Anda di halaman 1dari 41

22

BAB III
LAPORAN HASIL KEGIATAN

3.1 Hasil Kegiatan


Setelah melakukan kegiatan praktik selama 4 minggu adapun hasil serta kegiatan dilampirkan dalam bentuk tabel yaitu sebagai
berikut:
TABEL 1. LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN RISIKO BENCANA PARIWISATA MAHASISWA
PRODI D-IV KEPERAWATAN ANGKATAN 1 SEMESTER VII POLTEKKES DENPASAR
DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSDALOPS PB BPBD PROVINSI BALI
TANGGAL 12 DESEMBER 2016 8 JANUARI 2017

NO HARI/TANGGAL URAIAN TUGAS NAMA PARAF KET


PENGAWAS

1 Senin, 12 Desember Penerimaan mahasiswa di UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali Dewa Alit Parwanta Tempat Tugas :
2016 Pukul 08.00 oleh Drs. I G. M. Jaya Serataberana, M.Si
SPGDT/PSC 119
14.00 WITA
Pengarahan oleh Bapak Drs. I G. M. Jaya Serataberana, M.Si
( Shift Pagi )
08.30 09.00 wita mengenai sistematika praktik, sistematika penulisan laporan dan

23
pembagian jadwal praktik selama 4 minggu di UPT Pusdalops PB Koordinator :
Provinsi Bali.
Dewa Alit
Pemberian materi oleh dr. Komang Arya mengenai ESR Parwanta
10.00 10.45 wita dr. Komang Arya
(Emergency Service Response) yang meliputi pengertian ESR,
Anggota :
anggota tim ESR, operasional ESR, dan SOP harian ESR.
Made Putra
- Pengertian ESR : Kegiatan untuk pelayanan kesehatan,
Marianta
keamanan, ketentraman, ketertiban, perlindungan
masyarakat sesuai dengan Bali Mandara
- Anggota Tim ESR :
Ruang Rapat
a. tim ambulans (dokter, paramedis, sopir)
Pusdalops PB
b. tim SPGDT/PSC
BPBD Provinsi
c. tim administrasi dan radio medik
Bali
- Operasional ESR :
- SOP Harian ESR :
a Menerima dan memastikan infromasi dari masyarakat
melalui telepone, radio, media sosial dan lainnya (5 W 1H)
b Tim Ambulance ESR menyiapkan personil dan peralatan
terkait pelaksanaan kegiatan kegawatdarurat setiap hari,

24
setiap berganti jadwal piket.
c Tim ESR melaporkan kepada koordinator piket Pusdalops
PB (Fleksibel sesuai dengan situasi dan kondisi) tentang
persiapan dan pelayanan kegiatan kejadian sehari-hari
d Mengutamakan keselamatan tim sesuai peraturan dan
perundangan yang berlaku
e Langkah-langkah dalam alur informasi dan tindak lanjut
kegawatdaruratan/bencana serta penanganan korban
Orientasi kantor UPT Pusdalops PB Provinsi Bali (Ruang Obat,
11.00 11.20 wita Ruang Dokter, Ruang SPGDT, Ruang Radio, Dapur, Ruang
Istirahat) dan pengenalan di masing-masing ambulans I, II, III, IV
mengenai fungsi, kelengkapan, dan wilayah kerjanya.

Hasil :
- Ambulance I di tugaskan di daerah Imam Bonjol sampai ke
daerah Bali Selatan ( Kuta, Nusa Dua, Kerobokan dll)
- Ambulance II biasanya digunakan untuk pemulasaran jenasah
- Ambulance III di tugaskan di daerah Posko Induk di UPT
Pusdalops PB ) wilayah kerjanya : Dentim, Densel, Denut,

25
Sanur, Gatsu, Ubung dan sekitarnya.
- Ambulance IV ditugaskan di daerah Mantra ( Jl. Bypass Ida
Bagus Mantra)
Pengenalan tim SPGDT/PSC 119 yang terdiri dari Dewa Alit
Parwanta dan Made Putra Marianta

Mendengarkan arahan dari Bapak Putra mengenai SPGDT/PSC


11.20 12.00 wita
119, pencatatan laporan, cara berbicara saat mendapatkan telepon
atau informasi dan saat menelepon ke 5 RS Sarbagita ( RSUP
Sanglah, RSUD Wangaya, RSUD Badung, RSUD Tabanan,
RSUD Gianyar ). Setiap hari pukul 09.00 pagi, 17.00 sore dan
21.00 malam tim SPGDT yang berjaga wajib menghubungi 5 RS
tersebut untuk mendapatkan informasi mengenai ketersediaan
personil ( dokter, perawat ), jumlah ambulance yang biasa disebut
rount table, kemudian hasil rount table dibuat dalam buku
SPGDT.

