BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kehamilan
13
14
(Manuaba,dkk,2012 : 64).
B. Klasifikasi Kehamilan
minggu)
minggu)
minggu).
C. Fisiologi Kehamilan
1. Konsepsi
berikut :
15
teratur (Sulistyawati,2012:35).
2012:35-36).
17
2. Fertilisasi
Gambar 2.1
Fertilisasi
Sumber : http://ilmudaninfopendidikan.blogspot.com/2016/12/pengertian-
dan-proses-fertilisasi.html
3. Implantasi
kehamilan (Sulistyawati,2012:37).
18
(Sulistyawati,2012:46).
(Sulistyawati,2012:47).
Gambar 2.2
Proses nidasi
Sumber : Winkjosatro, 2015:46
4. Pembentukan plasenta
(Saifuddin,2010:145-146).
(Manuaba, 2012:82-85).
a) Bulan ke-0
Gambar 2.3
Zigot
Sumber:https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
21
terbentuk
Gambar 2.4
Janin 4 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
Gambar 2.5
Janin 8 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
22
Gambar 2.6
Janin 12 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
ditentukan jenisnya.
23
Gambar 2.7
Janin 16 minggu
Sumber :https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
Gambar 2.8
Janin 20 minggu
Sumber:https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
24
Gambar 2.9
Janin usia 24 minggu
Sumber :https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
Gambar 2.10
Janin usia 28 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
25
Gambar 2.11
Janin usia 32 minggu
Sumber :https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
Gambar 2.12
Janin usia 36 minggu
Sumber:https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
26
Gambar 2.13
Janin usia 40 minggu
Sumber :https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-perkembangan-
janin-dalam-kandungan
27
Tabel 2.1
Perkembangan Fungsi Organ Janin
Usia
gestasi Organ
(minggu)
6 Pembentukan hidung, dagu, palatum dan tonjolan
paru. Jari-jari telah berbentuk, namun masih
tergenggam. Jantung telah terbentuk penuh.
7 Mata tampak pada muka. Pembentukan alis dan
lidah.
8 Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan
genetalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat
dimulai. Tulang mulai terbentuk.
9 Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk
muka janin, kelopak mata terbentuk namun tak akan
membuka sampai 28 minggu.
13-16 Janin berukuran 15 cm. Ini merupakan awal dari
trimester ke-2. Kulit janin masih transparan, telah
mulai tumbuh lanugo (rambut janin). Janin bergerak
aktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban.
Telah terbentuk mekonium (feses) dalam usus.
Jantung berdenyut 120-150x/menit.
17-24 Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari.
Seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa (lemak).
Janin mempunyai refleks.
25-28 Saat itu disebut permulaan trimester ke-3, di mana
terdapat perkembangan otak yang cepat. Sistem
saraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh,
mata sudah membuka. Kelangsungan hidup pada
periode ini sangat sulit bila lahir.
29-32 Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup
(50-70%). Tulang telah terbentuk sempurna,
gerakan nafas telah reguler, suhu relatif stabil.
33-36 Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kulit janin
(lanugo) mulai berkurang, pada saat 35 minggu
paru telah matur. Janin akan dapat hidup tanpa
kesulitan.
38-40 Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, di mana
bayi akan memiliki seluruh uterus. Air ketuban
mulai berkurang, tetapi masih dalam batas normal.
Sumber : (Prawirohardjo, 2010:161)
28
1. Sistem reproduksi
a) Uterus
1) Ukuran
Gambar 2.14
Ukuran uterus sesuai usia kehamilan
Sumber: (https://oshigita.wordpress.com/2013/10/31/pemeriksaan-palpasi-
leopold/)
29
(Sulistyawati,2011:59).
Table 2.2
Penambahan Ukuran TFU per tiga jari
(Sulistyawati,2011:60) :
b. Ovarium
relative minimal.
(Prawirohardjo, 2009:178).
31
c. Vagina
lactobacillus acidophillus
(Prawirohardjo,2009:178-179).
32
d. Serviks
(Kusmiyati, 2010:89).
2. Kulit
(Prawirohardjo, 2009:179).
wanita hamil. Striae atau guratan, terjadi pada hampir 90% ibu
33
3. Payudara/Mamae
nyeri tajam.
4. Sirkulasi darah
sirkulasi retroplasenter
meningkat.
1) Volume darah
ke-5 (Manuaba,2010:98).
2) Sel darah
(Manuaba,2010:99).
5. Sistem respirasi
(Manuaba,2010:101).
6. Sistem Perkemihan
7. Sistem pencernaan
8. Sistem Metabolisme
kehamilan adalah :
janin
9. Sistem Muskuloskeletal
terpenuhi
bawah punggung.
40
Tabel 2.3
Kenaikan BB Yang Dianjurkan Selama Hamil Berdasarkan
IMT Sebelum Hamil
IMT Sebelum Kenaikan BB Yang Dianjurkan
Hamil Selama Hamil
Kg Pon
Rendah (IMT 12,5-18 28-40
<19,8)
Normal (IMT 11,5-16 25-35
19,8-26,00)
Tinggi (IMT 7,0-11,5 15-25
>26,00-29,00)
Obesitas (IMT <7,00 <15
>29,00)
Sumber : (Retno, 2017:34).
Tabel 2.4
Penambahan Berat Badan Selama Hamil Pada Masing-Masing
Komponen Tubuh
Komponen Tubuh Penambahan Berat Badan
Jaringan Ekstrauterin 1kg
Janin 3-3,8 kg
Jaringan Amnion 1 kg
Plasenta 1-1,1 kg
Payudara 0,5-2 kg
Tambahan Darah 2-2,5 kg
Tambahan Cairan Jaringan 1,5-2,5 kg
Tambahan Jaringan Lemak 2-2,5 kg
Total 11,5-16 (rentan kenaikan
BB selama hamil untuk ibu
dengan IMT normal
Sumber : (Retno, 2017:35).
hamil diantaranya:
1. Trimester I (penyesuaian)
kehamilannya
hamil saja
e) Libido meningkat
waktu
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
kekhawatirannya
F. Tanda-tanda Kehamilan
a. Amenorea
c. Ngidam
e. Payudara tegang
2011:73).
Kusbandiyah&Marjati, 2011:74).
h. Pigmentasi kulit
Kusbandiyah&Marjati, 2011:74).
47
i. Epulis
j. Varices
Kusbandiyah&Marjati, 2011:74).
a) Pembesaran uterus
b) Tanda Haegar
2016:63).
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
(Wagiyo&Putrano, 2016:65).
adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini
dengan :
50
alat
ke-12.
51
selama 12-24 jam, dimulai ketika sel sperma memasuki sel telur
a) Perdarahan pervaginam
(Yulifah,2011 :110).
menenangkan penderita.
