64
Ners, M.Pd tentang penyerahan
mahasiswa dan tata tertib yang
harus diikuti selama 4 minggu
praktik di UPT Pusdalops PB
BPBD Provinsi Bali
65
- Grup A : dr. Luh
Aryanthini dan Ns. Ni Luh
De Ema Juniasti, S.Kep
- Grup B : dr. Komang Arya
dan I Nengah Wikarda,
Amd.Kep
- Grup C : dr. Ketut Supiarta
dan Ns. Kadek Novi Dwi
Suntari S.Kep
- Grup D : dr. Putu Yunita
dan Ns. I Putu Agus
Prawita Styawan, S.Kep
66
(Dentim, Denut, Densel,
Sanur, Gatsu, dan
sekitarnya.
- Ambulance IV :
ditugaskan di daerah Imam
Bonjol sampai daerah Bali
Selatan (Kuta, Nusa Dua,
Kerobokan)
67
Pukul 11.00 Agus Prawita Styawan, S.Kep Ruang Crisis
11.30 WITA untuk menuju ke R. Crisis dan Pusdalops PB
menerima penjelasan mengenai BPBD Provinsi
sirine dari regu piket C. Di R. Bali
Crisis Pak Ivan dan Pak Sangtu
memberikan penjelasan
mengenai sirine.
Hasil :
- TEWS (Tsunami Early
Warning System) adalah
system peringatan Tsunami
melalui sirine
- BPBD Provinsi Bali
melaksanakan testing (uji)
aktivasi sirine tsunami
testing dilakukan setiap
bulan tanggal 26 Pukul
10.00 WITA dengan durasi
3 menit.
- Ada 9 sirine yang terdapat
di Bali, yakni; Seminyak,
Kutam Kedonganan,
Benoa, BTDC, Sanur,
Serangan, Tanah Lot,
Seririt.
- Testing aktivasi sirine
dilaksanakan dari ruang
crisis UPT Pusdalops PB
Provinsi Bali akan
menyalakan sirine
didahului pemberitahuan
melalui pengeras suara
yang terdengar di lokasi
sirine
- Peta Evakuasi ada di
68
masing-masing daerah
- Di UPT Pusdalops PB
BPBD Provinsi Bali ada
team piket dan tim ESR
(Emergency Service
Respon)
- Pak Sangtu memberi
pengarahan mengenai
tugas tenaga kesehatan di
Pusdalops PB BPBD
Provinsi Bali adalah lebih
spesifik di bidang
pertolongan kecelakaan,
dan Basic Life Support
- Ada 3 area Penugasan di
Pusdalops PB BPBD
Provinsi Bali yakni :
Bronze Area : Pelaku
yang boleh masuk/
turun langsung ke
lokasi kejadian
Gold Area : Pemegang
Kebijakan
Silver Area :
Komando
- Team Kordinator ada 2
Operator IT
- Fungsi Pusdalops PB ada 4
yaitu sirine, data
informasi,
kegawatdaruratan, ESR
(Emergency Service
Respon)
69
mengenai radio oleh bapak Ida
Pukul 11.30 Bagus. Berdasarkan bentuknya Ruang Radio
12.30 WITA radio dibedakan menjadi 2 jenis Pusdalops PB
RIG dan mobile, system BPBD Provinsi
konekting radio ditempatkan di Bali
base station, berdasarkan
frekuensinya dibagi menjadi 3
jenis yaitu UHF (Ultra High
Frequency), HF (High
Frequency, dan VHF (Very
High Frequency)
HT (Hand Talking) ada di setiap
ambulance sifatnya mobile.
Radio Master menggunakan
frekuensi VHF. Radio Master
terintegrasi ke seluruh BPBD
Kabupaten kota seBali termasuk
dengan SAR, RSUP Sanglah.
Radio tetra ada 2 ada di mobil
ada yang diam. Sistemnya
sama, Radio tetra ada servernya
dan radio tetra ini bantuan dari
pusat jangkauannya 25 km.
Radio HF yang pengiriman
gelombang suara menggunakan
ion, jangkauannya dunia tapi
belum ada HTnya. Sementara
radio VHF tercover dengan 6
refilter untuk menghubungkan
setiap master di masing-masing
kabupaten. Perbedaan radio
dengan HP yaitu radio dapat
memancarkan ke seluruh orang
sementara HP bersifat personal.
