DI SUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Asmawati S.Kp.,M.Kep
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
1. Definisi
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau
9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester,
dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga
40).
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan kehamilan normal adalah penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi dimana
embrio atau fetus terdapat pada tubuh seorang wanita yang berlangsung selama 40
minggu atau 9 sampai 10 bulan menurut kalender internasional.
a. Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal
periode antepartum. (Varney, 2006)
b. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita terdapat
hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa) (Rustam Mochtar, 1998).
c. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita
yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat
sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).
2. Proses Kehamilan
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel
sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40
minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan
sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal
bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya.
Proses kehamilan menurut Rustam Mochtar (1998), adalah :
a. Ovum (Sel Telur)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi
digenital ridge.Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):
1) Oogonia
2) Oosit pertama
3) Primary ovarian follicle
4) Liquar folliculi
5) Pematangan pertama ovum
6) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
b. Spermatozoa (Sel Mani)
Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas 4 bagian yaitu kepala yang
berisi inti (nukleus), leher, bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga
sperma dapat bergerak dengan cepat, urutan pertumbuhan sperma :
spermatogonium membelah dan spermatosit pertama membelah dua, spermatosit
kedua membelah dua, spermatid tumbuh menjadi spermatozoon.
c. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)
Pembuahan adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel
telur dituba fallopi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi dapat
melintasi zona pellusida masuk ke villetus ovum. Setelah itu zona pellusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Persatuan ini
dalam prosesnya diikuti oleh persatuan pronuklei, keduanya yang disebut zygot
yang terdiri dari atas acuan genetik dari wanita dan pria.
d. Nidasi (Implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada pada masa sekresi. Jaringan
endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel besar yang
banyak mengandung glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell-mass) akan
mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh
dan menutup lagi. Itulah sebabnya pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan
akibat luka desidua (Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding
depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel
lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk
sac. Sedang sel-sel yang lebih besar menjadi endoderm dan membentuk ruang
amnion. Maka terbentuklah lempeng embrional (embryonal plate) diantara
amnion dan yolk sac.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigah (embrio) akan
melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionic
membrane) yang telah menjadi korion. Sel-sel trofoblas tumbuh menjadi 2 lapisan
yaitu sitotrofoblas yang disebelah dalam dan sinsitiotrofoblas yang disebelah luar.
Villi korionik yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh
bercabang-cabang dan disebut korion profundus. Sedangkan yang berhubungan
dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya
menghilang disebut chorion leave.
e. Plasentasi
Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena
pengaruh hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. Desidua
adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas :
1) Desidua basalis
Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasenta
terbentuk.
2) Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi kearah rongga rahim yang lama kelamaan
bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi.
3) Desidua vera
Meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.
4. Pertumbuhan Janin
Perubahan-perubahan dan organogenesis yang terjadi pada berbagai periode
kehamilan :
a. Umur kehamilan 4 minggu
Panjang fetus 7,5-10 cm, rudimental mata, telinga, dan hidung, kepalanya ½ dari
seluruh mudigah. Saluran yang akan menjadi jantung terbentuk dan sudah
berdenyut. Dasar-dasar traktus digestivus sudah nampak, permulaan kaki dan
tangan berbentuk tonjolan.
b. Umur kehamilan 8 minggu
Panjang fetus 2,5 cm, hidung, telinga, jemari, kepala menengkur ke dada.
Mukanya sudah jelas berbentuk muka manusia dan sudah mempunyai lengan dan
tungkai dengan jari tangan. Alat kelamin sudah nampak, walau belum dapat
ditentukan jenisnya.
c. Umur kehamilan 12 minggu
Panjang fetus 9 cm. Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai
berbentuk alat kandungan luar berbentuk namun belum terdiferensiasi. Sudah ada
pusat-pusat pertulangan, kuku sudah ada, ginjal sudah berbentuk sedikit air seni.
d. Umur kehamilan 16 minggu
Panjang fetus 16-18 cm. Genetalia eskterna terbentuk dan dapat dikenal kulit tipis
dan warna merah dibubuhi rambut halus (lanugo). Pergerakan anak mungkin
sudah dapat dirasakan oleh ibu.
