Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK ISMAIL

RT 5 RW I KELURAHAN WIYUNG

Pengkajian (Tanggal 8 April 2002)


A. Data Umum
1. Nama KK : Muhammad Ismail
2. Umur : 37 th.
3. Alamat : RT 5 RW I Kel. Wiyung.
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Swasta
6. Agama : Islam
7. Komposisi Keluarga :
Hub.
No. Nama Sex Umur Dg. Pendd Agama Pekerjaan Status kes
KK
1. Sucihara P 33 th. Istri SMA Islam - Sehat
2. Juniar Indah M. P 6 th. Anak TK Islam -
3. Much. Rifqi Dwi A L 18 bl. Anak - Islam - BB <
4. Darmin L 65 th. Bapak - Islam -
5. Suminah P 62 Ibu - Islam Jualan Hipertensi
 Catatan : no. 3. status imunisasi lengkap.

Genogram

62 Hipertensi

6 18 bl BB<

8. Tipe keluarga : Extended family


Yang terdiri dari Ayah, ibu dan dua anak, ditambah kedua orang tua dari ibu
Sucihara.
9. Kewargaan negara/ suku bangsa : Indonesia/Jawa.

1
10. Agama : Islam.
11. Status social ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga + Rp. 500.000,- perbulan yang diperoleh dari kerja Pak
Ismail sebagai karyawan pabrik bunga, dibantu Mbah Suminah dengan
berjualan dawet di pasar dengan pendapatan sekitar Rp 5000 – 10.000 setiap
harinya. Menurut pengakuan keluarga penghasilan yang ada cukup untuk
memenuhi keperluan sehari-hari
12. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi nonton TV, atau VCD di
rumah. Kadang-kadang kumpul-kumpul dengan sanak saudara atau tetangga
dekatnya..
B. Riwayat Perkembangan Keluarga
13. Tahap perkembangan saat ini : Keluarga dengan anak prasekolah.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Sedangkan
tugas keluarga yang belum dapat dicapai adalah dalam merawat kesehatan
keluarga, dimana terdapat anak yang setelah menderita sakit sampai sekarang
berat badannya belum pulih kembali, masih dibawah garis merah. Selain itu ibu
Suminah juga menderita hipertensi yang memerlukan perhatian khusus baik diit
maupun kondisi fisik dan mentalnya.
15. Riwayat kesehatan keluarga
Bu Suci mengatakan bahwa anak kecilnya, Rifqi, menderita panas sekitar 3
minggu yang lalu. Karena nafsu makan menurun, sehingga berat badannya juga
berkurang. Pada penimbangan bulan April 2002 gram. Sampai sekarang
masah sukar makan dan lebih suka makan makanan ringan/jajan.
Sementara itu, Bu Suminah menderita hipertensi sejak beberapa tahun yang
lalu. Akhir-akhir ini sering merasakan kepala pusing dan sudah berobat ke
puskesmas maupun dokter swasta.

16. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)


Setahun yang lalu pernah dirawat di RS William Booth selama 5 hari karena
sesak nafas. Dari anggota keluarga Bu Suminah tidak ada yang menderita sakit
serupa. Begitu juga kerabat yang lain.

C. Keadaan Lingkungan

2
17. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati + 72 m2 (6 m x 12 m), terdiri dari 1 ruang tamu, 4
kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi. Bangunan
rumah berbentuk rumah jawa yang dimodifikasi. Lantai rumah terbuat dari tegel
dengan keadaan cukup bersih walaupun kurang rapi, penerangan dan ventilasi
cukup. Sumber air minum menggunakan PAM, sedangkan untuk keperluan cuci
dan mandi diambil dari sumur tetangga. WC menggunakan septic tank yang
terletak disamping rumah ( tempat jemuran pakaian).