70
Informasi dari radio dapat
semua mendengar dan bisa
merespon, radio sistemnya
sederhana di ruang radio dapat
memonitor komunikasi yang
ada di setiap link yang
tersambung misalkan RS, dll.
Link tersebut bernama Orari
dan RAFI dan dapat
dihubungkan untuk meminta
bantuan ke steak older yang ada
di masyarakat. Jika ada bencana
setelah diidentifikasi dari
BMKG langsung diseminasikan
info melalui linknya yang
sudah ada dan bicara melalui
PTT, Dalam menggunakan PTT
cek dulu sinyalnya, Jarak bicara
10 cm, system bicaranya
beretika (beri salam, dari siapa,
menuju siapa). Untuk bicara di
PTT tarik nafas dulu dan
komunikasi dengan singkat dan
jelas. Kata ganti bertujuan
mengatakan info yang diberikan
dijeda/sudah selesai. Base
station pada ruang radio bekerja
tidak bisa sendiri. Harus ada
yang mendampingi untuk
pemantauan dan pencatatan,
pencacatan dilakukan secara
manual.
71
setempat tentang peristiwa
penebasan di jalan Tukad
Badung X
Pukul 12.30 Ruang Radio
Bersama team BPBD Grup C
WITA Pusdalops PB
Pos Induk yang terdiri dari dr.
BPBD Provinsi
Ketut Supiarta dan Ns. I Putu
Bali
Agus Prawita Styawan, S.Kep.
Dw Gd Agung Surya Adnyana
Pukul 12.35 Ambulance III
dan dari mahasiswa Poltekkes
12.40 WITA BPBD
Denpasar terdiri dari Dewa
Gede Sastra Ananta Wijaya, Ni
Luh Suci Novi Ariani, Pande
Putu Setianingsih kami
berangkat ke lokasi kejadian
dengan menggunakan
ambulance bersama team BPBD
Denpasar.
72
pada kepala menggunakan kasa.
73
jenazah.
- Ambulance advanced
VVIP : dokter sub
spesialis, enestesi jantung,
dokter umum, perawat,
sopir
- Ambulance advanced :
dokter, perawat, sopir
- Ambulance transportasi:
perawat, sopir
- Ambulance jenazah : sopir
74
21.00 WITA Astama tentang penanganan Pusdalops PB
pada warga Negara asing pada BPBD Provinsi
umumnya dan penggunaan Bali
asuransi pada warga Negara
asing
Pukul 21.00 Ruang Rapat
- Berdiskusi dengan Bapak
21.10 WITA Pusdalops PB
Rudi Tjandi St.P mengenai
BPBD Provinsi
apa saja kegiatan selama
Bali
bekerja di Pusdalops PB
BPBD Provinsi Bali dan
tentang materi BHD dan
triage
- Tujuan BHD untuk
mengembalikan fungsi
pernafasan dan oksigenasi
dengan berubahnya fungsi
pernafasan yang utuh
75
WITA Gus Widnyana. Pusdalops PB
BPBD Provinsi
Bali
Berdiskusi dengan Bapak Rudi
dalam pengelompokkan dan
Pukul 21.50 Ruang Rapat
pemilihan pasien untuk
23.45 WITA Pusdalops PB
menentukan tingkat
BPBD Provinsi
kegawatdaruratan dan prioritas
Bali
penanganan pasien
Macam-macam Triage :
Merah : korban kritis,
transportasi segera, nadi
radialis tidak teraba,
penurunan kesadaran
Kuning : cedera tidak
mengancam nyawa,
respirasi < 30x/ menit,
nadi karotis teraba
Hijau : korban terluka
masih bisa berjalan,
tidak terdapat
kegawatan
Hitam : korban
meninggal
76
Menurut laporan dari teman-
teman yang menangani kasus
tersebut dari grup Mantra yaitu
Soniya dan Keniten dimana
pasien 33L sudah dirujuk ke RS
Surya Husada dan mendapatkan
penanganan lebih lanjut dan
kebakaran sudah ditangani unit
pemadam kebakaran.
