Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN MATERNITAS “ IBU HAMIL FISIOLOGIS “


DI PUSKESMAS DLANGGU
MOJOKERTO

Di susunoleh :
Nama : Erwanda Dwi A.L
NIM : 201504075

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan“ KEPERAWATAN MATERNITAS “ pada kasus


“ Ibu Hamil Fisiologis “ . Telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing akademik dan
klinik di Puskesmas Gondang Mojokerto .

Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :

Mojokerto ,
Mahasiswa

Erwanda Dwi A.l

Menyetujui
Pembimbing Akaademik Pembimbing Ruangan

Dr.Indah Lestari,S.Kep.Ns.,M.Kes.
NIK : 162 601 021
KepalaRuangan
KONSEP DASAR
A.KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur matang pada saluran
telur yang kemudian bertemu dengan sperma lalu keduanya menyatu membentuk sel yang akan
tumbuh (BKKBN 2015)
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi
kondisi normal dapat menjadi patologis. Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak
perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi (Sulistyawati,
2009)
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum.(Helen Varney, 2007 ; 492)
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan kehamilan 280
hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.(Sarwono, 2007; 84)
2. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering
adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus korona
radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat mampu
menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosom
dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
b. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai dengan 16
sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3
hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga
rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di
massa sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah
sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut
embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga
trofoblast bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista
tingkat lanjut.
c. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam dinding
uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian
anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik
( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok
– kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.(Marjati,dkk.2010 ; 37)

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio


a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses pembelahan sampai
dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan membentuk 3 lapisan utama yaitu
ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada didalam bentuk
rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali disebut masa
organogenesis/ masa pembentukan organ.
c. Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
- Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat refleks menghisap dan
menelan, genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis kelaminnya.
- Minggu ke 16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi rambut mulai tumbuh pada
tubuh.
- Minggu ke 20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah nyata,
telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh sempurna. Skeleton terlihat pada
pemeriksaan sinar X kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh
fetus, gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus renalis mulai berfungsi
dan sebanyak 7 – 17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
- Minggu ke 24 : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.
- Minggu ke 28 : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik,
rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan menyebabkan kerutan kulit
berkurang, testis turun ke skrotum.
- Minggu ke 32 : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena lemak
disimpan disana, testis terus turun.
- Minggu ke 36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum pada minggu ke 36 ovarium
perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai
ujung jari, umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
- Minggu ke 40 : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan
ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir. Sekarang terdapat
cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada
minggu tersebut.(Marjati,dkk, 2010; 39)
4. Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda presumtif kehamilan
Amenore (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan
ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.

Mual muntah

Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan
estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga
menimbulkan mual muntah.

Ngidam

Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan pertama


kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

Sinkope atau pingsan


Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan
menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16
minggu.

Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air,


dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.

Anoreksia nervousa

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu nafsu
makan muncul lagi.

Sering kencing

Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena
uterus yang membesar keluar rongga panggul.

Konstipasi/obstipasi

Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen.

Epulis

Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

Pigmentasi

Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas

- Pipi : - Cloasma gravidarum

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi


yang berlebihan pada kulit.

- Perut : - Striae livide

Striae albican

Linea alba makin menghitam

- Payudara : - hipepigmentasi areola mamae


Varises atau penampakan pembuluh vena

Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena.
Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi
disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.