Menerima penjelasan mengenai nomor telepon 5 RS yaitu :


RSUP Sanglah ( 0361 ) 226363
RSUD Badung ( 0361 ) 9006813

26
RSUD Wangaya ( 0361 ) 222141
RSUD Tabanan ( 0361 ) 819810
RSUD Gianyar ( 0361 ) 943524
13.45 14.00 wita Melakukan operan dengan teman jaga siang ( Abadi ) mengenai
apa yang didapat pada saat shift pagi.

2. Selasa, 13 Desember Melakukan diskusi bersama dr. Arya mengenai evakuasi dan dr. Komang Arya Tempat Tugas :
2016 Pukul 20.00 pengangkutan korban. SPGDT/PSC 119
08.00 WITA 1. Pengertian evakuasi : evakuasi adalah memindahkan dan ( Shift Malem )
mengamankan pasien ke tempat yang aman dari ancaman yang Koordinator :
20.00 21.00 wita
disebabkan bencana ke zona yang aman Budhi Artani
2. Tujuan evakuasi : menyelamatkan jiwa, mencegah terjadinya Anggota :
kecacatan, membantu proses penyembuhan, memindahkan Dewa Alit
korban ke tempat fasilitas yang memadai. Parwanta
3. Prinsip evakuasi : memakai APD, evakuasi dilakukan jika perlu
atau mutlak, menggunakan teknik yang cepat dan tepat, jangan Ruang Rapat
membuat cidera yang lebih banyak, penolong harus memiliki Pusdalops PB
fisik yang prima. BPBD Provinsi

27
4. Alat-alat evakuasi : scoop stretcher, ambulance stretcher, long Bali
spinal board, kursi, sheet stretcher, basket stretcher.
5. Teknik evakuasi :
a. Satu orang penolong : tarikan bahu, tarikan lengan, tarikan
selimut, tarikan kaki, menggendong ( piggy back carry and
honey moon carry ), memapah, firefighter carry. Budhi Artani
b. Dua orang penolong : two handed seat, ektremity lift
c. Tiga orang penolong : direct ground lift ( penolong di satu
sisi).
6. Evakuasi pasien menggunakan tandu dengan 5 orang penolong
mekanismenya : Pasien dicurigai cidera tulang belakang,
fraktur servikal, dipindahkan dengan teknik rogroll ( 3 orang
penolong yang berada di badan, 1 orang penolong bertugas
fiksasi kepala, 1 orang penolong bertugas memasang LSB ).
Pada saat evakuasi 1 orang penolong bertugas fiksasi kepala, 2
orang penolong berada di sisi kanan, dan 2 penolong berada di
sisi kiri korban.
21.00 22.00 wita Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di SPGDT. Staf yang
bertugas di SPGDT yaitu : Budhi Artani dan Dewa Alit Parwanta.

28
Melakukan Round Table menghubungi 5 RS Sarbagita : RS
Sanglah, RS Badung, RS Wangaya, RS Gianyar, RS Tabanan.
Mencatat hasil laporan Round Table di buku laporan SPGDT.
Hasil laporan Round Table tanggal 13 Desember 2016 pukul
21.00 yaitu :
1. RS Badung
Operator : Ari
Ambulance : 7 unit
Personil : dr = 3, perawat = 6 , sopir = 3
Ruangan : II4 , III35 , VVIP1 , HCU VIP1 , Inkubator5 , Box 4,
ICU2
VAR : (+)
Info kebencanaan : (-)
2. RS Wangaya
Operator : Yuanda
Ambulance : 5 unit
Personil : dr = 3, perawat = 6 , sopir = 2
Ruangan :UGD5, I2, II6 , III16 , Praja3 , HCU 2 , Picu3 , Peri 4,
ICU3

29
VAR : (+)
Info kebencanaan : (-)
3. RS Gianyar
Operator : Sugiantara
Ambulance : 2 unit
Personil : dr = 2, perawat = 65, sopir = 3
Ruangan : Full
VAR : (-)
Info kebencanaan : (-)
4. RS Tabanan
Operator : Angga
Ambulance : 3 unit
Personil : dr = 3, perawat = 10 , sopir = 2
Ruangan : Full
VAR : (+)
Info kebencanaan : (-)
5. RS Sanglah
Operator : dr. Indri
Ambulance : 1 unit