(Yulifah, 2010:111).
(Nirmala,2011:150).
2) Kehamilan Mola
3) Kehamilan Ektopik
(Prawirohardjo, 2009:323).
8) Penglihatan kabur
(Sulistyawati,2012:161).
kehamilan (Nirmala,2011:154).
(Lalengga, 2013:15).
13) Kejang
(Lalengga,2013:16).
(Kusmiyati,2009:162).
62
menjadi 5 yaitu :
1. Hiperemesis gravidarum
2. Pre eklampsia
3. Abortus
4. Kehamilan kembar
di fundus uteri.
b) Letak lintang.
kuantitatif daripada kualitatif. Hal ini berarti diet ibu hamil harus
a) Protein
pemeliharaan jaringan.
tubuh.
(Olivia&Ayuningtyas, 2017:44).
b) Asam folat
c) Zat besi
basal. Zat besi adalah salah satu nutrien yang tidak dapat
(Rusila, 2008:39).
d) Zink
e) Kalsium
menimbulkan :
menimbulkan rakhitis
sebagai berikut :
(Olivia&Ayuningtyas, 2017:47).
h) Natrium
(Olivia&Ayuningtyas, 2017:49).
Tabel 2.5
Nutrisi Pada Ibu Hamil
2. Oksigen
c) Tidak bau.
(Visi Prima&Suharti,2018:74).
3. Personal hygiene
terkena infeksi.
flour albus.
produksi keringat.
berkemih.
75
bakteri.
produksi urine.
4. Pakaian
(Visi Prima&Suharti,2018:75).
77
5. Seksual
menimbulkan rasa tidak nyaman. Sampai saat ini belum ada hasil
tetapi, riwayat abortus spontan atau abortus lebih dari satu kali,
sisi dengan sisi, menghindari tekanan pada perut dan wanita dapat
6. Mobilisasi/mekanika tubuh
a) Aktifitas fisik/olahraga
1) Penyakit jantung
2) Penyakit paru
3) Inkompetensi serviks
prematur
6) Perdarahan
1) Dispnea
3) Pusing
4) Sakit kepala
5) Nyeri dada
6) Kelemahan otot
7) Persalinan prematur
10) Kram
(Lis Sinsin,2008:70).
4) Memperbaiki sirkulasi
6) Mengurangi bengkak
sembelit
(Lis Sinsin,2008:71).
1) Aerobik
2) Berjalan
3) Yoga
4) Berenang
5) Berlari
80
selama kehamilan :
(Lis Sinsin,2008:71).
7. Perawatan Payudara
hidup sehat, ada 3 hal penting yang perlu dilakukan ibu agar
a) Tumbuhkan niat
pasti banyak
b) Hilangkan stress
dan bayi tak akan pernah kekurangan ASI. Di sisi lain, ibu
ASI yang keluar justru jadi sedikit. Bila ada masalah, ibu
ASI, lakukan dua kali sehari saat mandi pagi dan mandi
payudara kanan.
8. Istirahat
9. Rekreasi
(sinkop)
selama 10 menit
10. Obat-obatan
A. Pengertian Persalinan
2010: 64).
B. Jenis Persalinan
87
88
(Sectio Cesarea).
gram.
1. Esterogen
2. Progesteron
semaking sering.
batas tertentu
91
uterus.
e) Teori Oksitosin
persalinan.
92
g) Teori Prostaglandin
h) Induksi Persalinan
berikut :
fleksus frankenhauser.
vagina).
E. Tanda Persalinan
1. Terjadi lightening
turun, maka ibu akan merasa tidak nyaman; selain napas pendek
meningkat.
tubuh (Manuaba,2010:156).
d) Durasi pendek.
sedikit dilatasi.
1. Timbulnya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat,
pada 12% wanita, dan lebih dari 80% wanita akan memulai
a) Nulipara.
b) Multipara.
makin besar.
1. Metabolisme
(Ilah Sursilah,2010:15).
2. Tekanan darah
3. Suhu
peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5 sampai 1ºC, yang
Sursilah,2010:17)
5. Pernapasan
2010 :18).
99
6. Ginjal
jelas pada posisi terlentang karena posisi ini membuat aliran urin
Sursilah,2010:20).
100
8. Ketuban
(Sulistyawati,2010:66).
9. Uterus
(Nugraheny,2010:63).
10. Serviks
(Nugraheny,2010:64-65).
101
b) Dilatasi
Untuk mengurangi rasa sakit terrhadap ibu di kala I,II, dan III yaitu
dengan cara :
1. Sugesti
gurau, jika ibu masih kuat beralih buku bacaan yang menarik.
membesarkan hatinya.
I. Mekanisme Persalinan
1. Jarak biparetal
presentasi kepala.
3. Jarak oksipitomental
(Wiknjosastro,dkk. 2009:137).
1. Penurunan kepala
Gambar 2.15
105
Asinklitismus Anterior
Sumber : http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-
Komprehensif.pdf
Gambar 2.16
Asinklitismus Posterior
Sumber : http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-
Komprehensif.pdf
Gambar 2.17
Sinklitismus
Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-
Komprehensif.pdf
3) Kekuatan mengejan
(Widyatun, 2012:53).
108
lebar (Widyatun,2012:54).
Gambar 2.18
Gambar Kepala Janin Ekstensi, Defleksi,
dan Fleksi
Sumber:
http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/08/perawa
tan-antenatal-lanjutan.html
109
(4) Resusitasi
Gambar 2.19
Rotasi Kepala Janin
Sumber :
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/meka
nisme-gerakan-kepala-janin-pada.html
Gambar 2.20
Ekspulsi Kepala Janin
Sumber :
http://umrotul08.blogspot.com/2015/10/ekspulsi-
janin.html
111
J. Proses Persalinan
lengkap sampai janin lahir), kala III (mulai janin lahir sampai
1. Kala I
a) Fase laten
diameter 3 cm (Winkjosastro,dkk.2015:56).
b) Fase aktif
terbagi atas :
1) Fase Akselerasi
3) Fase Deselerasi
adalah 10 cm.
untuk multigravida.
atau multigravida.
113
(Winkjosastro,dkk.2015:58).
Tabel 2.6
Diagnosa kala dan fase persalinan
Gejala dan Tanda Kala Fase
Serviks belum berdilatasi Persalinan
palsu/belum
inpartu
Serviks berdilatasi kurang I Laten
dari 4 cm
Serviks berdilatasi 4-9 cm I Aktif
Kecepatan
pembukaan 1 cm
atau lebih per jam
Penurunan kepala
dimulai
Serviks membuka lengkap II Awal
(10 cm) (nonekspu
Penurunan kepala lsif)
berlanjut
Belum ada keinginan
untuk meneran
Serviks membuka lengkap II Akhir
(10 cm) (ekspulsif)
Bagian terbawah
telah mencapai dasar
panggul
Ibu meneran
Sumber : (Abdul Bari Saifuddin, 2010:167).