e. Umur kehamilan 20 minggu
Panjang fetus 25 cm. Kulit lebih tebal, rambut mulai tambah di kepala bunyi
jantung sudah dapat didengarkan
f. Umur kehamilan 24 minggu
Panjang fetus 30-32 cm, kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata, kulit
keriput kepala besar. Bila lahir dapat bernafas tetapi hanya bertahan hidup
beberapa jam saja.
g. Umur kehamilan 28 minggu
Panjang fetus 35 cm, kulit berwarna kemerahan ditutupi verniks kaseosa bila
lahir dapat bernafas, menangis pelan dan lemah, bayi imatur.
h. Umur kehamilan 32 minggu
Panjang fetus 40-32 cm, kulit merah dan keriput. Bila lahir kelihatan seperti
orang tua kecil.
i. Umur kehamilan 36 minggu
Panjang fetus 46 cm, muka berseri tidak keriput, bayi prematur.
j. Umur kehamilan 40 minggu
Panjang fetus 50-55 cm, bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa banyak,
rambut kepala tumbuh baik, pada bayi laki-laki testis sudah turun dalam skrotum,
sedangkan pada wanita labia mayora berkembang baik.
5. Diagnosa Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial dalam keluarga. Menurut Armi (2006), bahwa :
1. Tanda-tanda dugaan hamil adalah :
a. Amenorea (tidak mendapat haid). Gejala ini sangat penting karena umunnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid
terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi.
b. Mual dan muntah. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
keadaan ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu dan keadaan ini
disebut ”morning sickness”. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologis, tetapi bila terlalu sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
yang biasa disebut hiperemesis gravidarum.
c. Sering kencing. Keadaan ini terjadi pada kehamilan bulan-bulan pertama
disebabkan uterus yang membesar menekan pada kandung kemih, gejala ini
akan hilang pada trimester kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini
akan kembali terjadi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri. Disebabkan oleh pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar (Rustam Mochtar, 1998).
e. Striae dan hiperpigmentasi kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak deposit
pigmen yang berlebihan yang dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola
mammae menghitam. Pada linea alba tampak menjadi lebih hitam.
f. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid (Hanifa, 2005).
g. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan
pertama (Hanifa, 2005).
h. Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genetalia
eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang
varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali pada
triwulan pertama (Hanifa, 2005).
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil adalah :
a. Tanda hegar
Dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lain di
dinding perut diatas simpisis pubis, maka terasa korpus uteri seakan-akan
terpisah dengan serviks ( istmus sangat lembek pada kehamilan). Pada
kehamilan 6 – 8 minggu dengan pemeriksaan bimanual sudah dapat diketahui
tanda hegar ini (Hanifa, 2005).
b. Tanda piskacek
Tanda piskacek adalah suatu pembesaran uterus yang tidak rata hingga
menonjol jelas kejurusan uterus yang membesar (uterus dalam keadaan hamil
tumbuh cepat pada tempat implantasinya) (Armi, 2006).
c. Tanda Braxton hicks
Uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah berkontraksi. Kontraksi
yang tidak teratur tanpa nyeri disebut kontraksi Braxton Hicks. Adanya
kontraksi Braxton Hicks ini menunjukkan bahwa kehamilan bukan kehamilan
ektopik (Armi, 2006).
d. Tanda ballotement
Pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air ketuban jauh lebih
banyak sehingga dengan menggoyangkan uterus atau sekonyong-konyong
uterus ditekan maka janin akan melenting dalam uterus, keadaan inilah yang
disebut dengan ballottement (Hanifa, 2005).
e. Tanda Chadwick adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu
(Hanifa, 2005).
3. Tanda-tanda pasti kehamilan adalah sebagai berikut :
a. Gerakan janin dalam rahim
a) Terlihat atau teraba gerakan janin
b) Teraba bagian-bagian janin
b. Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat dopler.
b) Dilihat dengan ultrasonografi.
c) Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka
janin, ultrasonografi.
Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif
bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu,
mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan
kelahiran dan memberikan pendidikan.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan
normal selama kehamilan (PusDikNaKes, 2003).
a. Anatomi Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia.
b. Fisiologi Yaitu ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia
c. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita Yaitu ilmu yang mempelajari
bentuk,susunanserta fungsi organ reproduksi tubuh wanita
d. Organ reproduksi wanita Merupakan suatu organ yang terbuka karena
berhubungan dengan udara luar. Organ ini sudah ada sejak bayi tetapi baru
berfungsi setelah tanda pubertas.