2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)

a. Pembesaran Perut
b. Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
c. Tanda Hegar
d. Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
e. Tanda Goodel
f. Pelunakan serviks
g. Tanda Chadwiks
h. Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
i. Tanda Piskacek
j. Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah
dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
k. Kontraksi Braxton Hicks
l. Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus.
Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8
minggu.
m. Teraba Ballotement
n. Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
o. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
p. Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu
(pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

3. Tanda Pasti (Positive Sign)

5. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil


a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan
hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
 Elastisitas vagina bertambah
 Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
 Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya berwarna
kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elestis di
bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu biasanya
membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada kehamilan 3
minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat
pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar,
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian
ASI.(Sarwono,2007:94-100)
6. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh maka akan
segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah ,
keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti
berikut ini.
1. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan
kesedihan
2. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan memperhatikan
perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat libidonya,
tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido,
akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan
suami.
4. Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur dengan
keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi,
serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu
besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada
ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. (Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
7. Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan
a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari. Penyebab
morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan hormon selama kehamilan,
kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan oleh tidak makan sehingga mengakibatkan
siklus yang tidak berujung pangkal), lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan
faktor – faktor emosi yang lain.puncak nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia
kandungan 11 minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan: - Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
- Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari
- Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi refleks gag.
- Istirahat
- Gunakan obat – obatan
Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda – tanda kurang gizi
b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan berat pada
fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda hegar) menyebabkan antefleksi
pada uterus yang membesar akibat adanya tekananlangsung pada uterus yang membesar.
Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering dialami wanita primigravida setelah
lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam
panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan: - Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
- Banyak minum di siang hari
- Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
c. Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara yang semakin
bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada
kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar.
Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal, gunakan mekanisme tubuh
yang baik untuk mengangkat benda.
d. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernapasan
untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan
aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan meningkatkan karbondioksida.
Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena
pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang
lebih 4 cm selama kehamilan.
Cara penanganan :
- Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
- Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman pernafasannya saat
sedang mengalami hiperventilasi
- Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya secara berkala dan
mengambil nafas dalam
- Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat sedang berdiri.
e. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstrimitas
bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada
vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada
pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
- Hindari menggunakan pakaian ketat
- Elevasi kaki secara teratur setiap hari
- Posisi menghadap kesamping saat berbaring
- Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-vena panggul
f. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan hingga
trimester III.
Penyebab :
- Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan peningkatan
jumlah progesteron.
- Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang
kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus
- Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh
uterus yang membesar
Cara penanganan :
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi terlalu penuh
- Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung untuk
menjalankan fungsinya
- Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan sekresi asam
lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
- Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
g. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus besar
ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
- Asupan cairan yang adekuat
- Istirahat cukup
- Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk menstimulasi
peristaltik
- Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
- Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
- Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh yang bai,
mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur
h. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah panggul sehingga
mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator dalam perjalanan
menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
- Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
- Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan mekanisme tubuh
yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
- Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
- Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
i. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi bahu
terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran lengan
yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
Cara penanganan :
- Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
- Berbaring rileks
(Helen Varney, 2007 : 536-543 )
8. Kebutuhan Ibu Hamil
a. Kebutuhan Fisik ibu Hamil
1. Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak 20%. Hal ini
disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat menekan diafragma sehingga
tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-paru berkurang 5%).
2. Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan seimbang yang harus
di konsumsi ibu selama masa kehamilannya meliputi karbohidrat, protein, (60gr/hari),
lemak,vitamin, dan mineral.
3. Kebutuhan personal hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan gigi dan mulut
,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4. Kebutuhan eliminasi
o Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan trimester III karena adannya
penekanan kandung kemih oleh uterus.
o Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi otot polos dan kompresi usus
bawah oleh uterus yang membesar pada kehamilan dan serta karena adannya aksihormonal
yang dapat mengurangi gerakan peristaltik usus.
5. Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan trimester III sedagkan
pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko cidera bagi ibu/ janin.
Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan
melonjak,meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
7. Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan 8-11 jan pada
malam hari.
8. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu,
misalnya tetanus neonatorum.
9. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik / fisiologis,
persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat melahirkan, persiapan transportasi
dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu dan bayi.
b.Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
1. Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat ikatan keluarga. Sebaiknya
keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan itu untuk membantu ia dalam menyesuaikan
diri dan menghadapi masalah selama kehamilannya karena sering kali merasa ketergantungan
atau butuh pantauan orang-orang di sekitarnya.
2. Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu hamil, membantu
mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal serta menghindari kemunglinan
komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga berperan dalam membantu untuk mempersiapkan
untuk menjadi orang tua dan dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
3. Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk membantu menyelesaikan
ketakutan dan kehawatiran yang dialami para calon orang tua.
4. Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan untuk memudahkan
anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan terhadap kehidupan atau suasana
lingkungan mereka yang baru.(Bobak,2004 : 279-289)
9. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk emastikan
seorang wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri atas anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan panggul serta pemeriksaan laboratorium.
1. Anamnesis
Dari anamnesis dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.
a. Terhentinya menstruasi/amenore
b. Mual dan muntah
c. Tingling (dilep), tegang, berbenjol – benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran puting
susu.
d. Peningkatan frekuensi berkemih
e. Kelelahan
f. Perubahan warna pada payudara
g. Menonjolnya kelenjar Montgomery
h. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi
i. Pengeluaran kolostrum dari puting susu
j. Salivasi berlebihan
k. Tanda chadwick
l. Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.
m. Pigmentasi kulit.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pengeluaran kolostrum
b. Perubahan warna pada payudara
c. Pembesaran pada abdomen
d. Teraba garis janin
e. Ballotement
f. Gerakan janin
g. Bunyi jantung janin
3. Pemeriksaan Pelvis
a. Pembesaran uterus
b. Perubahan bentuk uterus
c. Tanda piskacek
d. Tanda hegar
e. Tanda goodell
f. Teraba kontraksi baxton hicks
g. Tanda chadwick
4. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang
a. Tes kehamilan positif
b. USG tampak keberadaan janin
c. Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)

