TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kehamilan
(Prawirohardjo, 2014:213).
B. Proses Kehamilan
1. Fertilisasi (pembuahan)
12
13
Gambar 2.1
Proses Fertilisasi Pada Kehamilan
Sumber : http://www.nafiun.com/2012/12/proses-fertilisasi-
gestasi-kehamilan-persalinan-manusia.html
2. Pembelahan
sempit) dan terus disalurkan kearah kavum uteri oleh arus serta
(Prawirohardjo, 2014:142).
Gambar 2.2
Proses Pembelahan Zigot
Sumber : http://farihsido.blogspot.com/2012/09/tahap-
tahap-pembelahan-zigot.html
3. Nidasi (implantasi)
membentuk bola padat yang terdiri atas sel-sel anak yang lebih
15
plasenta.
janin.
(Kusmiyati, 2013:39-40).
Gambar 2.3
Proses Implantasi atau Nidasi
Sumber: Witjaksono J. 2015. Peran Dan Fungsi Rahim
Dalam Kehamilan Normal.
b. Masa embrio
pembentukan organ.
c. Masa fetal
lahir.
Gambar 2.4
Janin Usia 12 Minggu
Sumber : https://hometrendsbabyandkids.com.mt/week-
9/
18
Gambar 2.5
Janin Usia 16 Minggu
Sumber : https://hometrendsbabyandkids.com.mt/week-
9/
Gambar 2.6
Janin Usia 20
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan
Gambar 2.7
Janin Usia 20-24 Minggu
Sumber : https://hometrendsbabyandkids.com.mt/week-
9/
Gambar 2.8
Janin Usia 28 Minggu
Sumber : https://hometrendsbabyandkids.com.mt/week-
9/
Gambar 2.9
Janin 32 Minggu
Sumber : https://hometrendsbabyandkids.com.mt/week-
9/
21
Gambar 2.10
Janin 36 Minggu
Sumber : https://hometrendsbabyandkids.com.mt/week-
9/
Gambar 2.11
Janin 40 Minggu
Sumber : https://hometrendsbabyandkids.com.mt/week-
9/
C. Tanda-Tanda Kehamilan
(Manuaba, 2010:111)
a. Amenorea
c. Ngidam
e. Payudara tegang
h. Pigmentasi kulit
2011:74).
i. Epulis
j. Varices
a) Pembesaran uterus
b) Tanda Haegar
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
alat
selama 12-24 jam, dimulai ketika sel sperma memasuki sel telur
1. Uterus
Gambar 2.12
TFU Menurut Umur Kehamilan
Sumber : https://oshigita.wordpress.com/2013/10/31/
pemeriksaan-palpasi-leopold/
31
tabel 2.1
tinggi fundus uteri kehamilan
piscaseck
e) Serviks uteri
f) Ovarium
(Sulistyawati, 2012:61).
h) Payudara
2011:189).
i) Sirkulasi Darah
j) Kulit
dinding perut.
(Rukiyah,2009:68).
k) Sistem pernafasan
2013:47).
l) Sistem Gastrointestinal
m) Sistem Urinaria
n) Metabolisme
155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan
37
diperlukan janin.
ayam sehari.
protein.
o) Sistem musculoskeletal
(Sunarti, 2013:49).
p) Sistem endokrin
2010:102).
39
q) Sistem kardiovaskular
aterem.
wanita.
rendah.
Tabel 2.2
Kenaikan BB Yang Dianjurkan Selama Hamil
Berdasarkan IMT Sebelum Hamil
1.
IMT Sebelum Kenaikan BB Yang Dianjurkan Selama
Hamil Hamil
Kg Pon
Tabel 2.3
Penambahan Berat Badan Selama Hamil Pada Masing-
Masing Komponen Tubuh
Janin 3-3,8 kg
Jaringan Amnion 1 kg
Plasenta 1-1,1 kg
Payudara 0,5-2 kg
1. Trimester I
2. Trimester II
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa
3. Trimester III
pada trimester ketiga dan banyak ibu merasa dirinya aneh dan
44
lahir sewaktu-waktu.
Sering kali ibu merasa khawatir atau takut jika bayi akan
gawat janin.
Tabel 2.4
Imunisasi Tetanus Toxoid
%
Antige Lama
Interval (Perlindunga
n Perlindungan
n)
kontak pertama.
8. Pemeriksaan laboratorium
f) Pemeriksaan HIV
g) Pemeriksaan BTA
48
perencanaan persalinan
G. Komplikasi Kehamilan
1. Perdarahan pervaginam
a) Abortus imminens
2. Plasenta Previa
3. Solusio Plasenta
4. Kehamilan Mola
5. Kehamilan Ektopik
(Prawirohardjo, 2009:323).
6. Hiperemesis gravidarum
keadaan lemas, sakit pada ulu hati, tidak mau makan, berat
2013:163).
52
8. Pengelihatan kabur
ketuban, jika cairan yang keluar tidak teras, berbau amis, dan
hal ini terjadi pada kehamilan belum cukup bulan hal ini
terasa jika ibu berbaring atau beristirahat, dan jika ibu makan
Kebutuhan dasar pada ibu hamil secara garis besar antara lain
sebagai berikut :
1. Nutrisi
a) Protein
b) Kalori (energi)
jaringan baru.
55
c) Asam folat
d) Zat besi
zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil
(Sulistyawati, 2012:108).
e) Kalsium
ibu hamil turun sebanyak 5%. Oleh karena itu asupan yang
Tabel 2.5
Kecukupan gizi ibu hamil
Kebutuhan
Zat gizi penambahan Contoh jenis makanan
untuk ibu hamil
Energy 285 kkal Nasi, roti, ubi, jagung,
kentang, tepung dll.
Protein 12 gram Daging, ikan, telur,
ayam, tahu, tempe.
Kuning telur, hati,
Vitamin A 200 RE/i.u sayuran dan buah hijau
dan kuning kemerahan
Susu, ikan teri, sayuran
Kalsium 500 mg hijau dan kacang-
kacangan.
Biji-bijian, padi-padian,
Vitamin B1 0,2 mg kacang-kacangan,
daging.
Vitamin B2 0,2 mg Hati, telur, sayuran,
kacang
Hati, daging, ikan, biji-
Nitasan 1 mg bijian, kacang-
kacangan.