Anatomi organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua golongan yaitu:
genetalia eksterna dan genetalia interna.
1. Genetalia Eksterna (bagian luar) Meliputi semua organ-organ yang terletak antara os pubis,
ramus inferior dan perineum. Antara lain:
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari
mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu
membentuk perineum (pemisah anus dengan vulva). Permukaan ini terdiri dari :
Bagian luar mons veneris. : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut bagian
dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak)
Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan
pelumas pada saat menerima rangsangan.
Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris,
bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu
membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi orifisium vagina.
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki.
Mengandung banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-pembuluh darah sehingga
sangat peka. Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk menutupi orga-organ
genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan
syaraf.
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas
klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil. Pada vestibulum terdapat
muara uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi
untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f. Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan
lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen
dan labia minora.
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek.
Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah
saat menstruasi. Bila himen tertutup seluruhnya disebut hymen imperforata dan menimbulkan
gejala klinik setelah mendapat menstruasi.
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya sebagai saluran
untuk keluarnya air kencing.
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4cm. Terdapat otot- otot yang
penting yaitu sfingter anus eksterna dan interna serta dipersyarafi oleh saraf pudendus dan
cabang-cabangnya.
2. Genetalia Interna (bagian dalam) Genetalia interna antara kandung terdiri dari:
1. sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu haid dan
sekret dari uterus.
2. sebagai alat persetubuhan
3. sebagai jalan lahir pada waktu partus.
b.Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis
(panggul), antara rektum di belakang dan kandung kencing di depan. Berfungsi sebagai
tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti buah alpukat dengan berat normal 30-50
gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Diding
rahim terdiri dari 3 lapisan :
1) Peritoneum
Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan penebalan yang diisi jaringan
ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf. Bagian ini meliputi tuba dan mencapai dinding
abdomen (perut).
2) Myometrium
Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian
rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat proses persalinan. Diantara serabut-serabut
otot terdapat pembuluh darah, pembulh lymfe dan urat syaraf.
3) Endometrium
Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal untuk mempersiapkan jika
terjadi pembuahan. Tebalnya sususnannya dan faalnya berubah secara siklis karena
dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi
decidua.
Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama perkembangan.
Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterina ke uterus.
(pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba uterina). Endometrium disiapkan
untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi itu. dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya.
Sewaktu hamil, yang secara normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus
bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar
pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus. Pada waktu saatnya
tiba dan mulas tanda melahirkan mulai, uterus berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi
dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang dikenal
sebagai involusi.
Tuba uterina atau saluran telur, terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke
arah lateral, mulai dari ostium tuba internum pada dinding rahim. Tuba fallopi merupakan
tubulo muskular, dengan panjang sekitar 12 cm dan diametrnya 3 dan 8 mm. Tuba fallopi
terbagi menjadi 4 bagian:
1. Pars interstitialis (intramularis), terletak di antara otot rahim, mulai dari ostium
internum tuba. bagian
2. Pars isthmika tuba, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan yang paling
sempit.
3. Pars ampularis tuba, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S
4. Pars infundibulo tuba, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut
5. fimbriae tuba. Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi,tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi.
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di
bawah tuba uterina, dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri. Ovarium
berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi
sekelompok sel folikel pemberi makanan. Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif
ini mulai mematang dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesikuler
(folikel Graaf).
Sewaktu folikel Graff berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini, dan cairan
likuor folikuli memisahkan sel-sel dari membran granulosa menjadi beberapa lapis. Pada
tahap inilah dikeluarkan hormon estrogen. Pada masa folikel Graff mendekati pengembangan
penuh atau pematangan, letaknya dekat permukaan ovarium, dan menjadi makin mekar
karena cairan, sehingga membenjol, seperti pembengkakan yang menyerupai kista pada
permukaan ovarium. Tekanan dari dalam folikel menyebabkannya sobek dan cairan serta
ovum lepas melalui rongga peritoneal masuk ke dalam lubang yang berbentuk corong dari
tuba uterina. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan dan
dikeluarkan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.
DAFTAR PUSTAKA
(http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan- lengkap
(http://kti- akbid.blogspot.com/2011/03/makalah-asuhan-kehamilan.html,
(http://oyingw.blogspot.com/2011/12/askep-kehamilan-normal.html,
( http://ameliarina.blogspot.com/2011/03/askep-kehamilan.