B. KONSEP ANTENATAL CARE (ANC)


1. Pengertian ANC
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2010; 110)
2. Tujuan ANC
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
persalinan, dan kala nifas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan kala nifas.
c. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas,
laktasi, dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.(Manuaba, 2010 : 111)
3. Kebijakan program
a. Standart asuhan antenatal (14 T)
- Timbang berat badan dan tinggi badan
- Ukur tekanan darah
- Ukur tinggi fundus uteri
- Imunisasi TT
- Pemberian tablet besi (minum 90 tablet selama kehamilan dan dimulai usia kehamilan 20
minggu)
- Test VDRL
- Test Hb
- Perawatan payudara
- senam ibu hamil
- temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
- pemeriksaan protein urine atas indikasi
- periksaan reduksi urine atas indikasi
- pemberian kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
- pemberian anti malaria untuk daerah endemis malaria
b. Standart minimal Kunjungan Kehamilan
Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan , yang terdistribusi
dalam 3 trimester, yaitu sbb:
- 1 kali pada trimester I
- 1 kali pada trimester II
- 2 kali pada trimester III
c. Informasi Kunjungan Kehamilan
Kunjugan Waktu Informasi Penting
Membangun hubungan saling percaya
antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan seperti
Trimester Sebelum
tetanus neonatorum, anemis kekurangan zat
Pertama minggu ke 14
besi, penggunaan praktik tradisional yang
merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
Mendorong perilakuk yang sehat (giat,
latihan dan kebersihan, dsb)
Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan
khusus mengenai preeklampsia ( tanya ibu
Trimester Sebelum
tentang gejala – gejala preeklapmsia, pantau
kedua minggu ke 28
TD, evaluasi edema, periksa untuk
mengetahui proteinuria)
Sama seperti diatas, ditambah palpasi
Trimester Antara minggu
abdominal untuk mengetahui apakah ada
ketiga 28 – 36
kehamilan ganda
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak
Trimester
bayi yang tidak normal, atau kondisi lain
ketiga
yang memerlukan kelahiran dirumah sakit.
(Marjati dkk, 2010 ;9-13)
4. Penapisan Ibu Hamil
Ibu hamil dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
a. Kehamilan Resiko Rendah (KKR) skor 2 hijau
Kehamilan normal tanpa masalah/faktor resiko
Kemungkinan besar: persalinan normal,tetap waspada komplikasi persalinan Ibu dan Bayi
baru lahir Hidup Sehat.
b. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 – 10 kuning
Kehamilan dengan faktor resiko, baik dari ibu dan atau janin dapar menyebabkan komplikasi
persalinan. Dampak kematian / kesakitan / kecacatan pada ibu dan atau bayi baru lahir.
c. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) skor ≥12 merah
Kehamilan dengan faktor resiko ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau janinnya yang dapat
menyebabkan
- lebih besar resiko/ bahaya komplikasi persalinan
- lebih besar dampak kematian ibu dan atau bayi
SKOR POEDJI ROCHJATI
I II III IV
Kelompok Masalah/Faktor Resiko SKOR TRIBULAN
Faktor No Skor Awal Ibu Hamil 2
I II III.1 III.2
Resiko
1 Terlalu Muda Hamil I < 16 4
tahun
2 Terlalu Tua Hamil I >35 tahun 4
Terlalu Lambat Hamil I,
kawin > 4 tahun
3 Terlalu lama hamil lagi (>10 4
tahun)
4 Terlalu cepat hamil lagi (< 2 4
tahun)
5 Terlalu banyak anak, 4 atau 4
lebih
6 Terlalu tua umur > 35 tahun 4
7 Terlalu pendek < 145 cm 4
8 Pernah gagal hamil 4
9 Pernah melahirkan dengan
a. Tarikan tang/vakum 4
b. Uri dirogoh 4
c. Diberi Infus/tranfusi 4
10 Pernah Sectio caesarea 4
11 Penyakit pada ibu hamil
a. Kurang darah 4
b. Malaria
c. TBC paru 4
d. Payah jantung
e. Kencing manis 4
f. PMS
12 Bengkak pada muka/tungkai dan 4
tekanan darah tinggi
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4
14 Hamil kembar air (hydramnion) 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak lintang 8
19 Pendarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklampsi berat/ kejang – 8
kejang
(Buku KIA, 2009)
C. KONSEP MANAJEMEN IBU HAMIL
I. Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data Subyektif
1. Biodata.
Nama suami/istri : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah kekeliruan (marjati
dkk,2010;87)
r : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia reproduksi (20-35 tahun)(Ari S,2009:99)
Agama : Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan asuhan saat
hamil dan bersalin
Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan konseling sesuai
pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan
bayinya. (Ari S, 2009;104)
Pekerjaan : Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian menunjukkan bahwa ibu
yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja (Ari
S,2009;105)
Alamat : Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya tentang
kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika diperlukan. (marjati,dkk:2010:87)
Penghasilan : Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila sewaktu – waktu
ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil
(Ari S,2009;104)
2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau kunjungan ulang ataupun
ada keluhan.(Ari S,2009;167)
3. Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat hamil adalah
sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan III), Keputihan (TM I,II, dan III),
Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak (TM II dan III), Nyeri
ligamentum rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I),
sakit punggung (II dan III)
(Ari S, 2009; 123 - 127)
4. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi medis dapat
dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan selanjutnya embolisme
paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan pengobatan dan dapat
menimbulkan efek samping pada janin. Komplikasi media utama seperti DM, jantung
memerlukan keterlibatan dan dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada kehamilan
antara lain:
- Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam kandungan,
persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
- TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan kondisi ibu
hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus, bayi lahir prematur, persalinan
lama dan perdarahan postpartum
- Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran prematur/ lahir mati
- Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature, hydraamnion,
kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
- HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu mudah
terinfeksi.(Salmah,2006;134))
5. Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM, Asma akan
berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan. (Unpad, 1983;155)
6. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
- Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti hyperemesis, perdarahan
pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan bengkak – bengkak ditangan dan wajah.
- Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan ditolong oleh siapa.
Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara bedah sesar, untuk kehamilan saat ini
mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika
insisi uterus berada dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk
dikeluarkan pervaginam.
- Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan emosi ibu harus
diperhatikan. (Wheeler,2004; 37)
7. Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan, meliputi hal – hal
seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya sekitar 12 – 16 tahun) (Ari
S,2009;157), lamanya(frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus haid ( lebih awal atau
lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah, HPHT(membantu penetapan tanggal
perkiraan kelahiran) (Wheeler, 2004; 36), keluhan saat haid(keluahn yang disampaikan dapat
menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala sampai pingsan atau jumlah darah yang
banyak) . (Ari S, 2009;157)
8. Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan berapa lama
menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak
diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya. (Ari sS,2009;101)
9. Riwayat kehamilan sekarang.
Trimester I : berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC dimana dan
berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat
yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah atau belum merasakan gerakan janin, usia
berapa merasakan gerakan janin(gerakan pertama fetus pada primigravida dirasakan pada usia
18 minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang didapat. (marjati dkk,2010;
81)
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat
yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.(Marjati dkk, 2010;126)
10. Riwayat KB.
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB jenis apa, sudah
berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana penggunaan KB setelah melahirkan.
Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor gagal KB atau tidak.,