2. Kala II
114
frankenhauser tertekan.
belakang.
115
(Sumarah,dkk.2009 :68).
Tabel 2.7
Lamanya persalinan
Gambar 2.21
Mekanisme Keluarnya Kepala Janin
Sumber:http://intantriadhawati.blogspot.com/2015/06/ perubahan-
fisiologis-persalinan-kala-i.html
116
3. Kala III
memperhatikan tanda-tanda :
d) Terjadi perdarahan.
a) Metode schulze
2016:257).
118
Gambar 2.22
Mekanisme Pelepasan Plasenta
Sumber:https://dokumen.tips/documents/pengeluaran-dan-
pelepasan-plasenta-duncan-dan-schultze.html
fundus uteri. Bila terasa ada getaran pada tali pusat yang
119
4. Kala IV
dehidrasi.
melahirkan.
2008:100).
1. Asuhan fisik
a) Kala I
lain:
menjelang persalinan
sedikit setiap 2 jam atau lebiah atau jika ibu merasa ingin
mengakibatkan :
teratur(Mutmainnah,dkk. 2017:67).
a) Kala II
3) Pemberian cairan
mengalami dehidrasi.
saat meneran.
diantaranya:
1) Menjaga kebersihan
3) Kebutuhan istirahat
L. Masalah Persalinan
antara lain :
hal ini. Dan ada juga penelitian yang mengatakan sekitar 20%
dengan SC.
c) Hamil kembar
sekarang.
pemicunya adalah :
129
vagina.
g) Hamil kembar
130
melakukan relaksasi.
5. Plasenta previa
ditangani cepat dan tepat karena berakibat fatal bagi ibu dan
kehamilan sebelumnya
131
b) Kehamilan kembar
sebelumnya.
tekanan darah.
daerah kemaluan.
belakang.
bayi lahir tapi berat badan saat lahir lebih kecil ketimbang
berkurang.
b) Kelainan plasenta.
Terdapat lima dasar aspek yang sangat penting baik dalam persalinan
dintaranya:
diperlukan :
terjadi/dihadapi
19).
mengatasi masalah
persalinan
solusi masalah
ibu dan atau bayinya yang baru lahir akan menerima asuhan
a) Bukti-bukti ilmiah
141
serupa
intervensi
dan bayi baru lahir. Jika pada saat evaluasi ditemukan status
ibu atau bayi baru lahir telah berubah, sesuaikan asuhan yang
sesuai martabatnya
bayinya
sepanjang ia menginginkannya
(Damayanti,dkk.2015: 24-25).
(rawat gabung)
HIV/AIDS.
b) Antisepsis
146
c) Dekontaminasi
x1000
% konsentrat
atau intrumen/peralatan.
e) Desinfeksi
g) Sterilisasi
(Mika Oktarina.2016:9-11).
Catat semua asuhan yang telah diberikan kepada ibu dan atau
dokumentasi klien
terpilih
Oktarina.2016:14).
150
13. Rujukan
rujukan
b) Transfusi darah
baru lahir
rujukan
3) Biaya pelayanan
menatalaksanakan kegawatdaruratan.
152
rujukan.
(APN,2008)
N. Teori Partograf
1. Pengertian
2. Tujuan
sebagai berikut :
dalam.
kelahiran.
(JNKP-KR, 2014:57).
3. Penggunaan Partograf
2014:57).
4. Pengisian Partograf
menit.
(JNKP-KR, 2014:57-58).
janin.
318).
b) Kondisi janin
Tabel 2.8
Lambang Warna Air Ketuban
U Selaput ketuban masih utuh (belum pecah)
J Selaput ketuban mudah pecah dan air
ketuban jernih
M Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur mekonium
D Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur darah
K Selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban
tidak mengalir lagi (kering)
Sumber : (JNKP-KR, 2014:59-61).
Tabel 2.9
Molase Tulang Kepala Janin
7. Kemajuan Persalinan
a) Pembukaan serviks
Perhatikan:
(JNKP-KR, 2014:62).
(JNKP-KR, 2014:63).
9. Kontraksi Uterus
a) Oksitosin
163
per menit.
b) Obat-obatan lain
2014:67).
165
A. Pengertian Nifas
(Abidin,2011).
1. Puerpurium dini
2. Puerpurium intermedial
minggu.
3. Remote puerpunium
165
166
1. Involusi Uterus
sehingga akan menekan uretra dan terjadi retensi urine ini akan
4. Laktasi
Tabel 2.10
Kunjungan Nifas 4 Kali
Kunjungan Waktu Tujuan
1 6-8 jam setelah 1. Mencegah perdarahan masa nifas karena
persalinan antonia uteri
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan;rujuk jika perdarahan
berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau
salah satu anggota keluarga mengenai
bagaimana cara mencegah perdarahan
masa nifas karena antonia uteri.
4. Pemberian ASI awal
5. Melakukan hubungan antara ibu dengan
bayi yang baru lahir
6. Menjaga bayi tetap hangat dengan cara
mencegah hypothermi
7. Jika petugas kesehatan menolong
persalinan, ia harus tinggal dengan ibu
dan bayi yang baru lahir selama 2 jam
pertama setelah kelahiran atau sampai ibu
dan bayinya dalam keadaan labil
2 6 hari setelah persalinan 1. Memastikan involusi uterus berjalan
normal; uterus berkontraksi, fundus di
bawah umbilicus, tidak ada bau
2. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi, atau perdarahan abnormal
3. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan, dan istirahat
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan tidak memperhatikan tanda-tanda
penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu
mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat, dan merawat
bayi sehari-hari
3 2 minggu setelah 1. Sama seperti diatas
persalinan
4 6 minggu setelah 1. Menanyakan pada ibu tentang kesulitan-
persalinan kesulitan yang ia atau bayinya alami
2. Memberikan konseling KB secara dini
Sumber : (Ari Sulistyawati, 2009:6).
168
Tabel 2.11
Kunjungan Nifas 3 Kali
a) Uterus
pelindung uterus
Tabel 2.12
Perubahan Uterus Masa Nifas
b) Perubahan Ligamen
hamil.
Sulistyawati, 2009:77).
e) Lokhea
berikut :
Tabel 2.13
Macam-macam Lochea
Lokhea Waktu Warna Ciri-ciri
Rubra 1-3 hari Merah Terdiri dari sel
kehitaman desidua,verniks caseosa,
rambut lanugo, sisa
mekoneum dan sisa darah
a) Nafsu makan
b) Motilitas
c) Pengosongan usus
kembali normal.