Zat besi 10 mg Sayuran, buah-buahan
2. Oksigen
yaitu udara yang bersih, tidak kotor atau polusi udara, tidak bau
3. Personal hygiene
4. Pakaian
Pakaian ibu hamil harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan
5. Seksual
Pada saat hamil, ibu hamil akan merasa letih pada beberapa
(Kusmiyanti, dkk,2013-108).
8. Senam hamil
9. Imunisasi
A. Pengertian Persalinan
B. Bentuk-Bentuk Persalinan
1) Persalinan spontan
2) Persalinan buatan
3) Persalinan anjuran
(Sulistyawati,2010:35)
63
usia 37 minggu.
gram.
C. Sebab-Sebab Persalinan
persalinan.
2. Teori oksitosin
3. Teori protagladin
5. Distensi rahim
7. Pengaruh janin
D. Tahapan Persalinan
1. Kala I
a) Fase laten
jam.
b) Fase aktif
subfase yaitu :
menjadi 9 cm.
67
(Sulistyawati, 2009:198)
Tabel 2.6
Diagnosa Kala dan Fase Persalinan
Persalinan
Serviks belum berdilantasi palsu/belum
inpartu
a. Kecepatan pembukaan 1 cm
atau lebih per jam
b. Ibu meneran
2. Kala II
belakang.
69
(Sumarah,dkk.2009 :68).
Tabel 2.7
Raterasi Durasi Kala Satu Dan Kala Dua Persalinan
3. Kala III
seperti:
70
bawah rahim
d) Terjadinya perdarahan
a) Metode schulze
(Marmi, 2016:257)
Gambar 2.13
Mekanisme pelepasan plasenta
Sumber:https://dokumen.tips/documents/pengeluaran-dan-
Pelepasan-plasenta-duncan-dan-schultze.html
4. Kala IV
kala IV adalah:
72
a) Evaluasi uterus
1. Lightening
pains”.
73
itu sifat his teratur yakni interval his semakin pendek, kuat dan
3. Pengeluaran cairan
G. Mekanisme Persalinan
1. Engagement
diameter lebar yang paling panjag berkisar 8,5 – 9,5 cm) atau
Gambar 2.14
Asinklitismus Anterior
Sumber : http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-
Komprehensif.pdf
75
Gambar 2.15
Asinklitismus Posterior
Sumber : http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-
Komprehensif.pdf
Gambar 2.16
Sinklitismus
Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-
Komprehensif.pdf
76
Gambar 2.17
Engagement
Sumber:https://fk.unud.ac.id/obgin/wpcontent/uploads/2015
/04/Dampak_Kehamilan_Dan_Persalinan_Terhadap_Dasar
_Panggul.pdf
2. Desent
Gambar 2.18
Descent
Sumber:https://fk.unud.ac.id/obgin/wpcontent/uploads/2015
/04/Dampak_Kehamilan_Dan_Persalinan_Terhadap_Dasar
_Panggul.pdf
3. Flexion
Gambar 2.19
Fleksi
Sumber:https://fk.unud.ac.id/obgin/wpcontent/uploads/2015
/04/Dampak_Kehamilan_Dan_Persalinan_Terhadap_Dasar
_Panggul.pdf
4. Internal rotation
Gambar 2.20
Putaran Paksi Dalam
Sumber:https://fk.unud.ac.id/obgin/wpcontent/uploads/2015
/04/Dampak_Kehamilan_Dan_Persalinan_Terhadap_Dasar
_Panggul.pdf
3. Ekstensi
Gambar 2.21
Ekstensi
Sumber:https://fk.unud.ac.id/obgin/wpcontent/uploads/2015
/04/Dampak_Kehamilan_Dan_Persalinan_Terhadap_Dasar
_Panggul.pdf
5. External rotation (restitution)
Gambar 2.22
Putaran Paksi Luar
Sumber:https://fk.unud.ac.id/obgin/wpcontent/uploads/2015/04/
Dampak_Kehamilan_Dan_Persalinan_Terhadap_Dasar_Pangg
ul.pdf
81
6. ekspulsi
Gambar 2.23
Ekspulsi
Sumber:https://fk.unud.ac.id/obgin/wpcontent/uploads/2015/04/
Dampak_Kehamilan_Dan_Persalinan_Terhadap_Dasar_Pangg
ul.pdf
setelah buang air kecil atau buang air besar, selain menjaga
2017:67).
2. Berendam
dan berdampak pada rasa “gembira” pada ibu. Selain itu, rasa
3. Perawatan mulut
4. Pengipasan
itu, gunakan kipas atau dapat juga bila tidak ada kipas, kertas
(Sulistyawati, 2010:43)
5. Kehadiran pendamping
tubunya, seperti :
1. Uterus.
(Bandiyah, 2009:107-108)
(Jannah, 2014:53).
3. Perubahan metabolisme
4. Perubahan renal
hal yang wajar, tetapi protein urin (+2) merupakan hal yang
5. Perubahan gastrointestinal
oleh karena itu ibu dianjurkan tidak makan terlalu banyak atau
1. Pasangger
letak janin, sikap dan posisi janin. Karena plasenta juga harus
2. Passage
relative kaku ini. Oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul
(Prawirohardjo, 2011:86)
3. Power
4. Psikologis ibu
5. Penolong
1. Persalinan lama
2017:102).
3. Partus presipitatus
serviks dan jalan lahir yang luas, emboli air ketuban (jarang),
2015: 49).
tali pusat terjepit pada waktu bagian janin turun dalam panggul
5. Letak muka
daerah kemaluan.
belakang.
95
7. Ruptur Uteri
8. Sepsis Puerpuralis
(Mochtar,2010:98).
9. Kelainan His
serviks.
tersebut ialah:
2008:1-35).
(APN, 2008:1-35).
98
3. Pencegahan infeksi
(APN, 2008:1-35).
b) Antisepsis
c) Dekontaminasi
% konsentrat
100
atau intrumen/peralatan.
e) Desinfeksi
g) Sterilisasi
(Mika Oktarina.2016:9-11).
5. Pencatatan (dokumentasi)
Catat semua hasil asuhan yang telah diberikan kepada ibu dan
6. Rujukan
rujukan
b) Transfusi darah
baru lahir
rujukan
3) Biaya pelayanan
104
menatalaksanakan kegawatdaruratan.
rujukan.
