OLEH
I GUSTI AYU CINTYA ADIANTI
P0712021402
PRODI D-IV KEPERAWATAN TK III SMT VI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA ANTENATAL CARE (ANC) HAMIL NORMAL
A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari. (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Riskesdas,2013)
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu :
1) Trimester I : dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.
2) Trimester II : dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.
3) Trimester III : dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan.(Manuaba, 2010).
Sedangkan masa antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Antenatal care juga
merupakan suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan
medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang
aman dan memuaskan.
Adapun tujuan antenatal care adalah :
1. Pengawasan kesehatan ibu, deteksi dini penyakit penyerta dan komplikasi
kehamilan, menetapkan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap
resiko kehamilan.
2. menyiapkan persalinan.
3. mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi.
4. mengantarkan pulihnya kesehatan optimal.
5. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
B. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya
berlangsung di ampula tuba. (Sarwono, 2009)
Saat terjadi ejakulasi, + 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang +
berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genetalia interna wanita, sperma
akan menghadapi berbagai rintangan antara lain lendir vagina yang bersifat asam,
lendir serviks yang kental, panjang uterus serta silia yang ada di tuba fallopi. Untuk
menghadapi rintangan tersebut sperma harus mempunyai akrosom yang melewati
proses kapasitasi. Sedangkan ovum akan dikeluarkan dari ovarium sebanyak satu
dalam tiap bulan, ditangkap oleh fimbrae dan berjalan menuju tuba fallopi. Tempat
bertemu ovum dan sperma paling sering di daerah ampula tuba.
Kedua pronukleus saling mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri
dari bahan genetik dari perempuan dan laki-laki. Pada manusia terdapat 46
kromosom, yaitu 44 kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin. Dalam
beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembentukan zigot. Hal ini
dapat berlangsung karena sitoplasma ovum mengandung bany6ak asam amino
dan enzim. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energi pembelahan ini
diperoleh dari vitelus, sehingga volume vitelus berkurang dan terisi seluruhnya
morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh atau dengan kata lain besar
hasil konsepsi tetap sama. Hasil konsepsi ini akan disalurkan ke pars ismika dan
pars interstisialis tuba dan diteruskan ke arah cavum uteri.
b. Nidasi
c. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah nidasi
embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Plasentasi berlangsung sampai
12-18 minggu setelah fertilisasi. Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil
konsepsi, trofoblas telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan yang berisi darah maternal dari
pembuluh darah yang dihancurkan. Pertumbuhyan ini berjalan terus, sehingga
timbul ruang-ruang interviler dimana vili korialis seolah-olah terapung diatas
ruangan tersebaut sampai terbentuk plasenta. Tiga minggu pasca fertilisasi, sirkulasi
darah janin dapat diidentifikasi dan dimulai pembentukan fili korialis. Sirkulasi
darah janin dipenuhi dengan darah maternal yang dipasok oleh atreri spiralis dan
dikeluarkan melalui vena uterine. Vili korialis akan tumbuh menjadi suatu massa
jaringan yaitu plasenta.
C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin
Setelah bernidasi + 10 hari setelah fertilisasi, maka akan dimulai proses pertumbuhan
dan perkembangan janin :
a. Masa preembrionik
b. Masa embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk
rudimeter (mengecil, menciut dan akhirnya menghilang). Jantung menonjol dari tubuh
dan mulai berdenyut. Seringkali disebut masa organenesis atau masa pembentukan
organ.
c. Masa fetal
1) Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, traktus renalis mulai berfungsi, terdapat reflek menghisap
dan menelan, genetalia tampak dan dapat ditentukan jenis kelaminnya.
2) Minggu ke-16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan, rambut mulai tumbuh pada
tubuh.
3) Minggu ke-20 : Kepala sekarang tegak, wajah nyata, telinga pada tempatnya,
kelopak mata, alis dan kuku sempurna. Skeleton tampak pada pemeriksaan sinar
X, kelenjar minyak telah aktif dan vernix caseosa akan melapisi tubuh fetus,
gerakan janin dapat ibu rasakan setelah kehamilan ke-18, traktus renalis mulai
berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
4) Minggu ke-24 : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
caseosa meningkat, fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.
5) Minggu ke-28 : mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik,
rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan menyebabkan
kerutan kulit berkurang.
6) Minggu ke-32 :Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana.
7) Minggu ke-36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
vernix caseosa, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus
sekarang terlihat di pusat abdomen.
8) Minggu ke-40 : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan
ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir. Sekarang
terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan tambahan BB
hampir 1 kg pada minggu tersebut.
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
h. Konstipasi atau obstipasi
Pipi
Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar
Pelunakan seviks, pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung,
sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda Cadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piscaseck
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh
sinsiotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah
ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
3. Tanda pasti (Possitive sign)
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Adanya denyut jantung janin
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan
tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan
pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.
3. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh
sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-
paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang
berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini
biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil
akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya
juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat
juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga
dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
I. Penatalaksanaan Kehamilan
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen
sebagi berikut :
1. Mengupayakan kehamilan sehat.
2. Melakukan deteksi dini komplikasi penatalaksanaan awal serta rujukan.
3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk rujukan jika terjadi komplikasi.
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakuakan 4 kali selama kehamilan :
1. Satu kali pada trimester I.
2. Satu kali pada trimester II.
3. Dua kali pada trimester III.
Oleh sebab itu setiap kunjungan antenatal dilakukan :
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan umum dan Pemeriksaan obstetric
Dibagi atas :
a. Inspeksi
b. Palpasi
Tujuan untuk menentukan tuanya kehamilan, letak anak dalam rahim dan untuk
membedakan dengan tumor lain dalam rahim.
Menurut leopold ada 4 macam palpasi :
Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang terdapat difundus
Leopold II : Menentukan pungung anak dan bagian kecil janin
Leopold III : Menentukan bagian bawah janin
Leopold IV : Menentukan apakah bagian bawah sudah masuk PAP atau belum.
20 5
23 6
26 7
30 8
33 9
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat hamil
adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Keputihan (TM I,II, dan III),
Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak (TM II dan III),
Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III).
d. Riwayat kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi
medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius
bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan
selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi
memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin.
Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan
dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada
kehamilan antara lain:
1) Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
2) TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan
kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus,
bayi lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum
3) Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran prematur/
lahir mati
4) Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan, BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
5) HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu
mudah terinfeksi.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM,
Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan.
i. Riwayat KB
Apakah selama ini ibu menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB jenis apa,
sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana penggunaan KB
setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor
gagal KB atau tidak.
j. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 40 gram), zat besi rata rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari
dan vit A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong
nasi, satu entong nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk
sayuran dan satu gelas susu dan buah.
2) Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu
hamil: Malam + 8-10 jam/hari, Siang + 1-2 jam/hari
3) Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi
usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester
III mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
4) Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan
berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya
trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak
menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan
abortus.
5) Pola seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan
abortus
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu
yang mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
k. Riwayat psikososial
Faktor faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi
tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana
dukungan keluarga. Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya
akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya.
l. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Kesadaran :
TD : RR :
S : N :
BB: TB :
m. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
a) Rambut :
Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi, sariawan tanda
ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan
kalsium.
f) Leher :
Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak, kaki
sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya persalinan.
2) Palpasi
Tujuan:
1) untuk mengetahui umur kehamilan
2) Untuk mengetahui bagian bagian janin
3) Untuk mengetahui letak janin
4) Janin tunggal atau tidak
5) Sampai dimana bagian terdepan janin masuk kedalam rongga panggul
6) Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi :
1) Leher :
a) Leopold I
c) Leopold III
d) Leopold IV
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas berhubungan dengan lingkungan yang tidakfamilier, nyeri, atau kurang
pengetahuan tentang proses persalinan.
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera.
c. Konstipasi berhubungan dengan kehamilan.
d. Keletihan berhubungan dengan kehamilan.
3. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
(NOC)
1. Ansietas berhubungan Klien akan menurunkan a. Ajarkan kepada pasien teknik
dengan perubahan tingkat kecemasan selama relaksasi untuk dilakukan
dalam : status dalam perawatan. sekurang-kurangnya setiap 4 jam
kesehatan Dalam waktu..x 24 jam ketika terjaga.
b. Kurangi stressor (termasuk
perawatan klien akan :
membatasi akses individu pada
a) Tidak gelisah
b) Tidak mengekspresikan pasien jika sesuai) dan usahakan
kekhawatiran karena menuntut pasien
c. Berikan kesempatan kepada pasien
perubahan dalam
untuk mendiskusikan perasaanya
peristiwa hidup.
c) Ada kontak mata dengan orang lain yang memiliki
d) Tidak ketakuatan
masalah kesehatan yang sama
e) Wajah tidak tegang,
d. Secara seksama perhatiakan
tangan tidak tremor
kebutuhan fisik pasien. Berikan
f) Tidak ada peningkatan
makanan bergizi dan tingkatkan
ketegangan
g) Tidak ada peningkatan kualitas tidur disertai langkah-
keringat langkah yang memberikan rasa
h) Tekanan darah nadi dan
nyaman.
frekuensi pernapasan e. Pantau respon verbal dan non
dalam batas normal(TD: verbal yang menunjukan
systole 100-130 mmHg, kecemasan klien
f. Kolaborasi pemberian obat sesuai
diastole 60-90 mmHg,
yang diresepkan.
Nadi : 60- 100 X/menit,
RR: 12-24 X/ menit)
i) Berkonsentrasi
j) Tidak ada blocking
pikiran.
2. Nyeri akut Klien akan terbebas dari 1. Kaji jenis dan tingkat nyeri pasien.
2. Bantu pasien untuk mendapatkan
berhubungan dengan nyeri akut.
posisi yang nyaman dan gunakan
agen cedera (biologis) : Dalam ..x24 jam
bantal untuk membebat atau
kontraksi uterus perawatan, klien :
menyokong daerah yang sakit bila
a) Melaporkan nyeri
diperlukan.
berkurang secara verbal
3. Rencanakan aktivitas distraksi.
b) Tidak tampak meringis
4. Pada saat tingkat nyeri klien tidak
dan diaforesis
terlalu kentara, implementasikan
c) Tekanan darah, nadi dan
teknik mengendalikan nyeri
pernapasan dalam batas
alternatif.
normal (TD: systole
5. Berikan obat yang dianjurkan
100-130 mmHg, diastole
untuk mengurangi nyeri,
60-90 mmHg, Nadi : 60-
bergantung pada gambaran nyeri
100 X/menit, RR: 12-24
pasien.
X/ menit).
3. Keletihan berhubungan Klien tidak mengalami 1. Anjurkan pasien untuk makan
dengan kehamilan keletihan makanan yang kaya zat besi dan
Dalam waktu..x 24 jam mineral, jika tidak
perawatan klien akan : dikontraindikasikan
2. Anjurkan pasien untuk tunda
perawatan, klien :
makan bila pasien mengalami
a) Tidak terjadi
keletihan
peningkatan keluhan
3. Anjurkan pasien untuk menyelingi
fisik
aktivitas dengan periode istirahat
b) Tidak terjadi kekurangan
4. Tetapkan pola tidur yang teratur
energi, letargi, letih. 5. Hindari situasi yang penuh
Lesu dan lelah emosional
c) Mampu memulihkan
energy setelah tidur
d) Mampu melakukan
aktifitas fisik pada
tingkat yang biasa.
4. Konstipasi Klien tidak mengalami a. Berikan penjelasan pada klien dan
berhubungan dengan kopnstipasi. keluarga tentang penyebab
kehamilan. Dalam waktu..x 24 jam konstipasi
b. Auskultasi bising usus
perawatan klien akan :
c. Anjurkan pada klien untuk makan
1) Klien dapat defekasi maknanan yang mengandung serat
d. Berikan intake cairan yang cukup
secara spontan dan
(2 liter perhari) jika tidak ada
lancar tanpa
kontraindikasi
menggunakan obat
e. Lakukan mobilisasi sesuai dengan
2) Konsistensifses lunak
3) Tidak teraba masa pada keadaan klien
f. Kolaborasi dengan tim dokter
kolon ( scibala )
4) Bising usus normal ( 15- dalam pemberian pelunak feses
30 kali permenit ) (laxatif, suppositoria, enema).
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck, Gloria M., et al. 2015. Nursing Interventions Classification (NIC) sixth
Edition. Mosby an Imprint of Elsevier Inc.