175
persalinan berlangsung.
dalam 6 minggu.
residual (normal kurang lebih 15cc). Dalam hal ini, sisa urine
a) Hormon plasenta
b) Hormon pituitary
d) Hormon oksitosin
e) Kadar esterogen
menghasilkan ASI
6. Tanda-tanda vital
a) Suhu tubuh
b) Nadi
c) Tekanan darah
d) Pernafasan
suhu dan denyut nadi. Apabila suhu dan denyut nadi tidak
(Ambarwati,dkk 2012:85).
180
7. Perubahan kardiovaskuler
ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama
kembali seperti sediakala. Umunya, ini terjadi pada 3-5 hari post
pembekuan darah.
Jumlah sel darah putih akan tetap bisa naik lagi sampai 25.000
pertama atau kedua lebih rendah dari titik 2 persen atau lebih
darah.
182
a) Taking in
b) Taking hold
merawat bayi. Pada fase ini ibu memiliki rasa yang sangat
c) Letting go
1) Menangis
2) Perubahan perasaan
3) Cemas
4) Kesepian
6) Penurunan libido
istirahat
merawat bayi
gejalanya :
185
pribadi
perasaan berdebar-debar
a) Tahap syok
a) Vulvitis
b) Vaginitis
tinggal terbatas.
c) Servisitis
2. Perdarahan Pervaginam
dan dilantai.
(Reni Heryani,2012:111-112).
3. Endometritis
anti.
189
suhu tubuh.
4. Peritonitis
5. Mastritis
a) Payudara membesar
b) Nyeri
d) Membengkak sedikit
terjadi abses.
191
Pencegahan :
Pengobatan :
antibiotik
diberikan
zat-zat yang berguna bagi tubuh ibu pasca melahirkan dan untuk
ekskresi.
2. Ambulasi
kemudian berjalan.
ibu
kencing karena takut akan merasakan sakit pada luka jalan lahir.
melahirkan bayinya.
besar karena semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan
semakin sulit baginya untuk buang air besar secara lancar. Feses
Sulistyawati, 2009:101).
4. Kebersihan Diri
a) Perawatan perineum
daerah luka.
b) Perawatan payudara
payudara.
menggunakan sendok
5. Istirahat
kesulitan untuk tidur pada malam hari, satu atau dua pertama
tiga hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi ibu
nyeri yang timbul pada luka perineum. Secara teoritis, pola tidur
setelah persalinan.
perdarahan
6. Seksual
atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah
7. Latihan/Senam Nifas
b) Riwayat persalinan
dan persalinan
abdomen
200
tentang dampak apabila ASI Esklusif itu tidak diberikan dan apa
1. Posisi menyusui
Bila ibu tidak mampu duduk dengan baik dan merasa nyaman
Akan tetapi, tidak perlu menyesuaikan posisi jika ibu dan bayi
bayi di atas sebuah bantal yang ada dipangkuan ibu (cara ini
202
susu, mungkin punggung ibu juga akan segera terasa lelah. Jika
b) Posisi duduk
tangan ibu.
kepala bayi).
lurus.
air hangat.
2014:48).
c) Posisi berbaring
melalui pembedahan.
terbuka lebar.
mulutnya.
hangat.
2014:49).
206
3. Menyendawakan Bayi
berlebihan.
benar perhatikan :
(h) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
2014:51).
208
Yang dimaksud dengan bayi baru lahir normal adalah bayi yang
minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar > 7 dan
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia 0 hingga 28 hari atau
11. Reflek menghisap dan menelan sudah baik ketika diberi Inisiasi
208
209
(37 minggu).
(37-42 minggu).
gram
3) Neonatus berat lahir lebih yaitu berat lahir lebih dari 4000
gram
(Muslihatun, 2010:27).
210
perubahan perilaku
Uterus
1. Sistem pernapasan
Tabel 2.14
Perkembangan Sistem Pulmonial
kimiawi)
2. Suhu tubuh
a) Evaporasi
amonium
b) Konduksi
tempat tidur
c) Konveksi
bersalin
d) Radiasi
3. Peredaran Darah
pembuluh darah :
karena :
tubulus proksimak
5. Immunoglobulin
6. Traktus Digestivus
7. Hati
Enzim hati belum aktif benar pada waktu bayi baru lahir, daya
9. Metabolisme
tubuh yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan
bayi
(Rukiyah, 2010:10).
Cara :
0,5%.
dan hangat.
d) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok
paru).
220
diperhatikan.
kepada ibu.
hangat
sempurna.
222
Tabel 2.15
Apgar Score
Keterangan :
1. Refleks
a) Reflek moro
b) Reflek rooting
menyusu.
d) Reflek swallowing
f) Reflek pupil
g) Reflek glabela
bulan.
225
disentuh.
k) Reflek crawling
ke arah tubuhnya.
benda tersebut.
m) Reflek babinski
normal.
226
n) Reflek blinking
matanya.
o) Reflek yawning
p) Reflek plantar
q) Reflek ekstruksi
r) Reflek starle
s) Reflek gallant
1. Bercak Mongol
tubuh lainnya.
2. Hemangioma
3. Ikterik
ujunng kaki
4. Oral Trush
kemerahan.
6. Seborrhea
glutea.
pertumbuhan.
1. Nutrisi
120 kkal/kgBB/hari.
2. Eliminasi
4. Personal Hygiene
230
2007: 337-378).
5. Aktivitas
menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu
6. Psikososial
pasif, bayi bereaksi terhadap rangsang dan mulai pada usia yang
lingkungannya.
K. Kunjungan Neonatus
rumah yaitu :
c) Cegah infeksi
sebagai berikut :
berwarna merah.
kesakitan.
tempatnya.
g. Pemberian ASI
tidak lebih nyenyak dan lama jika mereka dibungkus. Bayi yang
jatuh sakit atau meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah atau
i. Tanda-Tanda Bahaya
235
4) Sesak nafas (60 kali permenit atau lebih) atau nafas 30 kali
5) Bayi merintih.
9) Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit
10) Kulit bayi terlihat kuning. Kuning pada bayi berbahaya jika
muncul pada :
236
j. Imunisasi
1) Hepatitis B
2) Polio
3) BCG
komplikasi.
jika perlu.
8) Ukur suhu tubuh bayi, jika bayi tampak sakit atau menyusu
kurang.
l. Pencegahan Infeksi
1) Infeksi
Infeksi yang terjadi pada bayi baru lahir ada dua yaitu :early
dan HIV/AIDS.
m. Kecelakaan
2007:42-43).
241
inginkan, dan mengatur jarak dan waktu kelahiran mereka. Hal ini
infertilitas (WHO,2016).
C. Syarat Kontrasepsi
241
242
pemakaian
masyarakat
2010:64).