Dapur U

Km tidur

Km tidur

Km tidur R. keluarga
Km tidur

Ruang tamu

Lorong kampung

a) Gb. Denah Rumah Pak Ismail

18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tetangga sebelah kanan kiri rumah adalah saudara sendiri sehingga mereka
selalu berkumpul dalam waktu luang maupun membicarakan keperluan masalah
keluarga yang ringan-ringan. Keluarga Pak Ismail termasuk keluarga asli warga
Wiyung sehingga sudah dikenal oleh lingkungannya dengan baik.
19. Mobilitas keluarga
Keluarga ini tinggal di rumah orang tua Ibu Sucihara (Pak Darmin dan Bu
Suminah) Oleh karena Pak Ismail yang bertanggung jawab ekonomi keluarga
sehingga penanggung jawab keluarga adalah Pak Ismail. Pak Ismail setiap hari
bekerja sebagai karyawan pabrik bunga di Rungkut yang pulang sampai sore
hari. Kecuali hari minggu yang digunakan untuk keperluan bersama
keluarganya. Ibu Suminah masih membantu berjualan dawet di pasar setiap hari

3
untuk membantu manambah pendapatan keluarga.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Keluarga ini sering termasuk aktif dalam kegiatan masyarakat. Seperti
perkumpulan PKK dan penimbangan balita setiap bulan selalu dilakukan. Juga
Ibu Suminah yang akti dalam kegiatan Tahlil di RW I. Sedangkan Yuniar anak
sulungnya ikut kegiatan Madrasah sore hari di Masjid RW sebelahnya.
21. Sistem pendukung keluarga
Yang merawat Ibu Suminah dirinya sendiri dibantu Ibu Sucihara, anaknya. Yang
sesekali menemani periksa ke Puskesmas bila sakitn hipertensiya kambuh.

B. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan, komunikasi selalu dilakukan untuk minta pertimbangan
dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tetapi Ibu Suci sering mengeluh
kesulitan mengendalikan kebiasaan anaknya beli jajan yang dilakukan setiap
sekolah maupun ngaji di masjid yang rata-rata setiap hari menghabiskan Rp
2000,-
2. Struktur peran keluarga
a. Pak Ismail sebagai kepala keluarga berperan sebagai pencari nafkah dan
pengambil keputusan utama dalam keluarga.
b. Bu Sucihara sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab dalam
membimbing dan mendidik anak-anak serta mengatur rumah.
c. Pak Darmin yang sudah tidak bekerja, kesehariannya membantu mengawasi
anak-anak. Peran yang lebih penting adalah sebagai orang yang bisa
dimintai pertimbangan untuk mengambil keputusan.
d. Bu Suminah yang masih senang berjualan dawet dipasar ikut menunjang
penghasilan keluarga.
e. Juniar sebagai anak pertama menemani Rifqi ,18 bulan, bermain sepulang
sekolah.
Meskipun Pak Ismail seharian bekerja di tempat yang cukup jauh dari rumah,
namun kebutuhan keluarga tetap diupayakan dipenuhinya. Diakuinya tentang
perhatiannya kepada kedua anaknya memang sangat kurang. Sehingga segala
keperluan anaknya diserahkan kepada istrinya. Termasuk merawat Bu Suminah
yang menderita hipertensi.
3. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam
agama yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini

4
menganggap bahwa sakit yang diderita Bu Suminah adalah penyakitnya orang
tua yang biasa terjadi. Tapi upaya untuk mengendalikan dan mencegah
kekambuhan tetap dilakukan dengan mengatur makanan dan segera periksa bila
dirasakan ada gangguan kesehatannya.

C. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afeksi
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu
damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Seperti misalnya Pak Darmin
yang berusia 65 tahun sebenarnya ingin memeilahara ayam untuk kesibukan,
tetapi karena Pak Ismail tidak setuju dengan alasan tak punya pekarangan dan
menimbulkan bau yang tidak enak, maka Pak Darmin pun menerimanya. Tetapi
keluarga mengijinkan Bu Suminah berjualan dawet yang sudah digelutinya
sejak dulu.
2. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik.
Seperti memenuhi kebutuhan pendidikan dan memasukkan anaknya ke TPA
untuk belajar agama. Disamping itu sebagai contoh konkrit orang tua
menjalankan ibadah dengan baik bahkan Bu Suminah ikut aktif dalam kegiatan
tahlilan.
3. Fungsi perawatan kesehatana
Dalam hal kesehatan keluarga tahu tentang diit yang harus diberikan kepada Bu
Suminah, tapi tidak tahu banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan
sakitnya. Sehingga mereka berbuat sesuai anjuran petugas puskesmas maupun
informasi dari manapun. Terhadap keadaan anak kecilnya Ibu sudah berusaha
memberikan makanan yang sesuai tetapi memang anaknya yang kurang tertarik
dengan makanan. Untuk antisipasi bila ada gangguan kesehatan, kelurga belum
melakukan upaya menabung secara khusus atau cara lainnya.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga ini merencanakan masih punya anak lagi. Untuk sementara ini Bu
Suci KB dengan metode suntik.
5. Fungsi ekonomi
Pendapatan utama keluarga ini adalah dari gaji Pak Ismail yang ditambah dengan hasil
jualan dawet Bu Suminah. Menurut pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