(APN,2008:35)
M. Partograf
1. Pengertian
2. Tujuan
sebagai berikut :
dalam.
106
kelahiran.
(JNKP-KR, 2014:57).
107
3. Penggunaan Partograf
2014:57).
4. Pengisian Partograf
menit.
(JNKP-KR, 2014:57-58).
janin.
318).
b) Kondisi janin
(kepala janin)
di atas 160.
Tabel 2.8
Lambang Warna Air Ketuban
Catat temuan yang ada dikotak yang sesuai di bawah laju air
Tabel 2.9
Molase Tulang Kepala Janin
7. Kemajuan Persalinan
a) Pembukaan serviks
Perhatikan:
(JNKP-KR, 2014:62).
115
(JNKP-KR, 2014:63).
9. Kontraksi Uterus
a) Oksitosin
per menit.
116
b) Obat-obatan lain
dan catatkan asuhan yang telah diberikan pada ibu dalam masa
2015:155).
sebagai berikut :
psikologis ibu.
1. Puerpurium dini
2. Puerpurium intermedial
3. Remote puerpurium
(Sulistyawati, 2009:05).
1. Uterus
sekitar 7-8 cm, lebar 5-5,5 cm dan tebal sekitar 2,5 cm.
119
lapisan yaitu:
pelindung uterus.
Tabel 2.10
Perubahan-perubahan normal pada uterus selama
postpartum
Diameter
Tinggi fundus
Involusi uteri Berat uterus uterus
uteri
Pertengahan
7 hari
pusat dan 500 gram 7,5 gram
(1 minggu)
simpisis
14 hari
Tidak teraba 350 gram 5 cm
(2 minggu)
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
Sumber: (Reny Heryani, 2010:24-25).
2. Serviks
2009:57).
(Kumalasari, 2015:157).
4. Sistem pencernaan
5. Payudara (mamae)
(Salehah, 2009:58).
6. Lokea
Lokea adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
yaitu:
a) Lokea rubra
hari pascapersalinan.
b) Lokea sanguilenta
c) Lokea serosa
sampai ke 14 pascapersalinan.
(Salehah, 2009:55).
124
Tabel 2.11
Lokea
Lokhea Waktu Warna Ciri-ciri
sebagai berikut :
a) Suhu
c) Tekanan darah
(Dewi, 2012:26).
(haematokrit) .
1. Fase taking in
diri.
3. Fase letting go
Tabel 2.12
Nutrisi ibu nifas
Makanan Normal Hamil Menyusui
Kalsium (gram) 12 15 15
Riboflavin 15 18 23
2. Ambulasi
mobilisasi yaitu :
otot rangka.
(Dewi, 2012:47-49).
hal yaitu:
memperbanyak perdarahan.
4. Eleminasi
5. Kebersihan diri
a) Perawatan perineum
b) Perawatan payudara
payudara.
menggunakan sendok
6. Aktivitas seksual
(Salehah, 2009:74-75).
persalinan.
persalinan.
abdomen.
(Reni, 2010:64-65).
(Reni, 2010:113).
pada masa nifas relative tinggi dan hal ini dihubungkan dengan
pada kasus ISK. Bakteri ini dapat berasal dari flora usus yang
140
nadi
Ekslusif
9. Konseling
10. Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan
komplikasi.
A. Pengertian Neonatus
lahir normal adalah bayi baru lahir normal dengan berat lahir
(Kumalasari, 2015:209).
143
B. Fisiologis Neonatus
baik.
baik.
Tabel 2.13
Tabel nilai APGAR
Gejala 0 1 2
Gerak aktif,
Otot Lemas Reflek lemah
reflek baik
Reaksi terhadap
Tidak ada Meringis Menangis
rangsangan
Badan
Seluruhnya
Warna kulit Biru/pucat merah/ekstremita
merah
s pucat
(Prawirohardjo, 2009:379).
hari).
(Fajriah L, 2013:58).
gram
kehamilan) :
1) Adaptasi pernafasan
kimia
146
penurunan suhu.
(e) Frekuensi pernafasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali per
menit.
2) Adaptasi kardiovaskular
Tabel 2.14
Perubahan anatomi bayi baru lahir yang terjadi secara tepat maupun
seiring waktu
Struktur Sebelum lahir Setelah lahir
Vena umbilikalis Membawa darah dari Menutup, menjadi
arteri ke hati dan jantung ligamentum teres
hepatis
Arteri umbilikalis Membawa darah Menutup: menjadi
arteriovenosa ligamentum venosum
Duktus venosus Pirau darah arteri ke Menutup: menjadi
dalam vena cava inferior liigamentum
arteriosum
Foramen ovale Menghubungkan atrium Biasanya menutup:
kanan dan kiri kadang-kadang terbuka
Paru-paru Tidak mengandung Berisi udara dan
udara dan sangat sedikit disuplai darah dengan
mengandung darah baik
berisi cairan
Arteri pulmonalis Membawa sedikit darah Membawa banyak
ke paru darah ke paru
Aorta Menerima darah dari Menerima darah hanya
kedua ventrikel dari ventrikel kiri
Vena cava inferior Membawa darah vena Membawa darah hanya
dari tubuh dan darah dari atrium kanan
arteri dari plasenta
pada tanggan, kaki, dan sekitar mulut bayi. Denyut nadi saat
keadaan tidur denyut nadi berkisar 100x per menit dan untuk
2013:151-152).
3) Adaptasi hati
4) Adaptasi imunoglobin
Akan tetapi, bila ada infeksi yang dapat melalui plasenta (lues,
5) Adaptasi ginjal
batu bata) dapat diamati pada popok karena kristal asam urat
(a) Konduksi
langsung).
(b) Konveksi
(c) Radiasi
(d) Evaporasi
dilakukan adalah:
lahir.