77
keselamatan diri di hutan
- Anggota tim SAR dibentuk/
direkrut dari berbagai
kalangan yang sudah
memiliki keahlian dan
memang sudah terlatih dan
mendapatkan kartu anggota
- Tugas SAR (Search and
Resque) adalah melakukan
pencarian dan
penyelamatan, dalam tim
SAR terdapat SAR Plan
yang berfungsi untuk
mengetahui tempat kejadian
(TKP) agar bisa
mengkoordinir ketika
mendapat informasi terjadi
bencana untuk mengetahui
alat evakuasi yang cocok
untuk digunakan
- Dalam suatu bencana
logistic juga harus
mengetahui tempat kejadian
sesuai dengan informasi
yang didapatkan dan harus
berkoordinasi dengan koor
lapangan. Untuk mengetahui
apa yang dibutuhkan.
- Dalam Tim SAR terdapat
Humas, Informasi dan
Komunikasi
Dilanjutkan diskusi mengenai
zona bencana :
Zona merah : berbahaya
Zona evakuasi : zona
78
rawan (evakuasi)
Zona hijau : zona aman
Dilanjutkan dengan Tsunami.
Kecepatan gelombang 900
km/jam ketika terjadi gempa
bumi di lempeng tektonik/
dengan gunung berapi di laut/
samudra, dimana terjadi
patahan menyebabkan dasar
laut naik/turun secara tiba-tiba
sehingga keseimbangan air
diatasnya terganggu yang
menyebabkan gelombang yang
sangat tinggi sampai 40 meter
yang bergerak menuju ke pantai
yang dikenal dengan Tsunami.
Hanya gempa dengan kekuatan
tinggi yaitu 6,5 SR (Skala
Ritcher) selain itu lokasi
terjadinya gempa bumi yang
berpusat di tengah laut dangkal
(0-30 km). Bertambahnya
ketinggian gelombang tsunami
karena adanya penumpukan
massa air permukaan hal
tersebut yang tipengaruhi oleh
kecepatan gelombang yang
mencapai ratusan km/jam
3 Rabu, 6 Operan dari jaga malam ke pagi Ni Wyn Ruang Rapat
September bersama teman yang jaga pagi Yuliartini Pusdalops PB
2017 yakni Ayu Rahayuni dan Ida BPBD Provinsi
Pukul 08.30 Ayu Rika. Setelah operan Bali
09.30 WITA selesai langsung berangkat
pulang ke kos
79
Setelah sampai di kos langsung
Pukul 09.30 Jln.Pulaumoyo
sarapan, mandi dan mencuci
09.50 WITA Perum Jadi
baju
Pesona Gang
Pesonaku no.9
Jln.Pulaumoyo
Pukul 16.00 Membersihkan kamar kos Perum Jadi
16.30 WITA Pesona Gang
Pesonaku no.9
Pergi berolahraga ke lapangan
80
Pesonaku no.9
Melaksanakan
Jln.Pulaumoyo
persembahyangan di kos
Pukul 18.40 Perum Jadi
-19.00 WITA Pesona Gang
Pesonaku no.9
Melanjutkan membuat laporan
kegiatan dan menyusun BAB 1
Pukul 19.00 Jln.Pulaumoyo
Laporan Praktik Manajemen
WITA Perum Jadi
Risiko Bencana Pariwisata yang
Pesona Gang
terdiri dari Latar Belakang,
Pesonaku no.9
Rumusan Masalah, Tujuan
Pratikum serta kegiatan
Pratikum
4 Kamis, 7 Menerima operan dari jaga pagi dr. Ketut Ruang rapat
September (Ni Putu Amelia Rosalita Dewi Supiarta Pusdalops PB
2017 dan Ni Putu Yeni Yunitasari) BPBD Provinsi
Pukul 12.00 Bali
12.15 WITA
Ambulance III
Berangkat menuju lokasi
Pukul 12.30 BPBD
pertandingan DBL Indonesia di
12.50 WITA
Gor Purna Krida Kerobokan
bersama dr. I Ketut Supiarta, Bli
Pendi,Bli Dewa, Bli Kayun Ni
Luh Suci Novi Ariani, dan
Pande Putu Setianingsih
menggunakan ambulance
BPBD
81
lapangan
82
mulut. Setelah 5 menit
ditangani, pasien sudah merasa
baikan dan dapat bermain
basket kembali
83
diizinkan untuk bermain
84
Pukul 08.10 Ambulance III
Melakukan pengecekan alat-
10.00 WITA Pusdalops PB
alat, obat, sekaligus
BPBD Provinsi
membersihkan ambulance.