30
Personil : dr = 3, perawat = 9 , sopir = 1
Ruangan : Full
VAR : (+)
Info kebencanaan : (-)
Membagikan hasil laporan Round Table ke media sosial line agar
dapat diketahui oleh seluruh jejaring SPGDT
22.10 23.00 wita Melaksanakan latihan evakuasi dengan didampingi dr. Komang
Arya
23.10 02.45 wita Stand by di kantor Pusdalops PB Provinsi Bali untuk menunggu
jika ada panggilan di wilayah SPGDT
02.55 03.00 wita Mendapatkan panggilan PSC 119 dari masyarakat mengenai
kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jl. Sulastri, Kesiman,
Denpasar Timur. PSC 119 menggerakkan tim ESR Pusdalops PB
Provinsi Bali dengan menggunakan 2 ambulance yaitu Ambulance
I dan Ambulance III untuk menangani korban di TKP.
3. Rabu, 14 Desember Membuat laporan selama praktik di kantor UPT Pusdalops PB IGA Ayu Inten Sari Lepas dinas malam
2016 Provinsi Bali serta menginput hasil laporan tulis tangan ke dalam Dewi Jl. Gutiswa No 47
Microsoft Word di komputer dalam bentuk makalah dan kolom (Ibu) Peguyangan
09.00 wita
uraian tugas.

31
4 Kamis, 15 Desember Menerima operan jaga pagi dari rekan jaga pagi yaitu : tiwik Dewa Alit Parwata Tempat Tugas :
2016 mengenai kegiatan dinas pagi seperti melakukan round table dan SPGDT/PSC 119
mencatat informasi round table di buku laporan SPGDT ( Shift Malem )
Pukul 14.00-20.00
Koordinator :
wita Berkoordinasi pada staff yang bertugas di SPGDT/PSC 119 yaitu :
Dewa Alit Parwata
a. Dewa Alit Parwata
14.00 15.00 wita Anggota :
b. Yunita Setyadewi
Yunita Setiadewi
15.20 17.00 wita Stand by di kantor Pusdalops PB Bali untuk menunggu jika ada
panggilan di wilayah SPGDT

Melakukan round table menghubungi 5 rumah sakit Sarbagita


17.00 17.20 wita
(RS Sanglah, RS Badung, RS Gianyar, RS Wangaya, dan RS
Tabanan)

Mencatat hasil laporan round table di buku laporan SPGDT

Hasil laporan round table 15 Desember 2016 (shift sore)


a. RS Badung
Operator : Delta
Ambulance : 7 unit
Personil : dr 3, perawat 6, sopir 3

32
Ruangan :I 2, II 4, III 20, VIP 1,VVIP 3, HCU VIP 4,
Inkubator 2, box 2
VAR (+), kebencanaan (-)
b. RS Wangaya
Operator : Melani
Ambulance : 5 unit
Personil : dr 3, perawat 6, sopir 2
Ruangan : UGD 4, III 5, ICU 1, HCU 2, PICU 2, NICU 1,
ICU 1
VAR (+), kebencanaan (-)
c. RS Gianyar
Operator : Ayu Melia
Ambulance : 2 unit
Personil : dr 2, perawat 5, sopir 1
Ruangan : III 6
VAR (-), kebencanaan (-)
d.RS Tabanan
Operator : Wira
Ambulance : 3 unit

33
Personil : dr 3, perawat 11, sopir 2
Ruangan : full
VAR (+), kebencanaan (-)
e. RS Sanglah
Operator : Mega
Ambulance : 1 unit
Personil : dr 3, perawat 9, sopir 3
Ruangan : Full
VAR (+), kebencanaan (-)

5. Jumat, 15 Desember Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di SPGDT/PSC 119 Budhi Artani Tempat Tugas :
2016 yaitu: SPGDT/PSC 119
a. Budhi Artani ( Shift Pagi )
Pukul 08.00-14.00
b. Dewa Alit Parwanta Koordinator :
wita
Budhi Artani
08.20 08.45 wita Mengikuti rapat dengan Bapak Drs. IGM Jaya Serataberana, M.Si Anggota :
mengenai persiapan lilin Agung Natal dan tahun baru Dewa Alit Parwata

34
09.00 09.20 wita Melakukan round table, menghubungi 5 rumah sakit Sarbagita
(RS Sanglah, RS Badung, RS Gianyar, RS Wangaya dan RS
Tabanan)
Mencatat hasil laporan round table di buku laporan SPGDT

Hasil laporan round table 16 Desember 2016 (shift sore)


a. RS Badung
Operator : Nuriani
Ambulance : 7 unit
Personil : dr 3, perawat 6, sopir 3
Ruangan :III 10, VIP 1,VVIP 3
VAR (+), kebencanaan (-)

b. RS Wangaya
Operator : Artini
Ambulance : 5 unit
Personil : dr 3, perawat 8, sopir 2
Ruangan : UGD 4, II 5, III 9, Praja 1, HCU 2, PICU 4,
NICU 2