2. Konseling
3. Pelayanan Kontrasepsi
4. Pelayanan Infertilitas
7. Konsultasi genetik
8. Tes keganasan
E. Efektivitas Kontrasepsi
(Arum,dkk. 2011:68).
1) Syarat MAL :
2) Cara Kerja :
Fitri, 2018:101).
3) Keuntungan
4) Keterbatasan
Terputus)
(Imelda Fitri,2018:106)
1) Keuntungan
(Imelda Fitri,2018:106).
2) Keterbatasan
(KBB,2012:MK16).
a) Kondom
246
(Arum,dkk. 2011:76).
perempuan
(Arum,dkk.2011:78).
2) Efektivitas
(Arum,dkk.2011:78).
3) Keterbatasan
kontrasepsi
sentuhan langsung)
tempat umum
a) Pil progestin
1) Mekanisme kerja
2013:175).
2) Keuntungan
(Dewi, 2013:175).
b) Pil Kombinasi
1) Mekanisme kerja
(Dewi,2013:176).
2) Efek samping
(Dewi,2013:177).
250
4. Suntikan KB
a) Suntikan 1 bulan
1) Jenis KB suntik
implantasi terganggu
(b) Efektivitas
(d) Kerugian
selama 10 hari
mendapatkan suntikan
(e) Indikasi
(f) Kontraindikasi
b) Suntikan 3 bulan
1) Jenis KB Suntik
2) Efek samping
(Susilowati, 2011:227).
3) Indikasi
a) Usia reproduksi
254
tubektomi
esterogen
(Kurnia, 2013:188).
4) Kontraindikasi
penyebabnya
255
terutama amenorea
payudara
hamil
datang
hubungan seksual
6) Cara penyuntikkan
dilakukan
darah pasien
pasien
pada spuit
Melakukan penyuntikan
b) Memasukkan jarum
c) Melakukan aspirasi
Pasca penyuntikkan
1) Mekanisme kerja
2) Indikasi
jangka panjang
sterilisasi
3) Kontraindikasi
4) Keuntungan
5) Kerugian
6) Efek samping
(Dewi,2013:191).
perdarahan
2013:193).
8) Indikasi pencabutan
(Hidayati, 2009:84).
dilakukan
dan tangan
tangan
kapsul
g) Jepit kapsul
i) Cabut kapsul
c) Tutup luka
d) Periksa perdarahan
tidak, ada yang dililiti tembaga bercampur perak (Ag), selain itu
(Suratun,2008).
a) Jenis
1) AKDR CuT-380A
tembaga (Cu).
fallopi
c) Kerugian
Komplikasi lain :
setelah pemasangan
pemasangan benar)
infertilitas
265
1-2 hari.
AKDR
melahirkan)
ini (KKB,2012:MK-82).
d) Keuntungan
kehamilan)
ingat
(CuT-380A)
(KKB, 2012:MK-81).
e) Efek Samping
1) Amenorea
267
2) Kejang
f) Indikasi
1) Usia reproduktif
2) Keadaan nulipara
infeksi
hari
1) Perokok
268
5) Sedang menyusui
menggunakan AKDR
AKDR)
8) Penderita diabetes
10) Malaria
13) Epilepsi
g) Kontraindikasi
dievaluasi)
servisitis)
2010:46).
h) Waktu penggunaan
1) Langkah 1
kemihnya
2) Langkah 2
3) Langkah 3
4) Langkah 4
kemasan sterilnya
5) Langkah 5
6) Langkah 6
7) Langkah 7
garis lurus
horizontal
kavum uteri)
yang tajam
8) Langkah 8
9) Langkah 9
10) Langkah 10
310).
1) Langkah 1
2) Langkah 2
benang AKDR
3) Langkah 3
4) Langkah 4
Mantap)
a) MOW
1) Mekanisme kerja
(4) Hematoma
terjadi)
2) Keterbatasan
277
kontrasepsi ini
b) MOP
1) Mekanisme kerja
(Saifuddin,2006:98).
2) Manfaat kontrasepsi
(b) Permanen
278
tersebut
3) Indikasi
4) Kontraindikasi
jantung koroner
279
Gambar 2.23
Jenis dan Macam-Macam Alat Kontrasepsi
Sumber : http://tugaskuliahkebidanan.blogspot.com/2015/11/macam-macam-alat-kontrasepsi.html
280
1. Pengkajian Data
A. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
maupun janin
(Manuaba, 2010:235-236).
c) Pendidikan
280
281
2012:122).
d) Pekerjaan
(Manuaba,2010:117)
e) Penghasilan
kebidanan (Manuaba,2010:235).
2) Keluhan Utama
a) Edema Dependen
(Varney,2007:539).
282
b) Nokturia
c) Konstipasi
(Varney,2007:541).
d) Sesak nafas
(Morgan,2009:289).
f) Kram tungkai
3) Riwayat Kesehatan
(Marmi,2014:108-109).
(2) Hipertensi
(Walsh,2012:416).
(4) Sifilis
(5) Gonore
(6) Hepatitis B
2012:433)
(Manuaba, 2010:345).
(Walsh, 2012:414).
(12) HIV/AIDS
5) Riwayat Kebidanan
a) Menstruasi
teratur.
289
sedikit perdarahan.
b) Riwayat Obstetri
dengan tindakan.
sebelumnya.
(4) Berat bayi kurang dari 2500 gram atau lebih dari 4000
gram.
d) Kehamilan Sekarang
persiapan rujukan.
e) Riwayat KB
1) Nutrisi
(a) Kalori
(b) Protein
(c) Kalsium
2010:92).
293
(Lalengga, 2013:98).
2) Eliminasi
(Marmi, 2014:134).
(Marmi, 2014:137).
295
3) Istirahat
2014:124-125).
4) Aktivitas
(Saifuddin, 2010:287).
5) Personal Hygiene
meliputi :
(Lalengga, 2013:102).
(Lalengga, 2013:105).
h) Riwayat Seksual
i) Riwayat Ketergantungan
1) Merokok
2) Alkohol
3) Obat terlarang
j) Dukungan situsional
(Marmi, 2014:145).
(Marmi, 2014:95-96).
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
2011:172).
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah
b. Nadi
(Marmi, 2014:163).
c. Suhu
(Romauli, 2011:173).
d. Pernafasan
3. Antropometri
a. Tinggi badan
b. Berat badan
Tabel 2.16
Rekomendasi Penambahan Berat Badan Berdasarkan
Indeks Masa Tubuh
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
2011:174).
b. Muka
c. Mata
(Romauli, 2011:174).
d. Mulut
e. Gigi
f. Leher
g. Dada
h. Payudara
(Romauli, 2011:174).
i. Abdomen
j. Genetalia
(Marmi, 2014:170).
k. Anus
l. Ekstremitas
2011:137).