7) Adaptasi neurologis
suhu labil, kontrol otot buruk, mudah terkejut, dan tremor pada
Tabel 2.15
Reflek pada bayi
Refleks Respons normal Respons abnormal
Rooting dan Bayi baru lahir menoleh Respons yang
menghisap kepala ke arah stimulus, lemah atau tidak
membuka mulut, dan mulai ada respons terjadi
menghisap bila pipi, bibir, pada prematuritas,
atau sudut mulut bayi penurunan atau
disentuh dengan jari atau cidera neurologis,
putting. atau depresi system
saraf pusat (SSP)
Menelan atau Bayi baru lahir menelan Muntah, batuk atau
swallowing terkoordinasi dengan regurgitasi cairan
menghisap bila cairan dapat terjadi:
ditaruh di belakang lidah kemungkinan
berhubungan
dengan sianosis
sekunder karena
prematuritas,
deficit neurologis,
atau cidera:
terutama terlihat
setelah
laringoskopi
Ekstrusi Bayi baru lahir menjulurkan Ekstrusi lidah
lidah keluar bila ujung lidah secara kontinu atau
disentuh dengan jari atau menjulurkan lidah
putting yang berulang-
ulang terjadi pada
kelainan SSP dan
kejang
Moro Ektensi simetris bilateral dan Respon asimetris
abduksi seuruh ekstremitas, terlihat pada cedera
dengan ibu jari dan jari saraf perifer
telunjuk membentuk huruf (pleksus brakialis)
“c”, diikuti dengan abduksi atau fraktur
ekstremitas dan kembali ke klavikula atau
fleksi relaks jika posisi bayi fraktur tulang
berubah tiba-tiba atau jika panjang lengan
bayi diletakkan telentang atau kaki
pada permukaan yang datar
Melangkah Bayi akan melangkah Respon asimetris
dengan satu kaki dan terlihat pada cedera
kemudian kaki lainnya saraf SSP atau
dengan gerakan berjalan bila perifer atau fraktur
154
E. Periode Transisi
menit. Selama periode ini detak jantung cepat dan pulsasi tali
yaitu:
adanya retraksi.
lama.
transisi ke-III
1. Nutrisi
2. Eleminasi
lemak, lendir dan sel epitel. Sejak hari ke tiga sampai ke lima
(Vivian, 2011:29).
Tabel 2.16
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 tahun 10 Jam
4. Kebersihan kulit
5. Keamanan
(Dewi L, 2012:03).
bekerja sempurna.
Tanda bahaya bayi baru lahir menurut Jenny J.S (2013:46) yaitu:
pada bayi baru lahir. Ciri hipotermi yang bisa dilihat secara
kehilangan kesadaran.
Ini merupakan salah satu adanya infeksi yang terjadi pada tali
pusat atau alat untuk memotong tali pusat yang tidak steril.
Jika tubuh bayi terlihat lemas dan tidak mau menyusu kepada
kulit bayi menjadi kuning pada waktu 24 jam setelah bayi lahir
dilaksanakan adalah :
(f) Imunisasi
yaitu:
sakit
telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
(Manuaba, 2012:637).
B. Macam-Macam Metode KB
(1) Pengertian
a. Keuntungan kontrasepsi
7) Tanpa biaya
b. keuntungan nonkontrasepsi
1) untuk bayi
ASI).
optimal.
2) untuk ibu
persalinan.
c. Kerugian kontrasepsi
persalinan.
sosial.
(Saifuddin, 2012:MK-2).
169
a. Manfaat kontrasepsi
KB lainnya.
setiap waktu.
keluarga berencana.
penis.
keluarga berencana.
lain.
segera.
171
sama.
terputus.
ejakulasi sebelumnya.
senggama.
a) Mini pil
Gambar 2.24
Alat kontrasepsi pil mini
Sumber: https://www.lusa.web.id/kontrasepsi-pil-
progestin-minipill-or-progestin-only-contraceptive/
173
2013:73).
cara:
a. Menghambat ovulasi
b. Mencegah implantasi
lupa
mini pil
a. Memerlukan biaya.
berkurang.
175
a. Usia reproduksi
anak.
penyebabnya.
mioma uterus.
(Saifuddin, 2011:MK-52).
haid.
kontrasepsi lain.
terjadi kehamilan.
berikutnya.
bulan.
(Saifuddin, 2011:MK-54).
179
b) Pil kombinasi
2013:80).
Gambar 2.25
Alat kontrasepsi pil kombinasi
Sumber: https://mediskus.com/wanita/cara-benar-
minum-pil-kb
a. Monofasik
zat besi.
b. Bifasik
c. Trifasik
oleh sperma.
nyeri haid.
mencegah kehamilan.
menopause.
dampak positif.
kombinasi.
a. Usia reproduksi.
f. Pasca keguguran.
d. Pasca keguguran.
pertama haid.
diteruskan.
terlebih dahulu.
a) Suntikan kombinasi
Gambar 2.26
Alat kontrasepsi suntik kombinasi
Sumber:http://klinikbidangunungputri.blogspot.com/20
16/04/pemilihan-kb-suntik.html.
186
implantasi terganggu.
(Saifuddin, 2011:MK-36).
a. Keuntungan kontrasepsi
kombinasi adalah:
istri.
4) Jangka panjang.
mudah.
anemia.
miometrium.
(rifampisin).
tumor hati.
(Saifuddin, 2011:MK-37).
kombinasi yaitu:
a. Usia reproduksi.
memiliki anak.
189
kombinasi adalah:
penyebabnya.
mmHg).
Gambar 2.27
Alat kontrasepsi suntik 3 bulan
Sumber:http://duniakebidananwanita.blogspot.com/201
6/08/sap-kb-suntik-3-bulan.html
191
(Saifuddin, 2011:MK-43).
tribulan yaitu:
lendir serviks.
(Saifuddin, 2011:MK-43).
jangka panjang.
esterogen.
tubektomi.
a. Pengertian IUD
Gambar 2.28
Alat kontrasepsi AKDR
Sumber:http://media1.picsearch.com/is?44LZBakNFcIfhyT
7KPeXd3EUpQNLYI6ECwMrgQGumoA&height=341
telur.
dalam rahim.
2013:102).
(kehamilan ektopik).
setelah pemasangan.
pemasangan benar).
infertilitas.
sesudah melahirkan).
normal.
(Saifuddin, 2011:MK:82).
1) Usia reproduksi.
2) Keadaan nulipara.
panjang.
199
kontrasepsi.
bayinya.
setiap hari.
bersenggama.
dan empedu.
hamil).
evaluasi).
servisitis).
genital.
2011:159).
