A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan
masalah. Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan dengan
metode tertentu yang dikenal dengan istilah metode penelitin,yakni suatu cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan
sistematis.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen
penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam
komponen metodelogi penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu
masalah yang sedang diteliti.
Dalam menyusun dan sebelum mengaplikasikan instrumen penelitian,
ada tahapan yang begitu penting bagi bagaimana hasil dari penelitian tersebut
dapat dipertanggungjawakan, hal penting tersebut adalah yang biasa disebut
dengan validitas dan reliabilitas.
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan realibitas
yang baik. Untuk memperoleh instrument yang baik tentu selain harus
diujicobakan, dihitung validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai
kaidah-kaidah penyusunan instrument.
Validitas sendiri merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara
data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek penelitian. Sedangkan pengertian reliabilitas adalah menunjuk pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik,
atau hal yang berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Yang dimaksud
andal disini bahwa instrumen yaitu tidak berubah-ubah atau konsisten .
Sepertin yang diketahui, bahwa secara garis besar penelitian dibagi
menjadi dua, yaiitu; penelitian kuantitatif dan penelitian kuantitatif. Dari jenis
1
penelitian yang dibedakan jenisnya tersebut, sangat berpengaruh juga
terhadap instrumen penelitianya yang merupakan alat untuk menghasilkan
suatu kesimpulan penelitian. Dengan demikian sangat berdampak juga
terhadap pengujian instrumen tersebut, yaitu validitas dan reliabilitasnya.
Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah mengenai validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian ini juga menguraikan dari masing-masing
jenis penelitian yaitu validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif
serta yaitu validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kualitatif.
Mengenai validitas dan reliabilitas menjadi suatu perhatian lebih oleh
peneliti, dikarenakan peranya yang begitu penting dan dijadikan suatu
keharusan bagi peneliti untuk menguji instrumenya terlebih dahulu sebelum
digunakan dalam meneliti suatu objek penelitian. Karena dengan instrumen
yang valid dan reliabel, tentunya akan menghasilkan suatu penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada pembahasan ini akan diuraikan
berbagai hal terkait dengan instrument penelitian yang pembahasannya
diawali dengan pengertian instrumen penelitian, jenis, lagkah-langkah
penyusunan, dan teknik pengujian validitas dan reliabiltasnya, demi
tercapainya suatu tujuan penelitian sesuai yang diharapkan.
2
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami pengertian instrumen penelitian
2. Mengetahui dan memahami kegunaan dari instrumen penelitian
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis dari instrumen penelitian
4. Mengetahui dan memahami teknik penyusunan instrumen penelitian
5. Mengetahui dan memahami langkah-langkah penyusunan instrumen
penelitian
6. Mengetahui dan memahami cara pengujian instrumen penelitian
7. Mengetahui dan memahami teknik pengujian validitas instrumen
8. Mengetahui dan memahami teknik pengujian reliabilitas instrumen
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka manfaat dari pembuatan
makalah ini adalah:
1. Memahami lebih jauh pengertian instrumen penelitian
2. Memahami lebih jauh kegunaan dari instrumen penelitian
3. Memahami lebih jauh jenis-jenis dari instrumen penelitian
4. Memahami lebih jauh teknik penyusunan instrumen penelitian
5. Memahami lebih jauh langkah-langkah penyusunan instrumen
penelitian
6. Memahami lebih jauh cara pengujian instrumen penelitian
7. Memahami lebih jauh teknik pengujian validitas instrumen
8. Memahami lebih jauh teknik pengujian reliabilitas instrumen
BAB II PEMBAHASAN
INSTRUMEN PENELITIAN
Komponen utama dari sebuah penelitian adalah data. Tidak dapat dikatakan
penelitian jika tidak terdapat data. Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data
yang dipakai dalam suatu penelitian adalah data yang benar dan dapat dipercaya,
karena jika data yang digunakan salah akan menghasilkan informasi yang salah.