5. Pemeriksaan Khusus
a. Palpasi
1. Leopold I
lipatan paha
2.24
Gambar 2.24
Posisi Leopold I
Sumber : Manuaba, 2010: Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB, halaman 118
2. Leopold II
terbesar
(Manuaba, 2010:118).
Gambar 2.25
Posisi Leopold II
Sumber : Manuaba, 2010: Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB, halaman 119
3. Leopold III
jari lainnya
digoyangkan
2.26
313
Gambar 2.26
Posisi Leopold III
Sumber : Manuaba, 2010: Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB, halaman 119
4. Leopold IV
rongga
gambar 2.27
Gambar 2.27
Posisi Leopold IV
Sumber : Manuaba, 2010: Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB, halaman 168
315
Tabel 2.17
Tabel Perlimaan
\
Sumber : (Saifuddin, Abdul Bari, 2008:125).
b. Osborn Test
panggul (Mooulase).
Winkjosastro (2008:84) :
Gambar 2.28
Proses penurunan kepala berdasarkan sistem perlimaan
Sumber : Winkjosastro, 2008. Ilmu Kebidanan. Halaman 84
(Winknjosatro, 2008:171).
Tabel 2.18
Perkiraan Usia Kehamilan Dalam Minggu dan TFU
dalam cm
Tinggi Fundus
Usia kehamilan Dalam cm Menggunakan penunjuk-
penunjuk badan
12 minggu - Teraba diatas simfisis
pubis
16 minggu - Di tengah, antara simfisis
pubis dan umbilicus
20 minggu 20 cm (± 2 cm) Pada umbilicus
22-27 minggu Usia kehamilan dalam -
minggu= cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm) Di tengah, antara
umbilicus dan prosessus
sifoideus
29-35 minggu Usia kehamilan dalam -
minggu= cm (± 2 cm)
36 minggu 36 cm (±2 cm) Pada prosessus sifoideus
Sumber : (Saifuddin, 2009:93)
(Romauli, 2011:71).
g. Auskultasi
kurang dari 120 per menit atau lebih dari 160 kali per
Keterangan :
Gambar 2.29
Letak Punctum Maksimum
Sumber: Wheeler, 2007: 148
320
kanan/kiri
h. Pemeriksaan panggul
±23-16 cm).
18-20 cm).
pubis >90º.
i. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah
(b) Haemoglobin
2010:239).
2) Pemeriksaan urin
lain :
kehamilan.
3) Ultrasonografi (USG)
14 minggu.
6. Diagnosa Kebidanan
tepat.
7. Perencanaan
melahirkan.
Kriteria :
b) Kesadaran composmentis
3) Suhu : 36,5-37,5 ºC
d) Pemeriksaan laboraturium
(2007:554-556) :
obat-obatan.
lancar.
segera.
keadaan darurat.
b. Masalah
1) Konstipasi
lunak
kehamilan
8 gelas/hari
usus
ringan
usus besar.
2) Nokturia
b) Kriteria :
teh, softdrink.
berkemih
hari
tungkai
berkurang
fosfor
kesehatan tulang
4) Edema Dependen
hak tinggi
ditinggikan
mempererat edema.
ketat
ekstremitas bawah.
5) Nyeri pinggang
333
pinggang
sepatu tinggi
akan berkurang
kenyamanan ibu
6) Varises
bertambah parah
vena
duduk
korset
menyebabkan kecemasan
persalinan
336
8) Hemorroid
bertambah parah
b) Kriteria :
pengeluaran feses
BAB
337
terjadinya hemorroid
hangat
darah.
kehamilan
penyebabnya
338
lambung
sebelum tidur
menyebabkan refluks.
8. Implementasi
Kriterianya adalah :
psiko-sosial-spiritual-kultural.
consent)
based
berkesinambungan
9. Evaluasi
kondisi klien/pasien.
10. Dokumentasi
kriteria :
anamnesis
pemeriksaan
rujukan.
1. Pengkajian data
A. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
c) Agama
d) Pendidikan
342
343
e) Pekerjaan
f) Alamat
(roumali, 2011:163).
344
2) Keluhan utama
yaitu:
makin bertambah.
jam.
pleksus frankenhauser.
3) Riwayat kesehatan
ini:
a) Panyakit jantung
2010:769).
b) Asma
et.al, 2009:322).
c) Anemia
2012:240).
347
d) Gonorea
e) Diabetes militus
(Fraser,et.al, 2009:338)
4) Riwayat menstruasi
a) Menarche
12,5 tahun.
b) Siklus haid
5) Riwayat kebidanan
pada saat trimester dua, dan dua kali pada trimester III.
174).
2011:158).
350
a) Nutrisi
687).
b) Eleminasi
perlu. Jika ibu ingin buang besar saat fase aktif, lakukan
c) Personal hygiene
e) Aktivitas
(Sulistyawati, 2010).
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
c) Tanda-tanda vital
(2) Nadi
(3) Suhu
2008:687).
(4) Pernafasan
2. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
(Romauli, 2011:174).
2) Muka
2007:693).
3) Mata
4) Hidung
(Romauli, 2011:174).
6) Telinga
(Romauli, 2011:174).
7) Leher
8) Dada
9) Abdomen
et all, 2007:687).
10) Genetalia
(Wiknjosastro,2008:45).
11) Anus
pintu (Wiknjosastro,2008:46).
12) Ekstremitas
3. Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
Tabel 2.19
Penurunan kepala janin
Periksa luar Periksa dalam Keterangan
5/5 - Kepala dia atas PAP,
mudah digerakkakn
4/5 HI-II Sulit digerakkan,
bagian terbesar kepala
belum masuk panggul
3/5 HI-III Bagian erbesar belum
masuk panggul
2/5 HIII+ Bagian terbesar belum
masuk panggul
1/5 HIII-IV Kepala di dasar
panggul
0/5 H IV Di perineum
Sumber : (Saifuddin, Abdul Bari, 2008)
Tabel 2.20
Perkiraan usia dalam minggu dan TFU dalam cm
Tinggi fundus
Usia kehamilan Menggunakan
Dalam (Cm) penunjuk-
penunjuk badan
Terabab diatas
12 minggu -
simfisis pubis
Ditengah antara
16 minggu - simfisi pubis dan
umbilicus
20 cm (±2
20 minggu Pada umbilicus
cm)
Usia
kehamilan
22-27 minggu dalam -
minggu = cm
(±2 cm)
Di tengah anatara
28 cm (±2 umbilicus dan
28 minggu
cm) prosessus
xifoideus
Usia
kehamilan
29-35 minggu dalam -
minggu = cm
(±2 cm)
berikut:
Tabel 2.21
TBJ normal untuk usia kehamilan trimester III
b) Auskultasi
2009:261).