Bali
- Brankar
- Long Spin Board (LSB)
- Aqua dus
- Dalam rak ; 2 selang O2, 1
simple mask, oralit, Vit B
com, Paracetamol,
Salbutamol, Captopril 25
mg, Amoxicilin 500 mg,
Hidrocortyson 2,5 %,
Metformin, Nifedifin,
Asam Mefenamat, Infus
RL 290 ml, NaCl 500 ml,
Suction, Handrub, Alkohol
70 %, Neckoler 2, Masker
2 kotak, Handscoon,
Hungidifier, Tensimeter,
Selimut, Stetoskop,
Headstabiliser, BVM
- Dalam kotak : kasa steril,
plester, hypafix, spuit,
kapas alcohol, set luka,
perban gulung,
- Tabung O2
- Tong Sampah
- APAR
- Kit Emergency ada 2 :
Kantong kecil ; Nacl,
Spuit,Abocath, Blood
Set
Kantong kecil : Nacl,
Hypafix, Plester, Kasa
gulung, betadine
Kantong kecil :
85
OVA, lidocain, masker
mouth to mouth,
Inhaler
Kantong besar,
Oxycan, Betadine,
Ethylchloride ada 3,
Hydrocortisone,
elastic bandage ada 2
yang sudah dibuka ada
1,Handscoon,
Tensimeter
Dilanjutkan dengan
membersihkan, menyapu dan
mengepel Ambulance III
Berlatih mengoperasikan HT
dan Radio di Pusdalops PB
86
BPBD Provinsi Bali dengan
prosedur yang sesuai dan
dengan etika yang baik yaitu
Pukul 11.30 salam, perkenalan diri, tujuan Ruang Radio
12.30 WITA disampaikan kepada siapa Pusdalops PB
diakhiri dengan kata ganti untuk BPBD Provinsi
mengakhiri percakapan. Bali
Pelatihan ini didampingi oleh
Bli I Wyan Supriadi, serta
dibimbingh untuk berlatih
komunikasi di saat kegiatan
Room Table dan mempelajari
kode-kode (istilah) yang sering
digunakan :
- 3-3L : kecelakaan
lalulintas korban luka
- 86 : dimengerti
- 813 : selamat bertugas
87
Pukul 13.45 Ruang rapat
14.00 WITA Pusdalops PB
BPBD Provinsi
Bali
6 Sabtu, 9 Menerima operan dari jaga sore dr. Ketut Ruang rapat
September (Ayu Rahayuni dan Ida Ayu Supiarta Pusdalops PB
2017 Rika) mengenai kasus jatuh di BPBD Provinsi
Pukul 19.45 jalan, kaki kiri dislokasi sudah Bali
20.00 WITA ditangani dan dirujuk ke RS
Puri Raharja
88
Kebencanaan: -
2. RS WANGAYA
Operator : Made Very
Ambulance : 5
Personil : dr 3, perawat
6, sopir 2, Ruangan :
I1,II2,III10,HCCU2,PICU
4
NICU4, PERI4
Var : +, Kebencanaan: -
3. RS GIANYAR
Operator : Ketut Karta
Ambulance : 3
Personil : dr 2, perawat
5, sopir 1, Ruangan :
I10,II15,III26,
Var : +, Kebencanaan: -
4. RS TABANAN
Operator : Gustu
Ambulance : 5
Personil : dr 4, perawat
10, sopir 3, Ruangan :
Full
Var : +, Kebencanaan: -
5. RS SANGLAH
Operator : dr.Helmi
Ambulance : 1
Personil : dr 3, perawat
9, sopir 1, Ruangan :
Full,
Var : +, Kebencanaan: -
89
Ketut Supiarta, Mbok Budi, Bli
Adnyana, Suci, dan Setia
berangkat ke lokasi kejadian
dengan menggunakan
ambulance BPBD
90
adalah temannya karena
melihat temannya
berkendara tidak wajar dia
mengawalnya dari depan
Tn.N dibelakang
mengikuti, namun naas
Tn.N ditabrak oleh motor
dari belakang mengenai
Tn.N lalu Tn.N menabrak
temannya di depan yaitu
pasien sendiri.
91
disuruh menekuk lututnya.