5. Implant
a. Pengertian implant
Gambar 2.29
Alat kontrasepsi KB Implant
Sumber: https://skata.info/article/detail/143/jangan-
bilang-sudah-tahu-kb-implan-sebelum-baca-ini
b. Jenis implant
kerjanya 5 tahun.
3 tahun.
1) Mengentalkan lendir.
h. Keuntungan implant
sampai 5 tahun.
pencabutan implant.
adalah:
haid.
payudara.
radang panggul.
i. Kerugian implant.
kesehatan.
sehendaknya sendiri.
204
j. Indikasi implant
jangka panjang.
penyebabnya.
kanker payudara.
205
terjadi.
sedikit menggelembung.
2.
kulit.
permukaan kulit.
206
luka insisi.
jatuh.
ujung trokar.
207
6. Metode barier
a) Kondom
(Imelda, 2018:126).
208
Gambar 2.30
Alat kontrasepsi kondom
Sumber: Marmi (2016: 155).
wanita.
(Marmi, 2016:158).
2016:158).
kesehatan khusus.
ber-KB.
2011:MK-18).
disposable.
(Imelda, 2018:126).
kondom.
(Imelda, 2018:126).
1) Bagi pria
diutamakan
kelamin
akuminata
penyebabnya ditegakkan.
(Imelda, 2018:126-127).
(malformasi).
2016:161).
b) Diafragma
(Saifuddin, 2011:MK-21).
(Nina, 2013:63).
selama haid.
213
2018:110).
pemakai.
genitalinya sendiri.
(Imelda, 2018:111).
berisiko tinggi.
7. Metode mantap
a) Tubektomi
perempuan).
penggunaan)
panjang.
masalah itu.
(Dyah, 2011:165-166).
b) Vasektomi
Vasectomy).
penggunaan.
penggunaan.
kemungkinannya adalah:
(Saifuddin, 2011:MK-96).
suasana alami.
2011:170).
a. Perdarahan
b. Hematoma
c. Infeksi
d. Granuloma sperma
30%.
e. Antibody sperma
2013:134-136).
225
1. Pengkajian Data
A. Data subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Usia
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Suku/bangsa
g) Alamat
2011:163).
2) Keluhan utama
a) Edema Dependen
terlentang (Varney,2007:539).
b) Nokturia
c) Konstipasi
(Varney,2007:541).
d) Sesak nafas
(Morgan,2009:289).
2013:237).
229
f) Kram tungkai
(Manuaba, 2010:541).
230
b) Hipertensi esensial
(Manuaba, 2010:110).
c) Penyakit paru
d) Anemia
(Manuaba, 2010:110).
e) Penyakit jantung
2007:541)
f) HIV/AIDS
(Saifuddin, 2010:933).
g) Gonorea
(Saifuddin, 2009:235).
i) Infeksi TORCH
4) Riwayat mestruasi:
Selain itu, kaji pula HPHT (hari pertama haid terakhir) ibu.
teratur.
(2014:67) yaitu :
(Nurhidayah, 2014:187).
2014:482).
2008:67).
2008:67).
235
a) Kehamilan
b) Persalinan
(Manuaba, 2010:197).
236
c) Nifas
d) Keadaan psikososial
antara lain :
asma.
a) Nutrisi
238
2011:189).
kehamilan :
(1) Kalori
(Saifuddin, 2010:286).
(2) Protein
al, 2007:543).
(3) Kalsium
(Lalengga, 2013:98).
Tabel 2.17
Contoh makanan ibu hamil
Kebutuhan makanan ibu hamil dalam sehari
Bahan
makanan Ibu hamil
TM I TM II TM III
Nasi 3 ½ piring 4 piring 3 piring
b) Eliminasi
(Saifuddin, 2011:185).
242
c) Pola istirahat
d) Personal hygiene
(Marmi, 2011:256).
2011:301).
(Marmi, 2011:235).
e) Pola aktivitas
f) Hubungan seksual
(Romauli, 2011:169-170).
246
(Romauli, 2011:169-170).
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
c) Tanda-tanda vital
(Marmi, 2014:241).
(2) Nadi
(3) Suhu
2011:178).
(4) Pernafasan
(Fajar, 2016:67).
d) Pemeriksaan antropometri
2012:95).
Tabel 2.18
Indeks masa tubuh
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Gemeli 16-20,5
(Saifuddin, 2009:532).
(Romauli, 2011:173).
2. Pemeriksaan fisik
a) Kepala
(Romauli, 2011:174).
252
b) Muka
c) Mata
2011:174).
d) Hidung
e) Mulut
f) Gigi
g) Telinga
h) Leher
i) Dada
j) Payudara
k) Perut
tidak, ada linea nigra atau ada linea alba atau tidak.
l) Genetalia
2014:170).
m) Ekstremitas
n) Anus
(Romauli, 2011:175).
256
3. Pemeriksaan khusus
Tabel 2.19
Perkiraan Usia Kehamilan Dalam Minggu dan TFU
Dalam cm
Tinggi Fundus
Usia kehamilan Dalam cm Menggunakan
penunjuk-penunjuk
badan
Tabel 2.20
Tafsiran berat janin sesuai usia kehamilan
trimester III
Usia kehamilan Berat janin (gram)
(bulan)
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
Sumber: (Manuaba, IAC., Manuaba, IBGF., Manuaba, IBG,
2010: 89).
c) Pemeriksaan Leopold
(a) Leopold 1
lipatan paha
Tabel 2.21
TFU berdasarkan Leopold pada trimester III
Usia kehamilan TFU
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu Pertengahan px dan pusat
Gambar 2.31
Posisi Leopold I
Sumber : Manuaba, 2010:118
260
(b) Leopold II
2012:118).
Gambar 2.32
Posisi Leopold II
Sumber : Manuaba, 2010:119
jari lainnya
panggul (PAP).