35
VAR (+), kebencanaan (-)
c. RS Gianyar
Operator : Pande
Ambulance : 2 unit
Personil : dr 2, perawat 5, sopir 1
Ruangan : full
VAR (-), kebencanaan (-)
d. RS Tabanan
Operator : Marta
Ambulance : 2 unit
Personil : dr 4, perawat 10, sopir 2
Ruangan : full
VAR (+), kebencanaan (-)
e. RS Sanglah
Operator : dr. Damayanti
Ambulance : 2 unit
Personil : dr 2, perawat 9, sopir 2
Ruangan : Full
VAR (+), kebencanaan (-)

36
10.30 12.10 wita Stand by di kantor Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk
menunggu jika ada panggilan di wilayah SPGDT

12.15 13. 45 wita Berangkat ke PMI bersama Ka. UPT Pusdalops PB BPBD
Provinsi Bali dalam rangka acara penggalian dana untuk korban
bencana gempa bumi di Aceh.
13.55 14.10 wita Melakukan operan dengan teman jaga siang (Abadi) mengenai apa
yang di dapat pada shift pagi.

6 Sabtu, 17 Desember Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di SPGDT/PSC 119 Budhi Artani Tempat Tugas :
2016 yaitu: SPGDT/PSC 119
a. Budhi Artani ( Shift Malam )
Pukul 20.00-08.00
b. Dewa Alit Parwanta Koordinator :
wita
Budhi Artani
Anggota :
Dewa Alit Parwata

20.00-20.30 wita Melakukan round table, menghubungi 5 rumah sakit Sarbagita


(RS Sanglah, RS Badung, RS Gianyar, RS Wangaya dan RS

37
Tabanan)
Hasil laporan round table 17 Desember 2016 (shift sore)
a. RS Badung
Operator : Delta
Ambulance : 7 unit
Personil : dr 3, perawat 6, sopir 3
Ruangan :II 4, III 19, HCU VIP 2, inkubator 3, box 4
VAR (+), kebencanaan (-)
b. RS Wangaya
Operator : Nanik
Ambulance : 5 unit
Personil : dr 3, perawat 6, sopir 2
Ruangan : UGD 6, I 4 II 2, III 9, Praja 2, ICU 1, ICCU 1, PICU
4
VAR (+), kebencanaan (-)
c. RS Gianyar
Operator : Ayu Melia
Ambulance : 2 unit
Personil : dr 2, perawat 5, sopir 1

38
Ruangan : III 5
VAR (-), kebencanaan (-)
d. RS Tabanan
Operator : Suartini
Ambulance : 3 unit
Personil : dr 3, perawat 10, sopir 2
Ruangan : full
VAR (+), kebencanaan (-)
e. RS Sanglah
Operator : dr. Surya
Ambulance : 1 unit
Personil : dr 3, perawat 8, sopir 1
Ruangan : Full
VAR (+), kebencanaan (-)

Mengerjakan soal pretest sebanyak 20 soal tentang BHD dari dr. Komang Arya
20.45 20.50 wita
dokter Komang Arya

39
Standby di kantor Pusdalops PB BPbd Provinsi Bali untuk
menunggu jika ada panggilan 119 PSC Bali
21.00 22.30 wita

Melakukan diskusi bersama dr. Komang Arya mengenai


pembalutan dan pembidaian.
22.30 23.30 wita
Hasil :
a. Pengertian Pembalutan : cara yang digunakan untuk
menutupi luka, mencegah perdarahan dan infeksi dengan
menggunakan pembalutan ( alat dari kain kasa steril, lemas)
b. Tujuan pembalutan : Mengurangi risiko kerusakan jaringan
mengurangi rasa nyeri, mencegah infeksi, mengurangi
perdarahan.
c. Prinsip pembalutan : tekan luka, elevasi, tekan daerah
proksimal dan imobilisasi
d. Macam-macam pembalut : mitela, plester, kasa steril, elastis
bandage dll
e. Pengertian pembidaian : tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi pergerakan pada fraktur
f. Tujuan pembidaian : mencegah pergerakan atau pergeseran

40
mengistirahatkan bagian tubuh yang cidera, mempercepat
proses penyembuhan
g. Prinsip pembidaian : melewati 2 persendian, ikatan tidak
terlalu kuat atau tidak terlalu longgar, sebelum dan sesudah di
bidai cek CRT tutup luka dengan kasa steril, pembidaian
dilakukan sebelum korban dipindahkan
h. Langkah pembidaian : reposisi, immobilisasi, fiksasi

Mendapatkan panggilan 119 PSC dari masyarakat mengenai


23.31 00.30 wita kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan Gatsu Barat 10 PSC
119 Provinsi Bali menggerakkan Tim ESR Pusdalops PB BPBD
Provinsi Bali yaitu Ambulan 3

Mendapatkan panggilan 119 PSC dari masyarakat mengenai


01.30 02.30 wita
kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan Gatsu Timur PSC 119
Provinsi Bali menggerakkan Tim ESR Pusdalops PB BPBD
Provinsi Bali yaitu Ambulan 1