2009:147-148)
c) His
d) Pemeriksaan dalam
kanalis servisis
364
4. Pemeriksaan penunjang
a) Urin
b) Darah
2. Diagnosa Kebidanan
masuk PAP keadaan jalan lahir normal KU ibu dan janin baik,
persalinan (Wiknjosastro,2008:40).
2007:722).
e) P≥1 kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik
(2008:118) yaitu:
1) Atonia uteri
3. Perencanaan
kepala sudah masuk PAP keadaan jalan lahir normal KU ibu dan
Tujuan :
Kriteria :
TD : 100/60-130/90 mmHg
S : 36-37ºC
N : 80-100x/menit
R : 16-24x/menit
sedikitnya 40 detik
jam
jam
Kala I
Intervensi :
bayi
3) Mempersiapkan rujukan
rujukan
persalinan berlangsung
persalinan
persediaan mengejan
miring ke kiri
8) Observasi TTV
menit
sekali
dan janin
setiap 2 jam
79-87).
Kala II
Wiknjosastro (2008:79-97) :
suntik)
372
amniotomi
normal
efektif
(b) Dukung dan beri semangat pada saat ibu meneran dan
(h) Seger rujuk apabila bayi belum atau tidak segera lahir
bokong ibu
Kelahiran kepala
kelahiran bayi
2008:1146)
(b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali
spontan
Lahirnya bahu
belakang
377
mungkin
pernyataan yaitu :
kesulitan
penyuntikan osksitosin)
(b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada
34) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu dengan kulit
35) Selimuti bayi dan ibu dengan kain yang hangat dan
Kala III
plasenta
37) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi
Mengeluarkan Plasenta
380
plasenta
kemih penuh
perdarahan
berlebihan
Kala IV
121)
382
pendarahan pervaginam.
persalinan.
menilai kontraksi
tidak normal.
37,5oC).
dan bilas.
384
yang sesuai.
Dokumentasi
1. Masalah kala I
proses persalinan
kondisi dirinya.
dilakukan.
diberlakukan.
persalinan
2. Masalah kala II
kecukupan minum.
387
Kriteria:
b) Suhu 36-37,5°C
c) KU baik
persalinan.
388
dehidrasi.
gram/oral.
kegawatdaruratan obstetrik.
2007:722).
Intervensi :
peredaan nyeri.
Intervensi :
intracranial.
penanganan lanjutan.
391
kegawatdaruratan obstetric.
periksa plasenta.
4. Masalah kala IV
rujukan.
393
dapat terjahit.
Intervensi:
keluar.
kegawatdaruratan obstetric.
4. Implementasi
danr rujukan
5. Evaluasi
dan keluarga
6. Dokumentasi
kebidanan
A. Pengkajian data
1. Data Subyektif
a) Biodata
1) Nama
2010:131).
2) Umur
(Manuaba, 2010:246).
3) Agama
396
397
4) Pendidikan
(Manuaba, 2010:241).
5) Alamat
6) Pekerjaan
7) Penghasilan
2010:235).
8) Penanggung jawab
(Sulistyawati, 2012:166).
b) Keluhan utama
1) After pain
berkontraksi.
2) Keringat berlebih
3) Pembesaran payudara
episiotomi tersebut.
5) Konstipasi
6) Hemorroid
c) Riwayat kesehatan
2) Penyakit TBC
3) Sifilis
4) Penyakit asma
2010:336).
membentuk ASI.
e) Riwayat kebidanan
1) Riwayat haid
(Saifuddin, 2009:129).
2010:201).
3) Riwayat KB
2012:204).
1) Nurisi
(Saifuddin, 2009:128).
Tabel 2.22
Contoh Menu Makan Ibu Nifas
2) Eliminasi
(Manuaba, 2010:202).
3) Personal hygiene
(Saifuddin, 2014:127).
406
4) Istirahat
5) Aktivitas
6) Seksual
1) Fase taking in
bayinya.
melahirkan.
3) Fase letting go
melahirkan.
bayinya.
409
bayinya.
peran barunya.
jam pertama).
pertama).
2. Data Obyektif
A. Pemeriksaan umum
1) Kesadaran
2) Tanda-tanda vital
(b) Nadi
(c) Suhu
2014:278).
(d) Pernafasan
1) Pemeriksaan fisik
1) Kepala
(Sulistyawati, 2012:87).
2) Muka
3) Mata
(Romauli, 2011:384).
4) Leher
(Romauli, 2011:384).
5) Payudara
(Saifuddin, 2009:124).
413
6) Abdomen
kandung kemih.
derajat diastasis
relaksasi.
(Costovertebral Angel)
7) Genetalia
8) Ekstremitas
b) Pemeriksaan penunjang
melahirkan.
B. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa Kebidanan:
C. Perencanaan
klien/keluarga
(Sulistyawati, 2009:126).
Kriteria:
3) Tanda-tanda vital:
(Sulistyawati, 2009:123)
4) Laktasi normal
(Sulistyawati,2009:123).
419
harinya.
tidak teraba.
2015:156).
Tabel 2.23
Involusi Uterus
Involusi Tinggi Berat Diameter Palpasi
uterus fundus uterus uterus serviks
6) Lochea normal
7) KU bayi baik
R: 30-60 x/menit
S: 36,5-37,5ºC
421
2009:337).
(Mochtar, 2012:176).
2012:89).
2012:395).
b) Masalah
melahirkan.
melakukan BAB.
infeksi.
perineum.
menghilangkan nyeri.
mefenamat).
keras
dialami.
berkurang.
jam bi diperlukan.
D. Implementasi
sosial-spiritual-kultural
evidence based
d) Melibatkan klien/pasien
tenaganya
sesuai
E. Evaluasi
(Muslihatun, 2010:67).
F. Dokumentasi
kebidanan
1. Pengkajian
A. Data subyektif
Sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi
(bayi, nyonya), tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama
2) Keluhan utama
3) Riwayat antenatal
429
430
4) Riwayat natal
dan rute kelahiran harus ditinjau ulang. Pecag ketuban lama, demam
pada ibu, dan cairan amnion yang berbau adalah faktor risiko
vital dan perilaku bayi baru lahir. Perilaku positif antara lain
gelisah, letargi, aktivitas menghisap yang buruk atau tidak ada, dan
a) Nutrisi
431
dasar cairan dan kalori pada nenoatus dapat dilihat pada tabel
Tabel 2.24
Kebutuhan dasar cairan pada neonatus
Hari kelahiran Cairan/kg/hari Kalori/kg/hari
Hari ke-1 60 ml 40 kal
Hari ke-2 70 ml 50 kal
Hari ke-3 80 ml 60 kal
Hari ke-4 90 ml 70 kal
Hari ke-5 100 ml 80 kal
Hari ke-6 110 ml 90 kal
Hari ke-7 120 ml 100 kal
Hari ke >10 150 ml
Sumber: (Saifuddin, 2009: 380).
b) Eliminasi
feses bayi berubah menjadi kuning pada saat bayi barumur 4-5
Tabel 2.25
Perubahan pola tidur bayi
Usia Lama tidur
1 minggu 16,5 jam
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
Sumber: (Dewi, 2011: 29).
d) Personal hygiene
menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan
e) Aktivitas
yang simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki
dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini
f) Psikososial
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
c) Tanda-tanda vital
(1) Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali per menit, tanpa
Denyut jatung bayi baru lahir normal 100-160 kali per menit
2015: 218).