D. Stress dan Koping Keluarga

5
1. Stressor yang dimiliki
Karena sakit, Bu Suminah pernah dirawat di rumah sakit. Keadaan itu benar-
benar menjadi pengalaman yang selalu dikhawatirkan terjadi lagi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan itu keluarga selalu berhati-hati
menjaga kesehatan. Diakuinya kalau persiapan dana untuk antisipasi bila sakit
tidak mempunyai.
3. Strategi koping yang digunakan
Karena Bu Suminah telah diketahui penyakitnya hipertensi maka senantiasa
harus berhati-hati memilih makanan juga mengurangi kecapaian fisik dan
emosinya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Karena tidak sempat menyediakan makanan tambahan di rumah, Bu Suci selalu
memberi uang saku pada anaknya saat sekolah maupun ngaji.

E. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.
1) Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum Ibu Suminah : Nampak keletihan, Penampilan terlihat rapi,
kebersihan diri baik.
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 160/100 mmHg.
Respirasi : 32 x/mnt
Suhu : 36,6 0C
TB : 155 cm
BB : 61 Kg.

2) Pemeriksaan fisik khusus:


 Kepala dan leher
Pada pemeriksaan kepala , tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala
normo chepalik.
 Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, nyeri saat dilakukan penekanan pada daerah
oksipital.
 Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat
udema, kornea tampak warna putih berkabut (katarak sinilis).

6
 Hidung : tidak ada kelaianan yang ditemukan.
 Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda – tanda sianosis.
 Dada : Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2
tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-),
wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
 Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik.
 Ektrimitas :Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak
terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian,
mampu mengangkat dan melipat persendian secara sempurna.

F. Harapan Keluarga
Keluarga Pak Ismail berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing
tanpa ada yang mengalami gangguan kesehatannya. Sehingga semua bisa berjalan
lancar tanpa hambatan.

7
Analisa Data
Data Masalah (P) Penyebab (E)
Data subyektif : Resiko tinggi serangan Ketidak mampuan keluarga
 Bu Suminah menderita berulang pada Bu Suminah. mengenal hal-hal yang
hipertensi beberapa tahun berkaitan dengan hipertensi.
terakhir. Pernah dirawat di
RS karena sesak napas.
 Sering merasakan kepala
pusing dan leher terasa
tegang bila kambuh, dan
segera hilang setelah
mendapat obat dari
puskesmas.

Data Obyektif :
Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum Ibu
Suminah : Nampak
keletihan, Penampilan
terlihat rapi, kebersihan diri
baik.
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 160/100
mmHg.
Respirasi : 32 x/mnt
Suhu : 36,6 0C
TB : 155 cm
BB : 61 Kg.
Pada mata terdapat katarak
senilis. Tak ditemukan
kelainan lainnya.

Data subyektif :
 Rifqi beberapa hari yang Resiko gangguan gizi Ketidak mampuan keluarga
lalu menderita demam dan berlanjut. memahami gizi yang
berlanjut susah makan dibutuhkan dan modifikasi
sehingga BB belum naik makanan.

8
lagi.
 Lebih suka makan jajan.
 Sampai sekarang masih
menetek
Data obyektif
 BB Rifqi terakhir tercatat
kg pada usia 18 bulan.
 Badan kelihatan agak lemah,
sudah bisa berjalan dan mau
bermain.
Rumusan diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi serangan berulang pada Bu Sum berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit hipetensi.
2. Resiko gangguan gizi berlanjut b.d. ketidak mampuan keluarga memahami gizi
anak dan modifikasimakanan anak.

9
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi serangan berulang pada Bu Sum berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga mengenal tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan
penyakit hipetensi.