Dalam kaitannya dalam pengumpulan data, seorang peneliti haruslah membuat
dan atau memiliki instrumen penelitian yang berfungsi sebagai alat untuk
mengumpulkan data. Tanpa instrumen penelitian, peneliti dianggap gagal dalam
penelitian ilmiah. Bagaimana bisa seorang peneliti tanpa instrumen penelitian
dapat memperoleh data yang akurat? Tentunya hal ini tidak mungkin.
Penelitian sebagai suatu cara ilmiah dalam menyelesaikan masalah, akan
selalu berhubungan dengan instrumen pengumpulan data. Tanpa instrumen yang
3
tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Mengapa
demikian? Karena penelitian membutuhkan data empiris, dan data tersebut hanya
mungkin diperoleh melalui instrumen dan teknik pengumpulan data yang tepat.
Dengan demikian instrumen penelitian dapat menentukan kualitas penelitian itu
sendiri. Oleh sebab itu, instrumen penelitian harus disusun dengan baik sesuai
dengan kaidah-kaidah penelitian ilmiah.
Dalam sebuah penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen
untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik
peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif
peneliti merupakan key instrumen.
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan
tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
4
Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52)
adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara
kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut
psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif
dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut
kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-
kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan informasi kuantitatif tentang variabel yang sedang diteliti.
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti. Dengan demikian jumlah instrument yang akan digunakan tergantung
pada jumlah variable yang diteliti. Jadi jika variable yang digunakan
jumahnya 3, maka instrumen yang digunakan juga 3 jumlahnya .
Instrumen merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan
penelitian. Hal ini karena perolehan suatu informasi atau data relevan atau
tidaknya, tergantung pada alat ukur tersebut. Oleh karena itu, alat ukur
penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai.
Instrumen penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak
akan bisa digunakan pada penelitian lain. Kekhasan setiap obyek penelitian
membuat seorang peneliti harus merancang sendiri instrumen yang akan
digunakannya. Susunan instrumen untuk setiap penelitian tidak selalu sama
dengan penelitian yang lain. Hal ini disebabkan karena setiap penelitian
mempunyai tujuan dan mekanisme kerja yang berbeda-beda.
Dalam mekanisme pengumpulan informasi dalam penelitian sosial
dilakukan secara langsung dengan berbagai cara, yang antara lain melalui
teknik wawancara (baik secara langsung maupun dengan telepon), survey,
pengamatan dan angket.
Teknik angket dilakukan dengan meminta informasi dari responden
mengenai sesuatu masalah dengan sukarela. (Perbedaan antara teknik angket
dan survey terletak pada penentuan responden yang memang tidak akan
sama).
5
Teknik survey dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan
yang diajukan kepada responden. Kemudian responden didatangi oleh
pencacah untuk menanyakan informasi yang diminta serta dicatat dalam
daftar kuesioner yang telah disiapkan.
Teknik wawancara dilakukan dengan mendatangi secara langsung para
responden untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahuinya
(bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun pendapat si responden).
Apapun teknik pengumpulan informasi yang dipilih penelitian sosial
yang melibatkan banyak orang, membutuhkan suatu instrumen penelitian,
yang nantinya akan digunakan dalam proses pengumpulan informasi dari
responden.
Menurut Nana Sujana dan Ibrahim (1989) dalam Wina Sanjaya
(2013), untuk menghasilkan data yang akurat, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun instrumen penelitian:
1. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas
dan spesifik, sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis-jenis
instrumen yang diperlukan.
2. Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamannya harus
diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi,
bahasa, sistematika, dan sistematika item dalam instrumen penelitian.
3. Keterangan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik
dari keajekan, kesahihan, maupun objektivitasnya.
1. Tes
a. Pengertian
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan subjek peneliti dengan cara pengukuran, misalnya untuk
mengukur kemampuan subjek penelitian dalam menguasai materi
pelajaran tertentu digunakan tes tertulis tentang materi tersebut.
b. Kriteria Tes
1) Reliabilitas Tes
Tes sebagai instrumen atau alat pengumpul data dikatakan
reliabel manakala tes tersebut bersifat handal. Tes yang handal
adalah tes yang dapat mengumpulkan data sesuai dengan
kemampuan subjek yang sesungguhnya, yang tidak terpengaruh
oleh situasi dan kondisi termasuk oleh letak geografis.