Standby di kantor Pusdalops PB BPbd Provinsi Bali untuk

41
01.30 02.30 wita menunggu jika ada panggilan di wilayah SPGDT

7 Minggu, 18 Menyalin laporan kegiatan dinas malam ke dalam microsoft word IGA Ayu Inten Sari Lepas dinas malam
Desember 2016 komputer Dewi Jl. Gutiswa No 47
(Ibu) Peguyangan
8 Senin, 19 Desember Menerima operan jaga pagi dari rekan jaga pagi yaitu Tiwik Desak Ketut Suci Ari Tempat Tugas :
2016 mengenai kegiatan dinas pagi seperti mengecek kelengkapan alat Ambulance I
di ambulance ( Shift Sore )
14.00 14.45 wita
Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di ambulance 1. Staff Koordinator :
yang bertugas adalah Desak Ketut Suci
a. Desak Ketut Suci Ari Ari
b. I Kadek Bendy Wijaya
c. I Putu Kusmawan Anggota :
Mengecek kelengkapan alat di ambulance 1 1. I Kadek Bendi
15.30 15.30 wita
Wijaya
15.30 20.00 wita Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk 2. I Putu
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance 1. Kusmawan

42
9 Selasa, 20 Desember
Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di Ambulance 1. Staff I Nyoman Wiana Tempat Tugas :
2016
yang bertugas : Ambulance I
Pukul (08.00 14.00) 1. I Nyoman Wiana ( Shift Pagi )
wita 2. Kadek Hery Gunawan Koordinator :
3. I Putu Kusmawan I Nyoman Wiana
08.30 08.45 wita
Mengecek kelengkapan alat di Ambulance 1
08.45 10.00 wita Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk Anggota :
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance 1 1.Kadek Hery
Gunawan
10.00 11.30 wita Mengikuti mobiling Ambulance 1 dengan personil TIM ESR I 2. I Putu
nyoman Wiana dan Kdek Hery Gunawan, Made Astawa AK Kusmawan
dengan rute :
Renon Monang Maning- Imam Bonjol- Sunset Road-Pedungan-
Teuku Umar-Renon
Selama Mobiling keadaan cuaca cerah, lalu lintas ramai lancar,
tidak ada kecelakaan selama mobiling dan didapatkan layar LED
di jalan Imam Bonjol mati

43
11.45 14.00 wita Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk
menunggu jika ada panggilan di wilayah ambulance 1.
10 Rabu, 21 Desember Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di ambulance 1. Staff Tempat Tugas :
2016 (20.00 08.00) yang bertugas : Ambulance I
1. I Nyoman Wiana ( Shift Malam )
20.10 20.20 wita
2. I Kadek Bendi Wijaya Koordinator :
3. I Putu Kusmawan I Nyoman Wiana
Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk
20.30 08.00 wita
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance 1. Anggota :
1. I Kadek Bendi
Wijaya
2. I Putu
Kusmawan
11 Kamis, 22 Desember Mengerjakan laporan hasil kegiatan dinas malam ke dalam IGA Ayu Inten Sari Lepas dinas malam
2016 microsoft word komputer Dewi Jl. Gutiswa No 47
(Ibu) Peguyangan
12 Jumat, 23 Desember Menerima operan jaga pagi dari rekan jaga pagi (Tiwik) mengenai Desak Ketut Suci Ari Tempat Tugas :
2016 (14.00 20.00) kegiatan dinas pagi yaitu sebagai TIM Medis dalam acara SAR Ambulance I
gathering yang dilaksanakan oeh BASARNAS di pantai Muaya ( Shift Sore )

44
14.05 14.10 wita Jimbaran. Koordinator :
Desak Ketut Suci
Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di Ambulance 1
Ari
14.10 14.20 wita 1. Desak Ketut Suci Ari
Anggota :
2. I Nyoman Wiana
1. I Nyoman Wiana
3. Andika Pramana
2. Andika Pramana
Mendapatkan informasi dari rekan ESR Rudi Tjadi, terjadi
kecelakaan lalu lintas di jalan Tukad Batanghari Denpasar. PSC
119 Provinsi Bali menggerakkan TIM ESR Pusdalops PB BPBD
14.30 15.30 wita
Provinsi Bali dengan menggunakan Ambulance 1 menangani
klien dengan inisial WS, jenis kelamin laki-laki, umur 45 tahun,
alamat Sanglah Denpasar.

Klien mengalami curiga patah tulang paha kiri dan mengalami


lebam, daerah perut curiga karena benturan.