(3) Suhu
(4) Nadi
Tabel 2.26
Tanda APGAR
Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
Appearance Pucat/(blue) biru Body pink, All pink
(warna kulit) seluruh tubuh limb blue (Seluruh
(Tubuh tubuh
merah, kemerahan)
ekstremitas
biru).
Pulse
Absent (Tidak ada) <100 >100
(denyut jantung)
Grimace Grimace Cry (reaksi
None (Tidak
(tonus otot) (sedikit melawan
bereaksi)
gerakan) menangis)
Activity Some Active
(aktivitas) flexion ofmovement,
limbs limbs well
(ekstremitas flexed
sedikit (gerakan
Limp (lumpuh)
fleksi) aktif,
ekstremitas
fleksi
dengan
baik)
Respiration Slow, Good.
(pernapasan) irregular Strong cry
None (Tidak ada)
(Lambat/tida (Menangis
k teratur) kuat)
Sumber: (Muslihatun, 2010: 29).
2) Pemeriksaan antropometri
a) Berat badan
Tabel 2.27
Penurunan berat badan sesuai umur
Umur Penurunan/kenaikan BB yang
dapat diterima dalam bulan
pertama
1 minggu Turun sampai 10%
2-4 minggu Naik setidak-tidaknya 160
gram/minggu
1 bulan Naik setidak-tidaknya 300
gram dalam bulan pertama
Nila penimbangan dilakukan setiap hari
Minggu pertama Tidak ada penurunan berat
badan atau kurang dari 10%
Setelah minggu pertama Setiap hari terjadi kenaikan
pada bayi kecil setidak-
tidaknya 20 gram
Sumber: (Wiknjosastro, 2008: 27).
b) Panjang badan
c) Ukuran kepala
3) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
b) Wajah
c) Mata
d) Hidung
e) Telinga
bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang. Daun telinga harus
f) Mulut
g) Leher
h) Klavikula
i) Dada
Pada bayi cukup bulan, putting susu sudah terbentuk baik dan
j) Punggung
k) Abdomen
l) Genetalia
(1) Laki-laki
Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.
(2) Perempuan
m) Anus
59).
n) Ekstremitas
menunjukkan jari ekstra. Kuku jari harus ada pada setiap jari.
4) Pemeriksaan neurologis
2013: 330).
yang diputar, tetapi ekstremitas pada sisi lain fleksi. Pada keadaan
134).
cepat dan diikuti dengan aduksi yang lebih lembat dan kemudian
h) Refleks babinski
kaki hiperekstensi dengan ibu jari dorsi fleksi (Marmi, 2012: 71).
i) Refleks ekstruksi
2. Diagnosa Kebidanan
ikterik, seborrhea, miliariasis, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rush
3. Intervensi
a. Diagnose kebidanan
umum baik.
2) Kriteria:
3) Intervensi
bayi baru lahir cukup bulan. ASI diberikan 2-3 jam sebagai waktu
R/ Suhu bayi turun dengan cepat segera setelah lahir. Oleh karena
itu, bayi harus dirawat di tempat tidur bayi yang hangat. Selama
2009: 292).
e) Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang
baik.
neonatus yaitu:
keadaan basah.
446
b. Potensial masalah
1) Masalah I : Hipoglikemia
c) Intervensi
(1) Kaji bayi baru lahir dan catat setiap faktor risiko.
pada seluruh bayi baru lahir dalam 1-2 jam setelah kelahiran.
stabil.
(4) Berikan ASI lebih awal atau glukosa 5-10% bagi bayi yang
berisiko hipoglikemia.
2) Masalah II : Hipotermi
b) Kriteria :
c) Intervensi
2006: 373).
c) Intervensi
(3) Berikan ASI sesegera mungkin, dan lanjutkan setiap 2-4 jam.
4) Masalah IV : Seborrhea
b) Kriteria :
kulit kepala.
c) Intervensi
5) Masalah V : Miliariasis
c) Intervensi
keringat.
terlebih dahulu.
b) Kriteria :
c) Intervensi
c) Intervensi
air matang.
botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih
menyusui.
bokong bayi.
c) Intervensi
453
(3) Bersihkan daerah genetalia dan anus bila bayi BAB dan
BAK, jangan sampai ada sisa urin atau kotoran dikulit bayi.
iritas kulit.
(4) Keringkan pantat bayi lebih lama sebagai salah satu tindakan
pencegahan.
iritasi kulit.
4. Implementasi
spiritual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien.
5. Evaluasi
Dengan kriteria:
kondisi klien.
keluarga.
6. Dokumentasi
1. Pengkajian Data
a. Data subyektif
1) Biodata
a) Nama
159)
b) Umur
U-19)
c) Pendidikan
456
457
2) Keluhan utama
3) Riwayat Kesehatan
2013: 70)
4) Riwayat Kebidanan
a) Haid
(Saifuddin, 2010: 7)
a) Nutrisi
b) Eliminasi
172).
c) Istirahat/tidur
2010: 35).
d) Kehidupan seksual
e) Riwayat ketergantungan
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Tanda-tanda vital
b) Pemeriksaan antoprometri
171).
462
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
b) Muka
50)
c) Mata
d) Hidung
e) Telinga
dan fisura
464
mukosa bibir
karies
g) Leher
j) Payudara
2010: 55)
k) Abdoment
2010: 58)
466
l) Genetalia
77).
m) Ekstermitas
2. Analisis Data
3. Diagnosa Kebidanan
2012:MK 97).
4. Perencanaan
a. Tujuan
bertambah
kondisinya.
b. Kriteria
diberikan petugas
sopan.
kepentingan)
dibutuhkan klien
inginkan
kontrasepsi pilihanya.
tersebut
kontrasepsi.
Kemungkinan Masalah :
a. Masalah 1 : Amenorhea
kondisinya
470
b. Masalah 2 : Pusing
nyeri.
bercak/spotting berkurang
mengalami bercak/spotting
nyeri
pertama
diperlukan
dokumentasi.