262
Gambar 2.33
Posisi Leopold III
Sumber : Manuaba, 2010:119
(d) Leopold IV
kaki penderita
Gambar 2.34
Posisi Leopold IV
Sumber : Manuaba, 2010:168
264
Gambar 2.35
Proses penurunan kepala berdasarkan sistem perlimaan
Sumber : Winkjosastro, 2008:84
PAP
(5) Cara lain bila kepala tidak dapat masuk dan teraba
(wiknjosastro, 2007:231).
e) Perlimaan
digerakkan
PAP
panggul
266
Tabel 2.22
Tabel Perlimaan
\
Sumber : (Saifuddin, Abdul Bari, 2008)
f) Aukultasi
dari 160 per menit atau tidak teratur, maka janin dalam
adalah:
2.36
Letak Punctum Maksimum Setelah Minggu ke-26
Gestasi pada posisi normal
Sumber: Wheeler, 2007
Keterangan:
Gambar ini untuk mencari letak DJJ, posisi umbilikus berada pada
pertengah angka 3 dan 4. Posisi 1 dan 2 mula-mula dengarkan
dipertengahan kuadran bawah abdomen. Posisi 3 jika DJJ tidak
ditemukan, dengarkan di pertengahan garis imajier yang ditarik
dari umbilikus sampai pertengahan puncak rambut pubis. 4 jika
tidak ditemukan, dengarkan langsung diatas umbilikus. 5 dan 6
jika belum ditemukan, dengarkan di pertengahan kuadran atas
abdomen. 7 dan 8 jika belum ditemukan, dengarkan 4 inci dari
umbilikus, mendekati panggul.
268
g) Pemeriksaan panggul
menjadi 2 yaitu:
±23-26 cm).
±18-20 cm).
5) Distansia Tubernum
2008:17).
pubis >90°.
c) Pemeriksan penunjang
1. Pemeriksaan hemoglobin
2016:34).
2011:187-188).
3. Pemeriksaan urin
2. Diagnosa kebidanan
3. Perencanaan
b. kesadaran composmestis
2) Nadi : 76-88x/menit
3) Suhu : 36,5-37,5®C
d. pemeriksaan laboraturium.
keadaan darurat.
terjadinya komplikasi
Masalah potensial
ditinggikan.
edema.
bawah.
b. Masalah 2 : Nokturia
berkemih.
dahulu.
c. Masalah 3 : konstipasi
perut kosong)
merangsang BAB.
d. Masalah 4 : hemoroid
BAB
terjadinya hemoroid.
bangun pagi
hangat
279
kram kaki.
berkurang
teratur
darah
setiap hari.
berat
dan keletihan
2) kesadaran komposmentis
perubahan hemodinamis
istirahat
menyebabkan pusing
terlentang
beban.
punggung.
diganjal bantal
rotundum.
bagian atas
pembesaran uterus.
dialami ibu.
saat ini.
multipara.
285
sebelum istirahat.
mempersulit tidur.
optimal.
k. Varises
bertambah parah
vena
287
duduk
menyebabkan kecemasan
persalinan
4. Implementasi
bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
sosial-spiriual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien.
289
berkesinambungan.
sesuai.
5. Evaluasi
6. Dokumentasi
SOAP yaitu:
S : Subyektif
O : Obyektif
identifikasi:
P : Plan
1. Pengkajian data
A. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
2008:566).
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
(Manuaba 2010:117-120)
f) Alamat
(Romauli, 2011:163).
2) Keluhan utama
yaitu:
makin bertambah.
293
jam.
pleksus frankenhauser.
3) Riwayat menstruasi
294
b) Siklus haid
4) Riwayat kesehatan
ini:
a) Panyakit jantung
2010:769).
b) Asma
et.al, 2009:322).
c) Anemia
d) Gonorea
e) Diabetes militus
(Fraser,et.al, 2009:338)
5) Riwayat kebidanan
a) Nutrisi
687).
b) Eleminasi
perlu. Jika ibu ingin buang besar saat fase aktif, lakukan
c) Personal hygiene
e) Aktivitas
8) Riwayat kebiasaan
a) Merokok
b) Alkohol
c) Obat terlarang
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
c) Tanda-tanda vital
(2) Nadi
(Varney, 2008:687).
(3) Suhu
(4) Pernafasan
(5) Antopometri
a. Tinggi badan
2011:163).
304
b. Berat badan
(Saifuddin, 2010:532).
c. LILA
2011:173).
2. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2011:174).
2) Muka
2007:693).
3) Mata
4) Hidung
6) Leher
7) Payudara
8) Abdomen
et all, 2007:687).
9) Genetalia
(Wiknjosastro,2008:45).
309
10) Anus
(Wiknjosastro,2008:46).
11) Ekstremitas
3. Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
a. Leopold 1
lipatan paha
310
b. Leopold II
lintang
(Manuaba, 2012:118).
c. Leopold III
d. Leopold IV
IV yaitu:
panggul
313
dalam rongga
Tabel 2.23
Penurunan kepala janin
Periksa luar Periksa dalam Keterangan
5/5 - Kepala dia atas PAP,
mudah digerakkakn
4/5 HI-II Sulit digerakkan,
bagian terbesar kepala
belum masuk panggul
3/5 HI-III Bagian erbesar belum
masuk panggul
2/5 HIII+ Bagian terbesar belum
masuk panggul
1/5 HIII-IV Kepala di dasar
panggul
0/5 H IV Di perineum
Sumber : (Saifuddin, Abdul Bari, 2008:104)
Tabel 2.24
Tabel Perlimaan
Tabel 2.25
Perkiraan usia dalam minggu dan TFU dalam Cm
Tinggi fundus
Usia Menggunakan
kehamilan Dalam (Cm) penunjuk-penunjuk
badan
Terabab diatas
12 minggu -
simfisis pubis
Ditengah antara
16 minggu - simfisi pubis dan
umbilicus
20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilicus
Usia kehamilan
22-27 minggu dalam minggu = -
cm (±2 cm)
Di tengah anatara
28 minggu 28 cm (±2 cm) umbilicus dan
prosessus xifoideus
Usia kehamilan
29-35 minggu dalam minggu = -
cm (±2 cm)
Pada prosessus
36 minggu 36 cm (±2 cm)
xifoideus
Sumber: (Saifuddin, 2014:93).
berikut:
316
Tabel 2.26
TBJ normal untuk usia kehamilan trimester III
Usia kehamilan Berat badan
(bulan) (gram)
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
Sumber: (Manuaba, 2012:89).
b) Auskultasi
2009:261).
2009:147-148).
c) His
d) Pemeriksaan dalam
hal-hal berikut:
atau 100%.
persalinan preterm.
kanalis servisis
1. Pemeriksaan penunjang
a) Urin
b) Darah
2. Diagnosa kebidanan
masuk PAP keadaan jalan lahir normal KU ibu dan janin baik,
persalinan (Wiknjosastro,2008:40).