Penanganan berupa penilaian dan tindakan kegawatdaruratan,


pemberian oksigen, pemasangan spalek dan tanda vital stabil
110/80 mmHg

45
Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance 1.
15.40 20.00 wita

13 Sabtu, 24 Desember Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di ambulance 1. Staff . I Nyoman Wiana Tempat Tugas :
2016 (08.00-14.00) yang bertugas : Ambulance I
1.I Nyoman Wiana ( Shift Pagi )
08.10 08.20 wita
2.I Made Kamajaya Koordinator :
08.30 14.00 wita Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk . I Nyoman Wiana
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance 1. Anggota :
I Made Karmajaya

14 Minggu, 25 Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di ambulance 1. Staff Tempat Tugas :
Desember 2016 yang bertugas : Ambulance I
(20.00-08.00) 1.Desak Ketut Suci Ari ( Shift Malam, )
2.I Nyoman Wiana Koordinator :
Desak Ketut Suci
Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk

46
20.30 08.00 wita menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance 1. Ari

Anggota :
1. I Nyoman Wiana
2. I Putu
Kusmawan
15. Senin, 26 Desember Mengerjakan laporan hasil kegiatan praktik manajemen risiko IGA Ayu Inten Sari Lepas dinas malam
2016 bencana pariwisata selama bertugas di Ambulance I berupa Dewi Jl. Gutiswa No 47
makalah ke dalam Ms. Word (ibu) Peguyangan.

16. Selasa, 27 Desember Menerima operan jaga pagi dari rekan jaga pagi yaitu Tiwik dr. Vivi Ika Dewi Tempat Tugas :
2016 (14.00 20.00) mengenai kegiatan dinas pagi yaitu evakuasi pasien rujukan dari Ambulance III
14.05 14.10 wita Nusa Lembongan dengan stroke di Pantai Sanur ( Shift Sore )
14.10 14.20 wita Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di ambulance III. Staff Koordinator :
yang bertugas adalah dr. Vivi Ika Dewi
1. dr. Vivi Ika Dewi
2. Ni Komang Ayu Nariani Anggota :
3. I Nyoman Mertayasa 1 Ni Komang Ayu
14.30 15.00 wita Mengecek kelengkapan alat di ambulance III Nariani

47
2.INyoman
15.00 20.00 wita Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk Mertayasa
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance III

17 Rabu, 28 Desember Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di ambulance III. Staff dr. Vivi Ika Dewi Tempat Tugas :
2016 (08.00-14.00) yang bertugas : Ambulance III
1. dr. Vivi Ika Dewi ( Shift Pagi )
08.10 08.20 wita
2. Ni Komang Ayu Nariani Koordinator :
3. I Nyoman Mertayasa dr. Vivi Ika Dewi
Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk
08.30 14.00 wita
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance III. Anggota :
1 Ni Komang Ayu
Nariani
2.INyoman
Mertayasa

18. Kamis, 29 Desember Berkoordinasi dengan staff yang bertugas di Ambulance III. Staff Ni Komang Ayu Tempat Tugas :
2016 (20.00 08.00) yang bertugas : Nariani Ambulance III

48
20.10 20.20 wita 1. Ni Komang Ayu Nariani ( Shift Malam )
2. I Wayan Rudiarta Koordinator :
Ni Komang Ayu
20.30 22.00 wita Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk Nariani
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance III. Anggota :
22.00 22.40 wita Mendapat informasi dari Bapak Kalak BPBD terjadi kecelakaan Dr. Komang Arya I Wayan Rudiarta
lalu lintas di daerah Tapean. PSC 119 Provinsi Bali menggerakkan
Tim ESR Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali dengan
menggunakan Ambulance III.
Setelah sampai di tempat kejadian informasi dari warga sekitar
dan pedagang kaki lima bahwa korban sudah dirujuk ke RS Puri
Raharja.

23.00 02.30 wita Melakukan diskusi bersama dr. Komang Arya mengenai materi
BHD dan AED, yang meliputi :
1. Bantuan Hidup Dasar merupakan pertolongan pertama
pada korban dengan henti jantung atau henti nafas.
Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan bagian dari
rangkaian tindakan BHD.

49
Tujuan RJP adalah untuk mengembalikan fungsi jantung
dan paru dalam keadaan normal atau untuk memperpanjang
golden period pada korban.
2. Kategori penolong untuk memberikan BHD:
a. Masyarakat/orang awam : kompresi 100-120 x/menit
b. Rescue : dompresi 30 :2
c. Team work : multiresscue coordinator CPR
3. Mata rantai BHD :
a. Panggilan dini
b. BHD dini
c. Defribilator
d. BHL (Bantuan Hidup Lanjutan) dini.
4. Langkah langkah RJP:
a. Danger (D) : mengamankan diri sendiri (penolong),
lingkungan, dan korban.
b. Respon (R) : Alert, Verbal, Pain dan Unrespon.
c. Compresi (C) : melakukan pengecekan nadi karotis
selama 5 7 detik, jika nadi tidak teraba lakukan
kompresi dada selama 2 menit (5 siklus).