Diagnosa Keperawatan :
- Nyeri : Akut b/d Agen
Injury
92
Evaluasi :
S : Pasien mengeluh nyeri di
lutut dan kaki sulit digerakkan
dan semakin nyeri
O :tampak wajah pasien
meringis kesakitan ketika kaki
kirinya dipaksa digerakkan oleh
dokter. Dx medis : Contusio
Musculo
A : Nyeri Akut
P : Lanjutkan Analgesik yang
nanti akan dilakukan oleh
dokter dan lakukan rontgen kaki
Melakukan Perjalanan kembali
ke UPT Pusdalops PB BPBD
Provinsi Bali dan sambil
membersihkan Ambulance
93
Pukul 00.30 Ambulance III
WITA BPBD
Ruang Rapat
Pukul 01.00 Pusdalops PB
WITA BPBD Provinsi
7 Minggu, 10 Operan dari jaga malam ke pagi I Gede Joni Ruang Rapat
September bersama teman yang jaga pagi Antara Pusdalops PB
Pukul 08.00 yakni Ayu Rahayuni dan Ida BPBD Provinsi
08.15 WITA Ayu Rika. Setelah operan Bali
selesai langsung berangkat
pulang ke kos.
Jln.Pulaumoyo
Pukul 09.00 Perum Jadi
Istirahat selepas shift malam
13.00 WITA Pesona Gang
Pesonaku no.9
Jln.Pulaumoyo
94
Pukul 13.00 Makan siang Perum Jadi
13.30 WITA Pesona Gang
Pesonaku no.9
95
8 Senin, 11 Mendiskusikan mengenai tugas dr.Ketut Ruang Rapat
September laporan kegiatan harian serta Supiarta Pusdalops PB
2017 konfirmasi mengenai laporan BPBD Prov. Bali
Pukul 14.00 yang akan dibuat
14.10 WITA
Ruang Rapat
Menerima panggilan 33 L di
Pukul 14.20 Pusdalops PB
daerah Jl. Ratna Denpasar
WITA BPBD Prov. Bali
96
Korban dirujuk ke Rs Puri
Raharja untuk mendapatkan
Pukul 14.35 Ambulance III
penanganan lebih lanjut.
WITA BPBD
Mendiskusikan kembali
mengenai tugas format tugas
Pukul 15.00 Ruang Rapat
dan laporan kegiatan harian.
15.30 WITA Pusdalops PB
BPBD Prov. Bali
97
Pukul 16.00 Melakukan SPGDT di 5 RS di Ruang radio
16.30 WITA Bali (SARBAGITA), hasilnya: Pusdalops PB
RSUP Sanglah BPBD Provinsi
Operator : dr. Yunita Bali
Personil : dr3 perawat
8, Sopir 1
Ambulance : 2
Ruangan : Full
VAR: +Kebencanaan : -
RS Wangaya
Operator : dek Sumi
Personil : dr3, perawat
6, Sopir 2
Ambulance : 5
Ruangan : I9, II10, III
38, UGD 5, Paviliun 4,
PICU 5, HCU 2, Peri
10, NICU 1
VAR: + Kebencaan :-
RSUD Badung
Operator: gus widya
Personil : dr 4, perawat
6, sopir 3
Ambulance : 7
Ruangan : III 10, vvip
5, vip 1, svip 1, NICU
2, incub 1, icu 1, hcu 2
VAR :+ Kebencanan :-
RS Gianyar
Operator : agus
Personil: dr 2, perawat
5, sopir 2
Ambulance : 3
Ruangan : I 10, II 5, III
12, VIP 4
VAR :- Kebencanaan :-
RS Tabanan
Operator : Wika
Personil : dr 4, perawat
12, sopir 3
Ambulance : 5
Ruangan : Full
98
VAR : + kebencanaan :-
pasien
2. R (Respon) : AVBU ;
- A (Alert) : sadar
Pukul 18.00 - V (Voice) : reaksi Ruang Rapat
19.45 WITA suara Pusdalops PB
- P (Pain) : reaksi BPBD Prov. Bali
sakit
- U (Uncoscious) :
tidak sadar
3. S (Should for Help) :
99
hubungi ambulance
emergency call :
- 119
- 112
- 25117
(PusdalopsPB
BPBD Prov.Bali)
4. C (Circulation) : cek
tanda adanya
perdarahan/pendarahan
- Jika Circulation
aman, perlu cek
tensi? Perlu tapi liat
ada perdarahan
massive/ nyeri
keras. Tensi bisa
dilakukan dalam
ambulance
- Rawat luka boleh
diluar ambulance ?