2007:722).
e) P≥1 kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik
(2008:118) yaitu:
1. Retensio plasenta
3. Plasenta tertahan
1. Atonia uteri
penuh
321
3. Perencanaan
masuk PAP keadaan jalan lahir normal KU ibu dan janin baik,
Tujuan :
Kriteria :
TD : 100/60-130/90 mmHg
S : 36-37®C
N : 80-100x/menit
R : 16-24x/menit
sedikitnya 40 detik
Kala I
Intervensi :
bayi
3) Mempersiapkan rujukan
rujukan
persalinan berlangsung
persalinan
persediaan mengejan
miring ke kiri
8) Observasi TTV
menit
sekali
dan janin
setiap 2 jam
(Handayani, 2010:37).
Kala II
Wiknjosastro (2008:79-97) :
2008:80).
326
2006:U-14).
2008:117).
suntik)
(Wiknjosastro,2009:83).
amniotomi
2009:19).
DJJ yang kurang dari 100 atau lebih dari 160x per
normal
2008:87).
(Wiknjosastro, 2008:84).
(Wiknjosastro, 2008:81).
secara efektif
330
tidak sesuai
kontraksi
multigravida)
2008:77)
bokong ibu
(Wiknjosastro, 2009:89).
(Wiknjosastro, 2009:53).
Kelahiran kepala
(Wiknjosastro, 2008:89).
333
kelahiran bayi
(b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali
spontan
Lahirnya bahu
belakang
(Varney, 2007:1153)
2007:1148)
pernyataan yaitu :
kesulitan
(Wiknjosastro, 2008:152).
(JNPK-KR, 2008:96).
336
2016:262).
penyuntikan osksitosin)
2008:126).
2008:126).
(b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada
34) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu dengan kulit
35) Selimuti bayi dan ibu dengan kain yang hangat dan
(Wiknjosastro, 2009:129).
Kala III
37) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi
(Wiknjosastro, 2009:100).
(Wiknjosastro, 2009:102).
Mengeluarkan Plasenta
plasenta
kemih penuh
(Wiknjosastro, 2009:106).
2007:1162).
342
perdarahan
berlebihan
Kala IV
121)
2009:107).
(Wiknjosastro, 2009:131).
2009:140).
pendarahan pervaginam.
persalinan.
menilai kontraksi
(Wiknjosastro, 2009:107).
2009:115).
tidak normal.
37,5oC).
(Wiknjosastro, 2009:127)
346
dan bilas.
2009:17).
yang sesuai.
(Wiknjosastro, 2009:31).
(Wiknjosastro, 2009:132).
2010:U-14).
Dokumentasi
1. Masalah kala I
proses persalinan
kondisi dirinya.
dilakukan.
diberlakukan.
349
b. Nyeri punggung
persalinan
c. Kala 1 lama
Kriteria :
lamanya 40 detik)
pemeriksaan
dibutuhkan
kemih,
2. Masalah kala II
kecukupan minum.
b) suhu 36-37,5°C
c) KU baik
persalinan.
dehidrasi.
gram/oral.
353
kegawatdaruratan obstetrik.
2007:722).
Intervensi :
peredaan nyeri.
d. Kala II lama
Kriteria :
1) Hitung TBJ
bila a da his
kemajuan persalinan
Intervensi :
intracranial.
356
penanganan lanjutan.
kegawatdaruratan obstetric.
rujukan.
dapat terjahit.
Intervensi :
keluar.
kegawatdaruratan obstetric.
4. Implementasi
rujukan.
sosial-spiriual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien.
berkesinambungan.
sesuai.
5. Evaluasi
dan keluarga
6. Dokumentasi
kebidanan
1. Pengkajian Data
A. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama
penanganan (Ambarwati,2010:131).
362
b. Umur
c. Agama
(Ambarwarti,2010:132).
d. Pendidikan
(Sulistyowati,2009).
e. Pekerjaan
f. Alamat
5) Keluhan utama
(Ambarwati,2010:132).
berkontraksi.
selama kehamilan.
tersebut.
(e) Konstipasi
robekan perenium.
(f) Hemoroid
melahirkan.
6) Riwayat menstruasi
2009:129).
7) Riwayat obstetric
2010:134).
366
8) Riwayat KB
2011:58).
9) Riwayat kesehatan
2010:133).
bayinya seperti :
2. Penyakit TBC
3. Sifilis
4. Penyakit asma
2010:336).
membentuk ASI.
2010:133)
a. Pola nutrisi
1) Makan
lain:
2) Minum
3) Eleminasi
4) Pola istirahat
370
b. Aktivitas sehari-hari
c. Personal hygiene
d. Aktivitas seksual
berhubungan
371
a. Fase taking in
c. Fase letting go
sudah meningkat.
2008:122).
jam pertama).
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Suhu
4) Pernafasan
(Varney,2008).
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
2011:174).
b. Muka
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Leher
g. Aksila
(Romauli, 2011:178).
376
h. Dada
i. Payudara
2014:124).
j. Abdomen
k. Genetalia
l. Ekstremitas
(Manuaba, 2012:148).
3. Pemeriksaan penunjang
berikut :
2. Diagnose kebidanan
3. Perencanaan
2009:126).
3) Tanda-tanda vital :
Nadi : 60-80x/menit
Suhu : 36-37,5®C
Pernafasan : 16-24x/menit
4) Laktasi normal
5) Involusi uterus
379
Tabel 2.27
Involusi uterus normal pada masa nifas
Waktu involusi Tinggi fundus
56 hari Normal
6) Lokea normal
(Manuaba, 2010:201).
Intervensi :
lokea
(Saifuddin, 2009:377).
2012).
2012:89).
Kemungkinan masalah :
persalinan
381
masa nifas
sistem urinaria
2. Masalah 2 : Konstipasi
luka jahitan
beraktivitas
terjadinya infeksi
berkurang
383
dibawah perut
menekan payudara
payudara.