50
d. Airway (A) : menilai kebersihan nafas dan jalan nafas
dengan teknik head tilt chin lift atau jaw trust (bila
ada trauma cervical), dilanjutkan dengan finger sweep.
e. Breathing (B) : mengecek pernafasan dengan teknik
look, listen, feel, jika tidak ada nafas berikan nafas
bantuan 10 x/menit.
5. Satu siklus RJP terdiri dari kompresi dan ventilasi (30 : 2)
dengan kedalaman kompresi 5cm dengan kecepatan 100
120 x/menit.
6. RJP dihentikan apabila :
Pasien telah teraba denyut nadinya
Ada tenaga medis yang lebih handal
Lingkungan dan situasi tidak aman
Pasien menunjukan tanda tanda kematian biologis
(kaku mayat dan kebiruan)
Penolong kelelahan
7. AED (Autometic External Defibrilator), kontraindikasi
penggunaan AED :

51
Tidak boleh menyentuh korban saat AED sedang
menganalisa.
Tidak boleh digunakan dalam keadaan bergerak.
Tidak boleh menyentuh korban saat AED sedang
digunakan.
Tidak boleh digunakan saat kondisi pasien sedang
basah
8. AED digunakan untuk pasien yang mengalami henti
jantung.
9. Cara menggunakan AED :
Posisikan pasien dalam posisi telentang
Amankan diri sendiri, lingkungan dan korban
Periksa kesadaran pasien, jika tidak ada nadi dan tidak
ada nafas lakukan kompresi dada sebelum alat AED
datang
Saat alat AED datang, letakkan disamping pasien dan
hidupkan alat AED
Ikuti perintah yang dikeluarkan oleh alat AED

52
Pasang PADS pada pasien sesuai arah PADS
Ikuti langkah langkah dan perintah yang dikeluarkan
oleh alat AED dan Lakukan RJP (Compresi) jika sudah
diperintahkan oleh alat AED
Lakukan compresi sampai denyut nadi pasien kembali
10. Melakukan latihan BHD dan mengaplikasikan AED
bersama dokter Komang Arya.
Mengerjakan PR yang diberikan oleh dr. Komang Arya yang
meliputi :
1. DOA (Death On Arrival) : istilah yang digunakan pada
keadaan pasien yang meninggal secara klinis sebelum
sampai di rumah sakit dan tidak perlu dilakukan resusitasi.
Klasifikasi DOA :
a. Kematian yang terjadi dimana ada saksi mata atau
kematian yang terjadi saat dilakukan pengobatan oleh
dokter.
b. Keadaan mayat ditemukan dalam keadaan yang
mencurigakan.

53
2. Ciri-ciri fraktur servikal :
Adanya nyeri, bengkak/oedema, memar/ekimosis, spasme
otot, multiple trauma, GCS < 13.
3. Perbandingan RJP dewasa (30 : 2) dan anak (15 : 2 )
berbeda, mengapa demikian ?
Jawab : karena organ jantung sudah terbentuk dari awal
kehamilan sebelum organ-organ lain terbentuk, sedangkan
paru-paru kadar surfaktannya baru matur pada saat umur
kehamilan 28 minggu dan di dalam kandungan belum
berfungsi dengan baik. Maka dari itu pada RJP anak
ventilasi lebih banyak diberikan daripada kompresi karena
komposisi paru yang masih kecil dan untuk mempercepat
pertukaran gas.
4. Tanda-tanda kematian :
Lebam mayat (Livor mortis)
Kaku mayat (Rigor mortis)
Penurunan suhu tubuh (Algor mortis)
Pembusukan mayat (dekomposisi)

54
Lilin mayat (adiposera)
Mumifikasi
5. Saat menemukan pasien tidak sadar, nadi tidak teraba, dan
nafas tidak ada maka pasien tidak boleh langsung
dimiringkan karena kita harus mencurigai adanya fraktur
servikal. Pada saat melakukan kompresi pasien tidak boleh
dimiringkan karena kompesi yang kita berikan tidak efektif
jika pasien dimiringkan. Setelah pasien sadar baru pasien
dimiringkan atau berikan posisi recovery.
6. Perbedaan rescue breathing pada anak dan dewasa adalah :
Dewasa : 1 kali setiap 5-6 detik (10-12 x/menit)
Anak-anak : 1 kali setiap 3-5 detik (12-20 x/menit)
Setiap kali pemberian nafas lamanya 1 detik dan dada
terlihat mengembang. Evaluasi nadi setiap 2 menit. Pada
anak-anak rescue breathing lebih banyak diberikan karena
respiration rate anak lebih tinggi daripada orang dewasa.
7. Gambaran EKG Ventrikular Fibrilasi dan Ventrikular
Tachikardi