boleh ,,tapi lihat
kegawatdaruratan :
1) Airway :
sumbatan jalan
nafas
2) Breathing :
tidak ada nafas
3) Circulation :
massive bleed,
tidak ada nadi,
open fraktur
- Rawat luka tidak
mutlak, tapi perlu
dilupakan di dalam
ambulance, untuk
meminimalisir
kritik dari
100
masyarakat
- Dalam vital sign
lihat klinis yang
pertama
- Kenapa pasien
yang mengalami
hematoma
dirujuk ? Curiga
ada pendarahan di
dalam, tanda-tanda
TIK naik :
1) Muntah
proyektil :
muntah tanpa
mual
2) Nyeri kepala
berat
3) Pandangan
kabur
4) Lucid Interval :
jika ada mulai
penurunan
kesadaran/
tidak sadar
pasti
pendarahan
hebat di TIK.
Jika ada
hematoma
pada pasien
harus observasi
selama 2 jam.
Lucid Interval
adalah adanya
fase sadar
diantara 2 fase
101
tidak sadar
karena
bertambahnya
volume darah
apabila ada
penurunan
kesadaran
harus oprasi
cito
5. D (Disability) :
mengukur GCS,
Pemeriksaan head to toe
dalam penanganan pra
hospital tidak mutlak
semua perlu,
pemeriksaan
disesuaikan dengan
keadaan pasien.
- Suruh pasien
angkat tangan jika
bisa berarti
extremitas atas
bagus
- Tanya nama 2x
apabila bersuara
jelas artinya
airway+breathing
clear.
- Suruh pasien
angkat kaki jika
bisa berarti tidak
ada curiga fraktur
102
pemeriksaan fisik. Jika tidak
ada penunjang digunakan
diagnosis sementara
Jika pasien respon dengan
rangsang nyeri : cari
penyebab kecelakaan, jika
tidak bisa menolong panggil
bantuan ambulance: tidak
selalu pasien unrespon perlu
should for help
- Misal pada pasien
respon dengan rangsang
nyeri yang dilakukan
memanggil bantuan
- Cek airway dengan
metode head tilt chin
lip/ jaw trust. Jika ada
sumbatan benda cair
merengkan / logroll,
kalau ada cidera
servikal panggil
bantuan. Jika tidak ada
alat gunakan kain
dimasukkan agar
diserap.
- Jenis sumbatan jalan
nafas :
1) Gurgling (cairan)
2) Snoring (lidah)
3) Stridor (benda
asing yang masuk )
- Nadi normal 60
100x/menit
- Nafas normal 16 20
x/menit
Perbedaan ventilasi, resque
breathing, compresi, RJP
103
- Ventilasi : tidak ada
nafas saat RJP
dilakukan ventilasi 2x
- Resque breathing :
pasien ada nadi tapi
tidak ada nafas
- Compresi : Penekanan
jika tidak ada nadi
compresi tanpa ventilasi
- RJP : Pasien tidak ada
nadi tidak ada nafas
Setelah melakukan RJP 30 :
2 selama 5 siklus ada nadi
tidak ada nafas resque
breathing
- Kapan evaluasi saat
breathing : beda nafas
pertama dan kedua 6-8
detik. Jika ada nadi ada
nafas recovery position
- Kapan evaluasi saat RJP
: setelah 5 siklus cek
nadi karotis
Mengapa BHD perlu
dipelajari ? Life Saving,
membantu diri sendiri
Kenapa ABC diruban
menjadi CAB ? karena agar
dapat mengurangi
penundaan kompresi
pertama. Penolong harus
memulai CPR dengan 30
kompresi dada yang diikuti
dengan 2 x nafas buatan
104
dan Ida Ayu Rika
105
9 Selasa, 12 Menerima operan dari jaga dr. Ketut Ruang Rapat
September malam (Ni Made Ayu Rahayuni Supiarta Pusdalops PB
2017 dan Ida Ayu Rika) selama jaga BPBD Prov. Bali
Pukul 08.00 malam keadaan aman
08.10 WITA
106
12.00 WITA Bapak Gede Astama, Ida Bagus Pusdalops PB
Gde Juniarta, dan Bapak Rudi BPBD Prov. Bali
Tjandi mengenai Manajemen
Risiko Bencana Pariwisata.
Manajemen risiko bencana
pariwisata yaitu semua tindakan
yang dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan
kerusakan yang akan terjadi
terkait dengan bahaya dan
untuk meminimalkan kerusakan
setelah suatu peristiwa bencana
terjadi atau telah terjadi dan
untuk pemulihan langsung dari
kerusakan. Selain itu dijelaskan
bahwa dalam bencana dibagi
menjadi 3 tahapan yaitu pra
bencana, tanggap darurat
bencana dan pasca bencana.