11. Pola kebiasaan sehari-hari.


a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir membutuhkan 30 –
40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit A 50 gram. Dapat diperoleh
dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi, satu potong
daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu dan buah. (Ari S,2009; 63)
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam untuk menjaga kondisi
kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang + 1-2 jam/hari
c. Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi usus bawah oleh
uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester III mengalami ketidaknyamanan
yaitu sering kencing.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan berat karena
dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I dan II membuuhkan
bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam
beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan
dan abortus.
e. Pola seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat menyebabkan ketuban
pecah dini dan persalinan prematur.(Bobak,2004;135)
12. Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi tentang hamil,
apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana dukungan
keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya akan
mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya (Ari S,1009;173)
13. Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian meningkat pada trimester
kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tubuhnya. (Helen
Varney,2006;37)
B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien secara
keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174)
D : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan diastole maksimal 140
mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg. (Patricia,2005; 759). Pada ibu hamil tekanan darah
menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10 mmHg
sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin (Helen Varney,2007;499)
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari S,2009:61)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh hamil > 37,5 C
dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak terpengaruh selama
kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 –
25 % dari biasanya (manuaba,1998:109)
B : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah 0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
B : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan panggul)
(manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma gravidarum sebagai
tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan mempengaruhi
kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap
hepatitis
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi, sariawan tanda ibu
kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan iodium,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan bendungan vena
jugularis/tidak
Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola mammae tanda
kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk
persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak
memepengaruhi jalannya persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)
b. Palpasi.
Tujuan: - untuk mengetahui umur kehamilan
- Untuk mengetahui bagian bagian janin
- Untuk mengetahui letak janin
- Janin tunggal atau tidak
- Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
- Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
- Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala : adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh pada saat
persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial
terjadi gagal jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi kelahiran prematur, lahir
mati, kretinisme dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit
misal TBC, radang akut dikepala
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara dan
menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai
keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen : Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan bagian
yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uterus
 Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
 12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
 24 minggu TFU setinggi pusat
 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang dan menentukan letak
kepala pada ketak lintang
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian terbawah sudah masuk
PAP atau belum.
Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.

c. Auskultasi
Tujuan: menentukan hamil atau tidak
Anak hidup atau mati
Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak tunggal/ kembar
yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC yang
dapat memperberat kehamilan.
Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d. Perkusi.
Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1 . (Marjati dkk, 2010; 12-13)
3. Pemeriksaan Penunjang.
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya, diperiksa darah
untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange, coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada
janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing cacing
dan parasit

b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV rangka janin
belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
 Diperlukan tanda pasti hamil
 Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
 Mencari sebab dari hidraamnion
 Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
 Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
 Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
 Mengetahui posisi plasenta
 Mengetahui adanya IUFD
 Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk, 2010;95-97)

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah.