55
8. Pasien luka di dada dan keluar udara kemungkinan pasien
mengalami pneumotorax. Penatalaksanaan awal dengan 3
side oclusive dressing yaitu dengan menutup luka dengan
kasa steril kemudian diplester pada 3 sisi. Fungsinya yaitu
agar udara yang ada didalam paru-paru bisa keluar tetapi
udara dari luar tidak bisa masuk ke paru-paru.
9. Apakah mungkin jika tidak ada pergerakan nafas tetapi ada
suara gurgling ?
Jawab :Tidak mungkin, karena suara nafas gurgling adalah
tanda dimana terdapat obstruksi pada jalan nafas dimana
02.30 08.00 wita hantaran udara dihambat oleh adanya cairan, maka jika
terdengar suara gurgling pasti ada nafas (aliran udara).
Standby di kantor UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali untuk
menunggu jika ada panggilan di wilayah Ambulance III.

19. Jumat, 30 Desember Mengerjakan laporan hasil kegiatan praktik manajemen risiko IGA Ayu Inten Sari Lepas dinas malam
2016 bencana pariwisata selama bertugas di Ambulance III berupa Dewi Jl. Gutiswa No 47
makalah ke dalam Ms. Word (Ibu) Peguyangan

56
57
Rount Table di ruang SPGDT dan latihan evakuasi korban

58
59
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda,dan dampak psikologis. Bencana terjadi hanya karena
tidak terkelolanya resiko. Pengelolaan resiko harus merupakan bagian integral
dari pembangunan. Resiko memiliki dua prasyarat utama yakni ancaman
(hazard) dan kerentanan/kerapuhan (vulnerabilities/fragilities). Management
Pembangunan haruslah mampu mengintegrasikan management resiko bencana
dan sebaliknya, management resikobencana merupakan bagian dari upaya
menuju pembangunan berkelanjutan.
4.2 Saran
Baik untuk kita semua agar pengelolaan risiko yang merupakan bagian
integral dari pembangunan harus dilakukan sesuai dengan prinsip yakni
hazard dan kerentanan diusahakan seminimal mungkin. Pada saat terjadinya
bencana biasanya begitu banyak pihak yang menaruh perhatian dan
mengulurkan tangan memberikan bantuan tenaga, moril maupun material.
Banyaknya bantuan yang datang sebenarnya merupakan sebuah keuntungan
yang harus dikelola dengan baik, agar setiap bantuan yang masuk dapat tepat
guna, tepat sasaran, tepat manfaat, dan terjadi efisiensi. Dengan demikian
diharapkan pelaksanaan manajemen logistik dan peralatan dapat berjalan
secara efektif dan efisien dan terkoordinasi dengan baik. Selain itu praktek
Manajemen Risiko Bencana Pariwisata bagi mahasiswa keperawatan
diharapkan terus diadakan untuk menunjang kesiapsiagaan mahasiswa
keperawatan dalam menghadapi bencana sebagai tenaga medis.

60
DAFTAR PUSTAKA

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008. Peraturan Kepala BNPB/No. 4


Tahun 2008/Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan
Bencana. Jakarta.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2014. Potensi Ancaman Bencana


(online). available: http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-
bencana/potensi-ancaman-bencana. (2016, December 5)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2016. Data dan Informasi Bencana


Indonesia (online). available: http://dibi.bnpb.go.id/. (2016,
December 8)

Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana. 2007.


Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya Di
Indonesia. (2 th ed).Jakarta: Direktorat Mitigasi.

Ika.P. 2015. Perihal. Dalam (https://ikafkmuj12.wordpress.com/perihal/) diakses


pada tanggal 8 Mei 2016.

Ismayanti. Pengantar Pariwisata. Grasindo. Jakarta,2009


Jatna Supriatna, Melestarikan Alam Indonesia. IKAPI. Jakarta,2008
James J. Spillane. Pariwisata Indonesia: Sejarah dan Prospeknya.
Kanisius. Jakarta,1987
Oka A Yoety,Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya
Paramita. Jakarta, 1997
Eka. 2015. Pengurangan Risiko Bencana. Dalam
(:http://www.ecoflores.org/id/pengurangan+risiko+bencana/) diakses
pada tanggal 8 Mei 2016

61
LEMBAR PENGESAHAN

Denpasar, Januari 2017

Kepala UPT.Pusdalops. PB Mahasiswa


BPBD Provinsi Bali

Drs. I G M Jaya Serataberana, M.Si Ni Kadek Anita Rismawati


Pembina Tk. 1 NIM. P07120213037
NIP. 19610217 198603 1 020

Pembimbing Akademik / CT

_______________________________
NIP.

62

Anda mungkin juga menyukai