Dalam pra bencana dapat
dilakukan sosialisasi, dalam
tanggap darurat dilakukan
Triage dan dalam pasca bencana
dapat dilakukan recovery.
Sebuah keajadian dapat
dikatakan bencana apabila
merugikan dan mengakibatkan
hilangnya harta benda, dan
nyawa.
Pukul 12.00 Kantin
Istirahat makan siang
13.00 WITA Pusdalops PB
BPBD Prov. Bali
107
Pukul 13.00 Melakukan bimbingan bersama Ruang Rutin
13.45 WITA dosen Bapak I Made Sukarja, Pusdalops PB
S.Kep, Ners, M.Kep mengenai BPBD Prov. Bali
laporan dan kasus yang
didapatkan selama praktik di
UPT Pusdalops PB BPBD
Provinsi Bali
Pukul 14.00 Ruang Rutin
Melakukan operan dari jaga
14.10 WITA Pusdalops PB
pagi ke jaga sore bersama rekan
BPBD Prov. Bali
yaitu Made Wahyu Riantini,
Kadek Poni Marjayanti, I Gede
Suyadnya
10 Rabu, 13 Operan dari jaga sore ke jaga dr. Ketut Ruang Rapat
September malam bersama rekan Ayu Supiarta UPT. Pusdalops
2017 Rahayuni dan Ida Ayu Rika PB BPBD
Pukul 19.45 keadaan aman terkendali Provinsi Bali
20.00 WITA
108
HCU3, PICU3, ICCU2,
VAR: +
Kebencanaan: -
c. RS Gianyar
Operator: Agus
Ambulance: 3
Personil: dokter; 2,
perawat; 5, supir; 2
Ruangan: I7, II5, III4,
VAR: (-)
Kebencanaan: -
d. RS Tabanan
Operator: Hendra
Ambulance: 4
Personil: dr:3, perawat;
11, supir; 3
Ruangan: full
VAR: +
Kebencanaan: -
e. RS Sanglah
Operator: dr. Yesi
Ambulance: 1
Personil: dr;3, perawat:
9, supir: 1,
Ruangan: full
VAR: +
Kebencanaan: -
109
Bali.
110
08.00 WITA UPT. Pusdalops
PB BPBD
Provinsi Bali
11 Kamis, 14 Melakukan operan jaga dari Ni Wyn Ruang Rapat
September malam ke pagi bersama rekan Yuliartini UPT. Pusdalops
2017 Ayu Rahayuni dan Ida Ayu Rika PB BPBD
Pukul 08.00- keadaan sselama jaga malam Provinsi Bali
08.05 WITA aman terkendali
111
Pesonaku no,9
112
14.00 WITA Pusdalops PB BPBD Provinsi
Bali keadaan selama jaga pagi
aman terkendali
113
Pukul 15.15 Ambulance III
WITA Berangkat menuju lokasi BPBD
bersama dr. Ketut Supiarta, Bli
Dewa, Pande Setia, dan Suci
Novi menggunakan ambulance
III
114
menggerakkan kaki perlahan
dan memberikan salep counter
pain
Melakukan SPGDT
Pukul 17.40 menghubungi 5 RS yaitu : Ruang Radio
18.10 WITA a. RS Badung UPT Pusdalops
Operator: Widya
Ambulance: 7 PB BPBD
Personil: dr: 4, perawat: 6, Provinsi
supir: 3
Ruangan: II2 III7, NICU2,
Incubator1, VIP5 VVIP2
VAR: +
Kebencanaan: -
b. RS Wangaya
Operator: Agus
Ambulance: 5
Personil: dokter:3,
perawat:6, supir: 2
Ruangan: I7, II9, III49,
NICU1, PICU4, ICCU2,
UGD7
VAR: +
115
Kebencanaan: -
c. RS Gianyar
Operator: Arya
Ambulance: 3
Personil: dokter; 2,
perawat; 5, supir; 2
Ruangan: I9, II5, III2, VIP11
VAR: (-)
Kebencanaan: -
d. RS Tabanan
Operator: Gus tu
Ambulance: 4
Personil: dr: 3, perawat; 8,
supir; 1
Ruangan: full
VAR: +
Kebencanaan: -
e. RS Sanglah
Operator: dr. Ricard
Ambulance: 1
Personil: dr : 3, perawat: 9,
supir: 1,
Ruangan: full
VAR: +
Kebencanaan: -
116
Setelah sampai di lokasi, ada 2