Dx : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, keadaa ibu
dan janin baik dengan kehamilan normal
Ds : ibu mengatakn ini kehamilan ke....Usia kehamilan....HPHT....
Do : kesadaran : composmentis/letargis/koma
TD : 90/60-120/80 mmHg
Nadi : 60-96x/menit
RR : 12-20x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 C
TB : ...
BB hamil : ...
TP : ...
LILA : cm
Leopold I : ...
Leopold II : ...
Leopold III : ...
Leopold IV : ...
Masalah

1. Keputihan
Ds: ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih dari alat kelamin sangat banyak
Do: - Pada pemeriksaan genitalia tampak keputihan yang banyak
- Celana dalam ibu basah karena keputihan tersebut

2. Konstipasi (sembelit)
Ds: ibu mengatakan sulit BAB
Do: pada palpasi teraba skibala

III. Intervensi
Dx : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, keadaa ibu
dan janin baik dengan kehamilan normals
Tujuan : - Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi
- Keadaa nibu dan janin baik
Do : kesadaran : baik
TD : 90/60-120/80 mmHg
Nadi : 80-90x/menit
RR : 16-24x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 C
Lila : ...
TFU : Sesuai usia kehamilan
DJJ : 120 – 160x/menit

Intevensi.
1. Beri informasi pada ibu tentang kondisi ibu dan janin
R: mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang kondisinya dan janin sehingga
lebih kooperatif dalam menerima asuhan
2. Berikan konseling tentang perubahan fisiologis pada trimester II
R : adanya respon positif dari ibu terhadap perubahan – perubahan yang terjadi dapat
mengurangi kecemasan dan dapat beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi.
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang
R : sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung tubuh yang sangat penting
bagi kesehatan ibu dan janin
4. Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada trimester II seperti perdarahan, sakit
kepala yang hebat dan nyeri abdomen yang akut
R: dengan mengetahui tanda – tanda bahaya, maka ibu dapat mencari pertolongan segera jika
hal itu terjadi
5. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
R: perawatan payudara membantu dalam masa laktasi, seta puting susu menonjol
6. Beritahu ibu untuk periksa kehamilan secara teratur
R: sebagai upaya dini untuk mendeteksi adanya kelainan – kelainan kehamilan
Masalah
1. Keputihan
Tujuan : ibu tidak merasa terganggu dengan adanya keputihan ini
KH : keputihan berkurang dan kembalinya rasa nyaman
Intervensi:
1.Jelaskan pada ibu bahwa keputihan adalah hal yang fisiologis dan sering terjadi pada ibu hamil
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat mengurangi
kecemasan pada ibu
2.Anjurkan ibu untuk sering mansi, minimal 2 x sehari
R: dengan sering mandi, kebersihan genitalia ibu tetap terjaga
3.Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam dari bahan katun
R: penggunaan celana dalam dari bahan katun akan menyerap keringat sehingga daerah
genitalia tak lembab
4.Sarankan ibu untuk sering mengganti celana dalam
R: penggunaan celana dalam dengan adanya cairan dari alat kelamin terlalu lama, sebagau
tempat berkembangnya bakteri
2. Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengatasi konstipasi
KH : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi
1.Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu mengalami
konstipasi
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat mengurangi
kecemasan ibu
2.Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu seimbang
R: makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga mempermudah
penegaluaran feses
3.Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan menambah konsumsi air
minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat merangsang
pengosongan kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang cukup dapat mencegah timbulnya
reabsorbsi yang berlebihan. (Ari S,2009; 123-127)
IV. Implementasi.
Implementasi mengacu intervensi.

V. Evaluasi.
Evaluasi mengacu pada implementasi
DAFTAR PUSTAKA

Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP


Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika
Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses,
dan Praktik.Jakarta:EGC
Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka
Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC
Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika
Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika
Unpad I.1983.Obstetri fisiologiI.Bandung:Eleman
Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai