus menerus dan tidak makan pada kehamilan
3) Anemia
4) Demam tinggi dengan suhu tubuh >38 °C
Apabila ibu hamil pada trimester 1 menjumpai hal-hal tersebut di atas
dianjurkan untuk segera memeriksakan diri kepada tenaga medis.
(Rasyid & Suherlin, 2021)
c. Kebutuhan Gizi Hamil Trimester Pertama
Diet ibu hamil harus mendapat perhatian terutama mengenai jumlah
kalori dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
Kesehatan ibu. Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil setiap
harinya adalah 2.500 kalori. Pengetahuan berbagai jenis makanan
yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat
dijelaskan secara rinci. Jumlah kalori yang berlebih dapat
menyebabkan obesitas yang menjadi faktor predisposisi terjadinya
preeklampsia. Jumlah penambahan berat badan sebaiknya tidak
melebihi 10-12 kg selama hamil.
1) Protein
Jumlah protein yang diperlukan ibu hamil adalah 85 mg per hari,
jumlah ini dibutuhkan untuk mendukung metabolism yang
bertambah untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan Rahim,
payudara dan penambahan volume darah. Sumber protein dapat
diperoleh dari tumbuh-tumbuhan atau dari hewani. Defisiensi
protein dapat menyebabkan kelahiran premature, anemia dan
edema.
2) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1.5 gram perhari. Klasium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi
pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium antara lain dari
susu, yogurt, keju , ikan dan telur. Kekurangan kalsium dapat
menyebabkan riketsia pada bayi ataupun osteomalasia pada ibu.
3) Zat besi
Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal diperlukan
asupan zat besi pada ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari
terutama setelah trimester kedua. Zat besi yang digunakan dapat
berupa ferrosus gluconate, ferrosus fumarate atau ferrosus
sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
menyebabkan anemia defisiensi zat besi .
4) Vitamin
* Vitamin A diperlukan untuk menambah daya tahan tubuh
terhadap infeksi
* Vitamin B komplek ( B1, B12, B6) untuk mencegah
perdarahan pada bayi dan kemungkinan perdarahan post partum
* Vitamin C penting sekali untuk pertumbuhan janin
* Vitamin D bersifat anti architis
* Vitamin E penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
5) Asam folat
Sel darah merah memerlukan asam folat bagi pematangan sel.
Jumlah asma folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400
mcg perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastic pada ibu hamil.
6) Air
Wanita hamil harus minum air secar cukup, sekitar 8 gelas per
hari untuk membantu mengeluarkan racun dari usus dan ginjal.
(Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a)
3. Memberi Tablet Fe
Bidan menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet FE pada malam
hari sebelum tidur. Bidan memberikan konselingtentang pentingnya
vitamin C dalam meningkatkan penyerapan zat besi. Bidan menanyakan
kepada ibu tentang perubahan warna hitam pada tinda untuk memastikan
ibu hamil mengkonsumsi tablet FE. Bidan menyarankan ibu hamiluntuk
memeriksakan secara rutin kehamilannya.(Nasla, 2022)
4. Menjadwal kunjungan sesuai perkembangan kehamilan.
Pelayanan antenatal (ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan
rincian :
a. ANC ke-1 di Trimester 1
Skrining faktor resiko dilakukan oleh dokter dengan menerapkan
protokol kesehatan. Jika ibu dating pertama kali ke bidan, bidan tetap
melakukan pelayanan kemudian di rujuk ke dokter untuk dilakukan
skrining.
b. ANC ke-2 di Trimester 1
c. ANC ke-3 di Trimester 2
d. ANC ke-4 di Trimester 2
e. ANC ke-5 di Trimester 3
f. ANC ke-6 di Trimester 3
(Yuniarti et al., 2022)
VII EVALUASI
Pada Langkah ketujuh dilakukan evaluasi efektivitas dari asuhan yang sudah
diberikan, meliputi bantuan pemenuhan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan
diagnosis. Manajemen kebidanan merupakan suatu kontinum maka perlu
mengulang Kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses
manajemen tidak efektif, serta melakukan penyesuainan pada rencana asuhan
berikutnya.