korban kecelakaan. Korban 1
atas nama Bapak KM umur
42 tahun, korban 2 dengan
nama Ibu IN. Kecelakaan
terjadi pada saat dijalan Ibu
IN ingin menyebrang jalan
dengan motor dan Bapak KM
tidak sengaja menabraknya dari
Pukul 18.10 belakang. Dan kedua korban Ruang Rapat
19.00 WITA terjatuh. Kedua pasien dalam UPT. Pusdalops
keadaan sadar : PB BPBD
Provinsi Bali
1. Bapak KM mengeluh
sakit pada lutut kaki dan
Ruang Rapat
siku tangan kanan tampak
Pukul 19.00 UPT. Pusdalops
lecet. Penanganan yang
WITA PB BPBD
diberikan dr.Ketut supiarta
Provinsi Bali
yakni meraba pada daerah
lutut kaki pasien. Tidak
Pukul 19.00 Ambulance III
teraba adanya pergeseran
19.10 BPBD
sendi / dislokasi hanya
sedikit memar. Pasien
dianjurkan melatih sedikit
demi sedikit lutut kakinya.
Luka lecet yang ada pada
Pukul 19.10
siku pasien dibersihkan
19.30 WITA Jalan WR
menggunakan kasa dan
Supratman
NaCl dan diberikan
Denpasar
betadine secukupnya.
117
Penanganan yang
diberikan yakni
membersihkan luka
dengan NaCl dan
diberikan betadine lalu
luka dibalut menggunakan
kasa gulung. Setelah
diberikan penanganan pada
kedua pasien selama 15
menit pasien dianjurkan
untuk istirahat .
118
Pukul 19.30 Ambulance III
19.40 WITA BPBD
119
Operator : Dewa
Cuaca cerah, lalu lintas
terpantau lancar, aktivitas
masyarakat baik, total
petugas yang jaga 7 orang
informasi kebencanaan
nihil untuk hari ini.
Kemarin malam ada
kebakaran dan sudah
ditangani. Aktifitas Gunung
Agung masih dalam
kategori waspada
2. B
PBD Klungkung
Respon nihil
3. B
PBD Gianyar
Respon nihil
4. BPBD
Buleleng
Operator : Putu Suardika
Cuaca cerah, lalu lintas
terpantau lancar, aktivitas
masyarakat baik, informasi
kebencanaan nihil.
5. BPBD
Jembrana
Operator : Wayan Suarma
Cuaca cerah berawan, lalu
lintas terpantau lancar,
aktivitas masyarakat baik,
informasi kebencanaan
nihil. Petugas jaga 5 orang
6. BPBD
Tabanan
Respon nihil
7. BPBD
Kota Denpasar
Respon nihil
120
8. BPBD
Badung
Respon nihil
9. BPBD
Bangli
Respon nihil
10. Posko
PMI Bali
Operator : Ngurah Didik
Cuaca cerah berawan, lalu
lintas terpantau lancar,
aktivitas masyarakat baik,
Pukul 09.00 informasi kebencanaan Ambulance III
09.30 WITA nihil. Petugas jaga 2 orang BPBD
121
12.00 WITA betadine cukup. UPT Pusdalops
PB BPBD
Melanjutkan membuat laporan
Provinsi Bali
kegiatan harian
122
Cuaca : Cerah berawan
Bencana : nihil
6. Polsek Bangli
Operator : Bapak Agus
Sutapa
Cuaca : Cerah berawan
Bencana : nihil
7. PMK Klungkung
Operator : Bapak Ketut
Sudana
Cuaca : Cerah berawan
Bencana : nihil
8. BPBD Karangasem
Operator : Bapak Fredy
Cuaca : Cerah berawan
Bencana : Gunung Agung
level 2
Kejadian lain : nihil
9. BPBD Buleleng
Operator : Bapak Agra
Cuaca : Mendung
Bencana : nihil
Lalu lintas : normal lancar
10. PMI Bali
Operator : Diah
Cuaca : Cerah berawan
Bencana : nihil
123
Pukul 14.00 Ruang Rapat
14.10 WITA UPT Pusdalops
PB BPBD
Provinsi Bali
124