2) Validitas Tes
Tes sebagai instrumen untuk mengumpulkan data dikatakan
valid manakala tes itu bersifat sahih, atau item-item tes mampu
mengukur apa yang hendak diukur. Terdapat dua cara uji
validitas yaitu, validitas logis dan validitas empiris. Validitas
logis diperoleh dengan cara judgment ahli yang kompeten.
Validitas empiris adalah validitas yang diperoleh melalui uji
7
coba tes pada sejumlah subjek yang memiliki karakteristik yang
diasumsikan sama dengan subjek penelitian.
2. Angket (Quisioner)
a. Pengertian
Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh
responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Angket dapat
digunakan peneliti untuk penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui, digunakan bila responden
jumlahnya besar, dapat membaca dengan baik, dan dapat
mengungkapkan hal hal yang sifatnya rahasia.
Sebagai instrumen penelitian, angket memiliki kelebihan di
antaranya sebagai berikut:
1) Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah
responden atau sumber data yang jumlahnya cukup besar.
2) Data yang terkumpul melalui angket akan mudah dianalisis.
3) Responden akan memiliki kebebasan untuk menjawab setiap
pertanyaan sesuai dengan keyakinannya.
8
Beberapa petunjuk cara menyusun angket:
1) Buatlah kata pengantar terlebih dahulu secara singkat sebelum
pertanyaan-pertanyaan angket disusun.
2) Buatlah petunjuk cara pengisian angket dengan jelas dan ringkas.
3. Wawancara (Interview)
Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data yang
dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka)
maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang
diwawancarai sebagai sumber data. Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif.
Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang,
misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang
tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Wawancara digunakan
bila ingin mengetahui hal hal dari responden secara lebih mendalam
serta jumlah responden sedikit.
9
4. Observasi
a. Pengertian
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang
diamati dan mencatatnya pada alat observasi. Di dalam artian
penelitian observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung,
abservasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan
rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan
yang mungkin timbul dan akan diamati.
b. Instrumen Observasi
1) Check List
Check list atau daftar cek adalah pedoman observasi yang
berisikan daftar dari semua aspek yang diamati. Dengan
pedoman tersebut observer (pengamat) memberi tanda cek ()
untuk menentukan ada atau tidak ada sesuatu berdasarkan
hasil pengamatannya.
2) Rating Scale (Skala Penilaian)
Skala penilaian (rating scale) adalah instrumen observasi
yang berisi tentang segala aspek yang diobservasi yang
dikategorikan dalam bentuk skala yang dijadikan pedoman oleh
observer untuk menentukan beberapa aspek yang diobservasi itu
berada dalam rentangan tertentu. Rating atau skala bertingkat
adalah suatu ukuran subyaktif yang dibuat bersekala. Walaupun
skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup
memberikan informasi tertentu tentang program atau orang.
Intrumen ini depat dengan mudah memberikan gambaran
penampilan, terutama panampilan didalam orang menjalankan
tugas, yang menjukan frekuensi munculnya sifat-sifat. Didalam
menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
menentukan variabel skala. Apa yang ditanyakan harus apa yang
dapat diamati responden.
10
5. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.
11
dicapai, mengingat tanpa arah yang jelas tidak mungkin dapat disusun suatu
daftar pertanyaan yang memadai.
Seorang peneliti dalam menyusun daftar pertanyaan hendaknya
memepertimbangkan hal-hal berikut :
1. Apakah peneliti menggunakan tipe pertanyaan terbuka atau tertutup
atau gabungan keduanya
a. Dalam mengajukan pertanyaan hendaknya jangan langsung pada
masalah inti/pokok dalam penelitian anda. Buatlah pertanyaan yang
setahap demi setahap, sehingga mampu mengorek informasi yang
dibutuhkan.
b. Pertanyaan hendaknya disusun dengan menggunakan bahasa
Nasional atau setempat agar mudah dipahami oleh responden.
c. Apabila menggunakan pertanyaan tertutup, hendaknya setiap
pertanyaan maupun jawaban diidentifikasi dan diberi kode guna
memudahkan dalam pengolahan informasi
d. Dalam membuat daftar pertanyaan, hendaknya diingat bahwa anda
bukanlah seorang introgator, tetapi pihak yang membutuhkan
informasi dari pihak lain.
2. Proses Perancangan Daftar Pertanyaan
a. Menyususun suatu rancangan daftar pertanyaan sebetulnya
merupakan kerja kolektif seluruh anggota team peneliti.
Keterlibatan semua anggota team peneliti akan memberikan
konstribusu penyempurnaan kontruksi instrument penelitian.
b. Berikut adalah langkah-langkah dalam menyusun daftar
pertanyaan:
c. Penentuan Informasi yang dibutuhkan
d. Penentuan proses pengumpulan data
e. Penyusunan instrument penelitian
f. Pengujian instrumen penelitian
13
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya
adalah menyusun item pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen yang
akan digunakan.
5. Mengujicobakan Instrumen
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat
reabilitas dan validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja
berdasarkan hasil uji coba ada sejumlah item yang harus dibuang dan
diganti dengan item yang baru, setelah mendapat masukkan dari subjek
uji coba.
Contoh penyusunan Instrumen
Contoh Penelitian : Pengaruh Motivasi, Kemampuan dan Loyalitas terhadap
Kualitas Kerja
Variabel penjelas (bebas) : Motivasi, Kemampuan, Loyalitas
Variabel Yang Dijelaskan ( Terikat ) : Kualitas Kerja
KISI-KISI INSTRUMEN
b. Kedisiplinan pimpinan
b. Simpatik 1.5
c. Disiplin yang1.6
bijaksana
Contoh pertanyaan tentang : Motivasi Kerja
A. MOTIF
1. Saya bekerja dengan menerima upah :
a. Tinggi b. Cukup c. Rendah d. Sangat rendah
14
B. HARAPAN
1. Pekerjaan saya oleh pimpinan selalu dinilai :
a. Tinggi b. Cukup c. Rendah d. Sangat rendah
16
luar pelajaran yang telah ditetapkan, berarti instrumen ujian tersebut tidak
mempunyai validitas isi.
Secara teknis, pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat
dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu
terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor
butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari
indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu, maka pengujian validitas dapat
dilakukan dengan mudah dan sistematis.
c. Pengujian Validitas Eksternal
Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan
(untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Misalnya instrumen
untuk mengukur kinerja sekelompok pegawai. Maka kriteria kinerja pada
instrumen tersebut dibandingkan dengan catatan-catatan di lapangan
(empiris) tentang kinerja yang baik. Bila telah terdapat kesamaan antara
kriteria dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat
dinyatakan instrumen tersebut mempunyai Validitas eksternal yang
tinggi.
2. Reliable
Reliable adalah keajekan (konsistensi) alat pengumpul data/
instrumen dalam mengukur apa saja yang diukur. Instrumen yang reliabel
maksudnya instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Meteran dari karet
yang digunakan untuk mengukur panjang merupakan contoh alat ukur
yang tidak reliabel. Sebagian besar langkah - langkah yang dilakukan
dalam suatu proses penelitian adalah dengan mengumpulkan informasi.
Informasi tersebut bisa didapat baik secara langsung (data primer) maupun
tidak langsung (data sekunder, tersier, dsb). Jadi hasil penelitian dikatakan
reliable jika terdapat kesamaan data pada waktu yang berbeda.
Pengujian reliabilitas instrumen menurut Sugiyono (2010:354) dapat
dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal, pengujian
dilakukan dengan test retest (stability), equivalent, dan gabungan
17
keduanya. Secara internal pengujian dilakukan dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik-teknik
tertentu.
a. Test retest
Instrumen penelitian dicobakan beberapa kali pada responden yang
sama dengan instrumen yang sama dengan waktu yang berbeda.
Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama
dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan,
maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.
b. Ekuivalen
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa
berbeda, tetapi maksudnya sama. misalnya, berapa tahun pengalaman
Anda bekerja di lembaga ini? Pertanyaan tersebut ekuivalen dengan
tahun berapa Anda mulai bekerja di lembaga ini?
Pengujian dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi
instrumennya dua dan berbeda, pada responden yang sama.
Reliabilitas diukur dengan cara mengkorelasikan antara data
instrument yang satu dengan instrumen yang dijadikan ekuivalennya.
Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat dinyatakan
reliabel.
c. Gabungan
Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen
yang ekuivalen beberapa kali ke responden yang sama. cara ini
merupakan gabungan dari test-retest (stability) dan ekuivalen.
Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan dua
instrumen, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan
selanjutnya dikorelasikan secara silang. Jika dengan dua kali
pengujian dalam waktu yang berbeda, maka akan dapat dianalisis
keenam koefisien reliabilitas. Bila keenam koefisien korelasi itu
semuanya positif dan signifikan, maka dapat dinyatakan bahwa
instrumen itu reliabel.
d. Internal Consistency
18
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan
dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Hasil analisis dapat
digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian
reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari
Spearman Brown (Split half), KR20, KR21 dan Anova Hoyt.
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliable dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reliable. Jadi instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable. Hal ini tidak
berarti bahwa dengan menggunakan instrument yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliable.
Karena hal tersebut masih dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti, dan
kemampuan orang yang menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data.
Oleh karena itu, peneliti harus mampu mengendalikan dan menggunakan
instrumen untuk mengukur variabel yang diteliti.
Instrumen yang reliable belum tentu valid. Misalnya meteran yang putus
dibagian ujungnya, bila digunakan berkali kali akan menghasilkan data
yang sama (reliable) tetapi selalu tidak valid, karena instrument tersebut
sudah rusak. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian
validitas instrument. Oleh karena itu, walaupun instrumen yang valid
umumnya pasti reliable, tepi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan,
untuk menambah keakuratan data. Selain itu Kriteria lain Instrumen yang
baik adalah Kekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal
maupun eksternalnya.
1. Validitas internal adalah keyakinan terhadap hubungan sebab akibat atau
pengaruh dalam desain penelitian yang dilakukan.
2. Validitas Eksternal adalah berkenaan dengan kemampuan
digeneralisasinya hasil penelitian pada lingkungan, orang, atau peristiwa
lain.
Ancaman yang mempengaruhi validitas internal adalah history effects,
maturity effect, testing effect, instrumentation effects, selection effects,
19
statistical regression, dan mortality. Ancaman yang mempengaruhi validitas
eksternal adalah perbedaan situasi lingkungan penelitian, dan perbedaan
subyek penelitian.
20
Suatu Item Instrumen dianggap Valid jika rlebih besar dari 0,3 atau bisa
juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel
maka valid.
Contoh:
Dilakukan penelitian tentang pengaruh Peranan Hubungan Antar Pribadi,
Peranan Pengendalian Informasi terhadap Peranan Pengambilan
Keputusan. Untuk teknik pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Pada contoh ini diambil satu variabel peranan
hubungan antar pribadi untuk diuji Validitas dan Reliabilitasnya. Data hasil
pengambilan sampel adalah sebagai pada lampiran Data Uji Validitas dan
Reliabilitas. Selanjutnya dilakukan uji validitas untuk butir ke-1, terhadap
total nilai Variabel. Data Uji validitas butir adalah sebagai berikut:
Langkah Penyelesaian:
a. Persamaan Korelasi Pearson:
21
Jadi: korelasi pearson adalah 0,65345
c. Pengambilan Keputusan
Panduan Suatu Item Instrumen dianggap Valid
- Jika r lebih besar dari 0,3 maka valid atau
22
> 0,3 , maka valid.
Cara ke 2:
Dengan mencari r tabel, dengan melihat tabel r pada 5%,dan df =
n-k = 40-2 = 38 maka didapatkan sebagai berikut r tabel =0,264,
maka r hitung 0,65345 > r tabel 0,264 maka valid.
23
Lalu, ikuti langkah berikut :
1. Klik analize > corelate -> bivariate, ( masukkan semua
seperti pada gambar berikut )
24
2. Masukkan semua variabel yang ada dikotak kiri ke kanan, maka akan
seperti gambar di atas lalu klik OK. Hasilnya adalah tabel angka-angka uji
validitas, nah lalu bagaimana kita membacanya?
Cara ke 1:
Untuk uji validitas, menggunakan uji factor/ R kritis ( Sugiyono, 2011),
syarat yang di gunakan adalah pearson correlation lebih besar dari r kritis 0,3, jika kurang
dari 0,3 maka poin instrumen yang r correlationnya kurang dari 0,3 kita anggap gugur/
tidak dipakai.
Cara ke 2:
Dengan mencari r tabel, dengan melihat tabel r pada 5%,dan df = n-k =
30-2 = 28 maka didapatkan sebagai berikut r tabel = 0,3061.
25
Nilai pada kotak orange di atas adalah hasil yang akan kita bandingkan
dengan 0,3 . Dari kiri ke kanan sebanyak 24 item maka kita jadikan tabel
sebagai berikut :
Tabel rangkuman hasil uji validitas variabel minat melanjutkan studi
No.
r Hitung Syarat Keterangan
Soal
1 0.714 > 0.300 Item soal valid
2 0.419 > 0.300 Item soal valid
3 0.690 > 0.300 Item soal valid
4 0.534 > 0.300 Item soal valid
5 0684 > 0.300 Item soal valid
6 0.698 > 0.300 Item soal valid
7 0.486 > 0.300 Item soal valid
8 0.670 > 0.300 Item soal valid
9 0.047 < 0.300 Item soal tidak valid
10 0.147 < 0.300 Item soal tidak valid
11 0.760 > 0.300 Item soal valid
12 0.724 > 0.300 Item soal valid
13 0.637 > 0.300 Item soal valid
26
14 0.729 > 0.300 Item soal valid
15 0.419 > 0.300 Item soal valid
16 0.725 > 0.300 Item soal valid
17 0.625 > 0.300 Item soal valid
18 0.410 > 0.300 Item soal valid
19 0.668 > 0.300 Item soal valid
20 0.488 > 0.300 Item soal valid
21 0.529 > 0.300 Item soal valid
22 0.744 > 0.300 Item soal valid
23 0.416 > 0.300 Item soal valid
24 1,000 > 0.300 Item soal valid
27
Keterangan :
28
1) Klik Analyze -> Scale -> Reliability Analysis
29
3) Pastikan pada model terpilih Alpha
4) Klik Ok
30
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan informasi kuantitatif tentang variabel yang
sedang diteliti.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah
penelitinya sendiri, sedangkan dalam penelitian kuantitatif, instrumen
harus dibuat dan menjadi perangkat yang "independent" dari peneliti.
Peneliti harus mampu membuat instrumen sebagus mungkin, apapun
instrumen itu.
Enam langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, yaitu : 1)
Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti. 2) Menjabarkan
variabel menjadi dimensi-dimensi, 3) Mencari indikator dari setiap
dimensi, 4) Mendeskripsikan kisi-kisi instrument, 5) Merumuskan item-
item pertanyaan atau pernyataan instrument, 6) Petunjuk pengisian
instrumen.
Semua instrumen (baik yang tes maupun non tes) harus memiliki
dua syarat yaituValid dan reliabel. Valid berarti instrumen secara akurat
mengukur objek yang harus diukur. Reliabel berarti hasil pengukuran
konsisten dari waktu ke waktu.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa agar mampu memahami proses pemilihan dan
pembuatan instrumen penelitian serta mampu diuji dan dibuktikan
validitas dan reliabilitasnya demi terbentuknya sebuah penelitian yang
baik.
31
Daftar pustaka
Firmansyah, Dewi. 2016. Cara Menghitung Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Instrumen Skripsi Kuantitatif denan SPSS. Available :
https://www.academia.edu/6451833/Cara_Menghitung_Uji_Validitas_Dan
_Uji_Reliabilitas_Instrumen_Skripsi_Kuantitatif_dengan_SPSS (Diakses
tanggal 15 Oktober 2017pukul 08.10 WITA)
32
Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Depok:
Rajagrafindo Persada.
33