4. Implementasi
Dengan kriteria :
sosial-spiritual-kultural
berkesinambungan
sesuai
5. Evaluasi
Dengan kriteria :
dan keluarga
6. Dokumentasi
Dengan Kriteria :
masalah kebidanan
387
1. Pengkajian data
A. Data subyektif
(Manuaba, 2012:205)
2) Keluhan utama
3) Riwayat antenatal
4) Riwayat natal
2012:368).
5) Riwayat postnatal
Tabel 2.28
Kebutuhan cairan dan kalori pada neonatus
hari
Cairan/kg/hari Kalori/kg/hari
kelahiran
Ke-1 60 ml 40 kal
Ke-2 70 ml 50 kal
Ke-3 80 ml 60 kal
Ke-4 90 ml 70 kal
(b) Eleminasi
(Saifuddin, 2014:370).
(e) Aktivitas
(Saifuddin, 2014:137).
(f) Psikososial
B. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
(Saifuddin, 2009:137).
1. Suhu
(Varney, 2008:882).
2. Pernafasan
2014:138).
3. Nadi
(Kumalasari, 2015:218).
4. APGAR SCORE
(Prawirohardjo, 2009:379).
Tabel 2.29
Penilaian APGAR SCORE
Gejala 0 1 2
Tidak <
Denyut jantung >100x/menit
ada 100x/menit
Lemah,
Tidak
Pernafasan menangis Baik, menangis kuat
ada
lemah
Reflek Gerak aktif, reflek
Otot Lemas
lemah baik
Reaksi terhadap Tidak
meringis Menangis
rangsangan ada
Badan
Biru/puc
Warna kulit merah/ekstr Seluruhnya merah
at
emitas pucat
Sumber : (Manuaba, 2010:205)
(c) Antromometri
1. Berat badan
(Saifuddin, 2014:138).
2. Panjang badan
2008:921).
2. Diameter oksiput-frontalis : 11 - 12 cm
6. Diameter bitemporalis : 8 – 10 cm
7. Sirkumferensisa suboksipito-breghmatikus:33-
34 cm
8. Sirkumferensia submentoreghmatikus:32–33 cm
2) Pemeriksaan fisik
(a) Kepala
Tabel 2.30
Perbedaan antara caput succedenum dan cephal
hematoma
Caput seccedenum Sefal hematoma
1) Muncul pada saat lahir 1) Muncul beberapa jam
setelah lahir
2) Tidak bertambah besar 2) Lebih besar hari ke-2
atau ke-3
3) Hilang dalam beberapa 3) hilang setelah 6 minggu
hari
4) Batas tidak jelas 4) Batas tegas
5) Kadang-kadang melewati 5) Tidak mpernah meleati
sutura sutura
6) Penyebab : bengkak 6) Penyebab : perdarahan
melewati jaringan lunak subperiosteal
(b) Mata
(c) Hidung
(Marmi, 2012:57).
(d) Mulut
(e) Leher
(f) Dada
(g) Abdomen
(h) Punggung
(i) Genetalia
(a) Perempuan
(b) Laki-laki
(Marmi, 2012:59).
(j) Anus
(k) Ekstremitas
3) Pemeriksaan neurologis
(Wiknjosastro, 2008:134).
2012:72).
(Marmi, 2012:71).
2012:71).
2008:70).
4) Pemeriksaan penunjang
(Nurmalasari, 2010:56).
C. Diagnosis Kebidanan
D. Perencanaan
S : 36,5 – 37,5®C
N : 120-160x/menit
RR : 40 – 60x/menit
kurang baik
Masalah potensial :
1. Masalah 1 : hipotermi
stress dingin
basah.
407
2. Masalah 2 : Seborrhea
minum
air matang
bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air
digunakan
sebelum menyusui
baru
bayi
tindkan pencegahan
kulit bayi
410
6. Masalah 6 : Hipoglikemi
setelah kelahiran
hipoglikemia
istirahat
hari ke 2 dan ke 3
(Kern ikterus)
jam sekali
selama 10 menit
mudah diekskresikan
8. Masalah 8 : Miliariasis
kelenjar keringat.
miliariasis.
bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air
digunakan.
sebelum menyusui.
f) Implementasi
psikososial-spiritual-kultural.
415
evidence based.
d. Melibatkan klien/pasien.
memadai.
g) Evaluasi
Kriteria :
h) Dokumentasi
berikut :
masalah kebidanan
keluarga berencana.
1. Pengkajian data
A. Data subyektif
1) Identitas
(a) Nama
(b) Umur
(Saifuddin, 2010:09).
(c) Agama
(Ambarwati, 2010:132).
418
(d) Pendidikan
(e) Pekerjaan
2011:194).
(f) Alamat
2) Keluhan utama
(Affandi, 2012:09).
3) Riwayat kebidanan
(a) Haid
4) Riwayat kesehatan
2012:MK-45).
(Affandi, 2012:MK:66).
5) Riwayat KB
2013:209).
(a) Nutrisi
421
2010:MK-35).
(c) Eleminasi
(e) Seksual
(Saiffudin, 2010:MK-42).
422
B. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
1. Baik
2. Lemah
(b) Kesadaran
(Sulistyawati, 2010:122).
all, 2009:657).
1. Berat badan
2013:171)
2) Pemeriksaan fisik
(a) Kepala
(b) Muka
(Affandi, 2012:MK-50)
(c) Mata
2012:MK-75).
(d) Hidung
(e) Mulut
(f) Telinga
(g) Leher
(h) Aksila
(Romauli, 2011:178).
(j) Payudara
(k) Abdomen
2010:MK-58).
(l) Genetalia
(Affandi, 2012:MK-75).
(m) Ekstremitas
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan Inspekulo
kehamilan.
2. Pemeriksaan Bimanual
(Affandi, 2012:MK-66).
2. Diagnose kebidanan
kriteria yaitu :
3. Perencanaan
secara komprehensif
klien/keluarga
Tujuan :
bertambah
kondisinya
Kriteria :
diberikan petugas
kontraindikasi
kita
pilihannya
Masalah potensial :
1. Masalah 1 : Amenorhea
penggunaan KB.
dengan kondisinya
berkurang
3. Masalah 3 : Pusing
dari KB hormonal
berkurang
dari KB
penggunaan KB
4. Implementasi
sosial-spiritual-kultural
berkesinambungan
sesuai
5. Evaluasi
dan keluarga
6. Dokumentasi
kebidanan
rujukan