D.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
No

1. a. Sifat masalah: 3 1 3/3x1=1 a.Ketidak tahuan keluarga tentang


Tidak/kurang sehat masalah penyakit hipertensi
merupakan bahaya terhadap
kondisi klien.

b.Kemungkinan masalah 1 2 1/2x2= 1 b.Kondisi klien pada usia lansia.


dapat diubah: Lama penyakit sudah + 2 tahun
Hanya sebagian Berdasarkan prognosa masalah
hipertensi hanya sebagian kecil
bisa sembuh, dan hanya bisa
dilakukan tindakan pencegahan.

c. Potensial masalah 2 1 2/2x1=1 c. Penyakit hipertensi


untuk dicegah: menmung-kinkan untuk dicegah
Tinggi dengan menghindari faktor
resiko.
keluarga mau diajak kerjasama
(kooperatif)
d.Menonjolnya masalah: 2 1 1. 2
Masalah berat, harus d.Bila tidak segera ditanganni
/2x1
segera ditangani maka akan terjadi komplikasi
=1
lebih lanjut, seperti stroke,
kelumpuhan.

Total

10
2. Resiko gangguan gizi berlanjut b.d. ketidak mampuan keluarga memahami gizi anak
dan modifikasi makanan anak.
E.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
No

1. a. Sifat masalah: 2 1 2/3x1=2/3 a. Kurang gizi pada anak, bila


Ancaman kesehatan melakukan tindakan yang salah
atau tidak dilakukan tindakan
akan memperberat kondisi.

b. Kemungkinan 2 2 2/2x2= 2 b. Respon keluarga mau menerima


masalah dapat pendidikan kesehatan sehingga
diubah: mudah keluarga berusaha dengan
sadar memperbaiki gizi
anaknya.

c. Potensial masalah 2 1 2/3x1=2/3 c.Kurang gizi dapat diatasi dengan


untuk dicegah: memberikan makanan yang cukup
Cukup gizi dengan variasi/modifikasi
untuk meningkatkan selera.

d. Menonjolnya 2 1 1. 2 Bila tidak segera ditangani maka


masalah: akan terjadi komplikasi lebih lanjut,
/2x1
Masalah berat, harus seperti, daya tahan tubuh rendah,
=1
segera ditangani. perkembangan terhambat.

Total

4 1/3

11
Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada
Keluarga Bapak HM. Sai adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan
danpenatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi

b. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas
kesehatan secara optimal.

Berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan pada Kelurga Bapak HM. Sai, dapat dibuat
perencanaan sebagai berikut :

12
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No.Dx Tujuan Kriteria Standar Intervensi
1. Setelah dilakukan Verbal  Keluarga dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan keluarga.
tindakan keperawatan (pengetahuan) tanda-tanda dan gejala penyakit 2. Kaji kemampuan keluarga yang telah
tidak terjadi serangan hipertensi. dilakukan pada Bu Suminah.
berulang pada Bu  Keluarga dapat mengidentifikasi 3. Kaji tindakan yang pernah dilakukan bila
Suminah. gejala dini terjadinya serangan. Bu Sum mengalami serangan.
 Keluarga dapat memutuskan 4. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda
tindakan yang harus dilakukan dan gejala peny. Hipertensi.
bila terjadi serangan. 5. Diskusikan dengan keluarga cara
mengiidentifikasi serangan.
6. Diskusikan alternatif yang dapat dilakukan
untuk mencegah serangan berulang.
7. Berikan kesempatan keluarga menanyakan
penjelasan yang telah diberikan setiap kali
diskusi.
8. berikan penjelasan ulang bila ada
penjelasan yang belum dimengerti.
9. Evaluasi secara singkat terhadap topik
yang didiskusikan dengan keluarga.
10. Berikan pujian terhadap kemampuan yang

13
diungkapkan keluarga setiap kali diskusi.

2. Setelah dilakukan Verbal  Keluarga dapat menyebutkan 1. Kaji riwayat kesehatan anak sebelumnya.
tindakan keperawatan (pengetahuan) tanda dan gejala anak kurang 2. Kaji makanan kesukaan anak saat ini.
berat bada anak naik gizi 3. Diskusikan dengan keluarga tentang
sesuai dengan  Keluarga dapat mengidentifikasi tumbuh kebang anak.
bertambahnya umur. penebab anaknya tidak suka 4. Diskusikan dengan keluarga tentang
makan. gangguan gizi dan akibatnya.
 Keluarga dapat mengambil 5. Diskusikan bahan makanan yang
keputusan untuk melakukan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi
upaya peningkatan gizi anaknya. anak.
6. Berikan contoh cara memasak bahan
makanan yang baik dengan penjelasan
rasionalnya.
7. Ajak ibu untuk berkonsutasi dengan dokter
puskesmas atau ahli gizi yang ada di
puskesmas.

14

Anda mungkin juga menyukai