Evaluasi merupakan Langkah akhir dari proses manajemen asuhan
kebidanan dalam mengevaluasi pencapaian tujuan membandingkan data yang
dikumpulkan dengan kriteria yang diidentifikasikan, memutuskan apakah tujuan
telah dicapai atau tidak dengan Tindakan yang sudah diimplementasikan. Proses
evaluasi merupakan Langkah dari proses manajemen asuhan kebidanan.(Aritonang
& Simanjuntak, 2021)(Aritonang & Simanjuntak, 2021)
Afrida, B., & Aryani, N. (2022). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi,
Balita, dan Anak Prasekolah. Penerbit NEM.
Alvionita, V., Erviani, N., Farah, I., & Elba, F. (2023). DETEKSI DINI RISIKO TINGGI
KEHAMILAN. G Press.
Andera, N. A., Rahayu, N. T., Kusuma, D. C. R., Apriyani, M. T. P., Wahyuningsih, D.,
Usman, A. S. H. H., Akib, R. D., Hastuty, D., & Jamir, A. F. (2023). Asuhan
Kebidanan Kehamilan. Global Eksekutif Teknologi.
Aritonang, J., & Simanjuntak, Y. (2021). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Disertai Kisi-Kisi Soal Ujian Kompetensi. In Grup Penerima CV Budi Utama.
Deepublish.
Astik, U., Novia, A. R., Nuriah, A., Romdiyah, Farihan, I., Kusmayra, A., & Munica,
hernayanti r. (2022). Asuhan Kebidanan Kehamilan. In PT.GLOBAL EKSEKUTIF
TEKNOLOGI.
Dartiwen, Y., & Nurhayati, A. (2019). Asuhan kebidanan pada kehamilan. In Asuhan
kebidanan pada kehamilan. Andi Publisher.
Detiana, P. (2019). Hamil Aman dan Nyaman di Atas 30 Tahun. In Media Pressindo.
https://www.google.co.id/books/edition/Hamil_Aman_dan_Nyaman_di_Atas_30_Tah
Hastuty, Y. D. (2021). Aromaterapi Lemon Dan Wedang Jahe Dapat Menurunkan Mual
Muntah Pada Ibu Hamil Di Kota Medan.
http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/6094
Hutahean, M., Wahyu, A., & Hutahaean, G. (2021). Pelayanan Maternal Neonatal Pada
Masa Kebiasaan Hidup Baru. CV Jejak.
Juwita, R. (2023). Anemia pada Ibu Hamil dan Faktor yang Memengaruhinya. NEM.
Kususma, D Atika, Z., Hutomo, C., Naningsi, W., & Wahyuni, S. (2023). Pengantar
Dokumentasi Kebidanan. Global Eksekutif Teknologi.
Manuaba, I. (2019). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. EGC.
Nawangsari, H., & Shofiyah, S. (2022). Modul Praktikum Asuhan Kebidanan Kehamilan.
CV Jejak(Jejak Publisher).
Pramardika, D., Kasaluhe, M., & Tooy, G Bajak, C. (2022). Buku Ajar Gizi dan Diet.
NEM. https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Gizi_dan_Diet/-
YF0EAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=nutrisi+ibu+hamil+trimester+3&pg=PA130&printsec=frontcover
Ramie, A. (2022). Mekanisme koping dan tingkat pengetahuan ibu hamil pada masa
pandemi covid-19. In Deepublish.
Rasyid, P., & Suherlin. (2021). Peran Kader dalam Pendampingan Ibu Hamil Masa
Pandemi Covid-19. NEM.
Ronalen Br.Situmorang, S. S., Yatri Hilinti, S. S., Syami yulianti, S. S., Diyah tepi
Rahmawati, S. S., Indra Iswari, S. S., Jumita, S. S., & Lezi Yovita sari, S. S. (2021).
Buku Asuhan pada Kehamilan. CV. Pustaka EL Queena.
Ruwiah, Harleli, Dupai, L., Ruslan, M., & Paisal, J. (2019). Penguatan dan Inovasi
Pelayan Kesehatan dalam Era Revolusi Industri 4.0 (F. Prasetya, Jumakil, & N. M.
Sidiq (eds.)). UHO EduPress.
Septiasari, R. M., & Mayasari, D. (2023). Asuhan Kebidanan Kehamilan (E. D. Widyawati
(ed.)). Penerbit Rena Cipta Mandiri.
Septiasari, R., & Mayasari, D. (2023). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Rena Cipta
Mandiri.
Siswoharjo, S., & Chakrawati, F. (2015). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat, Depok:
Penebar Plus. Penebar Plus.
Sukini, T., & C1nta, P. P. R. (2023). Ketidaknyamanan Masa Kehamilan. Penerbit Pustaka
Rumah C1nta. https://books.google.co.id/books?id=V6S9EAAAQBAJ
Trisnawati, E., & Mogan, M. (2023). Kadar Serum TNF Alpha pada Ibu Hamil
Preeklampsia. Rena Cipta Mandiri.
Umami, N., Farahdiba, I., Argaheni, N., & Alvionita, V. (2023). PELAYANAN HOLISTIK
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. Global Eksekutif Teknologi.
Wagiyo, Putrono, Wibowo, S., Basuki, Y., Risanto, E., & Offset, A. (2018). Asuhan
Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir Fisiologi dan Patologis. In
Andi Publisher. Andi Publisher.
PENGKAJIAN:
Tanggal : 02 September 2023
Jam : 09.05 WIB
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status Suami
Nama : Ny. V Nama : Tn. F
Umur : 23 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Alamat : Cokro, Grabag Alamat : Cokro,Grabag
I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan terlambat haid pada bulan Agustus 2023 dan merasa puting terasa
tegang
3. RIWAYAT KESEHATAN:
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menular
seperti HIV/AIDS, gonorhea, sifilis,TBC, Hepatitis dan penyakit menurun
seperti jantung, asma dan DM
b. Riwayat penyakit dalam keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak pernah atau tidak sedang menderita
penyakit menular seperti HIV/AIDS, gonorhea, sifilis, TBC, Hepatitis dan
penyakit menurun seperti jantung, asma dan DM dan tidak ada riwayat
keturunan kembar dari pihak istri maupun suami.
4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun
Nyeri Haid : Tidak ada
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Warna darah : Merah bata
Leukhorea : Tidak ada
Banyaknya : Hari 1-3 ganti pembalut 3-4x sehari,1 pembalut penuh
1
Hari 4-5 ganti pembalut 2-3x sehari, penuh
2
Hari 6-7 ganti pembalut 2x sehari, bercak cokelat
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1. Hamil ke 1 suspect hamil 10+2 minggu
2. HPHT : 04 Juli 2023
3. HPL : 11 April 2024
4. Gerak janin :
a) Pertama kali : ibu mengatakan belum merasakan gerak janin
b) Frekuensi dalam 12 jam : -
5. Tanda bahaya : tidak ada
6. Kekhawatiran khusus : tidak ada
7. Imunisasi TT : 2x
8. ANC : 1x
ANC Ke Tanggal Tempat Masalah
Suplement & Tindakan/
Fe Pendkes
(Jenis & Jml)
1 07-08-23 PMB SF, B6, B12 Mual Ketidaknyamanan
TM1
c. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama
5. RIWAYAT KB :
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kb
Rencana Setelah Melahirkan : Ibu mengatakan belum memiliki rencana mengenai
KB
7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
a) Riwayat perkawinan :
- Status perkawinan : menikah , umur waktu menikah 23 tahun
- Pernikahan ini yang ke 1,sah, lamanya 2 bulan
b) Status present
Kepala : Mesocephal, tidak ada benjolan, rambut hitam, rambut
tumbuh merata
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih, penglihatan
normal
Hidung : Tidak ada nafas cuping hidung
Vulva : Tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada infeksi
Ektremitas : Atas : bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada edema,
fungsi normal
Bawah : bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada
edema, fungsi normal
Punggung : Bentuk normal, tidak ada kelainan
c) Status Obstetrik
1) Inspeksi
Muka : Tidak ada chloasma gravidarum
2) Palpasi
Leoplod I : belum teraba
Leoplod II : belum dilakukan
Leoplod III : belum dilakukan
Leoplod IV : belum dilakukan
3) TFU : belum teraba
4) TBJ : -
5) Auskultasi :
DJJ : belum terdengar
Frekuensi :-
6) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium dilakukan tanggal 02 September 2023
Golongan darah : B VCT : Negatif
Haemoglobin : 13,2 gr/dl Sifilis : Non Reaktif
HbsAg : Negatif
III. ANALISIS
Diagnosa Kebidanan : Ny. V umur 23 tahun G1P0A0 suspect hamil
10+2 minggu
Masalah : Ibu mengatakan terlambat haid dan merasakan
payudara tegang
Diagnosa Potensial : Tidak ada
Kebutuhan Tindakan Segera : Tidak ada
IV. PELAKSANAAN
Tanggal 02 September 2023
1. Pukul 09.15 WIB
Melakukan pemeriksaan dan memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaan
yaitu dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa kondisi ibu secara
umum baik, ttv dalam batas normal, dan hasil pemeriksaan lab dengan hasil
baik, HIV/AIDS : Negatif, HbsAg : negatif, sifilis : Non reaktif dan golongan
darah B, menunjukkan bahwa ibu tidak memiliki penyakit menular, serta Hb :
13,2 gr/ dL, hal ini menunjukkan bahwa Hb ibu dalam batas normal dan tidak
kekurangan sel darah merah dalam tubuh,
Hasil : Ibu merasa senang mendengar hasil pemeriksaan yang menunjukkan
keadaan baik
3. 09.30 WIB
Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya pada kehamilan TM I yaitu
nyeri perut bagian bawah, mual muntah berlebihan, tekanan darah yang
tinggi, adanya perdarahan dari jalan lahir, serta tindakan yang perlu
dilakukan oleh ibu yaitu menjaga pola hidup sehat dan kunjungan ANC
secara rutin
Hasil : ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang apa yang sudah
dijelaskan
4. 09.35 WIB
Mengingatkan kepada ibu untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, serta
memenuhi pemenuhan nutrisi seperti mengonsumsi makanan tinggi
karbohidrat (nasi, kentang, ketela, gandum dll), makanan tinggi protein (ikan,
telur, ayam, tempe, tahu dll), mengonsumsi sayur-sayuran hijau,dan buah-
buahan.
Hasil : Ibu bersedia menjaga kesehatan ibu dan bayi dengan makan makanan
bergizi
5. 09.38 WIB
Memberikan suplemen tambah darah, vitamin B6, B12 dan menganjurkan ibu
untuk selalu rutin mengonsumsi suplemen. Memberitahukan kepada ibu cara
mengonsumsi tablet tambah darah yaitu sebanyak 1x1/hari, dengan air
putih/air jeruk dan diminum pada malam untuk mengurangi efek samping
dari tablet tambah darah yaitu mual. Menjelaskan kepada ibu untuk
menghindari minum the untuk mencegah anemia, karena minum the dapat
menghambat penyerapan zat besi dari tablet FE maupun dari makanan yang
mengandung zat besi.
Hasil : ibu sudah diberikan suplemen dan vitamin dan bersedia meminum
tablet tambah darah dan suplemen serta menghindari minum teh.
6. 09.41 WIB
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi, dan
apabila ada keluhan segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat
Hasil : Ibu bersedia mengikuti anjuran
7. 09.45 WIB
Melakukan dokumentasi
Hasil : pendokumentasian telah dilakukan
Mengetahui,
Pembimbing Prodi
Dalam kasus Ny. V berusia 23 tahun, masih termasuk dalam usia reproduksi
sehat untuk hamil (Syaiful Y. Fatmawati L, 2019a) yang menyatakan secara umum,
seorang wanita dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan
tubuhnya, yaitu sekitar usia 20 tahun sehingga bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik
dan usia kehamilan yang ideal berada pada rentang umur 20-35 tahun. Subiyanto
(2012), menyatakan wanita yang hamil pada usia dibawah 20 tahun belum siap secara
emosional dan mental. Kondisi tersebut dapat berakibat buruk bagi ibu hamil dan
kandungannya. Pada usia di atas 35 tahun, bibit kesuburan wanita akan menurun.
Akibatnya, ketika mereka hamil akan timbul kelainan pada janin dan menyebabkan
abortus spontan.